Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensias. docx

1
Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen
Pada KFC Di Kota Padang
Fitri Yeni
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar-Padang
fitri.ye@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi
Produk, pelayanan dan citra Terhadap Minat Beli Ulang Kentucky Fried Chicken (KFC) Di kota
Padang.
Jenis penelitian ini adalah kausatif, dimana penelitian ini menggambarkan dan menganalisis
hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Padang
yang telah
pernah membeli KFC. Penentuan ukuran sampel menggunakan pendapat Cochran dengan
sampel 100
orang, teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Accidental Sampling. Jenis data
penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
koesioner yang

telah diberikan beberapa aitem pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
dan
induktif melalui Regresi berganda. Hipotesis diuji dengan uji F dan uji T pada α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keunggulan bersaing diferensiasi produk berpengaruh
signifikan terhadap minat beli ulang. (2) keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli ulang. (3) keunggulan bersaing diferensiasi citra berpengaruh
signifikan
terhadap minat beli ulang KFC.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada pihak KFC untuk dapat
lebih
meningkatkan keunggulan bersaing diferensiasi produk, keunggulan bersaing diferensiasi
pelayanan dan
keunggulan bersaing diferensiasi citra.
Kata kunci : Keunggulan Bersaing, Diferensiasi, Minat Beli Ulang.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of competitive advantage of product
differentiation, service and image of the attraction or desire to buy the Kentucky Fried Chicken
(KFC) in
Padang city. The kinds of this research is causative, where this research be illustrated and analyze

the
relationship between one variable with another variable or how the one variable can be influence
the
another variable.The population of this research is a society in the padang city has been ever buy
KFC.

determination the size of the data using by cochran’s opinion with a sample of 100 people. The
data
collection techniques based on the accidental. The kind of research data are primary and
secondary data.
Technique of data analyze using the descriptive and inductive analyze through the multiple
regression.
This hypothesis was tested by F and T test on the X = 0,05
The results of this research shows that: (1)the competence excellence of product differentiation
have the significant of influence to the re-buying. (2) the competence excellence of service
differentiation
have the significant of influence to the re -buying. (3) the competence excellence about image of
differentiation have the significant influence to the re -buying in the KFC.
Based on the research has been doing, so be suggested to the KFC develop the competence
excellent of product differentiation of product, the competence excellence of service

differentiation and
the competence excellence about image differentiation
Keywords : Competitive Advantage, Differentiation, Re Buying Interest.
2
Pendahuluan
perkotaan yang dinamis. Didukung juga
Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di
kecenderungan gaya hidup masyarakat yang
Indonesia kini semakin berkembang.
ingin lebih praktis. Tidak terkecuali pada
Keberadaan
pola
waralaba yang semakin marak beberapa
makan yang gemar menyantap sajian yang
tahun
serba
terakhir ini tidak mungkin dihindari lagi.
instant.
Waralaba merupakan strategi yang efektif
Dari data penjualan selama 2011 dapat

untuk
dijelaskan bahwa penjualan selama bulan
mengembangkan jaringan bisnis dengan
februari mengalami penurunan dibanding
tidak
pada
menghilangkan karakter perusahaan yang
bulan januari 2011. Pada bulan maret, april,
sudah
mei,
menjadi
ciri
khas
waralaba
yang
juli, september dan desember penjualan
bersangkutan.
stabil,
Dalam lingkungan persaingan bisnis yang
penjualann terjadi penururnan lagi pada

semakin ketat dan kondisi siklus produk
bulan
yang
juni, agustus, oktober dan november. Dari
pendek, pelaku usaha harus memiliki
data di
strategi
atas dapat dilihat bahwa minat beli ulang
untuk tetap berdaya saing. Waralaba yang
konsumen KFC di kota Padang selama satu
memiliki potensi sangat besar, di Indonesia
tahun berfluktuatif atau penjualannya tidak
adalah jenis waralaba restoran makanan
stabil, akibatnya omzet penjualan KFC di
cepat
kota
saji, ketersediaan makanan cepat saji
Padang tidak mengalami peningkatan berarti
semakin
bagi perusahaan, minat untuk membeli ulang

dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya
oleh konsumen dilihat dari pemilihan
mobilitas masyarakat, terutama di kawasan
produk,

citra dan pelayanannya setelah mereka
mengetahui produk apa yang diinginkan
maka
konsumen akan melakukan memutuskan
untuk
membeli atau tidak membeli produk
tersebut.
Dilihat dari ketidakstabilan volume
penjualan salah satu upaya untuk
meningkatkan
volume penjualan dengan menggunakan
keunggulan bersaing diferensiasi produk,
pelayanan, dan citra yang berorientasi pada
konsumen agar konsumen merasa puas.
Dalam

menarik minat beli ulang konsumen KFC
memiliki beberapa pesaing yaitu California
fried
chicken (CFC) dan Texas fried chicken,
untuk
mempertahankan
posisinya
dalam
persaingan,
KFC
dapat
menggunakan
strategi
keunggulan
bersaing diferensiasi untuk menarik minat
beli
konsumen dalam menghadapi persaingan
yang
semakin ketat. Agar posisinya tidak direbut
oleh

pesaing dan minat pembelian konsumen
semakin
meningkat
dengan
menggunakan
keunggulan
bersaing diferensiasi produk, citra, dan
pelayanan dengan ini dapat meningkatkan
minat
pembelian konsumen pada KFC.
Keunggulan bersaing yang digunakan
adalah diferensiasi yang terdiri dari produk,
citra
dan merek yang mempunyai peranan sangat
penting guna mensukseskan program
pemasaran
dari suatu perusahaan. Dalam melakukan

perencanaan dari ketiga diferensiasi
diharapkan

perusahaan dapat merumuskan program
pemasaran yang tepat bagi produk yang
akan
ditawarkan kepada konsumen. Hal tersebut
penting
karena
keunggula
bersaing
merupakan
salah satu pokok pertimbangan konsumen
dalam
melakukan keputusan pembelian suatu
produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa
yang
dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat
dipastikan
bahwa
perusahaan
akan

kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring
konsumen,
dan produk yang mereka tawarkan ke
konsumen
akan sia-sia.
Permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah (1). Sejauh mana
keunggulan bersaing diferensiasi produk
mempengaruhi minat beli ulang KFC di kota
padang. (2). Sejauh mana keunggulan
bersaing
diferensiasi pelayanan mempengaruhi minat
beli
ulang KFC di kota padang. (3). Sejauh mana
keunggulan bersaing diferensiasi citra
mempengaruhi minat beli ulang KFC di kota
padang.
Kajian Teori
Menurut Thomas dalam Parlindungan

(2010:13) Minat beli adalah tahap
kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan.
Menurut
Simamora
(2003:106)
minat beli adalah suatu produk timbul
karena
adanya dasar kepercayaan terhadap produk
yang
3

diingini, dan dengan kemampuan untuk
membeli
produk. Menurut Setiadi (2003:217) minat
beli
dibentuk dari sikap konsumen terhadap
produk
yang terdiri dari kepercayaan terhadap
merek
dan evaluasi merek, sehingga dari dua tahap
tersebut munculah minat untuk membeli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:322):
“keunggulan
bersaing
adalah
suatu
keunggulan
diatas pesaing yang diperoleh dengan
menawarkan nilai lebih kepada konsumen,
baik
melalui harga yang lebih rendah atau dengan
menyediakan lebih banyak manfaat yang
mendukung penetapan harga lebih mahal”.
Menurut Cravens (1999:12) keunggulan
bersaing
adalah mutu produk dan pelayanan yang
tinggi
mempengaruhi kepuasan konsumen, oleh
karenanya memiliki keunggulan teknologi
yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dan
keinginan pembeli menciptkan suatu
kemenangan tersendiri bagi perusahaan.
Menurut Porter (1994:33).“keunggulan
bersaing tidak dapat dipahami dengan
memandang perusahaan sebagai suatu
keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal
dari
banyaknya
aktivitas
berlainan
yang
dilakukan
oleh perusahaan dalam mendesain,
memproduksi, memasarkan, menyerahkan
dan
mendukung produknya. Masing-masing
aktivitas
ini dapat mendukung posisi biaya relatif
perusahaan dan menciptakan dasar untur
diferensiasi”.Dari pendapat para ahli diatas
dapat

