Rancangan Aktualisasi Setio Susanto maka

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
APARATUR SIPIL NEGARA
DI KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
“OPTIMALISASI MONITORING PENGGUNAAN REAGEN KIMIA DI
BPMSP-BEKASI”

Disusun Oleh :

Setio Susanto, S.Si.
NIP. 19850918 201801 1 001
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2018
PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
CIAWI – BOGOR
2018

i


LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI ASN DAN ISU PERUBAHAN

Nama

: Setio Susanto, S.Si.

NIP

: 19850918 201801 1 001

Instansi

: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Unit Kerja

: BPMSP Bekasi


Telah diuji di depan Tim Penguji
Pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2018

Mentor,

Coach,

drh. M. Syukron Amin, M.Si.
NIP. 19730429 199803 1 004

Ir. Rodhiyah, MM.
NIP. 19560127 198303 2 002

Penguji,

R.A Ramdoni, SE, MM
NIP. 19640128 198503 1 002

ii


KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur yang tiada terputus kepada Maha pemberi nikmat,
fasilitator muhasabah, penenang hati, Maha Pencipta, Allah Subhanahu Wa
Ta’ala. Atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Balai Pegujian Mutu dan
Sertifikasi Pakan di Bekasi yang merupakan salah satu dari Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jendral Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Junaida

Ir.

selaku kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan-Bekasi.

Kepada drh. M. Syukron Amin, M.Si. selaku mentor yang senantiasa memberikan
bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan aktualisasi ini di Balai Pengujian Mutu
dan Sertifikasi Pakan-Bekasi. Kepada widyaiswara pembimbing (coach) Ir.
Rodhiyah, MM. yang telah bersedia banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
serta dengan sabar membimbing penulis hingga selesainya rancangan aktualisasi

ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

rekan-rekan di Balai

Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan-Bekasi, dan panitia Pelatihan Dasar CPNS
Kementrian Pertanian Tahun 2018 yang memberikan semangat, izin, bantuan,
tempat serta fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan aktualisasi ini.
Penghargaan yang tulus penulis berikan kepada kedua orang tua serta semua
keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil dan teman-teman
Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Pertanian Tahun 2018 angkatan XI yang
telah bekerja sama dan mendukung dalam melaksanakan aktualisasi.
Semoga dengan disusunnya laporan ini, harapannya dapat bermanfaat bagi
penulis untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara yang profesional
dan konsisten mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA.

Bogor, Mei 2018

Setio Susanto
NIP. 19850918 201801 1 001


iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESEHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1


Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2

Tujuan ........................................................................................ 3

1.3

Ruang Lingkup ........................................................................... 3

RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 4
2.1

Deskripsi Organisasi .................................................................. 4
2.1.1 Kementerian Pertanian Republik Indonesia ...................... 4
2.1.2 Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Ternak
(BPMSP) Bekasi ............................................................... 4

2.2


Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) ............... 7

2.3

Nilai-niai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ............. 9

2.4

Rancangan Aktualisasi ............................................................... 13
2.4.1 Identifikasi Isu ................................................................... 13
2.4.2 Prioritas Isu ....................................................................... 15
2.4.3 PemecahanIsu .................................................................... 16

2.5

Rancangan Kegiatan................................................................... 19
2.5.1 Mengecek Kondisi Fisik dan Keadaan Gudang
Penyimpanan Reagen ........................................................ 19
2.5.2 Membuat Dokumen Nama, Fungsi dan Bahaya Reagen
yang Digunakan di Laboratorium ..................................... 19

2.5.3 Memberikan Label Reagen Disetiap Kemasan Reagen .... 21

iv

2.5.4 Pengawasan Expired Date ................................................. 22
2.5.5 Mengecek Penggunaan Reagen......................................... 23
2.5.6 Melakukan Stock Opname ................................................ 24
2.6

BAB III

Jadwal Pelaksanaan .................................................................... 25

PENUTUP ......................................................................................... 26
3.1

Kesimpulan ................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 27


v

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi BPMSP-Bekasi............................................... 7

vi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4.1 Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL ............................................... 14
Tabel 2.4.2 Tabel Analisis USG Prioritas Isu ....................................................... 16
Tabel 2.4.3 Gagasan Pemecahan Isu Tapisan McNamara .................................... 18
Tabel 2.6.Jadwal Pelaksanaan ............................................................................... 25

