View of ANALISIS PENGENDALIAN NYALA LAMPU RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID SMARTPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

  

ANALISIS PENGENDALIAN NYALA LAMPU RUMAH

DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID SMARTPHONE

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

1) 2)

  

Rahmad Hidayat dan Agung Rahman Wibowo

  1) Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Mandala – email : rhidayat@teachers.org 2) Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Mandala – email : agung_rahman_wibowo@yahoo.com

  Abstract Android is operation system that available as open source, so that we as user can give our

contribution to develops operation system which has widespread user around the world. We can develops

  

Android as many function, for example as lamp control using Android. Communication that we uses is

Bluetooth feature, which is already embedded in Android system, whereas it will communicated with

microcontroller to control dimmer circuit. Dimmer circuit itself is lamp brightness control circuit, that

works as cutting signal using the function of TRIAC. Method that used in the developing communication

between Android and Microcontroller is action method, where we directly testing the theory of

communication between Android and Microcontroller, are communication can happen between two

device? From the result of testing communication between Android and Microcontroller, we can concludes

that communication between Android and Microcontroller can happen through Bluetooth as mediator,

with transmission distance 20-30 metre, through serial communication. In the future, we can take

advantage from cloud computing technology, which is already used in widespread field, so our hopes that

this technology can be access anywhere will be come true.

  Keywords : Android, Bluetooth, Microcontroller, Dimmer Circuit.

1. PENDAHULUAN begitu banyak dan sangat berguna, sebenarnya

  akan sangat disayangkan jika handphone Setiap rumah memiliki sistem instalasi bersistem operasikan Android hanya digunakan listrik, terutama instalasi penerangan. Sistem untuk chatting atau browsing Internet, sehingga penerangan atau nyala lampu di setiap instalasi tercetuslah sebuah ide untuk mengembangkan listrik di rumah-rumah biasanya dikontrol atau

  Android untuk mengontrol lampu rumah, dikendalikan oleh saklar, dan saklar ini harus sehingga handphone bersistem operasikan dikendalikan secara manual oleh si pemilik Android bisa lebih berguna dan masalah rumah. Tapi, terkadang si pemilik rumah tidak pengontrolan nyala lampu rumah yang bisa kapan selalu berada di rumah, sedangkan lampu harus saja bisa teraplikasikan. diatur waktu menyalanya untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Seperti misalnya untuk

  2. TINJAUAN

  penerangan malam hari, atau untuk mengecoh

  PUSTAKA pencuri.

  2.1. Komunikasi Data

  Di sisi lain, sistem operasi Android kini Komunikasi data adalah proses menjadi salah satu sistem operasi yang begitu pertukaran data atau pengiriman data dari sumber digemari pengguna handphone di lingkungan ke tujuan. Hal yang penting dalam melakukan masyarakat Indonesia. Sistem Operasinya yang komunikasi data adalah jenis komunikasi yang

  userable dan powerfull dan juga harga

  digunakan, apakah menggunakan kabel, infrared handphonenya yang terjangkau banyak kalangan, atau mengunakan frekuensi tertentu. membuat handphone yang bersistem operasikan

  Secara umum diagram blok komunikasi Android digunakan oleh banyak orang. Dengan data sederhana seperti pada gambar dibawah ini :

  feature-feature di Sistem operasi Android yang

Gambar 2.1. Blok Diagram Komunikasi Data

  Spread Specturm Radio yang digunakan untuk

  unlicensed

  ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan

  layanan komunikasi data dan suara secara real-

  time antara host-host bluetooth dengan jarak

  jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network

  (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio

  standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi

  kebutuhan wireless . Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread

  Bluetooth Bluetooth adalah sebuah teknologi

  Spectrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

  digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh Bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific, and Medical).

  2.3. Android Smartphone

  Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi utama mobile.

  Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut:

  1. Terbuka

  Android dibangun untuk benar-benar terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera, dan lain-lain.

  komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz

Gambar 2.4. Full Duplex 2.2.

  Sederhana Berikut penjelasan dari blok diagram di atas :

  5. Tujuan : menampilkan hasil data yang dikirim oleh sumber.

  1. Sumber : Masukan data atau informasi yang akan dikirimkan ke tujuan.

  2. Transmiter : bagian pengirim yang digunakan dalam melakukan komunikasi data

  3. Media transmisi : Jalur transmisi yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan

  4. Receiver : penerima sinyal dari media transmisi untuk kemudian dikirimkan ke tujuan

2.1.1. Mode transmisi data

  2.1.1.2 Half Duplex

Gambar 2.2. Simplex

  Dalam mode ini komunikasi bisa terjadi dalam dua arah secara bersamaan, seperti yang terlihat di Gambar 2.4 saluran komunikasi berjumlah dua, sehingga Station A dan Station B bisa berkomunikasi secara bersamaan.

