INFORMATIKA DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

  PENDAHULUAN HTML & PHP Internet bukan lagi menjad kalimat yang asing bagi telinga kita.

  Bahkan orang awam sekalipun sudah mengenal apa yang dinamakan internet, kata-kata world wide web (www) seakan-akan sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern saat ini. Situs- situs web menampilkan berbagai informasi apapun yang ada di belahan dunia tidak peduli seberapapun jauhnya.

  Untuk membuat suatu situs web yang menarik dan interaktif, yang

  Oleh :

  tidak hanya sekedar menampilkan informasi, tetapi dapat berinteraksi

  Lusiana Soraya ( Nusa_Dharma2003@yahoo.com )

  dengan user, sehingga suatu situs tidak bersifat statis, tetapi dapat menjadi bersifat dinamis, membutuhkan kemampuan pemrograman web.

  Dalam pendahuluan ini akan diberikan pengantar tentang pemrograman web. Apa yang dimaksud server-side programming dan apa yang dimaksud dengan server-side programming.

SERVER SIDE VS CLIENT SIDE

  Teknologi yang digunakan dalam pemrograman web dibagi menjadi dua yaitu server side dan client side. Pada server side, perintah-

  Supported by :

  perintah program dijalankan di server dan dikirimkan ke browser sudah dalam bentuk HTML. Sedangkan client side, proses akan dilakukan di web browser. Biasanya client side digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi user tetapi data yang ditampilkan tetap dan seragam.

  Aplikasi web berjalan pada protokol HTTP, dan semua protokol di internet selalu melibatkan antara server dan client. Ketika seseorang mengetikkan suatu alamat di browser, maka browser akan mengirimkan perintah tersebut ke web server. Jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung perintah server side maka server web akan menjalankan dahulu program tersebut lalu mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML sehingga dapat diterjemahkan oleh browser. Sedangkan jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung file client side maka oleh server file tersebut akan langsung dikirimkan ke browser.

  Banyak sekali bahasa pemrograman yang dipakai pada pemrograman web, diantaranya : CGI/Perl, Active Server Pages (ASP), Java

HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN

  Server Pages (JSP), PHP, ColdFusion (CFM), dll, yang kesemuanya itu

INFORMATIKA DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

  adalah program server side. Sedangkan untuk client side misalnya saja

  AMIK - BSI JavaScript, VBScript, HTML. 2005

  HTML Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar

  dalam menulis halaman web, HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks. HTML sebenarnya adalah dokumen dalam bentuk ASCII atau teks biasa yang dapat diterjemahkan oleh browser web menjadi suatu halaman yang menarik.

STRUKTUR DOKUMEN HTML

  Sesuai dengan namanya yaitu Hypertext Markup Language (HTML) maka dokumen HTML terdiri dari tanda-tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya (yang selanjutnya akan kita sebut sebagai

  tag).

  Tag HTML biasanya adalah tag-tag yang berpasangan dan

  ditandai dengan simbol < dan >, sedangkan ‘pasangan’ atau akhir perintah dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’, misalnya pasangan dari tag <tag> adalah </tag>.

  Setiap dokumen HTML memiliki struktur sbb : <HTML> <HEAD> <TITLE>Judul yang muncul pada title bar web</TITLE> </HEAD> <BODY> Text, gambar atau isi dokumen HTML anda </BODY> </HTML> untuk lebih jelasnya, anda buka editor anda (mis : NOTEPAD) lalu ketikkan baris perintah HTML diatas dan panggil melalui browser web anda.

  Gambar 1. Tampilan Latihan 1 Heading

  Tag yang pertama kali akan kita pelajari adalah tag heading, yang berfungsi untuk memformat Heading (Judul/sub judul) dalam sebuah dokumen. Ada 7 buah heading yang dikenal dalam HTML yaitu <H1> sampai <H7>. Untuk mengetahui ukuran tiap heading, anda dapat mencoba baris-baris berikut : <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan Heading</TITLE> </HEAD> <BODY> <H1>Heading 1</H1> <H2>Heading 2</H2> <H3>Heading 3</H3> <H6>Heading 6</H6> <H7>Heading 7</H7> </BODY> </HTML>

  Paragraf Untuk memformat paragraf kita bisa menggunakan tag <P>.

  Dengan tag ini kita bisa menentukan alignment (posisi) dari dokumen HTML. Untuk mengatur posisi tulisan kita menggunakan atribut ALIGN. Atribut ALIGN diikuti dengan posisi yang diinginkan.

  Selain tag <P> ada pula tag <BR> untuk pindah baris, <HR> untuk membuat garis, <BLOCKQUOTE> untuk membuat kutipan, <PRE> untuk menampilkan text sama dengan yang anda ketikkan dalam dokumen HTML, misal anda mengetikkan : <HTML> <HEAD> <TITLE>TEST</TITLE> <HEAD> <BODY> Hallo Hallo Hallo </BODY> </HTML> Maka yang akan ditampilkan oleh browser adalah HalloHalloHallo Hal itu terjadi karena HTML tidak mengenali tombol Enter sehingga tombol tersebut diabaikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka kita menggunakan tag <PRE> tersebut.

  <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan Menggunakan Paragraf</TITLE> </HEAD> <P ALIGN=”right”> Tulisan ini rata kanan.

  <P ALIGN=”center”> Tulisan ini akan berada di tengah dokumen <P ALIGN=”left”> Tulisan ini rata kiri <P align=”left”> Hallo,<BR>Apakah anda sudah bisa HTML<BR> Kalau sudah bisa, baguslah<BR> <PRE> <---------> | u u | | u | | --- | <---------> </PRE> </BODY> </HTML>

  Gambar 2. Tampilan Latihan 2 Font

  Untuk mengatur jenis, ukuran, warna suatu font, kita bisa menggunakan tag <FONT>, tag <FONT> ini memiliki beberap atribut diantaranya FACE dan COLOR.

