Contoh proposal peneltian 2009 indo

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI
TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :
DWIRINI ANGGARSARI
(05 312 162)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2007/2008

Halaman Pengesahan
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PARTISIPASI DAN KEPUASAN PEMAKAI
TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI

Yogyakarta,

Oktober 2008


Propsoal ini telah diterima dan disetujui
Oleh Dosen Pembimbing Skripsi

Kesit Bambang Prakosa, M.Si
NIDN: 0519116401

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PROPOSAL

i

HALAMAN PENGESAHAN

ii

DAFTAR ISI

iii


BAB 1

PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Rumusan Masalah

4

1.3 Tujuan Penelitian

4

1.4 Manfaat Penelitian


5

BAB 2

LANDASAN TEORI

5

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4

RANCANGAN ALOKASI DANA DAN WAKTU
PENELITIAN

Daftar Pustaka


10

15

25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Saat ini teknologi berkembang sangat cepat. Hal ini diikuti oleh perkembangan
teknologi yang berbasis sistem informasi. Perkembangan dari sistem informasi
membutuhkan berbagai faktor pendukung, seperti partisipasi dari pengguna.
Partisipasi pengguna diharapkan mampu mendukung kesuksesan dari sistem
informasi yang mencerminkan kepuasan dari para pengguna sistem informasi.
Hubungan antara partisipasi dan kepuasan para pengguna dipengaruhi oleh
beberapa faktor kemungkinan. McKeen et.al. (1994) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem sebagai variabelvariabel yang moderat, sedangkan dampak dari pengguna dan komunikasi pengguna
sebagai variabel yang independen dihubungkan dengan partisipasi dan kepuasan dari
para pengguna.

Pengembangan sistem informasi merupakan sebuah keputusan yang sangat
strategis. Selain menyangkut investasi yang cukup besar, terdapat banyak faktor lain
yang harus dipertimbangkan. Kompleksitas sistem bukanlah merupakan jaminan
perbaikan kinerja, bahkan bisa jadi kontraproduktif bila dalam tahapan implementasi
ternyata tidak didukung dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dikuasai

perusahaan.

Guimares

(2003)

menyatakan

bahwa

sistem

informasi


harus

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna.
Paparan singkat ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan sistem
informasi, organisasi perlu untuk secara proaktif melibatkan SDM-nya dengan
keputusan strategis ini. Dengan kata lain diperlukan partisipasi aktif dari para
pengguna (pegawai) agar nantinya sistem yang dikembangkan dapat berjalan secara
efektif.
Beberapa hasil riset menemukan bahwa partisipasi aktif dalam pengembangan
sistem mempunyai hubungan positif dengan keberhasilan sistem (Ives dan Olson
1984; Barki dan Hartwick 1994; Guimaraes et al. 2003). Namun demikian beberapa
hasil riset lain justru memperoleh temuan yang berbeda. Partisipasi mempunyai
hubungan yang negatif dan partisipasi mempunyai hubungan yang tidak signifikan
dengan keberhasilan sistem ( Barki dan Hartwick 1989). Pertentangan hasil riset ini
memberikan indikasi perlunya dilakukan pendekatan kontijensi dalam mencari
hubungan antara partisipasi pengguna dan keberhasilan sistem dalam pengembangan
sistem informasi.
Guimares et al. (2003) menyatakan bahwa keberhasilan sistem mempunyai tiga
komponen (tolak ukur), yaitu kualitas sistem, manfaat sistem dan kepuasan pengguna.
Pendapat ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam pengembangan sistem

informasi terkait dengan pengguna ditentukan oleh sampai sejauh mana partisipasi
yang ada dapat menyebabkan kepuasan pengguna. Dalam komunitas pengembang
sistem, partisipasi merupakan faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjamin

kepuasan pengguna sehingga mampu menunjang keberhasilan sistem tersebut
(Mckeen et al. 1992).
Pengguna mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sistem
informasi. Faktor partisipasi pengguna secara umum dari berbagai hasil riset
memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pengembangan sistem. Hasil
penelitian yang dipaparkan baik oleh Mckeen et al. (1994), Doll dan Deng (2001),
Guimares et al. (2003) serta Suryaningrum (2003) menemukan bahwa partisipasi
pengguna merupakan variabel yang efektif yang menetukan kepuasan pengguna,
keberhasilan sistem maupun kualitas sitem. Pengguna ketiga terminologi variabel ini
(kepuasan pengguna, keberhasilan sistem dan kualitas sistem) seringkali rancu.
Seringkali kepuasan pengguna dianggap sama dengan kualitas sistem, atau bila tidak
kepuasan pengguna digunakan untuk mengukur kualitas sistem.
Terkait dengan partisipasi pengguna, Doll dan Deng (2001) memberikan
gambaran bahwa partisipasi merupakan variabel yang sangat kompleks. Secara
psikologis, partisipasi diharapkan mampu mencapai tiga aspek penting, yaitu aspek
kognitif (pengetahuan, pemahaman dan kreatifitas), aspek motivasional (peningkatan

kepercayaan dan sensitivitas terhadap kontrol) serta aspek pencapaian nilai (ekspresi
diri, kebebasan, pengaruh, dsb). Pencapaian ketiga aspek ini diharapkan (masingmasing secara berurutan) dapat menyebabkan kemanfaatan dan desain yang lebih
baik, penolakan yang lebih rendah, penerimaan yang lebih tinggi, serta dapat
meningkatkan moral dan kepuasan pengguna.
Tingkat partisipasi dan kepuasan pemakai akan mempengaruhi kesuksesan sistem,
dimana partisipasi pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem informasi.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, diketahui bahwa partisipasi mempunyai
hubungan yang positif dengan kepuasan pemakai, namun pada besaran yang
berbeda-beda dan fluktuatif. Demikian pula temuan tentang variabel dukungan
manajemen

puncak,

komunikasi

pemakai-pengembang,

kompleksitas


tugas,

kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai variabel moderating masih
kontradiksi.

1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis
merumuskan pokok permasalahannya, yaitu :
1.

Apakah partisipasi pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi?

2.

Apakah kepuasan pemakai mempengaruhi kinerja sistem informasi?

3.

Bagaimanakah pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai
terhadap kinerja sistem informasi?


1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja
sistem informasi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepuasan pemakai terhadap inerja
sistem informasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan
kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain yaitu :
1. Karyawan staf departemen sistem informasi untuk memberikan pelayanan yang
baik dalam memenuhi kebutuhan para pengguna jasanya, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kepuasan pemakai, yang nantinya akan berpengaruh pada
kinerja sistem informasi.
2. Manajer sistem informasi, diharapkan dapat sebagai input bagi pengambil
keputusan (decision maker) untuk menelaah lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang dapat memoderasi pengaruh partisipasi pemakai dalam pengembangan

sistem informasi, sehingga dapat mengarah pada kesuksesan pengembangan
sistem informasi.
3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi pedoman atau referensi untuk penelitian
dalam bidang sistem informasi di masa mendatang.
4. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pustaka untuk
kegiatan penelitian yang sejenis.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori
2.1.1. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumberdaya (manusia,
komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasaran perusahaan. Sistem informasi mirip dengan sebuah
jaringan komunikasi karena keduanya sama-sama menyediakan informasi untuk berbagai
pihak.
2.1.1.1. Konsep Dasar Sistem
Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memnuhi dua syarat.
Pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem, atau
ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur.
Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur,
yaitu input, proses, dan output.
2.1.1.2. Tujuan Sistem Informasi
Sistem informasi suatu organisasi dalam dunia bisnis, pendidikan, dan
pemerintahan mempunyai tiga sasaran utama yaitu menyediakan informasi yang
menunjang pengambilan keputusan, menyediakan informasi yang mendukung

operasi harian, dan menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan
kekayaan. Baik pengguna interen maupun eksteren dilayani oleh informasi
pendukung kegiatan operasional, sedangkan informasi untuk pengelolaan
kekayaan hanya ditujukan bagi pengguna eksteren. Kebanyakan informasi untuk
dua sasaran terakhir dan sebagian informasi untuk sasaran pertama dihasilkan
melalui pemrosesan data transaksi.

