BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perbankan (2007-2012)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam perkonomian. Dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 menjelaskan “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”.

  Krisis moneter yang melanda Indonesia periode 1997-1999 memberikan dampak kepada perbankan Indonesia. Salah satu imbas dari keterpurukan ekonomi Indonesia pada masa krisis ekonomi terhadap perbankan adalah lumpuhnya beberapa bank karena tingginya tingkat kredit macet yang terjadi sehingga bank-bank tersebut tidak mampu melanjutkan usahanya.

  Almilia dan Herdiningtyas (2005: 2) mengatakan bahwa dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta tahun 1998 dapat disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, yaitu meningkatnya kredit bermasalah, turunnya kepercayaan masyarakat, menurunnya permodalan bank, bank tidak mampu memenuhi dan manajemen yang tidak profesional. Januarti dalam Rizki Ludy (2011: 1) menyatakan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 1997 sebanyak 64 bank (26,78 %) dengan perincian 16 bank (1997), 10 bank (1998) dan 38 bank (1999) dilikuidasi oleh pemerintah, sedangkan 13 bank masuk daftar

.

take over dan 7 bank peserta rekapitalisasi

  Bank yang berfungsi sebagai lembaga yang menjaga kelancaran sistem pembayaran, pelaksana kebijakan moneter dan sebagai sarana untuk mencapai stabilitas sistem keuangan dituntut untuk memiliki kinerja manajemen yang baik. Hal ini dikarenakan bank menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu yang memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada waktu tertentu apakah kinerja manajemen berhasil dengan menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. Selain itu laporan keuangan dapat memberi gambaran bagi pihak manajemen tentang kebijakan apa yang harus diambil di masa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kebijakan yang akan ditetapkan pada masa yang akan datang. Model yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan indikator tingkat kesehatan bank dan digunakan dalam interprestasi dana laporan finansial. Foster dalam Almilia dan Kristijadi (2003: 1) menyatakan 4 hal yang mendorong analisis laporan keuangan dengan model rasio keuangan, yaitu 1) untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran perusahaan; 2) untuk membuat data lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan; 3) untuk menginvestasikan teori yang terkait dengan rasio keuangan; 4) untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dengan estimasi atau prediksi variabel tertentu seperti financial distress.

  Manfaat laporan keuangan dapat dibuktikan melalui penelitian yang menggunakan rasio keuangan. Penelitian-penelitian tersebut umumnya merupakan penelitian yang berkaitan dengan manfaat laporan keuangan dalam memprediksi kondisi perusahaan seperti kebangkrutan dan financial distress. Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan, yaitu keadaan dimana hasil operasi persahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan (insolvency). Insolvency dapat dibedakan dalam 2 kategori (Altman dan Hotchkiss, 2006: 6), yaitu: 1) Technical

  

Insolvency dimana pada kategori ini insolvency bersifat sementara dan terjadi

  karena perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajiban pendeknya; 2)

  

Bankruptcy Insolvency dimana insolvency pada kategori ini lebih serius dan

  muncul ketika total hutang lebih besar dari nilai total asset perusahaan atau ekuitas perusahaan bernilai negatif.

  Penelitian terhadap laporan keuangan dilakukan untuk memperoleh peringatan sejak dini apabila perusahaan sedang mengalami financial distress, sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang bisa menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan. Penelitian dengan menggunakan rasio keuangan sebagai variabelnya telah dilakukan sebelumnya. Almilia dan Herdiningtyas (2005: 12) melakukan penelitian dengan menggunakan rasio keuangan CAR, Aktiva Produktif Bermasalah (APB), NPL, PPAPAP, ROA, NIM, dan BOPO.

  Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa rasio yang memiliki perbedaan yang signifikan antara bank yang mengalami financial distress dengan bank yang tidak mengalami financial distress. Rasio CAR dan BOPO adalah rasio yang berpengaruh positif signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah bank.

  Penni Mulyaningrum (2008: 70) melakukan penelitian dengan menggunakan rasio keuangan CAR, LDR, NPL, BOPO, ROA, ROE dan NPL sebagai variabel independen dan kebangkrutan bank sebagai variabel dependen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hanya rasio LDR yang memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksi kebangkrutan bank pada taraf 5%. Rasio- rasio keuangan lainnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi kebangkrutan bank.

