BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Perkembangan globalisasi yang terjadi di Indonesia sangat berdampak pada dunia bisnis. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan dan mengalami keruntuhan secara tiba-tiba. Oleh karena itu, agar suatu perusahaan dapat bertahan serta terus tumbuh dan berkembang maka perusahaan tersebut harus memiliki suatu keunggulan kompetitif yang akan membedakannya dengan perusahaan- perusahaan lain dan tentu saja perusahaan yang unggul akan senantiasa mengevaluasi dan juga mampu mencermati kondisi perekonomian dan kinerja keuangan perusahaannya.

  Salah satu perusahaan yang masih bertahan bahkan berkembang di tengah- tengah persaingan yang ketat saat ini adalah PT. Unilever Indonesia,tbk.

  Perusahaan ini berhasil terus tumbuh dan memperkokoh pangsa pasar melalui disiplin keuangan, kekuatan inovasi dan efektivitas yang diatur dan direncanakan dengan baik. Disiplin kinerja keuangan yang ketat telah memberikan landasan yang kokoh bagi PT. Unilever Indonesia,tbk untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat. Kegiatan utama perusahaan ini adalah menciptakan produk, memasarkan dan mendistribusi barang-barang konsumsi. Rangkaian produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk yaitu mencakup produk Home &

  Personal Care serta Foods & Ice Cream yang dikenal dengan brand-brand terpercaya dan ternama di dunia (Sumber: Laporan Tahunan/Annual Report 2011 PT. Unilever Indonesia, Tbk ).

  Pada awal berdirinya PT. Unilever Indonesia,tbk hanya memproduksi satu produk saja yaitu sabun cuci sunlight pada tahun 1933. Kemudian pada tahun 1936 PT. Unilever Indonesia,tbk mulai mengembangkan produk – produknya, mulai dari memproduksi margarin blueband sampai dengan memproduksi sabun mandi lux. Dari tahun ke tahun produk yang dihasilkan PT. Unilever Indonesia,tbk semakin bertambah dan variatif sehingga PT. Unilever Indonesia,tbk dapat bertahan dan semakin menguasai pasar. Hal ini terbukti dengan telah diraihnya sebanyak 95 awards pada tahun 2010 dan 68 awards pada tahun 2011 oleh PT. Unilever Indonesia,tbk (Sumber: Laporan Tahunan/Annual Report 2010 PT. Unilever Indonesia, Tbk ).

  Pihak manajemen perusahaan PT. Unilever Indonesia,tbk dalam menjalankan bisnisnya dituntut untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Keputusan- keputusan yang akan diambil harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu tujuan utamanya adalah memperoleh laba/keuntungan. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang berasal dari lingkungan internal perusahaan maupun yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan. Tujuan perusahaan akan tercapai jika perusahaan tersebut dikelola secara baik, sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat adalah sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan.

  Untuk mengambil keputusan dan penetapan suatu kebijakan yang tepat diperlukan suatu informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Informasi tersebut harus tersedia secara tepat waktu dan dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat. Salah satu informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan adalah laporan keuangan perusahaan. Dalam perekonomian modern laporan keuangan sudah merupakan media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis perusahaan.

  Laporan Keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan (Raharjaputra, 2009:194). Laporan keuangan lazimnya diterbitkan secara periodik bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan bisa juga harian. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan bagi para pengusaha, investor, pihak bank, manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal.

  Secara umum ada lima bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, antara lain : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Kelima bentuk laporan keuangan diatas dapat digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaannya. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan adalah dengan menganalisis rasio laporan keuangan perusahaan tersebut.

  Selanjutnya untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, biasanya investor akan melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan membuat perbandingan dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan yang tercermin dari perhitungan berbagai macam rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lainnya yang relevan dan memiliki hubungan signifikan/berarti (Harahap, 2008:297). Adapun jenis-jenis rasio keuangan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas (profitabilitas).

  Analisis rasio laporan keuangan yang dilakukan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang diterapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angka-angka keuangan tahun lalu dengan angka- angka keuangan tahun sekarang. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2010:82). Melalui analisis laporan keuangan yang telah dilakukan dengan berbagai rasio keuangan tersebut kemudian perusahaan akan dapat mencermati dan mengevaluasi hasil laporan keuangan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan perusahaan.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar

  Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Unilever Indonesia Tbk.”