disimpulkan bahwa keunggulan bersaing
adalah
suatu keunggulan diatas pesaing dengan
menawarkan sekumpulan keistimewaan
perusahaan atau produk dari perusahaan
tersebut
sehingga dapat diterima oleh tarket pasar,
dimana keunggulan bersaing berasal dari
banyak
aktivitas berlainan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendesain, memproduksi,
memasarkan, menyerahkan, dan mendukung
produknya.
Menurut Kotler dan Keller (2007:69)”
diferensiasi adalah unit bisnis berkonsentrasi
untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam
memberikan manfaat bagi pelanggan yang
dianggap penting oleh sebagian besar.
Diferensiasi dapat didasarkan pada produk
itu
sendiri, sistem penyerahan produk yang
digunakan untuk menjualnya, pendekatan
pemasaran dan jajaran luas faktor lain,
perusahaan yang dapat mencapai dan
mempertahankan diferensiasi akan menjadi
perusahaan berkinerja di atas rata-rata dalam
industri seandainya premi harganya melebihi
biaya ekstra yang diperlukan untuk menjadi
unik. Menurut Minas Titik dalam Chaula
(2007:174) Diferensiasi adalah langkah –
langkah
yang diambil oleh suatu persahaan untuk
mendiferensiasikan diri dari pesaing apabila
produk tersenbut memiliki keunikan daan
nilai
tinggi bagi konsumen.
Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Ulang:
Menurut
Cravens
(1999:12),”Keunggulan
bersaing adalah mutu produk dan pelayanan
yang tinggi mempengaruhi kepuasan
konsumen,
oleh karenanya memiliki keunggulan
teknologi
yang dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan
dan
keinginan
pembeli
menciptkan
suatu
kemenangan
tersendiri
bagi
perusahaan.
Menurut Minas Titik dalam Anwar
(2007:174),”Diferensiasi adalah langkahlangkah
yang diambil oleh suatu perusahaan untuk
mendiferensiasikan diri dari pesaing apabila
produk tersebut memiliki keunikan dan nilai
tinggi bagi konsumen”. Dari kesimpulan
keunggulan bersaing dan diferensiasi di atas
dapat diambil kesimpulan kalau keunggulan
bersaing diferensiasi itu adalah hal yang
menonjol pada suatu produk yang disukai
oleh
konsumen dan tidak dimiliki oleh pesaing
sehingga dapat menarik minat beli ulang
konsumen untuk membeli. Dalam
mempengaruhi minat beli ulang Secara lebih
khusus nya keunggulan bersaing diferensiasi
ini
terdiri dari tiga bagian yaitu:
Menurut Peter Bread dalam Susantiyo
(2002:16)
Keunikan
produk
yang
membedakan
karakter produk dengan yang lain
merupakan
salah satu atribut yang mempengaruhi minat
beli
konsumen dalam melakukan pembelian
ulang
terhadap produk tersebut.
Menurut Mahajan, et.al dalam Lestari
(2005:20) menyatakan bahwa diferensiasi
pelayanan
merupakan
seperangkat
kemampuan
sumber daya baik manusia maupun
teknologi
tinggi yang digunakan dalam menyediakan
pelayanan yang berbeda dari pesaingnya
4
sehingga dapat mempengaruhi minat beli
ulang
konsumen.
Kotler dan Keller (2007:346), Citra

