proposal usaha puyuh

(1)

BAB : I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG USAHA

Hulu Sungai Tengah peternakan puyuh masih jarang diusahakan .Usaha puyuh hanya ditujukan untuk menghasilkan telur ,namun dalam perkembangnnya kemudian bisa saja usaha dikembangkan untuk menghasilkan telur puyuh tetas menjual DOQ,menjual puyuh layer (siap bertelur) ,atau sebagai penghasil daging . Tujuan usaha harus dibuat dengan pertimbangan modal yang dimiliki .

Penulis tertarik untuk membuat proposal bisnis puyuh yang diberi judul “meningkatkan iproduktifitas puyuh” karana melihat potensi yang dimilikinya. Sosoknya yang kecil dan beratnya tidak lebih dari 150 gram per ekor ,tapi siapa sangka puyuh(quail) menyimpan potensi yang sangat besar dalam menghasilkan telur dan daging. Sebagai gambaran tentang puyuh bisa diperhatikan beberapa ilustrasi berikut :

1. Seekor ayam baik ayam ras maupun ayam kampung dengan berat kurang lebih 2 kg menghasilkan telur seberat 60-80 gram (hanya 4 persen dari berat badannya) sedengkan puyuh mampu menghasilkan telur seberat 10 gram (hampir 7 persen dari berat badannya).

2. Seekor ayam membutuhkan waktu tidak kurang dari 6 bulan untuk mulai bertelur ,sedangkan puyuh berumur 41 hari sudah mulai bertelur.

3. Harga telur ayam ras cendrung berfluktuasi dari waktu ke waktu ,sementara ,harga telur puyuh seperti halnya telur ayam kampung ,relative stabil.

4. Puyuh memiliki kemampuan produksi sekitar 300 butir telur per tahun sedikit lebih rendah dari pada ayam negeri yang mencapai 325 butir per tahun.

5. Setelah masa produksi telur terlewati,daging puyuh masih bisa dikonsumsi sebagai santapan lezat.

6. Harga telur puyuh dijual secara enceran dengan harga 4.250-, per seperempat kilogram (isi 22butir) atau 200-, per butir.

Dari beberapa ilustrasi di atas, peternakan puyuh menjadi sangat relevan bagi para usahawan yang bermodal kecil. Kecilnya modal usaha dan tingginya hasil


(2)

produksi yang dihjasilkan murengindikasikasikan keuntungn yang menggiurkan. Di beberapa sentra peternakan puyuh,yang meliputi tiga provinsi di pulau Jawa,yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah (wilayah eks karesidenan Sakarta) dan Jawa Barat (Sukabumi) sudah mulai dikembangkan pola kemitraan.

1. TUJUAN USAHA

Tujuan usaha pemeliharaan puyuh diharapkan bukan hanya untuk menghasilkan telur saja tapi juga bisa dikembangkan untuk menghasilkan telur puyuh tetas, menjual DOQ, menjual puyuh layer (siap bertelur) atau sebagai daging.

Tujuan jangka pendek bisa ditetapkan waktu satu tahun dan ditujukan untuk menghasilkan telur-telur konsomsi. Tujuan jangka menengah ,misalnya dalam waktu 4- 5 tahun ke depan mampu menghasilkan telur-telur konsomsi dan DOQ yang berkualitas,baik untuk dipelihara sendiri atau dijual. Sementara itu tujuan jangka panjang ,misalnya untuk waktu 10 tahun ke depan ,usaha peternakan puyuh sudah bisa menghasilkan saluruh produk yang bisa di hasilkan dari usaha peternakan puyuh, yakni telur tetas, telur konsomsi ,DOQ berkualitas ,atau puyuh layer(siap telur) .

