Pengaruh Right Issue Tehadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
JUBAH MAULANA 090502017
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa 37 perusahaan yang melakukan right issue. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham dan right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham.
(3)
ABTRACT
THE EFFECT OF RIGHT ISSUE TO STOCK RETURN AND TRADING VOLUME ACTIVITY COMPANY LISTED ON
THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
The objective of this research is to know and to analyse the effect of right issue to stock return and trading volume activity company.
This is quantitative descriptive research. The type of the data is secondary data in the form of 37 companies do right issue. The analysis method used is simple regression analyze. The technique use to define samples in this research is using spesific criteria. The result of this research reveal that right issue take the positive effect and is not significant to stock return and right issue take the positive effect and is not significant to trading volume activity.
(4)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Right Issue Tehadap Return
Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.
Selama studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan berupa masukan, saran, motivasi dan do’a dari berbagai pihak khususnya pihak keluarga. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Bahrunsyah Abdullah dan Ibunda Juliwati Hasan atas semua kasih sayang, do’a, dan dukungan yang selalu Ayahanda dan Ibunda berikan selama ini pada ananda. Sampai kapan pun cinta dan kasih sayang Ayahanda dan Ibunda tidak akan pernah dapat ananda lupakan. Kemudian pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(5)
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.
7. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.
8. Kepada dosen-dosen Universitas Sumatera Utara khususnya dosen-dosen Fakultas Ekonomi yang telah mengajar dan memberikan ilmunya kepada penulis dengan baik dan penuh kesabaran.
9. Kepada kakakku tersayang Annisa Chairuna, Adikku Cut Siti Faraniza, dan keluarga besarku di Medan, terima kasih atas dukungan yang kalian berikan. 10. Kepada teman-teman: Andre Anugrah, Astri Indah Utari, Avrira, Fadhillah
Ramadhani Nasution, Indri Hafsari Gultom, Mira Novia Silfi, M.Arief Akbar, M.Erfin, M.Rinaldi, Surya Jaya, Ricardo, dan Tjut Rahmy Maudy Asmara atas seluruh bantuan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Kepada teman-teman seperjuangan dan sepermainan: Adi Santosa, M.Khairul Imam, Said Dwiky K, dan mahasiswa manajemen 2009 semua, Terima kasih atas persahabatan yang luar biasa.
Medan, Desember 2013
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penilitian... 6
1.4 Manfaat Penilitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 7
2.1.1 Right Issue ... 7
2.1.1.1 Pengertian Right Issue ... 7
2.1.1.2 Alasan Dilakukannya Right Issue ... 8
2.1.1.3 Dampak Dilakukannya Right Issue ... 9
2.1.2 Saham ... 10
2.1.3 Return Saham ... 12
2.1.4 Volume Perdagangan Saham ... 13
2.2 Penelitian Terdahulu ... 13
2.3 Kerangka Konseptual ... 15
2.4 Hipotesis Penelitian ... 16
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 17
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 17
3.3 Batasan Operasional ... 17
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 18
3.4.1 Variabel Bebas ... 18
3.4.2 Variabel Terikat ... 19
3.4.2.1 Aktual Return ... 19
3.4.2.2 Volume Perdagangan Saham ... 19
3.5 Populasi dan Sampel ... 20
3.6 Jenis dan Sumber Data ... 22
3.7 Metode Pengumpulan Data ... 22
3.8 Teknik Analisis Data ... 23
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 23
3.8.2 Analisis Regresi Sederhana ... 23
(7)
3.10 Uji Asumsi Klasik ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 26
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 26
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 29
4.2 Analisis Data ... 40
4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 40
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 41
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 45
4.2.3 Analisis Regresi Sederhana ... 48
4.3 Pengujian Hipotesis ... 51
4.3.1 Uji Parsial (Uji-t) ... 51
4.4 Pembahasan ... 54
4.4.1 Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham ... 54
4.4.2 Pengaruh Right Issue Terhadap TVA ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
(8)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Return Perusahaan yang Melakukan Right Issue ... 4
1.2 Volume Perdagangan Perusahaan yang Melakukan Right Issue ... 4
3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 21
4.1 Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Pertama ... 43
4.2 Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Kedua ... 46
4.3 Statistik Deskriptif ... 47
4.4 Korelasi Hipotesis Pertama ... 48
4.5 Korelasi Hipotesis Kedua ... 48
4.6 Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 49
4.7 Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Pertama ... 50
4.8 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 51
4.9 Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua ... 51
4.10 Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Pertama ... 53
(9)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 16
4.1 Grafik Histogram Data Hipotesis Pertama ... 41
4.2 Grafik Normal Plot Data Hipotesis Pertama ... 42
4.3 Grafik Histogram Data Hipotesis Kedua ... 44
(10)
LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Daftar Sampel Penelitian ... 60
2 Harga Teoiritis Right Issue Perusahaan ... 63
3 Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan ... 64
(11)
ABSTRAK
PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa 37 perusahaan yang melakukan right issue. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham dan right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham.