2.1.1.3. Fungsi-Fungsi Yang Dijalankan Oleh Sistem Informasi
Mekanisme atau kerangka kerja terdiri atas lima tugas atau fungsi pokok:
pengumpulan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, serta
penyediaan informasi. Fungsi-fungsi ini kemudian terdiri atas serangkaian tahap,
yang sering disebut sebagai siklus pemrosesan data, yang mentransformasikan
data dari berbagai sumber menjadi informasi yang dibutuhan oleh berbagai
macam pengguna.
1.

Tahap Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data biasanya biasanya ada beberapa tahap yang dilalui.
Tahap penangkapan data (data capture) adalah tahap penarikan data ke dalam
sistem. Setelah ditangkap, data biasanya dicatat (recorded) pada formulir-formulir
yang dinamai dokumen sumber. Data tangkapan mungkin juga diabsahkan
(divalidasi) untuk memastikan akurasi atau ketepatannya dan diklasifikasikan
untuk dapat dimasukkan ke dalam kategori-kategori yag telah ditentukan.
Selanjutnya, data dapat ditransmisikan atau dipindahkan dari titik tangkapan ke
titik pemrosesan.

2.

Tahap Pemrosesan Data

Data yang terkumpul biasanya menjalani serangkaian tahap pemrosesan untuk
dapat ditransformasikan menjadi informasi yang berguna. Tahap validasi dan
klasifikasi lebih lanjut dapat dilakukan. Adakalanya data dialihkan (transcribed)
ke dalam media atau dokumen lain. Data dapat dikelompokkan biasanya disortasi
menurut satu atau beberapa karakteristik. Bila tedapat data kuantitatif, langkah
perhitungan atau perbandingan seringkali dilakukan sebagai akibatnya data baru
mungkin tercipta.
3.

Manajemen data

Fungsi dari manajeman data terdiri atas tiga kunci : penyimpanan (storing),
pemutakhiran (updating), dan pengambilan ulang (retrieving).
4.

Pengendalian Dan Keamanan Data

Data yang masuk ke dalam pemrosesan bisa saja salah, data mungkin juga hilang
atau dicuri selama pemrosesan, hasil pencatatan dapat dipalsukan selama
pemrosesan dan sebagainya. Langkah pengendalian dan tindakan pengamanan
lain meliputi otomatisasi, perujukan (rekonsiliasi), verifikasi, dan tinjauan ulang
(review).
5.

Penyediaan Informasi

Fungsi terakhir sistem informasi ini , menempatkan informasi ke tangan
pengguna, dapat meliputi satu langkah atau lebih. Pelaporan mencakup penyiapan
laporan dari data olahan, data simpanan atau dari keduanya. Komunikasi terdiri
dari membuat laporan yang mudah digunakan oleh pengguna dan secara fisik
menyampaikan laporan kepada pengguna.

2.1.2 Pengembangan Sistem Informasi
Siklus pengembangan sistem terdiri atas beberapa tahap, diawali dengan
perencanaan sistem dan diakhiri dengan implementasi sistem.
Perencanaan sistem meletakkan dasar bagi sistem informasi baru atau sistem informasi
hasil revisi. Tahap ini meliputi persiapan rencana sistem induk di samping juga usulan
proyek sistem untuk melaksanakan rencana tersebut.
Analisis sistem meliputi survai dan analisis terhadap sistem informasi yag
sekarang. Tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari
sistem yang baru di samping juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri.
Desain sistem meliputi penentuan spesifikasi yang memenui kebutuhan dan persyaratan
yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Seringkali dibuat desain-desain alternatif
untuk dievaluasi.
Justifikasi dan seleksi sistem meliputi analisis rinci mengenai manfaat dan biaya
dsain sistem tertentu. Tahap ini juga mencakup evaluasi usulan-usulan dari produsen
peralatan pemrosesan, agar peralatan yang palin sesuailah yang dipilih untuk
mengimplementasikan desain.
Implementasi sitem terdiri dari lagkah-langkah penyelesaian rincian desain baru
perekrutan dan pelatihan karyawan-karyawan baru, memasang dan menguji coba
peralatan baru, mengkonversi arsip-arsip ke media yang baru dan menghidupkan mesin
sistem baru.

