BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atas wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:2).

  Dalam transaksi perdagangan di pasar modal, informasi memegang peranan yang penting. Pada umumnya, para investor memerlukan informasi mengenai surat berharga dengan tingkat risiko tertentu dalam mengambil keputusan untuk melakukan suatu investasi. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang lengkap, benar, dan tepat waktu yang memungkinkan investor untuk melakukan pengambilan keputusan investasi secara rasional. Investor yang rasional selalu berusaha memperoleh informasi dan melakukan analisis untuk mengurangi risiko yang akan terjadi pada investasi yang akan dijalankannya.

  Dalam pasar modal, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh investor. Salah satu contoh informasi yang digunakan para investor adalah corporate

  

action . Pada umumnya corporate action secara langsung maupun tidak langsung

  akan mempengaruhi harga saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, pergerakan harga saham, perdagangan saham dan lain sebagainya sehingga akan berpengaruh terhadap kepentingan stakeholders dan khususnya shareholders (Pratama dan Sudhiarta, 2014:244). Salah satunya mengenai right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Informasi ini dapat memiliki makna atau nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan volume perdagangan, harga saham, yang dapat diukur dengan menggunakan return atau

  abnormal return , serta karakteristik pasar lainnya.

  Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya emisi serta untuk menambah jumlah saham yang beredar. Dengan adanya right

  

issue , kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam presentasi yang lebih kecil

  dari pada presentasi jumlah lembar saham yang beredar. Penambahan saham baru dalam kebijakan right issue hanya ditawarkan kepada pemegang saham lama dalam jangka waktu tertentu sehingga kebutuhan akan tambahan dana tetap terpenuhi dengan menambah modal sendiri tetapi tidak menimbulkan dilusi kepemilikan bagi pemegang saham lama. Pemilik saham lama juga dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dan mencegah penurunan nilai.

  Disamping itu dengan melakukan right issue kebutuhan perusahaan akan tambahan modal akan terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar (Budiarto dan Baridwan, 1999) di dalam (Panjaitan, 2013)

  Perusahaan menerbitkan right adalah untuk menghemat biaya emisi dan juga menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di bursa akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut, atau dengan kata lain meningkatkan likuiditas saham (Sjahrial, 2007:367).

  Berdasarkan data dari Statistik Pasar Modal yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, jumlah perusahaan yang tercatat melakukan right issue dari tahun 2010 sampai 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Jumlah Emiten yang Melakukan Right Issue

  

Di Bursa Efek Indonesia

Emiten yang Nilai Emisi Tahun Melakukan Right Issue (dalam Milyar Rupiah)

  2010 27 38.563,19 2011 25 34.794,16 2012 22 19.754,18 2013 30 40.579,99

  Sumber : Otoritas Jasa Keuangan Statistik Pasar Modal

  Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa aksi korporasi right issue yang dilakukan emiten pada tahun 2010 ada 27 (dua puluh tujuh) emiten dengan nilai emisi Rp 38.563,19 milyar, kemudian pada tahun 2011menurun menjadi 25 (dua puluh lima) emiten dengan nilai emisi penerbitan saham baru yang juga menurun dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 34.794,16 milyar dan pada tahun 2012, emiten yang melakukan aksi korporasi right issue turun lagi menjadi 22 (dua puluh dua) emiten dari sebelumnya berjumlah 25 (dua puluh lima) emiten dengan emisi penerbitan saham baru menurun lebih dari 40% (empat puluh persen) dari Rp 34.794,19 milyar menjadi Rp 19.754,18 milyar. Namun pada tahun 2013, emiten yang melakukan right issue naik dari sebelumnya berjumlah 22 (dua puluh dua) menjadi 30 (tiga puluh) emiten dengan nilai emisi penerbitan saham baru yang melonjak dari Rp 19.754,18 milyar menjadi Rp 40.579,99 milyar.

  Peningkatan ini disebabkan karena right issue merupakan salah satu cara memperoleh dana dengan mudah yang dilakukan oleh emiten dengan mengeluarkan saham baru tanpa mengurangi proporsi kepemilikan pemegang saham lama. Nilai emisi kumulatif yang diperoleh melalui right issue sejak tahun 2010 hingga tahun 2013 mencapai Rp 133.691,52 milyar atau jauh melebihi nilai emisi yang diperoleh dalam penawaran saham perdana (Initial Public Offering) sejak tahun 2010 hingga tahun 2013, yaitu sebesar Rp 75.668,59 milyar. Ini membuktikan bahwa aksi korporasi right issue banyak dilakukan oleh emiten- emiten di Indonesia sebagai salah satu cara memperoleh dana dengan proses yang lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan perolehan dana dari sumber lain.