  Atribut FACE digunakan untuk menentukan jenis font yang akan kita gunakan, semisal kita akan menggunakan jenis font Comic Sans MS, maka kita dapat menuliskan <FONT FACE=”Comic Sans MS”>. Sedangkan COLOR berfungsi untuk menentukan warna font, bisa dengan cara menyebutkan nama warna seperti red, green dan blue atau menggunakan nilai RGB (Red Green Blue) dari suatu warna, misalnya FF0000 untuk red,

  00FF00 untuk green dan 0000FF untuk blue. Ada juga atribut SIZE untuk menentukan ukuran font <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan Font</TITLE> </HEAD> <BODY> <FONT FACE=”Comic Sans MS” COLOR=”red” SIZ=1> Ini Menggunakan Font Comic Sans, warna merah dan ukurannya 1 </FONT><BR> <FONT FACE=”Monotype Corsiva” COLOR=”blue” SIZE=3> Ini menggunakan Font Monotype Corsiva, warna biru dan ukurannya 3 </FONT> </BODY> </HTML>

  Gambar 3. Contoh Latihan Font

  • 1 -> 1,2,3,…
  • A -> A,B,C,…
  • A -> a,b,c,…
  • I -> I,II,III,…
  • I -> i,ii,iii,…

  List

  Unordered list biasanya ditandai dengan pemakaian bullet untuk menandai setiap item dalam list. Unordered list diawali dengan tag <UL>. Sama seperti dalam Ordered list, pada Unordered list setiap item dalam list selalu diawali dengan <LI> dan juga memiliki beberapa type, yaitu :

  Unordered List

  Tipe penomoran yang dimiliki oleh tag <OL> yaitu :

  Ordered list adalah daftar yang tiap bagiannya disertai dengan penomoran. Ordered list diawali dengan tag <OL> dan setiap item dalam list selalu diawali dengan <LI>. List yang memakai tag <OL> ini tidak harus 1,2,3,dst tetapi bisa saja a,b,c,dst, i,ii,iii,dst, tergantung pada atribut TYPE yang dituliskan dalam tag <OL>.

  Ordered List

  Terkadang dalam website yang kita buat, kita ingin membuat sebuah daftar, misalnya saja kita membuat daftar barang inventaris sbb :

  <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan Link</TITLE> </HEAD> <BODY> <A NAME=”top”>Bagian ini ditandai dengan top</A> <A HREF=”latihan1.html”>Link ke latihan1.html</A> <A HREF=”#top”>Link ke tempat yang ditandai</A> </BODY> </HTML>

  Dalam web, selalu ada yang dinamakan link, link berfungsi menghubungkan antara satu halaman dengan halaman lainnya. Untuk link ini HTML menyediakan tag <A> (Anchor). Tag <A> memiliki beberapa atribut mis : HREF untuk menghubungkan antara satu halam dengan halaman lainnya, dan NAME untuk memberikan nama pada suatu paragraf/tulisan dalam dokumen HTML, sehingga mempermudah navigasi dalam suatu halaman web.

  Link

  VLINK Menentukan warna teks link ketika selesai diklik

  BGCOLOR Menentukan warna background suatu halaman web BACKGROUND Menentukan gambar/images yang akan dipasang sebagai background halaman web TEXT Menentukan warna teks normal LINK Menentukan warna teks yang berfungsi sebagai link ALINK Menentukan warna teks link ketika diklik

  Atribut Fungsi

  Suatu dokumen web akan terlihat lebih menarik jika diberi warna- warna atau gambar sebagai backgroundnya. Untuk itu, pada HTML tersedia atribut-atribut untuk mengatur hal tersebut, atribut tersebut diletakkan pada tag <BODY> sehingga efeknya akan dapat dilihat di seluruh dokumen. Atribut yang digunakan dalam tag <BODY> yaitu :

  Warna Dokumen

  • TYPE = circle -> Tanda lingkaran
  • TYPE = disk -> Tanda cakram
  • TYPE = square -> Tanda kotak
  • Meja • Kursi
  • Komputer HTML menyediakan tag untuk membuat list seperti diatas. Jenis list dalam HTML dibagi menjadi :
  • Ordered List • Unordered List • Directory List • Menu List • Definition List List yang paling sering dipakai adalah Ordered List dan Unordered List, untuk Directory List, Menu List dan Definition List jarang sekali dipakai.

  <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan menggunakan List</TITLE> <HEAD> <BODY> Dibawah ini menggunakan Ordered List <OL TYPE=a> <LI>Apel <LI>Mangga <LI>Semangka </OL> Dibawah ini menggunakan Unordered List

  <UL TYPE=square> <LI>Apel <LI>Mangga <LI>Semangka </UL> Dibawah ini menggunakan Ordered List mulai 10 <OL TYPE=1 START=10> <LI>Sepuluh <LI>Sebelas <LI>Duabelas </OL> </BODY> </HTML>

  Gambar 4. Contoh Penggunaan List MENAMPILKAN GAMBAR

  Suatu situs web yang bagus, biasanya menampilkan gambar- gambar untuk menarik pengunjung masuk kedalamnya, bayangkan saja jika situs tersebut hanya menampilkan tulisan saja, tentu amat membosankan. HTML menyediakan fasilitas untuk menampilkan gambar di halaman web kita menggunakan tag <IMG>.

