Makalah Diskriminasi terhadap Anak Usia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar dapat terselesaikan. Adapun karya tulis yang disusun ini berjudul
“DISKRIMINASI TERHADAP ANAK USIA DINI”
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Ahmad Taufiq, M. Si. Selaku Dosen pengampu kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar.
2. Kedua Orang Tua penulis yang memberikan dorongan dan dukungan,
3. Semua rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Amin.

Kediri,


30 November

2013

Penuli
s

DAFTAR ISI
1

Kata
Pengantar .......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Diskriminasi......................................................................3
B. Pengertian dari Anak..................................................................................3

C. Pemaparan Data.........................................................................................4
1. Analisis Kasus........................................................................................4
2. Sebab-sebab dari tindak diskriminasi terhadap anak usia dini....7
3. Akibat dari tindak diskriminasi terhadap anak usia dini...............7
4. Solusi......................................................................................................8
BAB II : PENUTUP
KESIMPULAN..................................................................................................
9

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................10

2

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Untuk mengawali pembahasan makalah ini, saya akan sedikit menjelaskan

di dalam latar belakang ini mengapa saya memilih judul “Diskriminasi terhadap
Anak Usia Dini”, padahal banyak masalah sosial lain yang bisa untuk diteliti, itu
karena saya beranggapan bahwa judul yang saya ambil ini jarang dijangkau oleh
mahasiswa lain. Karena sifatnya yang sangat pribadi dan membutuhkan
pengakuan dari hati yang sangat dalam dari pelaku dan korban sebagai penunjang
data untuk mencapai target yang diinginkan serta memperoleh data yang
sebenarnya.
Dalam kasus yang saya teliti ternyata masih banyak dilakukan di desa-desa
yang kurang atau minimnya pengetahuan tentang hukum terutama tentang hak
asasi manusia. Berawal dari rasa jengkel orangtua yang tidak sabaran terhadap
anaknya, hingga kemudian anaknya salah sedikit langsung dipukul, hingga
memar. Hal ini tidak berlangsung satu atau dua kali saja, namun hingga berkali –
kali. Sebenarnya hal ini berdampak buruk bagi si anak. Apabila berkelanjutan,
maka anak bisa mengalami gangguan psikis dan fisiknya. Selebihnya akan
dipaparkan dalam pembahasan makalah.

3


B.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :
1.

Apakah pengertian dari Diskriminasi?

2.

Apakah pengertian dari Anak?

3.

Apakah sebab-sebab dari tindak diskriminasi terhadap anak usia dini?

4.


Apakah akibat dari tindak diskriminasi terhadap anak usia dini?

C.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya dalam menulis makalah ini adalah untuk belajar. Melatih diri

saya agar terbiasa dengan tugas yang banyak. Serta memperkuat saya dalam
berusaha disiplin. Dan untuk para pembaca saya berharap bisa memahami apa isi
yang saya sampaikan. Karena setiap manusia itu pastilah memiliki kekeliruan.
Walaupun demikian, manusia masih bisa berusaha menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan.

4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap

seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, kelompok,
golongan, status sosial, kelas sosial, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, orientasi
seksual, pandangan ideologi dan politik, batas negara, serta kebangsaan seseorang
(Elly M. Setiadi dkk, 2006).1
Kemudian menurut undang-undang, diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang
berakibat

pengurangan,

penyimpangan,

atau

penghapusan,

pengakuan,


pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya”. (Pasal 1 Ayat (3) UU
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).2
B. Pengertian Anak
Berdasarkan Undang – undang tentang Perlindungan Anak, menyebutkan
bahwa:3
Pasal 1

1

Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta Timur : Bumi Aksara, 2012)
hlm.115
2

file:///D:/Stop Diskriminasi Dan Stigma Lindungi Perempuan Dan Anak Dari HIV Aids.htm
(Rabu, 21 Agustus 2013. 07:19).
3

file:///D:/Undang-undang Perlindungan Anak.htm


5

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan.
2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
C. Pemaparan Data
1.