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rancangan Kegiatan


viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mempersiapkan SDM unggul sejak dini merupakan sebuah hal yang
fundamental bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Untuk menjadi negara maju, Indonesia tidak boleh lagi hanya bergantung pada
kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. Namun harus didukung oleh
pembangunan manusia yang ditandai dengan penilaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), hal tersebut merupakan tolak ukur apakah sebuah negara adalah
negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang.
Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia
dalam hal ini pemerintah menerapkan hal tersebut dalam seleksi penerimaan
CPNS yang dimulai dengan rekrutment yang transparan. Seleksi CPNS
merupakan saringan yang digunakan negara dalam menjaring putra-putri terbaik
negeri ini untuk mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat
dengan ASN. ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah
(Tenaga Kontrak). Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Untuk menjadi seorang PNS sepenuhnya, CPNS diantaranya harus mengikuti
dan berhasil lulus dalam kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) yang dulunya dikenal
dengan istilah Prajabatan.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Kementerian
Pertanian angkatan XI yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor dari tanggal 9 April 2018
sampai dengan 5 September 2018. Pelatihan Dasar ini diperuntukan bagi sebagian
CPNS Kementerian Pertanian yang lulus CPNS terhitung 1 Januari 2018.

12

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III diselenggarakan
untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, pengetahuan
tenatang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan mengusai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang

professional diperlukan

pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal
dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dan Whole of Goverment .
Untuk melengkapi peningkatan kompetensi dan penguatan karakter CPNS,
pada pelatihan ini diberikan juga materi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan
Dinamika Kelompok.
Latsar ini berjalan dengan landasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara merujuk pada Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 yang
menyatakan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung-jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Untuk itu Latsar merupakan pelatihan inovatif dan terintegrasi dimana
pembelajaran klasikal di tempat pelatihan (on campus) dipadukan dengan nonklasikal di tempat kerja masing-masing CPNS (off campus) sehingga diharapkan
CPNS yang mengikuti Latsar dapat menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai yang ditanamkan dapat menjadi
sebuah kebiasaan (habituasi).
Sebagai rancangan pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Aparatur Sipil Negara oleh CPNS pada tempatkerja (off campus) maka
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ini disusun dengan isu yang diangkat
merupakan permasalahan pada penerapan Komitmen mutu di Balai Pengujian
Mutu Pakan dan Sertifikasi - Bekasi (BPMSP-Bekasi). Masalah yang menjadi isu

2

adalah belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di laboratorium
BPMSP-Bekasi.

B. Tujuan
Aktualisasi dan Habituasi ini dimaksudkan untuk membentuk ASN yang
akuntabel yaitu ASN yang karakternya dibentuk berdasarkan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
serta memahami Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government
sehingga mampu melaksanakan tugas, fungsi dan perannya secara profesional
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
yang terlihat pada karakter PNS yang :
1. Memiliki sikap dan perilaku Bela Negara yang Berwawasan Kebangsaan.
2. Mencerminkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam sikap dan perilakunya.
3. Memiliki pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
4. Menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi pada Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
mencakup penerapan nilai-nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang biasa disingkat dengan ANEKA.
Nilai-nilai ini diperkaya dengan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole
of Government.
Penerapan aktualisasi dilakukan selama 80 hari kerjadi lingkungan kerja BPMSPBekasi, terletak di Desa Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Propinsi
Jawa Barat.

3

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1

Deskripsi Organisasi

2.1.1

Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Visi dan Misi Organisasi
Kabinet

Kerja

telah

menetapkan

visi

yang

harus

diacu

oleh

Kementerian/Lembaga, yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Dengan memperhatikan visi
pemerintah tersebut dan mempertimbangkan masalah dan tantangan yang
dihadapi dalam pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah
“Terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”. Makna dari
visi tersebut yaitu Kedaulatan pangan merupakan hak Negara dan bangsa yang
secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan
bagi rakyat dan yang akan memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kesejahteraan
petani merupakan kondisi hidup layak bagi petani dan keluarganya sebagai sektor
utama pelaku usaha pertanian yang diperoleh dari kegiatan di lahan dan usaha
yang digelutinya.
Untuk mewujudkan Visi Kementerian Pertanian tersebut di atas, telah
ditetapkan Misi Kementerian Pertanian sebagai berikut:
1. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi;
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian;
3. Mewujudkan kesejahteraan petani;
4. Mewujudkan kementerian pertanian yang transparan, akuntabel,
professional, dan berintegritas tinggi.

2.1.2

Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP-Bekasi)
Berdasarkan Permentan No.59/Permentan.OT.140/5/2013, Balai Pengujian

Mutu dan Sertifikasi (BPMSP-Bekasi) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan. dan secara teknis dibina oleh

4

Direktorat Pakan mempunyai tugas pokok secara umum melaksanakan pengujian
mutu daan sertifikasi pakan.
BPMSP-Bekasi terletak di Desa Burangkeng, kecamatan Setu Kab. Bekasi
Propinsi Jawa Barat.