  Tag <IMG> memiliki bermacam atribut seperti SRC yang digunakan untuk menentukan lokasi gambar yang akan ditampilkan, ALT sebagai teks pengganti apabila ada browser yang tidak mendukung grafik, BORDER berfungsi untuk memberikan suatu border di sekeliling gambar, Height dan weight berfungsi untuk menentukan tinggi atau lebar suatu gambar dalam halaman web kita (dalam ukuran pixel), HSPACE dan

  VSPACE berfungsi menentukan jarak spasi dengan objek disekitar gambar secara horiontal maupun vertikal.

  <HTML> <HEAD> <TITLE>Latihan Penggunaan IMG</TITLE> </HEAD> <BODY> <IMG SRC="klikphp.gif" ALIGN=LEFT HSPACE=20

  VSPACE=1> <A HREF="http://www.klikphp.com">KlikPHP.com</A> adalah situs yang ditujukan bagi para penggemar/pemakai PHP di Indonesia.<BR> Anda dapat menemukan Tutorial, Tips 'n Trick, Contoh Script, berdiskusi masalah PHP, dll.<BR> </BODY> </HTML>

  Gambar 5. Contoh penggunaan tag IMG TABEL

  Untuk membuat tampilan website yang bagus, kebanyakan para desainer web menggunakan tabel untuk mempermudah pengerjaan mereka, coba saja lihat situs www.detik.com , www.kompas.com , www.astaga.com , dan masih banyak lagi situs yang menggunakan tabel untuk mempercantik website-nya.

  Untuk membuat tabel, HTML menyediakan tag <TABLE>. Dalam tag <TABLE> terdapat banyak atribut, yaitu :

  Atribut Fungsi

  BORDER Menentukan ukuran border/garis tabel

  WIDTH Menentukan lebar tabel HEIGHT Menentukan tinggi tabel BGCOLOR Menentukan background tabel BACKGROUND

  Menentukan gambar yang digunakan untuk background tabel Untuk membuat baris, setelah menuliskan tag <TABLE> maka digunakan tag <TR>. Sedangkan untuk membuat kolom digunakan tag <TD>. Sebagian besar atribut dalam tag <TABLE> dapat digunakan dalam tag <TR> maupun dalam tag <TD>.

  Penggabungan baris/kolom

  Untuk menggabungkan baris/kolom (merge) digunakan atribut COLSPAN dan ROWSPAN. COLSPAN digunakan untuk menggabungkan beberapa kolom menjadi 1 sedangkan ROWSPAN menggabungkan beberapa baris menjadi 1.

  CELLPADING dan CELLSPACING

  CELLPADING digunakan untuk mengatur spasi antara border dengan tulisan, sedangkan CELLSPACING digunakan untuk mengatur spasi

  Gambar 6. Contoh Penggunaan Tabel antar dua buah sel. Form

  Untuk melakukan interaksi dengan user, biasanya suatu situs <HEAD> menggunakan form untuk menerima masukan/input dari user dan

  <TITLE>Contoh Penggunaan Tabel</TITLE> </HEAD> memproses hasil inputan tersebut di server. <BODY>

  Misalkan saja : <TABLE BORDER="2" CELLSPACING="3" CELLPADING="2" WIDTH="100%"> <TR>

  <TD BGCOLOR="blue" COLSPAN="2" ALIGN="center">Kelas</TD> <TD BGCOLOR="red" ALIGN="center" ROWSPAN="2">Ket</TD>

  </TR> Lusiana <TR>

  <TD ALIGN="center">1</TD> <TD ALIGN="center">2</TD>

  </TR> <TR>

  <TD>Andi</TD> <TD>Nina</TD> <TD>Lunas</TD>

  </TR> </TABLE>

  Gambar 7. Web dengan Form

  </BODY> </HTML>

  Dalam gambar diatas dapat dilihat untuk nama, kita menggunakan tipe textbox, password menggunakan tipe password, untuk jenis kelamin menggunakan radio button dan untuk hobi menggunakan checkbox. Untuk mengatur tipe form, menggunakan atribut TYPE, struktur form dapat dibuat sbb :

  <FORM METHOD=”…” ACTION=”…”> <INPUT TYPE=”…” NAME=”…” VALUE=”…”> <INPUT TYPE=”Submit” VALUE=”…”> </FORM> Untuk membuat form seperti pada gambar.7 dalam HTML dapat ditulis : <HTML> <HEAD> <TITLE> Penggunaan Form </TITLE> </HEAD> <BODY> <FORM METHOD=POST ACTION="thank.html">

  METHOD Metode pengiriman data ke file tujuan. Ada 2 yaitu POST dan GET ACTION Aksi yang akan dilakukan jika user menekan tombol Submit NAME Memberikan nama tiap input

  … </FRAMESET> pada tag <FRAMESET> terdapat atribut COLS atau ROWS, atribut COLS jika kita ingin membuat frame yang terbagi dalam kolom-kolom, sedangkan atribut ROWS digunakan jika kita ingin membuat frame yang terbagi dalam beberapa baris.

  <FRAME NAME=… SRC=…> <FRAME NAME=… SRC=…> <FRAME NAME=… SRC=…>

  Untuk membuat frame, digunakan tag <FRAMESET> … </FRAMESET> dalam tag ini terdapat tag <FRAME> yang menentukan isi dari frame yang ditentukan dalam tag <FRAMESET>, struktur dari tag ini adalah : <FRAMESET COLS=a,b,c,… atau ROWS=a,b,c,…>

  Frame HTML dapat digunakan untuk membuat tampilan halaman HTML yang terbagi dalam beberapa bagian, dan setiap bagian adalah 1 halaman web. Biasanya frame digunakan jika salah satu bagian dalam halaman web tetap dan halaman yang lainnya berubah (mis : Menu) sehingga dapat mempercepat proses, karena hanya satu bagian saja yang diload dari server.