adalah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan,
seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi
dalam memori konsumen . Citra adalah
tindakan
untuk merancang serangkaian perbedaan
yang
berarti dalam hal membentuk citra yang
berbeda
dibanding perusahaan lain sehingga citra
perusahaan akan mudah diterima oleh
masyarakat serta melekat kuat pada
masyarakat.
Berbagai konsep yang berkembang saat ini
menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai
sarana atau alat untuk meraih keunggulan
bersaing sehingga menarik minat beli ulang
konsumen di pasar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini kausatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat kota
Padang yang telah pernah membeli KFC.
Penentuan ukuran sampel menggunakan
pendapat Cochran dengan sampel 100 orang,
teknik pengambilan sampel dilakukan
berdasarkan Accidental Sampling. Jenis data
penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah koesioner.
Sebelum analisis regresi dilakukan,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.
Untuk pengujian hipotesis secara parsial
digunakan
uji
t
(t-test).
Kaidah
keputusannya
adalah : Jika tingkat signifikansinya < 0,05
maka
Ha diterima dan Ho ditolak. Jika tingkat
signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha
ditolak.
HASIL ANALISIS DATA
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh
variabel
keunggulan bersaing diferensiasi produk,
diferensiasi pelayanan dan diferensiasi citra

terhadap minat beli ulang konsumen pada
KFC
di kota padang. Penyajian data masingmasing
variabel adalah dalam bentuk distribusi.
Indikator dalam penelitian pada variabel
keunggulan bersaing diferensiasi produk ini
adalah pada rasa, ukuran, kerenyahan dan
kebersihan dari indikator ini dapat diketahui
bahwa skor rata-rata untuk variabel
keunggulan
bersaing diferensiasi produk adalah 4,018
dengan tingkat capaian responden adalah
80,35
% (kuat). Hal ini berarti KFC memiliki
diferensiasi produk dibanding pesaingnya.
Dari empat indikator dalam variabel
diferensiasi produk, nilai skor rata-rata
tertinggi
adalah ”rasa ayam goreng KFC lebih nikmat
dibandingkan pesaingnya” yaitu sebesar
4,19
dengan TCR 83,8% (sangat kuat). Hal ini
menunjukkan bahwa rasa ayam goreng lebih
nikmat dibanding pesaingnya. Sedangkan
nilai
skor rata-rata terendah adalah” ayam goreng
KFC lebih bersih dibanding pesaingnya.
Walaupun skor rata-rata lebih rendah namun
skor indikator tersebut masih dalam kategori
baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata
sebesar 3,86 dengan TCR 77,2% (kuat), hal
ini
menunjukkan bahwa rasa ayam goreng KFC
lebih bersih dibanding pesaingnya.
Indikator dalam penelitian pada
keunggulan bersaing Variabel diferensiasi
pelayanan ini adalah rapi, ramah, kecepatan,
tepat janji, jujur, kesiapan, keamanan,
ketulusan
dan kenyamanan. Berdasarkan indikator
tersebut
diketahui bahwa skor rata-rata untuk
variabel
keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan

adalah 3,75 dengan tingkat capaian
responden
adalah 75.09 % (kuat). Hal ini dapat
disimpulkan
bahwa keunggulan diferensiasi pelayanan
dinilai
bagus oleh konsumen. Dari sembilan
indikator
dalam variabel diferensiasi pelayanan, nilai
skor
rata-rata
tertinggi
adalah
”kerapian
karyawan
KFC” yaitu sebesar 4,00 dengan TCR 80%
(kuat). Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan
KFC lebih rapi dibanding pesaingnya.
Sedangkan nilai skor rata-rata terendah
adalah”
ketulusan karyawan KFC, dimana skor ratarata
nya sebesar 3.60 dengan TCR 72% (kuat),
Hal
ini berarti walaupun skor layanan rendah
tetapi
indikator ini masih dalam kategori baik,
artinya
karyawan KFC tulus dalam memberikan
pelayanan dibanding pesaingnya.
Indikator dalam penelitian pada
keunggulan bersaing Variabel diferensiasi
pelayanan ini adalah kesan logo, kesan
merek,
kesan reputasi dan kesan rasa. Deskripsi
indikator tersebut dapat dilihat Berdasarkan
data
pada skor rata-rata untuk variabel
keunggulan
5
bersaing diferensiasi citra adalah 4,06
dengan
TCR adalah 81,25 % (sangat kuat). Hal ini
berarti KFC memiliki diferensiasi citra
dibanding pesainngya. Dari empat indikator
dalam variabel diferensiasi citra nilai skor
ratarata
tertinggi adalah ”kesan pada rasa” yaitu

