Konsep AKAL menurut Tinjauan Al Qur an a

Muqaddimah :

Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan (QS. Adz Dzaariyaat [51]: 21). Syahdan tersebutlah sebuah kota di Phacis, Yunani Tengah, pada zaman purba, di lereng gunung Parnassos, dikenal dengan nama : Delphi, pusat ibadat Apollo, tempat orakel Delphi yang terkenal. Pada orakel dipahatkan sebuah kalimah berhikmah, yang konon berasal dari ucapan SOKRATES (470-399 SM), seorang filsuf besar Yunani. Kalimah berhikmah itu berbunyi Gnothi Seauthon! (Kenalilah Dirimu). Sokrateslah filosof Yunani yang pertama mengundang perhatian manusia untuk memperhatikan dirinya sendiri. Dengan perkataan lain, SOKRATES mengundang perhatian pada

segala yang dimasalahkan oleh manusia itu dengan dimulai dari manusia sendiri sebagai masalah 2 .

Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu : Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri (Kenalilah Dirimu), berarti dia mengenal Tuhannya 3

1 Neurosains, secara sederhana adalah ilmu yang khusus mempelajari Neoron (sel saraf). Sel-sel saraf ini menyusun sistem saraf, baik susunan saraf pusat (orak dan saraf tulang belakang) maupun saraf tepi (31 pasang saraf spinal dan 12 pasang

saraf kepala). Sel saraf sendiri bukan unit terkecil lagi dari sel saraf, unit terkecil dari sel saraf (neuron) adalah sinapsis yaitu titik pertemuan 2 sel saraf yang memindahkan dan meneruskan informasi neurotransmitter -. Pada tingkat biologi molekuler, unit terkecilnya adalah seperti gen-gen (kajian genetika). Umumnya para neurosaintis memfokuskan pada sel saraf yang ada di otak. Sebagai ilmu yang masih terus akan berkembang cakupan dan relasinya dengan disiplin ilmu lain, -termasuk dengan ilmu psikologi- cakupannya cukup luas sebagaimana digambarkan dalam kamus wikipidia (internet searching) di berikut ini : Neuroscience is a field that is devoted to the scientific study of the nervous system. Such studies span the structure, function, evolutionary history, development, genetics, biochemistry, physiology, pharmacology, informatics, computational neuroscience and pathology of the nervous system. Traditionally it is seen as

a branch of biological sciences. However, recently there has been a surge in the convergence of interest from many allied disciplines, including cognitive and neuro-psychology, computer science, statistics, physics, and medicine. The scope of neuroscience has now broadened to include any systematic scientific experimental and theoretical investigation of the central and peripheral nervous system of biological organisms. The empirical methodologies employed by neuroscientists have been enormously expanded, from biochemical and genetic analysis of dynamics of individual nerve cells and their molecular constituents to imaging representations of perceptual and motor tasks in the brain. Many recent theoretical advances in neuroscience have been aided by the use of computational modeling .

2 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, Jakarta : PT. Bina Ilmu, 1983, h.34.

3 Sebenarnya bukan hadits, Seyyed Hossein Nasr mengutipnya dalam Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam hal.385, dengan mengatakan bahwa penjelasan hadis ini dinisbahkan kepada Ibn Arabi, tetapi ssungguhnya ditulis oleh

Auhad Al-Din Balyani, Whose Knoweth himself...... terj. T.H.Weir (London: Beshara, 1976).

Fenomena Otak dan Akal

Sebelum sampai kepada pengertian konsep al aql secara utuh, dalam kehidupan atau percakapan sehari-hari terdapat suatu fenomena tentang otak dan akal ibarat dua sisi dari mata uang logam, sulit dipisahkan baik kata maupun makna - ada keterikatan dan keterkaitan kuat diantara keduanya - sehingga perlu dijelaskan.

Otak adalah organ tubuh manusia yang posisinya ditempatkan Tuhan secara terhormat di bagian atas tubuh manusia dan terlindungi dengan kokoh di bagian dalam tengkorak (batok) kepala. Posisi otak ini merupakan simbol yang menunjukkan bahwa manusia lebih mulia terhadap makhluk ciptaan Tuhan lainnya, misalnya hewan yang lokasi dan posisi otaknya sejajar dengan bagian tubuh

terhina dan tempat meyimpan dan mengeluarkan kotorannya (perut dan dubur atau tumbuhan yang tidak mempunyai otak dan tidak diketahui dimana posisi otaknya jika ada. Dengan meng-otak atik kata OTAK , kata OTAK juga bisa merupakan kependekan kata (singkatan) dari kalimat : Organ Tubuh terpenting yang Ada di Kepala manusia. Muhammad Izuddin Taufiq (2006) dalam bukunya Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi (Ayat- ayat tentang Penciptaan Manusia) mengatakan : Bagian tubuh yang paling ambigu yang masih menyelimuti tubuh manusia adalah OTAK karena ia merupakan tempat berfikir yang berkaitan

dengan roh atau jiwa, sedangkan roh atau jiwa itu merupakan sesuatu yang ambigu . 4 Maka tidak heran, jika ada yang menyamakan makna antara otak dan akal, begitu juga yang

membedakannya. Harun Nasution termasuk orang yang membedakan, dan menyatakan bahwa akal dalam pengertian Islam bukanlah otak , melainkan daya berfikir yang terdapat dalam jiwa manusia; daya sebagaimana digambarkan Al Qur an, memperoleh pengetahuan dengan

memperhatikan alam sekitarnya. 5 Otak adalah organ tubuh yang bukan hanya manusia, binatangpun memilikinya. Ketika otak

bekerja dan salah satu kerja otak itu adalah berpikir, maka otak yang bekerja atau berfungsi tersebut disebut AKAL. Orang yang tidak berotak adalah orang yang tidak menggunakan otaknya berfungsi atau berpikir. Otak yang berfungsi dan disebut akal inilah yang membedakan manusia dengan binatang melata, dan manusia dengan manusia, - al insanu hayawanun nathiqun, manusia

adalah hewan yang berpikir

man as the animal that reasons - sebagaimana juga terpapar secara tersirat dan tersurat sejak 14 abad yang lampau di dalam QS. Al Anfaal [8]: 22, dimana Allah berfirman :

4 Muhammad Izzududdin Taufik, Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi, Solo : Tiga Serangkai, 2006, h.209

5 Harun Nasution, Akal dan Wahyu Dalam Islam, Jakarta : UI Press, 1986, h.13. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung : Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2004, h.190.

Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka (manusia) yang tuli dan bisu,

yang tidak menggunakan akalnya (la ya qiluun) . [QS.Al-Anfaal/6 : 22]

Menurut Allah SWT kelebihan manusia dengan binatang, tumbuhan dan manusia lainnya adalah terletak pada berfungsi atau tidaknya otak untuk berpikir. Ibnu Sina (980-1037), filosof muslim yang terkenal di timur dan di barat menyatakan bahwa manusia mempunyai tujuh kemampuan, yaitu : 1) makan, 2) tumbuh, 3) berkembang biak, 4) pengamatan hal-hal yang istimewa, 5) pergerakan di bawah kekuasaan, 6) ketahuan (mengetahui) dari hal-hal yang umum, 7) memiliki kehendak memilih yang bebas. Tumbuh-tumbuhan hanya memiliki kemampuan 1, 2 dan 3, sedangkan hewan memiliki kemampuan 1, 2, 3, 4, dan 5. Kemampuan 6 & 7 inilah yang sangat potensial membudi dayakan otak untuk berfikir yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah lainnya dan membedakannya, bahkan juga membedakan antar sesama manusia ketika manusia tidak mau mempergunakan otaknya untuk berfikir seperti yang dijelaskan Allah SWT dalam firmanNya tersebut di atas. Bahkan Allah SWT menjelaskan bahwa kedudukan manusia yang tidak mau mempergunakan otaknya untuk berpikir lebih rendah/hina dari binatang ternak sebagaimana disebutkan dalam QS. Al A raaf [7]: 179 ;

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai .

Ibnu Khaldun (1332-1406), cendekiawan muslim yang sangat ahli dalam ilmu sejarah, sosiologi dan politik adalah sosilog muslim pertama yang sangat terkenal dan fenomenal dengan karyanya Muqaddimah , mengatakan : bahwa Allah membedakan manusia dan lain-lain hewan dengan kesanggupan berpikir, sumber dari segala kesempurnaan, dan puncak dari segala kemuliaan

dan ketinggian di atas lain-lain makhluk. Sebabnya ialah karena pengertian, yaitu kesadaran dalam diri tentang yang terjadi di luar dirinya, hanyalah ada pada hewan saja, tidak terdapat pada lain-lain barang ( yang makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar darinya dengan perantaraan panca indra (pendengaran, penglihatan, pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan) yang diberikan Allah kepadanya. Sekarang manusia memahami ini dengan kekuatan memahami apa yang ada di luar dirinya dengan perantaraan pikirannya yang ada di balik panca indranya. Pikiran bekerja dengan perantaraan kekuatan yang ada di tengah-tengah OTAK yang memberi kesanggupan kepadanya menangkap bayangan benda-benda yang biasa diterima oleh panca indra, dan mengembalikan benda-benda itu dalam ingatannya sambil meringkasnya lagi bayangan-bayangan lain dari bayangan benda-benda itu. Refleksi terdiri dari penjamahan bayangan-bayangan ini (dibalik perasaan) oleh AKAL, yang memecah atau menghimpun bayangan-bayangan itu (untuk membentuk

bayangan-bayangan lain) ...........(jilid II, muka 364). 6 Menurut Imam Al Ghazali (1058-1111) 7 , seorang pemikir besar Islam, dengan mengacu pada

pengertian kerja atau fungsi akal menyatakan bahwa akal itu tidak bertempat, baik di dalam maupun di luar badan manusia, bersifat immaterial, dan tidak terbagi bagi. Akal berhubungan dengan badan dalam bentuk : (1) muqbil ala al-badan (menghadap badan), mufid lahu (memberi keuntungan), dan (3) mufidh alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau kegiatan.

Akal sebagai organ yang mengikat dan menahan secara filosofis juga dijelaskan oleh pemikir Islam dari Malaysia, Syed Muhammd Naquib Al Attas, adalah sesuatu organ aktif dan sadar yang mengikat dan menahan objek ilmu dengan kata-kata atau bentuk-bentuk perlambang lain. Ini menunjukkan pada fakta yang sama dan bermakna sama dari apa yang ditunjuk oleh kata : qalb, ruuh, dan nafs. Sebagaimana Al Ghazali, Al-Attas berpendapat bahwa keempat kata itu bermakna

sama. Kesemuanya menunjukkan realitas yang bertingkat-tingkat (maraatib al wujuud). 8 Pada masa pra-Islam, akal hanya berarti kecerdasan praktis yang ditunjukan seseorang

dalam situasi yang berubah-ubah. Akal, menurut pengertian pra-Islam itu, berhubungan dengan pemecahan masalah. Karena itu, ia bersifat praktis saja. Akal seperti itu, menurut istilah psikologi kogntif, adalah problem solving capacity (kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan

jalan keluar dalam situasi apa pun juga 9 Seorang penyair-perampok pra-Islam, Al-Shanfara, sebagaimana dikutip oleh Toshihiko

Izutsu 10 , telah memakai kata itu-----dengan makna praktisnya-----dalam syairnya:

6 Endang Saifuddin Anshari, Op.cit. , h.6.

7 Muhammad Yasir Nasution, Manusia Menurut Al-Ghazali, Jakarta: Penerbit Rajawal Press, 1988. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.205.

8 Taufik Pasiak, op.cit, h.194.

9 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia Pendekatan Semantik Terhadap Al Quran, Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana, 1997.Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.197.

10 Ibid, h.65. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.197.

Selama seseorang menggunakan kecerdasannya (wa huwa ya qilu) maka tidak akan tarjadi peristiwa yang memalukan ketika ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, entah ketika ia berada di jalan yang akan ia tuju, atau tergesa melepaskan diri dari sesuatu yang dibencinya. Dengan contoh syair itu, tampak bahwa kata aql sudah sangat tua . Ia termasuk kata

tradisional pra-Islam yang dipinjam Islam melalui Al-Quran. Kata-kata itu merupakan kata yang biasa dipakai oleh masyarakat Arab pra-Islam.

