TUGAS manajemen Pemasaran nilai yang ter

TUGAS: MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
Diposkan pada 10 Mei 2015 oleh GresensiaRiskaApriliani

BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh para perusahaan baik itu perusahaan barang atau pun perusahaan
jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk memperoleh laba,
serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya tersebut.
Saat ini, kegiatan dalam bidang pemasaran memiliki peranan yang
penting dalam dunia bisnis, hal ini disebakan karena pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dimana

perusahaan berhubungan langsung dengan konsumen. Kegiatan
pemasaran ini harus memberikan kesan yang baik di mata konsumen,
dimana perusahaan harus memberikan layanan serta hasil produk berupa
barang dan jasa yang terbaik sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada para konsumen, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur
serta keberhasilan perusahaan dalam mengasilkan produk yang
berkualitas dan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan
produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk
atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai kepada pelanggan, menetapkan
harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan
secara efektif dan efsien serta mempertahankan pelanggan yang sudah
ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukannya manajemen yang baik
dalam pemasaran pada suatu perusahaan. Manajemen pemasaran adalah
suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri
dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu

organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di
dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu
analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan

pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk
merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Pada umumnya tujuan dari didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
mencari laba semaksimal mungkin serta usaha yang berkesinambungan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya.
Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu
mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang
pemasaran. Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan
pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi
pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi.
Dari penjabaran penjelasan di atas, perusahaan sangat perlu untuk
mengetahui lebih mendalam tentang manajemen pemasaran baik itu
konsep pemasaran, lingkungan pemasaran, pasar konsumen, pasar
produsen, segmentasi, targeting, positioning, startegi produk, dan silkus

hidup produk, seperti yang akan di bahas lebih lanjut dalam makalah ini.


RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni:

1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimanakah konsep pemasaran terkini?
Bagaimanakah lingkungan pemasaran?
Bagimanakah pasar konsumen dalam manajemen pemasaran?
Bagaimanakah pasar produsen dalam manajemen pemasaran?
Bagaimanakah segmentasi, targeting, dan positioning dalam
manajemen pemasaran?
6.
Bagaimanakah strategi produk?

7.
Bagaimanakah produk baru dan siklus hidup produk dalam
manajemen pemasaran?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yakni sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui konsep pemasaran terkini
Untuk mengetahui lingkungan pemasaran
Untuk mengetahui pasar konsumen dalam manajemen pemasaran
Untuk mengetahui pasar produsen dalam manajemen pemasaran
Untuk mengetahui segmentasi, targeting, dan positioning dalam
manajemen pemasaran
6.
Untuk mengetahui strategi produk

7.
Untuk mengetahui produk baru dan siklus hidup produk dalam
manajemen pemasaran

MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi
dan bahan untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa maupun para
pengusaha, serta untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para

pembaca tentang manajemen pemasaran dan berbagai macam di
dalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN (KONSEP PEMASARAN TERKINI)
Konsep pemasaran merupakan hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu
sebelum melakukan kegiatan pemasaran lainnya, dimana perusahaan
melakukan perencanaan serta memikirkan konsep-konsep apa yang harus
dilakukan bagi perusahaannya tersebut, sehingga tercipta kepuasan
pelanggan yang diinginkan oleh perusahaan. Konsep pemasaran
merupakan suatu falsah manajemen dalam bidang pemasaran yang

berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi
dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Sedangkan defnisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah
menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
pasar sasaran (Kotler, 1997:17). Jadi konsep pemasaran merupakan
orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan
adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar dan selanjutnya
memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat
kepuasan pelanggan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh
para saingan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan
pada suatu perusahaan.
Konsep pemasaran ini berpendapat bahwa menentukan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan efsien merupakan kunci utama dalam mencapai

sasaran dan tujuan organisasi. Jadi di sini kebutuhan pasarlah yang paling
diutamakan bukan kebutuhan atau kepentingan penjual. Di sini harus
dipikirkan bagaimana menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan antara produsen dan konsumen. Produsen harus dapat
mengkoordinir semua kegiatan yang berkaitan dengan pelanggan.
Singkatnya konsep berwawasan pemasaran ini berlandaskan pada empat
aspek utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terkoordinir, dan keuntungan melalui kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya konsep pemasaran menekankan orientasi pada kebutuhan
dan keinginan konsumen yang didukung oleh kegiatan pemasaran yang
terpadu yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan langganan sebagai
kunci untuk keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian
ada empat unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran, yaitu:

orientasi pada konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen), kegiatan
pemasaran yang terpadu, kepuasan konsumen atau pelanggan, dan
tujuan perusahaan jangka panjang. Konsep pemasaran ini sering
dicampuradukkan atau dikaburkan dengan istilah konsep penjualan.
Konsep penjualan menekankan orientasi pada produk yang dihasilkan
untuk dijual yang didukung dengan kegiatan penjualan dan promosi,

sehingga tujuan perusahaan jangka pendek dapat dicapai melalui
pencapaian target penjualan.
Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam
konsep pemasaran, yaitu:
1.

Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen
pasar yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.
2.
Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan
memilih penawaran dari perusahaan yang dianggap paling mampu
memberikan kepuasan atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.
3.
Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan
menentukan pasar yang menjadi sasarannya serta mengembangkan
penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk
menarik pembeli dan mempertahankannya sebagai langganan.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang
berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi

tujuan perusahaan. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci
untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para
pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran
ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terpadu dan proftabilitas.
Ada tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep
pemasaran (Swastha, 1996):
1.

Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen
ini, maka :



Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualan.

Menentukan produk dan program pemasarannya.
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai
dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
yang menarik.






1.

Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua
elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya
pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap

seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

1.

Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan proft atau
laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang
dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan
tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang
mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep
pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat
diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
2.2 LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di
sekeliling perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak
perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan dan kinerja pemasaran
dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan
mikro dan longkungan makro.

1.

Lingkungan Mikro
Merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan, yang secara
langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran
perusahaan, meliputi: perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar
pelanggan, pesaing dan masyarakat.



Perusahaan
Perusahaan merupakan Departemen lain atau fungsi lain dalam struktur
organisasi perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat:
manajemen puncak, keunagan, pembelian, manufaktur dan akunting. Di
bawah konsep pemasaran, semua fungsi dalam organisasi harus
‘memikirkan konsumen’, bekerja sama secara harmonis untuk
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.



Pemasok
Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya
pasokan, Ketersediaan pasokan, Penundaan dan kelangkaan pasokan.

Dimana Perusahaan harus melakukan hubungan kerja sama yang baik
dengan para pemasok sebagai mitra kerjanya.


Perantara pemasaran (marketing intermediateries)
Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang
membantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan
barang-barangnya ke pembeli akhir; perantara pemasaran meliputi
penjual perantara, perusahaan distribusi fsik, agen jasa pemasaran dan
perantara keuangan. Adapun bagian-bagian dari perantara pemasaran
adalah sebagai berikt:



Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang
membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan
untuk mereka (pedagang grosir dan pengecer).
Perusahaan distribusi fsik adalah perusahaan yang membantu
menyimpan dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal
ke tempat tujuan (perusahaan pergudangan dan transportasi fsik).
Agen jasa pemasaran adalah frma riset pemasaran, agen
periklanan, perusahaan media, frma konsultan pemasaran, perusahaan
pengelola program promosi perusahaan; semua pihak yang membantu
perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produknya pada
pasar yang tepat.
Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan
asuransi dan bisnis yang membantu membiayai transaksi atau menjamin
terhadap resiko yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan
barang.
Pelanggan
Berikut ini beberapa tipe pelanggan:



















Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih
lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi.
Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual
kembali demi mendapatkan laba.
Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli
barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan
barang dan jasa ke pihak lain yang membutuhkan
Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain,
termasuk konsumen, produsen, penjual perantara dan pemerintah.
Pesaing
Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan
pelanggan yang lebih besar daripada pesaingnya. Perusahaan harus
menempatkan penawarannya secara kuat menghadapi penawaran
pesaing dalam pikiran konsumen.
Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Masyarakat terdiri dari 7 tipe yakni:
Masyarakat Keuangan: Mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan pemegang saham.

Masyarakat Media: membawa berita, ftur dan opini editorial surat
kabar, majalah, stasiun radio dan televisi.

Masyarakat Pemerintah: mengatur peraturan perundang2an yang
akan mempengaruhi jalannya perusahaan.

Masyarakat LSM: organisasi konsumen, kelompok lingkungan,
kelompok minoritas, serikat buruh.

Masyarakat Lokal: penduduk sebuah lingkungan dan organisasi
komunitas.

MasyarakatUmum: perusahaan harus memperhatikan perilaku
masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik
perusahaan mempengaruhi pembelian masyarakat.

Masyarakat Internal: meliputi pekerja, manajer, dewan direksi.
1.
Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/
tidak langsung terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara
keseluruhan,meliputi: Demograf, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hukum,
Teknologi, dan Alam.