  Frame

  VALUE Memberikan nilai suatu input TYPE Tipe form yang akan kita gunakan. Setiap form harus memiliki minimal tombol Submit atau tombol reset. disediakan dan ingin mengirimkan ke server, maka user dapat menekan tombol submit. Sedangkan tombol reset berfungsi jika user ingin mengosongkan kembali form. Untuk membuat tombol submit, pada TYPE kita tuliskan “Submit” dan untuk membuat tombol reset, kita menuliskan “Reset”.

  Atribut Fungsi

  Nama : <INPUT TYPE="Text" NAME="Nama"><BR> Password : <INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR>

  </BODY> </HTML> Atribut-atribut diatas dapat dijelaskan sbb :

  <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="lain">Lainnya</BR> <INPUT TYPE="Submit" VALUE="Kirim"> <INPUT TYPE="Reset" VALUE="Ulangi">

  <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="bersepeda">Bersepeda</BR>

  <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="tidur">Tidur<BR>

  NAME="kelamin" VALUE="wanita">Wanita<BR> Hobi : <BR>

  NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria <INPUT TYPE="Radio"

  Jenis Kelamin <BR> <INPUT TYPE="Radio"

  Gambar 8. Frame Dalam tag <FRAME> terdapat atribut SRC yang menunjukkan lokasi/nama file yang digunakan dalam frame tersebut, sedangkan atribut NAME

  PHP berfungsi sebagai identifikasi frame tersebut.

  Sejarah PHP

  PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.

  PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain. Anda dapat melihat angka sesungguhnya di http://www.php.net/usage.php .

  PHP termasuk dalam Open Source Product. Jadi anda dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis. Anda bisa mendapatkannya secara gratis. PHP juga dapat berjalan diberbagai web server semisal IIS, Apache. PWS, dll.

  Penggabungan PHP dengan HTML

  Seperti yang telah dituliskan sebelumnya bahwa PHP dapat digabung (embed) dengan HTML, Untuk penulisannya dalam HTML, kode PHP diawali dengan tanda <? atau <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Dan untuk menambahkan komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan */ atau menggunakan tanda //.

  Cat :

  Tanda /* dan */ digunakan jika komentar yang kita tulis lebih sari 1 baris, sedangkan tanda // digunakan jika komentar yang kita gunakan hanya 1 baris saja. Contoh penggunaan PHP : <HTML> <?php echo (“Teks ini dicetak menggunakan PHP”); ?> </HTML>

  Variabel dalam PHP Setiap bahasa pemrograman pastilah mempunyai suatu variabel.

  Variabel berfungsi untuk menyimpan beberapa bit data, sehingga untuk memanggil suatu data kita tinggal memanggil variabel tersebut.

  Dalam PHP, setiap variabel selalu dimulai dengan tanda ‘$’. Tidak peduli data tersebut apakah integer, real maupun string, PHP akan secara otomatis mengkonversi data menurut tipenya. Contoh : <HTML> <HEAD> <TITLE> Variabel dalam PHP </TITLE> </HEAD> <BODY> <? $variabel=1; echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe integer $variabel=1+3.5; echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe double

  $variabel="Selamat datang di PHP"; echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe string ?> </BODY> </HTML>

  Gambar 9. Contoh Variabel dlm PHP Konstanta

  Ada kalanya dalam suatu program ada nilai yang tidak pernah berubah alias selalu konstan. Untuk membuat sebuah konstanta dalam PHP, kita bisa menggunakan fungsi built-in PHP yaitu define(). Misal : define(“PERUSAHAAN”, “PT. Kabur Kanginan”); define(“ALAMAT”, “Jl. Tidak Jelas”); dalam contoh diatas, kita membuat 2 buah konstanta yaitu PERUSAHAAN yang berisi identitas perusahan dan konstanta ALAMAT yang berisikan alamat tempat perusahaan tersebut berada. Untuk memanggil konstanta tersebut, kita bisa menuliskan sbb : echo(“Saya kerja di “ . PERUSAHAAN . “<BR>”); echo(“Yang beralamat di “ . ALAMAT . “<BR>”); jika kita jalankan program tersebut, maka secara otomatis akan kita dapatkan hasil : Saya kerja di PT. Kabur Kanginan Yang beralamat di Jl. Tidak Jelas

  Menerima Inputan dari Form

  Dalam form selalu ada value yang nantinya akan dijadikan sebuah variabel oleh PHP. Variabel inilah yang akan diproses oleh PHP tergantung pada penggunaan program PHP tersebut. Misalkan saja kita mengubah form pada latihan 7 seperti berikut : <HTML> <HEAD> <TITLE> Variabel dari Form </TITLE> </HEAD> <BODY> <FORM METHOD=POST ACTION="php2.php">

  Nama : <INPUT TYPE="Text" NAME="nama"><BR>

  Password : <INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR> Jenis Kelamin <BR> <INPUT TYPE="Radio" NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria <INPUT TYPE="Radio" NAME="kelamin" VALUE="wanita">Wanita<BR>

  Hobi : <BR>

  <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="tidur">Tidur<BR> <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="bersepeda">Bersepeda</BR> <INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="lain">Lainnya</BR>

  <INPUT TYPE="submit" VALUE="Kirim"> <INPUT TYPE="Reset" VALUE="Ulangi"> </FORM> <? if(isset($nama)) { echo("Nama Anda : $nama<BR>"); echo("Password : $pass<BR>"); echo("Jen Kelamin : $kelamin<BR>"); echo("Hobi : $hobi<BR>");

  } ?> </BODY> </HTML> Gambar 11. Hasil dari inputan pada form Gambar 10.

