Surat Perjanjian Kerja OS. docx
PE R JAN JIAN KE SE PA KATAN K E RJA
Nomor :
002/MB/PK/I/2014
Pada hari ini, Rabu tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Empat Belas kami yang bertanda tangan
dlbawah ini :
I.
Nama
Jabatan
: Agustinus Purba
: Direktur PT. MARIANI BINANTARA
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mariani Binantara yang berkedudukan dan berkantor
di Jalan Hang Tuah No. 15 Tanjung Uban, selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA".
II.
Nama
Tanggal Lahir
Alamat
Pendidikan
:
:
:
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA"
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal-1
PEKERJAAN ATAU JABATAN
PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju melakukan tugas
pekerjaan sebagai tenaga pasang lepas selang dan loading ARM di Depot LPG Tg. Uban sebagai tenaga
Kontrak Waktu Tertentu PIHAK PERTAMA.
Pasal-2
UPAH / PENGHASILAN & JAMINAN SOSIAL
1.
2.
3.
PIHAK PERTAMA akan memberikan Upah Tetap kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya sebesar
Rp.1.608.750,- (Satu juta enam ratus delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).
PIHAK PERTAMA memberikan Tunjangan atas Upah Pokok (TAUP) kepada PIHAK KEDUA setiap
bulannya sebesar Rp. 536.250,- (Lima ratus tiga puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah).
PIHAK PERTAMA memberikan Insentif Kehadiran kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya
sebesar Rp. 330.000,- (Tiga ratus tiga puluh ribu rupiah).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Uang lembur bagi yang melaksanakan kerja lembur sebesar 1/173 X Upah X jam lembur
(maksimal 56 jam / bulan)
Upah premi shift bagi yang melaksanakan kerja shift sebesar 0.0087 X Upah tetap
Upah dibayar pada awal bulan.
PIHAK PERTAMA mengasuransikan PIHAK KEDUA pada PT Asuransi Tenaga Kerja (PT
JAMSOSTEK) sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.
PIHAK PERTAMA memotong 2% dari Upah Pokok (Upah tetap + TAUP) untuk JHT
Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir tanpa alasan yang sah / dapat dipertanggung jawabkan,
maka PIHAK PERTAMA berhak mengadakan pemotongan upah secara proporsional sesuai
dengan jumlah hari ketidakhadiran PIHAK KEDUA.
Pajak Penghasilan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal-3
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan alat-alat kerja dan keselamatan kerja, maupun pakaian
dinas apabila diperlukan dan PIHAK KEDUA harus mengetahui dan mematuhi peraturan
keselamatan kerja yang berlaku di Perusahaan.
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi dan taat pada peraturan serta tata tertib dan disiplin
Perusahaan.
3. Setiap hari PIHAK KEDUA wajib mengenakan pakaian dinas dan ID Card yang telah diberikan
oleh PIHAK PERTAMA dan perlengkapan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
berpenampilan rapi dan sopan, bersikap ramah terhadap mitra kerja dan mengisi Daftar Hadir.
4. PIHAK PERTAMA berhak memotong upah PIHAK KEDUA jika tidak masuk kerja tanpa surat
keterangan PIHAK KEDUA diagggap tidak masuk kerja tanpa izin (mangkir), maka setiap hari
ketidakhadiran, PIHAK KEDUA dikenakan potongan upah yang ditentukan secara perpadanan.
5. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 1 bulan Upah Pokok.
6. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Santunan Migas kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjian
Ikatan Kerja berakhir, sebanyak 1 (satu) bulan Upah Pokok atau Sepadanan.
7. PIHAK PERTAMA tidak wajib memberikan CUTI 12 (dua belas) hari kalender. Pelaksanaan cuti
hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari User dan PIHAK KEDUA harus
menyediakan pengganti untuk melaksanakan tugas tugasnya
8. Penolakan tugas atau kelalaian yang dilakukan PIHAK KEDUA, sehingga dapat berakibat
merugikan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat segera mengakhiri Perjanjian Kerja
ini dengan pemberitahuan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak kejadian dan atau
sejak PIHAK KEDUA dinyatakan lalai dalam melaksanakan tugas.
PASAL- 4
IZIN TIDAK MASUK KERJA
PIHAK KEDUA diberi izin tidak masuk bekerja tetapi tetap mendapat upah, untuk hal-hal sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Melaksanakan Pernikahan
Menikahkan Anak
Pembabtisan atau khitan anak
Istri, Orang tua / mertua tinggal serumah,
anak sah meninggal dunia.