1. Visi dan Misi Organisasi
Visi dari BPMSP-Bekasi adalah Menjadi laboratorium referensi yang
profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk
mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Untuk
mencapai visi ini, BPMSP-Bekasi memiliki misi untuk:
1. Merumuskan hasil pengujian sertifikasi mutu dan keamanan pakan serta benih
tanaman pakan ternak;
2. Melakukan pemantauan, survei mutu dan keamanan pakan;
3. Melakukan pengembangan teknik dan metode pengujian sesuai permintaan
pelanggan dan IPTEK;
4. Menyelenggarakan uji profisiensi pakan dalam mewujudkan laboratorium
rujukan dan acuan;
5. Meningkatkan jejaring kerja laboratorium pakan;
6. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu;
7. Meningkatkan kualitas pelayanan prima;

2. Tugas Pokok dan Fungsi
Untuk mencapai tujuan tersebut, BPMP-Bekasi memiliki Tugas Pokok dan
Fungsi sebagai berikut:
1. Menyusun program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerjasama,
serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;
2. Melaksanakan penyiapan sampel mutu pakan;
3. Melaksanakan pengujian mutu dan keamanan pakan;
4. Menyiapkan perumusan hasil pengujian mutu dan keamanan pakan;
5. Melaksanakan sertifikasi hasil pengujian mutu dan keamanan pakan;
6. Melaksanakan sertifikasi mutu dan keamanan pakan;
7. Menyelenggarakan uji profisiensi pakan;

5

8. Melaksanakan fungsi laboratorium rujukan dan acuan;
9. Mengembangkan teknik dan metode pemeriksaan dan pengujian mutu dan
keamanan pakan;
10. Melaksanakan pemantauan dan survei mutu dan keamanan pakan;
11. Melaksanakan bimbingan teknis laboratorium pakan dan mutu pakan;
12. Melaksanakan pengujian mutu dan sertifikasi benih/ bibit pakan hijauan;
13. Melayani teknis kegiatan pemeriksaan dan pengujian mutu dan
keamanan pakan;
14. Menyebarkan informasi dan dokumentasi hasil pengujian mutu dan
keamanan pakan;
15. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BPMSP.

Pengawas Mutu Pakan
Penulis merupakan seorang calon pengawas mutu pakan ahli pertama
yang ditempatkan BPMSP-Bekasi. Menurut Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor 119 tahun 2014, Jabatan Fungsional Pengawas
Mutu Pakan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan dan
pengujian mutu pakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Pengawas Mutu Pakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengujian mutu
pakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Tugas pokok Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan meliputi:
-

Melakukan pengawasan dan pengujian mutu pakan

-

Pengembangan sistem dan metode pengawasan dan pengujian mutu
pakan

6

3. Struktur Organisasi

Kementerian
Pertanian

DITJEN TANAMAN
PANGAN

DITJEN SARANA DAN
PRASARANA

DITJEN PETERNAKAN
DAN KESEHATAN
HEWAN

DITJEN PERKEBUNAN

DITJEN
HOLTIKULTURA

DIREKTORAT
PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL
PETERNAKKAN

DIREKTORAT PAKAN

DIREKTORAT
PEMBIBITAN DAN
PRODUKSI TERNAK

DIREKTORAT
KESEHATAN HEWAN

DIREKTORAT
KESMAVET

KEPALA BALAI
BPMSP-BEKASI

KASUB BAGIAN TATA
USAHA

KEPALA SEKSI
PELAYANAN TEKNIS

KEPALA SEKSI
PELAYANAN SAMPEL

Gambar 2.1.2. Struktur Organisasi BPMSP-Bekasi

2.2

Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
Dalam menjalankan kedudukannya pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)

memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.

7

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
public yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk
atas

barang,

jasa

dan/atau

pelayanan

administrative

yang

diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasaan pelanggan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.
Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah:
-

Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Praktek WoG dalam
jenis pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek-praktek
penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor
SAMSAT.

-

Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.

-

Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon,
listrik dan lainnya

8

-

Pelayanan regulative
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundangundangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan

2.3

Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Penyelenggaran pelatihan dasar pada pegawai ASN bertujuan untuk
penguatan nilai-nilai dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang
harus

ditanamkan

oleh

seluruh

ASN,

meliputi

Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung-jawab yang menjadi amanahnya.