2.SKALA USAHA

Skala usaha terkait secara langsung dengan modal yang dimiliki . Biasany skala usaha dikelompukan berdasarkan jumlah pemilikan atau jumlah puyuh yang dipelihara dalam satu siklus produksi .jika jumlah puyuh yang dipelihara kurang dari 250 ekor ,termasuk skala rumah tangga . pemeliharaan puyuh sebanyak 250 -2400 ekor disebut usaha skala kecil , pemeliharaan dengan jumlah 2400 -8000 ekor disebut dengan skala usaha menengah ,dan pemeliharaan jumlah lebih dari 8000 ekor disebut skala usaha besar.

Berdasarkan pengmatan dilapangan ,usaha yang hasilnya cukup memadai adalah usaha dengan jumlah pemeliharaan sebanyak 3.000 – 4.000 ekor .Dalam skala usaha ini, peternak memperoleh penghasilan bersih sebesar 1.500.000 per bulan dengan


(3)

asumsi harga pakan tidak lebih dari 2.500-, per kilogram dan harga telur puyuh tidak kurang dari 100-, per butir.

3. UPAYA –UPAYA MENCAPAI TUJUAN USAHA

a. Memastikan motifasi kerja,kekuatan motifasi kerja akan membawa keberhasilan usaha yang dilakukan .Seseorang yang memiliki motivasi kerja yang kuat,tidak akan menyerah jika menghadapi permasalahan .Dia akan lebih kreatif dan selalu berusaha mencari jalan penyelesaiannya.

b. Memastikan peliang pasar ,pasar merupakan mekanisme kuat yang mempengaruhi keberhasilan dan keberlangsungn usaha. Apabila kita yakin bahwa peluang pasar baik ,beternak puyuh bisa dilakukan.

c. Mempersiapkan modal yang cukup ,tidak ada seorang pun membuka usaha tanpa modal .Mereka pasti mengeluarkan modal,walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit dan diperoleh secara bertahap. Permodalan yang kuat akan berpengruh positif terhadap usaha berternak puyuh.

d. kegiatan yang terarah dan baik yang dilakukan dalam uasaha berternak puyuh akan sangat berpengaruh pada keberhasilan usaha. Dari pemilihan bibit,masa pemeliharaan,sampai proses pasca panen.

BAB : II


(4)

1. MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PUYUH

Faktor yang sangat mempengaruhi produktifitas puyuh adalah pakan dan air minum. Selain itu ,didukung oleh faktor lain seperti kandang , umur puyuh , cara memelihara dan mengendalikan penykit . Pakan manjidi faktor utama yang mempengruhi produktifitas puyuh , karena apabila pakan diganti-ganti akan menyebabkan puyuh menjadi stres dan produksi telur menurun.Pemberian pakan harus sesuai dengan kebutuhan puyuh.

A. Pakan Ternak Puyuh

Sebenarnya pakan ternak puyuh dapat diramu dan dibuat sendiri . Jenis pakan puyuh yang sangat sederhana dan mudah didapat berupa daun-duan segar ,seperti daun ubi ,daun singkong,sawi, selada air, bayam dan kangkung.Sebelum diberikan ,bahan-bahan tersebut dicuci kemudian potong kecil-kecil supaya mudah di patuk puyuh. Pemberian pakan seperti ini dapat menekan sifat kanibal puyuh atau mengurangi kegiatan saling mematuk antar puyuh . namun kenyataannya di lapangan para peternak jarang sekali membuat pakan sendiri . Mereka beralasan bahwa membuat pakan sendiri kurang efektif dan merepotkan karena harus menambah tenaga kerja. Akhirnya , para peternak lebih suka membeli pakan yang sudah tersedia di toko-toko pakan atau melalui supplier(pemasuk pakan).

Setiap peternak memiliki takaran yang berbeda-beda .Namun secara umum mereka memberikan pakan sebanyak 20-30 g per hari untuk puyuh jantan dan betina.

- Umur puyuh 1-7 hari memerlukan pakan 2 g per hari. - Umur puyuh 1-2 minggu memerlukan pakan 4 g per hari - Umur puyuh 2-4 minggu memerlukan pakan 8 g per hari - Umur puyuh 4-5 minggu memerlukan pakan 13 g per hari - Umur puyuh 5-6 minggu memerlukan pakan 15 g per hari

- Umur puyuh diatas 6 minggu memerlukan pakan 17- 19 g per hari.