Saudara kandung istri tinggal serumah
meninggal dunia
Istri melahirkan
Mengalami musibah bencana alam
Menunaikan ibadah haji
: Selama 3
: Selama 2
: Selama 1
(tiga) hari
(dua) hari
(satu) hari
: Selama 2
(dua)
hari
: Selama 1
(satu) hari
: Selama 1
(satu) hari
: Selama
jangka waktu pengurusan
: Selama
jangka waktu sesuai
PP No. 8 Tahun 1981.
Sebagai saksi karena panggilan pengadilan / yang berwajib.
Mengikuti ujian sekolah dengan pembuktian sah.
Melaksanakan tugas Pemerintah yang dibuktikan dengan surat tugas resmi.
Pasal - 5
WAKTU KERJA, HARI KERJA DAN LOKASI KERJA
PIHAK KEDUA akan bekerja menurut waktu kerja yang berlaku yaitu:
- Jam kerja kantor
- Jam kerja Shift
Sesuai dengan lokasi kerja masing - masing pekerja.
Pasal - 6
MASA BERLAKU
Perjanjian Kerja ini berlaku selama 01 (satu) tahun dan berlaku surut sejak tanggal 01 Januari 2014 s/d
31 Desember 2014
Pasal - 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian Kerja berakhir apabila :
a. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan dengan baik jangka waktunya sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 6.
b. Sebelum masa berlaku Perjanjian Kerja selesai PIHAK KEDUA dianggap tidak sanggup dan
tidak layak lagi melaksanakan tugasnya.
c. PIHAK KEDUA telah memasuki usia 50 tahun.
d. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan kembali setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali
secara tertulis.
e. PIHAK KEDUA mengajukan pemutusan hubungan kerja.
f.
PIHAK KEDUA berdasarkan putusan dari dokter mengindap penyakit kronis dan didiagnosa
butuh lebih dari 3 (tiga) bulan untuk penyembuhan.
g. Meninggal Dunia.
h. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
i.
Membongkar rahasia PIHAK PERTAMA ataupun mencemarkan nama baik PIHAK PERTAMA
yang seharusnya dirahasiakan.
2. PIHAK KEDUA dapat diberhentikan seketika oleh PIHAK PERTAMA apabila :
a. PIHAK KEDUA tidak hadir selama 6 (enam) hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
b. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan / kelalaian yang melanggar dengan hukuman Pidana
dan Peraturan Perundang-undangan Negara.
3. Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja seperti tersebut pada Pasal 7 di atas, maka Pihak Kedua
menerima dari PIHAK PERTAMA hanya upah sampai tanggal pemberhentian dari PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA menyadari dan menyatakan bahwa apabila terjadi Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) yang disebabkan sebagaimana tercantum pada pasal 6, maka PIHAK PERTAMA tidak
berkewajiban memberikan pesangon / ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.
5. PIHAK PERTAMA dapat untuk tidak memperpanjang hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA
setelah masa kerja berakhir.
Pasal - 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
Perjanjian Kerja ini berakhir demi hukum dalam hal terjadi sesuatu keadaan kahar seperti bencana
alam, kebakaran, wabah penyakit, demonstrasi dan tindakan pemerintah dibidang ekonomi dan
moneter maka PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut ganti rugi apapun kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal - 9
TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAINNYA
1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi ketentuan atau peraturan kerja yang berlaku dimana PIHAK
KEDUA ditempatkan bekerja sesuai dengan Ukuran Kinerja Terpilih (UKT) / target yang
ditetapkan.
2. PIHAK KEDUA harus terampil dalam melaksanakan pekerjaan serta bertanggung jawab atas
tugasnya dan sesuai dengan instruksi kerja serta tidak melalaikan kewajibannya sesuai uraian
jabatan yang ditetapkan.
3. PIHAK KEDUA dilarang menjual / memperdagangkan, menggunakan barang-barang (peralatan
kerja atau barang berharga lainnya milik PIHAK PERTAMA) untuk dimiliki guna kebutuhan
pribadi.
4. PIHAK KEDUA harus melakukan pekerjaan sesuai dengan Job Descriptionnya dan dilarang
melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya kecuali atas perintah atasannya yang dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. PIHAK KEDUA harus menjaga keharmonisan hubungan kerja dan tidak dibenarkan terjadinya
keributan dan perkelahian atau mengeluarkan kata-kata kotor, mengancam dan menghina.
