PKM Dan GT Dan Tongsangkut.docx

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
MEWUJUDKAN TATANAN KOTA YANG ASRI, INDAH, DAN BERSIH MELALUI
PENGADAAN TONGSANGKUT (TONG SAMPAH DI DALAM ANGKUTAN
UMUM)

BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Rina Lestari
Nur Mariam
Agus Sutiwi
Sri Mariati Tinambunan
Sulastri Purba
Nia Widya Siregar
Juniarta Sitindaon
Nivo Pranata Panjaitan
Elisabeth M.A. Simarmata
Lia Ariska
Dina Onisa Samosir


140901008
140901023
140901029
140901030
140901032
140901036
140901037
140901039
140901050
140901054
140901059

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan

: Mewujudkan Tatanan Kota yang Asri, Indah, Dan Bersih Melalui

Pengadaan Tongsangkut (Tong Sampah Di Dalam Angkutan
Umum)

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Telp/Hp
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No. Tel./Hp
6. Biaya Kegiatan Total
d. Dikti
e. Sumber lain (sebutkan ….)
8. Jangka Waktu Pelaksanaan


: Nia Widya Siregar
: 140901036
: Sosiologi
: Sumatera Utara
: Jl. Medan-Binjai Km. 13,8 Pasar
Besar/085370882256
: niaituwidya@gmail.com
: 10 orang
: Drs. Muba Simanihuruk, M.Si
: 0017036704
: Jl. Bunga Pancur No. 38 A.
Medan/082366339986
: Rp. 5.000.000
:
: 5 bulan

Medan, 10 Oktober 2016

Menyetujui

Pembantu Dekan III

(Dra. Rosmiani, MA)
NIP. 196002261990032002

Pembantu atau Wakil Rektor

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Nia Widya Siregar)
NIM. 140901036

Dosen Pendamping

Bidang Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ir. Rosmayati, M.Si)
NIP. 195810171984031003

(Drs. Muba Simanihuruk, M.Si)

NIP. 196703171993031002
i

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN

i

DAFTAR ISI

ii

RINGKASAN

1

PENDAHULUAN

2


Latar Belakang

2

Tujuan Penulisan

3

Manfaat Penelitian

4

GAGASAN

5

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

5


Solusi yang Pernah Ditawarkan

5

Gagasan Baru yang Diajukan

6

Pihak-Pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan

8

Mekanisme Strategis Inmplementasi Gagasan

9

KESIMPULAN

11


ii

RINGKASAN
Sampah adalah salah satu permasalahan lingkungan yang sudah lama menjadi isu
yang dibahas, mungkin bagi sebagian orang membahas masalah sampah sudah menjadi topik
yang tidak menarik lagi karena sejak dulu permasalahan ini telah muncul. Sampah menjadi
isu pencemaran lingkungan yang paling krusial karena berakibat dan berdampak langsung
pada kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian secara umum, sampah merupakan sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pengenalan atas analisis tersebut
berupa sampah yang anorganik, tidak mudah terbakar, dan sekaligus sulit untuk
membusuk.Orientasi dari fenomena sampah cenderung dominan negatif, karena sampah
merupakan salah satu donatur dari sebuah permasalahan lingkungan di era dewasa ini.
Berada dalam aspek kesehatan, sampah menyumbangkan beberapa masalah berupa
penyakit yang ditimbulkannya yaitu penyakit kulit, demam berdarah, sesak nafas, diare dan
lain-lain. Dalam aspek lingkungan sampah menyumbangkan estetika lingkungan yang
menjadi kurang sedap dipandang, penyumbatan saluran air yang berakibat banjir, pencemaran
udara akibat bau yang berasal dari sampah dan lainnya. Dari aspek sosial ekonomi dan
budaya sampah menyumbangkan penurunan sumber daya alam sehingga mutu produksi tidak
memiliki nilai ekonomis, penurunan pemasukan daerah akibat penurunan jumlah wisatawan