9

Akuntabilitas memiliki aspek-aspek yang mencakup beberapa hal yaitu:
-

Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

-

Akuntabilitas berorientasi pada hasil

-

Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

-

Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

-

Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:
1. Jujur
2. Transparan
3. Integritas
4. Tanggung-jawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan target
9. Konsisten
10. Partisipatif

2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan
dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan
satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilainilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap
ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan
kepentingan publik, bangsa dan Negara dibanding kepentingan pribadi
dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme adalah
1. Religius
2. Amanah

10

3. Disiplin
4. Non diskriminasi
5. Saling menghormati
6. Persamaan derajat
7. Rela berkorban
8. Kerjasama
9. Cinta tanah air
10. Musyawarah
11. Kepentingan bersama
12. Kerja keras
13. Menghargai karya orang lain
14. Menghormati keputusan bersama
15. Tenggang rasa
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik, yaitu:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945
3. Melaksanakan tugas secara professional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Non diskriminatif
6. Beretika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
8. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan
akurat
9. Berdaya guna dan berhasil guna
10. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama

11

11. Transparan
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerha
pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan

efektivitas

sistem

pemerintahan

yang

demokratis sebagai perangkat sistem karir
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu berdasarkan subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga
sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut ini adalah
nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitemen mutu antara lain:

1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Inovatif
3. Selalu melakukan perbaikan mutu
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
5. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat dan tanpa pemborosan, sejak
memulai setiap pekerjaan.
8. Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hokum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain:
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin

12

5. Tanggung-jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adi

2.4

Rancangan Aktualisasi

2.4.1

Identifikasi Isu
Dalam rancangan aktualisasi ini, ada beberapa isu yang muncul di

BPMSP-Bekasi, yaitu :
1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping
Laboratorium
2. Belum

optimalnya

monitoring

penggunaan

reagen

kimia

di

Laboratorium
3. Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media
sosialisasi kepada masyarakat
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan
analisis isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan
metode APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah
Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu
memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi
permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk
dipecahkan masalahnya.
Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil analisis isu
sebagai berikut:

13

Tabel 2.4.1 Pemilihan Isu melalui Kriteria APKL
No

Isu

1.

Belum ada standarisasi penanganan limbah B3
hasil samping Laboratorium
Belum optimalnya monitoring penggunaan
reagen kimia di Laboratorium
Belum optimalnya penggunaan website
BPMSP sebagai media sosialisasi kepada
masyarakat

2.
3.

A

Kriteria Isu
P
K
L























X

Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak/ Kelayakan
Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor
1, 2 dan 3 memenuhi semua kriteria aktual, problematik, kekhalayakan dan layak/
kelayakan. Sementara isu nomor 4 tidak memenuhi kriteria problematik.
Isu nomor 1 (satu) yaitu “Belum ada standarisasi penanganan limbah
B3 hasil samping Laboratorium” memenuhi kriteria APKL. Isu ini aktual
karena benar-benar terjadi di BPMSP-Bekasi jika dilihat dari pengelolaan yang
belum maksimal. Isu ini juga problematik karena pengelolaannya membutuhkan
tenaga kerja, waktu dan tempat. Isu ini memenuhi kekhalayakan karena dapat
apabila tidak ditangani dengan benar akan mencemari lingkungan sekitar. Isu ini
juga memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena BPMSP-Bekasi telah
menerapkan sertifikasi management mutu Laboratorium sehingga perlu dilakukan
perbaikan untuk mempertahankan sertifikasi tersebut.
Isu nomor 2 (dua) yaitu “Belum optimalnya monitoring penggunaan
reagen kimia di Laboratorium” memenuhi kriteria APKL. Isu ini aktual karena
benar-benar terjadi di BPMSP-Bekasi. Isu ini juga problematik karena apabila
monitoring tidak berjalan akan menyebabkan reagen menjadi kadaluarsa dan
penggunaan reagen tidak terkontrol. Isu ini memenuhi kekhalayakan karena

14

BPMSP akan mengalami kerugian secara finansial apabila reagen penggunaan
tidak terkontrol dan reagen yang kadaluarsa harus dimusnahkan. Isu ini juga
memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena akan memudahkan monitoring dan
kontrol penyimpanan dan penggunaan..
Isu nomor 3 (tiga) yaitu “Belum optimalnya

penggunaan website

BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat” memenuhi kriteria
APKL. Isu ini aktual karena benar-benar terjadi di BPMSP-Bekasi jika pada
website yang telah dibuat. Isu ini juga problematik karena website yang dibuat
kurang update sehingga informasi terbaru tidak sampai kepada masyarakat.
Memenuhi syarat kekhalayakan karena penerapan hal tersebut berpengaruh
terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap institusi akan transparansi infomasi.
Isu ini tidak memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena bukan kompetensi
penulis dalam update informasi tersebut.
2.4.2

Prioritas Isu
Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual,

Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) diatas, terdapat 2 (dua) buah isu yang
memenuhi kriteria, diantaranya adalah:
1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping
Laboratorium
2. Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di
Laboratorium

Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya
seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dan Growth adalah seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:

15

Tabel 2.4.2. Tabel Analisis USG Prioritas Isu
No
1.