  Jika pengumuman right issue mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar. Bagi investor, pengumuman right issue mengandung informasi yang sangat berharga karena akan memicu pergerakan pasar. Pergerakan pasar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas, reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return maupun abnormal return sebagai akibat perubahan harga (Paterson, 1989) di dalam (Mulatsih, 2009:648).

  Berdasarkan data yang ada di Bursa Efek Indonesia, untuk emiten yang tercatat melakukan right issue terdapat perubahan abnormal return saham sebelum, pada saat dan sesudah right issue diumumkan. Tabel 1.2 berikut menunjukkan rata-rata abnormal return saham selama 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah pengumuman right issue pada beberapa perusahaan yang tercatat melakukan right issue di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 1.2 Rata-Rata Abnormal Return Saham

  

Sebelum, Pada Saat dan Sesudah Right Issue

  10 Hari

  10 Hari Pada saat sebelum sesudah Right

  No Nama Perusahaan Right Right Issue Issue Issue

  (%) (%) (%)

  1 Berlian Laju Tanker Tbk. -0.70 0.62 -0.94

  2 Mahaka Media Tbk. -0.94 1.02 -0.20 3 United Tractors Tbk. 0.10 -0.35 -0.15

  4 Pacific Startegic Financial Tbk. -0.09 0.37 -3.96

5 J Resources Asia Pasifik Tbk. -0.15 -0.35 -0.23

  

6 Leo Investments Tbk. -0.56 -0.53 -0.43

7 Exploitasi Energi Indonesia Tbk. 1.53 -3.25

  0.04 8 Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. 0.82 -1.16

  0.92 Sumberdiolah 2015)

  Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa rata-rata abnormal return saham 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah pengumuman right issue mengalami berbagai reaksi dari investor yang mengakibatkan abnormal return saham mengalami kenaikan dan penurunan baik sebelum dan sesudah right issue.

  Hal ini terlihat pada abnormal return saham emiten United Tractors Tbk, J Resources Asia Pasifik Tbk, Exploitasi Energi Indonesia Tbk dan Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami penurunan abnormal return saham pada saat right issue. Hal ini disebabkan karena investor menyerap informasi yang negatif sehingga mengakibatkan abnormal return saham mengalami penurunan pada saat right issue. Namun sesudah right issue dipublikasikan tepatnya 10 hari sesudah right issue, abnormal return saham keempat perusahaan tersebut mengalami kenaikan.

  Berbeda yang terjadi pada emiten Berlian Laju Tanker Tbk, Mahaka Media Tbk dan Pacific Startegic Financial Tbk yang mengalami kenaikan

  

abnormal return pada saat right issue. Namun, sesudah pengumuman right issue

  dipublikasikan tepatnya 10 hari sesudah right issue, abnormal return saham ketiga perusahaan tersebut mengalami penurunan. Ini menunjukkan bahwa right

  

issue mempengaruhi pergerakkan pasar, namun tidak mengarah ke satu arah

  apakah itu positif atau negatif. Sedangkan emiten Leo Investments Tbk mengalami kenaikan abnormal return saham pada saat maupun sesudah right

  

issue , kenaikan ini menunjukkan bahwa right issue memberikan informasi yang

positif kepada investor.

  Selain abnormal return, reaksi pasar juga dapat diukur dengan melihat pergerakkan aktivitas perdagangan saham di pasar modal menggunakan volume perdagangan saham. Perubahan volume perdagangan saham mencerminkan keputusan investasi oleh investor sebab menunjukkan aktivitas perdagangan saham di pasar modal. Umumnya dengan melakukan right issue akan meningkatkan jumlah saham yang beredar sehingga frekuensi perdagangan akan meningkat juga dan likuiditas saham pun meningkat (Dewi dan Putra, 2013:166).