  2.1.1.1 Simplex

  Duplex .

  Mode transmisi data dibagi berdasarkan arah aliran data, yakni Simplex, Half Duplex, Full

  Saluran Half duplex memungkinkan untuk komunikasi simplex dalam kedua arah melalui saluran tunggal, hanya saja komunikasi tidak bisa berjalan dalam waktu bersamaan, misal

  Transmitter Station

  A dan Receiver Station B yang aktif. Bisa dimisalkan menggunakan seperti saklar pemilih saluran seperti Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Half Duplex

  2.1.2.3 Full Duplex

  Saluran simplex adalah aliran data searah saja dan memiliki arah yang tetap, misal dari transmitter ke receiver seperti terlihat pada Gambar 2.2. virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat di dalam perangkat. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk memasukkan teknologi baru yang lebih maju pada saat teknologi tersebut muncul. Platform ini akan terus berkembang untuk membangun aplikasi mobile yang inovatif.

2. Semua aplikasi dibuat sama

  Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga ( third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas terhadap para pengguna.

3. Memecahkan hambatan pada aplikasi

  4. CPU yang terdiri atas 32 register

  Dimmer merupakan kontrol dari tingkatan pencahayaan sebuah lampu (brightness control) dengan mengatur tegangan Vrms (Voltage root mean square) maka intensitas cahaya bisa diatur dengan menggunakan potensiometer atau variable resistor lainnya. Pertama kali ditemukan dimmer hanya bisa digunakan untuk lampu pijar (incandescent lamp) panel kontrolnya pun cukup besar. Sejak ditemukan komponen electronic bernama 'thyristor', sekarang semua jenis lampu bisa diatur dengan dimmer, ukurannya pun lebih kompak.

  2.5. Lampu Dimmer

  12. Port USART untuk komunikasi serial

  11. Antarmuka komparator analog

  10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

  9. Port antarmuka SPI untuk mendownload program ke flash

  8. Unit Interupsi Internal dan Eksternal

  sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write

  Flash

  7. Memori

  6. SRAM sebesar 512 byte

  5. Watchdog Timer dengan osilator internal

  3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan

  Android memecah hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender, atau lokasi geografis.

  Google Inc. sepenuhnya membangun Android dan menjadikannya bersifat terbuka (

  1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D

  Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:

  2.4.1. Arsitektur ATmega8535

  ATmega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATmega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.

  4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah

  Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuat.

  2. ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10-bit sebanyak 8 saluran melalui Port A

  alat dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.

  Software Development Kit (SDK) menyediakan

  menggunakan Android tanpa mengeluarkan biaya untuk lisensi dari Google dan dapat membangun Android tanpa adanya batasan-batasan. Android

  open source ) sehingga para pengembang dapat

2.4. Mikrokontroler ATMega8535

  Vegard’s RISC processor ) standar memiliki

  arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti komputer). mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer ), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer ). Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periferal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki.

  Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan IC. Mikrokontroler AVR (Alf and

  1. Incandescent Lamp (Lampu Pijar), semua lampu jenis ini bisa di atur oleh dimmer asal beban lampu sesuai dengan kapasitas dimmer.

  c. Tegangan dan arus picu gate yang diperlukan d. Kecepatan pensaklaran

  Dalam penelitian ini akan dilaksanakan dua jenis pengujian, yaitu :

  Tahap pengujian merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah dapat dioperasikannya hasil perancangan sistem yang dibuat.

  3. HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

  TRIAC

Gambar 2.6. Kurva Karakteristik

  Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0,5 volt sampai dengan 2 volt.

Gambar 2.5. Simbol & Bentuk TRIAC

  f. Tegangan blocking triac (VDRM)

  e. Tegangan maksimum dV/dt

  a. Tegangan breakover maju dan mundur arus maksimum ( IT maks) b. Arus genggam minimum (Ih min)

  2. Halogen Lamp (baik menggunakan Ballast Electronic atau Ballast Konvensional). Harap di ingat beban lampu ditambah 30% untuk ballast konvensional dan 5% untuk ballast electronic. Beban yang di tambahkan ini karena ada daya semu yang di pakai oleh ballast tersebut tapi tidak di gunakan oleh lampu.

  Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis berstruktur p-n-p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2. Triac biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah (bi-directional). Apabila kita akan menggunakan triac dalam pembuatan perangkat atau sistem kontrol elektronik, ada beberapa hal yang harus diketahui dalam memilih triac sebagai berikut. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Triac :

  2.5.2. TRIAC (Triode for Alternating Current)

  Crossing sangat krusial dalam pembuatan rangkaian dimmer.

  akan high dan apabila lebih kecil dari nol volt maka outputnya akan low. Perubahan dari low ke high (PGT) dan dari high ke low (NGT) inilah saat terjadi zero crossing. Zero

  zero detector

  Prinsip kerja zero detector adalah dengan membandingkan tengangan AC dengan tegangan referensi nol volt. Apabila tegangannya lebih besar dari nol volt maka output

  2.5.1. Zero Crossing

  Masalah pada jenis ini adalah Dimmable Ballastnya cukup mahal, kira2 harganya 400ribuan untuk satu lampu.

  3. Flourecent Lamp (Lampu Neon/TL/PL), Lampu jenis ini yang bisa di atur dimmer hanya lampu yang menggunakan Electronic Dimmable Ballast (sering disebut juga 'ECG' = Electronic Control Gear atau 'EVG'= Electronic Voltage Gear). Ballast ini dikontrol melalui analog output berupa tegangan 0-10V.

  1. Pengujian intensitas nyala lampu sebelum dikoneksikan dengan Bluetooth dan dikendalikan melalui codevision. dikoneksikan dengan Bluetooth dan presentase % nilai dari pemotongan, yaitu dengan dikendalikan melalui Android. ketentuan perbandingan terbalik dari skala 1-10.

  Sehingga jika kita ingin mengetahui intensitas

  

3.1. Pengujian Sebelum Terkoneksi 25% dari nyala lampu, waktu delay TRIAC

Bluetooth adalah 7,5ms. Begitupun untuk 50%, delay waktu

  Untuk melihat perbedaan intensitas lampu, TRIAC adalah 50ms. Sehingga jika kita maka dalam pengujian ini nyala lampu akan masukkan dalam rumus, jika ingin mendapat nilai dibagi dalam tiga bagian, yaitu saat lampu 50% intensitas lampu, maka nilai C yang harus menyala 25%, 50%, dan 75%. Dalam pengujian dimasukkan ke dalam program adalah : intensitas lampu sebelum terkoneksi Bluetooth ini, C = 15626 x 5ms nilai pengatur intensitas diatur melalui C = 78,125

  

codevision .. Pemrograman dalam codevision yang Karena hitungan clock tidak mengenal

digunakan adalah sebagai berikut : koma, maka nilai C kita bulatkan menjadi 78. interrupt [EXT_INT0] void Sehingga jika kita masukan dalam program ext_int0_isr(void) mikrokontroler, programnya akan menjadi : interrupt [EXT_INT0] void {

  PORTC.7 = ~PORTC.7; ext_int0_isr(void) TCNT1 = 65536 - C; { }

  PORTC.7 = ~PORTC.7; TCNT1 = 65536 - 78; interrupt [TIM1_OVF] void } timer1_ovf_isr(void) interrupt [TIM1_OVF] void timer1_ovf_isr(void)

  { PORTC.5 = 0; { delay_us(50); PORTC.5 = 0; delay_us(50); PORTC.5 = 1; }

  PORTC.5 = 1; }

  Dalam program yang digunakan, ada

  variabel C, variabel tersebut adalah variabel yang

  berubah-ubah sesuai dengan intensitas nyala Dengan menggunakan teori dan logika lampu yang kita inginkan. Karena kita yang sama untuk intensitas nyala lampu 25 % , 75 menggunakan sumber PLN sebagai interrupt % dan 100%, diperoleh hasil nyala lampu sebagai program, maka perlu diingat bahwa frekuensi berikut : listrik dari sumber PLN adalah 50 Hz. Dengan rumus :

  T = 1/f Maka kita mendapat periode untuk satu gelombang sumber PLN adalah :

  T = 1/50 T = 20ms

  Maka kita bisa dapat bahwa untuk

Gambar 3.1. Lampu Kendali

  setengah gelombang periode dari sumber listrik Mikrokontroler Intensitas ±25% PLN adalah sebesar 10ms.

  Setelah kita mendapat nilai rentang waktu dalam setengah gelombang, maka kita bisa mengetahui bagaimana mengatur nilai dari variable C. Caranya dengan menggunakan rumus :

  C = Clock value X s;

  Dimana : C = Variabel nilai yang akan dimasukan dalam program

Gambar 3.2. Lampu Kendali

  Clock Value = Nilai clock yang sudah dibagi Mikrokontroler Intensitas ±50% prescaler (dalam kasus ini 15626) s = waktu dimana TRIAC akan memotong sinyal.

  Karena nilai rentang waktu adalah 10ms,

Gambar 3.3. Lam

  Lampu Kendali Intensitas ±75% isa terlihat bahwa rang seiring dengan ran dalam tampilan bahwa Android gan mikrokontroler ya lampu. ahwa percobaan ini n, maka kita harus ukuran. Ada 2 jenis t untuk meyakinkan yaitu pengukuran mengetahui nilai

3.3. Hasil Pengukuran

  Untuk memastikan bahw sesuai dengan yang diinginkan, memastikannya melalui penguku pengukuran yang bisa kita lihat u keberhasilan percobaan ini, y melalui multimeter untuk m voltasenya, dan juga melalui os mengetahui bentuk gelombang pe

  ), Tetapi setelah itu ilai error yang sangat ahwa setelah waktu ut pemotongan 108°, mulai tidak ideal tapi ansi untuk aplikasi lampu. Dalam arti pu masih menurun penambahan waktu tongan. Untuk rumus endiri, didapat dari elihat lebih jelas ukuran dan hasil melihat melalui grafik dingan Nilai Voltase engukuran ita bisa melihat bahwa bergerak menurun dengan nilai voltase nya memiliki gejala

  , nilai error masih di

  , maka ditambahkan kkan seberapa besar rhitungan rumus dan l 3.1 itu kita bisa lihat otongan 0-6ms atau

  Untuk melihat perba efektifnya hasil pengukuran, m nilai error untuk menunjukk kesesuaian antara nilai perhitu nilai pengukuran. Dari tabel 3. bahwa selama waktu pemoto sudut pemotongan 0°-108° , n bawah batas toleransi (>10%), nilai pengukuran memiliki nila besar yang menunjukkan bah pemotongan 6ms atau sudut maka nilai tegangan sudah mu masih dalam batas tolerans pengaturan nyala intensitas la bahwa intensitas nyala lamp secara kontinyu seiring pe pemotongan dan sudut pemoto perhitungan nilai error sen persamaan berikut :

  Mikrokontroler Inte Dari pengujian tersebut bisa intensitas nyala lampu berkuran berkurangnya volume pengaturan Android. Ini menunjukkan berhasil berkomunikasi dengan untuk mengatur intensitas cahaya

  oscilloscope untuk pemotongan. elalui Multimeter

3.3.1. Hasil Pengukuran Mela

  51.9

  

95.6

  2.6

  

93.72

  1.91

  

93.84

  1.18

  

94.2

  0.45

  ran Multimeter t diketahui bahwa a untuk pemicuan tegangan AC yang fasenya (fase positif n kecil yang berarti diberikan ke beban tegangan output adalah sesuai berikut : Dimana : Vs adalah nilai pengukuran aw lampu masih 100 %, sedangka yang didapat setelah terjadi pem terjadi di titik α.

  3.3

  83.66 6,5

  Untuk bisa melih perbandingan hasil penguk perhitungan maka kita bisa me di bawah ini :

Gambar 3.7. Grafik Perbandin

  Perhitungan dan Pen Dari gambar 3.7 kita b nilai voltase perhitungan b dengan konstan, ini berbeda d pengukuran. Namun, keduany ai dengan persamaan awal ketika intensitas gkan Vo adalah nilai emotongan fasa yang rbandingan seberapa

  6

  94.32

  Pemotonga n (ms) Perhitungan Rumus (V) Pe M 0,5 199.68 1 189.34 1,5 178.97 2 168.55 2,5 158.09 3 147.55 3,5 136.97 4 126.34 4,5 115.68 5 105 5,5

  Hasil pengukuran me dapat dilihat pada tabel berikut in

  

93.64

  

52.12

  8

  melalui multimeter t ini:

  41.45 8,5

  31.03

  9

  20.6 9,5

  10.32 Tabel 3.1. Tabel Pengukuran

  Dari tabel 3.1 dapat semakin besar waktu tunda TRIAC, maka bagian dari teg diberikan ke beban untuk tiap fas dan fase negatif) akan semakin k juga bahwa daya listrik yang dib akan semakin kecil.