2.

Isu
Belum ada standarisasi
penanganan limbah B3 hasil
samping Laboratorium
Belum optimalnya monitoring
penggunaan reagen kimia di
Laboratorium

U

S

G

Total

Prioritas

5

5

4

14

2

5

5

5

15

1

Keterangan :
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Skor 5 : sangat USG
Skor 4 : USG
Skor 3 : cukup USG
Skor 2 : kurang USG
Skor 1 : tidak USG
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat
disimpulkan bahwa isu nomor 2 (dua) mendapatkan jumlah terbesar sehingga
menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya. Hal ini
dikarenakan untuk mengawasi operasional laboratorium agar mendapat hasil yang
optimal dan akurat perlu dimulai dari hal terkecil yaitu memperhatikan kualitas
dan kuatitas reagen kimia yang digunakan.
t dari
2.4.3

Pemecahan Isu
Pada pemcecahan isu ada 2 (dua) hal yang akan dibahas yaitu alternatif

gagasan yang digunakan untuk pemecahan isu dan prioritas pemecahan isu.

a. Alternatif Gagasan
Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan, selanjutnya saya
akan menganalisis gagasan pemecahan isu dengan sebelumnya melihat faktor
penyebab terjadinya isu.

16

“Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di BPMSPBekasi” dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Kurangnya sumber daya manusia
2. Belum maksimalnya kontrol penggunaan reagen di laboratorium
BPMSP-Bekasi
3. Kurang maksimalnya sosialisasi dan komunikasi antar pegawai.
4. Belum adanya konsep laporan yang standard untuk penggunaan reagen
kimia
Setelah melihat faktor-faktor penyebab belum optimalnya monitoring
penggunaan reagen kimia di laboratorium BPMSP-Bekasi, saya memberikan
gagasan penyelesaian isu sebagai berikut :
1. Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia di laboratorium dengan
membuat kartu kendali
2. Melakukan kontrol penggunaan reagen dengan penggunaan sistem
aplikasi terintegrasi dengan stock gudang.
Untuk menentukan prioritas pemecahan masalah diatas, akan dilakukan
analisis menggunakan Tapisan Mc Namara pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.4.3. Gagasan Pemecahan Isu Tapisan Mc Namara
No
1.

Kriteria Alternatif Gagasan

Alternatif Gagasan
Melakukan kontrol

Total Skor

Prioritas

Kontribusi

Biaya

Layak

5

5

5

15

1

4

4

5

13

2

penggunaan reagen kimia di
laboratorium dengan
membuat kartu kendali .
2.

Melakukan

kontrol

penggunaan reagen dengan
penggunaan sistem aplikasi
terintegrasi

dengan

stock

gudang.
Catatan :
Skor 5 = sangat k, b, l

17

Skor 4 = k, b, l
Skor 3 = cukup k, b, l
Skor 2 = kurang k, b, l
Skor 1 = tidak k, b, l

Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia dengan menggunakan katu
kendali adalah gagasan pertama dalam pemecahan isu “Belumnya optimalnya
monitoring penggunaan reagen kimia di laboratorium”. Dengan sistem
pengawasan yang dibuat dan dilaksanakan secara berkesinambungan diharapkan
penggunaan reagen kimia dapat lebih optimal agar mendapatkan hasil pengujian
yang berkualitas dan efisiensi penggunaan reagen kimia. Sementara untuk
gagasan kedua memungkinkan akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi .

b. Prioritas Pemecahan Isu
Berdasarkan gagasan pemecahan isu di atas, diperoleh beberapa kegiatan
untuk menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen
2. Membuat kartu kendali, dokumen nama, fungsi dan bahaya reagen yang
digunakan di laboratorium
3. Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen
4. Membuat buku kontrol expired date reagen
5. Mengontrol pemakaian reagen
6. Melakukan Stok Opname

2.5

Rancangan Kegiatan
Pada rancangan kegiatan, masing-masing kegiatan disusun ke dalam

tahapan kegiatan dengan dikaitkan pada nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Tahapan kegiatan
menghasilkan output/ hasil, dan output tersebut memberi kontribusi apa terhadap
visi misi organisasi serta memberikan penekanan apa pada nilai-nilai organisasi.
Rancangan Kegiatan ini disusun juga dalam bentuk tabel pada Lampiran 1.