  Berdasarkan data yang ada di Bursa Efek Indonesia, untuk emiten yang tercatat melakukan right issue juga terdapat perubahan volume perdagangan pada saat sebelum dan sesudah right issue diumumkan. Tabel 1.3 menunjukkan rata- rata volume perdagangan selama 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah pengumuman right issue pada beberapa perusahaan yang tercatat melakukan right

  issue di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 1.3 Rata-Rata Volume Perdagangan

  

Sebelum, Pada Saat dan Sesudah Right Issue

  10 Hari

  10 Hari Pada saat sebelum sesudah No Nama Perusahaan Right Issue

  Right Issue Right Issue (Lembar) (Lembar) (Lembar)

  

1 Berlian Laju Tanker Tbk. 8.463.550 4.753.000 24.144.600

  

2 Mahaka Media Tbk. 113.400 72.500 34.150

  

3 United Tractors Tbk. 2.867.260 1.055.200 4.546.230

  

4 Pacific Startegic Financial Tbk. 440.670 809.200 4.357.720

  

5 J Resources Asia Pasifik Tbk. 1.935.500 1.935.500 1.741.950

  

6 Leo Investments Tbk. 325.500 325.500 325.500

  

7 Exploitasi Energi Indonesia Tbk. 13.635.400 66.578.500 32.651.400

  

8 Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. 1.827.290 4.894.400 21.137.750

Sumberdiolah 2015)

  Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa rata-rata volume perdagangan 10 hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah right issue mengalami berbagai reaksi dari investor yang mengakibatkan volume perdagangan mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini terlihat pada volume perdagangan Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami kenaikan volume perdagangan yang cukup tinggi sesudah right issue. Rata-rata volume perdagangan Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk sebelum melakukan right issue sebesar 1.827.290 lembar, namun pada saat pengumuman

  

right issue dipublikasikan volume perdagangan Centratama Telekomunikasi

  Indonesia Tbk naik sebesar 3.067.110 lembar menjadi 4.894.400 lembar. Hal yang sama terjadi juga pada emiten Pacific Startegic Financial Tbk dan Exploitasi Energi Indonesia Tbk yang mengalami kenaikan volume perdagangan pada saat

  

right issue dipublikasikan. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pengumuman right

  

issue berdampak positif terhadap volume perdagangan emiten yang

mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.

  Begitu juga dengan rata-rata volume perdagangan Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk 10 hari sesudah right issue mengalami kenaikan volume perdagangan sebesar 16.243.350 lembar menjadi 21,137,750 lembar. Hal yang sama juga terjadi pada emiten Pacific Startegic Financial Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman right issue berdampak positif terhadap volume perdagangan emiten Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk.

  Berbeda dengan yang terjadi pada emiten Berlian Laju Tanker Tbk, Mahaka Media Tbk dan United Tractors Tbk yang mengalami penurunan volume perdagangan pada saat pengumuman right issue. Para investor menganggap negatif pengumuman right issue sehingga menurunkan jumlah volume perdagangan. Berbeda juga yang terjadi pada emiten Leo Investments Tbk dimana rata-rata volume perdagangan sebelum right issue, pada saat dan sesudah right

  

issue tidak mengalami kenaikan maupun penurunan volume perdagangan. Hal ini

  disebabkan karena para investor tidak melakukan aksi apapun terhadap saham Leo Investments Tbk, dan tidak menyerap pengumuman right issue sebagai informasi yang positif maupun yang negatif sehingga volume perdagangan tetap.

  Dengan adanya right issue ini diharapkan akan ada reaksi dari pasar seperti pergerakan abnormal return saham sehingga dapat meningkatkan volume perdagangan. Volume perdagangan merupakan salah satu indikator likuiditas saham, perubahan volume perdagangan kearah yang lebih baik berarti menunjukkan tanda optimisme pasar, sebaliknya penurunan volume perdagangan menunjukkan tanda pesimis pasar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa saham yang dianggap likuid adalah saham yang rutin dan banyak diperdagangkan di bursa (Catranti, 2009:191).

  Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kandungan informasi dari pengumuman right issue yang membuat pasar bereaksi terhadap peristiwa tersebut. Pengumuman right issue merupakan salah satu pengumuman yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar. Jika suatu pengumuman mempunyai kandungan informasi, diharapkan akan terjadi reaksi ketika pasar menerima pengumuman tersebut . Reaksi pasar tersebut dapat diukur dengan perubahan

  

abnormal return dan volume perdagangan saham. Abnormal return sebagai nilai

  perubahan mencakup nilai perubahan harga saham dan perubahan return pasar yang menunjukkan pasar bereaksi. Suatu peristiwa jika mengandung informasi, maka para investor akan dapat menikmati abnormal return. Begitu sebaliknya, jika suatu peristiwa tidak mengandung informasi, maka para investor tidak akan dapat menikmati abnormal return (Dewi dan Putra, 2013:166).