(12)
ABTRACT
THE EFFECT OF RIGHT ISSUE TO STOCK RETURN AND TRADING VOLUME ACTIVITY COMPANY LISTED ON
THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
The objective of this research is to know and to analyse the effect of right issue to stock return and trading volume activity company.
This is quantitative descriptive research. The type of the data is secondary data in the form of 37 companies do right issue. The analysis method used is simple regression analyze. The technique use to define samples in this research is using spesific criteria. The result of this research reveal that right issue take the positive effect and is not significant to stock return and right issue take the positive effect and is not significant to trading volume activity.
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan pasar modal sekarang ini sudah maju dalam perekonomian. Ini dikarenakan pasar modal merupakan salah satu indikator dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Selain itu pasar modal juga memiliki manfaat bagi banyak pihak, khususnya bagi pemerintah, lembaga penunjang pasar modal, pemodal, dan dunia usaha. Bagi dunia usaha, dengan adanya pasar modal berarti memperluas kesempatan untuk melakukan pemupukan modal. Pasar modal merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Perusahaan memiliki beberapa sumber dana yang dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sumber dana dari luar berupa pinjaman (debt) dan sumber dana dari dalam perusahaan berupa modal sendiri (equity). Dana yang berasal dari luar dapat diperoleh perusahaan dengan menjual obligasi dan melakukan pinjaman terhadap pihak-pihak tertentu (misalnya bank atau menerbitkan obligasi), sedangkan sumber dana dari dalam dapat diperoleh perusahaan melalui salah satu alternatif pembiayaan lain selain perbankan.
Dalam kegiatan dunia bisnis di Indonesia banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh para pengusaha/investor terutama masalah terbatasnya jumlah modal yang akan digunakan untuk mengembangkan usahanya. Salah satu alternatif untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh para perusahaan adalah dengan melakukan right issue.
(14)
Dalam pasar modal, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh investor. Salah satunya mengenai right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkannya (exercise) menjadi saham biasa. Informasi ini dapat memiliki nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam return saham, volume perdagangan atau karakteristik pasar lainnya.Ketika suatu emiten melakukan right issue, maka pemegang saham lama (exesting shareholder) memiliki hak lebih utama (preemptive right) atas saham baru yang dikeluarkan perusahaan.Skema ini bertujuan agar pemegang saham lama tidak mengalami penurunan persentase kepemilikan sehubungan dengan penerbitan saham baru.
Secara teoritis, harga saham mengalami penurunan setelah right issue
karena pada umumnya harga pelaksanaan right issue selalu lebih rendah dari harga pasar.Myers dan Maljuf (1984) memprediksi bahwa harga saham akan direspon secara tidak menguntungkan oleh pasar dengan adanya informasi pengumuman right issue, karena pasar mengasumsikan bahwa manajer akan mendapatkan insentif untuk menerbitkan tambahan saham baru yang mereka percaya overvalue tetapi penurunan harga dengan adanya pengumuman right issue
berdasarkan bukti-bukti empiris tersebut diatas tidak signifikan.Hasil penelitian Catranti (2009) menemukan bahwa dengan adanya peristiwa right issue
cenderung menimbulkan reaksi pasar yang negatif terhadap harga saham pada saat
ex-date (right issue sudah tidak berlaku lagi). Namun pada cum-date (satu hari sebelum cum-date) reaksi pasar masih positif dengan rata-rata abnormal return
(15)
Volume perdagangan merupakan salah satu indiaktor likuiditas saham yang sering digunakan. Perubahan volume perdagangan ke arah yang lebih baik berarti menunjukkan tanda optimisme pasar, sebaliknya penurunan volume perdagangan menunjukkan tanda pesimisme pasar. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa saham yang likuid adalah saham yang rutin dan banyak diperdagangkan di bursa.