Theoritical Mapping (Penelitian Terdahulu)

  Theoritical Mapping (Penelitian Terdahulu) bertujuan untuk memperkuat

  Hidayah (2006)

  Analisis Time

  Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Manajemen Keuangan Perusahaan (Studi pada Pabrik Gula Kebon Agung

  3. Mahlatin (2008)

  Series Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Mustika Ratu selama lima tahun kuran efisien apabila ditinjau berdasarkan rasio profitabilitas, yakni kinerja keuangan peusahaan tersebut cenderung menurun setiap tahunnya.

  Analisis Time

  Analisis Rasio Profitabilitas sebagai Alat untuk menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT. Mustika Ratu Tbk, tahun 2000-2004)

  2. Nur Lailatul

  hasil dari penelitian yang sedang dilakukan serta untuk membandingkan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut ini adalah ringkasan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian.

  Series Dari perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar menunujukkan bahwa kinerja keuangan PT Gudang Garam Kediri, Tbk Tahun 2000-2004 rata-rata keseluruhan terlihat kurang stabil, kecuali pada rasio leverage yang sudah mengalami perbaikan.

  Analisis Time

  (2005) Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada PT Gudang Garam Kediri, Tbk Tahun 2000-2004)

  1. Nanik Sofiah

  No Nama Judul Metode

Analisis

Hasil Penelitian

  Tabel 1.1 Theoritical Mapping (Penelitian Terdahulu)

  Series Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan Pabrik Gula Kebon Agung Malang berdasarkan rasio likuiditas kurang efektif dan rasio solvabilitas yang kurang baik. Selain itu Malang). perusahaan juga kurang efektif dalam mengelola aktivanya hal ini terlihat pada rendahnya rasio aktivitas.

  4. Nuvita Analisis Rasio Analisis Hasil penelitian kinerja Luchdiana Likuiditas, Rasio keuangan berdasarkan

  (2009) Solvabilitas, rasio keuangan Aktivitas dan menunjukkan bahwa: Profitabilitas

  1.Rasio likuiditas PT sebagai Dasar Sepatu Bata, Tbk dan PT Penilaian Kinerja Primarindo Asia Industri Sepatu Infrastructure, Tbk tahun yang Terdaftar di 2006-2008 memiliki BEI tingkat likuiditas yang kurang baik.

  2.Hasil analisis rasio solvabilitas PT Sepatu Bata, Tbk dikatakan baik secara keseluruhan. Sedangkan pada PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dikatakan kurang baik.

  3.Hasil analisis rasio aktivitas memperlihatkan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki nilai yang baik, namun tidak dapat dikatakan baik pada PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

  4.Dilihat dari hasil analisis rasio profitabilitas dapat diketahui bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki tingkat profitabilitas yang kurang baik pada tahun 2006-2007, namun tahun 2008 kinerja keuangan membaik. Sedangkan pada PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk kinerja keuangan dapat dikatakan kurang baik pada tahun 2006 dan 2008, namun mengalami peningkatan pada tahun 2007.

  5. Astri Analisis Kinerja Analisis Hasil penelitian Arianty Keuangan Rasio menunjukkan bahwa

  (2012) Perusahaan PT. berdasarkan analisis rasio Asuransi Jiwasraya tahun 2005-2010 (Persero) Cabang didapatkan hasil kinerja Sulawesi Selatan yang kurang baik, khususnya pada tahun

  2008-2010. Hal tersebut dideteksi berdasarkan rasio likuiditas yang terus menurun. Namun pada rasio solvabilitas seperti perputaran piutang mengalami peningkatan. Jadi berdasarkan analisis rasio tersebut hanya beberapa rasio yang mengalami kenaikan kinerja diantaranya Gross

  Profit Margin dan Return on Equity.

  Sumber : Diolah oleh penulis.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: a.

  Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia, Tbk tahun 2009-2011 berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas.

  1.3 Pembatasan Masalah

  Pembatasan masalah bertujuan untuk memfokuskan penulis terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Pada penelitian ini, penulis akan meneliti dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan PT. Unilever Indonesia,tbk dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2009, 2010 dan 2011.

  b.

  Analisis laporan keuangan akan diteliti dengan menggunakan metode time

  series analysis dan teknik analisis rasio, yaitu Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas untuk periode 2009, 2010 dan 2011.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui Kinerja keuangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia tahun 2009-2011 berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan

  Rentabilitas.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang diharapakan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a.

  Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai analisis rasio laporan keuangan sebagai alat bantu manajemen dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. b.

  Bagi Perusahaan, sebagai bahan informasi untuk dapat menentukan kebijakan atau keputusan yang akan diambil perusahaan dimasa yang akan datang.

  c.

  Bagi pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.