2.1.3. Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi
Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam
pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberi kesempatan untuk memberikan
pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi maka pemakai secara
psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung jawabnya,
sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat. Keterlibatan menurut
Barki dan Hatwick didefinisikan sebagai suatu keadaan psikologi yang subyektif, sedang
partisipasi menunjukkan pada perilaku dan aktivitas yang dilakukan (Javenpaa dan Ives,
1991) dalam (Grahita dan Nur, 1997 :23). Tjhai Fung Jen(2002) berpendapat bahwa
keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan
adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
sistem informasi dalam kinerja SIA. Dalam artikel tersebut partisipasi digunakan untuk
menunjukkan

intervensi

personal

yang

nyata

atau

aktivitas

pemakai

dalam

pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai
tahap implementasi sistem informasi. Hal ini menyebabkan penulis mengajukan hipotesis
pertama.
HA1: Partisipasi pemakai mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi.

2.1.4. Pengertian dan Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Partisipasi pengguna akan lebih bersifat situasional dan diperlukan pendekatan
kontijensi intuk mengetahui hubungannya dengan kepuasan pengguna. Hasil penelitian

Lindrianasari (2000) menunjukkan bahwa tingkat keahlian pengguna mempunyai
hubungan yang signifikan dengan partisipasi. Hal ini memberikan indikasi bahwa mereka
yang mempunyai tingkat keahlian yang tinggi berpeluang lebih baik untuk berpartisipasi
dibanding yang berkeahlian rendah. Kepuasan pemakai sistem informasi Conrath dan
Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem
informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan.
Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai dan
kemudahan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi sehingga kinerja sistem
informasi semakin tinggi. Hal ini yang menyebabkan penulis mengajukan hipotesis yang
kedua.
HA2: Kepuasan pemakai mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi.

2.1.5 Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai
Kepuasan pengguna adalah sebesar kepercayaan mereka terhadap kemampuan
dari suatu sistem informasi untuk memuaskan mereka akan kebutuhan informasi (Ives
et.al., 1983). Salah satu indikasi dari kesuksesan pengembangan sistem adalah kepuasan
para pengguna (McKeen et.al., 1994; Choe, 1996; Hardgrave et.al., 1999). Kesuksesan
dari sistem informasi mempresentasikan suatu keadaan multidimensional yang alami,
termasuk kepuasan dari para pengguna (Pitt et.al., 1995). Partisipasi dari para pengguna
dalam pengembangan sistem informasi menghasilkan ketersediaan untuk kebutuhan dan

pengharapan para pengguna untuk melakukan pekerjaan mereka secara maksimal dan
menghasilkan kepuasan bagi para pengguna.
Hwang dan Thorn (1999) menyimpulkan bahwa partisipasi mempunyai hubungan
yang sangat signifikan dengan keberhasilan sistem. Artinya dalam konteks tidak langsung
adanya partisipasi pengguna merupakan upaya untuk mencapai kepuasan pengguna agar
keberhasilan dalam pengembangan sistem dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesa sebagai berikut:
HA3: Interaksi antara partisipasi dan kepuasan pemakai mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja sistem informasi.

