HUBUNGAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3 - 5 TAHUN)

  

HUBUNGAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA

ANAK USIA PRASEKOLAH (3 - 5 TAHUN)

  

Erwin Yektiningsih*, Munika Erviana.**

  • *) Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

    **) Perawat Puskesmas Plosoklaten - Kediri

  Development fine motor adaptive is something which have correlation with ability of preschool child to

observe something and do some movement which is involve of certain body parts and small muscles, need some

accurate coordination, also doesn’t need to much power. The purpose of this research is to know the correlation

of parent’s stimulation to development fine motor adaptive for preschool 3-5 years.

  Design of this research is using analytic cross sectional with purposive sampling technic. The process of

taking data were used quesioner and some observation, than in this research could get 27 respondents and 15

sample of respondents. Data which have tabulation presented in form of pie diagram and column.

  The results of research showed that the parent’s give stimulation for always 3 respondents (20%), for

often 4 respondents (26,7%), for sometimes 4 respondents (26,7%), for never 4 respondents (26,7%). And

development fine motor adaptive for child normal 4 respondents (27%), for unsertain 8 respondents (53%), for

deviation 3 respondents (20%). While the parent’s that always give stimulation for child could produce

development fine motor adaptive normal for 2 respondents (13,3%) and parent’s who never give stimulation for

child could produce development fine motor adaptive in uncertain for 3 respondents (20%). The research result

was done by data counting used spearman rho with signified value (p=0,688) < (a=0,01) that meaned H1 is

accept and Ho is unaccept.

  According from above research we can concluded that there is a correlation of parent’s stimulation to development fine motor adaptive for preschool 3-5 year.

  Keyword : Stimulation, Parent’s, Development, Fine Motor Adaptive, Preschool 3 -5 Years .

  secara tidak langsung anak tidak menguasai tugas

  Latar Belakang

  Perkembangan motorik halus yaitu aspek yang perkembangan yang diharapkan oleh kelompok berhubungan dengan kemampuan anak untuk sosialnya, terutama bagi penyesuaiaan sosial dan mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang pribadi anak yang baik.Keterlambatan perkembangan melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot motorik halus berbahaya karena tidak menyediakan kecil,memerlukan koordinasi yang cermat, serta tidak landasan bagi keterampilan motorik halus sehingga memerlukan banyak tenaga (Nursalam, 2005). Usia mengalami kerugian pada saat merka mulai bermain prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-5 dengan anak lainnya (Djphie, 2009). tahun, mereka biasanya mengikuti program Berdasarkan data analisa situasi orang tua dan prasekolah. Pada usia ini anak telah mencapai anak di Dinas Kesehatan Tingkat 1 Propinsi Jawa kematangan dalam berbagai fungsi motorik. Proses Timur 2008 untuk deteksi perkembangan anak pematangan dan belajar pada perkembangan selalu prasekolah di jawa timur ditetapkan 80%, bahwa mempengaruhi perubahan dan perkembangan anak. cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah Sekarang banyak kita temui atau lihat di lingkungan sebesar 45,99%. Gangguan perkembangan motorik sekitar bahwa banyak anak-anak yang berumur 3-5 halus juga banyak terjadi pada anak prasekolah tahun tingkat pertumbuhan dan perkembangan kurang sebanyak 31,25 % (Erlypurise,2006). Sekitar 16 % optimal (Nursalam,2005). dari anak usia di bawah lima tahun Indonesia

  Perkembangan motorik halus kurang optimal akan mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mempengaruhi konsep diri anak, dan sering mulai ringan sampai berat (Depkes, 2006). Gangguan menimbulkan masalah perilaku dan emosi. Karena perkembangan motorik didapatkan 23,5 (27,5%) / 5

  Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap

46 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

  sectional”. Terdapat dua variabel yaitu variabel

  Penelitian ini menggunakan desain analitik ”cross

  Desain Penelitian

  c. Menganalisa hubungan stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

  b. Mengidentifikasi perkembangan motorik halus pada anak prasekolah 3 - 5 tahun di TK Dharma Wanita punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

  a. Mengidentifikasi stimulasi oleh orang tua pada anak prasekolah 3 - 5 tahun di TK Dharma Wanita punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

  2. Tujuan Khusus

  1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita punjul

  

47

juta anak mengalami gangguan (UNICEF, 2005).