Secara fundamental right issue meningkatkan harga saham di masa datang karena right issue bertujuan mengumpulkan dana yang akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian respon investor/perusahaan terhadap kejadian right issue seharusnya menjadi positif karena dapat memperoleh return positif. Penelitian dibeberapa negara dapat membuktikan hasil tersebut seperti penelitian di Yunani oleh Tsangarakis (1996) menunjukkan bahwa right issue memberikan dampak positif pada abnormal return. Marsh (1979) di Inggris dan Kim and Lee (1990) di Korea juga menemukan abnormal return yang positif di sekitar pengumuman right issue. Tetapi kenyataannya berbeda di tahun 2008 - 2012. Hal ini dibuktikan oleh perbedaan returnsahamdan volume perdagangan sahamyang diterima perusahaan setelah melakukan right issue.
(16)
Tabel 1.1
ReturnSaham Perusahaan Yang Melakukan Right Issue RETURN SAHAM
ABDA AKRA BSWD MASA
0,063496 ‐0,05422 0 ‐0,01807
Sumber: idx.co.id (Data Diolah)
Pada perusahaan dengan kode saham ABDA, AKRA, BSWD, dan MASA memiliki return saham yang berbeda setelah melakukan right issue. Ada perusahaan yang mendapatkan return positif, ada yang negatif, dan ada pula yang tidak mendapatkan return atau sama dengan nol.
Tabel 1.2
Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Melakukan Right Issue
RETURN SAHAM
ABDA ENRG MAYA POOL
0,050778 0,00487 1,26E‐05 0
Sumber: idx.co.id (Data Diolah)
Pada perusahaan dengan kode saham ABDA, ENRG, MAYA, DAN POOL juga memiliki volume perdagangan saham yang berbeda setelah melakukan right issue. Ada perusahaan yang mendapatkan kenaikan volume perdagangan, ada yang turun, dan ada pula yang tidak mengubah volume perdagangan sahamnya atau nol.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi studi peristiwa (event study). Event study merupakan salah satu metodologi yang digunakan untuk mempelajarireaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatupengumuman.Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatupengumuman dan juga dapat digunakan untuk menguji efesiensi pasar bentuk setengahkuat. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatupengumuman, jika
(17)
pengumuman tersebut mengandung informasi maka diharapkan pasarakan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Hasil penelitian yang bervariasi terkait dengan peristiwa right issue
membuat right issue menjadi menarik untuk diteliti mengenai dampaknya
terhadap return saham dan volume perdagangan saham. Dengan
mempertimbangkan bahwa right issue merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasinya, maka penelitian ini akan menguji bagaimana pengaruh right issue terhadap reaksi pasar. Ada tidaknya reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan
return dan volume perdagangan saham pada perusahaan yang melakukan right issue.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah right issue berpengaruhterhadap return saham perusahaan yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah right issue berpengaruhterhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
(18)
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return
saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak perusahaan/emiten maupun investor dan peneliti selanjutnya.
1. Investor
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu masukan atau pertimbangan sebelum melakukan investasi di pasar modal berdasarkan right issue.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan tambahan mengenai pasar modal terutama mengenai right issue.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1Right Issue
2.1.1.1 Pengertian Right Issue
Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) merupakan salah satu upaya emiten untuk mendapatkan tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut ditawarkan kepada pemegang saham lama. Untuk mendapatkan saham tersebut, pemegang saham harus melaksanakan right pada tingkat harga yang telah ditentukan. Artinya, pemegang saham lama (exesting shareholder) diberikan hak (right) oleh emiten untuk membeli saham baru tersebut sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh emiten. Right yang ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang telah ditentukan, misalkan PT X melakukan right issue dengan rasio 15:71 yang artinya pemegang saham lama dapat membeli 71 saham yang baru untuk setiap 15 lembar saham lama.
Menurut Anoraga (2006:72), right merupakan salah satu jenis opsi yang merupakan derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan mempunyai masa hidup yang singkat. Sertifikat bukti right dapat didefenisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan emiten pada proporsi dan harga tertentu. Hak dalam right sering disebut preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru.
Hak preemptive (preemptive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan
(20)
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak preemptive memberi prioritas kepada pemegang saham yang lama utnuk membeli tambahan saham yang baru, sehingga kepemilikannya tidak berubah (Jogiyanto, 2000:74). Adapun tujuan dari hak preemptive yaitu untuk melindungi kontrol dari pemegang saham lama dan untuk melindungi harga saham lama dari kemorosotan.
