BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing SDN 1 Gambasan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alenia ke empat dinyatakan bahwa salah satu tujuan
yang ingin dicapai oleh Negara Republik Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa oleh karena
itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu atau berkualitas. Pendidikan
yang berkualitas sudah seharusnya dapat memenuhi
standar pendidikan. Hal itu sesuai dengan UU RI No.
20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Bab 35
yaitu Standar Nasional Pendidikan terdidri atas isi,
proses, kompetisi tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berkala.
Tujuan tersebut pada dasarnya dapat dicapai jika ada
komitmen dari pihak lembaga untuk merealisasikan.
Dalam hal ini lembaga seharusnya memiliki renstrarenstra peningkatan mutu
sangat


penting

dalam

yang mempunyai peran
mewujudkan

kemampuan

bersaing yang sehat dan kompetitif. Persaingan antar
lembaga pendidikan merupakan proses evolusi. Evolusi
merupakan

makna

persaingan

antar

lembaga


pendidikan yang telah bergeser konteks, subtansi,
strategi, dan polanya sehingga muncul kecenderungan
kompetisi dalam bisnis pendidikan. Persaingan tidak
lagi menyangkut efisiensi penyelenggaran pendidikan,
namun secara terstruktur telah menjadi common sense
1

jika lembaga pendidikan yang dipilih adalah memiliki
keunggulan pada hampir mencakup semua aspek
input, proses, dan, output (Purwanto 2011).
Persaingan yang sehat di lembaga pendidikan
sudah sewajarnya ditingkatkan baik di sekolah dasar
berstatus negeri maupun swasta atau dengan lembaga
pendidikan yang sederajat seperti Madrasah Ibtidaiyah.
Apabila suatu lembaga pendidikan tidak mampu untuk
memposisikan institusi pendidikannya sebagai industri
jasa yang handal, yaitu dengan memenuhi standar
mutu, baik quality in fact (mutu sesungguhnya) dan
quality in perception (mutu persepsi) maka daya saing

dan

mutu

institusi

akan

mengalami

penurunan

(Edward Sallis 2013).
Sekolah sudah semestinya lebih berfokus pada
konsumen

agar

dapat


memenangkan

persaingan.

Dalam upaya memberikan kepuasan pada konsumen
dalam hal ini masyarakat atau orang tua murid maka
pihak sekolah harus dapat membangun kepercayaan
yang lebih kepada konsumen dan akhirnya tercipta
interaksi yang kuat antara masyarakat dan sekolah.
Selain itu dalam menghadapi persaingan pendidikan
sekolah harus mampu meningkatkan upaya perbaikan
mutu

sekolah

yang

selama

ini


kurang

berhasil.

Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa persaingan
dunia pendidikan terutama lembaga sekolah dasar
telah

marak

terjadi

di

beberapa

wilayah

Negara


Indonesia dengan dalil demi efisiensi sehingga tidak
sedikit sekolah dasar mengalami program regrouping.
Misal, di

Temanggung sedikitnya tiga

sekolah di

Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung secara
2

mendesak dilakukan regrouping, mengingat sekolah
tersebut memiliki jumlah siswa yang sangat kecil.
Menurut hasil monitoring hal tersebut, dari 430 SD
negeri se-Kabupaten Temanggung ternyata terdapat 72
SD yang lokasinya berdekatan. Jumlah siswa di UPT
Kranggan sebanyak 3621 siswa terbagi dalam 174
rombongan belajar dan rombongan belajar terkecil 7
siswa dan terbesar 55 siswa.