  Tujuan Penelitian

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut “ Apakah ada hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri? ”.

  Rumusan Masalah

  Untuk mendukung perkembangan motorik halus pada anak sebaiknya perlu adanya stimulasi-stimulasi agar mencapai perkembangan yang optimal. Dalam hal ini perlu adanya tindakan oleh perawat untuk memberikan motivasi kepada orang tua agar memperhatikan perkembangan anaknya, khususnya perkembangan motorik halus misalnya dengan memberikan informasi kepada orang tua tentang dampak yang akan terjadi bila tidak memperhatikan perkembangan anak. Ada beberapa stimulasi yang dapat dilakukan oleh orang tua antara lain:mengajak anak menulis dan menggambar, bisa dengan cara pemberian stimulasi dan latihan. Sehingga anak yang dapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang di bandingkan anak yang kurang mendapat stimulasi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.”

  Salah satu faktor yang mempengaruhi baik tidaknya perkembangan motorik halus pada anak adalah stimulasi yang diberikan orang tua. Karena orang tua memiliki peran penting dalam optimalisasi perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan rangsangan/stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan. Stimulasi ini harus diberikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang,metode bermain dan lain - lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya stimulasi dari orang tua mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak (Dinkes, 2007)

  Motorik halus akan berkembang dengan adanya stimulasi. Stimulasi adalah perangsangan dan latihan - latihan terhadap kepandaian anak yang datang dari lingkungan luar anak (Moersintowarti, 2002). Stimulasi juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus, kurangnya stimulasi akan mempengaruhi terlambatnya motorik halus yang disebabkan gangguan organis di otak yang berupa gangguan di pusat-pusat tertentu yang mengalami kesulitan meski sudah terlatih (Tedjasaputra, 2003). Keterlambatan tersebut juga sering disebabkan oleh kurangnya kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan motorik halus, perlindungan orang tua yang berlebihan atau kurangnya motivasi anak untuk mempelajarinya dan kurangnya stimulasi (Hurlock, 2002).

  Dinkes propinsi jatim terdapat 2% / 1700 anak mengalami gangguan motorik halus mengalami. Berdasarkan kejadian di TK Dharma Wanita Punjul II di Dsn. Darungan Ds. Punjul Kec. Plosoklaten Kab.Kediri diketahui 10 anak (10%) saat pembelajaran anak hanya diam, tidak bisa menirukan apa yang dicontohkan guru seperti meniru garis vertikal dan lingkaran. Dari hasil pengamatan teryata anak diantar oleh orang lain bukan orang tua kandung.

  independennya stimulasi orang tua, dan variabel dependennya adalah perkembangan motorik halus pada anak prasekolah usia 3-5 tahun, Populasi dalam penelitian ini adalah Semua orang tua dan anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri sebanyak 27 anak, sedangkan sampelnya berjumlah 15 anak dengan purposive

  sampling. Untuk mengetahui hubungan stimulasi

  orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada

  Diagram 2 Pendidikan orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun

  anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita

  Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten

  punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Kabupaten Kediri Tahun 2014. Plosoklaten Kabupaten Kediri dengan menggunakan analisa tabulasi silang serta Spearman Rho , dicari Berdasarkan gambar 2 menunjukkan paling

  ρ

  besar responden berpendidikan SMA Sebanyak 6 koefisien asosiasi dengan value, taraf signifikan @

  ρ responden (40%).

  = 0,05. Hasilnya koefisien value < @ = 0,05, H0 ditolak (ada pengaruh).

  c. Pekerjaan Pekerjaan Orang Tua yang mempunyai anak

  Hasil Penelitian

  usia Prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita

  1. Data Umum Orang Tua Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan

  a. Umur Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat pada

  Umur responden (orang tua) di TK Dharma diagram di bawah ini Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat pada diagaram di bawah ini

  Diagram 3 Pekerjaan Orang Tua yang mempunyai anak usia Prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014. Diagram 1 Umur responden (orang tua) di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan

  Berdasarkan gambar 3 menunjukkan sebagian Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014. besar responden Ibu Rumah Tangga sebanyak 9 responden (60%). Berdasarkan gambar 1 menunjukkan paling besar responden berumur 26-30 tahun d. Sumber Informasi sebanyak 6 responden (40%).