  Pengaruh right issue terhadap volume perdagangan sebelumnya sudah pernah di uji oleh Kithinji et al (2014) dan Kakiya (2007) yang menemukan bukti bahwa volume perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengumuman right issue. Tetapi, Mulatsih (2009) menemukan bukti yang berbeda dimana terdapat perbedaan yang signifikan untuk volume perdagangan pada hari- hari sebelum pengumuman dan pada saat pengumuman dan pada hari-hari sesudah pengumuman dengan sebelum pengumuman, tetapi tidak signifikan untuk volume perdagangan saat pengumuman dengan sesudah pengumuman. Hasil ini menunjukkan bahwa pengumuman right issue berpengaruh terhadap kenaikan likuiditas saham perusahaan yang melakukan right issue, likuiditas saham meningkat, karena jumlah saham yang diperdagangkan semakin banyak.

  Hartono (2009) menganalisis pengaruh pengumuman right issue terhadap kinerja saham dan likuiditas saham di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah right issue, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah return saham, abnormal return dan trading volume activity (TVA). Sampel penelitian ini adalah 55 perusahaan di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2000 sampai 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata- rata return saham sebelum dan setelah pengumuman right issue. Return saham mengalami penurunan setelah pengumuman right issue. Kemudian, terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right

  

issue . Abnormal return mengalami penurunan setelah pengumuman right issue,

  dan kinerja saham mengalami penurunan dilihat dari rata-rata return saham dan

abnormal return yang mengalami penurunan setelah pengumuman right issue.

  Serta terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan setelah pengumuman right issue. Aktivitas volume perdagangan mengalami peningkatan setelah pengumuman right issue. Likuiditas saham mengalami peningkatan dilihat dari rata-rata aktivitas volume perdagangannya. Hal ini berarti bahwa pengumuman right issue mengandung informasi yang dapat mempengaruhi investor untuk melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat meningkatkan volume perdagangan secara signifikan.

  Dewi dan Putra (2013) menganalisis pengaruh pengumuman right issue pada abnormal return dan volume perdagangan saham. Variabel independen yang digunakan adalah right issue, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah abnormal return dan volume perdagangan. Sampel penelitian ini adalah 41 perusahaan di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009 sampai 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue yang berarti pengumuman right

  

issue tidak berpengaruh secara signifikan pada abnormal return perusahaan-

  perusahaan di BEI periode 2009-2011.. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman

  

right issue tidak memiliki kandungan informasi yang dapat meningkatkan

abnormal return saham secara signifikan.

  Catranti (2009) menganalisis Pengaruh Rights Issue terhadap Imbal Hasil Saham dan Volume Perdagangan. Variabel independen yang digunakan adalah

  

right issue , sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah imbal hasil

  saham, dan volume perdagangan. Sampel penelitian ini adalah 49 perusahaan di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2001 sampai 2006. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peristiwa penawaran umum terbatas atau rights issue cenderung menimbulkan reaksi pasar yang negatif terhadap harga saham pada saat

  

ex-date (rights sudah tidak berlaku lagi). Namun, pada cumdate (satu hari

  sebelum ex-date) reaksi pasar masih positif dengan rata-rata abnormal return yang cukup tinggi. Pola perilaku average abnormal return (AAR) tersebut cenderung serupa pada kelompok sampel Warrant Issuer maupun non Warrant

  

Issuer . Pada sampel warrant issuer, terjadi peningkatan volume perdagangan

  sebesar 59,4% sedangkan pada sampel non warrant terjadi penurunan volume perdagangan sebesar 60,7%. Perbedaan pada kedua kelompok sampel ini menunjukkan bahwa adanya warrant sebagai ‘pemanis’ memberikan pengaruh tersendiri pada aktivitas perdagangan saham yang melakukan rights issue di BEJ.

  Pada analisis regresi penelitian ini menunjukkan adanya warrant ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan reaksi pasar terhadap harga saham sebelum ex-date.

  Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari setelah diumumkannya right issue dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh

  

right issue terhadap abnormal return saham dan volume perdagangan saham.

  Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat apakah right issue berdampak positif yaitu menaikkan abnormal return saham dan volume perdagangan saham atau berdampak negatif yaitu menurunkan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum, pada saat, dan sesudah pengumuman.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return

  

Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengumuman right issue berpengaruh signifikan terhadap abnormal

  return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2.

  Apakah pengumuman right issue berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengumuman right issue terhadap abnormal return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia.

  2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengumuman right issue terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.

  2 Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang mungkin berguna bagi pihak perusahaan sebelum mengeluarkan suatu kebijakan terutama mengenai right issue.

  3 Bagi investor maupun calon investor, hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan atau pertimbangan sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan right issue.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 47 103

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 54 112

Pengaruh Right Issue Tehadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 81

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

3 63 84

Analisis Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

3 63 82

Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Saham - Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 0 13

Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham Dan Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 0 15

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal - Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 24