sebesar 4,10 dengan TCR 82% (sangat
kuat). Hal
ini menunjukan bahwa kesan atas rasa lebih
baik
dibanding pesaingnya.
Walaupun skor rata-rata rendah namun
skor indikator tersebut masih dalam kategori
sangat baik. hal itu dapat dilihat bahwa
kesan
pada merek dan reputasi memiliki nilai ratarata
sebesar 4,04 dengan TCR 80,8% (sangat
kuat),
hal ini menunjukkan bahwa citra KFC lebih
berkesan atas merek dan reputasi dibanding
pesaingnya.
Indikator dalam penelitian ini adalah
pada variabel Jumlah pembeli yang akan
datang
ke KFC dan Banyak produk yang akan di
beli.
Deskripsi indikator tersebut dapat dilihat
dapat
diketahui bahwa skor rata-rata untuk
variabel
minat beli adalah 3,79 dengan TCR 75,90%
(kuat). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
minat
beli ulang KFC termasuk dalam kategori
baik
(kuat). Hal ini memperlihatkan bahwa para
responden memiliki minat beli ulang yang
baik
terhadap KFC.
Dari dua indikator tentang minat beli
ulang yang mendapatkan skor rata-rata
teringgi
adalah” keinginan untuk membeli KFC
dimasa
yang akan datang” yaitu, sebesar 3,92
dengan
TCR 78,4% (sedang), hal ini menunjukkan
bahwa konsumen berkeinginan untuk terus
membeli KFC di masa akan datang.
sedangkan

skor terendah adalah keinginan untuk
membeli
KFC lebih banyak dimasa akan datang
dengan
skor rata-ratanya yaitu 3,67 dengan TCR
sebesar
73,40%, (kuat). Hal ini menunjukkan bahwa
konsumem berkeinginan untuk membeli
lebih
banyak KFC.
Hasil Uji Asumsi Klasik: Setelah
dilakukannya analisis pada uji normalitas di
dapatkan bahwa nilai p-p plot terletak
disekitar
garis diagonal dan tidak menyimpang jauh
dari
garis diagonal sehingga dapat dikatakan
bahwa
distribusi data normal. Ini berarti data X1,
X2, X3
dan Y normal atau data sampel berasal dari
populasi yang tersebar secara normal.
Uji multiklinearitas tidak terdapat
masalah Multiklinearitas atau tidak ada
hubungan antara sesama variabel bebas yaitu
diferensiasi produk, pelayanan, dan citra
dapat
dimasukkan kedalam model berganda
Uji heteroskedastisitas yang didapatkan
bahwa semua variabel dalam penelitian ini
bersifat homogen. Ini dilihat dari sebaran
data
yang tidak membentuk suatu pola tertentu,
jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa model
regresi
yang diperoleh terbebas dari masalah
heterokedasitas.
Uji linearitas Setelah dilakukannya
peneletian maka didapatkan hasil analisis
bahwa
pada diferensiasi produk, pelayanan, dan
citra
terdapat hubungan linier. Yang mana nilai
deviation from linearity berada diatas 0,05.
Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh keunggulan bersaing
variabel bebas diferensiasi produk (X1),
diferensiasi pelayanan (X2), dan diferensiasi
citra (X3) terhadap minat beli ulang (Y).
dengan
menggunakan persamaan regresi berganda
sebagai berikut:
Y= -1,122 +2,091 X1+ 2,263X2 + 3,61 X3
+e
Maka dapat di interprestasikan persamaan
diatas:
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung
(X1) sebesar 2,091 dengan tingkat
signifikan 0,039 < 0,05. Dengan demikian
Ha
diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan
bersaing
diferensiasi
produk
(X1)
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli ulang (Y)
konsumen KFC di kota Padang.
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung(
X2) sebesar 2,263 dengan tingkat
signifikan 0,026 < 0,05. Dengan demikian
Ha
diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan
bersaing diferensiasi pelayanan (X2)
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli ulang (Y)
konsumen KFC di kota Padang.
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung(
X3) sebesar 3.612 dengan tingkat
signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian
Ha
diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan
bersaing diferensiasi citra (X3) berpengaruh
6
signifikan terhadap minat beli ulang (Y)
konsumen KFC di kota Padang.
Pembahasan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
KFC memiliki diferensiasi produk, Variabel
Diferensiasi Produk (X1) memiliki koefisien
regresi positif yaitu sebesar 0,127. Hal ini
menunjukkan
bahwa
semakin
baik
diferensiasi