  Sumber informasi orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma b. Pendidikan

  Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Pendidikan orang tua yang mempunyai anak

  Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat usia prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita dilihat pada diagram di bawah ini

  Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat pada diagram di bawah ini

  Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap

48 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  Berdasarkan gambar 6 menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 responden (67%).

  II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat pada diagram di bawah ini

  Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-4 tahun di TK Dharma Wanita Punjul

  h. Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun)

  Berdasarkan diagram 7 menunjukkan hampir sama stimulasi sering, kadang-kadang, dan tidak pernah sebanyak 4 responden (26,7%).

  Diagram 7 Stimulasi oleh orang tua di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Stimulasi oleh orang tua di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat dari diagram di bawah ini

  g. Stimulasi Oleh Orang Tua Pada Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun).

  Diagram 6 Jenis kelamin anak di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014 .

  prasekolah 3-5 tahun di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun 2014.

  Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dapat dilihat pada diagram di bawah ini

  f. Jenis Kelamin Anak Jenis kelamin anak di TK Dharma Wanita

  Berdasarkan gambar 5 menunjukkan sebagian besar responden tidak pernah di rawat di Rumah Sakit sebanyak 10 responden (67%).

  Diagram 5 Anak di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri yang pernah dirawat di Rumah Sakit Tahun 2014.

  Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri yang pernah dirawat di Rumah Sakit dapat dilihat pada diagram di bawah ini

  e. Pernah dirawat Anak di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun

  Berdasarkan gambar 4 menunjukkan sebagian besar responden pernah mendapat informasi sebanyak 10 responden (67%).

49 Diagram 4 Sumber informasi orang tua yang mempunyai anak usia

  selalu sebanyak 3 responden (20%), dan yang melakukan stimulasi sering sebanyak 4 responden (26,7%), dan yang melakukan stimulasi kadang-kadang sebanyak 4 responden (26,7%), dan yang tidak melakukan stimulasi sebanyak 4 responden (26,7%).

  Menurut Aqila Putri (2009) ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan stimulasi perkembangan kepada

  Diagram 8. Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah

  anaknya, diantaranya adalah pekerjaan,

  3-5 tahun di TK Dharma Wanita Punjul II Dusun

  pendidikan, waktu, status ekonomi, dan

  Darungan Desa Punjul Kecamatan Plosoklaten

  lingkungan. Faktor – faktor ini saling berkaitan Kabupaten Kediri Tahun 2014. dan saling berpengaruh satu sama lain, sehingga

  Berdasarkan diagram 8 menunjukkan bila salah satu faktor diatas tidak terlaksana dan sebagian besar perkembangan motorik halus pada terencana dengan baik maka bisa mengganggu anak meragukan sebanyak 8 responden (53%). aspek pemberian stimulasi. i. Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap

  Sedangkan faktor yang menyebabkan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia kurangnya stimulasi adalah kurangnya waktu Prasekolah 3-5 Tahun yang berkualitas dalam stimulasi dan intensitas

  Tabel 1. Tabulasi Silang Stimulasi Orang Tua Terhadap

  stimulasi yang kurang kepada anak. Selain waktu

  Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Prasekolah 3-5 Tahun. yang berkualitas faktor lain yang dapat Perkembangan NO Motorik Halus Anak Normal Meragukan Penyimpangan Total mempengaruhi pemberian stimulasi oleh orang 2 Sering 6,7% 13,3% 6,7% 26,7% 1 Selalu 13,3% 6,7% 0% 20% Orang Tua Stimulasi 2 1 1 2 2 1 1 1 4 4 ekonomi, sarana dan prasarana, serta lingkungan. 3 pengalaman ibu, pekerjaan, pendidikan, sosial tua diantaranya usia atau kematangan serta 3 Kadang-Kadang 6,7% 13,3% 6,7% 26,7% 3 1 4 Dalam hal ini stimulasi yang diberikan kurang 4 Tidak Pernah 0% 20% 6,7% 26,7% Total 4 8 3 15 disebabkan karena pendidikan dari ibu yang 26,7% 53,3% 20% 100% masih belum mengerti bagaimanakah cara yang baik dan benar dalam memberikan stimulasi