Lingkungan Demograf: Demograf adalah studi kependudukan
manusia menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras,
lapangan kerja dan data statistik lainnya. Ledakan pertumbuhan
penduduk menyebabkan peningkatan konsumsi sumber daya dan
populasi. Ada pemasar yang mengidentifkasikan lingkungan demograf
berdasarkan pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi, pasar etnis,
kelompok pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku
Kottler (1997): ada marketer yang mengidentifkasikan kelompok umur
sebagai pasar sasaran antara lain:
– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power
– MOBYS : Mother Older, Babys Younger
– DINKS : Double Income, No Kids
– DEWKS : Dual Earners with Kids
– PUPPIES : Poor Urban Profesionals
– WOOFS : Well-of Older Fols
Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli
tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan
kredit saat ini. Berikut ini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya
beli dan pola pengeluaran konsumen:
Trend saat ini:
Perubahan pendapatan:
Perubahan tingkat pendapatan
Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
Distribusi pendapatan
Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah







Mengubah pola pengeluaran konsumen
Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar
pendapatan keluarga.
Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu
oleh Ernst Engel tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka
terhadap makanan, perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan
kategori barang serta jasa lain ketika pendapatan keluarga meningkat.
Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai
masukan bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku,
biaya energi yang meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan
intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam, Strategi
berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu
lingkungan makin besar.

Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah
perubahan teknologi yang semakin cepat, peluang inovasi yang tidak
terbatas, anggaran Litbang yang beragam dan peraturan yang meningkat
atas perubahan teknologi.

Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat
oleh perkembangan dalam lingkungan politik dan hukum, badan
pemerintah dan kelompok independent yang mempengaruhi dan
membatasi ruang gerak frm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi
setiap frm malah ada industri daur ulang.

Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:

Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari
kesenangan untuk realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil
mewah, liburan impian, salon kesehatan.

Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang
yang lebih baik berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan,
kegiatan keagamaan.
2.3 PASAR KONSUMEN
1.
Pengertian Pasar Konsumen
Pasar Konsumen (consumer marerket) adalah semua individu dan rumah
tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk
konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar
konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang
membeli produk untuk digunakan atau disewakan.


1.

Model Perilaku Konsumen.
Sebuah perusahaan yang perusahaan yang memahami bagaimana
pelanggan /konsumen akan bereaksi terhadap berbagai bentuk produk,
harga, iklan, maka perusahaan tersebut akan lebih baik dari
perusahanperusahaan yang menjadi pesaingnya. Ransangan pada kotak
dari luar yang terdiri dari dua komponen yaitu pemasaran dan lingkungan.
Ransangan pemasaran meliputi, produk, harga, tempat dan promosi,
sedangkan rangsangan lingkungan meliputi, ekonomi, teknologi, politik,
dan kebudayaan.

1.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen.
Menurut Kotler (1998:153), faktor utama yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah :

1.

a) Faktor kebudayaan yang terdiri dari :
– Kebudayaan , ini meupakan faktor penentu yang sangat dasar dari
perilaku konsumen.
– Sub budaya, dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok
nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografs.
– Kelas sosial, yaitu kelompok yang relatif homogen serta bertahan lama
dalam sebuah masyarakat yang telah tersusun secara hirarkhi dan
anggota-anggotanya memiliki perilaku, minat, dan motivasi yang hampir
sama /serupa.

1.

b) Faktor sosial yang terdiri dari :
– Kelompok reperensi, yaitu kelompok yang memiliki pengaruh baik
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku
konsumen.
– Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam
penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.
– Peran dan status, ini aka menentukan posisi seseorang dalam suatu
kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga
diri menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung
memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.

1.

c) Faktor pribadi yang terdiri dari:
– Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera
seseorang terhadap produk/ jasa.
– Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
-Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan
(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam.
– Gaya hidup yaitu pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan,
minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan
seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan,
disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial
seseorang, misalnya kepribadian.

– Kepribadian dan konsep diri, kepribadian ini adalah karakteristik
psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya
terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
1.

d) Faktor psikologis yang terdiri dari:
– Motivasi, yaitu suatu dorongan yang menekan seseorang sehingga
mengarahkan seseorang untuk bertindak.
– Persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan
dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.
Persepsi itu sendiri memiliki arti yaitu suatu proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan sesuatu gambaran yang berarti.
– Proses belajar, yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman.
– Kepercayaan dan sikap, kepercayaan ini akan membentuk citra produk
dan merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut.
Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang
relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.

1.

Jenis Perilaku Keputusan Pembelian

Perilaku Pembelian Kompleks (Complex Buyer Behavior): Perilaku
pembelian konsumen dalam situasi yang ditentukan oleh keterlibatan
konsumen yang tinggi dalam pembelian dan perbedaan yang dianggap
signifkan antarmerek.

Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi (Dissonance- Reducing
Buying Behavior): perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
mempunyai karakter keterlibatan tinggi tetapi hanya ada sedikit
anggapan perbedaan antarmerek.

Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual Buying Behavior): perilaku
pembelian konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter
keterlibatan konsumen rendah dan anggapan perbedaan merek sedikit.

Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety-Seeking Buying
Behavior): perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter
keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan
merek yang signifkan.
1.
Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Membeli
Seseorang apabila akan membeli suatu produk, tentunya bukan
merupakan suatu hal yang kebetulan. Hal ini melalui proses yang panjang
dan mempunyai beberapa tahapan. Antara tahapan satu dengan yang lain
saling berkaitan dan berpengaruh. Sesuai dengan apa yang dinyatakan
oleh Kotler (1998:162), bahwa proses keputusan membeli melalui lima
tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan membeli dan tahap akhir perilaku setelah membeli.

Model tahapan proses membeli diatas digunakan, apabila produk yang
akan dibeli oleh konsumen adalah baru atau sesuatu barang yang
memerlukan pertimbangan tinggi dan lama dalam pembeliannya,
misalnya mobil, rumah, komputer. Seseorang akan membeli sebuah
rumah tertentu apabila sudah ada pertimbangan yang matang dan
persiapan yang baik pula. Tetapi seperti barang keperluan sehari-hari
misalnya sabun mandi, pasta gigi, ini tidak perlu melewati lima tahap
diatas, bahkan apabila merek barang tersebut sudah menjadi barang
kebiasaan.
Proses Keputusan Pembeli yakni sebagai berikut:
Pengenalan Kebutuhan: Adalah tahap pertama proses keputusan
pembeli, di mana konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

Pencarian Informasi: Adalah tahap proses keputusan pembeli di
mana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak; konsumen
mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian
informasi secara aktif.

Evaluasi Alternatif: Adalah tahap proses.

Keputusan Pembelian.

Perilaku Pascapembelian, terdiri dari:

Setelah pembelian, konsumen akan merasa puas atau tidak
puas; dan akan terjadi perilaku pasca pembelian.

Kepuasan konsumen terletak pada hubungan antara
ekspektasi konsumen dengan kinerja produk.

Disonansi kognitif (cognitive dissonance) adalah
ketidaknyamanan pembeli akibat konfik pascapembelian.

PASAR PRODUSEN atau PASAR INDUSTRI
1.
Pengertian Pasar Produsen/ Pasar Industri
Pasar produsen juga disebut pasar industri atau pasar bisnis adalah suatu
pasar yang terdiri atas individu-individu, lembaga atau organisasi yang
membeli barang-barang untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir
yang kemudian di jual atau disewakan.


1.

Proses Pembelian Pasar Industri
Proses pembelian bisnis adalah proses pengambilan keputusan dengan
mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang
dibeli dan mengidentifkasi,mengevaluasi,serta memilih diantara merekmerek dan pemasok- pemasok alternatif.

1.

Karakteristik Pasar Industri
Struktur dan Permintaan Pasar.
Pasar Industri memiliki lebih sedikit pembeli tetapi lebih besar
nilainya.
Pelangan pasar industri lebih terkonsentrasi secara geografs.
Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan
konsumen akhir.






Permintaan di pasar industri lebih inelastic – kurang terpengaruh
oleh perubahan harga jangka pendek.

Permintaan di pasar industri lebih berfuktuatif dan lebih cepat.

Sifat unit pembelian.

Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli.

Pembelian dipasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih
professional.

Pembelian barang dilakukan secara lebih kontinyu (terus menerus
secara periodik).

Pembelian dilakukan secara timbal balik (saling mengadakan
pembelian produknya masing – masing ).

Pembelian dilakukan melalui syarat – syarat pembelian secara
formal (dengan perjanjian yang mengikat untuk pembelian tunai, kredit,
ataupun leasing).

Pembelian dilakukan secara dependen (umumnya banyak
dipengaruhi berbagai faktor organisasi).

Berbagai tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.

Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan
keputusan yang kompleks.

Proses pembelian industri lebih formal.

Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja
lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.

Pembeli di pasar industri dipengaruhi oleh aspek intraorganisasi,
aspek hubungan interorganisasi serta aspek hubungan interpersonal.

Aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar :

Pusat pembelian yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan pembelian.

Proses pengambilan keputusan pembelian.
1.
Perilaku Pembeli di Pasar Industri
Perilaku pembelian bisnis (business buying behaviour) mengacu pada
perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk
digunakan dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan
atau dipasok kepada pihak lain.


1.

Peserta proses pembelian di pasar industri
Unit pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat
Pembelian“ yaitu semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan di pasar industri.