yang diikuti penurunan pendapatan masyarakat, kemacetan lalu lintas yang mempengaruhi
terhambatnya kegiatan transportasi barang dan jasa.
Fenomenalingkungan dan dampak yang ditimbulkan sampah sebenarnya tergambar
dari aspek keadaan sosial-budaya masyarakat setempat. Dilihat dari sudut pandang sosial,
masyarakat sekarang telah terjadi pengorganisasian perubahan sosial dalam sistem tindakan
pada aspek peningkatan penyesuaian diri dengan gaya hidup. Kemunculan perubahan ini
terstimulus oleh sistem kapitalis yang terinternalisasi diera post modern ini. Masyarakat
cenderung tidak peduli dengan keadaan sekitar, fenomena ini dapat dilihat dengan tindakan
membuang sampah sembarangan oleh masyarakat saat berada dalam angkutan umum
(angkot).
Melalui program PKM ini, penulis mencoba memberikan gagasan baru sebagai wujud
pemberian solusi dan penyadaran kepada masyarakat atas permasalahan yang ditimbulkan
sampah. Gagasan yang diajukan penulis berupa tempat sampah yang didesain khusus untuk
angkutan umum sehingga penumpang tetap merasa nyaman dan tidak terganggu dengan
keberadaannya karena diletakkan dibawah tempat duduk penumpang. Solusi ini dibuat demi
mengatasi masalah sampah yang membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan. Melalui
program ini diharapkan jalan-jalan kota akan menjadi lebih bersih dan indah karena tidak ada
lagi penumpang angkutan umum yang membuang sampah sisa makanan atau lainnya ke jalan
melalui jendela angkutan umum karena telah disediakan secara khusus. Diharapkan pula
bahwa keberadaan Tongsangkut ini dapat memberikan kesadaran lebih bagi para penumpang

untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sampah merupakan masalah krusial yang dihadapi di kota Medan. Masalah tersebut
berkonsentrasi pada teknik operasional sampah. Timbulnya sampah pada umumnya karena
terbatasnya lahan perkotaan untuk dijadikan lahan pembuangan akhir ( TPA). Dikota Medan
sendiri hanya ada 2 TPA yaitu TPA Terjun di Medan Utara dan TPA Namo Bintang di
Medan Selatan. Namun saat ini TPA yang benar-benar berfungsi untuk digunakan sebagai
tempat pembuangan hanyalah TPA Terjun Medan.
Jika dilihat dari kelembagaan dan pengorganisasian sampah di kota Medan,
Pemerintah Daerah sepertinya belum memiliki cara dan fungsi yang efisien maupun
kewenangan yang jelas. Sehingga permasalahan sampah di Kota Medan belum bisa teratasi
dilihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di jalan-jalan kota dan menjadi
pemandangan yang telah dianggap biasa dan tidak ada yang benar-benar peduli atau
memikirkan masalah tersebut untuk ditangani secara bijak.
Pengelolaan sampah dapat diartikan tumpukan yag di sebabkan masyarakat untuk
mengurangi produksi sampah. Proses penanganan sampah di mulai dari pengumpulan,

pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Terkait
dengan pengumpulan sampah inilah yang menjadi topik dalam menangani permasalahan
sampah.Memang di Kota Medan sendiri pengelolaan sampah belum menjadi prioritas kerja
bagi Pemko Daerahnya. Tidak ada kebijakan khusus yang dibuat untuk menangani
permasalahan dan pengelolaan sampah yang bijak dan efektif serta tepat sasaran. Untuk
bidang kebersihan khususnya yang terkait masalah sampah, Pemko Medan telah mengatur
pola pengangkutan sampah untuk mencegah penumpukan sampah tetapi sampah yang
diambil hanya dari tong sampah tempat sampah sudah dikumpulkan dan tidak menangani
masalah kebersihan jalan-jalan kota dimana sampah berserakan. Untuk itulah yang menjadi
salah satu sasaran utama penulis disini adalah mewujudkan tatanan kota yang indah dan asri
melalui pengelolaan sampah secara bijak dan efektif.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa masalah sampah di kota Medan dapat
dikatakan cukup kompleks dengan jumlah penduduk yang hampir 3 juta jiwa,sampah yang di
hasilkan setiap harinya mecapai 1.500 ton. Dengan perincian 48 % sampah organik dan 52%
sampah anorganik. Jumlah sampah ini di perkirakan akan meningkat 4 kali lipat di kota
Medan dan jika ini terjadi Medan akan berubah menjai tong sampah raksasa bila tak segera
2