2.2 Kajian Pustaka
2.2.1. Pengaruh Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi
Pengguna mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sitem
informasi. Faktor partisipasi pengguna secara umum dari berbagai hasil riset
memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pengembangan sistem.
Meta analisis yang dilakukan oleh Hwang dan Thorn (1999) menyimpulkan
bahwa partisipasi pengguna mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan
keberhasilan sistem. Artinya dalam konteks tidak langsung adanya partisipasi
pengguna merupakan upaya untuk mencapai kepuasan pengguna agar keberhasilan
dalam pengembangan sistem dapat tercapai. Doll dan Deng (2001) menyatakan
bahwa partisipasi pengguna merupakan faktor penting yang harus dipenuhi.
Wawancara, survey, identifikasi kebutuhan pengguna akan dilakukan secara intens
untuk memperbaiki kualitas keputusan desain sistem informasi. Upaya ini

diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pengguna yang pada gilirannya
menyebabkan keberhasilan pengembangan sistem.
2.2.2. Kepuasan Pemakai Dan Kinerja Sistem Informasi
Suatu departemen SI yang sukses harus mampu memberikan keuntungan bagi
para pengguna jasa melalui aktivitas pelayanan yang dilakukannya dan mampu
membantu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain suatu departemen SI
yang sukses haruslah efektif bagi pengguna dan organisasinya. Dengan demikian
mampu memberikan kepuasan kepada para pengguna jasanya.
Perluasan fungsi departemen SI seiring dengan kemajuan dan perubahan
lingkungan bisnis global menuntut diperbesarnya cakupan model kesuksesan sistem
informasi yang ditawarkan ajukan oleh DeLone dan McLean (1992). Pitt et.al.
(1995) menawarkan suatu model yang diperbaharui dengan menambahkan kualitas
jasa sistem informasi. Kualitas jasa bersama-sama dengan kualitas sistem dan
informasi akan mempengaruhi kegunaan dan kepuasan para pengguna jasa sistem
informasi.
2.2.3. Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan
Sistem Informasi
Terkait dengan partisipasi pengguna, Doll dan Deng (2001) memberikan
gambaran bahwa partisipasi merupakan variabel yag sangat kompleks. Secara
psikologis, partisipasi diharapkan mampu mencapai tiga aspek penting, yaitu aspek
kognitif, aspek motivasional serta aspek pencapaian nilai. Kesuksesan pencapaian
target dari ketiga aspek ini pada gilirannya akan menyebabkan semakin
meningkatnya produktifitas dan kepuasan pengguna.

Setianingsih dan Indriantoro (1998) dalam (Nurika dan Nur, 1994:4)
melakukan penelitian terhadap 94 manajer divisi atau departemen dari berbagai
perusahaan jasa, manufaktur, maupun dagang yang berlokasi di wilayah Indonesia.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dan sisgnifikan
antara partisipasi dengan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini mencakup penentuan populasi dan sampel, instrumen
penelitian, dan teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang merupakan cara
atau metode yang dipakai dalam melaksanakan penelitian.

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para pemakai akhir sistem informasi di
perguruan tinggi yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.
Pemilihan

UII

ini

dikarenakan

UII

telah

menerapkan

sistem

informasi

terkomputerisasi dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahannya, dimana sebagai
institusi pendidikan akan cepat terkena dampak kemajuan teknologi seperti hal-hal
yang berkaitan dengan kurikulum, kualitas layanan, dan kemudahan layanan.

3.1.2. Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive random
sampling. Pengambilan sampel dengan cara ini merupakan teknik pengambilan
sampel secara acak dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini
adalah dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.