  Hasilnya sebagai berikut : Dari program diatas, dapat terlihat bahwa name yang terdapat pada form secara otomatis diubah oleh PHP ke dalam variabel-variabel, sehingga memudahkan kita untuk mengidentifikasi data yang dikirim oleh form.

  Fungsi dari function isset() adalah untuk mengecek apakah variabel telah terkirim/mempunyai nilai, jika variabel tersebut telah terkirim, maka PHP akan mengeksekusi program yang terdapat diantara { dan }.

  Lusiana Operator Operator Aritmatika

  Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk melakukan fungsi matematika. Operator aritmatika dalam PHP :

  Operator Operasi Penggunaan

  Penjumlahan $a+$b

  • + Pengurangan $a-$b -

  Perkalian $a*$b

  • * / Pembagian $a/$b Gambar 10. Form Inputan

  Modulus $a%$b

  %

  Setelah dikirim, hasilnya akan seperti dibawah ini :

  Operator String Hanya ada satu operator string, yaitu operator concatenation ( . ).

  <?php $a=”Hallo”; $b= $a . “Selamat Datang di PHP”; //$b berisikan “Hallo Selamat datang di PHP”

  ?>

  Operator Bitwise

  Operator Logika Contoh Nama Hasil

  } $c=5; $d=6; if($a=4 && $c=5 && $d=6) { echo(“Baris ini akan tercetak”); }

  } if ($b>5) { echo(“Baris ini tidak akan tercetak”);

  ?> Contoh penggunaan Struktur Kontrol dan penggunaan operator : <? php $a=4; $b=-$a // $b=–3 if ($b<5) { echo(“Baris ini akan tercetak”);

  { statement }; else { statement };

  If (ekspresi1) { Statement }; elseif (ekspresi2)

  Berfungsi untuk melakukan eksekusi suatu statement secara bersyarat. Strukturnya : <?php

  Struktur Kontrol If

  !$a Not True jika $a tidak benar

  $a xor $b Exclusive Or True jika salah satu $a atau $b adalah benar dan tidak keduanya

  $a || $b Or True jika salah satu $a atau $b adalah benar

  And True jika $a sama dengan $b $a or $b

  $a and $b $a && $b

  Operator perbandingan lainnya adalah operator trinary “?:” yang memiliki bentuk : (ekspresi) ? (jika benar) : (jika salah);

  Operator bitwise dapat digunakan untuk membuat bit tertentu darisuatu integer menjadi 1 atau 0.

  $a == $b Sama dengan True jika $a sama dengan $b $a != $b Tidak sama dengan True jika $a tidak sama dengan $b

  True jika $a lebih besar dari $b atau $a sama dengan $b

  < Kurang dari True jika $a lebih kecil dari $b $a >= $b Lebih besar atau sama dengan

  True jika $a lebih kecil dari $b atau $a sama dengan $b

  $a > $b Lebih dari True jika $a lebih besar dari $b $a <= $b Kurang dari atau sama dengan

  Operator Perbandingan Contoh Nama Hasil

  $b langkah ke kanan (setiap langkah berarti “bagikan dengan dua”).

  $a << $b Shift Left Geser bit $a sebanyak $b langkah ke kiri (setiap langkah berarti “kalikan dengan dua”). $a >> $b Shift right Geser bit $a sebanyak

  ~ $a Not Bit yang bernilai 1 pada $a akan diset 0, dan sebaliknya.

  $a ^ $b Xor Bit yang bernilai 1 pada $a atau $b tetapi tidak pada keduanya akan diset 1

  $a | $b Or Bit yang bernilai 1 pada $a atau $b akan diset 1

  $a & $b And Bit yang bernilai 1 pada $a dan $b akan diset 1

  Contoh Nama Hasil

  ?>

  Switch

  For

  do..while

  While(kondisi) { statemen }

  While digunakan untuk mengeksekusi perintah sampai jumlah tertentu Syntax :

  Gambar 12. Penggunaan For While

  For (nilai awal;nilai akhir; kenaikan) { statemen } contoh : <? For($i=1;$i<=7;$i++) { echo(“<FONT SIZE=$i>Ini font dengan ukuran $i</FONT></BR>”); } ?>

  For digunakan untuk melaksanakan statemen perulangan yang jumlahnya telah diketahui. Syntax :

  Loop berarti kita mengeksekusi beberapa baris program dalam waktu tertentu, atau sampai suatu kondisi telah terpenuhi. PHP memiliki 2 jenis loop, yaitu for dan while.

  Switch berguna sebagai alternatif pengganti dari If, misalnya kita mempunyai program : <? If($negara=”ca”) { Echo(“Canada”);

  LOOP

  Dapat dilihat di atas, setiap perintah case selalu ada perintah break, hal itu berfungsi agar setelah mengeksekusi program didalam case, program langsung keluar dari statemen switch tersebut. PHP akan terus mengeksekusi perintah dibawahnya hingga akhir block switch, atau jika ditemui statemen break. Jika anda tidak menuliskan statemen break di akhir setiap statemen case, maka PHP akan terus mengeksekusi statement pada case selanjutnya. Sedangkan pernyataan pada default dieksekusi jika statemen pada case tidak ada yang memenuhi.