Pemakai, Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau
jasa, pemakai sering sebagai pencetus usulan pembelian dan membantu
mendefnisikan spesifkasi produk.
Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu
organisasi yang mempengaruhi keputusan pembelian, mereka sering
membantu mendefnisikan spesifkasi dan juga menyediakan informasi
untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.
Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu
organisasi yang memiliki kekuatan formal dan informasi untuk memilih
atau menyetujui pemasok yang harus dipilih.





Penjaga gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu
organisasi yang mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
1.
Pengaruh utama yang dihadapi pembeli di pasar industri

Faktor-faktor lingkungan

Perkembangan ekonomi

Kondisi penawaran

Perubahan teknologi

Perkembangan peraturan dan kondisi politik.

Perkembangan persaingan.

Budaya dan adat-istiadat.

Faktor-faktor organisasi

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Struktur Organisasi

Sistem

Faktor-faktor antar pribadi :

Otoritas

Status

Empati

Kemampuan mempengaruhi orang.

Faktor-faktor individu:

Umur

Pendidikan

Posisi jabatan





Sikap terhadap resiko
1.
Proses pembelian di pasar industri

Penganalisaan Masalah: Tahap pertama dalam proses pembelian di
pasar industri ketika seorang di perusahaan tertentu mengenali adanya
masalah atau kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan memperoleh
barang atau jasa tertentu.

Penjabaran Kebutuhan secara Umum: Tahap dalam proses
pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan
secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.

Spesifkasi Produk: Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan
dan menspesifkasikan karakteristik produk yang secara teknis terbaik
atas barang yang dibutuhkan.

Analisis Nilai: pendekatan pengurangan biaya dimana semua
komponen dipelajari secara seksama guna menentukan apakah dapat
dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat dengan metode produksi
yang lebih baik.

Pencarian Pemasok: Tahapan ketika pembeli berusaha
mendapatkan pemasok terbaik berdasarkan informasi dari dalam maupun
dari luar perusahaan.

Pengumpulan Proposal: Tahapan ketika pembeli mengundang
pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.

Pemilihan Pemasok: Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan
memilih satu atau beberapa pemasok.





1.
1.
2.
3.
4.
5.


Spesifkasi pesanan rutin: Tahapan ketika pembeli menulis pesanan
akhir kepada pemasok (para pemasok) terpilih, membuat daftar
spesifkasi, kuantitas yang dibutuhkan, waktu penyerahan yang
diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.
Penilaian Kinerja: Tahapan ketika pembeli memeringkat
kepuasannya terhadap pemasok, sambil mengambil keputusan apakah
akan melenjutkan, memodifkasi atau memutuskan perjanjian hubungan
tersebut
Pembelian melalui internet dipasar industri

Pertumbuhan cepat pembelian maya di pasar Industri
menjanjikan banyak manfaat :
Memangkas biaya transaksi.
Mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman.
Menciptakan sistem pembelian yang lebih efsien.
Membentuk hubungan yang lebih intim antara partner dan pembeli.
Menyamaratakan bidang persaingan antara pemasok besar dan
kecil.
Sedang efek-efek negatif dari membeli lewat internet yaitu :
1.Menghilangkan pekerjaan jutaan pegawai administrasi dan pengolah
pesanan.

2.
3.

Merusak kesetiaan pemasok dan pembeli.
Menciptakan masalah keamanan.

SEGMENTATION, TARGETING, DAN POSITIONING
1.
Segmentation (segmentasi pasar)
Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompokkelompok embeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau
tingkah laku mereka (Kotler,1997). Segmentasi pasar perlu dilakukan
karena pada umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai
banyak perbedaan terutaman pada kebutuhan, keinginan dan daya beli.
Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan lebih mudah
melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Dalam
kegiatan bisnis, segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar
sasaran, mencari peluang, menggrogoti segmen pemimpin pasar,
merumuskan pesan, kmomunikasi, melayani lebih baik, menganalisis
perilaku konsumen, mendisain produk dan lain-lain.
Dalam melakukan segmentasi pasar, terdapat beberapa cara. Segmentasi
dapat dilakukan berdasarkan geografs, demografs, psikografs dan
perilaku yang dapat digunakan secara tersendiri atau gabungan. Secara
garis besarnya, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut :


Orang dengan keinginan : segmentasi dapat dilakukan menurut
dasar
geografs dan demografs.



Adanya uang untuk dibelanjakan : segmentasi dilakukan
berdasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan).



Kemauan untuk membelanjakan : segmentasi dilakukan dengan
melihat perilaku beli konsumen.
Pada tahun 1960 di Amerika Serikat diadakan riset segmentasi
berdasarkan pendekatan demografs, geografs, dan geodemografs.

1.