6. PIHAK KEDUA dilarang mabuk, membawa atau meminum minuman yang dapat
menyebabkan mabuk, memakai obat bius atau narkoba dan sejenisnya selama melaksanakan
pekerjaan.
7. PIHAK KEDUA wajib menjaga peralatan kerja dan menjaga bahaya kebakaran dilingkungan
kerja.
Pasal- 10
KETENTUAN KHUSUS
1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini akan diatur dalam
Addendum kemudian dengan Peraturan Perusahaan dan disesuaikan dengan Peraturan
Perundang- undangan Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
2. Apabila ada perubahan atau perbaikan dimaksud baru mengikat kedua belah pihak sepanjang
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat selama
hubungan kerja ini.
Pasal-11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi selisih paham berkenaan dengan Perjanjian Kerja ini maka :
1. Sejauh mungkin akan diselesaikan secara musyawarah oieh kedua belah pihak dalam bacas
waktu 1 (satu) bulan.
2. Jika dengan musyawarah tersebut ternyata tidak diperoleh suatu penyelesaian damai, maka
semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan menurut undang-undang
yang berlaku di Indonesia.
3. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan patuh kepada syarat-syarat yang ditetapkan dalam
perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA tidak akan menuntut fasilitas lain diluar yang ditentukan
dalam Perjanjian ini.
4. PIHAK KEDUA menyatakan dan menyadari bahwa apabila dikemudian hari terjadi tuntutan
dalam bentuk apapun sehubungan dengan Peijanjian Kerja ini, maka hal tersebut menjadi
tanggung jawabnya secara pribadi tanpa adanya kewajiban PIHAK PERTAMA untuk
memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.
5. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat
selama hubungan kerja ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua)
masing- masing bermaterai cukup dengan segala sesuatunya dibuat dengan tujuan dan itikad baik, 1
(satu) berkas asli dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan asli lainnya dipegang oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERAMA
(.......................................)
(Agustinus Purba)
Nomor :
002/MB/PK/I/2014
Pada hari ini, Rabu tanggal Satu bulan Januari tahun Dua Ribu Empat Belas kami yang bertanda tangan
dlbawah ini :
I.
Nama
Jabatan
: Agustinus Purba
: Direktur PT. MARIANI BINANTARA
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Mariani Binantara yang berkedudukan dan berkantor
di Jalan Hang Tuah No. 15 Tanjung Uban, selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA".
II.
Nama
Tanggal Lahir
Alamat
Pendidikan
:
:
:
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA"
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal-1
PEKERJAAN ATAU JABATAN
PIHAK PERTAMA menugaskan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju melakukan tugas
pekerjaan sebagai tenaga pasang lepas selang dan loading ARM di Depot LPG Tg. Uban sebagai tenaga
Kontrak Waktu Tertentu PIHAK PERTAMA.
Pasal-2
UPAH / PENGHASILAN & JAMINAN SOSIAL
1.
2.
3.
PIHAK PERTAMA akan memberikan Upah Tetap kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya sebesar
Rp.1.608.750,- (Satu juta enam ratus delapan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).
PIHAK PERTAMA memberikan Tunjangan atas Upah Pokok (TAUP) kepada PIHAK KEDUA setiap
bulannya sebesar Rp. 536.250,- (Lima ratus tiga puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah).
PIHAK PERTAMA memberikan Insentif Kehadiran kepada PIHAK KEDUA setiap bulannya
sebesar Rp. 330.000,- (Tiga ratus tiga puluh ribu rupiah).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Uang lembur bagi yang melaksanakan kerja lembur sebesar 1/173 X Upah X jam lembur
(maksimal 56 jam / bulan)
Upah premi shift bagi yang melaksanakan kerja shift sebesar 0.0087 X Upah tetap
Upah dibayar pada awal bulan.
PIHAK PERTAMA mengasuransikan PIHAK KEDUA pada PT Asuransi Tenaga Kerja (PT
JAMSOSTEK) sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.
PIHAK PERTAMA memotong 2% dari Upah Pokok (Upah tetap + TAUP) untuk JHT
Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir tanpa alasan yang sah / dapat dipertanggung jawabkan,
maka PIHAK PERTAMA berhak mengadakan pemotongan upah secara proporsional sesuai
dengan jumlah hari ketidakhadiran PIHAK KEDUA.