3.2. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
3.2.1. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah pertanyaan-pertanyaan berupa kuesioner yang akan disebarkan pada
responden yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di Fakultas Ekonomi UII.
Instrumen kuesioner ini terdiri dari 15 item pertanyaan yaitu:
a)

Pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data partisipasi pemakai yang
dikaitkan dengan kinerja sistem informasi, terdiri dari 10 pertanyaan yaitu
kontribusi terhadap pengembangan sistem, keanggotaan tim pengembang,
penyelesaian hambatan, pengidentifikasian masalah, perbaikan prosedur yang
ada, tanggung jawab terhadap operasional sistem, volume pekerjaan harian,
rutinitas pekerjaan, frekuensi penggunaan sistem, dan keperluan penggunaan
sistem informasi. Item-item pertanyaan diukur dengan menggunakan 6 poin
skala Likert.

b)

Pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap
sistem informasi yang ada, terdiri dari 5 pertanyaan, yaitu penggunaan sistem
dalam penyelesaian pekerjaan, efisiensi, efektivitas, peranan sistem dalam
pembuatankeputusan dan kegunaan sistem. Item-item pertanyaan diukur dengan
6 point skala Likert.

3.2.2. Sumber Data Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
menggunakan sumber data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya. Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian
kuesioner oleh dosen, karyawan dan mahasiswa di UII Yogyakarta.

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Tenik pengumpulan data menggunakan metode survei dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa di UII
Yogyakarta. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan cara mendatangi satu
persatu calon responden. Penyebaran dilakukan dalam lingkungan perguruan tinggi.
Alasan menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara
langsung kepada responden adalah agar supaya peneliti dapat menghemat waktu,
tenaga, biaya. Penggunaan metode tersebut dapat mengungkap persepsi responden
secara sebenarnya.

3.3. Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja sistem.
Kinerja sistem menurut Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) merupakan
penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Rahayu dan Supriyadi (2000) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4) melakukan
penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat

hubungan antara kinerja SI dengan faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja SI.
Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) dalam (Anik dan Lilis, 2005:4)
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa
tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi
dalam pengembangan sistem.

3.3.2.Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah partisipasi pemakai dan kepuasan
pemakai.
1.

Partisipasi Pemakai
Partisipasi pemakai merupakan keterlibatan pemakai sistem informasi dalam
pengembangan sistem informasi. Apabila pemakai diberi kesempatan untuk
memberikan pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi maka
pemakai secara psikologis akan merasa bahwa sistem informasi tersebut
merupakan tanggung jawabnya sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan
meningkat.

2.

Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai merupakan rasa terpenuhinya kebutuhan pemakai akan sistem
informasi. Kepuasan pemakai ditunjukkan oleh terpenuhinya kebutuhan pemakai
dan kemudahan pemakai dalam mengoperasikan sistem informasi sehingga
kinerja sistem informasi akan semakin tinggi.

3.4. Teknik Skala Penelitian

Untuk variabel partisipasi pemakai kaitannya dengan kinerja sistem
informasi, menggunakan 6 point skala Likert, pilihan yang tersedia yaitu:
SS

= sangat setuju dengan skor 1

S

= setuju dengan skor 2

AS

= agak setuju dengan skor 3

ATS

= agak tidak setuju dengan skor 4

TS

= tidak setuju dengan skor 5

STS

= sangat tidak setuju dengan skor 6

Untuk variabel kepuasan pemakai terhadap sistem informasi menggunakan 5
point skala Likert. Pilihan yang tersedia yaitu :
SM

= sangat memuaskan dengan skor 1

M

= memuaskan dengan skor 2

AM

= agak memuaskan dengan skor 3

ATM

= agak tidak memuaskan dengan skor 4

TM

= tidak memuaskan dengan skor 5

STM

= sangat tidak memuaskan dengan skor 6

3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik adalah
validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan kinerja kuesioner dalam

mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner
tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan
pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa
kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan
menghasilkan gejala yang valid.
3.5.1.1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Validitas sebuah survey dapat diketahui melalui uji
validitas berdasarkan kuesioner dan jawaban dari responden. Suatu kuesioner
dikatakan

valid

jika

pertanyaan-pertanyaan

dalam

kuesioner

mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan berdassrkan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Teknik
korelasinya menggunakan pearson correlation dengan alat bantu Software
SPSS 11 item pertanyaan diberi predikat valid jika memiliki koefisien korelasi
pearson positif dengan signifikansi ≥5% (0.05).
3.5.1.2. Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas adalah analisis untuk menguji sejauh mana suatu
instrumen pengukuran dapat diandalkan atau sejauh mana suatu hasil
pengukura relatif konsisten jika pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
Cronbach Alpha.