  Case “us” : Echo(“United States”); Break; Default: Echo(“Indonesia”); } ?>

  Case “my” : Echo(“Malaysia”); Break;

  Case “ca” : Echo(“Canada”); Break;

  } ?> dalam contoh diatas, kita membandingkan isi dalam variabel $negara. Untuk membandingkan isi dari sebuah variabel kita bisa menggunakan switch : <? Switch($negara) {

  } elseif ($negara=”my”) { echo(“Malaysia”); } elseif ($negara=”us”) { echo(“United States”); } else { echo(“Indonesia”);

  Mirip dengan while, kecuali kondisi diperiksa pada akhir setiap iterasi. Syntax : Do

  { statemen } while(kondisi) Contoh :

  Require

  Statemen require akan digantikan dengan file yang ditunjuk olehnya, mirip seperti C preprocessor #include. Ini berarti bahwa statemen ini tidak dapat diletakkan dalam struktur loop. Syntax :

  Require(‘namafile’);

  Include

  Statemen include akan menyertakan isi dari suatu file yang ditunjuk olehnya, dan hal ini terjadi setiap statemen include ini dipanggil, sehingga statemen include ini dapat digunakan dalam struktur loop untuk menyertakan banyak file yang berbeda. Syntax :

  Include(‘namafile’); Contoh : Pertama-tama kita buat terlebih dahulu file identits.php yang berisikan judul dari program yang akan kita buat, pembuat program dan satu buah konstanta untuk pindah baris (PB).

  <? // File identitas.php define(“JUDUL”,”Latihan dengan PHP”); define(“AUTHOR”,”Dhika Cikul (dhika@cikul.cc)”); define(“PB”,”<BR>”); ?>

  Lalu kita buat file kedua yang kita beri nama font.php yang berisikan : <? // File font.php echo(“<FONT SIZE=$i>Tulisan ini dicetak dengan ukuran $i</FONT>” . PB); ?> Dan file ketiga yaitu file utama :

  // File Utama require(“identitas.php”); echo(JUDUL . PB . AUTHOR); for($i=1;$i<=7;$i++) { include(“font.php”); } ?>

  Gambar 13. Penggunaan Include dan Require Function

  Dalam setiap program kadangkala ada beberapa perintah yang sama, Cuma mungkin berbeda variabelnya, kita bisa saja menuliskan program tersebut berkali-kali, tetapi itu akan menyulitkan kita jika ternyata program kita ada kesalahan. Disamping itu program kita akan menjadi lebih panjang dan tidak efisien. Dengan menggunakan function kita tidak perlu menuliskan program yang sama berkali-kali kita Cuma perlu mengubah variabel yang kita gunakan saja. Syntax :

  Function nama_fungsi(argumen) { statemen } contoh : <? Function gantibaris($n) { for($i=1;$i<=$n;$I++) { echo(“<BR>”); } echo(“baris 1”); gantibaris(5); echo(“baris 2”); ?>

  Gambar 14. Penggunaan Function Array

  Array digunakan untuk mengidentifikasikan variabel yang memiliki nilai berbeda namun dengan satu nama variabel, misalkan saja kita memiliki variabel $negara yang kita ketahui bahwa negara tidak hanya 1, untuk mengidentifikasi variabel $negara yang memiliki banyak nilai kita bisa menggunakan misalnya $negara[1]=”Indonesia” lalu $negara[2]=”Malaysia” dst.

  Setiap elemen dalam array memiliki nomor indeks, nomor indeks dalam array diawali dengan nol [0]. Pada deklarasi array jika kita tidak mendeklarasikan nomor indeks tersebut maka secara otomatos akan diberi nomor indeks [0]. Untuk mendeklarasikan array menggunakan fungsi array() mis : $negara = array(“Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”); echo($negara[1]); // tercetak Malaysia Seperti terlihat di atas secara otomatis Indonesia akan diberi indeks [o], Malaysia diberi indeks [1] dan Kamboja diberi indeks [2]. Jika kita menginginkan indeks pertama dimulai dengan 1 maka kita dapat menuliskan: $negara=array(1=>”Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”); echo($negara[1]); // tercetak Indonesia

  Tipe data array memiliki pointer untuk menunjukkan dimana indeks yang aktif. Untuk array yang baru dideklarasikan, nomor indeks adalah nomor indeks yang pertama [0]. Untuk mengetahui nomor indek yang aktif digunakan fungsi key(), untuk mengetahui nilai dari elemen tersebut dapat menggunakan fungsi current() dan untuk mengetahui jumlah elemen dalam digunakan fungsi count(). Posisi pointer juga dapat diatur, untuk menaikkan pointer kita dapat menggunakan fungsi next(), untuk menurunkan pointer kita dapat menggunakan fungsi prev(), untuk mengarahkan pointer ke posisi terakhir dapat menggunakan fungsi end() dan untuk mengembalikan pointer kembali ke awal dapat menggunakan fungsi reset() Contoh : <? $negara=Array("Indonesia","Malaysia","Kamboja"); $total=count($negara); for($i=1;$i<=$total;$i++) {

  $aktif=key($negara); $nilai=current($negara); echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : $nilai<BR>"); next($negara); } end($negara); for($i=1;$i<=$total;$i++) {

  $aktif=key($negara); $nilai=current($negara); echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : $nilai<BR>"); prev($negara); } end($negara); $aktif=key($negara); echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen terakhir, yitu elemen ke-$aktif"); reset($negara); $aktif=key($negara); echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen pertama yaitu elemen ke-$aktif"); ?>

  Gambar 16. Array berelemen string Gambar 15. Penggunaan Array Pengurutan Array

  Pada contoh yang telah dibuat di atas, elemen-elemen array berupa integer, Nilai-nilai yang terdapat dalam array dapat pula diurutkan, untuk tetapi elemen array juga bisa berupa string, misalnya : $negara[“ina”] = nilai numerik akan diurutkan dari nilai terendah ke nilai tertinggi sedangkan