Pajak Penghasilan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal-3
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan alat-alat kerja dan keselamatan kerja, maupun pakaian
dinas apabila diperlukan dan PIHAK KEDUA harus mengetahui dan mematuhi peraturan
keselamatan kerja yang berlaku di Perusahaan.
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi dan taat pada peraturan serta tata tertib dan disiplin
Perusahaan.
3. Setiap hari PIHAK KEDUA wajib mengenakan pakaian dinas dan ID Card yang telah diberikan
oleh PIHAK PERTAMA dan perlengkapan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
berpenampilan rapi dan sopan, bersikap ramah terhadap mitra kerja dan mengisi Daftar Hadir.
4. PIHAK PERTAMA berhak memotong upah PIHAK KEDUA jika tidak masuk kerja tanpa surat
keterangan PIHAK KEDUA diagggap tidak masuk kerja tanpa izin (mangkir), maka setiap hari
ketidakhadiran, PIHAK KEDUA dikenakan potongan upah yang ditentukan secara perpadanan.
5. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 1 bulan Upah Pokok.
6. PIHAK PERTAMA wajib memberikan Santunan Migas kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjian
Ikatan Kerja berakhir, sebanyak 1 (satu) bulan Upah Pokok atau Sepadanan.
7. PIHAK PERTAMA tidak wajib memberikan CUTI 12 (dua belas) hari kalender. Pelaksanaan cuti
hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari User dan PIHAK KEDUA harus
menyediakan pengganti untuk melaksanakan tugas tugasnya
8. Penolakan tugas atau kelalaian yang dilakukan PIHAK KEDUA, sehingga dapat berakibat
merugikan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat segera mengakhiri Perjanjian Kerja
ini dengan pemberitahuan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak kejadian dan atau
sejak PIHAK KEDUA dinyatakan lalai dalam melaksanakan tugas.
PASAL- 4
IZIN TIDAK MASUK KERJA
PIHAK KEDUA diberi izin tidak masuk bekerja tetapi tetap mendapat upah, untuk hal-hal sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Melaksanakan Pernikahan
Menikahkan Anak
Pembabtisan atau khitan anak
Istri, Orang tua / mertua tinggal serumah,
anak sah meninggal dunia.
Saudara kandung istri tinggal serumah
meninggal dunia
Istri melahirkan
Mengalami musibah bencana alam
Menunaikan ibadah haji
: Selama 3
: Selama 2
: Selama 1
(tiga) hari
(dua) hari
(satu) hari
: Selama 2
(dua)
hari
: Selama 1
(satu) hari
: Selama 1
(satu) hari
: Selama
jangka waktu pengurusan
: Selama
jangka waktu sesuai
PP No. 8 Tahun 1981.
Sebagai saksi karena panggilan pengadilan / yang berwajib.
Mengikuti ujian sekolah dengan pembuktian sah.
Melaksanakan tugas Pemerintah yang dibuktikan dengan surat tugas resmi.
Pasal - 5
WAKTU KERJA, HARI KERJA DAN LOKASI KERJA
PIHAK KEDUA akan bekerja menurut waktu kerja yang berlaku yaitu:
- Jam kerja kantor
- Jam kerja Shift
Sesuai dengan lokasi kerja masing - masing pekerja.
Pasal - 6
MASA BERLAKU
Perjanjian Kerja ini berlaku selama 01 (satu) tahun dan berlaku surut sejak tanggal 01 Januari 2014 s/d
31 Desember 2014
Pasal - 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian Kerja berakhir apabila :
a. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan dengan baik jangka waktunya sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 6.
b. Sebelum masa berlaku Perjanjian Kerja selesai PIHAK KEDUA dianggap tidak sanggup dan
tidak layak lagi melaksanakan tugasnya.
c. PIHAK KEDUA telah memasuki usia 50 tahun.
d. PIHAK KEDUA melakukan kesalahan kembali setelah diberikan peringatan 3 (tiga) kali
secara tertulis.
e. PIHAK KEDUA mengajukan pemutusan hubungan kerja.
f.
PIHAK KEDUA berdasarkan putusan dari dokter mengindap penyakit kronis dan didiagnosa
butuh lebih dari 3 (tiga) bulan untuk penyembuhan.
g. Meninggal Dunia.
h. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
i.
Membongkar rahasia PIHAK PERTAMA ataupun mencemarkan nama baik PIHAK PERTAMA
yang seharusnya dirahasiakan.