ditangani secara bijak. Banyaknya sampah ini disebabkan karena kurangnya kepedulian
masyarakat akan kebersihan lingkungan dan masih membuag sampah secara sembarangan.
Sebenarnya ini juga terjadi karena tidak adanya sanksi khusus yang diberikan pemerintah
terhadap warga masyarakat pembuang sampah sembarangan.
Masalah sampah di kota Medan menyebabkan keresahan sendiri bagi masyarakatnya,
salah satunya adalah masyarakat yang menggunakan sarana angkutan umum di kota Medan.
Keresahan ini timbul akibat beberapa masyarakat pengguna angkutan umum yang kurang
peduli akan kebersihan, membuang sampah secara sembarangan saat naik angkutan umum.
Baik membuang sampah lewat jendela, atau yang meninggalkan sampah di dalam angkutan
umum.
Melalui gagasan tertulis ini, penulis mencoba untuk memberikan solusi lain atas
masalah sampah yang dihasilkan pengguna angkutan umum tersebut yaitu dengan pengadaan
Tongsangkut yang merupakan singkatan dari Tong Sampah di dalam Angkutan Umum yang
hal ini diharapkan tentunya menjadi wadah untuk mengurangi produksi sampah di kota
Medan. Kegiatan ini terkait pada Pasal 3 Bab II Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk melindungi wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Tujuan Penulisan
Gagasan ini berujung pada pengadaan Tongsangkut (Tong Sampah di dalam
Angkutan Umum) yang memiliki tujuan:
1. Memberikan pengetahuan dan memperkenalkan program ini kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga kebersihan di Angkutan Umum
2. Mengajak seluruh warga untuk lebih peduli lingkungan dengan menggunakan cara
yang menarik
3. Mengurangi jumlah sampah yang tidak terurus di Angkutan Umum dan di jalan-jalan
kota
4. Meringankan beban PEMDA dalam mengelola sampah karena dapat mengurangi
beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mengurangi biaya pengangkutan
sampah ke TPA.

3

Manfaat Penulisan
Manfaat gagasan ini adalah Tongsangkut menjadi sebuah acuan ataupun rekomendasi
bagi pemerintah dalam konteks semakin mencanangkan upaya pelestarian lingkungan.
Tongsangkut akan diadakan mulai dari Angkutan Umum yang ada di wilayah Kota Medan
terdahulu kemudian juga dibangun di berbagai daerah lainnya yang tentunya akan
memberikan dampak positif dan akan membentuk pola perilaku masyarakat yang sadar
lingkungan dengan cara menjaga kebersihan lingkungannya untuk hidup sehat dan sejahtera.

4

GAGASAN
Mewujudkan Tatanan Kota yang Asri, Indah, Dan Bersih Melalui Pengadaan
Tongsangkut (Tong Sampah Di Dalam Angkutan Umum)
Tongsangkut adalah sebuah program pengadaan tong sampah di dalam angkutan
umum yang direncanakan untuk mewujudkan tatanan kota yang asri, indah, dan bersih.
Pelaksanaan awal dimulai di Kota Medan, karena target utama penyadarannya adalah para
pengguna angkutan umum khususnya di Kota Medan. sehingga ketika upaya ini telah
berhasil dilaksanakan maka secara berkesinambungan para pengguna angkutan umum akan
diminta untuk mensosialisasikan serta membantu mengadakan di tempat-tempat lain sehingga
daerah-daerah lain juga ikut melaksanakan hal serupa.
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Saat ini keadaan lingkungan Kota Medan pada dasarnya cukup baik, namun pada
kenyataannya masih banyak pada terlihat sampah-sampah organik maupun unorganik
berserakan di pinggiran jalan bahkan diruang publikseperti amgkutan umum kota sekalipun.
Banyak hal yang mendasari agar setiap orang dapat hidup sehat dan sejahtera namun mereka
belum secara penuh menyadarinya. Hal itu dapat terlihat dari masih banyaknya orang yang
membuang sampah di dalam Angkutan Umum ataupun melalui pintu atau jendelanya. Maka
dari itu Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) dapat menjadi sebuah
wadah yang mewakili pengabdian kaum intelektualitas kepada masyarakat yang senantiasa
mau mengajak masyarakat untuk bekerja sama.

Solusi yang Pernah Ditawarkan
Sebelum ini, memang sudah ada yang memilki ide untuk menaruh tong sampah dalam
angkutan umum bahkan sudah pernah ada pengaplikasiannya tapi hal ini dianggap kurang
efektif karena tidak sedap dipandang mata. Sebab, tong sampah dalam angkutan umum
ditaruh disela kursi supir sehingga banyak penumpang yang tidak setuju. Pemerintah sempat
membuat peraturan wajib menaruh sampah di dalam angkutan umum dan membuat sanksi
denda bagi para supir yang tidak mematuhinya tapi sepertinya peraturan ini tidak berjalan
dengan baik karena para supir mengeluhkan penumpang yang merasa tidak nyaman.
Berdasarkan pengamatan penulis tong sampah yang diletakkan di depan, tepatnya di
sela bagian tengah kursi supir tidak begitu efektif karena akan susah dijangkau oleh
5

penumpang yang duduk dibagian belakang. Oleh karena penempatannya yang kurang
signifikan program ini tidak berjalan lancar dan mendapat banyak keluhan dari para
pengguna angkutan umum. Tetapi disamping itu, tetap saja ada banyak pendapat yang
mengajukan perlunya dibuat tempat sampah dalam angkutan umum supaya tidak ada lagi
para penumpang yang membuang sampah ke jalan raya melalui jendela angkutan umum.
Maka dari itulah dibawah ini penulis mengajukan tawaran gagasan yang lebih unik dan
inovatif untuk menjawab perlunya tempat sampah dalam angkutan umum demi mengurangi
masalah sampah.

Gagasan Baru yang Diajukan
Tongsangkut adalah singkatan dari Tong Sampah di dalam Angkutan Umum, sebuah
gagasan yang diajukan untuk meminimalisir masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di
kota besar seperti halnya Kota Medan. Gagasan ini merupakan sebuah refleksi dari gerakan
pembersihan lingkungan untuk kota yang lebih bersih. Gagasan pembersihan sampah terkait
masalah lingkungan mungkin sudah sangat sering dicari pemecahan masalahnya, tapi kali ini
penulis akan memaparkan ide yang lebih unik dan berbeda dari sebelumnya. Solusi-solusi
yang ditawarkan sebelumnya mungkin belum bisa mengatasi masalah sampah secara efektif
dan tepat sasaran khususnya di jalan-jalan umum dan ruang pubik seperti dalam angkutan
umum. Sehingga dalam gagasan tertulis ini, penulis mencoba memberikan gagasan baru
dengan ide yang lebih memungkinkan untuk dapat memberikan dampak positif yang nyata
dan lebih signifikan lagi terkhusus pada upaya mengeleminir pencemaran lingkungan akibat
sampah yang berserakan.
Gagasan ini memiliki perbedaan mendasar dengan ide-ide sebelumnya baik dari segi
sistem, target, objek, serta akumulasi kegiatan yang dikemas sedemikian rupa yang
diharapkan memperoleh luaran sesuai dengantujuan awal dibuatnya tulisan ini. Gagasan ini
dimulai dari dibuatnya solusi yang lebih baik terkait pengadaan tong sampah di ruang publik.
Selama ini pengadaan tong sampah hanya ada di taman kota, terminal, halte, dan dipinggir
jalan saja dan belum ada yang memikirkan gagasan untuk meletakkan tong sampah di dalam
angkutan umum yang notabene adalah ruang publik juga.
Angkutan umum sebagai sebuah sarana transportasi publik yang paling sering
digunakan oleh masyarakat untuk bepergian baik untuk bekerja, bersekolah, atau melakukan
kegiatan dan aktivitas lainnya. Dari fakta tersebut dapat ditarik kesimpulanbahwa pengguna
6