Kondisi penurunan jumlah peserta didik ini juga
dialami oleh kedua sekolah di Desa Gambasan yaitu
SDN

1

dan

ditawarkan

SDN 2
pihak

Gambasan

dinas

sehingga

pendidikan


pernah

Kabupaten

Temanggung kepada Kepala Desa untuk dilakukan
regroup, namun dengan berbagai pertimbangan dan
tidak ada kesanggupan dari kedua belah pihak hal
tersebut belum bisa direalisasikan. Agar program
regroup tidak terjadi maka pihak SDN 1 Gambasan
perlu menyusun strategi sebagai langkah antisipasi
yang tepat.
Berdasar
Gambasan

wawancara

kenyataan

di


dengan
atas

Kepala

sudah

Desa

sewajarnya

menjadi kekhawatiran bagi pihak SDN 1 Gambasan jika
diamati jumlah input lembaga pendidikan tersebut
tidak mengalami peningkatan dan dari segi wawasan
serta kondisi masyarakat Desa Gambasan setempat.
Ditinjau dari wawasan masyarakat Desa Gambasan
secara sosial budaya lebih cenderung agamis dengan
kondisi ekonomi yang dapat dilihat pada tabel 1.1


3

Tabel 1.1
Rekapitulasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Desa Gambasan Kecamatan Selopampang
Bulan November Tahun 2014
Jenis Kelamin
No

Pekerjaan

1

Jml.

Laki-Laki

Perempuan

2


3

4

5

1

Belum/Tidak Bekerja

264

261

525

2

Karyawan Swasta

256

153

409

3

Buruh Harian Lepas

100

45

145

4

Mengurus RT

0

207

207

5

Pelajar/Mahasiswa

157

144

301

7

PNS

17

7

24

8

Petani/Pekebun

260

218

478

1.054

1.035

Jumlah

2.089

Sumber Data: Dokumentasi Data Kantor Desa
Gambasan (diolah)

Berdasar tabel tersebut dan keterangan kepala
desa dapat dideskripsikan bahwa secara ekonomi
masyarakat Desa Gambasan terhitung berpenghasilan
menengah
pencaharian

ke

bawah
petani

dengan
sehingga

mayoritas

mata

kesadaran

akan

pentingnya mutu pendidikan masih kurang. Belum lagi
lokasi desa yang strategis maka masyarakat lebih
mudah menentukan pilihan dan menjangkau lembaga
pendidikan yang lain sesuai dengan keinginan karena
jarak sekolah yang bersangkutan dengan yang yang
lain saling berdekatan.
Berdasarkan wawancara awal yang diberikan
oleh guru kelas V dan guru kelas VI SD Negeri 1
Gambasan disebutkan sebagai sekolah yang berdiri
4

sejak tahun 1930, dalam pencapaian prestasi akademik
banyak mengalami pasang surut. Peningkatan mutu
SD Negeri 1 Gambasan dapat diketahui dari prestasi
akademik,

dan

prestasi

non

akademik.

Prestasi

akademik diketahui dari perolehan nilai UN. Dari
output prestasi yang diraih seperti kelulusan 100% di
tiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2
Tabel 1.2 Input, output, nilai dan rangking UN
Tahun 2010 s/d 2014
Tahun
Pelajaran

Jml.
Siswa

Jml.
Input

Kelu
lusan

Jml.
Out
put

Kelulus
an (%)

Nilai
Rt-Rt
UN

Rang
king
Kab.

2010/2011

120

21

19

19

100%

8.25

6

2011/2012

118

19

20

20

100%

8.5

2

2012/2013

117

19

19

19

100%

8.72

1

2013/2014

117

19

19

19

100%

9.34

1

2014/2015

117

19

20

Sumber Data: TU SDN 1 Gambasan

Berdasar tabel 1.2 nilai rata-rata UN siswa SDN 1
Gambasan mengalami peningkatan bahkan di tahun
pelajaran 2012/2013 dan tahun pelajaran 2013/2014
mendapat predikat pertama tingkat kabupaten untuk
nilai UN tertinggi, akan tetapi hal ini berbanding
terbalik terhadap perolehan input SDN 1 Gambasan
untuk