produk , maka semakin tinggi minat beli
ulang
konsumen. Jika diferensiasi produk (X1)
meningkat sebesar satu satuan, maka minat
beli
ulang (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
0,127 dengan anggapan variabel bebas
lainnya
tetap. Hal ini sejalan dengan pendapat Trout
(1999)
dalam
Sukawati
(2007:72)
mengatakan
bahwa diferensiasi produk adalah perbedaan
mencolok pada suatu produk yang akan
merangsang daya ingat karena perbedaan
tersebut
akan
diapresiasikan
secara
intelektual
hal ini mempengaruhi minat beli ulang
konsumen. (Peter Bread, 1999) juga
berpendapat
dalam Susantiyo (2002:16) Keunikan
produk
yang membedakan karakter produk dengan
yang
lain merupakan salah satu atribut yang
mempengaruhi minat beli konsumen dalam
melakukan pembelian ulang terhadap
produk
tersebut. Jika diferensiasi bagus maka
konsumen
akan berminat untuk membeli dan jika
diferensiasi produk tidak baik maka
konsumen
tidak berminat untuk membelinya, untuk itu
variabel diferensiasi produk yang digunakan
yaitu kualitas rasa. Diferensiasi produk
disini
adalah keunikan produk KFC yang berbeda
dengan produk lain yang ditawarkan oleh
pesaing dengan hal-hal yang dapat menarik
minat membeli.
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan
ditemukan bahwa keunggulan diferensiasi
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
minat
beli ulang konsumen pada KFC di kota
Padang.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa KFC
memiliki diferensiasi pelayanan, Variabel
Diferensiasi Pelayanan (X2) memiliki
koefisien
regresi positif yaitu sebesar 0,069. Hal ini
menunjukkan
bahwa
semakin
baik
diferensiasi
pelayanan, maka semakin tinggi minat beli
ulang
konsumen. Jika diferensiasi pelayanan (X2)
meningkat sebesar satu satuan, maka minat
beli
ulang (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
0,069 dengan anggapan variabel bebas
lainnya
tetap. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Tjiptono
(2001)
dalam
Sukawati
(2007:72)
diferensiasi
adalah secara konsisten memberikan kualitas
pelayanan yang lebih baik dari pada para
pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan
memenuhi
atau bahkan melampaui kualitas jasa yang
diharapkan para pelanggan. Mahajan, et.al
(1999) dalam Lestari (2005:20) juga
menyatakan
bahwa diferensiasi pelayanan merupakan
seperangkat kemampuan sumber daya baik
manusia maupun teknologi tinggi yang
digunakan dalam menyediakan pelayanan
yang
berbeda dari pesaingnya sehingga dapat
mempengaruhi minat beli konsumen.
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan
ditemukan bahwa keunggulan diferensiasi
citra
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
ulang
konsumen pada KFC di kota Padang.
Variabel
diferensiasi citra (X3) memiliki koefisien
regresi
positif yaitu sebesar 0,272. Hal ini
menunjukkan
bahwa semakin baik diferensiasi citra, maka