18

2.5.1

Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan memeriksa reagen di gudang
 Saya akan menyusun botol-botol reagen sesuai dengan prosedur
penyimpanan
 - Saya akan mengurutkan reagen sesuai tanggal kedatangan barang (First
In First Out)
b. Output/ Hasil
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah kondisi gudang dan botol
reagen telah tersusun sesuai standar dengan baik.
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas (tanggung jawab) melaksanakan kegiatan dengan tanggung
jawab.
Nasionalisme (kepentingan bersama) kegiatan ini dilakukan untuk
memudahkan proses pengambilan reagen oleh para analis.
Etika Publik (Transparan) proses pemisahan dilakukan dengan transparan
Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan
dengan efektif dan effisien.
Anti

Korupsi

(Jujur)

menyusun

reagen

sesuai

dengan

standar

penyimpanan.
d. Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.2

Membuat kartu kendali, dokumen nama, fungsi dan bahaya reagen
yang digunakan di Laboratorium

19

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan menyiapkan alat tulis menulis
 Saya akan mempelajari SOP analisa laboratorium
 Saya mengidentifikasi reagen sesuai dengan MSDS (material safety data
sheet)
 Saya akan mencatat dan mengetik nama, fungsi dan bahaya reagen yang
digunakan
 Saya akan mengeprint nama, fungsi, dan bahaya reagen yang digunakan
 Saya akan menyimpan dokumen nama, fungsi, dan bahaya reagen yang
digunakan
b. Output/ Hasil
Output/hasil dari tahapan kegiatan ini adalah

tabel nama, fungsi, dan

bahaya reagen yang digunakan di laboratorium
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas (Integritas) membuat dokumen dilakukan dengan teliti.
Nasionalisme (Disiplin) kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Etika Publik (membuat keputusan didasarkan prinsip keahlian) kegiatan ini
dilakukan oleh saya yang berkompetensi dalam identifikasi reagen.
Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan
dengan efektif dan effisien.
Anti Korupsi (Jujur) dokumen yang dibuat sesuai dengan hasil identifikasi
actual.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
e. Penguatan Nilai Organisasi

20

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.3

Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan menyiapkan gunting, kertas dan lem/isolasi
 Saya akan menyalakan komputer
 Saya akan membuat label yang berisi : nama, rumus, fungsi, tgl
kedatangan, tgl pembuatan, expired date, dan bahaya reagen
 Saya akan mengeprint dan menggunting label
 Saya akan menempel label pada masing-masing reagen
b. Output/ Hasil
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah reagen berlabel.
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas Akuntabilitas (Integritas) membuat label dengan teliti.
Nasionalisme (Amanah) merawat dan menggunakan fasilitas kantor
dengan baik.
Etika Publik (transparan) Informasi pada label reagen dapat diketahui oleh
seluruh analis .
Komitmen Mutu (memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan
internal) pelabelan reagen dilakukan untuk memudahkan para analis untuk
mengecek keadaan reagen.
Anti Korupsi (Jujur) pengisian data label dilakukan sesuai dengan standard
MSDS.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
e. Penguatan Nilai Organisasi

21

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.4

Pengawasan Expired Date

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan mengecekkan expired date
 Saya akan menulis expired date pada buku kontrol reagen
 Saya akan memisahkan reagen yang telah kadaluarsa untuk di musnahkan
di PPLI (Pusat Pemusnahan Limbah Indonesia)
b. Output/ Hasil
Buku kontrol reagen dan Reagen yang telah kadaluarsa
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas (Integritas) menulis data expired date sesuai dengan label
yang tertera pada botol reagen.
Nasionalisme (Disiplin) kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Etika Publik (transparan) kesesuaian expired date pada buku kontrol.
Komitmen Mutu Efektif dan efisien) kegiatan identifikasi dilakukan
dengan efektif dan efisien.
Anti Korupsi (Jujur) memisahkan reagen yang telah kadaluarsa dan
melaporkannya sesuai dengan jumlah aktual.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

22

2.5.5

Mengecek penggunaan reagen

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan mencatat penggunaan reagen kimia setiap penggunaan
 Saya akan memperbarui data penggunaan di kartu kendali reagen
b. Output/ Hasil
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah kartu kendali reagen.
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas (transparan) setiap analis dapat mengetahui jumlah reagen
yang telah digunakan berdasarkan data kartu kendali.
Nasionalisme