Izutsu mengkaitkan akal dengan kecerdasan, maka akal adalah Kecerdasan praktis atau mengikat dan menahan adalah makna dasar kata itu sebagaimana ia dipakai oleh orang Arab pra- Islam. Ia lebih cocok atau lebih dekat dengan kegiatan penalaran logis, sebuah cara berpikir yang mengandalkan fakta dan langkah-langkah rasional. Untuk makna ini, kata aql lebih mungkin disebut reason (Inggris), rasio (Latin), verstand (Jerman), dan Dianoia (Yunani). Dari prosedur kerjanya,

kata ini cocok untuk menyebut cara kerja dari otak kiri yang berpikir secara vertikal 11 . Baik Harun, Gozali, maupun Al-Attas membedakan dan memisahkan otak dan akal, bahkan

cenderung menyiratkan bahwa pengertian akal itu kerja jiwa (qalb, ruuh dan nafs), sedangkan Izutsu lebih meyiratkan bahwa secara historis pra-Islam akal itu kerja kognitif otak sebagaimana juga dinyatakan oleh Ibnu Khaldun bahwa akal itu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan jelas tersirat dan tersurat pada Al Quran Surah Al Anfaal {8}: 22 dan Surah Al Araaf [9]: 179.

Dengan demikian bahwa akal itu adalah fungsi otak yang jika bekerja akan berpikir atau salah satu kerja otak adalah berpikir. Allah SWT dalam Surah Al Anfaal [8]: 22 tidak menggunakan kalimat yang tidak menggunakan otaknya , adalah hikmah tersembunyi untuk memotivasi manusia agar memperhatikan dirinya, menggunakan otaknya untuk meneliti (men-tafakuri dan men-tadabburi) tentang organ otak . Juga untuk memahami bagaimana bekerjanya dan berfungsinya otak manusia; apakah otak sama dengan akal, bagaimana kaitan otak dengan akal, jiwa (qalb), ruuh dan nafs serta bagaimana memaksimalkan otak berpikir manusia untuk mentafakkuri dan mentadabburi ayat-ayat Allah baik yang tertulis dalam al-Quran maupun yang tidak tertulis di seantero jagat alam semesta ini, menjadi obyek penelitian, pengamatan dan penjelajahan otak manusia. Allah SWT telah memotivasi manusia sejak 14 abad yang lampau melalui lisan nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran Surat Ali-Imran ayat 190-195 :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan 190 bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah 191 sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan

berbaring dan mereka memikirkan tentang

11 Taufik Pasiak, Op.cit., h.198.

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa 192 yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang lalim seorang

penolongpun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami

193 mendengar (seruan) yang menyeru kepada

iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan- mu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang- orang yang berbakti.

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah 194 Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

Maka Tuhan mereka memperkenankan 195 permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)

sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."

OTAK MANUSIA

Akal dan pikiran adalah produk organ otak. Kadangkala kita mengatakan akal pikiran, karena otak yang berpikir pertanda otaknya berfungsi dan menunjukkan eksistensi akal atau pikiran, sebagaimana pernah dikatakan Plato bahwa bepikir itu berpusat di kepala, begitu juga dengan Rene Descartes yang mengatakan bahwa pusat jiwa ada di kelenjar pineal otak, maka cogito ergo sum

(aku berpikir, sebab itu aku ada). Sedangkan Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran, ahli bedah otak dari Amerika pada dekade akhir abad 20 ini dalam penelitiannya tentang otak menyimpulkan ada fenomena God Spot dalam lobus temporalis otak (sekitar pelipis).

Pada dekade otak (1990-2000) 12 , dimana penemuan Moleculer Biology of Cognition (MBC), telah mampu mencitrakan kemampuan otak organ ciptaan Tuhan melampaui apa yang diketahui

selama ini, termasuk apa yang sebelumnya diketahui oleh Ibn Sina dan Ibn Rusyd, yang menjelaskan daya-daya berfikir manusia dan Ibnu Khaldun yang menjelaskan peran otak dalam proses berpikir serta Rene Descartes yang berkata tentang Cogito (pikiran) manusia. Penemuan MBC tersebut memperlihatkan bahwa hal-hal kejiwaan manusia seperti berpikir, merasa, emosi, ingatan, persepsi, yang dahulu menjadi lahan mutlak para filosof dan psikolog dan karena itu sangat spekulatif kini dapat ditelaah secara lebih lugas dan jelas. Begitu juga penemuan tentang neurotransmiter, amigdala, dan sistem limbik pada otak memberikan pengetahuan mengenai apa yang disebut

akal itu. Tentang hubungan otak dan jiwa , beberapa puluh tahun lalu, ahli otak John Eccles dalam bukunya, The Understanding of the Brain (1973:193), mengatakan, bahwa secara teoritis ia menggunakan konsep 3 dunia dari Karl Popper untuk menjelaskan hubungan otak dan jiwa manusia. Neurosaintis Erick Kandel, yang memperoleh Nobel Kedokteran, membuktikan hubungan otak dan jiwa melalui risetnya soal memori siput Apylasia californica. Ia berhasil membuktikan secara molekuler, kejadian pada sel-sel saraf untuk menguatkan teori psikologi mazhab Behaviourisme, terutama penemuan Ian Pavlov. Pavlov terkenal dengan Classical Conditioning yang menyatakan bahwa respons makhluk hidup (ketika meneliti, ia menggunakan hewan percobaan berupa anjing) dapat dikondisikan melalui pengkondisian stimulus. Penemuan Pavlov yang semula masuk ke wilayah psikologi kini masuk wilayah molekuler. Perilaku anjing (kondisi psikologi) terjadi karena adanya pelepasan molekul saraf di ujung sel-sel saraf (kondisi neurobiologi). 13

Otak kita secara jasmani/fisik tidak lebih besar dari seuntai anggur Australia, jauh lebih kecil dari sebuah kol sayur yang tergeletak di pasar tradisional, memiliki berat kurang dari 1,5 kg., namun kemampuannya berjuta kali lebih hebat dari komputer manapun yang ada dan terhebat di dunia. Otak kita bekerja mirip seperti CPU (Central Processing Unit) dalam sistem komputer. (lihat gambar 1)

Jika seekor lalat buah memiliki 100.000 sel aktif, seekor tikus memiliki 5 juta sel aktif, seekor kera 10 miliar sel aktif, maka manusia memiliki sekitar 100 miliar sel aktif sejak lahir. Dan sejak hari pertama kehidupan sel-sel tersebut membentuk koneksi belajar (atau sinapsis) dengan kecepatan

luar biasa ; 3 miliar perdetik. 14

12 Taufik Pasiak, Op.cit., hh.190-1.

13 Taufik Pasiak, Manajemen Kecerdasan, Bandung : Mizan, 2006, h.21.

14 Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000, h.113.

Gambar 1 : Otak Manusia adalah Komputer Biologis Ciptaan Allah

Gambar 2 & 3 : Triliunan Sel Otak (Neuron) ada di dalam kepala kita.