2.1.1.2 Alasan Dilakukannya Right Issue
Menurut Husnan (2001) alasan perusahaan menerbitkan right issue adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Dengan penambahan lembar saham di bursa, diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham yang akan meningkatkan likuiditas saham. Selain itu tujuan emiten melakukan right issue juga untuk memperoleh financing murah yang dapat digunakan untuk ekspansi usaha, modal kerja, dan untuk membayar pinjaman. Sedangkan bagi para investor khusunya pemegang saham lama, right issue akan memberikan keuntungan yaitu untuk mempertahankan proporsional kepemilikan sahamnya dala perusahaan emiten.
Suatu emiten yang melakukan right pada umumnya untuk
mempertahankan persentase hak pemegang saham lama atas laba dan suara dalam perusahaan. Jika emiten langsung menjual saham baru langsung kepada pemegang saham baru maka hak atas laba dan suara yang dimiliki oleh pemegang saham lama akan beralih ke pemegang saham baru. Jika pemegang saham lama tidak ingin menggunakan haknya atas saham yang baru maka pemegang saham lama dapat menjual haknya kepada pihak lain atau pemegang saham baru. Hal ini
(21)
dikarenakan sifatnya sebagai hak dan bukan merupakan kewajiban sehingga right
dapat diperdagangkan. Pada umumnya, right issue diperdagangkan sama seperti saham, akan tetapi perdagangan right issue memiliki masa berlaku tertentu.
2.1.1.3 Dampak Dilakukannya Right issue
Adanya right issue menyebabkan jumlah saham yang beredar menjadi bertambah. Pertambahan jumlah saham ini akan berakibat pada komposisi kepemilikan pemegang saham lama. Pemegang saham lama tersebut akan mengalami dilusi atau penurunan persentase kepemilikan saham apabila tidak melakukan haknya untuk membeli saham baru dengan right yang dimilikinya.
Bertambahnya jumlah saham yang beredar berakibat kepada menurunnya jumlah dividen per lembar saham yang akan diperoleh oleh pemegang saham lama apabila laba yang diperoleh oleh perusahaan tetap. Penurunan dividen per lembar saham dapat menimbulkan dampak negatif kepada minat investor sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun.
Situmorang (2008:154) menyatakan bahwa harga saham perusahaan setelah right secara teoritis akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena harga exercises (harga pelaksanaan) emisi right selalu lebih rendah dari harga pasar. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:186) menyatakan harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Untuk mengukur berapa besar koreksi yng timbul, maka harus memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan
right, yang tergambar pada harga teoritis saham tersebut. Jadi kapitalisasi pasar saham tersebut akan naik dalam persentase yang lebih kecil daripada naiknya persentase jumlah saham beredar.
(22)
2.1.2 Saham
Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut.
Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Bermain saham memiliki potensi keuntungan dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan kenaikan harga saham (capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perushaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari dividen itu sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan
capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli. Dimana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham.
(23)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:13), ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu:
1. Tidak Mendapatkan Dividen
Perusahaan akan membagikan dividenjika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividenjika mengalami kerugian.
2. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang investor mengalami capital loss.
Disamping resiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi resiko lainnya, yaitu:
1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dalam pelunasan kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebuh dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham. 2. Saham dikeluarkan dari bursa (Delisting)
Resiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya adalah karena kinerja yang buruk misalkan dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama
(24)
beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.
3. Saham diberhentikan sementara (suspend)
Disamping dua resiko di atas, resiko lain yang juga “mengganggu” para investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersbut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham diperdagangkan kembali seperti semula.
2.1.3Return Saham
Returnadalah hasil yang diperoleh oleh investor dari investasinya. Return
dapat berupa return realisasi maupun return ekspektasi. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karenadigunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasarpenentuan expected return untuk mengukur resiko dimasa yang akan datang. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yangakan datang (Jogiyanto, 2000:107).