lima

tahun

terakhir

tidak

mengalami

peningkatan bahkan cenderung statis .
Berdasarkan keterangan pihak kepala sekolah
ditinjau dari data yang ada diperoleh informasi bahwa
ternyata keberhasilan prestasi akademik dengan hasil
UN tertinggi se-Kabupaten Temanggung belum dapat
mewakili dalam meningkatkan perolehan input dengan
5

alasan sekolah belum melaksanakan strategi bersaing
secara maksimal. Agar strategi bersaing yang dipilih
tepat sebagai solusi untuk mengatasi kondisi itu
maka seharusnya menempatkan strategi bersaing
yang tepat pula.
Ada tiga strategi yang dapat dilakukan lembaga
untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu Cost
Leadership,

Diferensiasi

dan

fokus

(Porter

2007).

Strategi biaya yaitu dengan mengeluarkan biaya yang
rendah

diharapkan

mendapat

keuntungan

yang

sebesar-besarnya. Dari kondisi nyata yang ada di
lembaga pendidikan yang berstatus negeri keunggulan
biaya merupakan strategi dalam mengefisienkan seluruh
biaya opersional pendidikan disesuaikan dengan dana
BOS yang diterima untuk menghasilkan jasa yang bisa
dijual lebih murah dibanding sekolah lain sebagai
pesaing. Untuk mendapatkan keunggulan biaya rendah
harus dapat mengefektifkan dan mengefisiensi sumber
daya yang ada dalam suatu lembaga atau aktivitasaktivitas pendukung lainnya dengan suatu cara yang
lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dengan
pesaingnya.
Diferentiation

yaitu

upaya

mendiferensiasikan

penawaran produk unggul yang berbeda dan unik
dihasilkan lembaga serta tidak dimiliki oleh lembaga
lain sebagai pesaingnya.
Strategi fokus strategi yang ditujukan pada satu
segmen khusus dan hal ini dapat dijadikan alternatif
strategi yang dapat dikembangkan di SDN 1 Gambasan
untuk meningkatkan jumlah calon peserta didik baru.
Dalam segmen ini lembaga berupaya mencari posisi
6

bersaing

yang

menguntungkan

dengan

menempatkan

memformulasikan
implementasi

strategi

kegiatan

program

suatu

sekolah

lembaga

ini

untuk

sekolah

dan

yang sepenuhnya

terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyerahkan

nilai

unggul

(superior

value)

bagi

konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Jubelina dengan judul Strategi
Bersaing Sekolah Kristen Lentera Ambarawa. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing yang
tepat untuk diterapkan di sekolah tersebut agar dapat
bertahan dalam menghadapi sekolah lain sebagai
pesaingnya.
sekolah

Hasil

tersebut

penelitian

menunjukkan

menerapkan

strategi

bahwa
generic

diferensiasi namun tidak menjalankan strategi generic
biaya dan strategi generic focus dalam menarik minat
masyarakat ataupun dalam menghadapi persaingan
dengan sekolah lain
Penelitian lain pernah dilakukan oleh Barizah
Fajriah Arief (2014) yang berjudul Analisis Pengaruh
Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Minat Siswa
Dalam Memilih Mts Negeri Se-Kabupaten Pacitan, dan
hasilnya

menunjukkan

bahwa

strategi

bauran

pemasaran dilaksanakan dengan baik, minat siswa
tinggi, dan strategi tersebut berpengaruh signifikan
terhadap minat siswa dalam memilih MTs.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nevi Olivia
Noya (2013) yang berjudul Strategi Bersaing Sekolah
Menengah Atas Kristen 1 Salatiga yang bertujuan
mendeskripsikan strategi bersaing yang diterapkan di
SMA

Kresten

1

Salatiga.

Penelitian

ini

dengan
7

menggunakan tiga pendekatan strategi generik yaitu
strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan
strategi fokus.
Peneliti berikutnya Muhammad Ihsan (2009) yang
berjudul Strategi Pemasaran Madrasah, Studi Terhadap
Siswa Baru MTs. Wahid Hasim Tahun 2008 dengan
kesimpulan bahwa program pemasaran yang dilakukan
oleh MTs Wahid Hasim sudah sesuai dengan jalur yang
telah diprogramkan.
Dari beberapa hasil penelitian tersebut dari
kedua peneliti yaitu Jubelina dan Nevi Olivia Noya
dapat

diklasifikasikan

adanya

kesamaan

persepsi

bahwa untuk upaya meningkatkan minat masyarakat
dan bersaing dengan lembaga lain perlu menjalankan
strategi diferensiasi. Sedang penelitian yang dilakukan
Barizah Fajriah Arief dan Muhammad Ihsan dengan
kesimpulan

yang

hampir

sama

yaitu

dalam

meningkatkan minat siswa terhadap sekolah yang
ditawarkan keduanya melakukan strategi pemasaran.
Dalam penentuan strategi bersiang suatu
lembaga
rencana

pendidikan
strategi

perlu
yang

mempertimbangkan

menyusun

program

disesuaikan

dengan

kemampuan

dan

posisi

lembaga yang dimiliki. Rencana ini titik beratnya
diletakkan pada penawaran suatu lembaga dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar serta
menentukan
distribusi

harga,

yang

mengadakan

efiktif

untuk

komonikasi,

memberi

tahu,

mendorong, serta melayani pasar. Suatu lembaga
akan mencapai sukses dalam bidang usaha atau
jasa jika memahami cara yang disebut konsep
8

pemasaran

(marketing

memberikan
kebutuhan

concept)

kepuasan

yang

terhadap

pelanggan,

dan

bertujuan

keinginan

berorientasi

dan
pada

konsumen (consumer oriented). Dari kondisi nyata
yang dialami SDN 1 Gambasan
penerimaan
maksimal

peserta

maka

didik

dengan

terutama dalam

baru

yang

mengkaji

hal

belum
di

atas

lembaga perlu meningkatkan pemahaman tentang
strategi bauran dan konsep pemasaran yang lebih
mendalam agar input lebih meningkat.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

tersebut,

maka

dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa akar masalah yang menjadi penyebab
jumlah calon peserta didik baru di SDN 1
Gambasan

Kecamatan

Selopampang

Kabupaten Temanggung tidak meningkat?
2. Strategi

bersaing

apa

yang

dapat

dikembangkan dalam meningkatkan jumlah
calon peserta didik baru di SD Negeri 1
Gambasan

Kecamatan

Selopampang

Kabupaten Temanggung?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk:
1. Mendeskripsikan akar masalah yang menjadi
penyebab jumlah calon peserta didik baru di
SDN 1 Gambasan Kecamatan Selopampang
9

Kabupaten Temanggung tidak meningkat.
2. Mengembangkan

strategi

meningkatkan jumlah

bersaing

untuk

calon peserta didik

baru di SD Negeri 1 Gambasan Kecamatan
Selopampang Kabupaten Temanggung.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan sumbangan kepada
ilmu

pengetahuan

bidang

manajemen

khususnya

berkenaan

pendidikan

berkaitan

dengan perubahan manajemen strategi yang
berhubungan dengan strategi bersaing sekolah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
berikut:
a. Memberi
kepala

bahan

pertimbangan

kepada

sekolah mengenai strategi bersaing

untuk meningkatkan jumlah calon peserta
didik baru.
b. Memberi bahan pertimbangan bagi sekolah
yang

sedang

melaksanakan

strategi

bersaing untuk meningkatkan jumlah calon
peserta didik baru di lembaganya.

10

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

THE EFFECT OF USING ENGLISH SONGS ON THE FIFTH YEAR STUDENT’S VOCABULARY ACHIEVEMENT OF SDN KASIYAN TIMUR 03 PUGER, JEMBER

4 68 15

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72