POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA BEBAS AKTI

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA BEBAS AKTIF
Konfrontasi ideologi antara blok barat dengan blok timur telah ada sejak Perang Dunia II berakhir. Kemerdekaan bangsa
Indonesia beriringan dengan berakhirnya Perang Dunia II sehingga pada masa itu Indonesia baru menjadi negara yang
terlahir setelah sekian lama terjajah. Politik luar negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan telah banyak mendapat
pengaruh oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab kondisi perang dingin.
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Maka
politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan yang akan dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik
luar negeri yang diterapkan Indonesia. Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan strategi
politik yang diterapkan Indonesia dalam politik global. Politik luar negeri bebas aktif muncul tahun 1948 dimana pada
masa itu Indonesia masih menjadi negara yang baru lahir setelah sekian tahun terjajah. Pada masa itu Indonesia harus
menentukan sikap politik luar negerinya di tengah permasalahan politik global, yaitu perang dingin antara blok barat yang
berideologikan liberalis kapitalis di bawah pimpinan Amerika Serikat dan blok timur yang berideologikan sosialis
komunis yang dipimpin Uni Soviet.
Pada dasarnya politik luar negeri Indonesia banyak dipengaruhi oleh politik domestik. Begitu pula kondisi politik dalam
negeri banyak dipegaruhi oleh kondisi politik internasional. Sistem pemerintahan Indonesia pada masa itu berada pada
masa percobaan demokrasi, ditandai dengan banyaknya partai politik yang dibentuk untuk kepentingan politik masingmasing pihak. Hal ini mengakibatkan kondisi politik dalam negeri inidonesia tidak stabil dan sering bergantinya perdana
menteri beserta kabinetnya yang setiap masa kepemimpinannya lebih mengutamakan kepentingan atasa ideologinya. Hal
berdampak pada kebijakan luar negeri Indonesia. Bergantinya kabinet berpengaruh terhadap arah politik Indonesia
tergantung dengan kepentingan pemimpin pemerintahan pada saat itu sehingga pada awalnya ada kedekatan kabinet
tertentu dengan blok barat dan blok timur. Hal ini menyebabkan Indonesia terjepit dalam memposisikan diri dan
kemerdekaannya.

Politik luar negeri bebas aktif merupakan jawaban atas tuntutan gejolak politik global paska perang dunia II dalam
pertarungan antara blok barat dan blok timur atas perbedaan ideologi, yang mengharuskan negara-negara dunia ketiga
yang baru terlepas dari kolonialisasi harus menentukan pilihan politik luar negerinya. Presiden Soekarno kemudian
mampu merumuskan kebijakan politik luar negeri yang tidak dalam alur politik global. Bebas disini artinya adalah tidak
terikat oleh suatu ideologi atau politik negara lain sehingga dapat memiliki ideologi sendiri sebagai bangsa yang merdeka
dan tidak terintervensi oleh blok negara-negara tertentu. Sedangkan aktif artinya adalah berperan aktif dalam perdamaian
dunia dengan menjalin persahabatan dan kerjasama dengan negara lain. Dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia
dapat menentukan sikap nya dalam menghadapi kondisi politik global pada masa itu. Selain itu orientasi dari bebas
tersebut adalah anti kolonialisme, sehingga Indonesia tidak mendukung adanya kolonialisme maupun imperialisme.
Indonesia juga menghindari timbul nya konflik terbuka.
Konsep politik luar negeri Indonesia juga tidak lepas dari letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua
samudra. Karena hal tersebut menjadikan Indonesia wilayah Indonesia sebagai jalur pelayaran dan perdagangan, sehingga
banyak suku bangsa asing yang melewati wilayah Indonesia yang kemudian berimplikasi pada adanya asimilasi pada
budaya Indonesia. karena itulah Indonesia harus mempertahankan politik luar negeri bebas aktif sehingga ideologi bangsa
tetap teguh dan tidak terpengaruh serta terintervensi oleh ideologi negara-negara lain.
Sumber Daya Alam Indonesia yang berlimpah yang di miliki Indonesia merupakan harta bagi rakyat Indonesia, namun hal
ini juga menimbulkan ancaman baru bagi bangsa Indonesia. Karena kaya akan SDA, maka Indonesia banyak menjadi
incaran bangsa asing untuk dapat mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Di sisi lain Indonesia belum bisa mengolah
SDA yang ada secara optimal, sehingga masih sangat membutuhkan bantuan bangsa lain. Dengan fakta tersebut maka
Indonesia harus pandai dalam menetapkan strategi politik luar negerinya. Sebagai bangsa yang mandiri, Indonesia harus

mampu untuk tidak bergantung kepada negara lain, maka hal tersebut menjadi salah satu dasar dalam konsep politik bebas
aktif Indonesia. Selain itu, sebagai bangsa yang pernah mengalami masa penjajahan maka Indonesia sangat menerapkan
konsep anti-neokolin dalam orientasi politik luar negerinya agar tidak terobang-ambing oleh ideologi bangsa asing dan
mengulangi kesalahan dimasa lalu dengan menjadi bangsa yang terjajah.Permasalahan pengolahan SDA tidak lepas
kaitannya dengan teknologi yang dimiliki Indonesia. Maka teknologi juga memiliki peranan dalam faktor pembentuk
politik luar negeri Indonesia. Dengan teknologi yang terbatas yang dimiliki Indonesia, maka seperti sudah disebutkan di
atas, Indonesia memerlukan bangsa lain untuk mengolah SDA tersebut. Selain itu dengan perkembangan teknologi yang
ada maka diperlukan adanya kerjasama dengan negara lain guna transfer teknologi dari negara lain.
Selain kaya akan SDA , Indonesia juga kaya akan suku bangsa dan kebudayaan. Dengan beragam suku bangsa dengan
kebudayaan masing-masing, tentunya hal ini sangat rentan menimbulkan konflik dan dapat dengan mudah dimanfaatkan
oleh pihak-pihak lain untuk kepentingan-kepentingan yang dapat melemahkan integritas bangsa Indonesia. Penduduk
Indonesia jumlahnya besar dan dengan berbagai macam suku ini harus memiliki perasaan sebagai satu bangsa yang dapat
mengikat kesatuan bangsa. Maka dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia dapat menjadi negara yang bebas dan
merdeka sehingga dalam menghadapi permasalahan konflik antar suku ini, sehingga tidak condong ke salah satu blok atau
terombang-ambing dengan ideologi negara lain.
Dari hal-hal yang telah disebutkan tersebut Indonesia harus mempertahankan politik luar negeri bebas aktif sehingga
ideologi bangsa tetap teguh dan tidak terpengaruh dan terintervensi oleh ideologi negara-negara lain. Selain itu faktor
penduduk, teknologi, ekonomi, kestabilitasan negara, serta militer dapat berkembang beriringan dan sejalan.