(25)
2.1.4 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker) perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan gambaran tentang kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal. Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di pasar modal. Hal ini dikarenakan nilai TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalimunthe (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Right Issue terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada 10 hari sebelum dengan sesudah tanggal pengumuman right issue tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham,pada sebelum tanggal pengumuman dengan pada saat tanggal pengumumanright issuetidak berpengaruh terhadap return saham, pada saat tanggal pengumumandengan setelah pengumuman right issue mempunyai pengaruh
(26)
terhadap return saham. pada 10 hari sebelum dengan sesudah tanggal pengumuman right issue tidak mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham, pada sebelum tanggal pengumuman dengan pada saat tanggal pengumumanright issue tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, pada saat tanggal pengumuman dengan setelah pengumuman right issue
mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Lubis (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”.Hasil penilitian ini menunjukkan Tidak terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan sesudah dilakukannya right issue pada perusahaan size besar dan size kecil. Tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dilakukannya
right issue pada perusahaan size besar dan size kecil.
Tsangarakis (1996) melakukan penelitian dengan judul “Shareholder Wealth Effects of Equity Issues in Emerging Markets : Evidence from Rights Offering in Greece”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa right issue memberi dampak positif pada abnormal stock returns.
Ymg (1966) melalukan penelitian dengan judul “Stock Market Prices and Volume of Sales”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ketika volume kecil terus-menerus, harga biasanya jatuh, (2) ketika volume besar terus-menerus harga biasamya naik, (3) apabila volume telah mulai menurun secara berurutan selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu tendensi bagi harga untuk akan jatuh selama 4 hari perdagangan berikutnya, (4) apabila volume telah mulai
(27)
meningkat secara berurutan selama 5 hari perdagangan, maka akan ada suatu tendensi bagi harga untuk naik selama 4 hari perdagangan berikutnya.
2.3 Kerangka Konseptual
Darmadji dan Fakhruddin (2006:186) menyatakan bahwa umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Bagi investor atau pemegang saham lama (existing shareholder) akan mempengaruhi return saham mereka. Dengan adanya right issue, maka jumlah saham yang beredar akan bertambah yang tercermin dari volume perdagangan saham. Pengaruh hubungan right issue
terhadap return saham dan volume perdagangan saham dapat dilihat 5 hari sebelum, pada saat dan 5 hari sesudah penguman right issue.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu maka kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari Gambar 2.1 dapat dilihat hubungan kausal antara right issue terhadap
return saham dan volume perdagangan saham.
Return Saham Right Issue
Volume Perdagangan Saham
(28)
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis,tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah :
1. Right Issue berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Right Issue berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(29)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang menekankan pada hubungan kausal. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh right issue terhadap return saham dan volume perdagangan sahamperusahaanyang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media internet dengan situswww.idx.co.id dan www.financeyahoo.com, di mana waktu penelitian dilakukan pada April 2013 sampai Desember 2013.
3.3 Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu: a. Variabel bebas (independen) yaitu right issue (X).
b. Variabel terikat (dependen), yaitu return saham (Y
1) dan volume
perdagangan saham (Y
2).
2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar melakukan right issue periode 2008-2012, memiliki data lengkap dan tidak melakukan aksi corporate action lainnya seperti warrant, stock split dan pengumuman lainnya.
(30)
3. Data yang digunakan diperoleh dari IDX Fact Book tahun 2008-2012, idx statistic, return harian dan volume perdagangan harian periode 2008-2012.
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Right issue(X)merupakan salah satu upaya emiten untuk mendapatkan tambahan modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut ditawarkan kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, right issue diproksikan terhadap harga teoritis
right issue dengan menggunakan rumus (Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 186):
) RSB RSL ( ) HP x RSB ( ) Date Cum Akhir Kurs x RSL ( Issue Right Teoritis a arg H Keterangan:
RSL = Rasio Saham Lama
RSB = Rasio Saham Baru
HP = Harga Pelaksana
Kurs Akhir Cum-Date = Harga Saham pada Cum-Date
(31)
3.4.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel) 3.4.2.1 Aktual Return
Aktual Returnmerupakan keuntungan yang dapat diterima atas investasi suatu saham pada suatu periode tertentu, return yang telah dihitung dengan menggunakan data historis berupa harga saham.Aktual return ini digunakan sebagai dasar dalam perhitungan return ekspektasi.
secara matematis diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2000: 108):
1 t 1 t t i P P P R Keterangan :
Rit = Return saham i pada periode ke-t
Pt =harga saham penutupan pada periode ke-t (periode saat ini)
Pt-1 = harga saham penutupan pada periode ket-1 (periode yang lalu) 3.4.2.2 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham yang digunakan adalah volume perdagangan saham pada saat perusahaan melakukan right issue pada saat right issue. Aktivitas
volume perdangan saham dapat dilihat dengan menggunakan rumus (Husnan, 2001): t waktu pada ) listing ( beredar yang i perusahaan saham t waktu pada gkan diperdagan yang i haan perusa saham
TVAi,t
Keterangan :
TVAi,t = Trading Volume Activity i pada waktu t
i = Nama perusahaan/emiten
(32)
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalahperusahaanyang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan right issue antara tahun 2008 - 2012. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012 dan tidak pernah mengalami delisting pada periode tersebut.