Gambar 4 & 5 : Sel Otak (Neuron) bekerja membentuk jaringan koneksi (sinapsis), dimana neurotransmitter sangat berperan membawa informasi antar jaringan, membuat otak kita berfungsi optimal (berfikir) dan menunjukkan bagaimana akal berfungsi.

Tony Buzan, seorang pakar psikologi dan memori, mengatakan, Otak anda terdiri dari triliunan sel otak. Setiap sel otak adalah seperti gurita kecil yang begitu kompleks. Ia memiliki sebuah pusat, dengan banyak cabang, dan setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak tersebut jauh lebih kuat dan canggih dari kebanyakan komputer di planet ini. Setiap sel tersebut berhubungan dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu sel yang lain. Dan mereka saling bertukar

Informasi. Ini sering disebut sebagai jaringan paling mempesona, benda yang begitu kompleks dan indah. Dan setiap orang memilikinya. 15

Roger Sperry, pemenang Nobel Prize, tahun 1981 dalam penelitian tentang otak menemukan

perbedaan kemampuan fungsi otak berdasarkan 2 belahannya yaitu otak kiri dan otak kanan .

(lihat Tabel 1 & gambar 6 & 7). Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemprosesan logika, kata-kata, matematika, dan urutan

yang disebut pembelajaran logis-akademis, sedangkan otak kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar dan imajinasi

yang disebut dengan aktivitas intuitif-keatif. Kedua sisi belahan otak terebut terhubung melalui / oleh jembatan corpus

callosum

sistem saklar saraf yang sangat rumit dengan 300 juta neuron aktifnya bekerja secara konstant menyeimbangkan pesan-pesan atau informasi yang datang, dan menggabungkan gambar yang abstrak dan holistik dengan pesan/informasi yang konkret dan logis .

Gambar 6 & 7 : Kemampuan Belahan/Sisi Otak Kiri & Otak Kanan dan tampak terlihat Aktivitas Otak saat membaca buku pada bagian berwarna putih di lobus temporal, lobus parietal dan beberapa pada lobus

oksipetal yang menggunakan pencitraan dari alat PET (Pesitron Emission Tomography).

Otak Manusia memiliki empat bagian tingkatan otak dalam satu kesatuan yang berbeda (lihat gambar 8) yaitu di bagian bawah : Batang Otak anda, dekat bagian atas leher, disebut OTAK REPTILIA , karena mirip dengan otak reptil berdarah dingin. Bagian ini mengendalikan sebagian besar fungsi naluriah tubuh, seperti bernafas dan detak jantung. Di bagian tengah : OTAK MAMALIA, (Sistim Limbik / Cincin / Kerah) mirip otak mamalia berdarah panas. Bagian ini mengendalikan emosi, keinginan/kesenangan terhadap lawan jenis dan memori /ingatan anda. Di bagian atas : KORTEKS, atau disebut juga OTAK MANUSIA; Otak untuk berfikir, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta. Lapisan CEREBELLUM (Serebelum): OTAK KECIL yang berperan penting dalam penyimpanan

Memori Gerak (naik sepeda, berolahraga).

15 Gordon Dryden & Dr. Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000, h.113.

Tabel 1 : Performa Dua Otak Manusia Menurut Roger Sperry

OTAK KIRI

OTAK KANAN

Pikiran

Abstrak, holistik Gaya Berfikir

Konkret, Linier, Analitis

Intuitif, artistik, abstrak Bahasa

Rasional, logis

Kaya kata-kata, kalimat dan tata Tidak ada tata bahasa dan kalimat, bahasa yang baik

sedikit kata-kata Kemampuan

mengenal diri, kurang memutuskan

Introspeksi, berkehendak, berini- Kuang

siatif, mengenal diri, berfokus inisiatif, berfokus pada hutan pada pohon

Kekhususan fungsi Membaca, menulis, aritmatika, Musik, mimpi yang dalam, imajinasi ketrampilan motorik dan sensoris

Waktu

Seumur hidup, tak berwaktu Orientasi Spasial

Sekuensial, terukur

Kurang bagus

Bagus sekali, terutama untuk ruang dan gambar

Tabel 2 : Tiga Otak menurut Paul McLean

BATANG OTAK

KORTEKS (Otak Reptil)

SISTEM LIMBIK

(Otak Mamalia)

(Otak Manusia)

Fungsi motorik sensoris

Perasaan dan emosi

Berfikir

Kelangsungan hidup :

- denyut jantung

Kewarasan

- tempat tinggal

- gairah seks

Bahasa

Respon melawan atau lari

- lapar, tidur

Intuisi

- tekanan darah

Spiritualitas

Kekebalan tubuh

Pada tahun 1990 Dr. Paul Mc.Lean memperkenalkan dan mengembangkan teori The Triune Brain yang membagi otak menjadi tiga lapis (lihat Tabel 2 & Gambar 8). Beliau adalah kepala dari The Laboratory for Brain Evolution and Behavior pada National Institute for Menthal Health di Amerika Serikat. Teori ini merupakan pengembangan dari teori yang dikembangkan oleh Selye tahun 1952 yang dikenal dengan General Adaption Syndrome (GAS) atau disebut dengan Fight or Flight Response. Teori The Triune Brain membagi proses evolusi perkembangan otak dalam tiga tahapan atau tiga lapisan. 16

16 Taufik Bahaudin, Brainware Management, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2001, h.41.

Lapis pertama yang terletak dibagian luar dan muncul paling terakhir dalam evolusi biologis ini adalah otak berpikir . Lapis ini secara molekuler juga bersifat unik, yaitu menata fungsi-fungsi kognisi manusia, seperti bahasa dan memori kognitif. Jika lapisan ini rusak, kita akan kehilangan kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama yang menggunakan bahasa dan kalkulasi matematis. Lapisan ini membentuk rasionalitas kita. Dibandingkan dengan sistim limbik (lapisan kedua), lapisan

otak berpikir ini relatif memiliki kemampuan untuk memilih respons. Tidak ada respons fight atau flight. Perbedaan paling bermakna antara lapisan otak berpikir dan otak binatang adalah kemampuan

memilih respons. Ciri khas otak manusia yang dibangun terutama oleh

otak berpikir

ini adalah kebebasan

untuk memilih respons atas setiap stimulus yang masuk.