Puyuh yang berumur 31-51 hari diberi pakan sebanyak 17,6 gram. Pada umur 51-100

Hari diberi pakan sekitar 22,1 gram dan umur 101-150 hari di beri pakan sekitar 24-25 gram


(5)

B. Air Minum

Menurut pengalaman peternak, puyuh membutuhkan air minum sekitar 1 liter per hari untuk 50 ekor puyuh. Air minum diberikan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari . Kebanyakan peternak memberikan air minum yang berasal dari air sumur atau air keran. Sebaiknya air yang diberikan kepada puyuh harus memenuhi syarat sebagai air berkualitas,seperti memiliki pH sekitar 6,8- 7,2 ,bebas dari logam-logam berat , memiliki kandungan E, coli yang rendah. Meletakan tempat air minum jangan terkena cahaya matahari langsung dan kebersihan tempat air minum harus selalu di perhatikan .

C. Sistem Perkandangan

Kandang merupakan salah satu komponen penting dalam pemeliharaan puyuh, karena setiap hari puyuh tinggal disana. Kandang harus disesuaikan dengan sifat dan syarat-syarat hidup puyuh. Syarat-syarat tersebut sebagai bertikut :

1. Lokasi kandang harus jauh dari kebisingan ,puyuh termasuk burung yang peka terhadap suara . Jika dibiarkan di tempat bising , puyuh menjadi stress dan langsung berpengruh pada produktivitas telurnya.

2. Kandang harus terhindar dari percikan air,baik langsung maupun tidak langsung. Lokasi yang lembap dapat menyebabkan puyuh mudah terserang penyakit.

3. Sirkulasi udara harus lancar. Kandang harus memiliki ventilasi udara supaya udara bisa diganti denga udara dari luar.

4. Kandang menghadap kea rah timur supaya sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam kandang. Sinar matahari sangat diperlukan untuk menghangatkan tubuh Puyuh.

5. Yang harus dpuyuh dan kandang. Sinar matahari juga barmamfaat untuk membunuh bibit penyakit, menghindari kelembaban ,dan sebagai penyuplai vitamin D alami. Tidak hanya malam hari puyuh memerlukan cahaya , pada malam hari pun puyuh perlu media penghangat . Karena itu, kandang puyuh perlu penerangan yang cukup.

6. Lantai kandang bukan terbuat dari tanah atau menempel pada tanah . Jarak ideal antara tanah dan lantai kandang sekitar 40 cm. Paling baik lantai terbuat dari bahan tras.

7. Lokasi kandang puyuh harus jauh dari pemukiman karena kotoran burung puyuh berbau tajam. Jauh dari pemukiman juga untuk menghindari kebisingan


(6)

bahan pertimbangan untuk menentukan perbandingan yang proporsional antara populasi puyuh dan luas kandang .

Patokan pertama

Kepadatan kandang untuk umur layer dapat dihitung dengan menggunakan rumus beiperhatikan dalam membuat kandang produksi burung puyuh adalah

1.Kepadatan Populasi di Dalam Kandang

Kandang puyuh yang ideal berukuran 200 x 75 x 35 cm. Ada dua patokan yang dapat dijadikan Perbandingan antara populasi puyuh dan luas kandang bisa menggunakan ketentuan dari para ahli di bidang puyuh.

- Patokan pertama

Kepadatan kandang untuk umur layer dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebnagai berikut.

KK = (L / 200) X 1 ekor

Keterangan KK = Kepadatan Kandang L = Luas Kandang (cm2) 200 = Angka konstanta

- Patokan kedua

Perbandingan antara populasi puyuh dan luas kandang bisa menggunakan ketentuan dari para ahli di bidang puyuh.