  62.45 7,5

  7

  Pengukuran Multimeter (V) Error (%) 204

  29.9

  

2.16

201

6.15

198

10.6

187

10.9

175

10.6

167

13.1

153

11.7

137

8.43

120

3.73

102

  

2.85

  86

  73.03

  71

  

15.13

  37.2

  

49.06

  

8.82 semakin lamanya waktu pemoton besarnya sudut pemotongan.

Gambar 3.8. Grafik Nilai PerbGambar 3.12 ini meru dari rangkaian dimmer ketika

  manfaat, android bisa tomasisasi hal sehari- adalah pengendalian alkan kemampuan da pada Android,

  SARAN

  2. Dengan mengandalk wireless yang ada ukuran Osciloscope s (45%) erupakan hasil sinyal a waktu pemotongan itas lampu yang terjadi perhitungan tegangan ukuran Osciloscope s (35%) erupakan hasil sinyal a waktu pemotongan itas lampu yang terjadi perhitungan tegangan apat melalui hasil gan sinyal ideal yang yal hasil pengukuran yang serupa dengan titik yang diinginkan inyal yang berimbas ala lampu.

  1. Agar bisa lebih berma digunakan untuk otom hari, diantaranya ad intensitas lampu.

  4.1 Kesimpulan

  4. KESIMPULAN DAN SARAN

  Sinyal yang didap pengukuran tidak sama dengan diharapkan, akan tetapi sinyal masih menunjukkan gejala ya sinyal ideal, dimana pada titik bisa terjadi pemotongan siny pada perubahan intensitas nyala

  adalah 5,5 ms. Nyala intensitas adalah sebesar 45 % dengan pe adalah :

Gambar 3.13 ini meru dari rangkaian dimmer ketika

  Intensitas 6.5 ms (

Gambar 3.13. Hasil Penguku

  adalah 5,5 ms. Nyala intensitas adalah sebesar 45 % dengan pe adalah :

  Intensitas 5.5 ms (

  Antara Nilai Perhitungan dan Nila

Gambar 3.12. Hasil Penguku

3.3.2. Hasil Pengu Osciloscope

  hasil dari 2 gambar

  cilloscope, dimana scope adalah 5ms,

  ideal, maka hasil cara ideal adalah pe Ideal Intensitas ope Ideal Intensitas ope Ideal Intensitas tersebut bisa dilihat intensitas maka in lama. Dalam

  gukuran Melalui

  Nilai Pengukuran

  25% Dari gambar ideal ters bahwa semakin rendah in pemotongan sinyal semakin pengujian menggunakan oscillo pengaturan frekuensi oscillosco maka bisa dibuktikan melalui ha di bawah ini : tongan dan semakin erbandingan Error

Gambar 3.11. Hasil Osciloscop

  50% %

Gambar 3.10. Hasil Osciloscop

  75% %

Gambar 3.9. Hasil Osciloscope

  Jika kita berbicara id pengukuran oscilloscope secar seperti di bawah ini :

  untuk pengendalian intensitas lampu.

  3. Sistem Komunikasi antara Android dan Mikrokontroler bisa terjadi melalui komunikasi serial yang terdapat pada perangkat Bluetooth dan Mikrokontroler.

  [8] Engdah. T, 2004. ‘Light dimmer circuits’. http://www.epanorama.net

  Thyristor’. http://www.teccor.com [7] Electronic T, 2002. ‘AN1003: Phase Control Using Thyristor’. http://www.teccor.com

4.2 Saran

  3. Jika masih ingin menggunakan piranti Bluetooth, maka sebaiknya mencari piranti Bluetooth yang bisa memberi respon lebih baik, agar komunikasi bisa lebih baik.

  Inkubator Teknologi.

  [11] Siregar, Ivan Michael dan Yusuf,

  Pemograman. Bandung: Informatika.

  [9] Green, DC.1995.Komunikasi Data .Yogyakarta : ANDI OFFEST. [10] Munir, Rinaldi.2007. Algoritma &

  Untuk meningkatkan kinerja dari alat pengendalian lampu menggunakan Android ini, bisa dilakukan beberapa pengembangan.