Demograf: konsumen dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik
demograf seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
2.
Geograf: konsemuen dibeda-bedakan berdasarkan wilayah tempat
tinggalnya, misalnya dalam suatu negara (Indonesia Barat-Indonesia
Timur), pulau, provinsi, kota, kota besar/kota kecil/ desa.
3.
Geodemograf: konsumen yang tinggal disuatu wilayah geografs
tertentu diyakini memiliki karakter demograf yang sejenis (namun
wilayah geografs harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan
pemukiman, area kode pos, atau kelurahan.
Dengan hanya melihat segmentasi geografs dan demografs, tentunya
belum begitu memuaskan, mungkin ada orang-orang yang memiliki
respons konsumen yang berbeda.
Disamping mengacu pada beberapa dasar segmentasi diatas pemasar
dapat melakukan pembedaan segmentasi preferensi. Segmentasi
preferensilah yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Tiga pola yang
berbeda dapat muncul :




Preferensi homogen, menunjukkan suatu pasar dimana semua
konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama.
Preferensi yang tersebar, menunjukkan bahwa konsumen sangat
beragam dalam preferensinya.
Preferensi terkelompok, mungkin menunjukkan kelompok-kelompok
preferensi yang berbeda-beda, dimana perusahaan ada tiga pilihan,
antara lain:

Ia dapat mengambil posisi di tengah, berharap dapat menarik
semua kelompok.

Ia dapat mengambil posisi dalam segmen pasar terbesar.

Ia dapat mengembangkan beberapa merk dan masing-masing
diposisikan dalam segmen yang berbeda.
1.
Targeting (Pasar Sasaran)
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran. Kadangkadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus
menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki
keberaniannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan
bagian lainnya.
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar
sasarna yang optimal:




Responsif

Pasar sasaran harus responsif terhadap produk dan program: pemasaran
yang dikembangkan. Contoh: Majalah Matra semua ditujukan untuk pria,
bahkan menurut survei yang responsive tidak hanya pria tetapi juga
sejumlah wanita kelas menengah.


Potensi penjualan
Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya pasar
tidak hanya dari populasi, tetapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk
memiliki produk tersebut.




Pertumbuhan memadai
Jangkauan media
Adakalanya marketer gagal menjangkau pasar karena tidak memiliki
pengetahuan yang baik tentang media planning dan karakter-karakter
yang ada. Biasanya pemilihan media massa diserahkan sepenuhnya
kepada biro iklan yang terkadang tidak pas cara penyampain.
Jenis-jenis Pasar Sasaran
Pasar sasaran jangka pendek: Pasar yang ada tekuni hari ini yang
direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat~tujuan menghasilkan
penjualan dalam waktu dekat.
Pasar sasaran masa depan: Pasar tiga atau lima tahun dari
sekarang. Mungkin harus mengubah produk, pasar sasaran, menambah
atau menguranginya. Tujuannya :
Mendeteksi dan memenuhi perubahan prioritas konsumen
Mengatasi persaingan dan mencegah berimigrasinya konsumen
kepada para pesaing.
Pasar sasaran primer: Pasar primer adalah sasaran utama produk
tersebut.
Heavy user (pemakai fanatik) ~ jumlah tidak banyak tapi banyak
mengkonsumsi produk tersebut dalam jumlah yang besar.
Para distributor utama yang menguasai 80% frm penjualan frm.
Pasar sasaran sekunder: Pasar yang terdiri dari konsumenkonsumen yang sering tidak dianggap penting tetapi jumlahnya cukup
besar. Meski tidak begitu penting hari ini, pasar ini tidak dapat dilupakan
karena :
Konsumen memerlukan waktu untuk mengkonsumsi lebih banyak.
Influencer: Konsumen sekunder tidak begitu penting tetapi dapat
menjadi influencer yaitu konsumen yang persuasif dan rela
mempengaruhi orang tua untuk mengkonsumsi mainan, makanan,
hiburan dan lain-lain.
Positioning
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada
dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan
elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah
perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan
terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan
peta persepsi.



1.
2.




3.



4.




1.

Positioning bukan merupakan sesuatu yang anda lakukan terhadap
produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan.
Positioning bukanlah strategi produk tetapi strategi komunikasi, bagimana
menempatkan produk dalam otak konsumen, sehingga calon konsumen
memiliki penilaian tertentu dan mengidentifkasikan dirinya dengan
produk itu. Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang
ditargetkan tadi.
Cara untuk menetapkan positioning, yakni:

Positioning berdasarkan perbedaaan produk. Produk memposisikan
diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya. Marketer dapat
menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya
terhadap pesaing.

Positioning berdasarkan manfaat produk. Kemudahan, waktu,
kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan.