(kerjasama)

kegiatan

memperbarui

kartu

kendali

bekerjasama dengan rekan pegawai.
Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja
sama) berkoordinasi dengan analis dalam pengisian kartu kendali.
Komitmen mutu (berorientasi pada mutu) kegiatan pencatatan di kartu
kendali harus sesuai dengan penggunaan aktual.
Anti Korupsi (jujur) kegiatan pencatatan di kartu kendali harus sesuai
dengan penggunaan aktual.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
e. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.6

Melakukan stock opname

a. Tahapan Kegiatan
 Saya akan menghitung jumlah fisik reagen

23

 Saya akan mencatat jumlah fisik reagen
 Saya akan melakukan stock opname dilakukan setiap bulan dengan
membandingkan jumlah reagen pada buku kontrol dengan jumlah fisik.
b. Output/ Hasil
Data stock opname
c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas (transparan) mencatat data stock opname dan melaporkan
kepada pejabat penanggung jawab.
Nasionalisme (kerjasama) kegiatan stock opname dilakukan bersama
dengan rekan pegawai.
Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja
sama) sebelum melakukan stock opname meminta izin kepada pejabat
penanggung jawab gudang.
Komitmen mutu (efisiensi dan efectif)kegiatan ini dilakukan dengan
efisien dan efisien.
Anti Korupsi (jujur) kegiatan pencatatan data stock opname ditulis sesuai
dengan aktual perhitungan.
d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi
yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi
untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.
Berkontribusi

ke

misi

BPMSP-Bekasi

nomor

6

(enam)

yaitu

Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.
f. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen
Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat
dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

24

2.6

Jadwal Pelaksanaan

No

Kegiatan

1

Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang
penyimpanan reagen

2

Membuat dokumen nama, fungsi dan bahaya
reagen yang digunakan di laboratorium

3
4

Memberikan label reagen di setiap kemasan
reagen
Membuat buku kontrol expired date reagen

5

Mengontrol pemakaian reagen

6

Melakukan Stok Opname

Mei
4

Juni
1

2

Juli
3

4

1

2

3

4

1

Agustus
2
3

4

September
1
2

Hari Libur
Hari Kerja

26
25

BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan monitoring
penggunaan Reagen Kimia di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Bekasi.
Terdapat 6 (enam) kegiatan yang akan dilakukan selama 80 hari kerja
terhitung mulai tanggal 17 Mei 2018 sampai dengan 5 September 2018, yaitu:
1. Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen
2. Membuat dokumen

nama, fungsi dan bahaya reagen yang digunakan di

laboratorium
3. Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen
4. Membuat buku kontrol expired date reagen
5. Mengontrol pemakaian reagen
6. Melakukan Stok Opname
Rancangan aktualisasi melalui kegiatan-kegiatan diatas akan dilakukan
dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilainilai dasar ASN yang paling banyak diterapkan adalah bekerja dengan orientasi
pada mutu, kerjasama antar rekan pegawai, jujur dan bertanggung-jawab.
Harapannya dengan Latihan Dasar CPNS 2018 dapat membentuk ASN
yang mengutamakan mutu produk, berjiwa kerjasama, jujur dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

26

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga

Administrasi

Negara.

2017.

Whole

of

Goverment.

Modul

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang

Nomor

5.

2014.

Aparatur

Sipil

Negara,

Jakarta.

27

Nama
Unit Kerja
Identifikasi Isu

:
:
:

Isu yang Diangkat
Gagasan Pemecahan Isu

No.
1.

Kegiatan
Mengecek
kondisi fisik
reagen di
gudang

Setio Susanto
Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan - Bekasi
Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium
Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium
Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat
: Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium
: Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia di laboratorium dengan membuat kartu kendali

Tahapan Kegiatan

Output

1. 'Saya akan memeriksa
reagen di gudang
2. Saya akan menyusun
botol-botol reagen
sesuai dengan
prosedur
penyimpanan
3. Saya akan
mengurutkan reagen
sesuai tanggal
kedatangan barang
(First In First Out)

kondisi
gudang dan
botol reagen
telah
tersusun
sesuai
standar
dengan baik

Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
 Akuntabilitas (tanggung
jawab) melaksanakan
kegiatan dengan tanggung
jawab.
 Nasionalisme (kepentingan
bersama) kegiatan ini
dilakukan untuk memudahkan
proses pengambilan reagen
oleh para analis
 Etika Publik (Transparan)
proses pemisahan dilakukan
dengan transparan
 Komitmen Mutu (Efektif dan
effisien) kegiatan identifikasi
dilakukan dengan efektif dan

Dukungan terhadap Visi &
Misi
Kontribusi terhadap visi
BPMSP-Bekasi Menjadi
laboratorium referensi yang
profesional dalam menjamin
pakan bermutu, aman dan
tersertifikasi untuk
mendukung penyediaan
produk pangan asal ternak
yang berkualitas.
Berkontribusi ke misi
BPMSP-Bekasi nomor 6
(enam) yaitu Melaksanakan
dan memelihara Sistem
Manajemen Mutu.yaitu
meningkatkan citra dan

Penguatan
Nilai
Organisasi
Komitmen
Integritas dan
Profesional.
Pemberian
Informasi yang
benar dan akurat
dan
mengerjakan
dengan penuh
tanggung jawab

27

2.