Gambar 8 & 9 : Tingkatan Otak dan Sistem Limbik

Jika ada seseorang mencela atau menghina Anda, maka otak berpikir yang berfungsi bagus akan memandu anda memilih respons; Anda bisa marah lalu memukulnya, Anda bisa tertawa karena menganggap hinaan itu lucu, atau Anda bisa berdiam diri karena menganggap bahwa membuang waktu dan tenaga jika harus merespons hal-hal kecil seperti ini. Pilihan atas tiga respons itu menunjukan bahwa kita betul-betul menggunakan otak berpikir . Jadi, jika sekiranya Anda depresi dan stres berat karena hinaan orang, itu berarti Andalah yang menciptakaan perasaan tidak nyaman itu. Bukan stresor dan si penghina yang membuat anda tersiksa, tetapi anda sendirilah yang membuat diri Anda tidak nyaman karena telah memilih respons yang salah. Kebebasan memilih respons ini menandai kemanusiaan dan kedewasaan kita. Tidak semua manusia menjadi dewasa sejalan dengan bertambahnya usia. Jika ia membesarkan dan menyuburkan otak binatang dalam kepalanya, maka ia akan hidup dengan cara binatang. Bentuk tubuhnya seperti manusia, tetapi cara berpikirnya seperti binatang. Hilangnya fungsi otak berpikir , dan diambil oleh otak binatang , dicirikan oleh nafsu tak tekendali yang bersifat kepemilikan dan seksualitas. Jika kita terlalu bernafsu untuk memiliki barang-barang, menumpuk-numpuk tanpa manfaat yang bermakna, itu juga artinya otak binatang kita sedang bekerja. Persis seperti perilaku nenek moyang kita yang menyimpan dan menimbun barang dan binatang hasil buruan. Demikian juga ketika kita mengumbar hawa nafsu seks secara tak terkendali tanpa memperhatikan aturan main dan norma, itu berarti otak binatang kita sedang bekerja. Persis seperti nenek moyang kita dulu yang bebas melakukan hubungan seks dengan pasangan berganti-ganti. Lapisan ketiga adalah otak vegetasi , bagian otak Jika ada seseorang mencela atau menghina Anda, maka otak berpikir yang berfungsi bagus akan memandu anda memilih respons; Anda bisa marah lalu memukulnya, Anda bisa tertawa karena menganggap hinaan itu lucu, atau Anda bisa berdiam diri karena menganggap bahwa membuang waktu dan tenaga jika harus merespons hal-hal kecil seperti ini. Pilihan atas tiga respons itu menunjukan bahwa kita betul-betul menggunakan otak berpikir . Jadi, jika sekiranya Anda depresi dan stres berat karena hinaan orang, itu berarti Andalah yang menciptakaan perasaan tidak nyaman itu. Bukan stresor dan si penghina yang membuat anda tersiksa, tetapi anda sendirilah yang membuat diri Anda tidak nyaman karena telah memilih respons yang salah. Kebebasan memilih respons ini menandai kemanusiaan dan kedewasaan kita. Tidak semua manusia menjadi dewasa sejalan dengan bertambahnya usia. Jika ia membesarkan dan menyuburkan otak binatang dalam kepalanya, maka ia akan hidup dengan cara binatang. Bentuk tubuhnya seperti manusia, tetapi cara berpikirnya seperti binatang. Hilangnya fungsi otak berpikir , dan diambil oleh otak binatang , dicirikan oleh nafsu tak tekendali yang bersifat kepemilikan dan seksualitas. Jika kita terlalu bernafsu untuk memiliki barang-barang, menumpuk-numpuk tanpa manfaat yang bermakna, itu juga artinya otak binatang kita sedang bekerja. Persis seperti perilaku nenek moyang kita yang menyimpan dan menimbun barang dan binatang hasil buruan. Demikian juga ketika kita mengumbar hawa nafsu seks secara tak terkendali tanpa memperhatikan aturan main dan norma, itu berarti otak binatang kita sedang bekerja. Persis seperti nenek moyang kita dulu yang bebas melakukan hubungan seks dengan pasangan berganti-ganti. Lapisan ketiga adalah otak vegetasi , bagian otak

memungkinkan kita mengontrol fungsi-fungsi vegetasi dalam diri kita. 17 Ketiga bagian otak bekerja sebagai satu kesatuan dalam diri kita. Secara sederhana, proses

kerja otak yang normal dapat kita gambarkan sebagai berikut;

1. Sinyal-sinyal elektris berisi informasi dari seluruh bagian tubuh akan disampaikan melalui saraf tulang belakang ke batang otak. Di sini sinyal tersebut akan diputuskan apakah akan direnspon menjadi gerakan refleks atau diteruskan.

2. Dari batang otak informasi tersebut akan diteruskan ke Thalamus, bagian di otak yang berfungsi sebagai ruang kontrol untuk mengenal jenis informasi, memilah, dan mengelompokan informasi tersebut sesuai dengan pembagian fungsi yang ada pada sistem limbik dan korteks. (Kecuali informasi mengenai penciuman yang langsung dikirim ke bagian korteks terkait tanpa di kontrol oleh Thalamus ini)

3. Thalamus mengirimkan dan menyebarkan informasi ke sel-sel otak yang tepat, yaitu;

a. Amigdala, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat emosi dan memberikan respon terhadap informasi yang diterima dari sudut emosi

b. Hipocampus, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat memori dan akan membahas segala sesuatu berdasarkan memori dari kebiasaan kita, kejadian-kejadian, bahkan ingatan-ingatan traumatik yang pernah kita alami.

c. Berbagai lobus di korteks, di mana setiap lobus dan area-area pada lobus mempunyai peran dan pendekatan analisis yang berbeda. Informasi yang dikirim ke korteks akan dibahas berdasarkan nalar (otak kiri) dan intuisi (otak kanan).

4. Setiap sel yang menerima informasi dari Thalamus selanjutnya akan saling berkomunikasi dengan sel-sel lainnya dalam bentuk pengiriman zat kimia (neurotransmiter). Interaksi antar sel ini dapat menimbulkan miliaran komunikasi per detik, sebelum adanya penetapan kesimpulan atau pengambilan keputusan terhadap satu informasi yang diterima. Proses komunikasi atau berpikir ini menimbulkan gelombang di otak (getaran sel saraf karena tersentuh muatan listrik dari ujung sel saraf) yang terdeteksi melalui EEG (Elektro Ensefalo Grafi), yaitu;

a. Ketika setiap sel atau setiap area korteks memberikan hasil analisis dan alternatif solusi yang paling bertentangan atau dari berbagai sudut pandang (persepsi) yang berbeda dan independen. Kondisi ini menunjukan bahwa kita sedang membahas sesuatu yang kompleks

17 Taufik Pasiak, Brain Management for Self Improvement, Bandung : Mizan, 2007, hh.71-4.

dan kontradiktif. Sehingga proses komunikasi di otak akan menimbulkan gelombang 13-30 Hz yang disebut sebagai gelombang Beta pada otak.

b. Ketika kita sedang membahas sesuatu yang meskipun kompleks namun ada sistematika dan tingkatan prioritas yang jelas. Sehingga walaupun terdapat beberapa alternatif solusi namun kita telah mempunyai payung solusi yang lebih terarah. Proses komunikasi di otak pada kondisi ini akan menimbulkan gelombang 7-13 Hz yang disebut sebagai gelombang Alpha pada otak.

c. Ketika kita sedang terpengaruh oleh rasa ngantuk, terhipnotis atau sedang tidak membahas informasi yang serius alias sedikit ngelamun. Aktivitas otak yang demikian menimbulkan gelombang 4-7 Hz yang disebut gelombang Teta pada otak.

d. Ketika kita sedang tidur, otak tetap beraktivitas pada gelombang 1-4 Hz yang disebut gelombang Delta pada otak.

