5 TM Pembinaan Pengawasan Bank Pengukuran Kinerja Bank dan Kesehatan Bank

  Dosen: Elistia, SE, MM

  1 Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank Dosen: Elistia, SE, MM

  2 Dengan Peran Perbankan Dosen: Elistia, SE, MM

  3 Pemilik Dana

  Perbankan Pasar Modal

  Pemilik Dana menerima 7 – 8 % Perusahaan Membayar 12 – 13 %

  Perusahaan membayar 10 % + biaya emisi Pemilik Dana menerima 10 %

  Pilihan Investor Dalam Investasi / Pendanaan Dosen: Elistia, SE, MM

  4 Fungsi Bank Financial Intermediary : a.

  Menghimpun Dana Masyarakat (to receive deposits)

b. Memberikan Kredit (to make loans)

5 Source of Fund Source of Fund

GENERAL LEDGER

  I NCOME & EXPENSE OTHER CAPI TAL

  8

  Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi Dosen: Elistia, SE, MM

  Penjamin penyelesaian perdagangan dengan penerbitan L/C e.

  Sebagai pengumpul dana dari Surplus Spending Unit (SSU) dan penyalur kredit kepada Defisit Spending Unit (DSU) b. Tempat menabung yang efektif dan produktif c. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran praktis, aman dan ekonomis d.

  Mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara karena: a.

  Dosen: Elistia, SE, MM

  AKTIVA PASIVA CASH RESERVE SECURI TI ES AND CALL MONEY LOAN FI XED ASSET OTHER ASSET SAVI NG TI ME DEPOSI TS CUURENT ACCOUNT SECURI TI ES AND CALL MONEY

  Dosen: Elistia, SE, MM

  6 KOMPONEN NERACA /

  Laporan Keuangan Dosen: Elistia, SE, MM

  B A N K as F in an ci al I n te rm ed ia ry

  BI current account BI current account Fixed Asset Fixed Asset

  LOAN

  Earning Assets: Bank’s Deposit Securities Placement

  LOAN

  Cash Cash Earning Assets: Bank’s Deposit Securities Placement

  Use of Fund Use of Fund

  Demand Deposit Demand Deposit Saving Deposit Saving Deposit Time Deposit Time Deposit Equity Equity

CAPI TAL

7 Peranan Bank

  Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank

  2. Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat

  1. Segala aktivitas dalam rangka penghimpunan dana masyarakat Dosen: Elistia, SE, MM

9 Dosen: Elistia, SE, MM

  10 Penilaian Masyarakat terhadap Perbankan Indonesia Kepercayaan masyarakat

  Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Ciri-ciri sebagai lembaga kepercayaan masyarakat:

  a. Dalam menerima simpanan dari SSU, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu.

  b. Dalam menyalurkan dana kepada DSU, bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemebrian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik. Dalam melaksanakan kegiatannya bank lebih banyak c. menggunakan dana dari masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.

  Sumber : Muliaman M. Hadad, dkk, 2004 Dosen: Elistia, SE, MM

11 Dosen: Elistia, SE, MM

  12 Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank Sumber-sumber Dana Bank

  3. Penempatan dana dalam bentuk kredit Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak ke-I) 

  Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak Ke-II) 

  Dana Dari Masyarakat (dana dari Pihak ke-III) 

  Dosen: Elistia, SE, MM

  13 Dosen: Elistia, SE, MM

  14 Dana Pinjaman Dari Pihak Luar Dana Dari Modal Sendiri

  Pinjaman dari Bank-bank Lain 

  Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di Modal yang disetor

    luar negeri

  Cadangan-cadangan 

  Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank 

  Pinjaman dari Bank Sentral (BI) 

  Laba yang ditahan 

  Dosen: Elistia, SE, MM

  15 Dosen: Elistia, SE, MM

  16

  Teori Liquidity Preference (John Maynard Keynes):

  Dana Dari Masyarakat  Idle money (uang tidur) adalah uang kartal yang tidak

  Teori Liquidity Preference (John Maynard Keynes): dipergunakan untuk membayar transaski karena disimpan oleh

  pemiliknya (seperti dalam dompet, box (brankas),

  menjelaskan mengapa sewaktu-waktu unit uang itu tidak beredar (idle money)  Yang menyebabkan idle money adalah:

  • transaction motive/motif transaksi: seorang menyimpan tunai

  1. Transaction Motive

  tidak membelanjakan pendapatanya sekaligus karena ingin mengatur uangnya pada masa yang akan datang

  2. Precautionary Motive

  3. Speculatif Motive

  • precautionary motive/motif berjaga-jaga: seseorang menyimpan sebagian pendapatannya karena ingin menjaga hal-hal yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang.
  • Speculatif Motive/motif spekulasi : sesorang menahan sebagian uangnya karena spekulasi harga/bunga di masa yang akan datang meningkat, atau harga akan dimasa yang akan datang.