  ”Indonesia”, $negara[“my”] = “Malaysia” , untuk mengambil array yang untuk string akan mengurutkan dari a-z. Untuk mengurutkan nilai tersebut elemennya berupa string digunakan fungsi each(). Fungsi each() berfungsi digunakan fungsi sort() dengan syarat elemen array tersebut adalah integer, mengambil nilai dari array kemudian menaikkan pointer satu elemen. Hasil untuk array dengan elemen string dapat digunakan fungsi asort() dari fungsi each() dimasukkan ke dalam variabel menggunakan fungsi list(). Contoh :

  Contoh : <? $x=array(3,4,7,8,5,2,1,6,0,9);

  <? echo("Sebelum diurutkan : ");

  $negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia"," for($i=0;$i<count($x);$i++) kam"=>"Kamboja");

  { $total=count($negara); echo("$x[$i],"); for($i=1;$i<=$total;$i++) }

  { list($aktif,$nilai)=each($negara); sort($x); echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan echo("<BR>Setelah diurutkan : "); nilainya : $nilai<BR>"); for($i=0;$i<count($x);$i++)

  } {

  ?> echo("$x[$i],"); } $s=array(f,j,b,d,e,i,a,c,g,h); echo("<P>Sebelum diurutkan : "); for($i=0;$i<count($x);$i++) { echo("$s[$i],"); } sort($s); echo("<BR>Setelah diurutkan : "); for($i=0;$i<count($s);$i++)

  { echo("$s[$i],"); } $negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia"," kam"=>"Kamboja"); echo("<P>Sebelum Diurutkan : "); for($i=1;$i<=count($negara);$i++) { list($aktif,$nilai)=each($negara); echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai");

  } asort($negara); echo("<P>Setelah Diurutkan : "); for($i=1;$i<=count($negara);$i++) { list($aktif,$nilai)=each($negara); echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai");

  } ?>

  Gambar 17.Sorting dalam Array Mengambil dan menggabungkan elemen

  Untuk mengambil beberapa elemen dari array dapat digunakan fungsi array_slice(), penggunaan fungsi array_slice() adalah : Array_slice($variabel,parameter awal,parameter akhir)

  Untuk parameter awal, jika tidak ada tanda negatif (-) maka parameter awal menunjukkan awal pemotongan, namun jika terdapat tanda negatif (-) maka pemotongan diawali dari nilai terakhir dengan jarak sebesar nilai parameter awal.

  Sedangkan parameter akhir jika tidak ada tanda negatif maka menunjukkan jumlah elemen yang diambil, namun jika bertanda negatif maka pemotongan diakhiri dari sejumlah elemen yang diambil dari nilai terakhir dengan jarak sebesar nilai parameter akhir. Untuk menggabungkan elemen dapat digunakan fungsi array_merge(). Contoh <? $angka=array(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9); $potong1=array_slice($angka,2); $potong2=array_slice($angka,2,4); $potong3=array_slice($angka,4,3); $potong4=array_slice($angka,-3,2); $potong5=array_slice($angka,-5,-3); $gabung=array_merge($potong3,$potong4); echo("\$angka = "); for($i=0;$i<count($angka);$i++) { echo("$angka[$i],"); } echo("<P>array_slice(\$angka,2) = "); for($i=0;$i<count($potong1);$i++) { echo("$potong1[$i],"); } echo("<P>array_slice(\$angka,2,4) = "); for($i=0;$i<count($potong2);$i++) { echo("$potong2[$i],"); } echo("<P>array_slice(\$angka,4,3) = "); for($i=0;$i<count($potong3);$i++) { echo("$potong3[$i],"); } echo("<P>array_slice(\$angka,-3,2) = "); for($i=0;$i<count($potong4);$i++) { echo("$potong4[$i],"); } echo("<P>array_slice(\$angka,-5,-3) = "); for($i=0;$i<count($potong5);$i++) { echo("$potong5[$i],"); } echo("<P>Gabungan Potongan ke-3 dan ke-4 : "); for($i=0;$i<count($gabung);$i++)

  substr_replace()

  { substr_replace() berfungsi mengganti sebagian atau seluruh echo("$gabung[$i],"); karakter yang dibatasi oleh parameter awal dan parameter akhir,

  } Sintaksnya:

  ?> substr_replace($variabel,$var_pengganti,parameter awal,akhir); untuk lebih jelasnya contoh :

  <? $string="abcdefghij"; $string1=substr($string,3); $string2=substr($string,3,4); $string3=substr($string,-4,3); $string4=substr($string,-5,-2); $pengganti="aku"; $string5=substr_replace($string,$pengganti,3); $string6=substr_replace($string,$pengganti,3,4); $string7=substr_replace($string,$pengganti,-4,3); $string8=substr_replace($string,$pengganti,-5,-2);

  Gambar 18. Pemisahan dan penggabungan Array

  echo("\$string = $string\n"); echo("<BR>substr(\$string,3) = $string1\n"); echo("<BR>substr(\$string,3,4) = $string2\n"); echo("<BR>substr(\$string,-4,3) = $string3\n");

MANIPULASI STRING

  echo("<BR>substr(\$string,-5,-2) = $string4\n");

  Substr()

  echo("<P>\$pengganti = $pengganti\n"); Fungsi substr() hampir sama dengan fungsi array_slice() yaitu echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3) = mengambil beberapa karakter yang ditentukan oleh 2 parameter yaitu

  $string5\n"); parameter awal dan akhir. Penulisannya : echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3,4)

  Substr(var string,parameter awal,parameter akhir); = $string6\n"); echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-4,3)

  Mengenai penggunaan parameter awal dan parameter akhir sama dengan = $string7\n"); array_slice() yaitu jika parameter awal tidak ada tanda negatif, berarti echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-5,- menunjukkan awal pengambilan karakter (dengan catatan karaker awal

  2) = $string8\n"); adalah nol) dan jika negatif maka pengambilan karakter dimulai dari karakter

  ?> paling akhir sebanyak nilai yang ditunjukkan oleh parameter awal.

