ANALISA PENGARUH WORK F AMILY CONF LICT, SELF EF F ICACY , DAN SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU (STUDI PADA SMA DI KABUPATEN BANYUMAS)
‘Tema : Rekayasa Sosial dan Pengembangan Perdesaan”
WORK F AMILY CONF LICT, SELF ANALISA PENGARUH EF F ICACY , DAN SERTIFIKASI GURU
TERHADAP KINERJA GURU
(STUDI PADA SMA DI KABUPATEN BANYUMAS)
Oleh
Viviana Mayasaridan Dyah Perwita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
[email protected], [email protected] ABSTRAKPenelitian ini secara garis besar bertujuan untukmengetahui ada tidaknya pengaruh
work family
conflict, sertifikasi guru dan self eficacy terhadapkinerja guru, dalam hal ini para guru wanita yang
ada di SMA di kabupaten Banyumas. Work family conflict atau konflik peran ganda wanita yang terjadi akibat adanya konflik antar peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga. Penelitian ini akan menggunakan Structural Equation Modelling ( SEM )teknik modeling statistik yang bersifat cross- menggunakan analisis jalur ( ). Penelitian yang terkait dengan pengaruh
sectional path analysis work
family conflict, sertifikasi gurudan self efficacy kinerja guru wanita di Kabupaten Banyumas.
Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Sumber daya manusia dalam sektor pendidikan merupakan kekuatan penggerak organisasi dalam hal ini SMA di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi referensi bagi pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan dan kebudayaan pemerintah daerah Kabupaten Banyumas bagi peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Work family conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja. Sertifikasi guru berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. Kata Kunci: work family conflict, sertifikasi guru , self efficacy , kinerja guru.
ABSTRACT
Work family conflict that occurs due to conflict between roles when the fulfillment of one role can suppress other roles, be it role in work or family life. This research is aimed to know whether there is influence of work family conflict, teacher certification and self efficacy on teacher performance, in this case female teachers in High Schools in Banyumas district. This research will use Structural Equation Modeling (SEM) statistical modeling technique that is cross-sectional using path analysis. Be a teacher that can only be done by someone who has academic qualifications, competence and certification of educators in accordance with the requirements for each particular type and level of education. Human resources in the education sector is the driving force of the organization in this case the High Schools in Banyumas Regency. The results of this study are expected to contribute a reference for the school and the Office of Education and culture of the local government of Banyumas for improving teacher performance in implementing the teaching and learning process. The results of this study indicate that Work family conflict has a significant negative effect on performance. Teacher certification has a positive effect on Master's performance. Self efficacy has a positive effect on Master's performance.
PENDAHULUAN
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, kurikulum. Guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang maksimal (Neni Utami. 2003). Tantangan kinerja saat ini menuntut guru untuk berusaha lebih maksimalkan kemampuan yang dimiliki tidak terkecuali untuk guru wanita. Perubahan peran wanita yang dahulu hanya to protect
a beauty yang hanya merapikan rumah,menjaga anak memasak semakin berkurang.Dengan
semakin meningkatnya wanita yang bekerja dapat berpengaruh pada aktivitas wanita di rumah tangganya yang dapat mengubah pola pembagian kerja yang ada di rumah tangganya (Ilham, 2000).
Menurut Budiman (2005) apabila wanita masih harus membagi hidupnya menjadi dua, satu di sektor domestik dan satu lagi sektor publik. Teori yang relevan dalam hal ini adalah teori konflik peran gender yaitu teori yang mengimplikasikan permasalahan kognitif, emotional, ketidaksadaran dan perilaku yang disebabkan oleh sosialisasi peran gender yang didasarkan tatanan masyarakat yang ada.