  Dosen: Elistia, SE, MM

  17 Dosen: Elistia, SE, MM

  18 Tujuan Alokasi Dana Dana Dari Masyarakat

  Mencapai Tingkat Profitabilitas yang Cukup   Menjaga posisi Likuiditas  untuk

  Giro (Demand Deposits)  mempertahankan kepercayaan masyarakat

  Deposito (Time Deposits)

  Tabungan (Saving)

  Dosen: Elistia, SE, MM

  19 Dosen: Elistia, SE, MM

  20 Alokasi Dana 

  Non Earning Assets (Aktiva yang tidak produktif ) Primary Reserve Aktiva tetap Investasi

  Aktiva terdiri dari kas/NEA, Giro BI/NEA, Giro bank lain( bisa NEA,EA, dapat berupa call money, SBI, PLACEMENT)

  Dosen: Elistia, SE, MM

  Purpose, tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitor, apaka untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. Prospect, prospek perusahaan diamasa mendatang, apakah baik atau jelek. Payment, pembayaran untuk mengetahui bagaimana pembayaran kemb ali kredit yang diberikan. Profitability, menganalisis kemampuan nasabah mendapatkan laba. Profitability diukur per periode apakah konstan atau meningkat dengan adanya pemberian kredit. Protection, bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan, dapat berupa jaminan barang, jaminan orang dan jaminan asuransi.

  23 Konsep Analisa Kredit Asas 7P, yaitu: Personality, kepribadian yaitu sifat dan perilaku calon debitor (sama dengan character) party, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi-klasifikasi ayau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, karakter dan loyalitas, dimana nasabah akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

  Dosen: Elistia, SE, MM

  CAR: Modal (Modal inti dan modal tambahan) dibagi ATMR (Aktiva tertimbang menurut resiko atau disebut RWA/ Right Weighted Asset)

  

  Passiva terdiri dari Giro/LC, tabungan/LC, Deposito/HC, Call money , SBPU)HC, bORROWING)pinjaman bank lain/DPK 2, Modal/DPK 1 dan Laba (merupakan hutang yang harus dibayar kepemilik saham.

  

  

   Earning Assets (Aktiva Produktif )

  %

   GWM : Giro BI dibagi DPK 3, dimana Rupiah = min 5%, Valas = min 3

  Current Liabilities (Giro, Tabungan, deposito,Call money)

   Likuiditas : Current Asset (kas, giro BI, SBI,GIRO Bank lain) dibagi

  bunga) lalu menyalurkan kepada masyarakat mendapatkan interest income , selisih antara interest income dgn interest expense disebut interest margin.

  22 Pengukuran Kinerja Bank  Bank menghimpun dana mengeluarkan interest expense (beban

  Dosen: Elistia, SE, MM

  21 Faktor Penentu Kebutuhan Dana Bank  Ketentuan PemerintahKewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)Area Operasional BankProduk Jasa BankTujuan BankPimpinan BankKebutuhan Likuiditas yang DimilikiTingkat Kualitas dari AsetStruktur dari TabunganTingkat Kualitas dan Sistem Operasional BankTingkat Kualitas Pemilik Bank

  Secondary Reserve Kredit Investasi Jangka Panjang Dosen: Elistia, SE, MM

  24 Penyelesaian Kredit macet, yaitu kredit yang diklasifikasikan pembayarannya tidak lancar dilakukan oleh debitor.

  Konsep Analisa Kredit Reschedulling, penjadwalan ulang yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang (grace

  Asas 3 R, yaitu: period) dan perubahan besarnya angsuran kredit. Debitor yang dapat diberikan fasilitas penjadwalan ulang adalah nasabah yang menunjukkan itikad baik dan

  Return, penilaian atas hasil yang akan diacapai oleh karakter yang jujur serta ada keinginan untuk membayar (wilingnes to pay) serta perusahaan calon debitor setelah memperoleh kredit. menurut bank, usahanya tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas.

  Dalam hal ini hasil yang dicapai perusahaan cukup untuk Reconditioning, persyaratan ulang, yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat- membayar pinjaman dan sekaligus membantu syarat kredit meliputi perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku perkembangan usaha calon debitor. bunga, penundaan sebagian atau seluruh bunga dan persyaratan-persyaratan lainnya.

  Restructuring, penataan ulang yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut Repayment, memperhitungkan kemampuan ,jadwal dan penambahan dana bank, konversi sebagian/seluruh tunggakan bunga menjadi pokok jangka waktu pembayaran kredit kredit baru atau konversi sebagian /seluruh kredit menjadi penyertaan bank atau

  Risk bearing ability, memperhitungkan besarnya mengambil partner lain untuk menambah penyertaan. kemampuan perusahaan calon debitor untuk menghadapi Liquidation, likuidasi yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan agunan dalam rangka pelaksanaan hutang. Pelaksanaan likuidasi dilakukan terhadap kategori kredit resiko, apakah perusahaan calon debitor resikonya besar yang menurut bank benar-benar sudah tidak dapat dibantu untuk disehatkan atau kecil. kembali atau usaha nasabah sudah tidak memiliki prospek untuk dikembangkan.