semakin tinggi minat beli ulang konsumen.
Jika
diferensiasi citra (X3) meningkat sebesar
satu
satuan, maka minat beli ulang (Y) akan
mengalami kenaikan sebesar 0,272 dengan
anggapan variabel bebas lainnya tetap.
Hal ini dapat disimpulkan berarti KFC
memiliki keunggulan diferensiasi citra lebih
baik
dibanding pesaingnya untuk menarik minat
beli
ulang konsumen di pasaran. Keunggulan
bersaing diferensiasi citra ini adalah
keistimewaan yang dimiliki oleh perusahaan
dalam menjual produk dikarenakan produk
mereka memiliki citra yang jelas dan sudah
banyak masyarakat mengenal bagaimana
kualitas
dari produk yang di hasilkannya sehingga
konsumen merasa tidak kecewa dengan
produk
yang dijual oleh KFC karana citra pada KFC
sudah melekat kuat dibenak konsumen. Hal
di
perkuat oleh Kotler dan Keller (2007:346),
Citra
adalah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan,
seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi
dalam memori konsumen. Citra adalah
tindakan
untuk merancang serangkaian perbedaan
yang
berarti dalam hal membentuk citra yang
berbeda
dibanding perusahaan lain sehingga citra
perusahaan akan mudah diterima oleh
7
masyarakat serta melekat kuat pada
masyarakat.
Berbagai konsep yang berkembang saat ini
menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai
sarana atau alat untuk meraih keunggulan
bersaing sehingga menarik minat beli ulang

konsumen di pasar. Hal tersebut dapat
dilakukan
melalui simbol atau merek yang kuat yang
dapat
membentuk brand image dari KFC.
Dari teori diatas dapast ditarik
kesimpulan
bahwa
KFC
telah
mengintegrasikan
bukan hanya dari sisi kontents akan tetapi
sudah
sampai pada konteks, hal ini dapat dilihat
dari
persepsi konsumen akan citra produk dengan
memposisikan KFC berbeda dengan
makanan
cepat saji lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
pembahasan terhadap hasil penelitian yang
dilakukan melalui analisis regresi berganda
antara variabel variabel penyebab terhadap
variabel akibat terhadap minat beli ulang
konsumen KFC di kota Padang, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Variabel keunggulan bersaing
diferensiasi citra berpengaruh positif
terhadap
minat beli ulang konsumen di kota Padang.
Hal
ini membuktikan semakin bagus keunggulan
bersaing diferensiasi citra maka semakin
meningkat minat beli ulang konsumen KFC
di
kota Padang
Variabel keunggulan bersaing
diferensiasi pelayanan berpengaruh positif
terhadap minat beli ulang konsumen di kota
Padang. Hal ini membuktikan semakin baik
keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan
maka semakin meningkat minat beli ulang
konsumen KFC di kota Padang.
Variabel keunggulan bersaing
diferensiasi produk berpengaruh positif
terhadap minat beli ulang konsumen KFC di
kota

Padang. Hal ini membuktikan semakin baik
keunggulan bersaing diferensiasi produk
maka
semakin meningkat minat beli ulang
konsumen
KFC di kota Padang.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
maka penulis memberikan saran kepada
pimpinan KFC di Kota Padang agar dapat
meningkatkan minat beli ulang konsumen
KFC
di kota Padang, guna tercapainya tujuan
perusahaan:
Pada variabel keunggulan bersaing
diferensiasi
citra,
dengan
cara
:
Meningkatkan
kesan merek agar standar atau tujuan minat
beli
ulang dapat tercapai dan Meningkatkan
kesan
reputasi dalam kondisi nyata.
Pada variabel keunggulan bersaing
diferensiasi
pelayanan,
dengan
cara
meningkatkan
kualitas pelayanannya agar pengaruh
keunggulan
bersaing diferensiasi pelayanan yang ada
pada
KFC selalu unggul dibanding pesaingnya,
seperti:
Lebih meningkatkan ketulusan dalam
melayani
konsumen
Dan
tepat
janji
dalam
memberikan
layanan.
Pada variabel keunggulan bersaing
diferensiasi produk, dengan cara: Lebih
meningkatkan lagi kualitas produknya agar
pengaruh keunggulan bersaing diferensiasi
produk yang ada pada KFC selalu unggul di
banding
pesaingnya.
Dan
Lebih
meningkatkan
lagi kebersihan pada produk, agar standar
atau
tujuan minat beli ulang dapat tercapai dan