Melakukan
konsultasi
dengan
penanggung
jawab
laboratorium
karantina
tumbuhan dan
pimpinan unit
kerja untuk
membahas
permasalahan
pelayanan
pengujian
laboratorium
karantina
tumbuhan

1. Saya akan
menyiapkan alat tulis
menulis
2. Saya akan
mempelajari SOP
analisa laboratorium
3. Saya mengidentifikasi
reagen sesuai dengan
MSDS (material
safety data sheet)
4. Saya akan mencatat
dan mengetik nama,
fungsi dan bahaya
reagen yang
digunakan
5. Saya akan
mengeprint nama,
fungsi, dan bahaya
reagen yang
digunakan
6. Saya akan
menyimpan dokumen
nama, fungsi, dan

tabel nama,
fungsi, dan
bahaya
reagen yang
digunakan di
laboratorium

effisien
 Anti Korupsi (Jujur)
menyusun reagen sesuai
dengan standar penyimpanan

kualitas layanan publik

 Akuntabilitas (Integritas)
membuat dokumen dilakukan
dengan teliti.
 Nasionalisme (Disiplin)
kegiatan dilakukan sesuai
dengan waktu yang
direncanakan
 Etika Publik (membuat
keputusan didasarkan prinsip
keahlian) kegiatan ini
dilakukan oleh saya yang
berkompetensi dalam
identifikasi reagen
 Komitmen Mutu (Efektif dan
effisien) kegiatan identifikasi
dilakukan dengan efektif dan
effisien
 Anti Korupsi (Jujur) dokumen
yang dibuat sesuai dengan
hasil identifikasi aktual

Kontribusi terhadap visi
BPMSP-Bekasi Menjadi
laboratorium referensi yang
profesional dalam menjamin
pakan bermutu, aman dan
tersertifikasi untuk
mendukung penyediaan
produk pangan asal ternak
yang berkualitas.
Berkontribusi ke misi
BPMSP-Bekasi nomor 6
(enam) yaitu Melaksanakan
dan memelihara Sistem
Manajemen Mutu.yaitu
meningkatkan citra dan
kualitas layanan publik.

Komitmen
Integritas dan
Profesional.
Pemberian
Informasi yang
benar dan akurat
dan
mengerjakan
dengan penuh
tanggung jawab

28

3.

Memberikan
label reagen di
setiap kemasan
reagen

1.

2.

3.

4.

4.

Pengawasan
Expired Date

bahaya reagen yang
digunakan
Saya akan
menyiapkan gunting,
kertas dan lem/isolasi
Menyalakan
komputer
Saya akan membuat
label yang berisi :
nama, rumus, fungsi,
tgl kedatangan, tgl
pembuatan, expired
date, dan bahaya
reagen
Saya akan mengeprint
dan menggunting
label
Saya akan menempel
label pada masingmasing reagen

1. Saya akan mengecek
expired date
2. Saya akan menulis
expired date pada
buku kontrol reagen

Reagen
berlabel

 Akuntabilitas (Integritas)
membuat label dengan teliti.
 Nasionalisme (Amanah)
merawat dan menggunakan
fasilitas kantor dengan baik
 Etika Publik (transparan)
Informasi pada label reagen
dapat diketahui oleh seluruh
analis
 Komitmen Mutu
(memfokuskan kegiatan pada
kepuasan pelanggan internal)
pelabelan reagen dilakukan
untuk memudahkan para
analis untuk mengecek
keadaan reagen
 Anti Korupsi (Jujur)
pengisian data label dilakukan
sesuai dengan standard
MSDS

Kontribusi terhadap visi
BPMSP-Bekasi Menjadi
laboratorium referensi yang
profesional dalam menjamin
pakan bermutu, aman dan
tersertifikasi untuk
mendukung penyediaan
produk pangan asal ternak
yang berkualitas.
Berkontribusi ke misi
BPMSP-Bekasi nomor 6
(enam) yaitu Melaksanakan
dan memelihara Sistem
Manajemen Mutu.yaitu
meningkatkan citra dan
kualitas layan