Positioning melalui imajinasi. Menggunakan imajinasi seperti:
tempat, orang, benda-benda, situasi.

Positioning menurut atribut produk. Usaha memposisikan diri
menurut atribut produknya.

Positioning menurut harga/ kualitas. Produk diposisikan sebagai nilai
(harga dan kualitas) terbaik.

Positioning menurut penggunaan/ penerapan. Usaha memposisikan
produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.

Positioning menurut pemakai. Usaha memposisikan produk sebagai
yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.

Positioning menurut kategori produk. Produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu kategori produk.

STRATEGI PRODUK
1.
Pengertian Strategi Pemasaran dan Strategi Produk
Produk didefnisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan perusahaan
ke pasar yang dapat memberikan kepuasan atas kebutuhan konsumen.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara
umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai
untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem
pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran
produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

1.
2.
3.
4.

Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut
atau yang disebut four p’s adalah sebagai berikut:
Strategi Produk
Strategi Harga
Strategi Penyaluran / Distribusi
Strategi Promosi
Strategi produk merupakan salah satu keputusan penting dalam ruang
lingkup marketing. Jadi, apa yang ada dan sesuai dalam marketing di
serap oleh strategi produk. Singkatnya marketing berkontribusi terhadap

strategi produk dalam hal daur hidup produk, spesifkasi produk,
penentuan target dan memasarkan produk.
1.

Jenis Produk
Jenis produk berdasarkan tingkatannya adalah:

1.

Produk Inti : terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau
manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk
(inti manfaat)
2.
Produk Aktual : merupakan produk nyata yang memiliki tingkat
mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemasan, dan sifat lain yang
digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti. (barang atau jasa
itu sendiri).
3.
Produk tambahan : merupakan tambahan bagi produk inti dan
actual agar menciptakan dan menawarkan kumpulan manfaat yang paling
memuaskan konsumen.
Pemasar juga membagi produk dan jasa menjadi dua kelas besar
berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya yaitu :
1.

Produk Konsumsi adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk
konsumsi pribadi. Ini mencakup produk sehari-hari, produk belanja,
produk khusus, dan produk yang tidak dicari.
2.
Produk Industri adalah Adalah barang yang dibeli untuk diproses
lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam melakukan bisnis. Terdapat 3
kelompok produk industri, yaitu bahan dan suku cadang, barang modal,
serta perlengkapan dan jasa.
3.
Kontribusi Marketing terhadap Strategi Produk
Tiga kontribusi marketing terhadap strategi produk, yaitu:
1.

Kontribusi pertama, analisis pasar dituntut pada semua tahap
perencanaan produk yang menyediakan informasi agar ide sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.
Kontribusi kedua, berkenaan dengan spesifkasi produk
3.
Kontribusi ketiga adalah dalam memutuskan target pasar dan
strategi penentuan posisi.
4.
Konsep Produk dalam Strategi Produk
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa
yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan
perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk
barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang
paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk
memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. namun keputusan
itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan
target market yang dipilih.
Hal ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, ftur yang inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini,
strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan.

Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam
sebagian besar strategi pemasaran. Meskipun demikian, memfokuskan
diri hanya pada produk perusahaan dapat menyebabkan rabun jauh
pemasaran juga.
1.

Cara Melakukan Strategi Produk
Salah satu cara untuk melakukan strategi produk yaitu melalui merek.
Defnisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003) adalah
suatu nama, simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan
ditujukan untuk mengidentifkasi barang atau jasa dari seorang penjual
atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan
yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan
produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan
serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty).
Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari
pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Kotler menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol yang
komplek yang menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:

1.
2.

3.
4.
5.
6.

1.

Atribut produk: Merek memberikan ingatan pada atribut – atribut
tertentu dari suatu produk.
Manfaat: Atribut – atribut produk yang dapat diingat melalui merek
harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional
dan manfaat secara emosional, misalnya atribut kekuatan kemasan
produk menterjemahkan manfaat secara fungsional dan atribut harga
produk menterjemahkan manfaat secara emosional yang berhubungan
dengan harga diri dan status.
Nilai: Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah
produk.
Budaya: Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu, misalnya
Mercedes mempresentasikan budaya Jerman yang teratur, efsien, dan
berkualitas tinggi.
Kepribadian: Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian
tertentu, misalnya Isuzu Panther yang diasosikan dengan kepribadian
binatang panther yang kuat (mesin kuat dan tahan lama).
Pengguna: Merek mengelompokkan tipe – tipe konsumen yang akan
membeli atau mengkonsumsi suatu produk, misalnya Honda Jazz untuk
konsumen remaja dan pemuda.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :

Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer,
windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan
lain sebagainya.
2.
Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor
honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada
california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand

orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau
pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat
kita temui di kehidupan sehari-hari.
3.
Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada
restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada
produk makanan gery, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis dan macam-macam merek, antara lain:
1.

Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang
dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa.
2.
Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh
distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang
menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas
merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek
bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan
lain sebagainya.
3.
Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa
yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang
membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang.
4.
Strategi Pengembangan Merek
Berikut penjelasan tentang strategi pengembangan merek:
1.

Line Extension / Perluasan Lini Produk
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah
dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi seperti
rasa baru, warna, ukuran kemasan, dsb pada suatu kategori produk
dengan menggunakan nama merek yang sama.

1.

Brand Extension / Perluasan Merek
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah
dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk
modifkasi pada kategori produk yang baru.

1.

Multibrand / Banyak Merek
Strategi pengembangan merek ini meluncurkan banyak merek pada satu
macam kategori produk yang sama.

1.

New Brand / Merek Baru
Strategi pengembangan merek ini menggunakan merek yang benar –
benar baru untuk peluncuran produk baru perusahaan.
Dengan memahami bahwa ekuitas merek memiliki dampak yang besar
dalam keputusan konsumen dalam pemilihan suatu produk dan adanya
kondisi riil bahwa diperlukannya biaya iklan yang tinggi untuk
membangun brand awareness suatu produk baru dengan merek yang
baru, maka strategi perluasan merek banyak digunakan oleh perusahaan
untuk mensiasati kondisi pasar, kondisi ekonomi, dan kondisi persaingan
yang ada.

Menurut Helen Wing, Director of the Marketing Science Centre at
Research International menyatakan bahwa produk baru dengan merek
yang benar – benar baru membutuhkan usaha pemasaran dari segi waktu
dan biaya yang lebih banyak untuk memperkenalkan merek dan
membangun awareness konsumen. Pertimbangan lain adalah bahwa
perusahaan merasa bisa mendapatkan keuntungan dari adanya ikatan
emosional yang telah terbentuk antara merek induk dengan perluasannya
sehingga inventasi yang dibutuhkan untuk perluasan merek bisa lebih
rendah dibandingkan dengan menggunakan merek yang baru.
Berikut ini beberapa kelemahan dari strategi perluasan merek yang
terdapat dalam jurnal marketing: ”Brand Extension Is Not A Low Risk
Option That Firms Think It Is” menyatakan:
1.
Minat pembelian konsumen untuk produk dengan merek baru 10
kali lebih tinggi dibandingkan dengan perluasan merek.
2.
Pesan yang disampaikan merek dengan perluasan harus cukup
berbeda dengan merek induknya.
Menyadari dan mempertimbangkan bahwa strategi perluasan merek juga
memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam aplikasinya, maka
perusahaan juga perlu untuk mempelajari mengapa perluasan merek
dapat gagal di pasar. Ada tiga faktor utama penyebab kegagalan sebuah
strategi perluasan merek (Wing,2004) yaitu:
1.
2.
3.

Tidak adanya perbedaan dari merek induk
Kualitas produk kurang baik
Tidak adanya support pemasaran yang baik.
Dari ketiga faktor utama kegagalan tersebut diatas maka perusahaan
harus benar – benar mempersiapkan produk baru yang akan diluncurkan
dimana atribut – atribut produk harus berbeda dengan atribut – atribut
produk merek induk. Pemasar hendaknya tidak hanya mengandalkan
ekuitas merek yang tinggi dari merek induk saja tetapi juga harus
menyediakan aktivitas – aktivitas pemasaran pendukung untuk
memperkuat posisi dari produk baru tersebut.

1.

Kemasan Produk
Fungsi Kemasan
Kemasan adalah wadah ( container ) dan bungkus (wrapper ) sedangkan
label adalah informasi tertulis tentang produk yang dicetak pada badan
kemasan. Sebagai wadah dan bungkus kemasan dapat terdiri dari
beberapa lapis yaitu kemasan utama, kemasan kedua yang biasanya
dibuang setelah kemasan dibuka.dan kemasan ketiga yaitu dooz karton
yang dipergunakan selama pengangkutan dan penyimpanan produk
digudang.
Kemasan mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai berokut:





Kemasan sebagai Pelindung Produk.
Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungproduk selama dalam
pengangkutan, penyimpanan di gudang, diitoko selama produk itu belum

habis dikonsumsi pembelinya. Dengan kemasan yang bermutu
diharapkan produk dapat terhindar dari pengotoran, penyusutan,
kerusakan, penguapan dan berbagai macam penurunan mutu yang lain.


Kemasan sebagai sa