angkutan umum terdiri dari berbagai kalangan dan tentunya jumlah sampah yang dihasilkan
menjadi lebih banyak. Para pengguna angkutan umum tersebut seringkali tertangkap basah
membuang sampah seenaknya dari jendela atau ke bawah tempat duduk, yang berarti
kesadaran akan tidak membuang sampah sembarangan masih kurang di kalangan penguna
angkutan umum. Jika perilaku ini terus terjadi, maka sampah akan berserakan dimana-mana
khususnya dipinggir jalan atau di dalam angkutan umum sehingga pengguna jasa transportasi
umum tersebut menjadi kurang nyaman.
Penulis sebagai salah satu pengguna jasa angkutan umum mengidentifikasi bahwa
para pengguna angkutan umum sering membuang sampah ke luar jendela karena tidak
adanya fasilitas yang disediakan di dalam angkutan umum untuk menaruh sampah sisa
makanan atau rokok. Untuk itulah penulis berpikir bahwa perlu disediakannya tong sampah
dalam angkutan umum supaya mengurangi pembuangan sampah ke jalan-jalan kota.
Dalam hal ini tong sampah yang dimaksud adalah sebuah wadah atau bak panjang
yang berbentuk seperti parit dan diletakkan dibawah tempat duduk penumpang, sehingga
memudahkan penumpang untuk membuang sampah, karena selama ini kita mengetahui
bahwa seringkali para penumpang menaruh sampah dibawah tempat duduk, sehingga penulis
berpikir bahwa akan lebih baik untuk menaruh tempat sampah dibawah tempat duduk
penumpang. Selanjutnya setiap hari para supir akan membersihkan dan membuang sampah
yang sudah penuh dalam bak sampah tersebut ke dalam tempat pembuangan sampah
sehingga tidak ada bekas sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau dalam transportasi
umum. Tentu hal ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak selain masyarakat
pengguna angkutan publik tetapi juga kesadaran dan kerajinan para supir untuk
membersihkan Tongsangkut tersebut.
Dari hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi sampah dijalan kota yang
sebagian berasal dari perbuatan tidak bertanggung jawab orang yang membuang sampah dari
jendela angkutan umum ke jalan raya.Penulis pikir bahwa ide ini akan lebih efektif daripada
mempekerjakan banyak tukang sampah untuk membersihkan sampah di sekitar jalan-jalan
raya, setidaknya hal ini akan meringankan pekerjaan para pembersih jalan. Dan jika hal ini
berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, maka akan sangat membantu mengurangi
masalah sampah di jalan raya sehingga menjadi lebih bersih karena tidak ada lagi “tangantangan jail” yang akan mengotori jalan-jalan kota akibat pembuangan sampah yang tidak
bertanggung jawab melalui jendela angkutan umum.
Sasaran utama yang mau dicapai sebenarnya bukan hanya untuk mengurangi
pencemaran lingkungan kota akibat sampah tapi juga untuk mulai menyadarkan masyarakat
7

akan pentingnya menjaga kebersihan di manapun dan kapanpun, bahkan saat sedang
menggunakan fasilitas umum seperti halnya angkutan umum. Untuk itu penulis sangat
berharap bahwa ide ini akan terealisasi sehingga masalah pencemaran lingkungan kota akibat
sampah dapat teratasi.
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Pemerintah Kota
Medan

Dinas Perhubungan
Kota Medan

Dinas Kebersihan
Kota Medan

Supir Angkutan
Umum

Masyarakat/
Pengguna Angkutan
Umum

Dari

bagan

di

atas

dapat

terlihat

bahwa

pihak-pihak

yang

dapat

mengimplementasikan gagasan Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum)
adalah Pemerintah Kota Medan yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota
Medan dan Dinas Kebersihan Kota Medan. Lalu kemudian kedua dinas tersebut bekerja
sama dengan para supir ataupun agen-agen angkutan umum dalam mewujudkan
pengadaan Tongsangkut tersebut. Namun penekanan lebih diutamakan pada masyarakat
yang nantinya akan memperkenalkan kepada masyarakat luat, sehingga Tongsangkut
dapat diwujudkan di kota-kota lainnya sebagai agensi pemberantas masalah sampah di
dalam angkutan umum.

8

Mekanisme Strategis Implementasi Gagasan
Angkutan Umum adalah sarana yang paling sering digunakan untuk bepergian oleh
masyarakat karena dianggap murah, mudah, dan gampang ditemukan di jalan kota termasuk
Kota Medan. Masyarakat kota Medan termasuk masyarakat yang menjadikan angkutan
umum sebagai pilihan utama untuk sarana transportasi, meski ada banyak kendaraan lain
yang ditawarkan seperti sepeda motor, tapi tetap saja angkutan umum masih digemari untuk
memudahkan dalam menuju ke suatu tempat. Pengguna angkutan umum juga terdiri dari
berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, orang yang bekerja, dan lain-lain.
Sebenarnya dapat dikatakan secara umum pengguna ‘angkot’ ini berasal dari para
pelajar dan mahasiswa tapi mirisnya kenyataan bahwa ini tidak berpengaruh pada kenyataan
bahwa para umat akademik ini masih kurang kesadarannya akan lingkungan. Seringkali
mereka tertangkap basah membuang sisa bekas makanan, rokok, tisu, plastik, kertas dan
benda tak terpakai lainnya di dalam angkutan umum atau ke luar jendela sehingga mengotori
jalan-jalan kota. Menurut penulis sebagai salah satu pengguna angkutan umum, penyebab
para penumpang membuang sampah sembarangan adalah karena tidak disediakannya wadah
khusus tempat membuang sampah dalam angkot yang merupakan ruang publik. Untuk itulah
penulis mengajukan ide membuat tong sampah dalam angkutan umum yang penulis sebut
Tongsangkut.
Bentuk Tongsangkut sendiri didesain secara khusus sehingga tidak mengganggu
kenyamanan penumpang dalam angkutan umum. Tongsangkut nantinya akan diletakkan
dibawah kursi penumpang karena bentuknya yang memanjang dan seperti parit serta
ukurannya akan mengikuti panjang tiap kursi. Penulis perkirakan ukuran setiap parit sampah
ini tidak akan terlalu besar dan tidak akan sampai menyentuh kaki penumpang. Ruang
panjang dibawah kursi yang akan dimanfaatkan sebagai tempat untuk meletakkannya. Penulis
telah mengamati bawahan kursi penumpang dirasa cukup untuk dibuat parit sampah dengan
ukuran memanjang.
Selanjutnya para penumpang yang selama ini bingung untuk membuang sampah yang
secara umum lebih banyak adalah bekas sisa makanan dan rokok bisa membuang sampahnya
kedalam parit sampah di bawah kursi. Nantinya, setiap hari para supir akan mengecek dan
membersihkan sampah yang telah dikumpulkan penumpang di Tongsangkut tersebut dengan
cara mengangkatnya karena tempat sampah tidak menyatu dengan lantai angkutan umum
sehingga mudah untuk diangkat dan dibuang layaknya tempat sampah pada umumnya. Tentu
9

saja, agar gagasan ini bisa sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan kerajinan dan rasa
peduli kebersihan dari para supir untuk membersihkan dan membuang sampah yang telah
terkumpul lalu mengembalikan Tongsangkut ke tempatnya semula.
Penulis yakin apabila gagasan ini diterapkan maka akan membangun kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan
lagi. Karena Tongsangkut ini bisa dijadikan sebagai bentuk penyadaran akan peduli
lingkungan. Orang-orang secara alami akan memahami bahwa Tongsangkut ini dibuat karena
selama ini orang-orang khususnya para pengguna angkutan umum, masih sering membuang
sampah saat berada di transportasi publik. Jalan-jalan kota juga akan menjadi lebih bersih
dari plastik bekas bungkus makanan, puntung rokok, permen karet, dan tisu yang berasal dari
para penumpang angkutan umum yang membuang benda-benda itu ke jalan raya. Penulis
sangat berharap bahwa gagasan ini bisa diimplementasikan sebab ide ini sangat efektif dan
tepat sasaran karena berangkat dari fakta sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat perkotaan. Selanjutnya akan ada perubahan pola tingkah laku dan gaya hidup
dalam kehidupan masyarakat perkotaan khususnya para penumpang angkutan umum.

10

KESIMPULAN
Gagasan ini mengacu pada bagaimana solusi permasalahan sampah yang berserakan
di jalan kota dan di dalam angkutan umum dapat berkurang dengan pengadaan program
Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) yang berlandaskan kesadaran akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Progam ini akan direalisasikan pertama kali di
Kota Medan, dengan alasan bahwa Kota Medan sebagai pusat kota di Provinsi Sumatera
Utara terlebih lagi banyak masyarakat Kota Medan yang menggunakan angkutan umum
sebagai sarana transportasi. Ketika semua tujuan tercapai maka masyarakat juga yang akan
menyebarluaskan program Tongsangkut ini kepada masyarakat lainnya tentang kesadaran
akan pentingnya lingkungan yang harus ditingkatkan.
Nntinya, jika program ini berjalan dengan baik di daerah Kota Medan diharapkan pula
penyadaran tersebut dapat diwujudkan melalui pengadaan Tongsangkut di kota-kota lain.
Setiap orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan mensosialisasikan program tersebut
pada masyarakat kota lainnya, sehingga mendorong pemerintahan kota lain juga mengadakan
program yang sama demi menjaga kelestarian lingkungan.
Apabila pengadaan program tongsangkut ini sesuai dengan sistem yang telah
direncanakan, maka akan banyak dampak positif yang diperoleh. Seperti lingkungan bersih
tanpa sampah yang berserakan, dan juga dapat meningkatkan perekonomian dengan cara
mengolah sampah yang sudah terkumpul di dalam angkutan umum. Keberhasilan tersebut
akan semakin sempurna apabila masyarakat berhasil mengubah sampah tak bernilai menjadi
barang yang memiliki nilai jual.
Selain itu manfaat dari pelaksanaan gagasan ini yang pertama adalah semakin
menumbuhkan kesadaran untuk secara bersama-sama dalam hal menjaga kelestarian
lingkungan. Kesadaran tersebut tentunya dimulai dari kalangan masyarakat. Dengan begitu
lingkungan akan menjadi bersih khususnya jalanan kota, selain bersih jalanan kota akan
tampak asri pula. Jika jalanan menjadi bersih, asri, dan indah, masyarakat akan mendapatkan
sumber pendapatan sampingan mereka dengan memanfaatkan sampah yang awal mulanya
sebagai barang tidak berguna menjadi barang bernilai ekonomis sehingga perekonomian
masyarakat dapat ditingkatkan. Sehingga pada akhirnya tujuan untuk menciptakan
lingkungan bersih dan asri dapat terwujud.

11