Analisis Kasus
Pernah ada di desa Baleturi, kecamatan Prambon, kabupaten Nganjuk kasus

kekerasan terhadap anak usia dini yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Dan
saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, jelas orang tersebut
memukul anaknya.
Berawal dari ketidaksabaran orang tua dalam mendidik anak, hanya gara-gara

anaknya tidak menghabiskan makanan yang dimakan olehnya, lalu dia ditendang
kepalanya dan disuruh menghabiskan makanan itu. Tidak saya saja yang tahu, tapi
tetangganya pun juga tahu, bahkan ibu saya juga tahu.
Berikut, saya melakukan wawancara terhadap pelaku, yang berinisial M,
mengapa saya inisialkan? Karena beliau tidak ingin biodatanya disebut dalam
pengobservasian saya.
Saya

:“Assalamu’alaikum wr. wb.”

M

:“Wa’alaikumsalam wr. wb. Iya silahkan masuk.”

Saya

:“Mbak M, berhubung kita sudah saling kenal dan berdasarkan
kesepakatan melalui sms tentang waktu dan tempat, kiranya saya
datang untuk melakukan wawancara ini secara langsung.”


M

:“Iya Dek, saya mengerti. Apa yang akan adek tanyakan tentang
saya? ”

6

Saya

:“Baik saya akan memulai pertanyaan. Bagaimana cara Mbak
dalam mendidik anak? Apakah dengan kasih sayang atau disertai
dengan kekerasan juga?”

M

:“Saya mendidik anak saya itu keras. Kasih sayang tapi dalam
bentuk disiplin yang keras. Misalnya, harus bangun pagi untuk
bersih-bersih, cuci piring, cuci baju, dan lain-lain. Jika tidak
melakukan hal tersebut maka saya tidak memperbolehakan dia
makan dan keluar rumah.”


Saya

:“Mohon maaf mbak, saya pernah melihat Anda melakukan
suatu hal yang keras terhadap anak Mbak yaitu memukul anak
ketika makan, apakah Mbak bisa menjelaskan mengapa Mbak
berbuat yang demikian?”

M

:“Ya saya kurang terima saja kepada anak saya sudah capekcapek saya buat, tinggal makan, terus tidak dihabiskan, makanan
itu ya nyari, nyari itu ya pakek uang ! Walaupun dia sudah
merasa kenyang, tapi jika belum dihabiskan, maka harus
dihabiskan !”

Saya

:“Faktor apakah yang mendorong Mbak berbuat demikian?”

M

:“Saya berkeinginan agar anak Saya tidak manja, biar bisa
mandiri, dan menumbuhkan kedisiplinan.”

Saya

:“Apakah keuntungan bagi Mbak sendiri ketika sudah melakukan
hal tersebut?”

M

:“Saya merasa anak Saya berbudi pekerti yang baik, terbiasa
dengan kedisiplinan, tidak kaget dan tidak terkejut saat hidup
diluar. Bahkan dia tidak pernah berbuat onar, dia nurut apa kata
Saya.”

7

Saya

:”Jadi begitu alasan Mbak, mengapa Mbak berbuat demikian. Baik,
terima kasih atas waktunya. Mohon maaf jika kehadiran Saya
disini mengganggu Mbak. Wassalamu’alaikum.”

M

:“Iya Dek, sama-sama. Wa”alaikumsalam.”
Kemudian saya melakukan wawancara terhadap korbannya, berinisial A,

kelas dua SD. Saya melakukan wawancara yang kedua ini tidak pada waktu yang
sama dan tempat yang sama.
Saya

:”Hai, dek. Lagi belajar ya?”

A

:”Iya mbak, lagi hafalan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.”

Saya

:”Hmmmm.. rajinnya.. adek, dipipi kamu ada bekas goresan, terkena
apa?”

A

:”Oh ini ta mbak, ini goresan pas kemarin saya main sebulan,
bungkusnya kan terbuat dari seng, jadi pas aku gigit, terus aku tarik,
sengnya kenak pipiku.”

Saya

:”Lain kali hati-hati ya dek. Oh, ya kamu masih sering dimarahi tidak
sama orang tua? Masih dikerasi mungkin?”

A

:”Masih mbak. Tapi aku sudah terbiasa kok. Sekarang sudah jarang
kasih kekerasan, karena bapak udah bilangin ibu untuk tidak terlalu kasih
kekerasan, tapi kalau marah atau bentak-bentak itu masih sering.”