meningkat dalam kondisi nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chaula. 2007.” Analisis Strategi
Membangun Loyalitas Konsumen Melalui
Diferensiasi Produk Study Kasus
Pengguna Sepeda Motor Honda “. Telaah
Bisnis : (Nomor 2 Tanun 2007).
Craven, W David. 1999. Pemasaran
Strategi.
Ahli Bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga.
Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data
Kuantitatif Dengan Program Spss. Padang:
FE, UNP.
Indriantoro,
Nur.
1999.
Metodologi
Penelitian
Bisnis. Yogyakarta : BPFE.
Israel, Glenn D. 1992. Determining Sample
Size.
Onlien. Edis. Ipas. Ufl. Edu/Pd006 (Akses
Tgl 31 Juli 2012)
8
Kotler,
Philip.
2000.
Manajemen
Pemasaran
Indonesia. Ahli Bahasa Ancellawati. Buku
2. Salempat Empat. Jakarta
. 2001.Prinsip-Prinsip
Pemasaran.Ahli Bahasa Benyamin Molar.
Jakarta : Erlangga.
. 2004. Manajemen Pemasaran.
Edisi Millenium. Ahli Bahasa Benyamin
Molar. Jakarta : Prehallindo
Dan Amstrong, Gary.2001. dasardasar
pemasaran. Edisi Ke Sembilan. Ahli
Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga
Dan Amstrong, Gary.2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi Ke Dua Belas.
Ahli Bahasa Bob Sabran. Jakarta:
Erlangga
Dan Hoon Ang Dkk. 2000.
Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Ahli
bahasa Handoyo Prasetyo. Yogyakarta:
Andi.
dan Keller, Kevin Lane. 2007.
Manajemen Pemasaran 1, Jilid 1. Ahli
bahasa Benyamin Molan. Jakarta:
Erlangga.

dan Keller, Kevin Lane. 2007.
Manajemen Pemasaran 1, Jilid 2. Ahli
bahasa Benyamin Molan. Jakarta:
Erlangga.
dan Keller, kevin Lane. 2009.
Manajemen Pemasaran 1 ,Jilid 13. Ahli
bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro,
Mudrajad.
2005.
Strategi
Bagaimana
Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta :
Erlangga.
Kuntjara. 2007. “Analisis Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Minat Beli Ulang
Konsumen Terhadap Pt Wijaya Karya
Beton Wilayah Jawa Tengah”. Laporan
Penelitian. Universitas Diponegoro.
Nazir, Mohamad. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Parlindungan,
Budi.2010.
Pengeruh
Diferensiasi
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Produk Extra. Laporan Penelitian: Fakultas
Ekonomi. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran.
Porter, E Michael.1994. Strategi Bersaing,
Alih
Bahasa Tim: Penerjemah Bina Rupa
Aksara. Jakarta: Biharupa Aksara.
Puspitasari, Diana.2006. Analisis Pengaruh
Persepsi Kualitas Dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang.
Laporan Penelitian : Program Pasca
Sarjana. Universitas Diponegoro
Semarang.
Riduwan. 2009. Metode Dan Teknik
Menyusun
Tesis. Bandung: Alfabeta
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku
Konsumen
Dan Implikasi Untuk Strategi Dan
Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Setyaningsih, Rahmawati. 2008. “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat
Beli Ulang Pada Kedai Kopi Dome Di

Surabaya”. Laporan Penelitian:
Universitas Diponegoro.
Simamora, Bilson. 2003. Membongkar
Kotak
Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
. 2004. Riset Pemasaran Falsafah
Teori dan Aplikasi. Jakarta :Gramedia.
Susantiyo, Nugroho. 2002. “Analisis
AtributAtribut Diferensiasi Terhadap Minat Beli
Konsumen”. Laporan Penelitian :
Universitas Diponegoro .
Susetyarsi, Th.2012. “Membangun Brand
Image

Produk Melalui Promosi Event Sponsor
Dan Publisitas”. Jurnal STIE Semarang.
Vol 4. No 1.
Sukawati,
Tjokorda
Gde
Raka.
2007.”Pengaruh
Strategi Diferensiasi Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pita Maha Tjampuhan Resort
Dan Spa Di Ubud”. Jurnal Fakutas
9
Ekonomi (Nomor 1 Tahun 2007). Hlm. 6985.
Umar, Husein. 2002. Strategi Management.
Jakarta: Gramedia Pustaka.
. 2009. Metode Penelitian Untuk
Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.