  Sedangkan untuk parameter akhir, jika tidak ada tanda negatif, maka nilai tersebut menunjukkan banyaknya karakter yang diambil, sedangkan jika terdapat tanda negatif, maka pengambilan karakter diakhiri sebanyak nilai parameter awal dari karakter terakhir.

  ereg()

  Fungsi ereg() berfungsi untuk mengecek apakah sebuah kata/kalimat terdapat dalam sebuah kalimat.

  eregi()

  Fungsi dari eregi() sama dengan ereg() namun dalam eregi() tidak membedakan antara huruf besar ataupun kecil sedangkan pada fungsi ereg() membedakan antara huruf besar dan kecil Contoh : <? if(ereg("php","Pemrograman PHP")) { echo("Yang ini tidak tercetak"); } if(eregi("php","Pemrograman PHP"))

  Gambar 19. Penggunaan substr()

  { echo("Yang ini tercetak"); }

  trim()

  ?> Fungsi trim() berfungsi untuk menghilangkan spasi di kanan dan

  ereg_replace() dan eregi_replace()

  kiri dari variabel string, mis : ereg_replace() dan eregi_replace() berfungsi mengubah string yang

  <? ditemukan dengan string pengganti. Misal :

  $char=” Pemrograman PHP “; echo (trim($char)); <?

  ?> $str=”Saya sedang belajar HTML”; $pengganti=”PHP”; echo(eregi_replace(“html”,$pengganti,$str));

  Akan Menghasilkan : // Akan tercetak ‘Saya sedang belajar PHP’ ?>

  ‘Pemrograman PHP’

  split()

  Untuk menghilangkan spasi di sebelah kiri string dapat digunakab fungsi split() berfungsi untuk memecah suatu string dan dimasukkan ke dalam ltrim(), sedangkan untuk sebelah kanan digunakan chop(). array. Misal :

  chr()

  Fungsi chr() digunakan untuk menterjemahkan kode ASCII. Misal : <? echo(chr(34); // Akan menghasilkan tanda “

  $str=”Andi,Joko,Dudi,Amin,Dewi”;

  ord()

  $pemisah=”,”; Fungsi ord() kebalikan dari fungsi chr() yaitu mengubah dari karakter ke

  $kata=split($pemisah,$str); for($i=0;$i<count($kata);$i++) kode ASCII misal :

  { Echo(ord(“)); // Akan menghasilkan 34 echo(“Kata ke-$i : $kata[i]”);

  strlen()

  } Fungsi strlen() digunakan untuk mengetahui jumlah karakter dalam sebuah

  ?> string. Mis :

  Echo(strlen(“Pemrograman PHP”)); // Akan menghasilkan 15

  Untuk membuka/mengakses file digunakan fungsi fopen(). Fungsi fopen() ini dapat mengakses file dari sistem file, atau melalui HTTP atau FTP di Internet. Sintaksnya : Fopen(filename, mode akses); Filename adalah file yang akan dibuka, sedangkan mode akses adalah metode pengaksesan file tersebut apakah file tersebut diakses hanya untuk dibaca, ditulis atau ditambah. Mode akses yang diberikan :

  Mode Akses Keterangan

Dokumen yang terkait

140 PENGARUH RASIO TEPUNG BIJI KECIPIR DENGAN TEPUNG TERIGU TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN GIZI DAN ORGANOLEPTIK BOLU KERING [Ratio Effect of Mixed Winged Bean Seed Flour and Wheat Composite Flour For Some Components of The Nutritions and Organoleptic Sponge

0 0 9

L.) TERHADAP MUTU ES KRIM CAMPURAN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

1 1 10

120 MUTU ROTI BERBAHAN DASAR MOCAF: “FORMULASI DAN METODE PEMBUATAN ADONAN” [ The Quality Of Bread Made from Modified Cassava Flour: Dough Formulation and Method] I Wayan Sweca Yasa 1) , Zainuri 1) , Mohammad Abbas Zaini 1) dan Taufikul Hadi 1)

0 0 7

KAJIAN MUTU DAN DAYA SIMPAN KEJU MOZZARELLA PROBIOTIK DARI SUSU KERBAU [The Study of Quality and Shelf Life in Probiotical Mozzarella Cheese from Buffalo Milk] Siti Nuzulan Nur 1) , Satrijo Saloko 2) dan Djoko Kisworo 3)

0 0 9

311 PENINGKATAN MUTU DAN DAYA SIMPAN IKAN PINDANG KUNING “PINDANG RUMBUK” DENGAN PERLAKUAN LAMA STERILISASI [The Enhancement of Quality and Shelf Life of Yellow Seasoned Pindang Fish “Pindang Rumbuk” Through Treatment of Sterilization Time]

1 1 13

289 PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT SENSORIS SIRUP KERSEN ( Muntingia calabura L.) [The Effect of Boiling Time on Vitamin C, Antioxidant Activity and Sensory Properties of Singapore Cherry (Muntingia calabura L.

0 1 9

283 RENDEMEN SELULOSA HASIL EKSTRAKSI BATANG TANAMAN JAGUNG ( Zea mays) MENGGUNAKAN VARIASI LAMA BLANCHING DAN KONSENTRASI NaOH [Yield and Charateristics of Cellulose from Stalks of Corn Plant (Zea mays) Extraction Using Different Blanching Time and Conce

0 0 6

SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X

0 0 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH

0 0 20

UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN 2009 PENDAHULUAN - PERANCANGAN SISTEM TERINCI OUTPUT DAN INPUT

0 1 15