  Dosen: Elistia, SE, MM

25 Dosen: Elistia, SE, MM

  26 Mengapa bank diawasi? Kegagalan suatu bank dapat Perbankan  Lembaga keuangan utama menyebabkan krisis perbankan dalam sistem keuangan (terutama di  Sistem keuangan  Sistem negara berkembang) perekonomian  Biaya perbaikan yang sangat mahal

  Di Indonesia, perbankan menguasai +/- 90% aset industri keuangan

  Perbankan  Sistem dalam Sistem  Interdependen Perlunya bank Perbankan  Lembaga kepercayaan  sangat rentan / diatur dan diawasi fragile

  Pengawasan Bank Pengaturan & Pengawasan Perbankan

  Pengaturan Bank Siapa yang mengatur Bank? (Prudential Banking Principles) Pengaturan Bank akan efektif kalau yang mengatur tunggal

  Pengawasan Bank Pengaturan Bank oleh Lembaga Otoritas  Memantau/memeriksa apakah pemilik/pengelola telah melaksanakan ketentuan

  Siapa yang mengawasi Bank?

  Oleh Lembaga Otoritas

1. Pengurus (Pemilik dan Pengelola)

TIDAK LANGSUNG LANGSUNG

  2. Masyarakat (Market Discipline)

  3. Lembaga Otoritas Melalui laporan yang Mendatangi dan memeriksa bank disampaikan oleh bank

  • Umum • Periodik kepada lembaga otoritas
  • Khusus • Ad hoc

  Sistem Pengawasan Bank Sistem Pengawasan Bank

  1. PENGAWASAN BERDASARKAN KEPATUHAN (COMPLIANCE- Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan 1.

  BASED SUPERVISION) :

  (Compliance-based Supervision)

  • Menekankan pada pemantauan kepatuhan bank terhadap ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank.

  Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk-based 2.

  • Mengacu pada kondisi bank di masa lalu.

  Supervision)

  2. PENGAWASAN BERDASARKAN RISIKO (RISK-BASED SUPERVISION) :

  • Berorientasi ke depan dan memfokuskan pada (i) risiko-risiko

  Catatan :

  yang melekat (inheren) pada aktivitas fungsional bank dan (ii)

  Secara bertahap, sistem pengawasan akan beralih sistem pengendalian risiko. sepenuhnya pada pengawasan berbasis risiko.

  • Memungkinkan otoritas pengawas untuk proaktif melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul.

  QUARTERLY RISK PROFILE ASSESSMENT EXAMINATION PLAN RISK FOCUSED EXAMINATION & AUDIT REPORT

  INDIVIDUAL SUPERVISORY STRATEGY (ISS)

  ISS EXECUTION & SUPERVISORY ACTIONS SUPERVISORY CYCLE UNDERSTANDING

  Je n is Risik o REPUTASI HUKUM OPERASIONAL LIKUIDITAS PASAR KREDIT JENIS RISIKO KEPATUHAN STRATEGIK Ak t ivit a s Ut a m a Human Resources Management Operation & Services Pendanaan & Instr.Utang TSI & MIS Trade Finance & Bank Garansi Treasuri & Investasi KREDIT AKTIVITAS FUNGSIONAL Penilaian Risiko Perkreditan

INSTITUTION (CORE KNOWLEDGE)

  • Risiko Kredit
  • Risiko Pasar -Risiko Likuiditas -Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi -Risiko Strategis -Risiko Kepatuhan
  • Risiko Kredit
  • Risiko Pasar -Risiko Likuiditas -Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi -Risiko Strategis --Risiko Kepatuhan
  • Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi -Risiko Kepatuhan
  • Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi -Risiko Strategis --Risiko Kepatuhan
  • Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi -Risiko Kepatuhan
  • Risiko Kredit
  • Risiko Pasar -Risiko Operasional -Risiko Hukum -Risiko Reputasi --Risiko Kepatuhan
  • Risiko Pasar -Risiko Likuiditas -Risiko Operasional --Risiko Kepatuhan
Skor > 45  Peringkat Komposit 1  Sangat Baik 35 < Skor < 45  Peringkat Komposit 2  Baik 25 < Skor < 35  Peringkat Komposit 3  Cukup Baik 15 < Skor < 25  Peringkat Komposit 4  Kurang Baik 10 < Skor < 15  Peringkat Komposit 5  Tidak Baik

  Trade Finance & BG

  Pendanaan & Instrumen Utang

  Tresuri & Investasi

  SDM

  Operasional & Jasa

  TSI / MIS

  CAKUPAN RBS – BANK KOMPLEKS

  Faktor Penilaian Bobot Penilaian Bank Umum BPR C  Permodalan 25% 30% A  Kualitas Aktiva Produktif 25% 30% M  Kualitas Managemen 20% 20% E  Rentabilitas 10% 10% L  Likuiditas 10% 10% S  Sensitivitas terhadap Risiko Pasar 10% Hasil penilaian:

  LIKUIDASI BI meminta pemerintah membentuk (atas persetujuan DPR) badan khusus yg bersifat sementara untuk penyehatan perbankan

  Penilaian Tingkat Kesehatan Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini didasarkan pada faktor CAMELS, dgn skor maksimum untuk setiap komponen = 50

  Indikator keberhasilan pengaturan dan pengawasan bank

  Definisi: Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran sistem pembayaran, serta dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

  Indikator? Tingkat Kesehatan Bank

  Agar bank dapat bekerja dengan baik dan sistem perbankan stabil

  Tingkat Kesehatan Bank Pengaturan & Pengawasan Bank

  Keadaan bank dlm kesulitan Membahayakan kelangsungan usaha bank ybs Membahayakan bank lainnya (sistem perbankan) Membahayakan sistem keuangan dan sistem perekonomian

  Keadaan normal Prudential Banking Regulations  mencegah terjadinya bank dalam kesulitan

  Kebijakan dalam hal bank-bank mengalami kesulitan Kebijakan Perbankan

  • Rahasia bank
  • Perpajakan

  Ps. 30 ayat 1,2  kooperatif thdp pengawasan BI Ps. 34 ayat 1,2  Kewajiban menyampaikan Laporan keuangan ke BI

  Kejahatan PIDANA

  ADMINISTRASI Pelanggaran Ketentuan Pidana

  Pemberian sanksi Note : Menjaga efektivitas peraturan dan ketentuan perbankan  Perlu ada sanksi SANKSI

  • Denda uang
  • Teguran tertulis
  • Penurunan Tk Kesehatan • Larangan ikut kliring
  • Pembekuan kegiatan usaha ttt
  • Pemberhentian Pengurus • Pencantuman dalam DOT Lalai dalam memberikan keterangan yg wajib dipenuhi sbgmn dimaksud dlm UU Melanggar - Perizinan bank
  • Menambah modal
  • Pergantian pengurus
  • Penghapusbukuan kredit macet
  • Merger, konsolidasi, akuisisi
  • Pengalihan pengelolaan
  • Menjual harta/kewajiban
Faktor Lain yang Menentukan Tingkat Faktor-faktor yg menggugurkan tingkat kesehatan

  Kesehatan Bank

  • Perselisihan intern
  • Campur tangan pihak di luar bank
  • Window dressing kesehatan Bank Umum meliputi pelanggaran terhadap ketentuan :
  • Praktek bank dalam bank
  • Keluar dari kliring
    • Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian tingkat

   BANK SEHAT

  • Praktek-praktek yang membahayakan

   BANK CUKUP SEHAT

  • Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

  kelangsungan usaha bank  BANK KURANG SEHAT

  • Posisi Devisa Netto (PDN)
  • Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC – Know Your Customer)

BANK DITETAPKAN TIDAK SEHAT

  Apa Yang Dilakukan BI Dalam Pengawasan Khusus ? lanjutan

  Apa yang dilakukan BI dalam Pengawasan Khusus ? a.

  Memerintahkan Bank dan atau pemegang saham Bank untuk mengajukan rencana perbaikan permodalan (capital restoration plan) secara tertulis kepada BI selambat-lambatnya 15 hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan dari BI yang menyatakan CAR kurang dari 8% b. Memerintahkan Bank untuk memenuhi kewajiban melaksanakan tindakan perbaikan (mandatory supervisory actions) segera setelah diterimanya surat pemberitahuan dari Bank Indonesia yang menyatakan CAR sama dengan atau kurang dari 6% Apa yang dilakukan BI dalam Pengawasan Khusus ? (lanjutan) Ada ketentuan tambahan yaitu:

1. Melaksanakan tindakan perbaikan a.l. : 1.

  Alasan Pencabutan Izin Usaha

  a. terdapat permintaan dari kantor pusat bank yang berkedudukan di luar negeri b. izin usaha kantor pusat bank yang berkedudukan di luar negeri dicabut dan/atau kantor pusat dimaksud dilikudiasi oleh otoritas yang berwenang di negara setempat

  alasan pada angka 1 dan 2, juga karena:

  4. Bagi kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri, selain

  3. Mendapat permintaan dari pemilik atau pemegang saham bank.

  2. Menurut penilaian BI keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan.

  mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya belum cukup mengatasi kesulitan yang dihadapi bank.

  1. Tindakan penyelamatan yang diminta oleh BI terhadap bank yang

  bank dilarang melakukan pembayaran distribusi modal, 2. bank dilarang melakukan transaksi dengan pihak terkait, 3. bank dikenakan pembatasan rencana ekspansi bank

  4. Bank dikenakan pembatasan pembayaran gaji, kompensasi, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

  4. Apabila diperlukan BI dapat menempatkan pengawas dan/atau pemeriksa (on-site supervisory presence) Likuidasi Bank

  3. Menyampaikan laporan bulanan mengenai realisasi pelaksanaan tindakan dan realisasi pelaksanaan rencana perbaikan modal

  2. Menyampaikan laporan skedul likuiditas dalam jangka waktu tiga bulan mendatang

  Apa yang dilakukan BI dalam Pengawasan Khusus ? (lanjutan)

  7. Bank dilarang melakukan perubahan kepemilikan Kecuali atas persetujuan BI

  6. Bank wajib melaporkan perubahan kepemilikan saham dalam jumlah kurang dari 10%

  5. Bank dilarang melakukan pembayaran pinjaman subordinasi

  Likuidasi Bank adalah tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank.

  Kesehatan Perbankan Jangka waktu likuidasi

   Selama-lamanya 5 tahun sejak terbentuknya tim likudiasi

  Perbankan harus selalu dinilai

  • kesehatannya

   Apabila melebihi 5 tahun, penjualan aset dilakukan melalui lelang dalam jangka waktu 180 hari sejak

  • Ukuran Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh BI

  berakhirnya pelaksanaan likudiasi bank

  • Permodalan bagi bank berfungsi

   Bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar

  sebagai penyangga thd kemungkinan terjadi kerugian

  negeri yang dicabut izin usahanya karena kesulitan usaha

  Modal juga berfungsi menjaga

  Kantor Cabang yang bersangkutan atau atas permintaan 

  kepercayaan aktivitas perbankan

  kantor pusatnya, jangka waktu likudiasi selama-lamanya 2 tahun

REGULATORY CAPITAL

   Bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar

  a. Merupakan tugas BI memberikan aturan mengenai modal

  negeri yang karena izin usaha kantor pusatnya dicabut,

  b. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

  pelaksanaan likuidasi selama-lamanya 5 tahun Dosen: Elistia, SE, MM

  50 Sistem Penilaian Kesehatan Bank di Indonesia Dasar Hukum

  

  1. Surat Keputusan Direksi BI No. 26/23/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993

  2. Surat Edaran Bank Indonesia No.26/6BPPP tanggal 29 Mei 1993 Sistem Penilaiannya:

  1. Tingkat kesehatan Bank digolongkan dlm 4 kategori, yaitu: Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat

  2. Sistem pemberian kredit nilai tingkat kesehatan bank didasarkan pada ”reward system” dgn nilai kredit dari 0 sampai dengan 100.

  3. Dst..

  Dosen: Elistia, SE, MM

51 Dosen: Elistia, SE, MM

  52

a) Aspek pertama …

  Definisi Regulatory Capital

  56

  Rasio Modal Minimum

  2. Bobot risiko dari aset—yaitu, semua eksposur setelah dikonversi menjadi aset dan telah mendapatkan bobot risiko dari pengawas berdasarkan tingkat risikonya.

  1. Definisi dari regulatory capital—daftar dari elemen yang termasuk modal untuk tujuan regulatory capital dan kondisi-kondisi dari yang harus dipenuhi oleh elemen-elemen tersebut agar dapat diperhitungkan sebagai modal.

  komponen:

  55 Persyaratan minimum regulatory capital dibentuk berdasarkan 2

  Rasio Kecukupan Modal / CAR Dosen: Elistia, SE, MM

  3. Modal Pelengkap Tambahan

  2. Modal Pelengkap

  1. Modal Inti

  Definisi umum dari regulatory capital dibuat pada tahun 1988 dalam Basel I—pendekatan umum pertama untuk kecukupan modal. Definisi ini tetap sama hingga saat ini dan diterapkan dalam Basel II. Definisi tersebut menyatakan bahwa modal regulatory terdiri dari 3 tingkatan (atau tier) modal yaitu :

  54

  Sistem Penilaian Kesehatan Bank di Indonesia Sistem Penilaiannya:

  Dosen: Elistia, SE, MM

  5. Tahap kedua penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan judgement

  b) Aspek kedua mencerminkan pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan tingkat kesehatan bank

  a) Aspek pertama mencerminkan keadaan keuangan, kualitas aset, dan manajemen bank yang meliputi lima faktor penilaian yang dikenal dengan CAMEL, yaitu: Capital, Asset, Management, Earning, and Liquidity.