  sosial kepada anaknya, karena responden adalah Berdasarkan tabel 1 menunjukkan orang tua masyarakat yang tinggal di desa dan dasarnya yang selalu memberikan stimulasi pada anak adalah seorang ibu – ibu, akses yang digunakan menghasilkan perkembangan motorik halus anak guna mendapatkan informasi terutama adalah normal sebanyak 2 responden (13,3%), sedangkan televise dan apa yang diajarkan oleh orang tua orang tua yang tidak pernah memberikan stimulasi dari ibu tersebut atau bisa berdasarkan dengan pada anak menghasilkan perkembangan motorik pengalaman yang ada. Sosial ekonomi seorang halus meragukan sebanyak 3 responden (20%). ibu berpengaruh dalam pemberian stimulasi

  Dari data yang didapatkan kemudian diolah dengan karena dengan rendahnya sosial ekonomi akan statistik non parametrik spearman rho dengan mempengaruhi pendidikan yang didapatkan menggunakan bantuan SPSS II for windows seorang ibu dan kelengkapan sarana prasarana dengan nilai signifikasi ( p = 0,688 ) < ( a = 0,01) guna memberikan stimulasi yang baik kepada maka H1 diterima dan H0 ditolak dapat diartikan anak. ada hubungan stimulasi orang tua terhadap

  Untuk itu para orang tua terutama seorang ibu perkembangan motorik halus pada anak usia yang lebih sering bersama dengan anak prasekolah 3-5 tahun diharapkan memberikan stimulasi dengan baik dan sering untuk mencapai perkembangan anak

  Pembahasan

  yang norml dan baik untuk tahap perkembangan

  1. Stimulasi orang tua anak yang selanjutnya, serta lebih banyak Berdasarkan diagram 4.7 dari total 15 responden didapatkan yang melakukan stimulasi

  Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap

50 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia

  urnal Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014

  

51

  mencari sumber informasi untuk mendapatkan cara stimulasi yang sesuai dengan usia anak.

  2. Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun Berdasarkan diagram 8 dari total 15 responden didapatkan bahwa perkembangan motorik halus pada anak yang berkriteria normal senbanyak 4 responden (27%), dan yang berkriteria meragukan sebanyak 8 responden (53%), dan yang berkriteria penyimpangan sebanyak 3 responden (20%).

  Perkembangan motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian- bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot- otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, dan menulis (Dep Kes RI, 2007).

  Perkembangan motorik halus yang menyimpang dapat disebabkan karena beberapa hal diantaranya faktor Perkembangan sistim Saraf karena sistim saraflah yang mengontrol gerak motorik pada tubuh manusia, Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak, Keinginan anak yang memotifasinya untuk bergerak karena etika anak mampu melakkan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Karena semakin dilatih kemampuan motorik anak akan semakin meningkat, Lingkungan yang mendukung.Aspek psikologis anak,Umur, Jenis kelamin,Kelainan kromosom.

  Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan seorang anak akan berjalan sesuai dengan mestinya apabila dimbangi dengan pemberian kebebasan, pengertian dan fasilitas oleh orang tua dengan baik, begitu pula sebaliknya. Untuk itu bagi orang tua diharapkan lebih banyak meluangkan waktu kepada anaknya sehingga pemberian stimulasi bisa diberikan kepada anak secara rutin agar perkembangan anak dapat terkontrol dengan baik pula. Kemudian untuk petugas kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan tentang perkembangan dan pertumbuhan serta stimulasi guna meningkatkan kesadaran orang tua dalam memberikan stimulus pada anak.

  3. Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua terhadap Perkembangan Motorik halus pada anak usia prasekolah (3-5Tahun)

  Berdasarkan tabel 4.1 bahwa orang tua yang selalu memberikan stimulasi pada anak menghasilkan perkembangan motorik halus anak yang normal sebanyak 2 responden (13,3%), sedangkan orang tua yang tidak pernah memberikan stimulasi pada anak menghasilkan perkembangan motorik halus yang meragukan sebanyak 3 responden (20%).

  Stimulasi adalah perangsangan dan latihan- latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari luar lingkungan anak (Moersintowarti 2002). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan , dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensial sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002). Sedangkan perkembangan motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat, serta tidak memerlukan banyak tenaga (Nursalam, 2005).