Tenaga kerja wanita, yang berstatus ganda sebagai istri dan karyawan khususnya, rentan mengalami konflik. Terlebih lagi jika mereka merupakan karyawati perbankan. Selain itu, dalam rumah tangga mereka juga mengalami konflik keluarga, seperti kurangnya waktu bersama keluarga karena mereka harus bekerja mulai pagi sampai sore bahkan malam, kurangnya perhatian dari keluarga, masalah keuangan, pendidikan anak-anak, dan lain sebagainya. Ketidakseimbangan antara urusan rumah tangga dan pekerjaan inilah yang menimbulkan work family conflict .
Work family conflict atau konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflik antar
peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga (Carlson, Kacmar dan Williams, 2000).
Penelitian Handayani (2012) menyatakan bahwa berpengaruh signifikan
self efficacy
terhadap kinerja karyawan. Kinerja merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan karena kinerja mempengaruhikelangsungan dari perusahaan nantinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah , iklim kerja, serta
work family conflict self yang memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap kinerja yang dihasilkan. efficacy tanggungjawab masing-masing yang didasari pada pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi dalam pelaksanaan tugas. Menurut Schermerhorn (2010) kepuasan kerja yang tinggi dan cenderung tanpa batas memiliki dampak pada kinerja individual sehingga juuga mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti menganggap perlunya dilakukan penelitian yang mengamati pengaruh work family conflict, sertifikasi guru & kinerja guru, dalam hal ini para guru wanita yang ada di Kabupaten Banyumas layak untuk diteliti.
METODEPENELITIAN
Desain Penelitin. Jenis penelitian ini adalah survei, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru wanita SMA Negeri di wilayah kabupaten Banyumas yang berjumlah 115 orang. Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data primer dapat melalui interview dan kuesioner Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu Regression weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabelnya.Model untuk penelitian digambarkan dengan path diagram. Hal ini untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas antar variabel yang akan diuji. Korelasi antar construct dalam path analysis dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Exogenous Constructs yang dikenal sebagai independent variable merupakan construct yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah di path diagram.
b. Endogenous Constructs merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu maupun beberapa construct . Construct ini dapat memprediksi satu atau lebih construct endogen lainnya.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel . Definisi operasional dan pengukuran pada
masing masing variabel penelitian disajikan pada Tabel 1 berikut ini:
No Variabel Definisi Indikator 1.
2. Kemampuan lebih baik 3.
dengan maximum likelihood estimation technique mensyarakan dengan dipenuhinya sumsi normal Berdasarkan data normalitas univariate dan multivariate ditampilkan sebagai berikut:
Evaluasi normalitas data . Penggunaan Struktural Equation Model (SEM) diestimasi
Academy exchange 2. Teaching Quality 3. Research result 4. Berkomitmen 5. Aktualisasi Kerja Analisis Data.Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling.
4. Kinerja Guru konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflikantar peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga 1.
5. Memiliki persuasi sosial saat bekerja
4. Kepuasan terhadap pekerjaan
Senang pekerjaan menantang
1. Perasaan mampu melakukan pekerjaan
WorkFamily Conflict
3. Self Eficacy keyakinan seseorang mengenai kemampuan dan peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu
4. Prestasi dan penghargaan
Kualifikasi akademik 2. Pengalaman mengajar 3. Karya pengembangan profesi
2. Sertifikasi Guru Sertifikasi merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah atas pencapaian kinerja guru 1.
Waktu istirahat 3. Behavior Pekerjaan 4. Target Pekerjaan
1. Waktu keluarga 2.
konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflik antar peran ketikapemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baikperannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Variable Min Max Skew c.r Kurtosis X14
X7
Chi square (df:82) <101.884 101.800 Baik Significant Prob >0.05 0.068 Baik RMSEA < 0.08 0.040 Baik GFI >0.90 0.921 Baik AGFI >0.90 0.904 Baik CMIN/DF <2.00 1.241 Baik TLI >0.95 0.966 Baik CFI >0.95 0.973 Baik
Tabel 3 Hasil Pengujian Model Structural Equation Modelling Goodness of fit model Cut off value Hasil Model Evaluasi Model
1.00 6.00 -0.14 -.043 -.132 Sumber: data primer yang diolah Uji kelayakan model SEM ini diuji dengan cara menggunakan confirmatory factor analysis yaitu menggunakan chi-square, probabilitas, CFI, TLI,RMSEA, GFI dan AGFI yang tersaji dalam tabel berikut:
X4
1.00 6.00 -.074 -.376 -.326
0.02 X3
1.00 6.00 -0.38 -.195
X2
1.00 6.00 -0.09 -.045 -.082
X1
1.00 8.00 -.092 -.413 -.186
X8
1.00 8.00 -.242 -.492 -.480
1.00 6.00 .082 .413 -.138
1.00 6.00 .162 ,134 -.183 X15
X6
1.00 6.00 .025 .124 -.186
X5
1.00 6.00 ,051 .256 -.280
1.00 6.00 .105 ,533 -.240 X13
1.00 6.00 .145 ,642 -.460 X12
1.00 6.00 .58 ,789 -.120 X11
1.00 6.00 .175 ,127 -.420 X10
X9
1.00 6.00 0.120 ,214 -.280
1.00 6.00 .096 ,189 -.173 X18
1.00 6.00 .0.87 ,138 -.269 X17
1.00 6.00 .132 ,275 -195 X16
Sumber: data primer yang diolah
(SEM)
Struktural Equation Model
Pengujian Hipotesis Hipotesis1 : conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja Work family
Parameter estimasi untuk pengujian work family conflict terhadap kinerja individu dari guru menunjukkan nilai CR sebesar
- – 0.18 dengan probabilitas sebesar 0.000 berarti signifikan pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
work
conflict berpengaruh negatif terhadap kinerja guru. Penelitian in sejalan dengan penelitian
family
Christin e t al ., (2011), Rosita (2014), Maherani (2012), Nugroho (2006),Priyatnasari (2014), dan Nohe (2014) yang menyatakan bahwa work family conflict berpengaruh negative terhadap kinerja karyawati pada perusahaan manufaktur. Tenaga kerja wanita, yang berstatus ganda sebagai istri dan karyawan khususnya, rentan mengalami konflik. Terlebih lagi jika mereka merupakan karyawati perbankan. Selain itu, dalam rumah tangga mereka jugamengalami konflik keluarga, seperti kurangnya waktu bersama keluarga karena mereka harus bekerja mulai pagisampai sore bahkan malam, kurangnya perhatian darikeluarga, masalah keuangan, pendidikan anak-anak, dan menimbukan work family conflict.
Hipotesis2 : Sertifikasi guru berpengaruh positif terhadap kinerja Guru.
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru menunjukkan nilai CR sebesar 3.473 (berarti > 1.849) dengan probabilitas sebesar 0.000 berarti signifikan pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengaruh sertifikasi maka semakin tinggi kinerja individu dari guru dan memiliki pengaruh yang positif signifikan. Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan. Program sertifikasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik yang profesional.Salah satu upaya yang dilakukan untuk melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah perbaikan yang dilakukan melalui manajemen pendidikan dengan cara meningkatkan kinerja guru, hal ini karena tantangan di dunia pendidikan saat ini adalah untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing di era global. (Gunawan, 2010). Sertifikasi merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah atas pencapaian kinerja guru. Program sertifikasi menuntut para guru untuk dapat melaksanakan kewajibannya sebagai tenaga pendidik yang professional (Ahmad, 2008).
Hipotesis 3: self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru.
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh terhadap kinerja individu guru
self efficacy
menunjukkan nilai CR sebesar 3.173 (berarti > 1.849) dengan probabilitas sebesar 0.001 berarti signifikan pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sel efficacy guru maka semakin tinggi kinerja individu dari guru tersebut dengan pengaruh yang positif signifikan. Self efficacy merupakan karakteristik yang melekat pada diri individu. Menurut Pajares (2002), Self efficacy mempengaruhi pilihan-pilihan dan tindakan individu, menentukan seberapa besar usaha-usaha yang dilakukan individu dan mempengaruhi tingkat stres dan kegelisahan individu Berdasarkan pada penelitian sebelumnya dalam Cecilia Engko (2006) bahwa Self Efficacy mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Self efficacy akan mendorong seseorang bekerja lebih semangat untuk mencapai hasil optimal dalam kinerjanya.