5. Hasil komunikasi antar sel (proses nalar) akan menghasilkan kesimpulan, yang selanjutnya akan:

a. disimpan dalam tujuh serial memori jangka pendek yang disimpan selama 20 detik untuk proses nalar berikutnya

b. Disimpan sebagai memori kesimpulan dan network (jaringan) komunikasi pada setiap sel atau pada beberapa bagian korteks

c. Disimpan sebagai memori yang lebih komprehensif (menyeluruh) di hipocampus

d. Dikirim ke otak motorik untuk diterjemahkan menjadi keputusan kegiatan yang harus dilakukan oleh tubuh

6. Otak motorik akan memberikan perintah kepada sel-sel otot di seluruh tubuh. Perintah ini dikirim dalam bentuk sinyal-sinyal elektrik melalui sistem saraf tulang belakang. Dengan menerima sinyal tersebut, otot akan berkontraksi mengembang atau mengkerut, sehingga terlihat gerakan tangan melambai atau mulut bersiul atau kaki berjingkat.

7. Setelah tubuh melaksanakan kegiatan yang diperintahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi informasi baru; yang dikirim kembali dalam bentuk sinyal-sinyal elektris menuju otak. Sebagian akan menjadi memori jangka panjang di hipocampus dan atau diproses kembali oleh otak kita (kembali ke proses otak no 1 di atas).

Memori jangka panjang di hipocampus juga diinformasikan ke korteks bila memori tersebut bersikap deklaratif, yaitu untuk mengingatkan hal dan masalah yang pernah dipelajari. Memori deklaratif meliputi ingatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan waktu, tempat, kata, konsep, kategori, dsb. Selain itu memori jangka panjang di hipocampus juga akan diinformasikan ke otak kecil (serebelum) bila memori tersebut bersifat prosedural, yaitu untuk mengingat keterampilan motorik yang pernah dipelajari. Memori prosedural meliputi ingatan tentang hal-hal seperti kemampuan mengendarai

sepeda motor, memainkan suling, memasak rawon, kaifiyat salat, dsb . 18

18 Rajendra Kartawiria, 12 langkah Membentuk manusia Cerdas, Jakarta : Hikmah, 2004, hh.28-32.

Sedangkan pembagian otak menurut fungsi areanya adalah terbagi menjadi wilayah KORTEKS PREFRONTAL, yang berurusan dengan proses berfikir. KORTEKS MOTOR, yang mengendalikan

TEMPORAL, adalah pusat percakapan di otak. LOBUS

kemampuan spasial. LOBUS

OKSIPETAL,

adalah pusat penglihatan di otak. SEREBELUM atau OTAK KECIL, yang berperan penting dalam penyesuaian postur dan keseimbangan, sebagai pilot otomatis melakukan fungsi yang telah dipelajari, contoh naik sepeda, menggunakan mesin

tik/keyboard

komputer.

PENJAGA

GERBANG, amigdala, hipocampus, caudate nucleus, semuanya menyebarkan pesan-pesan penting ke berbagai bagian otak.

Gambar 10 & 11 : Pembagian Wilayah Otak

Penemuan God Spot oleh Persinger dan Ramachandran yang kemudian ditindaklanjuti oleh Danah Zohar dan Ian Marshal, - seorang psikolog dan fisikawan yang juga suami isteri ini tentang penelitiannya yang mengungkap bahwa pada diri setiap manusia, apapun agama dan rasnya Tuhan telah menganugrahi suatu potensi Kecerdasan Spiritual , - yang meneliti tentang kecerdasan spiritual (SQ) pada manusia melengkapi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) yang sudah diketahui sebelumnya semakin menunjukkan bahwa sebenarnya ada relasi kuat antara pikiran-pikiran yang bersifat rasional , intuisional (emosional) dan spiritual . Temuan God Spot ini semakin membuktikan kebenaran Al Qur an sebagai mu jizat abadi tentang fitrah ber-Tuhan (dalam arti mengakui adanya kekuatan spiritual-Tuhan) yang secara inheren sudah given diberikan Allah kepada setiap anak manusia yang lahir, siapapun dia dengan latar belakang budaya, ras dan agama apapun, sebagaimana yang diinformasikan Tuhan dalam Al Quran Surah Al-A raaf [7]: 172 ;

Dan (ingatlah) , ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfiman): Bukankah Aku ini Tuhanmu ? . Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi . (Kami melakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan :

Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan) . Dr. Taufik Pasiak (2004) 19 dokter medis

yang juga penulis buku ilmiah populer

Revolusi

IQ/EQ/SQ, Antara

Neuorosains

dan Al Qur an , mengatakan bahwa sekalipun masih berupa penelitian kasar yang perlu diperdalam

setidak-tidaknya terdapat empat bukti penelitian yang memperkuat dugaan adanya potensi

lagi,

Tuhan SPOT

GOD

spiritualitas dan

hardware

dalam Otak manusia, yaitu :

1) Osilasi 40 Hz yang ditemukan oleh Denis Pare dan Rodolfo Llinas, dan

Gambar 12 : Otak Spiritual Potensi Otak ke 3 Manusia dikembangkan oleh Danah Zohar dengan teori

kecerdasan spiri-

tual nya.

2) Alam bawah sadar kognitif yang ditemukan oleh Joseph deLoux, dan dikembangkan oleh Daniel Goleman

dengan teori kecerdasan emosi , serta Robert Cooper dengan teori suara hati .