Saya

:”Dalam hal apa itu dek, kok dimarahi?”

A

:”Hanya gara-gara tidak tidur siang mbak, karena aku keasyikan main
sama temen-temen. Jarang mbak bisa main sama temen-temen, karena di
rumah sepi, hanya sama ibu yang sering ngomel.”

Saya

:”Terus apa lagi dek?”

A

:”Aku disuruh nyuci mbak, bajuku, baju ibu, baju bapak. Jika tidak
dikerjain, aku dimarahin habis-habisan mbak.”

8

Saya

:”Terus pengaruh itu semua buat adek apa?”

A

:”Saya lebih bisa disiplin mbak daripada temen-temenku. Tapi aku
sebenernya juga butuh kebebasan. Di sisi lain aku juga merasa takut.”
Dari dua jenis wawancara di atas, ada sebuah titik yang mengganjal,

bahwasannya seorang orang tua yang keras terhadap anaknya, akan merasa yakin
bahwa anaknya itu hebat dan patuh dengan apa yang diperintahkannya. Tapi pada
kenyataannya si anak merasa tersiksa dan tertekan, akibat dari itu dia kurang
sosialisasi. Dia cenderung murung dan menyendir.
2.

Sebab – sebab Diskriminasi terhadap Anak Usia Dini
Berdasarkan wawancara di atas maka dapat diperoleh sebab-sebab mengapa

pelaku bertindak demikian, sebagai berikut :
1) Kurang adanya kesabaran yang ada dalam perasaan orang tua dalam
mendidik anak.
2) Ada dorongan yang sangat kuat bahwa hal tersebut akan membawa anaknya
menuju yang terbaik.
3) Untuk menjadikan anak tidak manja, bisa mandiri, dan menumbuhkan
kedisiplinan.
3.

Akibat – akibat yang ditimbulkan
Berdasarkan wawancara di atas maka dapat diperoleh di atas akibat-akibat

yang ditimbulkan pada tindak kekerasan tersebut, sebagai berikut :
(1) Suara keras dan tindak kekerasan membuat si anak, merasa tertekan atau
stres;
(2) Si anak nantinya akan menirukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya
terhadap dirinya kepada anaknya kelak.
(3) Si anak cenderung pendiam, murung, dan menyendiri serta kurang dalam hal
bergaul.
9

4.

Solusi
Berdasarkan data yang saya teliti, maka dapat diperoleh solusi, sebagai

berikut :
1) Berhubung data yang saya teliti berasal dari pelosok desa yang minim
pengetahuan tentang hukum, maka solusinya adalah seperti diperingati agar
orang tersebut tidak terlalu keras dalam mendidik anaknya. Tidak dengan
langsung tetapi melalui orang terdekat pelaku.
2) Apabila masih berlanjut, kemudian tambah parah, maka orang tersebut harus
dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Semoga pelaku dapat jera dan sadar
terhadap perilakunya yang keterlaluan itu.

10

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perilaku diskriminalisasi terhadap anak usia dini, sangatlah merugikan,
dan berakibat fatal. Karena dikriminalisasi memiliki pengertian yaitu penindasan
terhadap hak asasi manusia. Anak itu butuh kasih sayang dan perlindungan, bukan
sebagai korban kekerasan.
Solusi agar pelaku jera dan sadar atas perbuatannya yaitu :
a.

Diperingati agar orang tersebut tidak terlalu keras dalam mendidik anaknya.
Tidak dengan langsung tetapi melalui orang terdekat pelaku.

b.

Apabila masih berlanjut, kemudian tambah parah, maka orang tersebut harus
dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Semoga pelaku dapat jera dan sadar
terhadap perilakunya yang keterlaluan itu.

11

DAFTAR PUSTAKA

Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta Timur :
Bumi Aksara. 2012.
file:///D:/Stop Diskriminasi Dan Stigma Lindungi Perempuan Dan Anak
Dari HIV Aids.htm (Rabu, 21 Agustus 2013. 07:19).
file:///D:/Undang-undang Perlindungan Anak.htm

12