  Emmy Sulistyowati (2002: 70) melakukan penelitian dengan menggunakan rasio keuangan CAR, ETA, RORA, ALR, NPM, ROA, BOPO, ROE, PBTA, CML, LDR, EATAR sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio-rasio yang menjadi variabel bebas tersebut memiliki perbedaan secara signifikan pada taraf 5%. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan 2 tahun sebelum bank mengalami kebangkrutan.

  Rizky Ludy (2011: 18) menggunakan rasio CAR, NPL, ROA, BOPO dan LDR sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah, rasio NPL berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah, ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah, rasio BOPO berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah, dan rasio LDR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah.

  Para peneliti terdahulu menemukan hasil yang berbeda mengenai rasio- rasio keuangan yang mampu memprediksi kondisi bank, apakah bank tersebut dalam kondisi bermasalah atau tidak. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan kembali rasio-rasio keuangan untuk membuktikan manfaat rasio-rasio keuangan tersebut dalam memprediksi keadaan bank. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah periode penelitian dan sampel yang digunakan dimana periode penelitian ini adalah 2007-2102 dan sampel yang digunakan adalah bank-bank yang terdaftar dalam Direktori Bank Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA),

  

Return on Equity (ROE) , Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional

  terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Non

  

Performing Loan (NPL) . Maka penelitian ini diberi judul “ANALISIS

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL

DISTRESS PADA PERBANKAN (2007-2012)”

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang muncul adalah sebagai berikut :

  1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  2. Apakah rasio Return on Asset (ROA) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  3. Apakah rasio Return on Equity (ROE) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  4. Apakah rasio Loan to Deposit (LDR) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  5. Apakah rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  6. Apakah rasio Net Interest Margin (NIM) dapat memprediksi financial distress pada sektor perbankan ?

  7. Apakah rasio Non Performing Loan (NPL) dapat memprediksi financial

  distress pada sektor perbankan ?

1.3 Tujuan Penelitian

  Dengan melihat rumusan permasalahan di atas, penelitian memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :

  1. Menganalisis Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  2. Menganalisis rasio Return on Asset (ROA) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  3. Menganalisis rasio Return on Equity (ROE) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  4. Menganalisis rasio Loan to Deposit (LDR) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  5. Menganalisis rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  6. Menganalisis rasio Net Interest Margin (NIM) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

  7. Menganalisis rasio Non Performing Loan (NPL) dalam memprediksi financial distress pada sektor perbankan.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada :

  1. Pemerintah Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada pemerintah tentang analisis rasio keuangan yang mampu memprediksi kondisi financial

  

distress sehingga pemerintah sebagai regulator mampu mengantisipasi apabila

terdapat bank yang mengalami financial distress.

  2. Investor, Kreditur dan Debitur Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan pada pihak investor, kreditur dan debitur dalam mengevaluasi kinerja bank-bank umum guna melindungi kepentingan pribadi ketika memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan sebuah bank.

  3. Pihak perbankan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berarti bagi pihak perbankan sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan atau penetapan kebijakan yang akan diterapkan guna meningkatkan kinerja perbankan.

  4. Akademisi Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akademisi mampu memperluas pengetahuan tentang perbankan dan mampu mengembangkan ilmu tentang perbankan di masa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pembuatan Membran Selulosa Bakteri Coating Kitosan - Kolagen Untuk Aplikasi Gtr ( Guide Tissue Regeneration ) Sebagai Pembalut Luka Pada Mencit (Mus Musculus)Secara In Vivo

0 1 9

PEMBUATAN MEMBRAN SELULOSA BAKTERI COATING KITOSAN - KOLAGEN UNTUK APLIKASI GTR ( Guide Tissue Regeneration ) SEBAGAI PEMBALUT LUKA PADA MENCIT (Mus musculus) SECARA IN VIVO SKRIPSI

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan - Analisis Dan Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Tanaman Karet Menggunakan Metode Faktor Kepastian (Certainty Factor) Pada Smartphone

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Peranan Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus : Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang)

0 2 14

BAB II PENGATURAN TINDAK PIDANA PERZINAHAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) - Perbandingan Tindak Pidana Perzinahan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Hukum Islam

0 2 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan Tindak Pidana Perzinahan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Hukum Islam

0 0 52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Kedelai di Indonesia

0 0 30

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Kedelai di Indonesia

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Bank - Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perbankan (2007-2012)

0 1 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perbankan (2007-2012)

0 0 7