3) God Spot dalam daerah temporal (sekitar pelipis) yang ditemukan oleh Michael Persinger dan Vilyanus Ramachandran, dan

4) Somatic Marker (penanda somatik) dari Antonio Damasio. Dari berbagai hasil penelitian mutakhir yang dilakukan para ahli, disimpulkan oleh Taufik Pasiak

(2004) bahwa otak manusia mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi Kognisi-Rasional Logis,

2) Fungsi Emosional-Intuitif, dan 3) Fungsi Spiritual.

19 Taufik Pasiak, Op.cit., h. 275.

SATU KEPALA EMPAT OTAK : Dari Dualitas Otak ke Kuadralitas Otak

Pada tahun 1976 Ned Herrmann 20 memulai studi dan risetnya tentang otak manusia dengan

mengembangkan instrumen praktis yaitu Whole Brain Technology atau Herrmann Brain

Dominance Instrument (HBDI) yang di launching ke publik pada Agustus 1979 di Lembaga Pengembangan Manajemen dari General Electric. The Whole Brain Management menurut Herrmann adalah dengan membagi otak dalam empat kuadran (kuadralitas otak) yang memberikan gambaran lebih sempurna untuk memahami kecenderungan perilaku seseorang berdasarkan suatu penelitian terhadap 113.000 responden dari berbagai bangsa, ras, posisi jabatan, jenis pekerjaan, industri, dan jenis kelamin. Hasilnya membuktikan bahwa ternyata dominasi kecenderungan otak ini tidak terkait dengan ras atau bangsa, tetapi terkait dengan jenis kelamin, jenis pekerjaan, posisi jabatan, dan industri. Kuadralitas Otak Model Ned Herrmann dikembangkan berdasarkan teori otak kiri dan otak

kanan model Roger Sperry dan The Triune Brain dari Paul McLean. Dualitas Otak Roger Sperry hanya melibatkan dua belahan

otak saja, tidak memperhatikan

atau meng- abaikan peran dari sistem limbik yang

memang posisinya tersembunyi di bagian dalam kortex.

Gambar 13 : Model The Whole Brain dan Akar Fisiologisnya

Sedangkan model Kuadralitas Otak Nedd Hermann (HDBI) atau The Whole Brain Management menempatkan sistem limbik sebagai bagian dari kuadran otak, dan merupakan model dasar untuk menjelaskan bagaimana otak bekerja dengan empat ciri otak yaitu : spesialisasi, situasional, iterasi, dan keterkaitan. Setiap kuadran mempunyai spesialisasi masing-masing, namun dalam bekerja satu sama lain terkait erat. Proses kerjanya tergantung situasi yang ada dan dalam proses kerjanya terjadi juga iterasi. Namun dari empat kuadran tersebut ada satu atau lebih kuadran yang dominan.

Konsep The Whole Brain Management berangkat dari konsep dominasi otak. Dominasi otak memberikan dasar untuk mengetahui perbedaan dan sekaligus sebagai ukuran mengenai perilaku

20 Taufik Bahaudin, op.cit., hh.106-15.

seseorang. Struktur dan prinsip berpikir pada otak manusia menunjukkan adanya ciri-ciri. The Whole Brain Management dengan Whole Brain Technology-nya didasarkan pada fisiologis dari otak berpikir (the thinking brain) atau cortex, yang didalamnya terdapat neuron, sinapsis dan bagian terkait lainnya. Secara keseluruhan otak terbagi dalam dua belahan kiri dan kanan, juga sistem limbik kiri dan kanan, yang memiliki spesialisasinya masing masing. Spesialisasi inilah yang menimbulkan adanya dominasi dari belahan otak tersebut, dimana tingkat dominasi otak menjadi bukti kecenderungan mental yang terlihat pada seseorang. Prinsip dasar dalam teknik pengukuran yang dipergunakan

HBDI didasarkan atas data electroencephalographic (EEG)

yang disebut elektroensefalograf ini dapat melipat gandakan sampai sejuta kali kegiatan listrik otak, sehingga dapat direkam pada permukaan kepala. Dari hasil rekaman yang menunjukkan adanya perbedaan gelombang listrik pada otak tersebut dapat diketahui perbedaan kondisi atau perilaku seseorang. Gambar 14 : Hubungan antara Sistem Limbik dengan Kulit

dengan

teknologi

Otak Misalnya orang yang sedang santai atau rileks berbeda

gambaran gelombang otaknya dengan orang yang sedang tegang atau tidur lelap alias ngorok . Tampilan gelombang Beta, Alpha, Theta, dan Delta memperlihatkan perbedaan aktivitas otak yang menunjukkan keterkaitan langsung antara bekerjanya otak dengan perilaku seseorang.

Gambar 15 : Tampilan Gelombang Otak

Gambar 16 : The Whole Brain Model

Konsep yang dikembangkan oleh Ned Herrmann ini membagi otak dalam empat kuadran, yaitu Kuadran A, Kuadran B, Kuadran C, dan Kuadran D. Kuadran A yaitu bagian otak kiri atas, disebut sebagi Analis (analyzer) dengan dominasi terhadap berfikir logis, analisis fakta, memproses angka-angka. Kuadran B yaitu bagian otak kiri bawah, disebut sebagai Organisator (organizer) dengan dominasi terhadap perencanaan, mengorganisir hal-hal teknis, dan segala sesuatu dengan rinci. Kuadran C yaitu bagian otak kanan bawah, disebut Personalis (personalizer) dengandominasi terhadap hubungan interpersonal, intuisi, dan ekspresif. Kuadran D yaitu bagian otak kanan atas, disebut sebagai Strategis / Visualis (strategizer / visualizer) dengan dominasi terhadap konsep- konsep, imajinasi, gagasan-gagasan stra-tegis. Berdasarkan konsep ini dikembangkan oleh Ned Herrmann suatu model yang disebut The Whole Brain Model yang selanjutnya dengan menggunakan HDBI bagaimana profil otak seseorang merefleksikan profil potensi dan perilakunya.

Tabel 3 : Empat Otak menurut Ned Herrmann

LETAK OTAK

GAYA BERPIKIR

APLIKASI

Kiri Atas

Analitikal, Matematik, (Analytic Thinking)

Logis, Analitis, Faktual

Logika,

Pengukuran, Teknik, Saintifik Kiri Bawah

Organisasi, Sekuensial, Pe- Pengontrolan, Konservatif, Orga- (Implementation Thinking)

nisasional, Administratif Kanan Atas

rencanaan, Rinci

Holistik, Intuitif, Integrasi, Imajinasi, Artistik, Sintesis, Non- (Future Thinking)

Sintesis

linier

Kanan Bawah

Sosial, Emosional, (Social Thinking)

Interpersonal, Sosial, Kines- Hubungan

tetis, Emosi

Spiritualitas.