Umur ( Minggu ) Luas Kandang ( Cm2 / Ekor)

0 – 1 1 – 4 4 – 7 7 – 12

160 – 180 180 – 200 180 – 200 180 - 200


(7)

2.Suhu, Pencahayaan, dan Kelembapan Kandang

Suhu yang cocok untuk yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan puyuh sekitar 20 – 25 C . Suhu yang terlalu tinggi akan menurunkan kesuburan sperma puyuh jantan. Selain itu, kerabang telur menjadi tipis dan mudah retak.

Pencahayaan secara langsung berpengaruh terhdap produktivitas telur .Pengaruhnya terhdap puyuh betina adalah meningkatnya pertumbuhan dan perkembngan ovarium .Pngaruhnya terhadap puyuh jantan adalah mempercepat proses pematangan sperma.

Menurut penelitian , pemberian cahaya selama 16 jam per hari dapat meningkatkan produktifitas telur hingga 75%. Dengan waktu pemberian cahaya yang sama, puyuh jantan akan mencapai kematangan kelamin lebih cepat. Dengan pencahayaan,matang kelamin bisa dipercepat 36 hari . Kelembapan dalam kandang idealnya sekitar 30-80%.Jika kelembaapan terlalu tinggi,puyuh akan lebih mudah terserang peyakit.

3. Tempat Makan dan Minum

Tempat makan dan minum dapat di buat dari bambu,pipa paralon atau PVC , papan kayu ,atau plastik. Supaya tidak membasahi dan mengotori kandang, kadua tempat tersebut diletakan di luar kandang .Tempat makan dan minum ditempatkan di sepanjang sisi depan dan belakang kandang atau di kedua sisisampingnya.

4. Tempat Bertelur

Bila kandang yang digunakan adalah sistem litter ,sebaiknya tempat bertelur disediakan secara khusus supaya telur tidak rusak akibat tertimbun atau terinjak . Tempat bertelur harus diberi alas berupa pasir dengan ketebalan 1 cm. Sebelum dipakai pasir harus di cuci terlebih dahulu. Dalam kandang baterai, tempat bertelur tidak perlu dibuat terpisah. Hanya saja lantai dibuat agak miring supaya telur yang keluar bisa langsung menggelinding dan ditampung di tempat penempungan yang telah disediakan.


(8)

5. Penerangan

Untuk menghangatkan tubuh puyuh yang dipelihara ,penerangan harus diberikan .Minimum penerangan diberikan selama 16 jam per hari.Namun jangan sampai gelap gulita , setidaknya tetap ada cahaya meskipun remang-remang.Karena dalam kondisi gelap gulita ,puyuh jadi stres, bergerombol dan berdesakan di satu tempat, kadar oksigen dalam kandang akan berkurang, dan puyuh sering tabrakan hingga terluka, tidak jarang puyuh ada yang mati. Dalam keadaan lampu remang-remang ketenangan istirahat dan bertelur tatap terjaga. Daya lampu yang di gunakan sebaiknya disesuaikan dengan cuaca. Pada siang hari, cukup 25-40 watt, dan pada malam hari atau ketika hujan sebesar 40-60 watt. Namun untuk daerah dingin , pada siang hari tetap dipasang lampu dangan daya 40- 60 watt.

Ukuran kandang puyuh bisa berdasarkan patokan kepadatan puyuh yaitu 1 m2 untuk 100 ekor anak puyuh, atau berukuran 0,9 x 0,6 x0,21 m untuk satu kotak dan ke atasnya terdiri dari 6 susun.

.

2. PENAGGULANGAN PENYAKIT PUYUH A. Penyakit Yang Disebabkan Bakteri.

1. Radang Usus

Penyakit ini disebsbkan bakteri anaerobik dan menyerang bagian usus. Penularan radang usus tergolong cepat , dalam waktu 21 hari akan menyebabkan kematian. Puyuh yang terserang penyakit ini akan menunjukan gejala lesu, mata sering tertutup , kotoran cair, dan bulu kusam. Apabila puyuh terserang penyakit ini , langkah pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan puyuh yang sakit dengan yang sehat .kemudian, di karantinakan dan disuntik memakai Kanamycin


(9)

dosis 2-3 mg/ ekor. Bisa juga diobati memakai Streptomycin dosis 1 gram per 5 liter air yang dicampurkan ke dalam air minum.