Uji reliabilitas dapat dihitung dengan bantuan software spss 11.00 for
windows. Jika dari hasil perhitungan komputer tersebut mendapatkan nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari r-tabel maka instrumen dinyatakan cukup
reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki
Cronbach

alpha

≥0.50

(Nunally:1978)

dalam

Nursya’bany

Purnama

(2002:179).

3.5.2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika
model

tersebut

terbebas

dari

asumsi-asumsi

klasik

statistik,

baik

itu

multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
3.5.2.1. Multi Kolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lain dalam suatu model.
Kemiripan antara variabel bebas dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya
korelasi yang sangat kuat antar suatu variabel bebas dengan variabel bebas yang
lain. Selain itu deteksi multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari
kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji
parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari bebrapa hal,
antara lain:

a. Jika nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebuh dari 10 dan nilai tolerance
tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikataka terbebas dari multikolinearitas. VIF=1/
Tolerance. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.
b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing0masing variabel nmdependent kurang
dari

0,07

maka

model

dapat

dinyatakan

bebas

dari

asumsi

klasik

multikolinearitas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang
sangat kuat antar variabel independent sehinggat terjadi multikolinearitas.
c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun R-square diatas 0,06
namun tidak ada variabel independent yang berpengaruh.

3.5.2.2. Heterokedastisitas
Hetereokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini menggunakan
metode korelasi ranking spearman (Spearman Rank korelation). Bila nilai
probabilitas (sig)>0,05, maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

3.5.2.3. Autokorelasi
Autokorelasi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

peride t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Tentu saja model regresi yang baik adalh
regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan pengujian Durbin-Watson (Alghifari, 1997:79).

3.5.3. Analisis Koefisien Korelasi
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara suatu variabel independen (partisipasi pemekai dan kepuasan pemakai)
terhadap variabel dependen (kinerja sistem informasi). Pengujian analisis koefisien
korelasi akan menggunakan pearson correlation analysis. Menurut Young dalam
Djarwanto (1996) dalam Skripsi S-1 Anik, 2003) kriteria derajat hubungan korelasi
adalah sebagai berikut : koefisien korelasi 0.70 sampai 1.00 (plus atau minus)
menunjukkan derajat hubungan yang sedang. Apabila koefisien korelasinya diatas
0.20 sampai dibawah 0.40 (plus atau minus) menunjukkan adanya korelasi yang
rendah dan apabila kurang dari 0.20 dapat diabaikan.
3.6. Alat Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Pengujian analisis regresi linier berganda antara variabel dependen (kinerja sistem
informasi) dengan variabel independen (partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai)
dengan menggunakan regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahu pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Data diolah menggunakan
komputer dengan bantuan software program SPSS versi 11.0.
Persamaan regresi:
Y=bo+b1X1+b2X2+b3X1X2+E
Keterangan
Y

= Kinerja Sistem

X1

= Partisipasi Pemakai

X2

= Kepuasan Pemakai

Bo

= Koefisien Regresi

E

= Kemungkinan Error

3.7. Metode Penelitian

Partisipasi dalam
Pengembangan SI

Kebutuhan Pemakai

Kinerja Sistem
Informasi

Kepuasan Pemakai

Model pengaruh partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan kepuasan
pemakai terhadap kinerja sistem informasi.
Yogyakarta,
Hal : Permohonan menjadi responden
Kepada Yth.
Bpk/Ibu/Sdr. Responden
Di tempat