Penelitian Ned Herrmann ini ternyata menunjukkan bahwa distribusi dominasi otak yang tertinggi adalah pada Dua Dominasi (double dominant) sekitar 60%, disusul oleh Tiga Dominasi (triple Penelitian Ned Herrmann ini ternyata menunjukkan bahwa distribusi dominasi otak yang tertinggi adalah pada Dua Dominasi (double dominant) sekitar 60%, disusul oleh Tiga Dominasi (triple

1. Setiap orang paling tidak memiliki satu kecenderungan utama.

2. Lebih dari 90% manusia merupakan multi-dominant, artinya memiliki paling sedikit dua dominasi otak yang kuat.

3. Dominasi otak ataupun penghindaran (ketidaksukaan) pada seseorang sama pentingnya.

4. Individu dengan profil dominasi yang berbeda cenderung berprilaku tertentu/spesifik dan dapat diduga dalam kaitan misalnya dengan waktu, kreativitas, cara berpakaian, menyelesaikan masalah, menggunakan intuisinya, dan juga dalam melihat uang.

5. Individu dengan profil dominasi yang sama cenderung lebih mudah berkomunikasi satu sama lain walaupun menghadapi batasan/perbedaan budaya.

6. Orang-orang memiliki profil dominasi yang sama cenderung bergabung dalam satu kelompok.

7. Masalah-masalah dalam kelompok dapat lebih mudah diselesaikan bila mereka mengerti profil dominasinya satu sama lain.

8. Banyak norma profesi yang tidak dibatasi oleh perbedaan budaya karena sifat pekerjaannya sama.

PENGERTIAN UMUM TENTANG AKAL

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan akal dengan 4 pengertian : (1) Daya pikir (untuk mengerti), pikiran, ingatan; (2) jalan atau cara melakukan sesuatu, dan upaya, ikhtiar; (3) tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan, dan (4) kemampuan melihat atau cara-

cara memahami lingkungan. 21 Kamus-kamus bahasa Arab memberikan arti akal (secara harfiah) dengan pengertian

al-imsak (menahan), al-ribath (ikatan), al-hijr (menahan), al-nahy (melarang) dan man u (mencegah) 22 . Sedangkan Ibn Manzhur, mengartikan al- aql dengan 6 macam: (1) akal

pikiran, Inteligensi, (2) menahan, (3) mencegah, (4) membedakan, (5) tambang pengikat, dan (6) ganti rugi 23 .

Akal juga sering disamakan dengan al-hijr (menahan atau mengikat). Sehingga seorang yang berakal adalah orang yang dapat menahan diri dan mengekang hawa

21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 2, Jakarta : Balai Pustaka, 1991, h.15. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.193.

22 Ma an Zidadat, dkk. Al Mausu at Al falsafiyat. Dikutip dalam Abdul Mudjib, Fitrah dan Kepribadian Islam, Penerbit Darul Falah, 1999. hh. 64-6, Lihat juga Al-Raghib Al-Isfahani, Mu jan Mufradat Al-Fazh Al Qur an, Penerbit Dar Al-

Maktab Al- Ilmiyah, Beirut-Libanon, cetakan ke-1, 1998. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran , Bandung : Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2004, h.193.

23 Ibnu Manzhur, Lisanul Arab-Jilid II, (Dar al-Ma rif, t.t) hh.458-9. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.193.

nafsunya. Kata-kata Hamka----seorang ulama-sastrawan Indonesia----mewakili pengertian itu: mengikat binatang dengan tali, mengikat manusia dengan akalnya. 24

Para sufi memahami kedudukan akal dalam konteks mengikat , melekatkan ,

dan membatasi . Pilihan makna ini berkaitan dengan penciptaan alam semesta oleh Tuhan. Tuhan dianggap tak terbatas, tak terjangkau. Namun, ketika ia ber-tajalli, maka setiap ciptaan-Nya senantiasa terbatas. Ciptaan itu mengikat dimensi Tuhan yang tak terbatas itu. Jadi, akal cenderung berkaitan dengan segala ciptaan Tuhan, bukan Tuhan sendiri yang

maha luas itu 25 . Fungsi pengikatan akal tersebut secara ilmiah-filosofis dipelajari dalam semiotika

(ilmu tanda) yang begitu populer di kalangan ahli sastra. Betapapun watak semulanya untuk perbincangan ilmu sastra dan bahasa, sebagaimana itu dimaksudkan oleh Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sanders Pierce (1839-1913), semiotika sangat berguna bagi semua disiplin ilmu. Makna dasar semeion (Yunani), yakni tanda , memiliki kaitan erat dengan ayat yang hanya dapat dipahami oleh akal. Akal dalam jenis ini yang oleh Al-Farabi

dibedakan dengan intelek 26 . Menurut Al-Raghib Al-Isfahani, kata akal itu juga menunjuk pada potensi dalam

diri manusia yang disiapkan untuk memperoleh pengetahuan. Kata itu semakna dengan kekuatan berpikir (al-quwwah al- aqilat), pemahaman (al-fahm), tempat

berlindung (al-malja ), menahan (mana ah), hati (al-qlb) dan ingatan (dzakirah) 27 . Makna dasar dan makna sinonim itu menunjukkan bahwa akal adalah sesuatu yang memang

sengaja disiapkan Tuhan dalam diri manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia, dimana keberhasilan penggunaan akal sangat ditentukan oleh seberapa besar potensi itu di aktualkan.

Toshihiko Izutsu berpendapat, 28 dari sudut linguistik (ilmu kebahasaan), kata aql adalah kata yang semitransparan . Maksudnya, sebuah kata yang belum begitu jelas makna

sesugguhnya. Kata Arab telefun dan dimuqratiyyah, adalah kata yang transparan dan

24 Taufik Pasiak, op.cit., h.193

25 Taufik Pasiak, Op.cit., hh.193-4.

26 Lihat Osman Bakar, Hierarki Ilmu : Membangun Rangka Pikir Islamisasi Ilmu, Bandung : Penerbit Mizan, 1977, h. 98. Dikutip dalam Taufik Pasiak, Op.cit., h.196.

27 Al--Raghib Al-Isfahani, Op.cit., h382. Bdk. dengan Kamus Al-Munawwar, Arab-Indonesia terlengkap edisi ke-2 oleh AW.Munawwar, ditashih oleh K.H.Ali Maksum dan K.H.Zainal Abidin, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1977. Bdk. juga