2. Pullorum

Pullorum disebut juga berak kpur atau berak putih. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella pullorum. Tanda utama puyuh terserang penyakit ini adalah kotorannya berwarna putih. Tanda-tanda umum lainnya adalah sayap tampak lemas dan menggantung , lesu , nafsu makan hilang sesak nafas , dan bulu mengerut. Pengobatannya dapat dilakukan dengan furazolidone. Untuk mencegah penularannya , puyuh yang mati harus dibakar dan dikubur.

3. Coccidiosis

Penyakit ini dikenal juga dengan penyakit berak darah. Penyebabnya adalah protozoa Coccidia. Hewan bersel satu ini senang hidup di usus hingga menyebabkan radang usus. Untuk menghindari terjadinya serangan penykit ini , hanya satu syaratnya yaitu kandang dan lingkungan harus benar-benar bersih. Namun jika kandang terlanjur dicemari Coccidia , sebaiknya kandang disiram dengan larutan amoniak 20% atau diterjen panas. Sementara puyuh yang terinfeksi bisa diobati dengan Beiko sebanyak 2 cc/liter air selama 2 hari.

B. Penyakit Yang Disebabkan Virus 1. Tetelo

Penyakit tetelo dikenal juga dengan sebutan Newcastle disease (ND). Puyuh yang terserang tetelo menunjukkan gejala tampak lesu, nafsu makan menurun, nmafas menjadi sesak ,sering merasa haus serring bersin, suka ngorok, kotoran cair berwarna putih hijau, dan produksi telur menurun.


(10)

diberi kapur , lalu ditambah NaOH 2% dan formalin 1-2%. Selain dijaga kebersihan kandang, puyuh juga diberi vaksin ND.

2. Quail Bronchitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus quail bronchitis atau adenovirus. Puyuh yang terserang penyakit ini menunjukkan gejala antara lain tampak sulit bernafas ,batuk , tubuh gemetar, lesu, mata dan hidung mengeluarkan lender, dan bulu kusam. Penyakit ini belum ada obatnya. Karena itu, pencegahannya dalah meningkatkan gizi dan sanitasi kandang.

3. Cacar Unggas

Puyuh yang terserang penyakit cacar unggas menunjukkan gejala keropeng-keropeng di bagian kulit yang tidak berbulu. Jika puyuh terserang , obat yang bisa diberikan berupa yodiyum tincture dan suntikan vitamin A. Cara pencegahan terbaik adalah melalui vaksinasi dipteria dan mengisolasi kandang yang sudah terkontaminasi virus Pox.

3. ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH Asumsi yang digunakan sebagai berikut :

- Masa produktif puyuh atau puyuh mulai bertelur 40 hari - Masa produktif sekitar 300 hari.

- Nilai kandang per set Rp 170.000 , peralatan seperti tempat minum , bola lampu, kabel fitting , sekelar,dan nilai biaya peralatan Rp 0,127/ ekor/ hari. Jika diasumsikan kandang dan alat dapat bertahan selama 4 tahun , biaya

penyusutan setiap tahun sebesar 25%. - Kebutuhan pakan .

Untuk 2.000 ekor puyuh ,setiap minggunya dibutuhkan 6 sak atau 30 kg pakan. Harga pakan sebesar Rp 1.900/kg.