2. PIHAK KEDUA dapat diberhentikan seketika oleh PIHAK PERTAMA apabila :
a. PIHAK KEDUA tidak hadir selama 6 (enam) hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
b. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan / kelalaian yang melanggar dengan hukuman Pidana
dan Peraturan Perundang-undangan Negara.
3. Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja seperti tersebut pada Pasal 7 di atas, maka Pihak Kedua
menerima dari PIHAK PERTAMA hanya upah sampai tanggal pemberhentian dari PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA menyadari dan menyatakan bahwa apabila terjadi Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) yang disebabkan sebagaimana tercantum pada pasal 6, maka PIHAK PERTAMA tidak
berkewajiban memberikan pesangon / ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.
5. PIHAK PERTAMA dapat untuk tidak memperpanjang hubungan kerja kepada PIHAK KEDUA
setelah masa kerja berakhir.
Pasal - 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
Perjanjian Kerja ini berakhir demi hukum dalam hal terjadi sesuatu keadaan kahar seperti bencana
alam, kebakaran, wabah penyakit, demonstrasi dan tindakan pemerintah dibidang ekonomi dan
moneter maka PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut ganti rugi apapun kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal - 9
TATA TERTIB DAN KETENTUAN LAINNYA
1. PIHAK KEDUA wajib memenuhi ketentuan atau peraturan kerja yang berlaku dimana PIHAK
KEDUA ditempatkan bekerja sesuai dengan Ukuran Kinerja Terpilih (UKT) / target yang
ditetapkan.
2. PIHAK KEDUA harus terampil dalam melaksanakan pekerjaan serta bertanggung jawab atas
tugasnya dan sesuai dengan instruksi kerja serta tidak melalaikan kewajibannya sesuai uraian
jabatan yang ditetapkan.
3. PIHAK KEDUA dilarang menjual / memperdagangkan, menggunakan barang-barang (peralatan
kerja atau barang berharga lainnya milik PIHAK PERTAMA) untuk dimiliki guna kebutuhan
pribadi.
4. PIHAK KEDUA harus melakukan pekerjaan sesuai dengan Job Descriptionnya dan dilarang
melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya kecuali atas perintah atasannya yang dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. PIHAK KEDUA harus menjaga keharmonisan hubungan kerja dan tidak dibenarkan terjadinya
keributan dan perkelahian atau mengeluarkan kata-kata kotor, mengancam dan menghina.
6. PIHAK KEDUA dilarang mabuk, membawa atau meminum minuman yang dapat
menyebabkan mabuk, memakai obat bius atau narkoba dan sejenisnya selama melaksanakan
pekerjaan.
7. PIHAK KEDUA wajib menjaga peralatan kerja dan menjaga bahaya kebakaran dilingkungan
kerja.
Pasal- 10
KETENTUAN KHUSUS
1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja ini akan diatur dalam
Addendum kemudian dengan Peraturan Perusahaan dan disesuaikan dengan Peraturan
Perundang- undangan Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
2. Apabila ada perubahan atau perbaikan dimaksud baru mengikat kedua belah pihak sepanjang
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak serta mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat selama
hubungan kerja ini.
Pasal-11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi selisih paham berkenaan dengan Perjanjian Kerja ini maka :
1. Sejauh mungkin akan diselesaikan secara musyawarah oieh kedua belah pihak dalam bacas
waktu 1 (satu) bulan.
2. Jika dengan musyawarah tersebut ternyata tidak diperoleh suatu penyelesaian damai, maka
semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan menurut undang-undang
yang berlaku di Indonesia.
3. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan patuh kepada syarat-syarat yang ditetapkan dalam
perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA tidak akan menuntut fasilitas lain diluar yang ditentukan
dalam Perjanjian ini.
4. PIHAK KEDUA menyatakan dan menyadari bahwa apabila dikemudian hari terjadi tuntutan
dalam bentuk apapun sehubungan dengan Peijanjian Kerja ini, maka hal tersebut menjadi
tanggung jawabnya secara pribadi tanpa adanya kewajiban PIHAK PERTAMA untuk
memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk apapun.
5. PIHAK KEDUA setuju dan berkewajiban merahasiakan semua keterangan yang didapat
selama hubungan kerja ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua)
masing- masing bermaterai cukup dengan segala sesuatunya dibuat dengan tujuan dan itikad baik, 1
(satu) berkas asli dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan asli lainnya dipegang oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERAMA
(.......................................)
(Agustinus Purba)