Tugas vlady macam macam pencemaran 4

Macam-Macam Pencemaran a
Pencemaran Udara

1. Pengertian
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
2. Sumber Polusi Udara
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global
dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
1. Transportasi
2. Industri
3. Pembangkit listrik
4. Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan
bakar
5. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)


Sumber alami
1. Gunung berapi
2. Rawa-rawa
3. Kebakaran hutan
4. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
1. Transportasi amonia
2. Kebocoran tangki klor
3. Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
4. Uap pelarut organik
3. Jenis-jenis bahan pencemaran udara
 Karbon monoksida
 Oksida nitrogen


Oksida sulfur




CFC



Hidrokarbon



Volatile Organic Compounds



Partikulat

4. Dampak
 Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat

pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998
senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun
2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.



Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
 Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
1. Peningkatan suhu rata-rata bumi
2. Pencairan es di kutub
3. Perubahan iklim regional dan global
4. Perubahan siklus hidup flora dan fauna


Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami

bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
5. Solusi atau cara untuk mengatasi polusi udara



Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.



Menghemat Energi yang digunakan.



Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.


Pencemaran Air

1. Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia
untuk kematian dan penyakit,dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap
harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anakanak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina

menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki
akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah
akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45
persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk
dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika
tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran
ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

2. Penyebab dan akibat terjadinya polusi air
Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbedabeda.
 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
 Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.



Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.



Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum



pencemaran air oleh sampah



Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Akibat




Dapat menyebabkan banjir
Erosi



Kekurangan sumber air



Dapat membuat sumber penyakit



Tanah Longsor



Dapat merusak Ekosistem sungai




Kerugian untuk Nelayan

3. Macam-macam Cara mencegah,mengatasi serta menanggulangi pencemaran air
10 Cara Mencegah Pencemaran Air
1. Gunakan air dengan bijaksana.
2. Kurangi penggunaan deterjen.
3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia.
4. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.
5. Kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.
6. Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
7. Menanam pohon.
8. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
9. Menggalakkan industri daur ulang.
10. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga
Menanggulangi Pencemaran Air

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air.

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM
(Environmental Pollution Control Manager).
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
• Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
• Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
• Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
• Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah
dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang
dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya
AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri.
Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut
terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya
lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan
melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010
Biologi)
Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air.
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon
selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu
sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon
merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya
bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumbersumber air potensial di bawahnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan
pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM
(Environmental Pollution Control Manager).
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
• Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
• Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
• Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
• Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah
salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.
Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
• Perubahan perilaku masyarakat
• Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair
Perubahan Perilaku Masyarakat Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi”
apabila terjadi pencemaran terhadap badanair. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu
perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi
pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah
dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang
tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di
lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada
tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah perilaku tentang
pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah
dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya
dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya
diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu
air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan
tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:
1. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.

2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda
motor
3. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai
tempat kakus
4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di
daerah/lingkungan yangrata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah
disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah
dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / airtanah.Selain itu, sudah
saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamarmandi,
dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan
atausungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalambeberapa
kolam kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia
tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam
terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi
ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang
tidak tercemar.
Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:
a) Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang
mengendap atau mengapung.
b) Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara
biologis
c) Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode
bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.
- Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk
mengendapkan fosfor.
- Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
- Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan
tenaga
listrik
- Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air
- Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi
bergantung padajenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap
dialirkan ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian,
tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di
dalam air.

Pencemaran Tanah

1. Pengertian
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
2. Penyebab dan akibat Pencemaran tanah
kebocoran limbah kimia dan polutan-polutan yang dihasilkan oleh proses industri,
penggunaan pestisida, masuknya air tercemar kedalam lapisan sub-permukaan, merembesnya
minyak, zat kimia, atau limbah beradiasi kedalam tanah, sampah, dan lainnya.
Zat-zat yang masuk kedalam tanah tersebut sangat berbahaya, karena cenderung untuk
mengendap dan berubah menjadi zat beracun di tanah, yang tentu saja berdampak langsung
terhadap kehidupan manusia secara langsung, karena pencemaran tanah mampu membuat
pencemaran terhadap air dan udara disekitarnya.
Dampak Pencemaran Tanah bagi kesehatan sudah sangat jelas sekali, seperti mampu
mengakibatkan Leukemia, kerusakan ginjal, keracunan hati, gangguan saraf otot, gangguan
sistem saraf pusat, sakit kepala, iritasi pada mata dan kulit, dan bahkan mampu menyebabkan
kematian.