  4. Pada tahap pertama penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan cara mengkuantifikasikan 2 aspek sebagai mana diuraikan di bawah ini:

  Sistem Penilaiannya:

  53 Sistem Penilaian Kesehatan Bank di Indonesia

  Dosen: Elistia, SE, MM

  4. Pada tahap pertama penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan cara mengkuantifikasikan 2 aspek sebagai mana diuraikan di bawah ini:

  81 - < 100 Sehat 66 - < 81 Cukup Sehat 51 - < 66 Kurang Sehat 0 - < 51 Tidak Sehat

  3. Penggolongan nilai kesehatan bank berdasarkan nilai kredit sebagai berikut: Nilai Kredit PREDIKAT

  • Bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang dilakukan
  • Rasio regulatory yang sudah dikenal adalah rasio minimum sebesar 8%
  • Hal ini menghubungkan modal bank dengan bobot risiko dari aset yang dimiliki

  Framework kecukupan permodalan yang baru—Basel II—lebih fleksibel dengan memberikan sejumlah pendekatan yang sensitif terhadap risiko dan insentif bagi penerapan manajemen risiko yang lebih baik.

  Framework tersebut disusun dalam tiga pilar yaitu:

   Pilar 1 yang terkait dengan persyaratan modal minimum yang harus disediakan oleh masing-masing bank untuk mengcover eksposur kredit, pasar dan operasional.  Pilar 2 khusus terkait dengan proses review dalam rangka pengawasan yang bertujuan untuk memastikan bahwa tingkat permodalan bank mencukupi untuk mengcover risiko bank secara keseluruhan.  Pilar 3 terkait dengan disiplin pasar dan rincian mengenai batas minimum untuk pengungkapan kepada publik.

  Evolusi Basel II (Basel Capital Accord) Dosen: Elistia, SE, MM

  dari modalnya terhadap aset tertimbang menurut risiko. Dalam konteks ini, modal dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

   Modal Tier 1 yang merupakan modal dasar yaitu saham ditambah saham utama nonkumulatif ditambah cadangan-cadangan dikurangi goodwill.  Modal Tier 2 terdiri dari nilai revaluasi aset dan cadangan umum maupun instrumen modal hybrid dan hutang subordinasi.  Modal Tier 3, ditambahkan dalam Amandemen Capital Accord tahun 1996 tetapi hanya digunakan untuk memenuhi proporsi persyaratan modal bank untuk risiko pasar. Kategori tersebut terdiri dari instrumen hutang subordinasi jangka pendek dengan karakteristik khusus.

  Modal dasar harus memenuhi sekurang-kurangnya 50 persen dari permodalan bank. Diikuti dengan modal Tier 2 yang tidak boleh melebihi 50 persen dari permodalan.

  Basel II (Basel Capital Accord) Dosen: Elistia, SE, MM

57 Dalam Basel II, bank harus menjaga sekurang -kurangnya delapan persen

  Berdasarkan pendekatan-pendekatan yang diperkenalkan dalam Basel II maka ketentuan permodalan minimum bank sebesar 8% mengalami modifikasi menjadi sebagai berikut:

  Sebagai contoh, suatu bank memiliki jumlah ATMR sebesar USD10 miliar, beban modal untuk risiko pasar sebesar USD300 juta dan beban modal untuk risiko operasional sebesar USD100 juta. Kebutuhan modal minimum untuk bank tersebut adalah:

  58 Perhitungan Kebutuhan Modal

  Dosen: Elistia, SE, MM

  59 "Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan"

  Cara pencapaiannya melalui:

  1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;

  2. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru;

  3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;

  4. Penerbitan subordinated loan

  Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional Dosen: Elistia, SE, MM

  60

  = USD 10 miliar + 12,5 x (USD300 juta + USD100 juta) x 8% = USD1,2 miliar Hal ini berarti bank tersebut harus menyediakan modal sekurang-kuranganya USD1,2 miliar.

  m e n yisih k a n se ba gia n da r i da n a pih a k k e t iga ya n g be r h a sil dihim pu n n ya da la m be n t u k gir o w a j ib m in im u m ya n g be r u p a r e k e n in g gir o ba n k ya n g be r sa n g k u t a n pa d a Ba n k I n don e sia .

  b. Reser ve Requir em ent ( RR )

  RESERV E REQUI REM EN T ( LI KUI D I TAS W AJI B M I N I M UM )

  Uang Kas di Bank dan Rekening gir o yang disim pan di Bank I ndonesia.

  CR = Alat lik uid x 100% Pinj am an yang har us segera dibayar

  CASH RATI O

  e. Rasio kewaj iban ber sih Call Money ( NCM )

  d. Loan t o asset rat io ( LAR )

  c. Loan t o deposit rat io ( LDR )

  a. Cash Rat io ( CR )

  AN ALI SI S KI N ERJA BAN K TUJUAN M ATERI :

  suat u bank ant ara lain:

   Rasio Lik uidit as y g ser ing digunak an unt uk m enilai k iner j a

  m em enuhi kewaj iban- kewaj iban j angk a pendek at au kewaj iban yang sudah j at uh t em po.