Analisis usaha beternak puyuh skala besar atau kapasitas 10.000 ekor tanpa melakukan pembibitan sendiri sebagai berikut :


(11)

a.Investasi

- Sarana : Kandang 50 set berisi 200 ekor peralatan Rp 8.500.000 Peralatan Rp 457.000 + Rp 8.957.000 Total biaya sarana

- Biaya oprasional ( variable )

DOQ 10.000 ekor @ Rp 800 Rp 8.000.000 Pakan Rp 146.880.000 0bat dan vaksin Rp 5.508.000 Tenaga kerja Rp 8.226.000 + Total biaya oprasional Rp 168.614.000 Total biaya investasi = Total biaya sarana + Total biaya oprasional

= Rp 177.571.000 b. Biaya Tetap

- Penyusutan sarana 25% x Rp 8.957.000 Rp 2.239.250 c. Total Biaya Produksi

= Total biaya oprasional + biaya tetap

= Rp 168.614.000 + 2.239.250 = Rp 170. 853.250 d. Pendapatan

-Telur Rp 179.071.200 -Apkir betina dan jantan Rp 14.630.000 - Kotoran Rp 300.000 + Rp 194.001.200 e. Analisis Biaya Mamfaat

- Keuntungan

= Penjualan - total biaya produksi

= Rp 194.001.200 - Rp 170.853.250 Rp 23.147.950 - Jangka waktu pengembalian modal

= Biaya investasi X masa pemeliharaan Keuntungan

= Rp 177.571.000 X 1 tahun Rp 23.147.950

= 7,7 tahun . Dalam waktu 7,7 tahun modal usaha sudah bisa kembali. f. Analisa R/C dan BEP


(12)

Pendapatan

= Rp 2.239.250 : 1- Rp 168.614.000 Rp 194.001. 200 = Rp 17.111.662

Dengan demikian ,usaha beternak puyuh tidak akan rugi jika pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 17.111.662

BAB : lll KESIMPULAN

Beternak puyuh masih sangat prospek, artinya masih memiliki peluang pasar yang sangat besar. Usaha beternak puyuh dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Produk beternak puyuh berupa telur, daging, bulu, kotoran ,atau bibit saat ini masih sngat terbatas. Puyuh “si mungil yang penuh potensi’.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Redaksi AgroMedia, Puyuh: Si Mungil Yang Penuh Potensi,Jakarta: AgroMedia Pustaka,2002


(14)

(1)

dosis 2-3 mg/ ekor. Bisa juga diobati memakai Streptomycin dosis 1 gram per 5 liter air yang dicampurkan ke dalam air minum.

2. Pullorum

Pullorum disebut juga berak kpur atau berak putih. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella pullorum. Tanda utama puyuh terserang penyakit ini adalah kotorannya berwarna putih. Tanda-tanda umum lainnya adalah sayap tampak lemas dan menggantung , lesu , nafsu makan hilang sesak nafas , dan bulu mengerut. Pengobatannya dapat dilakukan dengan furazolidone. Untuk mencegah penularannya , puyuh yang mati harus dibakar dan dikubur.

3. Coccidiosis

Penyakit ini dikenal juga dengan penyakit berak darah. Penyebabnya adalah protozoa Coccidia. Hewan bersel satu ini senang hidup di usus hingga menyebabkan radang usus. Untuk menghindari terjadinya serangan penykit ini , hanya satu syaratnya yaitu kandang dan lingkungan harus benar-benar bersih. Namun jika kandang terlanjur dicemari Coccidia , sebaiknya kandang disiram dengan larutan amoniak 20% atau diterjen panas. Sementara puyuh yang terinfeksi bisa diobati dengan Beiko sebanyak 2 cc/liter air selama 2 hari.

B. Penyakit Yang Disebabkan Virus 1. Tetelo

Penyakit tetelo dikenal juga dengan sebutan Newcastle disease (ND). Puyuh yang terserang tetelo menunjukkan gejala tampak lesu, nafsu makan menurun, nmafas menjadi sesak ,sering merasa haus serring bersin, suka ngorok, kotoran cair berwarna putih hijau, dan produksi telur menurun.


(2)

diberi kapur , lalu ditambah NaOH 2% dan formalin 1-2%. Selain dijaga kebersihan kandang, puyuh juga diberi vaksin ND.