Akibat
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai
pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pada Ekonomi
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Pada Pertanian
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3. Cara Mengatasi atau Menanganani Pencemaran Tanah
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan onsite adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh
lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai

bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur
dan sebagainya.
Cara lain untuk mengatasi pencemaran tanah yaitu :
1. Landfill, yaitu pembuangan sampah ke dalam lobang (tempat yang lebih rendah).
2. sanitary incine ration, pembuangan sampah ke dalam jurang kemudian ditutup lagi dengan
tanah
3. Individual incineration, yaitu sampah dikumpulkan dan dibakar sendiri.
4. Incinerator, yaitu pembakaran sampah setelah sampah terkumpul banyak oleh petugas
kebersihan.
Pencemaran Suara

1. Pengertian
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak
sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana[1]. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia[1]. Bunyi disebut bising apabila
inetensitasnya telah melampaui 50 desibel[1].
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri,
kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat
pendengaran yang permanen
2. Sebab-Sebab Pencemaran Bunyi/Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup.Sifatpolutanadalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.

Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran
sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekulmolekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang
rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan
gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan
waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya pencemaran bunyi, maka kita perlu tahu sumbersumber dari pencemaran bunyi. Sumber pencemaran bunyi ialah sumber bunyi yang
kehadirannya dianggap mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak
bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan,
pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Di
Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan
atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang
torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses
kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom,
dan lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya
diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
3. Dampak dari Pencemaran Bunyi/Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis,
gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan
gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan
gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan,
menurunya performan kerja, stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap
kesehatan pekerja dijelaskan sebagai berikut:
1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau
yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg),
peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta

dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat
menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi
reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo.
Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem
saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan
keseimbangan elektrolit.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan
cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit
psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi
pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan
harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan,
sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda
bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan
seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau
melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau
mual-mual.
5. Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang
menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari
zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan
terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja
terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali,
biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya
dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :
1. Tuli sementara (Temporaryt Treshold Shift =TTS)
Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami
penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu
singkat. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan
pulih kembali.
2. Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS)
Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktor-faktor
sebagai berikut :
Tingginya level suara
Lama paparan
Spektrum suara
Temporal pattern, bila kebisingan yang kontinyu maka kemungkinan terjadi TTS akan lebih
besar
Kepekaan individu
Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat (pengaruh synergistik)
ketulian apabila diberikan bersamaan dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan
beberapa obat lainnya
Keadaan Kesehatan
3. Trauma Akustik

Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh alat
pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari
bising dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras,
seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang
pendengaran atau saraf sensoris pendengaran.
4. Prebycusis
Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami
hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada
tinggi). Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan daya dengar akibat pajanan
bising ditempat kerja.
5. Tinitus
Tinitus merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran . Gejala yang
ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan
gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada
diruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).
4. Cara Menanggulangi Pencemaran Bunyi/Suara
1. Penggunaa alat peredam suara
Ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran suara, salah satunya adalah penggunaan
alat peredam suara, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir
Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron,
Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai
bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding
ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Selain itu kini di perkantoran, hotel atau
apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang
dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran
manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan
peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton
ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran:
Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x
15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus
untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini
terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi polusi suara.
2. Pendidikan
Melalui pendidikan dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap
alam sekiar terutama dari hal-hal yang sangat kecil. Melalui pendidikan mereka dapat
mengetahui berbagai pencemaran alam dari segi efek-efek negative terhadap lingkungan dan
manusia.
3. Tanggung jawab bersama
Pemerintah harus berperan dalam membuat hukum untuk melindungi alam sekitar.
Pengawasan oleh pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik harus
mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap

lingkungan sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik pabrik dapat memasang
alat peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan
yang mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan
kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari
manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat
elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak
mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung
hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
4. Pameran dan kampanye lingkungan
Mengadakan pameran secara berkala disetiap daerah tertentu tentu perlu dilakukan dengan
mendistribusikan brosur tenteng penyebab dan dampak pencemaran suara terhadap
lingkungan dan manusia. Selain itu, pemerintah perlu menunjukkan slide terkait pencemaran
suara agar dapat menyadarkan masyarakat dan mengajar masyarakat untuk melindungi
lingkungan.
5. Melalui media massa
Penyiaran masalah terkait lingkungan agar masyarakat peka dan berhati-hati untuk
melindungi lingkungan dari pencemaran. Di samping itu juga pihak media massa juga harus
selalu meng-uptade informasi tentang lingkungan terutama masalah pencemaran.