  1. Komunikasi Bluetooth bisa diganti dengan Wi-Fi yang memiliki luas komunikasi area lebih luas daripada Bluetooth.

  [12] Sumartono. 2007. Kendali Intensitas Lampu Berbasis Mikrokontroler ATmega8535. www.te.ugm.ac.id

  [13] Teknologi, Inkubator.2010.Master Micro Gampang Belajar Sendiri Mikrokonroler AVR. Yogyakarta:

  2. Pemanfaatan teknologi Cloud Computing, sehingga user bisa mengendalikan lampu dimana saja.

  [14] Winoto, Ardi.2008.Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemogramannya Dengan Bahasa C pda WinAVR. Bandung: Informatika.

  4. Piranti Bluetooth merupakan piranti yang sensitif sekali, sehingga harus berhati-hati dalam memasang hubungan Vcc dan Ground. Jika lampu indicator pada piranti

  [15] Hidayat, Rahmad. 2013. Fitur Utama OFDM dan OFDMA bagi Jaringan Komunikasi Broadband .

  Jurnal Isu Teknologi, Vol.5, No:2.

  Aplikasi Enterprise Berbasis Android. Yogyakarta: Gava Media.

  [3] Budiharto, Widodo dan Rizal, Gamayel.2007.

  Pemogramana Mikrokontroler AVR ATmega16 Menggunakan Bahasa C (Codevision AVR). Bandung: Informatika.

  Pengendali Pintu Gerbang Menggunakan Bluetooth Berbasis Mikrokontroler ATmega8. eprints.uny.ac.id [2] Andrianto, Heri.2013.

  DAFTAR PUSTAKA [1] Arif Gustaman, Teguh. 2013.

  meskipun sudah diberi supply Vcc, maka kemungkinan besar piranti tersebut rusak dan harus diganti dengan yang baru.

  Bluetooth tidak mau menyala

  Ronald.2010. Mengembangkan

12 Proyek Mikrokontroler Untuk Pemula .

  Electronic T, 2002. ‘AN1001:

  [6]

  Jefferson.2009.’AN2839:

  [5] Daniel de Barros Soddera,

  North Carolina Dallas, Texas: Raleigh.

  [4] Burnette, E.2008. Hello, Android.

  Jakarta: Elex Media.

  Implementing a Lamp Dimmer with an HC908Q Family MCU. http://cache.freescale.com

Dokumen yang terkait

ANALISIS KURVA IDF (INTENSITY-DURATION-FREQUENCY) DAS GAJAHWONG YOGYAKARTA

0 0 6

View of POROSITAS DAN PERMEABILITAS BETON ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

0 0 13

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

0 0 6

View of DEWAN SENGKETAUNTUK MENGHINDARI TERJADINYA SENGKETA PADA PROYEK KONSTRUKSI

0 0 8

Analisa Harga Satuan Dasar Sewa Dump Truck Pada Pekerjaan Jalan Samun Haris Teknik Sipil STT Mandala Abstrak - View of ANALISA HARGA SATUAN DASAR SEWA DUMP TRUCK PADA PEKERJAAN JALAN

1 3 11

UJI PERFORMARSI SISTEM REFRIGERASI WATER-COOLED CONDENCER DAN AIR-COOLED CONDENCER MENGGUNAKAN HEAT EXCHANGER ALIRAN-SEARAH DAN ALIRAN-LAWAN- ARAH DENGAN MEMVARIASIKAN DEBIT FLUIDA PENDINGIN PADA CONDENCER Markus

0 0 7

Simulasi Pergerakan Evakuasi Bencana Tsunami Menggunakan Algoritma Boids dan Pathfinding Movement of the Tsunami Evacuation Simulation Using Boids and Pathfinding Algorithm

0 0 7

ANALISA PERBANDINGAN PERANCANGAN DAN KELAYAKAN IMPLEMENTASI JARINGAN LTE DAN WIMAX DI SURABAYA PADA AREA URBAN, SUBURBAN, DAN RURAL DENGAN PENDEKATAN TECHNO-ECONOMY Usep Taufiq Hidayat

0 2 19

2. Dasar Teori 2.1 Konservasi Energi - View of ANALISIS KONSERVASI ENERGI LISTRIK PADA RUMAH TINGGAL DAYA 2200VA DENGAN BEBAN PENERANGAN

0 1 10

The Study of Utilization Assessment of Broadband Optical Fiber – Based Technology The Feasibility Implementation cases in South Cimahi

0 0 22