  AN ALI SI S RASI O LI KUI D I TAS  Analisis yang dilak uk an t er hadap kem am puan bank dalam

  3. Menj elask an hubungan ant ara analisis rasio lik uidit as, rasio r ent abilit as dan rasio solvabilit as.

  2. Menyebut k an dan m enj elask an rasio- rasio dalam analisis rasio lik uidit as, r ent abilit as dan solvabilit as.

  1. Menj elask an penger t ian analisis rasio lik uidit as, r ent abilit as dan solvabilit as.

  • M e r u pa k a n k e t e n t u a n ba gi se t ia p ba n k u m u m u n t u k
  • Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em bayar kem bali sim panan nasabah pada saat dit ar ik dengan m enggunak an alat- alat lik uid yang dim ilik inya.
  • RUMUS
  • Be sa r n ya RR t e la h m e n ga la m i pe r u ba h a n da r i 2 % , 3 % da n t e r a k h ir se j a k t a h u n 1 9 9 7 se be sa r 5 % .
  • Kom pon e n da n a pih a k k e t iga t e r dir i da r i :
    • Gir o,
    • D e posit o be r j a ngk a

  • Alat Lik uid :
    • Se r t ifik a t de posit o
    • Ta bunga n
    • Ke w a j iba n Ja ngk a Pe nde k La innya

  LOAN TO D EPOSI T RATI O LOAN TO ASSET RATI O M e n ya t a k a n se be r a p a j a u h k e m a m pu a n ba n k da la m

  • m e m ba ya r k e m ba li pe n a r ik a n da n a ya n g dila k u k a n

  Mer upak an • kem am puan bank unt uk m em enuhi

  per m int aan k r edit dengan m enggunak an t ot al asset yang

  n a sa ba h de n ga n m e n g a n da lk a n k r e dit ya n g dibe r ik a n dim ilik i bank . se ba ga i su m be r lik u idit a sn ya . Ra sio a n t a r a se lu r u h j m l. Kr e dit ya n g dibe r ik a n ba n k de n ga n da n a y a n g dit e r im a ole h ba n k . Se m a k in t in ggi r a sio t sb, m a k a m a k in r e n da h

  RUMUS • lik u idit a s ba n k t sb.

  LAR = Jum lah Kr edit yang diber ik an x 100%

  • RUM US

  Jum lah Asset s

  • LD R = Jum l. Kr e dit ya ng dibe r ik a n x 1 0 0 %

  Sem ak in t inggi rasio ini m ak a t ingk at lik uidit asnya r endah k ar ena j um lah asset yang diper luk an unt uk m em biayai

  Tot a l da na Piha k Ke t iga + KLBI + M oda l I nt i k r edit nya m ak in besar. RASI O KEW AJI BAN BERSI H CALL M ON EY AN ALI SI S RASI O PROFI TABI LI TAS

  Per sent ase dar i rasio ini m enunj uk k an • besar nya kewaj iban ber sih call m oney t er hadap ak t iva lancar at au

  Alat unt uk m enganalisis at au m enguk ur t ingk at efisiensi • ak t iva yang paling lik uid dar i bank . usaha dan profit abilit as yang dicapai oleh bank yang ber sangk ut an

  RUMUS • NCM = NET Call Money x 100%

  Analisis rasio pr ofit abilit as suat u bank ant ara lain : • Ak t iva Lancar a. Ret ur n On Asset ( ROA )

  b. Ret ur n On Equit y ( ROE )

  • Ak t iva La n ca r : Ua n g k a s, Gir o di BI , Se r t ifik a t BI , SBPU

  c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )

  • Se m a k in k e cil r a sio ini, m a k a lik u idit a s ba n k in i se m a k in

  d. Net Pr ofit Mar gin ( NPM )

  ba ik k a r e n a ba n k da pa t m e n u t u p k e w a j iba n a n t a r ba n k de n ga n a la t lik u id ya n g dim ilik in ya .

  RETURN ON ASSET

  • Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em per oleh keunt ungan ber sih dik ait k an dengan pem bayaran div iden.
  • RUMUS
  • Unt uk m enguk ur kem am puan m anaj em en bank dalam m em per oleh keunt ungan secara keselur uhan.
  • RUMUS
  • Sem ak in besar rasio ini m ak a m ak in besar kenaik an laba ber sih bank yang bersangk ut an, selanj ut nya ak an m enaik an har ga saham bank dan sem ak in besar pula div iden yang dit er im a invest or.
  • Sem ak in besar ROA suat u bank , m ak a m ak in besar t ingk at keunt ungan bank dan sem ak in baik pula posisi bank dar i segi penggunaan asset s.
  • Unt uk m enguk ur t ingk at efisiensi dan kem am puan bank m elak uk an kegiat an operasinya.
  • RUMUS
  • Rasio yang m enggam bark an t ingk at keunt ungan yang diper oleh bank dibandingk an dengan pendapat an yang dit er im a dar i kegiat an operasionalnya.
  • RUMUS
  • Bia ya ope r a sion a l dipe r ole h d a r i COLF ( Cost of Loa n a ble
  • Pendapat an Operasional berasal dar i pem ber ian kr edit dengan r esiko k r edit m acet , selisih k ur s valas j ik a kr edit dalam valas dll.
  • Pe n da pa t a n Ope r a sion l dipe r ole h da r i j a sa pe m be r ia n