2. Quail Bronchitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus quail bronchitis atau adenovirus. Puyuh yang terserang penyakit ini menunjukkan gejala antara lain tampak sulit bernafas ,batuk , tubuh gemetar, lesu, mata dan hidung mengeluarkan lender, dan bulu kusam. Penyakit ini belum ada obatnya. Karena itu, pencegahannya dalah meningkatkan gizi dan sanitasi kandang.

3. Cacar Unggas

Puyuh yang terserang penyakit cacar unggas menunjukkan gejala keropeng-keropeng di bagian kulit yang tidak berbulu. Jika puyuh terserang , obat yang bisa diberikan berupa yodiyum tincture dan suntikan vitamin A. Cara pencegahan terbaik adalah melalui vaksinasi dipteria dan mengisolasi kandang yang sudah terkontaminasi virus Pox.

3. ANALISIS USAHA PETERNAKAN PUYUH Asumsi yang digunakan sebagai berikut :

- Masa produktif puyuh atau puyuh mulai bertelur 40 hari - Masa produktif sekitar 300 hari.

- Nilai kandang per set Rp 170.000 , peralatan seperti tempat minum , bola lampu, kabel fitting , sekelar,dan nilai biaya peralatan Rp 0,127/ ekor/ hari. Jika diasumsikan kandang dan alat dapat bertahan selama 4 tahun , biaya

penyusutan setiap tahun sebesar 25%. - Kebutuhan pakan .

Untuk 2.000 ekor puyuh ,setiap minggunya dibutuhkan 6 sak atau 30 kg pakan. Harga pakan sebesar Rp 1.900/kg.

Analisis usaha beternak puyuh skala besar atau kapasitas 10.000 ekor tanpa melakukan pembibitan sendiri sebagai berikut :


(3)

a.Investasi

- Sarana : Kandang 50 set berisi 200 ekor peralatan Rp 8.500.000 Peralatan Rp 457.000 + Rp 8.957.000 Total biaya sarana

- Biaya oprasional ( variable )

DOQ 10.000 ekor @ Rp 800 Rp 8.000.000 Pakan Rp 146.880.000 0bat dan vaksin Rp 5.508.000 Tenaga kerja Rp 8.226.000 + Total biaya oprasional Rp 168.614.000 Total biaya investasi = Total biaya sarana + Total biaya oprasional

= Rp 177.571.000 b. Biaya Tetap

- Penyusutan sarana 25% x Rp 8.957.000 Rp 2.239.250 c. Total Biaya Produksi

= Total biaya oprasional + biaya tetap

= Rp 168.614.000 + 2.239.250 = Rp 170. 853.250 d. Pendapatan

-Telur Rp 179.071.200 -Apkir betina dan jantan Rp 14.630.000 - Kotoran Rp 300.000 + Rp 194.001.200 e. Analisis Biaya Mamfaat

- Keuntungan

= Penjualan - total biaya produksi

= Rp 194.001.200 - Rp 170.853.250 Rp 23.147.950 - Jangka waktu pengembalian modal

= Biaya investasi X masa pemeliharaan Keuntungan

= Rp 177.571.000 X 1 tahun Rp 23.147.950

= 7,7 tahun . Dalam waktu 7,7 tahun modal usaha sudah bisa kembali. f. Analisa R/C dan BEP


(4)

Pendapatan

= Rp 2.239.250 : 1- Rp 168.614.000 Rp 194.001. 200 = Rp 17.111.662

Dengan demikian ,usaha beternak puyuh tidak akan rugi jika pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 17.111.662

BAB : lll KESIMPULAN

Beternak puyuh masih sangat prospek, artinya masih memiliki peluang pasar yang sangat besar. Usaha beternak puyuh dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Produk beternak puyuh berupa telur, daging, bulu, kotoran ,atau bibit saat ini masih sngat terbatas. Puyuh “si mungil yang penuh potensi’.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Redaksi AgroMedia, Puyuh: Si Mungil Yang Penuh Potensi,Jakarta: AgroMedia Pustaka,2002


(6)