BAB 1 PENDAHULUAN - Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kota Binjai Pada Tahun 2013-2016

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan dan dilaksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor kekuatan manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, dewasa ini dibutuhkan sekali data mengenai jumlah tenaga kerja dari aspek kualitas maupun kuantitas.

  Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyediaan pekerjaan baru secara kasar bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja di mana sifatnya terbatas, karena tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja, hanya karena telah mencapai umur minimal 15 tahun menurut sensus penduduk tahun 1980 yang merupakan tenaga kerja potensial atau memasuki usia angkatan kerja. Selain itu tidak semua angkatan kerja terlibat dalam kegiatan ekonomi kecuali hanya kelompok yang bekerja.

  Masalah angkatan kerja dalam suatu negara atau daerah akan mengalami peningkatan jumlah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang telah memasuki usia kerja. Penduduk Indonesia termasuk ke dalam golongan struktur umur muda yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur yang membutuhkan pekerjaan, di mana pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat dengan pesat. Persebaran angkatan kerja yang tidak merata, tidak di imbangi dengan penyediaan kesempatan kerja yang menandai sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja di pulau Jawa tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang terus bertambah sehingga jumlah pengangguran di daerah lain ataupun pedesaan khususnya semakin meningkat bersamaan pertambahan penduduk tiap tahun.

  Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja, tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja ini disebut dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor demografi, sosial, dan ekonomi. Faktor-faktor ini antara lain adalah umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal dan pendapatan.

  Dengan menganggap bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja keseluruhan akan relatif konstan selama dasawarsa mendatang dapat di katakan tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja setidak-tidaknya sampai akhir tahun 1980 dan sangat mungkin pada tahun 2000 ini angkatan kerja akan menjadi dua di bandingkan angkatan kerja pada tahun 1971, hanya pada akhir abad ini penurunan fertilisasi sejak sekitar pertengahan 1970 akan dimulai memberikan dampak terhadap jumlah orang yang hendak masuk angkatan kerja setiap tahun. Dengan demikian dapat di harapkan bahwa tekanan suplai tenaga kerja terhadap penciptaan kesempatan kerja akan terus menjadi masalah selama replita IV.

  Salah satu persoalan yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini antara lain adalah masih rendahnya kualitas (mutu) tenaga kerja Indonesia ditinjau dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980 memberikan gambaran yang kurang menggembirakan di mana 88,2% angkatan kerja berpendidikan minimal SD, 5,2% berpendidikan SLTP, 5,7% berpendidikan SLTA dan hanya 0,9% akademis/perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah memberikan indikator rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga kerja, tetapi keunggulan yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif karena mutu tenaga kerja yang rendah. Mutu tenaga kerja dapat di tingkatkan melalui 3 (tiga) jalur utama:

  1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang paling efektif untuk meningkatkan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat di bentuk dan dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan, kecerdasan, kreatifitas dan daya analisa.

  2. Jalur latihan kerja merupakan subsistem dari sistim pendidikan yang menekankan pada keterampilan atau profesionalisme dan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja dan persyaratan kerja 3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai bagi suatu perusahaan hanya dapat di hasilkan dan di kembangkan pada perusahaan itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui pendidikan formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme.

  Peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui ketiga jalur di atas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin dan etika kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman. Oleh karena itu, Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di perlukan untuk dapat menyusun perencanaan ketenagakerjaan serta untuk dapat menanggulangi masalah pengangguran, di mana proyeksi angkatan kerja ini tidak bisa terlepas dari perkembangan jumlah penduduk.

  Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di Kota Binjai maka di perlukan perhitungan dan data yang diambil dalam setiap tahun. Maka, pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memberikan judul: “Peramalan Jumlah Angkatan

  Kerja di Kota Binjai Pada Tahun 2013-2016.”

1.2 Perumusan Masalah

  Masalah di Kota Binjai adalah berapa banyaknya jumlah angkatan kerja, karena di Kota Binjai khususnya penduduk berada dalam golongan struktur umur muda yang sudah harus membutuhkan pekerjaan. Pentingnya data mengenai angkatan kerja sehingga perencanaan program pembangunan dapat dilaksanakan, maka diperlukan untuk memproyeksikan angkatan kerja tersebut. Peramalan ini dipergunakan bertujuan agar data yang telah diperoleh dapat membuat pembangunan berjalan dengan lancar yaitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di mana penduduk yang berada pada golongan angkatan kerja sudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, sehingga dengan kata lain pemerintah telah memgurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan tujuan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.

  1.3 Batasan Masalah

  Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah hanya untuk meramalkan jumlah Angkatan Kerja di Kota Binjai pada tahun 2013-2016 yang di antaranya jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas, tingkat partisipasi angkatan kerja.

  1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Meramalkan jumlah angkatan kerja di Kota Binjai pada tahun 2013- 2016.

  2. Mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dari jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Binjai.

  Manfaat dari penelitian ini dapat menambah wawasan mahasiswa dalam bidang ketenagakerjaan khsusnya di Kota Binjai.

  1.5 Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian bertempat di Badan Pusat Statistik Kota Binjai jalan WR Mongosidi No.22 Binjai.

  1.6 Tinjauan Pustaka

  Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode Analisis Deret Berkala yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan dan peramalan suatu kegiatan khususnya di bidang Ketenagakerjaan di Kota Binjai. Adapun metode pendukung lainnya yakni metode Semi Average yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada suatu waktu tertentu.

  Rumus yang digunakan dalam metode Analisis Deret Berkala yakni: = +

  Keterangan:

  Y = data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

  = nilai trend pada tahun dasar.

  b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.

  X = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).

  Dan rumus untuk metode Semi average yakni: =

  • Keterangan:

  Y = data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

  = rata-rata kelompok x.

  KR = perubahan nilai variabel setiap tahun/kenaikan rata-rata.

1.7 Metodologi Penelitian

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Analisis Deret Berkala, dan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

  1. Studi kepustakaan Merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh ilmu ataupun rumus-rumus yang dapat digunakan untuk mencari model Analisis Deret Berkala dari data yang telah diperoleh serta dapat membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

  2. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Kota Binjai. Data sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dari buku referensi Badan Pusat Statistik yang dijadikan sebagai data pendukung tugas akhir. Data yang dikumpulkan tersebut diatur/disusun dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka yang diperlukan, dengan tujuan mendapatkan gambaran jelas tentang data tersebut.

  3. Pengolahan Data Peramalan jumlah angkatan kerja dilakukan dengan pengolahan data menggunakan metode deret berkala berdasarkan tahun 2013-2016.

1.8 Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:

  BAB 1: PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

  masalah, tujuan dan manfaat penelitian, lokasi penelitia, tinjauan pustaka dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang digunakan.

  BAB 2: LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan tinjauan pustaka

  yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul permasalahan yang diuraikan.

  BAB 3: GAMBARAN UMUM Dalam bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, tugas dan

  fungsi, struktur organisasi yang menjabarkan uraian tugas BPS dan struktur organisasi.

  BAB 4: PENGOLAHAN DATA Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan tentang metode

  penghitung angkatan kerja, pengumpulan data dan meramalkan jumlah angkatan kerja di Kota Binjai pada tahun 2013-2016.