2008

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka penelitian untuk skripsi dengan ini saya,
Nama
: Dwirini Anggarsari
No. Mahasiswa
: 05 312 162
Status
: Mahasiswi S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
Memohon bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Saya mengharapkan Bapak/ Ibu/ Saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan baik dan
lengkap.
Kuesioner ini ditujukan untuk dosen/ karyawan/ mahasiswa di Universitas Islam
Indonesia. Data yang diperoleh dari kuesioner ini akan saya gunakan untuk mengetahui
“Pengaruh Partisipasi dan Kepuasan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi”.
Semua informasi yang terkumpul melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk
penelitian ini saja dan saya akan menjaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
Atas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya.
Peneliti

Dwirini Anggarsari
NIM : 05 312 162

KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
(boleh diisi boleh tidak)
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Fakultas/ Unit
:
Jabatan

: Dosen/ Karyawan/ Mahasiswa

(coret yang tidak perlu)
Pendidikan Terakhir

:

A. PARTISIPASI PEMAKAI DAN KINERJA SISTEM
Kami mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk memberi tanda silang (X) pada salah
satu jawaban yang Bapak/ Ibu/ Saudara rasa paling sesuai dengan pilihan Bapak/ Ibu/
Saudara, dengan kriteria sebagai berikut :
1
Sangat
Setuju

2
Setuju

3
Agak Setuju

4
Agak Tidak
Setuju

No. Pertanyaan/Pernyataan
1
Saya akan memberikan kontribusi, pada saat
UII merencanakan pengembangan sistem
informasi.
2
Saya akan bersedia menjadi anggota tim
pengembang sistem informasi, pada saat
universitas meminta saya menjadi anggota tim
pengembang.
3
Saya akan menyampaikan kepada pihak yang
berkompeten, pada saat saya menemukan
hambatan yang berkaitan dengan sistem
informasi di universitas.
4
Saya akan bersedia bila diminta menjadi
anggota tim khusus di universitas pada saat
proses pengidentifikasian masalah yang
berkaitan dengan sistem informasi.
5
Saya akan memperbaiki prosedur dan praktek
yang ada dalam pelaksanaan tugas sehubungan
dengan sistem informasi di universitas.
6
Saya akan ikut bertanggungjawab terhadap
kesuksesan pengembangan sistem informasi di
universitas.
7
Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem
informasi yang ada di universitas dengan
volume yang relatif tinggi
8
Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem
informas yang ada di universitas untuk
keperluan yang sama.
9
Saya setiap hari melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan sistem informasi di
universitas
10 Saya menggunakan atau memanfaatkan sistem
informasi yang ada di universitas dengan

5
Tidak Setuju

SS
1

S
2

AS ATS
3
4

1

2

3

1

2

1

6
Sangat
Tidak
Setuju
TS
5

STS
6

4

5

6

3

4

5

6

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

frekuensi tinggi dala kaitannya dengan
pelaksanaan pekerjaan.
B. KEPUASAN PEMAKAI
Silahkan untuk memberi tanda silang (X) atas salah satu jawaban yang Bapak/ Ibu/
Saudara, dengan kriteria sebagai berikut :
1
Sangat
Memuaskan

2
Memuaskan

3
Agak
Memuaskan

4
Agak Tidak
Memuaskan

No. Pernyataan/ Pertanyaan
1

2

3

4

5

Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/
Saudara rasakan sehubungan dengan
pengunaan sistem informasi yang ada di
universitas.
Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ ibu/
Saudara rasakan sehubungan dengan efisiensi
pekerjaan dengan adanya sistem informasi di
universitas.
Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/
Saudara rasakan sehubungan dengan
efektivitas pekerjaandengan adanya sistem
informasi di universitas.
Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/
Saudara rasakan sehubungan dengan
pembuatan keputusan dengan adanya sistem
informasi di universitas.
Bagaimana tingkat kepuasan yang Bapak/ Ibu/
Saudara rasakan terhadap kegunaan sistem
informasi di universitas dalam penyelesaian
pekerjaan.

5
Tidak
Memuaskan

S
M
1

M

6
Sangat
Tidak
Memuaskan

AT
M
4

TM

2

A
M
3

5

ST
M
6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6