  Memberikan stimulasi yang berulang dan terus-menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu pemberian stimulasi orang tua sangat berperan dalam perkembangan motorik halus agar perkembangan anak dapat optimal dan sesuai saat anak akan masuk sekolah dan anak tidak menjadi terhambat pertumbuhan dan perkembangannya khususnya perkembangan motorik halus anak. Hal ini dapat diketahui adanya hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun dengan hasil stimulasi selalu menghasilkan perkembangan motorik halus yang normal (13,3%), sedangkan tidak pernah di stimulasi menghasilkan perkembangan motorik halus yang meragukan (20%). Hubungan Stimulasi Oleh Orang Tua Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia

  Kesimpulan

  Nursalam. 2005. Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : salemba Medika. Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan

  Ghanest. (2012). Pengaruh Stimulasi Orang Tua. http//ghanest.blogspot.com (download :13 September 2012).

  Harlock,B.elizabeth. (2002). Perkembangan Anak Jilid II. Erlangga Jakarta. Handayani. (2010). Pengertian Modus . http://www.eccyhandayani.blogspot.com (download : 13 September 2012).

  IDIA. (2002). Konsep Perkembangan Anak.Nursing begin.com. Moersintowarti. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja . Edisi 1. Jakarta : Sagung Seto. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi

  Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta

  Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi

  Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.

  Anak untuk Perawat dan Bidan . Jakarta : Salemba Medika.

  1. Stimulasi oleh orang tua pada anak usia prasekolah 3-5 tahun didapatkan hasil hampir sama stimulasi sering, kadang-kadang, dan tidak pernah sebanyak 26,7%.

  Snowman,Biechler. (2004). Konsep Anak Prasekolah.

  Jakarta Pusat. Soetjiningsih. (2003). Tumbuh Kembang Anak .

  Jakarta : EGC. Suherman. (2008). Buku Saku Perkembangan Anak.

  Jakarta : EGC. Yusuf Syamsu. (2005). Psikologi perkembangan anak

  & Remaja

  . Jakarta : Salemba Medika

  Psikologi Untuk Membimbing Anak PT.BPK Gunung Mulia, Jakarta Pusat.

  Gunarsa,NY.YD Singgih,Gunarsa D Singgih. (2002).

  Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak . Departemen Kesehatan RI Jakarta.

  Jakarta pusat. Depkes RI. (2007). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,

  2. Perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun didapatkan hasil sebagian besar meragukan sebanyak 53%.

  3. Orang tua yang selalu memberikan stimulasi pada anak menghasilkan perkembangan motorik halus anak normal sebanyak 2 responden (13,3%), sedangkan orang tua yang tidak pernah memberikan stimulasi pada anak menghasilkan perkembangan motorik halus meragukan sebanyak 3 responden (20%). Dengan nilai signifikasi ( p = 0,688 ) < ( a = 0,01) maka H1 diterima dan H0 ditolak dapat diartikan ada hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun

  Saran

  1. Bagi Peneliti Lain Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk sumber tambahan dan sebagai referensi untuk penelitian awal dan selanjutnya.

  2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan agar Institusi pendidikan menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu wacana baru untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan pada umumnya dan asuhan perkembangan anak khususnya tentang hubungan stimulasi orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun.

  3. Bagi Tempat Penelitian Dapat menjadi bahan masukkan untuk meningkatkan mutu dalam memberikan stimulasi terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah 3-5 tahun.

  4. Bagi Responden Disarankan agar ibu dapat memberikan stimulasi terhadap perkembangan motorik halus sehingga anak mendapatkan pembelajaran seefektif mungkin dan mencapai perkembangan yang optimai.

  Al Hidayat, Aziz Alimul. (2003). PengantarIlmu

  Keperawatan Anak 1 . Edisi 1.Jakarta : Salemba Medika.

  Ardi Kaptiningsih, dkk. (2006). Pedoman

  Pelaksanaan Stimulasi, Tumbuh Kembang Anak . Penerbit : Dekes RI.

  Arikunto,Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian

  Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta : Rineka cipta.

  Aqilqputri. (2009). Stimulasi. Nursing begin. Com. Baraja. (2007). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi.