Implementasi SDGs 3 Pada Klinik Asuransi

Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and
Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota
Malang, Jawa Timur

LAPORAN PENELITIAN
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Globalisasi dan Dinamika Lokal)
Dosen Pengampu: Muhaimin Zulhair Achsin, S.IP., M.A.

Penyusun:
Komang Budi Mudita

(155120400111022)

Gabriel Caesar Ranti

(155120407111045)

M. Nuris Hisyam Ramadhani

(155120401111044)


Sanita Ayu Septaningrum

(155120401111035)

Bernadetta Summas

(155120401111037)

Candra Kartika

(155120401111033)

Anisha Maulida

(155120401111079)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2017

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya
yang telah memberi banyak manfaat kepada kami, karena kami mampu
menyelesaikan tugas laporan ini sebaik-baiknya dengan judul “Implementasi
Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being
Pada Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur”.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata Globalisasi dan
Dinamika Lokal. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Muhaimin Zulhair Achsin, S.IP., M.A. selaku dosen pengampu
mata kuliah globalisasi dan dinamika local dan teman-teman dari kelompok kami
yang telah melakukan kerjasama dengan baik dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, mengingat penyusun makalah juga masih belajar dalam menyusun
makalah yang benar dan masih harus diberikan bimbingan. Oleh karena itu,
penyusun makalah sangat berharap bagi para pembaca yang telah membaca karya

ilmiah ini memberikan kritik dan saran guna membangun diri penulis sendiri.
Terakhir, tim penyusun sangat mengharapkan bahwa laporan ini mampu
memberikan manfaat yang sebaik-baiknya bagi para pembaca dan juga tambahan
pengetahuan mengenai topik terkait.

Malang, 16 Mei 2017

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
1

2

BAGIAN I PENDAHULUAN.................................................................1

1.1

Latar Belakang..........................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................3

1.3

Tujuan....................................................................................... 3

1.4

Manfaat..................................................................................... 3

BAGIAN II KONSEPTUALISASI............................................................5
2.1

3


4

Sustainable Development Goals 3-Good Health and Well Being5

BAGIAN III METODE PENELITIAN.......................................................7
3.1

Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................7

3.2

Teknik Penentuan Sampel.........................................................7

3.3

Teknik Pengumpulan Data.........................................................8

3.4


Teknik Uji Keabsahan Data........................................................8

3.5

Uji Konfrmabilitas Data.............................................................9

3.6

Teknik Analisis Data..................................................................9

BAGIAN IV PEMBAHASAN...............................................................11
4.1

Gambaran Umum Klinik Asuransi Sampah (KAS).....................11

4.2

Mekanisme Kerja Klinik Asuransi Sampah (KAS)......................11

4.3


Kelebihan dan Kelemahan Klinik Asuransi Sampah (KAS).......14

4.4 Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good
Health and Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah......................15
5

BAGIAN V PENUTUP........................................................................18
5.1

Kesimpulan.............................................................................. 18

5.2

Saran....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20

ii


1

BAGIAN I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sustainable

Development

Goals

(SDGs)

lahir

pada


Konferensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pembangunan
berkelanjutan yyang diadakan di Rio De Janeiro, Brasil pada tahun 2012 yang
bertujuan untuk menghasilkan serangkain tujuan universal untuk memenuhi
tantangan lingkungan, politik dan ekonomi yang mendesak yang sedang dihadapi
oleh dunia.1 Kemudian pada tahun 2015 di historic UN Summit, 17 SDGs dari
tujuan jangka panjang agenda 2030 diadopsi oleh para pemimpin dunia dan
diterapkan di negara-negara mereka.2 Tidak hanya diterapkan tetapi juga harus
memobilisasi SDGs untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan, persamaan
gender dan mengatasi permasalahan perubahan lingkungan.
Sebelum diganti dengan SDGs, ada Millennium Development Goals
(MDGs) yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan ekstrim,
mencegah penyakit mematikan, dan memperluas pendidikan dasar untuk semua
anak diantara pembangunan lainnya yang diprioritaskan. Kemudian selama 15
tahun berjalan, MDGs telah mendorong kemajuan di beberapa bidang penting
yaitu, mengurangi kemiskinan, menurunkan angka kematian anak dan
meningkatkan kesehatan ibu secara drastis, menyediakan akses air dan sanitasi
yang dibutuhkan, membuat pendidikan dasar gratis, membuat langkah besar

dalam memerangi HIV/AIDS dan dapat mengobati penyakit malaria dan TBC.3
Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang lebih dikenal sebagai
Global Goals merupakan pengganti dari Millennium Development Goals (MDGs)
yang bertujuan untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan. Selain itu, tujuan dari
SDGs ini meminta negara miskin, menengah ataupun negara maju untuk
1

UNDP.diakses:http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainabledevelopment-goals/background.html pada tanggal 16-5-2017
2
UN.diakses: http://www.un.org/sustainabledevelopment/developmentagenda/ pada tanggal 16-5-2017
3
UNDP.diakses:http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainabledevelopment-goals/background.html pada tanggal 16-5-2017

1

mengambil tindakan dalam mempromosikan kemakmuran sekaligus melindungi
planet ini. Kemudian untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan harus diiringi
dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan menangani
kebutuhan sosial seperti, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, perlindungan
sosial, perlindungan lingkungan sekaligus menangani perubahan iklim.4

Ada 17 SDGs yang telah disepakati oleh beberapa negara dan salah satu
diantaranya SDGs nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Di SGDs nomor 3
ini bertujuan untuk memastikan hidup sehat dan kesehatan untuk semua orang.
Tujuan dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang memiliki hidup sehat
dan kesehatan yang baik, karena kesehatan itu merupakan hal yang penting dan
berdampak ke semua aspek hidup kita, seperti menikmati hidup dan performa saat
melakukan pekerjaan. Selain itu, tujuan lain dari SDGs nomor 3 ini memastikan
semua orang mendapatkan akses kesehatan yang mudah, seperti akses ke rumah
sakit maupun dalam mendapat akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman
dan efektif ketika sakit.5
Indonesia masuk ke dalam kategori negara berkembang, dalam hal
kesehatan masyarakatnya masih banyak yang belum mendapatkan akses yang
mudah untuk mendapatkan pengobatan ketika sakit, seperti contohnya di Kota
Malang. Banyak warga Kota Malang yang berada dipinggiran masih belum
mendapatkan akses kesehatan yang layak. PBB dan beberapa negara anggota
sudah membuat SDGs yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dan negara. Karena masih kurangnya atau susahnya akses yang di dapat
masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan pengobatan di Kota Malang.
Melihat kondisi pentingnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Dr.
Gamal Albinsaid menggagas sebuah solusi asuransi sampah sebagai jaminan
kesehatan masyarakat. Dr. Gamal menggunakan instrumen sampah yang
dihasilkan masyarakat sehari-hari sebagai sebuah tabungan untuk dikelola dalam
mekanisme asuransi sehingga masyarakat dapat mendapatkan pelayanan
4

UN.diakses: http://www.un.org/sustainabledevelopment/developmentagenda/ pada tanggal 16-5-2017
5
UNDP.diakses:
http://www.undp.org/content/dam/undp/library/corporate/brochure/SDGs_Book
let_Web_En.pdf pada tanggal 16-5-2017

2

kesehatan secara gratis atau dalam kata lain biaya pelayanan kesehatan berasal
dari tabungan sampah yang dikumpulkan masyarakat sehari-hari. Hal ini
menunjukkan bahwa Dr. Gamal berusaha untuk mengimplementasikan SDGs
nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Dr. Gamal dalam hal ini memiliki
misi yang sama dengan SGDs nomor 3 ini terutama untuk memastikan hidup
sehat dan kesehatan untuk semua orang. Hal ini menarik perhatian penulis
sehingga penulis meneliti hal ini lebih jauh. Pemaparan hasil penelitian penulis
akan disampaikan dalam tulisan ini yang berjudul “Implementasi Sustainable
Development Goals (SDGs) 3 Good Health and Well-Being Pada Asuransi
Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur”.
1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana impelementasi
Sustainable Development Goals (SDGs) 3  Good Health and Well-Being pada
Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur terhadap
kesehatan masyarakat daerah Malang?
1.3

Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi Sustainable
Development Goals (SDGs) 3  Good Health and Well-Being pada Asuransi
Sampah Dr. Gamal Albinsaid di kota Malang, Jawa Timur terhadap kesehatan
masyarakat di daerah Malang, Jawa Timur.
1.4

Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah menjadi kajian tentang implementasi nilai
Sustainable Development Goals (SDGs) 3  Good Health and Well-Being di
Indonesia khusunya di kota Malang dan dampak serta pengaruhnya terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat daerah Malang. Dengan kajian ini masyarakat
dan pemerintah dapat melihat perubahan kesehatan masyarakat daerah Malang
khusunya, pasca program Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid. Data ini juga
dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk membangun unit-unit kesehatan lain
yang

berbasil

social

entrepreneurship

yang

bukan

hanya

menerapkan

3

pembangunan kesehatan masyarakat namun juga meningkatkan kesadaran
masyarakat pada kebersihan lingkungan.

4

2

BAGIAN II

KONSEPTUALISASI

2.1

Sustainable Development Goals 3-Good Health and Well Being
Sustainable

Development

Goals

(SDGs)

lahir

pada

Konferensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas tentang pembangunan
berkelanjutan yyang diadakan di Rio De Janeiro, Brasil pada tahun 2012 yang
bertujuan untuk menghasilkan serangkain tujuan universal untuk memenuhi
tantangan lingkungan, politik dan ekonomi yang mendesak yang sedang dihadapi
oleh dunia.6 Kemudian pada tahun 2015 di historic UN Summit, 17 SDGs dari
tujuan jangka panjang agenda 2030 diadopsi oleh para pemimpin dunia dan
diterapkan di negara-negara mereka.7 Tidak hanya diterapkan tetapi juga harus
memobilisasi SDGs untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan, persamaan
gender dan mengatasi permasalahan perubahan lingkungan.
Sebelum diganti dengan SDGs, ada Millennium Development Goals
(MDGs) yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan ekstrim,
mencegah penyakit mematikan, dan memperluas pendidikan dasar untuk semua
anak diantara pembangunan lainnya yang diprioritaskan. Kemudian selama 15
tahun berjalan, MDGs telah mendorong kemajuan di beberapa bidang penting
yaitu, mengurangi kemiskinan, menurunkan angka kematian anak dan
meningkatkan kesehatan ibu secara drastis, menyediakan akses air dan sanitasi
yang dibutuhkan, membuat pendidikan dasar gratis, membuat langkah besar
dalam memerangi HIV/AIDS dan dapat mengobati penyakit malaria dan TBC.8
Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang lebih dikenal sebagai
Global Goals merupakan pengganti dari Millennium Development Goals (MDGs)
yang bertujuan untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan. Selain itu, tujuan dari
SDGs ini meminta negara miskin, menengah ataupun negara maju untuk
6

UNDP.diakses:http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainabledevelopment-goals/background.html pada tanggal 16-5-2017
7
UN.diakses: http://www.un.org/sustainabledevelopment/developmentagenda/ pada tanggal 16-5-2017
8
UNDP.diakses:http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainabledevelopment-goals/background.html pada tanggal 16-5-2017

5

mengambil tindakan dalam mempromosikan kemakmuran sekaligus melindungi
planet ini. Kemudian untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan harus diiringi
dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan menangani
kebutuhan sosial seperti, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, perlindungan
sosial, perlindungan lingkungan sekaligus menangani perubahan iklim.9
Ada 17 SDGs yang telah disepakati oleh beberapa negara dan salah satu
diantaranya SDGs nomor 3 yaitu Good Health and Well-Being. Di SGDs nomor 3
ini bertujuan untuk memastikan hidup sehat dan kesehatan untuk semua orang.
Tujuan dari SDGs nomor 3 ini memastikan semua orang memiliki hidup sehat
dan kesehatan yang baik, karena kesehatan itu merupakan hal yang penting dan
berdampak ke semua aspek hidup kita, seperti menikmati hidup dan performa saat
melakukan pekerjaan. Selain itu, tujuan lain dari SDGs nomor 3 ini memastikan
semua orang mendapatkan akses kesehatan yang mudah, seperti akses ke rumah
sakit maupun dalam mendapat akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman
dan efektif ketika sakit.10 Hal tersebut disampaikan secara resmi melalui halaman
resmi PBB yang dapat diakses secara daring seperti dalam kutipan berikut
Goal 3 seeks to ensure health and well-being for all, at every stage of life.
The Goal addresses all major health priorities, including reproductive,
maternal and child health; communicable, non-communicable and
environmental diseases; universal health coverage; and access for all to
safe, effective, quality and affordable medicines and vaccines. It also calls
for more research and development, increased health financing, and
strengthened capacity of all countries in health risk reduction and
management.11

9

UN.diakses: http://www.un.org/sustainabledevelopment/developmentagenda/ pada tanggal 16-5-2017
10
UNDP. diakses:
http://www.undp.org/content/dam/undp/library/corporate/brochure/SDGs_Book
let_Web_En.pdf pada tanggal 16-5-2017
11
https://sustainabledevelopment.un.org/sdg3

6

3

BAGIAN III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif baik lisan atau
tertulis dari seorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa
data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta menggunakan
cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Andrianto :
2011). Sudjana dan Ibrahim (1989) mendefinisikan Penelitian deskriptif adalah
penelitian tentang deskripsi suatu gejala peristiwa yang memusatkan perhatian
pada mesecahan masalah aktual. Penelitian deskriptif biasanya akan melihat
gejala-gejala dalam masyarakat sebagai fokus penelitian.
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dalam masyarakat dengan caracara deskriptif melalui pemaparan lewat kalimat-kalimat (Sugeng Pujileksono.
2015). Bogdan dan Taylor (1992) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan
atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1992: 2122).
3.2

Teknik Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak. Sampel acak adalah

metode penarikan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh anggota populasi saat jumlah populasi sudah diketahui dengan pasti.
Tujuan penarikan sampel dengan cara ini adalah untuk mendapatkan suatu
generalisasi pada suatu fenomena (Sugeng Pujileksono, 2015). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien tetap Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid
tahun 2017. Sample dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien tetap Asuransi
Sampah Dr. Gamal Albinsaid yang dipilih secara acak.

7

3.3

Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan observasi. (Moh
Nadzir,1998:21). Observasi langsung dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat
dan mengamati aktivitas Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid dimulai dari
upaya Asuransi Sampah untuk mengumpulkan dan mengelola sampah dari
anggota tetap hingga operasional kerja dalam pengolahan sampah dan pengobatan
kepada masyarakat.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian ( face to face). ( Notoadmojo, 2002:102). Wawancara
dalam penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang menjadi anggota tetap
Asuransi Sampah Dr. Gamal Albinsaid dan pengurus serta penggagas Asuransi
Sampah.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara membaca dan mempelajari bahan-bahan bacaan yang berupa artikel
atau buku yang ada hubungannya dengan materi yang diambil (Hari
Murti,1998:40).

Studi

pustaka

dalam

penelitian

ini

dilakukan

untuk

mengumpulkan sumber informasi baik meliputi penelitian terdahulu, maupun
kajian literatur tentang perbaikan kesehatan masyarakat daerah pasca munculnya
nilai-nilai globalisasi khusunya tentang Sustainable Development Goals (SDGs) 3
tentang health and well-being.
3.4

Teknik Uji Keabsahan Data

1. Uji Kredibilitas Data

8

Kredibilitas penelitian adalah tentang kemampuan suatu penelitian untuk
dipercaya kebenaranya. Menurut Sugeng Pujileksono (2015) kredibilitas
penelitian terkait dengan jawaban pertanyaan ‘apakah proses dan hasil penelitian
dapat diterima atau dipercaya?’ Untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian
ini penulis menggunakan beberapa langkah sesuai penjabaran Sugeng yaitu Peer
debriefing dan menggunakan bahan referensi pendukung. Peer debriefing adalah
langkah menguji kredibilitas data melalui diskusi dengan teman sejawat terkait
topik serupa sedangkan penggunaan referensi pendukung bertujuan untuk
memperkuat bukti-bukti pengambilan data oleh penulis (Sugeng Pujileksono,
2015).
3.5

Uji Konfirmabilitas Data
Uji konfirmabilitas data adalah uji kebenaran data yang bisa dilakukan

dengan diskusi bersama pihak yang terlibat dalam penelitian tersebut (Sueng
Pujileksono, 2015). Uji ini penulis lakukan dengan mendiskusikan hasil temuan
penelitian penulis bersama dosen pembimbing penulis guna menguji kebenaran
data-data yang penulis dapatkan.
3.6

Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan data deskriptif dan data

kualitatif. Data deskriptif adalah analisa data yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan, mengelompokkan data serta menyimpulkan data Mudrajad
Kuncoro, 2003:172). Sedangkan, data kualitatif adalah data yang berbentuk bukan
bilangan (Srarifudin Hidayat dan Sedarmayanti, 2002:73)
Teknik analisis dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis data sebelum di
lapangan dan teknik analisis data setelah di lapangan. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman dalam
Sugeng Pujileksono, 2015). Reduksi data bertujuan untuk mendapatkan data yang
ringkas dan pokok, penyajian data bertujuan untuk menyajikan dan menguraikan
data, sedangkan penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab rumusan
masalah melalui data yang sudah di dapatkan di lapangan.

9

DESAIN PENELITIAN

Sejarah Asuransi
Sampah
Asuransi Sampah
Dr. Gamal

Literatur dan
Wawancara

Peran Asuransi
Sampah
(Kesehatan dan

Peningkatan

lingkungan)

Analisis

Kesehatan
Masyarakat

Masyarakat
Anggota Asuransi

Kendala dan
Masalah

wawancara dan
observasi

Sampah
Alasan

10

4

BAGIAN IV
PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Klinik Asuransi Sampah (KAS)
Klinik Asuransi Sampah (KAS) merupakan sebuah klinik yang melayani

pengobatan pasien yang kurang mampu, dimana masyarakat yang datang untuk
berobat hanya perlu membawa sampah untuk ditukarkan dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan oleh para dokter yang akan menangani. Klinik ini berlokasi
di Gadang, Malang. Pembentukan klinik ini digagas oleh Dr. Gamal Albinsaid
beserta rekan-rekannya semasa kuliah di Universitas Brawijaya.
Klinik Asuransi Sampah didirikan pada tahun 2010, lalu berhenti sejenak
setelah 6 bulan berjalan. Program ini bermula dari PKM yang ditulis oleh Dr.
Gamal Albinsaid, Beliau bersama rekan-rekannya pada awalnya mendirikan 5
klinik dengan konsep yang sama. namun seiring berjalannya waktu, empat klinik
lainnya telah berhenti beroperasi dikarenakan ekpektasi akan respon dan
ketertarikan akan kemudahan yang diberikan oleh klinik ini dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan sangat berbeda. Pembukaan klinik ini diharapkan dapat
menghimpun masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk mengumpulkan
sampah sebagai jaminan kesehatan. Namun respon serta partisipasi masyarakat
sendiri kurang, sehingga pembukaan keempat klinik ini dianggap tidak efektif.
Klinik yang berada di Gadang ini dapat bertahan dikarenakan oleh lokasi
klinik tersebut berada dekat dengan pasar Gadang. Dimana terdapat banyak
limbah yang dapat diberikan oleh masyarakat ke klinik tersebut. sehingga sistem
yang telah dibentuk oleh klinik ini dapat terus berjalan hingga sekarang.
4.2

Mekanisme Kerja Klinik Asuransi Sampah (KAS)
Dalam buku biografi “Gamal Albinsaid: Menyehatkan Indonesia dengan

Sampah” yang ditulis oleh Fachmy Casofa, diketahui bahwa awal mula Gamal
tergerak mendirikan Indonesia Medika diawali perkenalannya dengan teori
Devine Calling. Dalam teori tersebut dijelaskan keberhasilan suatu gagasan di

11

bidang apa pun tergantung pada tiga hal: pleasure, strength, dan meaning. Selain
itu, Gamal yang semasa kuliah memang menyenangi kegiatan penelitian ingin
merubah paradigma bahwa 92% hasil riset hanya akan menjadi penghias
perpustakaan. Dari sinilah lahir program pertama Indonesia Medika yakni Klinik
Asuransi Sampah (KAS) yang berusaha memadukan pendekatan penelitian dan
penerapan.
Program ini lahir pada bulan Maret 2010 digagas oleh Gamal dan empat
temannya, Muhammad Maulana, Dofi Hamid Hunaif, Didin Arya, dan Sapta Adi,
dibawah bimbingan dr. Rista Rosita, M.kes12. Terbersitnya gagasan membuat
program ini dilecut oleh kisah nyata yang mereka saksikan pada tahun 2005. Ada
anak seorang pemulung bernama Khaerunnisa yang meninggal karena diare di
gerobak ayahnya karena tidak bisa berobat sebab pendapatannya hanya Rp.10.000
per hari. Dari sinilah mereka tergerak untuk membuat program asuransi kesehatan
mikro dengan premi rendah yang dapat dijangkau masyarakat kecil.
Awal mula program ini dimulai dari penerapan di klinik kesehatan milik
dr. Rita Rosita yang bertempat di Lowokwaru, Malang 13. Tapi tak lama gagasan
ini tak dapat dilanjutkan karena sulitnya pengimplementasian sistem penjaminan
pembayaran biaya kesehatan dengan sampah ini.
Manfaat adanya KAS dalam buku tersebut dijelaskan bahwa KAS tak
hanya menjadi solusi masalah kesehatan, tapi juga permasalahan pengelolaan
sampah perkotaan. Selain itu program ini mendidik masyarakat perkotaan untuk
menjadikan sampah tetap bermanfaat bagi kesehatan. Yang ketiga ia berharap
program ini menjadi inspirasi bagi lahirnya gerakan sosial masyarakat dan
kesehatan lainnya.14
Berkat program ini, Gamal berhasil menyabet berbagai penghargaan
diantaranya HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepeneurship
First Winner 2014, Tokoh perubahan 2014 versi koran Republika, penghargaan
dari Menko PMK Puan Maharani pada November 2014, penghargaan Ksatria
12

Fachmy Casofa. 2014. Gamal Albinsaid: Menyehatkan Indonesia dengan
Sampah. Solo: Metagraf. hlm. 84
13
Ibid, hlm. 98
14
Ibid, hlm. 97

12

Bakti Husada Kartika, penghargaan dari Wali Kota Malang 2014 sebagai Penemu
Kreatif Pengelolaan Sampah, dan masih banyak lagi15.
Menurut Taufiq, Project Officer KAS yang kami temui di kantor
Indonesia Medika, dari lima klinik kini yang berhasil bertahan hanya satu yang
beralamat di Jl. Kyai Parseh Jaya 18B Bumiayu Kota Malang. Klinik yang dekat
dengan Pasar Gadang ini dioperasikan oleh total 7 orang, termasuk dirinya
sendiri, dua dokter, tiga apoteker, serta Sulis yang bertugas menarik premi sampah
dan menakar harganya. Klinik ini hingga kini sudah memiliki member sekitar
250-an yang terdiri atas warga di area RW 5 sekitar klinik tersebut.
Persyaratan menjadi anggota program ini menurut Taufiq tidak ada
ketentuan khusus, jika mau ikut mereka tinggal mengisi formulir dan wajib
berkomitmen menyetorkan sampah senilai Rp.10.000 per bulan. Setelah itu
mereka hanya perlu membawa kartu berobat yang telah diberikan dimana kartu
tersebut berlaku untuk satu keluarga.
Nantinya, Taufiq dan Sulis setiap hari rabu akan mendatangi rumah-rumah
yang telah bertanda khusus berstiker merah sebagai tanda anggota untuk menarik
sampah. Sampah yang disetorkan sementara hanya yang berbentuk sampah kering
anorganik seperti kardus, botol, alumunium, plastik, besi, yang langsung ditakar
harganya oleh Sulis untuk kemudian langsung ditampung di penampungan
sementara dan dijual. Karena proses penarikan sampah masih menggunakan
gerobak, anggota tetap klinik ini pun terbatas hanya disekitar area klinik tersebut.
Manfaat yang bisa anggota dapatkan diantaranya selain berobat gratis,
ketika sewaktu-waktu mereka membutuhkan dokter/perawat datang ke rumah
mereka tinggal menghubungi tim KAS. Manfaat lain diantaranya gratis konsultasi
gizi, rehabilitasi medis, monitoring penyakit kronis. Klinik ini tak hanya melayani
anggota, masyarakat non-member pun dapat memanfaatkan layanan klinik ini
namun dengan membayar biaya sesuai yang ditetapkan berdasarkan jenis
layanannya.
15

News-Detik. Asuransi Sampah Inspiratif Gamal Albinsaid Panen Penghargaan
Kelas Dunia. [online] http://news.detik.com/berita/2956097/asuransi-sampahinspiratif-gamal-albinsaid-panen-penghargaan-kelas-dunia?single=1 [diakses
pada 14 Mei 2017]

13

Menurut Taufiq, program KAS ini memang memiliki rencana untuk lebih
jauh mengembangkan ke daerah lain, tapi kesulitannya memang lagi-lagi
mengenai respon masyarakatnya sendiri. Karena menurutnya tak sedikit
masyarakat Bumiayu yang tidak mau menjadi anggota klinik tersebut dengan
berbagai alasan semisal sudah terdaftar dalam layanan BPJS, serta lebih sreg
dengan puskesmas atau layanan dokter lainnya. Selain itu yang dirasakan menjadi
kesulitan penerapan program ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara
pengeluaran klinik dan pendapatan sampah.
Untuk permasalahan tersebut, tim Indonesia Medika menggalang program
baru bertajuk Sedekah Sampah dan Corporate Care. Sedekah Sampah berusaha
menerima sumbangan sampah dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolahsekolah, pondok pesantren, dan lain-lain. Sedangkan Corporate Care berencana
bekerjasama dengan pabrik atau hotel. Dengan kedua program ini harapannya
dapat menyokong sumbangsih premi sampah masyarakat yang masih kecil itu
sehingga klinik ini dapat terus beroperasi dan melaksanakan tugasnya melayani
masyarakat.
4.3

Kelebihan dan Kelemahan Klinik Asuransi Sampah (KAS)
Program asuransi sampah yang sudah diterapkan oleh dr. Gamal di Kota

Malang memberikan banyak dampak, seperti berkurangnya sampah-sampah yang
berserakan disekitar rumah, berkurangnya polusi udara yang disebabkan karena
sampah yang kian menumpuk, banyaknya masyarakat yang mendapatkan akses
kesehatan dengan murah dan mudah, dan lain sebagainya. Menurut hasil
penelitian yang kami lakukan, sejak awal didirikan Klinik Bumiayu di Gadang,
banyak sekali perubahan yang dirasakan. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Siti
(pemilik bangunan klinik), di awal program asuransi sampah, masyarakat yang
datang membawa berbagai jenis sampah termasuk sampah sayur dan makanan,
tim Gamal masih menerima sampah-sampah tersebut, namun karena tidak ada
pelaksanaan daur ulang sampah, sampah-sampah tersebut justru mencemari udara
yang ada disekitar klinik, sampah tersebut menumpuk di depan rumah Ibu Siti
yang lokasinya berada di bawah klinik.

14

Permasalahan sampah rupanya tidak berjalan dengan baik. Kondisi yang
pertama kali terjadi adalah penyelesaian masalah sampah yang justru
menimbulkan masalah baru lagi. Ibu Siti menyampaikan, sampah yang ada
disungai menjadi berkurang namun akan percuma apabila sampahnya hanya
pindah lokasi saja (dari sungai ke sekitar klinik). Akhirnya seiring dengan
berjalannya waktu, tim Gamal memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
untuk melakukan pemilahan sampah yang akan disetorkan pada klinik.
Penyuluhan ini berhasil, kini masyarakat membawa sampah yang tidak lagi
mencemari lingkungan sekitar klinik, dan sampah tersebut tidak didaur ulang oleh
tim Gamal, sampah-sampah dikumpulkan hingga mobil pengangkut sampah
mengambilnya seminggu sekali, selain itu sampah yang sekiranya bisa dijual,
mereka menjualnya kembali untuk melengkapi keperluan klinik.
4.4

Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 3 Good Health
and Well-Being Pada Klinik Asuransi Sampah
Asuransi Sampah Dokter Gamal menerapkan prinsip pembangunan

berkelanjutan yang bertumpu pada penyelesaian isu kesehatan masyarakat. Ada
beberapa hal yang menjadi poin kunci solusi ini sangat penting untuk diperhatikan
yaitu pemanfaatan sampah yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan,
pembangunan masyarakat, dan upaya adopsi nilai-nilai global dalam ranah lokal.
Asuransi sampah memanfaatkan sampah yang selama ini menjadi polusi di
masyarakat sehingga dengan pengumpulan sampah pada satu tempat maka Dr
Gamal telah berkontribusi melokalisasi sampah hasil aktivitas masyarakat yang
selama ini sulit untuk dikumpulkan. Tindakan tersebut memberikan dapak pada
kebersihan lingkungan yang kemudian terintegrasi dengan kesehatan udara yang
dihirup masyarakat. Bahkan dengan adanya asuransi sampah tersebut sampah
anorganik yang selama ini menjadi tanggungjawab pemerintah daerah berubah
menjadi nilai ekonomi di masyarakat.
Poin kedua yang penting dari impelemtasi asuransi sampah adalah
pembangunan manusia yang juga merupakan hal yang sangat penting dalam
pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals. Dr Gamal
melakukan pembangunan manusia melalui tindakan influence kepada masyarakat
15

berupa trade-off yang akan diperoleh masyarakat dengan menyetorkan
sampahnya. Hal ini menjadi poin yang sangat menarik perhatian masyarakat
khususnya masyarakat bawah yang tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
kesehatan. Bahkan dengan asuransi, sampah yang ada di sungai dan sampah di
jalan dilihat sebagai sebuah peluang oleh masyarakat untuk mendapatkan jaminan
kesehatan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa Dr Gamal membangun
manusia dan karakeristik masyarakat yang selama ini tidak peduli dengan sampah
menjadi peduli dan menjadikan sampah sebagai hal penting. Karakter ini tentu
akan menjadi pembelajaran penting bagi anak-anak dalam melihat sampah dan
mengelolanya.
Poin ketiga dari solusi asuransi sampah adalah penerapan nilai-nilai global
dalam ranah lokal. Implementasi nilai global dalam ranah lokal membuat
perhatian global terfokus pada kemampuan masyarakat lokal khususnya
meddleground untuk mengangkat nilai-nilai global. Keberhasilan Dr Gamal
dengan asuransi sampahnya diundang dalam banyak forum internasonal termasuk
salah satunya dari pangeran Charles sebagai masyarakat yang mampu membawa
perubahan. Hal ini tentu merupakan sebuah keberhasilan membawa nilai-nilai
global untuk membangun masyarakat di level lokal. Dengan keberhasilan dokter
Gamal banyak masyaraka luar negeri yang mampu termotivasi dengan tindakan
tersebut dan pembangunan berkelanjutan mendapat perhatian lebih besar.
Keberhasilan klinik asuransi sampah saat ini menyisakan tantangan yang
cukup besar dalam impelementasi pembangunan berkelanjutan. Klinik asurasnsi
sampah kian lama kian berkurang bahkan saat ini hanya mencapai satu klinik. Hal
ini tentu merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan oleh Doketr Gamal.
Tidak dapat dipungkiri eksistensi klinik asuransi sampah bisa bertahan sejauh ini
Karena lokasi klinik sampah yang sangat dekat dengan sumber sampah hasil
aktivtas masyarakat. Hal ini menemukan tantangan besar jika masyarakat tidak
lagi antusias dengan klinik asuransi sampah. Tantangan dalam hal pengobatan
juga menjadi hal penting. Selama ini klinik asuransi sampah hanya memberikan
obat generic sehingga sulit bagi masyarakat yang mengonsumsi obat patent. Hal

16

ini juga menjadi tantangan yang besar bagi klinik asuransi sampah saat kebutuhan
masyarakat terkait obat sudah tidak lagi dapat dipenuhi.
Tantangan klinik asuransi sampah selanjutnya adalah pengolahan sampah.
Sebagai sebuah klinik yang berangkat dari permasalahan kesehatan dan sampah,
klinik asuransi sampah menerapkan sistem pembangunan berkelanjutan dengan
memanfaatkan sampah. Hal ini secara normatif tentu sangat baik. Namun hal yang
perlu untuk diperhatikan oleh Dr Gamal adalah esensi pembangunan
berkelanjutan yang harus dilakukannya dengan pemanfaatan sampah tersebut.
Selama ini yang terjadi di lapangan adalah pemindahan sampah dari satu tempat
ke tempat lain atau dalam bahasa yang lebih sederhana yang terjadi adalah
pemindahan sampah yang terkumpul di klinik asuransi sampah menuju tempat
pembuangan akhir. Hal ini tentu menjadi lepas dari pembangunan berkelanjutan
karena pengolahan tersebut belum bisa dilakukan oleh KAS. Terlebih dengan
pemindahan sampah dari satu tempat

menuju tempat lain belum mampu

memberantas permasalahan sampah hingga ke akar-akarnya.

17

5

BAGIAN V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan
Implementasi nilai nilai Sustainable Development Goals (SDG’s)- Good

Health and Well-Being pada Program Asuransi sampah yang di buat oleh
Dr.Gamal Albinsaid untuk daerah Malang khususnya di daerah Gadang
menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintahan atau dinas dinas kesehatan saja
yang mampu membantu mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan. Dr. Gamal
dalam tataran individu juga mampu membantu mengatasi masalah tersebut
sehingga ketergantungan pada pemerintahan atau dinas kesehatan setempat bukan
lagi menjadi hal utama melainkan perlunya gerakan dari masyarakat sendiri.
Walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang di hadapi dan
sudah menutup 4 klinik lainnya yang tersebar di daerah Malang akan tetapi dalam
pengadopsian nilai nilai dari Sustainable Development Goals (SDG’s)- Good
Health and Well-Being sudah berhasil di terapkan oleh Gamal ,melalui kliniknya
ini daerah di sekitar klinik Bumi Ayu (pasar Gadang dan sekitarnya) menjadi
lebih bersih dan masyarakat juga bisa menukarkan sampahnya untuk mendapatkan
pengobatan medis dari klinik ini.
Ini membuktikan bahwa masyarakat bisa membantu dan menginovasi
cara cara dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan lingkungannya jika di beri
kepercayaan dan tanggung jawab yang sesuai oleh pemerintah setempat
5.2

Saran
Pelaksaan program asuransi sampah oleh Dr. Gamal Albinsaid yang

dilakukan didaerah Gadang sebenarnya sudah berjalan dengan baik akan tetapi
masih banyak kekurangan dibagian teknis karena masih banyak masyarakat yang
tidak mengerti dan mengetahui jenis jenis sampah , walaupun sudah di lakukan
sosialisasi oleh pihak Gamal itu masih kurang karena mayoritas SDM masyarakat
di daerah pasar ini masih terbilang kurang maka perlu ada bentuk konkrit dari
pemilahan sampah dan pelaksaannya sebaiknya lebih ke bagaimana sampah yang

18

telah di setor oleh masyarakat dapat di olah sendiri oleh klinik Gamal sehingga
lebih efisien dan lebih menguntungkan untuk pihak Gamal.

19

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, R., dan Steven J. Taylor. (1992). Pengantar Metode Penelitian
Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional.
Harimurti. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hidayat, S., dan Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: Bandar
Maju.
Mudrajad Kuncoro. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.
Nadzir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Notoadmodjo, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N., dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penelitian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru.
Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang:
Kelompok Intrans Publishing.

20

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65