Al-Ikhwan Al-Muslimun Di Bawah Naungan Panji Al-Qur’an

‫ان‬
‫خ‬
‫ال‬
ُ ‫ْو‬
َ ‫ل‬
‫ن‬
‫م‬
‫ل‬
‫س‬
‫م‬
‫ال‬
‫ل‬
َ ‫و‬
ْ ُ ْ ُ
‫ة‬
‫ت َراي َ ل‬
ْ َ‫ت‬
َ ‫ح‬
ْ
ُ
‫آن‬

‫ر‬
‫ق‬
‫ال‬
‫ْ ل‬

Al-Ikhwan Al-Muslimun Di Bawah
Naungan Panji Al-Qur’an

‫ة‬
‫ت َراي َ ل‬
‫و َ‬
‫ْو ُ‬
‫ن تَ ْ‬
‫ح َ‬
‫م ْ‬
‫سل ل ُ‬
‫ان ال ُ‬
‫م ْ‬
‫اللخ َ‬
‫ْ‬

‫ُ‬
‫آن‬
‫ر‬
‫ق‬
‫ال‬
‫ل‬
‫ْ‬
‫دار‬
‫قامت‬
‫غفلة من الزمن‬

‫تيار‬
‫الغزو المة السلمية غرور‬
‫الفكري‬
‫انغماس‬
‫في الترف‬
‫والنعيم‬

‫مبادئ‬
‫ودعوات‬

‫ظهرت نظم‬
‫وفلسفات أسباب‬
‫وتأسس‬
‫ت‬
‫حضارات‬
‫ومدنيات‬

‫الغواء‬

‫مكان‬

‫الغراء‬

‫بلدان‬

‫القوة‬
‫التمكن‬

‫الفكرية‬
‫جيل مخضوم‬


‫الروحية‬
‫السياسية‬
‫التنفيذية‬

‫غير السلم أقربالدعاة إلى الفكرة الطاغية‬

‫دخول‬

‫قلوب‬
‫عقول‬
‫مشاعر‬

‫جيل‬
‫مخضوم‬

‫إجمال‬

‫لدعاة إلى الفكرة الطاغية مهمّتنا‬


‫اليمان‬

‫النشء الجديد‬
‫الفرد المسلم‬
‫البيت المسلم‬

‫الثمرة‬

‫عـدتنـا‬
‫الجهاد‬

‫تفصيل الشعب المسلم‬
‫الحكومة المسلمة‬
‫الدولة‬

‫الثمرة‬

‫أصواتا تهتف بزعامة‬
‫رسول ا‬
‫هيمنة نظام‬

‫القرآنالنهوض‬
‫وجوب‬

‫للعملالغاية لله‬
‫تخليص‬

‫فواصلوا جهودكم واعملوا‬
‫نجاح فوق ما كنتم تنتظرون‬

‫دماء تسيل من‬
‫شباب طاهر كريم‬
‫في سبيل ا‬
‫رغبة صادقة للشهادة في سبيل ا‬

Pokok Pembahasan
1. Mukaddimah
2. Dalam Pancaran Dakwah Pertama
3. Di Mana Posisi Kita di Hadapan Ajaran
Islam?
4. Gelombang Taqlid kepada Barat

5. Tugas Kami
6. Bekal Kami
7. Antara Khayalan dan Kenyataan
8. Andai Kami Memiliki Pemerintahan
9. Tabi’at Fikrah Kami

Mukaddimah

Mukaddimah
• Mukaddimah risalah ini berbeda
dengan risalah lainnya karena dibuka
dengan rangkaian kata-kata puitis
• Pernyataan tentang hakikat Risalah
Imam Syahid Hasan Al-Banna
– Risalah masa lalu yang kuat dan
bergelora, untuk hari ini yang masih
muda dan berguncang…
– Juga bekal hari ini yang bergolak untuk
masa depan yang cemerlang…


Kepada para pemuda
Yang merindukan lahirnya kejayaan …
Kepada umat yang tengah
Kebingungan di persimpangan jalan…
Kepada para pewaris peradaban yang kaya raya,
Yang telah menggoreskan catatan membanggakan
Di lembar sejarah umat manusia…
Kepada setiap muslim
Yang yakin akan masa depan dirinya
Sebagai pemimpin dunia dan peraih kebahagiaan
Di kampung akhirat…
Kepada mereka semua kami persembahkan risalah ini.

Wahai para pemuda
Wahai mereka yang memiliki cita-cita luhur
Untuk membangun kehidupan…
Wahai kalian yang rindu akan kemenangan agama Allah…
Wahai semua yang turun ke medan,
Demi mempersembahkan nyawa di hadapan Tuhannya…
Disinilah petunjuk itu, di sinilah bimbingan...

Di sinilah hikmah itu, di sinilah kebenaran…
Di sini kalian dapati keharuman pengorbanan
Dan kenikmatan jihad…
Bersegeralah bergabung dengan parade bisu…
Untuk bekerja di bawah panji penghulu para nabi…
Untuk menyatu dengan pasukan Ikhwanul Muslimin…
"Sehingga tidak ada lagi fitnah di muka bumi dan agama
seluruhnya milik Allah."

Wahai Ikhwanul Muslimin!
Wahai umat manusia seluruhnya
Di tengah teriakan bergemuruh
Yang memantul dari berbagai tragedi yang
memilukan
Yang dilahirkan oleh malam-malam yang
sedang mengandung di masa ini…
Di tengah arus deras berbagai seruan yang
menggema di seluruh penjuru alam
Yang dilarutkan oleh gelombang air di
segenap penjuru dunia

Yang dibekali dengan berbagai harapan, janji,
dan penampilan yang merayu dan menipu…

Kami Ikhwanul Muslimin maju bersama dakwah
Yang tenang, tetapi lebih kuat dari hembusan badai…
Yang tawadhu’, tetapi lebih perkasa dari puncak
gunung yang menjulang…
Yang terbatas, namun lebih luas dari batas seluruh
bumi…
Yang sepi dari penampilan semu dan gemerlap yang
dusta, tetapi dikelilingi keagungan kebenaran,
keindahan wahyu, dan pemeliharaan Allah…
Yang bersih dari berbagai kerakusan, hawa nafsu,
ambisi pribadi, dan kepentingan individu, tetapi
dapat memberikan kepemimpinan di dunia dan
surga di akhirat kepada orang-orang yang
meyakininya dan beramal untuknya

Dalam Pancaran
Dakwah Pertama


Dalam Pancaran Dakwah
Pertama
• Dakwah Ikhwan adalah dakwah yang
lantang dan menggema, maka
dengarkanlah
• Dakwah yang dilantunkan bersama suara
da’i pertama, sebagaimana dilantunkan
sebelumnya (74:1-3)
• Bersama berkumandangnya firman Allah
untuk berdakwah secara terang-terangan
dan berpaling dari musyrikin (15:94)
• Disertai lisan wahyu yang menyeru semua
manusia (7:157)

Di Mana Posisi Kita di
Hadapan Ajaran
Islam?

Sistem yang Diturunkan Allah
• Allah SWT telah
– Membangkitkan pemimpin
– Menetapkan aturan
– Menjelaskan hukum-hukum
– Menurunkan Kitab
– Menghalalkan yang halal
– Mengharamkan yang haram
– Membimbing menuju kebaikan dan
kebahagiaan
– Menunjuki ke jalan yang lurus

Realitanya Jauh…
• Seluruh sistem yang berlaku dalam setiap
urusan hidup adalah tradisi murni yang
– tidak memiliki hubungan dengan Islam
– Tidak digali darinya
– Tidak berlandaskan padanya

• Sistem hukum internal, sistem hubungan
internasional, sistem peradilan, sistem
pertahanan dan kemiliteran, sistem
pengelolaan harta dan ekonomi negara
maupun individu, sistem budaya dan
pengajaran, sistem keluarga dan rumah
tangga, bahkan sistem perilaku personal

Mentalitas
• Mentalitas umum para pejabat dan
rakyat serta berbagai fenomena
kehidupan yang dilahirkannya, semua
itu adalah sistem dan undang-undang
yang jauh dari nilai-nilai Islam

Apalagi yang Tersisa?
• Lihatlah masjid-masjid itu, yang megah
dan indah, dia dipenuhi oleh orangorang lemah dan renta, yang
menunaikan rakaat shalatnya tanpa
muatan ruh dan khusyuan, kecuali
sedikit dari padanya yang mendapat
hidayah Allah

Apalagi yang Tersisa?
• Sedangkan hari-hari puasa mereka setiap
tahun tidak lebih dari sekedar saat-saat
bermalasan dan berhari libur, serta saat
untuk memanjakan makan dan minum di
malam harinya. Sedikit sekali dari mereka
yang memperoleh pembaharuan ruh iman
dan penyucian hati dengan puasanya.
• "Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal sholeh, dan amat
sedikitlah mereka itu…" (Shaad: 24)

Apalagi yang Tersisa?
• Lalu berbagai penampilan yang menipu
seperti pakaian, kopyah, tasbih dengan
berbagai asesorisnya, jenggot yang
menjuntai panjang, sorban yang membalut
sekujur badan, kata-kata agamis yang
diucapkan….
• Apakah hanya sebatas itu hakekat Islam
yang diinginkan Allah. Hanya sebatas itukah
Islam yang diturunkan sebagai rahmat yang
agung dan anugrah yang besar bagi seluruh
alam?

Apalagi yang Tersisa?
• Apakah seperti ini hidayah yang dibawa
oleh Muhammad saw., yang dengannya
hendak dikeluarkan manusia dari kegelapan
menuju cahaya?
• Itukah hakekat syari'at Al-Qur'an yang akan
mengobati penyakit umat manusia dan
menyelesaikan persoalan mereka, yang
telah meletakkan sistem nilai -yang cermat
dengan akarnya yang kokoh- untuk
melakukan perbaikan?

Gelombang Taqlid
kepada Barat

Diserang di Saat Lalai
• Gelombang kuat dan arus deras Ghazwul
Fikri (perang pemikiran) telah menyerang
akal dan pikiran
– Di saat manusia lalai
– Umat Islam tertipu
– Kebanyakan mereka tenggelam dalam glamour
dan kenikmatan

• Akibatnya
– Bangkitlah berbagai ideologi
– Muncullah beragam filsafat
– Mengakarlah berbagai peradaban

Serangan Dahsyat
• Sasaran serangan itu adalah jiwa
putra-putra Islam
• Serangan itu
– menyerbu di tempat tinggal mereka
– Mengepung mereka dari segenap penjuru
– Merasuk ke negeri, rumah, dan tempat
tidur mereka
– Bahkan telah menguasai hati, akal, dan
perasaan mereka

Perangkap untuk Menipu
• Gelombang ini memiliki segala
perangkat untuk menipu, merayu, dan
memiliki kekuatan serta kemampuan
yang belum pernah dimiliki yang lain
• Dengan semua itu, ia menyerbu
seluruh umat Islam serta memperdaya
negara-negaranya yang terkemuka
• Negara sisanya terpengaruh, sehingga
lahirlah generasi yang ambivalen yang
lebih dekat kepada selain Islam

Mengontrol Umat
• Mereka lalu menempati posisi-posisi penting
sebagai pengendali urusan umat, mereka
menduduki posisi terhormat dalam urusan
pemikiran dan politik, maupun moral dan
agama.
• Bahkan banyak di antaranya yang
menduduki lembaga eksekutif.
• Lalu mereka mendorong umat untuk bekerja
memenuhi apa yang menjadi ambisi dan
obsesinya, padahal dirinya tidak tahu persis
apa yang dimauinya dan apa pula yang
menjadi orientasi hidupnya

Propagandis Anti Islam
• Akhirnya, berkumandanglah suara
propagandis yang mengajak kepada
ideologi thaghut
– Bebaskan kami dari sisa-sisa dan pengaruh
Islam
– Mari bersama-sama menerima dengan penuh
kerelaan berbagai tuntutan kehidupan dengan
segala harga, pemikiran dan fenomenanya
– Buanglah sisa ideologi kuno dari kepala kalian
– Jangan menipu diri, munafik dan keras kepala

• Mereka berperilaku Barat tapi berkata
seperti kata-kata umat Islam

Batasan Mengambil Hikmah
• Sebenarnya Islam tidak menolak untuk
memetik kemanfaatan dan hikmah dari
mana pun datangnya
• Namun, ia menolak tegas jika harus
menyerupakan segala sesuatunya dengan
hal yang di luar Islam, atau melemparkan
aqidah, kaidah-kaidah hukum, serta
pemikiran Islam, untuk kemudian membeo
di belakang masyarakat yang telah
terperdaya oleh dunia dan terperangkap
oleh tipu daya syetan

Kemajuan = Kebahagiaan?
• Sungguh , ilmu pengetahuan telah
maju, keterampilan telah canggih,
pemikiran telah berkembang, harta
berceceran dan dunia gemerlapan dan
umat manusia pun tenggelam dalam
lautan kenikmatan.
• Namun demikian, apakah ini semua
mendatangkan kebahagiaan hakiki
bagi mereka?

Membongkar Kepalsuan
• Imam Syahid membongkar semua
kepalsuan mereka
– Aman dari kriminalitas?
– Orang fakir tercukupi?
– Tempat hiburan itu bisa menghapus
duka?
– Kezhaliman hilang?

• Lalu apa keistimewaannya?
• Apakah hanya sebatas ini?

Kontradiktif dan Gagal
• Sistem-sistem, ajaran-ajaran, dan
filsafat-filsafat mereka saling
kontradiktif
• Percobaan panjang dan pengorbanan
besar yang mereka lakukan juga
terbukti gagal
• Akhirnya, manusia kembali dirundung
pahitnya kegagalan, kehampaan, dan
pedihnya derita

Tugas Kami

Tugas Global
• Menghentikan gelombang
materialisme dan peradaban hedon
yang
– menyerbu masyarakat Islam serta
– dapat menjauhkan mereka dari
kepemimpinan Nabi SAW dan petunjuk
al-Qur’an,
– menghalangi dunia dari cahaya
bimbingannya, dan
– menunda kemajuannya hingga ratusan
tahun

Dikejar Sampai ke Tempat
Lahirnya
• Ikhwan akan terus melakukan tugas ini
• Targetnya:
– gelombang itu menyingkir dari negeri Islam
– umat Islam terbebas dari bencana yang
ditimbulkannya
– Ini tidak cukup; Ikhwan akan mengejar hingga ke
negeri asalnya dan menyerang di tempat
kelahirannya
– Hingga seluruh alam melantunkan nama Nabi
SAW, seluruh dunia meyakini ajaran al-Qur’an,
dan naungan Islam yang teduh mengayomi bumi

Hilanglah FITNAH
• Ketika itulah impian setiap muslim terwujud.
• Tidak ada lagi fitnah dan agama seluruhnya
hanya milik Allah.
• "Bagi Allah-lah urusan sebelum dan
sesudah (mereka menang). Dan di hari
kemenangan itu bergembiralah orang-orang
yang beriman karena pertolongan Allah. Dia
menolong siapa saja yang dikehendaki-Nya
dan Dialah yang Mahaperkasa lagi Maha
Penyayang." (A-Ruum: 4-5)

Tugas Terperinci
• Tugas ini akan diupayakan di Mesir
dahulu, karena ia yang terdepan di
antara berbagai negara Islam dan
masyarakatnya, kemudian di negara
lainnya
• Berikut rinciannya…

Sistem Pemerintahan
• Sistem pemerintahan dalam negeri yang
menerapkan firman Allah
• "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara
di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhatihartilah kamu terhadap mereka supaya
mereka tidak memalingkan kamu dari
sebagian apa yang diturunkan Allah
kepadamu…" (Al-Maidah: 49)

Sistem Hubungan Internasional
• Sistem hubungan antar negara yang
menerapkan firman Allah:
• "Dan demikian pula Kami telah
menjadikan kamu (umat Islam) umat
yang adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu…" (Al-Baqarah: 143)

Sistem Penyelenggaraan Peradilan
• Menegakkan hukum peradilan yang berpijak
pada ayat Al-Qur;an,
• "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakikatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kami hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang
kamu berikan dan mereka menerima
dengan sepenuhnya." (An-Nisa: 65)

Sistem Pertahanan dan Militer
• Menegakkan sistem perundangan
pertahanan dan keamanan serta
militer, untuk merealisasi anjuran sikap
siaga menghadapi perintah yang
tertuang dalam Qur'an,
• "Berangkatlah kamu baik dalam
keadaan merasa ringan ataupun
merasa berat, dan berjihadlah dengan
harta dan dirimu di jalan Allah" (AtTaubah: 41)

Sistem Ekonomi
• Menegakkan sistem ekonomi yang
mandiri untuk mengatur kekayaan
alam harta benda, baik bagi negara
maupun pribadi warganya. Hal ini
berpijak pada firman Allah,
• "Dan janganlah kamu serahkan
kepada orang-orang yang tidak
sempurna akalnya harta yang
dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan." (An-Nisa:5 )

Sistem Pendidikan
• Menegakkan sistem pendidikan dan
pengajaran dalam rangka
memberantas kebodohan, sesuai
dengan pesan Ilahi dalam Qur'an,
• "Bacalah dengan menyebut Nama
Tuhanmu yang menciptakan." (AlAlaq: 1)

Sistem Keluarga
• Menegakkan undang-undang keluarga
dan kerumahtanggaan untuk
menciptakan suasana yang kondusif
bagi pendidikan anak di rumah, baik
putra maupun putri. Hal ini sebagai
realisasi firman Allah,
• "Wahai orang-orang yang beriman
jagalah diri dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu…" (At-Tahrim: 6)

Sistem Perilaku Individu
• Menegakkan sistem perundangan
yang mengatur perilaku individu untuk
mewujudkan keberhasilan hidup yang
dicita-citakan, sesuai dengan isyarat
Qur'an,
• "Telah beruntung orang yang
mensucikan dirinya." (Asy-Syams: 9)

Semangat yang Merata
• Menegakkan iklim positif secara umum
untuk melindungi setiap pribadi masyarakat,
baik pejabat maupun rakyat, dengan
berpijak pada firman-Nya,
• "Dan carilah pada apa yang telah
dianugrahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bagianmu dari kehidupan
duniawi, dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi ini.." (Al-Qashash: 77)

Ikhwan Menginginkan…






Pribadi muslim
Keluarga muslim
Masyarakat muslim
Pemerintahan muslim
Negara yang
memimpin negeri-negeri Islam
Menghimpun umat Islam yang tercerai-berai
Mengembalikan kejayaan mereka
Mengambil kembali bumi mereka yang hilang
Merebut kembali tanah air dan negeri mereka yang
dirampas
– Mengusung panji jihad dan bendera dakwah menuju Allah
hingga dunia merasakan kebahagiaan bersama Islam






Bekal Kami

Bekal Para Pendahulu
• Bekal kami adalah bekal yang juga dimiliki
para pendahulu kami.
• Dia adalah senjata yang pernah dipakai
untuk memerangi dunia oleh pemimpin dan
teladan kami; Muhammad Rasulullah saw.
dan para sahabatnya.
• Dengan kelangkaan bilangan dan sedikitnya
bekal namun ditopang oleh kesungguhan
yang agung.
• Itu pula senjata yang akan kami pergunakan
untuk memerangi dunia ini kembali

Bekal itu Adalah…
• Iman yan benar
• Jihad di jalan Allah

Iman adalah Bekal Kami
• Ikhwan beriman dengan sangat mendalam, kuat,
suci, dan abadi
– Kepada Allah dan pertolongan dan dukunganNya (3:160)
– Kepada pemimpin beserta ketulusan dan kapasitas
kepemimpinannya (33:21)
– Kepada manhaj beserta keistimewaan dan kelayakannya
(5:15-16)
– Kepada persaudaraan beserta hak-hak dan kesuciannya
(49:10)
– Kepada balasan beserta keagungan, kebesaran, dan
banyaknya (9:120)
– Kepada diri mereka sendiri bahwa mereka adalah jamaah
yang dipilih oleh takdir untuk menyelamatkan dunia dan
ditetapkan memperoleh keutamaan dengan peran ini
(3:110)

Jihad juga Bekal Kami
• Mereka mengetahui dengan sebenar-benar
pengetahuan dan seyakin-yakinnya bahwa
dakwah mereka tidak akan memperoleh
kemenangan, kecuali dengan jihad,
kesungguhan, dan pengorbanan jiwa raga
(22:78, 9:24)
• Mereka menyambut baiat yang telah mereka
ikrarkan
– “Berlari menuju Allah tanpa bekal….”
– “Aku tinggalkan Allah dan RasulNya untuk
keluargaku”
– “Dan aku tiada peduli tatkala terbunuh sebagai
muslim. Bagaimanapun jua, di pangkuan Allah
tempat robohku”

Antara Khayalan dan
Kenyataan

Keraguan Orang
• Bagaimana mungkin orang-orang
yang tidak memiliki kekuatan apapun
kecuali iman dan semangat jihad
dapat mengalahkan kekuatan raksasa
yang memiliki senjata beranekaragam?
• Bagaimana mungkin mereka dapat
menembus jantung pertahanan
musuhnya padahal ia berada di antara
dua taring harimau?

Kami Seperti yang Kami Yakini
• Orang-orang itu telah putus asa akan
nasib dirinya dan telah putus asa akan
terjalinnya hubungan dengan Yang
Mahakuat dan Maha Menentukan.
• Akan halnya kami, tidaklah demikian
keadaannya.
• Kami tegaskan bahwa ia adalah
kenyataan yang kami yakini wujudnya
dan tengah kami perjuangkan
tegaknya (4:104)

Jumlah dan Bekal Sedikit
• Sesungguhnya para pendahulu kami,
yang telah membebaskan berbagai
wilayah bumi dan telah Allah swt.
kokohkan kedudukannya,
– tidaklah besar bilangan personilnya dan
– tidak pula melimpah bekal persiapannya,

namun mereka beriman dengan
sungguh-sungguh dan berjihad.

Saat Dakwah Sirriyyah
• "Berilah Khubbaib kabar gembira akan
munculnya kemenangan ini sehingga
seorang pengembara berjalan dari
Adn ke Amman tidak merasa takut
kecuali kepada Allah, dan domba pun
aman di hadapan serigala."

Saat Dikejar (Hijrah)
• Beliau SAW menjanjikan kemenangan
kepada Suraqah bin Malik, mahkota
salah seorang petinggi Kisra.
• Padahal beliau ketika itu berhijrah
dengan agamanya tanpa bekal
sesuatu pun kecuali Allah dan
sahabatnya (Abu Bakar).

Saat Menggali Parit
• Dan sebagaimana beliau berteriak
suatu hari tatkala menyaksikan istana
putih Romawi, padahal ketika itu ia
dikepung pasukan musyrikin di
Madinah dengan tentaranya dari
segala penjuru,
• "...Dan tatkala tidak tetap lagi
penglihatan (mu) dan hatimu naik
menyesal sampai ke tenggorokan.."
(Al-Ahzab: 10)

Dunia di Bawah Hidayah
• Rakyat merasakan aman sentausa
bernaung di bawah payung generasi awal
ini, yakni murid-murid Muhammad saw.,
maka direbutlah istana Romawi, tunduk pula
bersamanya kota-kota di Persia.
• Lalu bumi dipenuhi dengan bentangan
ajarannya. Tunduklah ia untuk menerima
petunjuk yang menyelamatkan. Nafas
kenabian mengalirinya berpadu dengan
wahyu Ilahi yang suci sehingga Rahmat
Allah meliputinya dari segala penjuru
(33:25-27)

Dengan Bekal Ini Kami Menang
• Wahai manusia, kami akan
mempersiapkan diri dengan bekal ini,
dan kami akan memperoleh
kemenangan sebagaimana yang
diperoleh para pendahulu kami di saat
yang lalu.
• Tiada kemenangan kecuali dari sisi
Allah Yang Perkasa lagi Bijaksana

Andai Kami Memiliki
Pemerintahan

Ciri-ciri Pemerintahan Islam
• dilandasi kebenaran iman
• mandiri pola pikir dan aplikasinya,
• menghargai kebenaran ilmu dan
melimpah ruahnya harta kekayaan
yang dimiliki,
• menghargai keagungan sistem nilai
Islam yang diwarisi, dan
• percaya bahwa ia merupakan obat
bagi derita masyarakatnya dan
petunjuk bagi manusia seluruhnya

Dengannya Ikhwan Akan
• menuntutnya untuk menegakkan dunia ini
atas nama Islam
• mempersilahkan berbagai bangsa untuk
melakukan studi dan observasi atasnya,
• kita tunjukkan bangunan umat kepada
mereka dengan





dakwah yang terus menerus,
pembicaraan yang argumentatif serta
pengiriman duta-duta terbaiknya secara berkala,
juga cara-cara lainnya

Meraih Kepemimpinan Tinggi
• Dengan demikian jadilah wilayah ini titik
sentral di tengah berbagai bangsa, baik
secara politik, moralitas maupun aktivitas
sosial lainnya.
• Ia pun dapat melakukan pembaharuan
terhadap dinamika masyarakat, memberi
dorongan kepada mereka untuk meraih
kejayaan dan menggapai sinar terang di
masa datang, dan menanamkan semangat
serta kesungguhan dalam bekerja

Realitanya, Tidak Ada
• Faham komunisme memiliki negara
• Faham fasisme dan Nazi memiliki bangsa
yang mengkultuskannya
• Berbagai faham sosial dan politik memiliki
pendukung kuat
• Tetapi, kita tidak memiliki pemerintahan
Islam yang memperjuangkan dan
mendakwahkan ideologi Islam ke seluruh
dunia
– Padahal Islam telah menetapkan dakwah
sebagai kewajiban sebelum manusia mengenal
sistem publikasi

Harapan Hampa Kepada
Para Pemimpin Islam
• Mereka semua telah dididik di sarang
pendidikan asing, mereka telah tunduk
kepada pola pikirnya, mereka demikian
antusias mengikuti jalan hidupnya, dan
mereka berlomba menjilat untuk
mendapatkan keridhaannya

‫عطِيْ ِه‬
ْ ُ‫فَاقِ ُد الشييْءِ ل َ ي‬
Orang yang tidak memiliki sesuatu tidak"
."dapat memberikannya

Pemimpin dari Generasi Baru
• Perbaikilah aktivitas dakwahmu kepada mereka,
bersungguh-sungguhlah dalam melakukan
pembinaan, ajarilah mereka akan kemandirian jiwa
dan hati, kemandirian pemikiran dan penalaran,
dan kemandirian kerja dan jihad.
• Penuhilah jiwa mereka yang enerjik dengan
keagungan Islam dan keindahan Qur'an, dan
gemblenglah mereka di bawah kibaran panji
Muhammad saw.
• Niscaya tidak lama lagi kalian akan menyaksikan
munculnya seorang pemimpin Islam, yang siap
berjuang memerangi aib dirinya dan siap
menciptakan kebahagiaan bagi orang lain

Tugas Generasi Baru
• Memang bukan itu urgensi
keberadaan mereka, wahai Ikhwan.
• Suatu eksperimen telah membuktikan
bahwa mereka tidak berdaya sama
sekali dalam mengemban tugas ini.
• Oleh karenanya, ini menjadi tugas
َ‫ولم‬
َ ‫ه‬
generasi baru (‫ذا‬
‫مم‬
‫ا‬
‫م‬
‫ه‬
‫ن‬
‫ك‬
ُ ‫م‬
َ ‫ة‬
ّ
‫ل‬
َ
ّ ‫ه‬
ُ
َ
‫ل‬
‫دي ْ لد‬
‫شل‬
‫ج ل‬
َ ‫ء ام ْمل‬
ْ ّ ‫)ا ملن‬

Tabi’at Fikrah Kami

Ikhwan Bukanlah…
• Kami bukan partai politik, meskipun
politik sebagai salah satu pilar Islam
adalah prinsip kami.
• Kami bukan yayasan sosial dan
perbaikan, meskipun kerja sosial dan
perbaikan adalah bagian dari maksud
besar kami.
• Kami bukan klub olah raga, meskipun
olah raga dan olah rohani menjadi
salah satu perangkat terpenting kami

Ikhwan Adalah…
• Kami adalah fikrah dan akidah, sistem dan manhaj,
yang tidak dibatasi oleh tempat, tidak diikat oleh
jenis suku bangsa, tidak terhalangi oleh batas
geografis, dan tidak berhenti hingga Allah mewarisi
bumi beserta segala isinya
• Tanpa membanggakan diri, kami adalah pengikut
setia Rasulullah SAW, pembawa benderanya
setelah beliau tiada, penegak panjinya seperti para
sahabat, pengibar benderanya, penjaga al-Qur’an,
dan penyebar dakwah
• Kami rahmat bagi semesta alam (38:88)

Posisi yang Agung
• Janganlah kalian kecilkan arti dirimu,
dengan membanding-bandingkan diri
dengan orang lain,
• Janganlah kalian tempuh jalan bukan Islam
dalam dakwahmu,
• Janganlah kalian ukur dakwahmu, yang
cahayanya diambil dari cahaya Allah dan
sistemnya dari sistem yang dibawa
Rasulullah, dengan dakwah lain yang
munculnya lantaran kebutuhan sesaat dan
lalu sirna ditelan masa dan berbagai
peristiwa

Buahnya Sudah Terasa
• Pekikan-pekikan yang mengumandangkan
kepemimpinan Rasulullah SAW
• Dominasi sistem al-Qur’an
• Kewajiban bangkit untuk beramal dan
memurnikan tujuan hanya kepada Allah
SWT dalam bentuk
– Darah yang mengalir di jalan Allah dari pemuda
bersih
– Keinginan tulus untuk mencapai syahadah di
jalan Allah

• Ini adalah kesuksesan yang melampaui apa
yang kalian tunggu

Keberuntungan Pendahulu

َ ْ ‫قد‬
َ ‫ف‬
َ ‫الن‬
َ
‫از‬
‫عنَا‬
َ ‫ف‬
َ
َ ‫ن تَب ل‬
ْ ‫م‬
َ ‫ف‬
‫ق‬
‫ب‬
‫الس‬
‫ب‬
ْ
ّ
‫ل‬
‫ل‬
َ َ‫ن ت‬
‫ن‬
َ َ‫عد‬
َ ‫قا‬
‫عنّا ل‬
َ ‫م‬
ْ ‫م‬
َ ‫و‬
َ
ْ
ْ
‫م‬
‫و‬
‫ي‬
‫ال‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ص‬
‫ل‬
‫خ‬
‫م‬
ْ
‫ل‬
‫ل‬
َ ْ َ
َ ْ
ُ ‫ال‬
ْ
َ ‫ق بلنَا‬
َ
‫غدًا‬
‫ح‬
َ ‫ف‬
ُ َ ‫سيَل‬
َ ْ ‫ه ال‬
ُ ‫ض‬
‫ل‬
‫اب‬
‫لس‬
‫ل‬
‫و‬
َ ‫ق‬
‫ل‬
ْ ‫ف‬
‫علَي ْ ل‬
ّ
‫ل‬
َ
‫ل‬

Barang siapa bergabung bersama kami hari
ini, ia telah beruntung sebagai pendahulu.

Siapa yang Membenci
• Sedangkan barangsiapa yang berpaling dari
dakwah kami, baik





karena tidak punya perhatian, atau
karena sombong, atau
karena meremehkan, atau
karena tidak yakin dengan kemenangannya,

maka hari-hari mendatang akan
membuktikan bahwa dirinya salah besar,
dan Allah swt. akan melempar kebatilannya
dengan kebenaran kami lalu Dia hancurkan
kebatilan itu dan lenyaplah akhirnya

‫‪Inilah Jalannya‬‬

‫َ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫و‬
‫ن‬
‫م‬
‫ؤ‬
‫م‬
‫ال‬
‫ا‬
‫ه‬
‫ي‬
‫أ‬
‫ا‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ُ ل ُ ْ َ‬
‫فإلل ْ َ ّ َ‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫ْ‬
‫ن‬
‫د‬
‫ه‬
‫ا‬
‫ج‬
‫م‬
‫ال‬
‫و‬
‫ن‬
‫و‬
‫ل‬
‫م‬
‫ا‬
‫ع‬
‫ال‬
‫ل‬
‫ل‬
‫و َ‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫َ ُ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫ّ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ق‬
‫ي‬
‫ر‬
‫الط‬
‫ا‬
‫ن‬
‫ه‬
‫ف‬
‫ن‬
‫و‬
‫ص‬
‫ل‬
‫خ‬
‫م‬
‫ْ‬
‫ل‬
‫َ‬
‫ُ ْ َ‬
‫ُ‬
‫ل ْ ُ‬
‫ال ُ‬
‫ص َر ُ‬
‫اط‬
‫ّ‬
‫و ّ‬
‫وال ّ‬
‫ي َ‬
‫الس ل‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫عوا‬
‫ت‬
‫ل‬
‫و‬
‫م‬
‫ي‬
‫ق‬
‫ت‬
‫س‬
‫م‬
‫و ّز ُ‬
‫ل‬
‫ُ‬
‫َ‬
‫ال ُ ْ‬
‫َ‬
‫ْ ُ َ‬
‫ْ‬
‫ْ‬
‫ُ‬
‫د‬
‫و‬
‫ه‬
‫ج‬
‫ال‬
‫و‬
‫ى‬
‫و‬
‫ق‬
‫َ ُ ُ ْ َ‬
‫ال َ‬

‫‪Marilah bersama kami, wahai orang-orang‬‬
‫‪beriman, para aktifis dakwah dan para‬‬

ُ‫وَأَني هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيم فَاتيبِعُوه‬
ْ‫وَل تَ يتبِعُوا السببُلَ فَتَفَريقَ بِكُمْ عَن‬
ْ‫سَبِيلِهِ عَلِكُمْ وَصياكُمْ بِهِ لَعَليكُم‬
َ‫تَ يتقُون‬
Dan sesungguhnya, inilah jalan-Ku yang lurus, maka"
ikutilah dia, dan janganlah kamu ikuti jalan-jalan
(yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan
kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu
," diperintahkan oleh Allah agar kamu bertaqwa
)Al-Anam: 153(
 
Hasan Al-Banna