  ROA = Laba Ber sih x 100% Tot al Asset s

  RETURN ON EQUI TY

  ROE = Laba Ber sih x 100% Modal Sendir i

  RASI O BI AYA OPERASI ON AL

  OCR = Biaya Operasional x 100% Pendapat an Operasional

  fu n d)

  k r e dit ba n k ( Bu n ga pin j a m a n , a ppr a isa l fe e , su pe r vision fe e , com m it m e n t fe e , sin dica t ion fe e , dll) . N ET PROFI T M ARGI N RATI O

  NPM = Laba Ber sih x 100% Pendapat an Operasional

  AN ALI SI S RASI O SOLV ABI LI TAS CAPI TAL AD EQUACY RATI O

  • Unt uk m enguk ur kecuk upan m odal yang dim ilik i bank unt uk

  Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em enuhi •

  m enunj ang ak t iva yang m engandung at au m enghasilk an r isiko,

  kewaj iban j angk a panj angnya at au kem am puan bank m isalnya k r edit yang diber ik an. unt uk m em enuhi kewaj iban- kewaj iban j ik a t er j adi lik uidasi bank .

  • RUMUS

  CAR = M oda l Ba nk x 1 0 0 %

  • Rasio yang digunak an pada analisis solvabilit as adalah : Ak t iva t e r t im ba ng m e nur ut r e sik o

  Modal I nt i : Modal diset or, cadangan, laba dit ahan, agio saham dll •

  a. Capit al adequacy rat io ( CAR)

  • Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT ( selisih penilaian

  b. Debt t o Equit y rat io

  kem bali AT dengan perset uj uan dirj en paj ak) , Cad. Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan ( cad. Yang dibent uk dengan cara m em bebani lap.

  c. Long Ter m debt t o asset s rat io

  R/ L t ahun berj alan) , m odal kuasi / capit al inst rum ent ( warkat yang m em iliki sifat seperti m odal) , pinj am an subordinasi ( pinj am an ant ar bank dengan persetuj uan BI dengan j angka wakt u m in. 5 t ahun dan bila pelunasan sebelum j at uh t em po harus perset uj uan BI ) .

  LON G TERM D EBT TO ASSETS D EBT TO EQUI TY RATI O RATI O

  Unt uk • m enguk ur kem am puan

  • bank unt uk m enut up Unt uk m enguk ur seberapa j auh nilai selur uh ak t iva bank sebagian at au selur uh hut ang- hut angnya dengan dana dibiayai at au dananya diper oleh dar i sum ber hut ang yang berasal dar i m odal sendir i.

  j angk a panj ang RUMUS

  • RUMUS • DTE = Jum lah Hut ang x 100%

  LTDTA = Hut ang Jangk a Panj ang x 100% Jum lah Modal Sendir i

  Tot al Asset s

  • H u t a n g j a n gk a p a n j a n g be r a sa l da r i da n a pin j a m a n da r i

  ba n k la in , sim pa n a n m a sya r a k a t dia t a s 1 t a h u n ,

  Sem ak in t inggi rasio ini, m aka sem ak in kecil kem am puan • Pin j a m a n LN , in ve st a si da r i in ve st or . m em bayar hut angnya dar i m odal sendir i.

  • Se m a k in be sa r r a sio in i, m a k a m a k in k e cil k e m a m p u a n u n t u k m e m ba ya r h u t a n g da r i a k t iva .
Sesuai dengan Sk . Dir ek si Bank I ndonesia No. 27 / 119/ kep/ DI R t gl. 275 Januar i 1995 Laporan keuangan bank t er dir i dar i :

  1. Neraca

  Perkemb. Laba operasional, diversifikasi pendpt, penerapan prinsip Ak..

  Dosen: Elistia, SE, MM

  PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.

  Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.

  Ada 5 peringkat bank Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit.

  Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan. Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.

  Kemampu an bank dlm menjaga likuiditas Kemampua n modal bank dlm mengcov. Potensi kerugian sbg akibat suku bunga dan nilai tukar

  Pencapaian ROA, ROE, NIM dan tingkat efisiensi bank.

  2. Lap. Kom it m en dan kont inj ensi 3.

  Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yg berlaku dan komitmen kpd BI atau pihak lain

  Kualitas Man. Umum dan penerapan manajemen resiko.

  Kualitas A.P, Konsent rasi eksposu r resiko kredit, perkem bangan A.P bermasa lah dan Keckp. PPAP.

  URAIAN C A M E L S Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas Yg. Dinilai Kecukupa n, komposisi & proyeksi trend kedpn permodala n serta kemampua n dlm mengcov. Asset bermsl

  5. Cat at an. At as lap. keuangan Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S

  4. Lap. Ar us k as

  Lap. Laba/ r ugi

  80