KESIMPULAN
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Work family conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja. Work family conflict atau konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflik antar peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga (Carlson, Kacmar dan Williams, 2000) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Selain itu iklim organisasi dalam perusahaan juga menjadi faktor penting karyawan dapat melakukan aktivitas kerja mereka diperusahaan. Dwivedi (1981:475) yang menyatakan bahwasanya iklim kerja dapat berupa persepsi individu tentang terhadap kinerja Guru. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah penelitian dari Christin e t al ., (2010), Maherani (2012), Priyatnasari (2014), dan Nohe (2013) yang menyatakan bahwa work family conflict berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawati. Penelitian yang dilakukan oleh Darmada Et al., (2013) mendapatkan hasil bahwa iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawati dan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008) menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan karena kinerja akan mempengaruhi kelangsungan dari perusahaan nantinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah work family
conflict , iklim kerja, serta self efficacy yang memiliki pengaruh yang berbedabeda terhadap kinerja
yang akan dihasilkan.DAFTAR PUSTAKA
Augusty, Ferdinand, 2013, , BP Undip.
Structural Equation Model dalam Penelitian Manajemen Semarang.
Bandura, A, 1991,
Self Efficacy Mechanism in Psychological Activation and Health-Promoting Behavior . In J. Madden (IV) (ed). Neurobiology of Learning, Emotion and Affect. New
York Raven. 229 pp. Bowen, D. E. dan Lawler, E. E. 1992. The Empowerment of Service Workers: What, Why, How and When. Sloan Manage Review . Spring33(3): 9-31 Carlson, D. S., Kacmar, K. M. and Williams, L. J. 2000. Construction and Validation of a
Multidimensional Measure of Work Family Conflict. , 56
Journal of Vocational Behavior (2): 249-276 .
Christin, W.S. et al. 2010. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan sebagai Intervening. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan .
Vol. 12(2): 11-20. Dwivedi, R. S. 1981. Dynamics of Human Behavior at Work. New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co .
Engko, C. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 10(1): 1-12. Gibson, J. L. Ivancevich, J. M. and Donnelly, J. H. 2000. Organizations: Behavior, Structure, Processes . McGraw-Hill Companies, Inc. 522 pp. Handayani. 2008. Dampak Komitmen Organisasi, Self Efficacy Terhadap Konflik Peran dn Kinerja Karyawati PT HM Sampurna. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis , 8 (2). September 2008.
McGraw-Hill Companies, Inc.237 pp. Lee, C. and Bobko P. 1994. Self Efficacy Belief: Comparison of Five Measurement , Journal of Applied Psychology . Vol.79: 364-369.
Maherani, A. 2012. Pengaruh Peran Ganda dan Fear of Success Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda.
Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis.
Neni Utami. 2003. Kualitas dan Profesionalisme Guru . Diakses pada 4 Oktober 2007 dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/102/15/ 0802/htm. Nohe, Michel and Sonntag. 2014. Family-Work Conflict and Job Performance. Journal of . April 2014.
Organizational Behavior
Nugroho, Agung. 2006. Pengaruh Konflik Peran dan Perilaku Anggota Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kepolisian Semarang. eprints.undip.ac.id/AgungNugroho. Diakses pada 23 November 2016.
Priyatnasari, I. B. 2014. Hubungan Konflik Peran Ganda dengan Kinerja Perawat RSUD Daya Kota. Repository.unhas.ac.id/Priyatnasari. Diakses pada 25 November 2016. Rosita. 2012. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Dosen Wanita.
Jurnal Manajemen Bisnis , 2 (2): 23-35.
Schermerhorn, J. R. 2010. Management . John Wiley & Sons. 656 pp.