2. Perusahaan yang hanya sekali melakukan right issue di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012.
3. Perusahaan yang melakukan right issue dan selama pengamatan tidak melakukan corporate action lain seperti stock split, warrant, additional shares,
dan pengumuman lainnya.
4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaanyang memiliki data lengkap mengenai profil perusahaan, right issue, harga saham, dan volume perdagangan saham.
Dari 91 (sembilan puluh satu) populasi, maka diperoleh 37 (tiga puluh tujuh) perusahaan/emiten yang akan digunakan menjadi sampel penelitian. Nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
(33)
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel NO. KODE
EMITEN
NAMA PERUSAHAAN TANGGAL
LISTING
1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 06 Juli 1989
2 AKRA AKR Corporindo Tbk 03 Oktober 1994
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk 23 Desember 2005
4 APIC Pasific Strategic Financial Tbk 18 Desember 2002
5 APLI Asiaplast Industries Tbk 01 Mei 2000
6 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 23 April 2003
7 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 04 Oktober 2007
8 BBNI Bank Negara Indoneisa(Persero) Tbk 25 November 1996
9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14 Juli 2003
10 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29 November 1989
11 BSWD Bank of India Indonesia Tbk 01 Mei 2002
12 BTEL Bakrie Telecom Tbk 03 Februari 2006
13 BTPN Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 12 Maret 2008
14 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 02 Oktober 1990
15 CITA Cita Mineral Investindo Tbk 20 Maret 2002
16 CPRO Central Proteinaprima Tbk 26 November 2006
17 DEWA Darma Henwa Tbk 26 September 2007
18 DKFT Central Omega Resources Tbk 21 November 1997
19 DOID Delta Dunia MakmurTbk 15 Juni 2001
20 ENRG Energi Mega Persada Tbk 07 Juni 2004
21 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk 15 November 1993
22 INDS Indospring Tbk 10 Agustus 1990
23 INDX Indoexchange Tbk 17 Mei 2001
24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 12 Januari 1989
25 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 10 September 1999
26 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 13 Juli 2007
27 LPKR Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 1996
28 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk 09 Juni 2005
29 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 29 Agustus 1997
30 MDLN Modernland Realty Tbk 18 Januari 1993
31 MYOH Myoh Technology Tbk 30 Juli 2000
32 PNLF Panin Financial Tbk 14 Juni 1993
33 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 20 Mei 1991
34 PWON Pakuwon Jati Tbk 09 Oktober 1989
35 RAJA Rukun Raharja Tbk 22 Januari 2003
36 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Desember 2006
(34)
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terdiri dari : 1. Data return saham satu hari sebelum danpada saatpengumuman right issue
yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan data historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs www.yahoofinance.com.
2. Data mengenai volume perdagangan sahampada saatright issue. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan data historis dari Bursa Efek Indonesia dan situs www.yahoofinance.com.
3. Data perusahaan yang melakukan right issue dan tanggal right issue untuk masing-masing tahun 2008 - 2012.
4. IDX Fact Book dan IDX Statistic 2008 - 2012 yang diperoleh dari situs www.idx.co.id.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan right issue
seperti nama emiten yang melakukan right issue, tanggal pengumuman right issue, harga saham emiten, serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari www.yahoofinance.com dan www.idx.co.id.
(35)
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusi.
3.8.2 Analisis Regresi Sederhana
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana untuk menguji interaksi satu variabel yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen.
1. Persamaan regresi hipotesis pertama: Y
i= a + bX
dimana: Y
i= Return saham
a = Konstanta (intercept)
b = Koefisien regresi variabel bebas X = Right issue
2. Persamaan regresi hipotesis kedua: Y
i= a + bX
dimana: Y
i= Volume perdagangan saham
a = Konstanta (intercept)
b = Koefisien regresi variabel bebas X = Right issue
(36)
3.9 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian hipotesis pertama:
H0: b1 = 0 , artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadap return
saham.
H1: b1 0 , artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika thitung> ttabel (df, /2), maka H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Jika thitung< ttabel (df, /2), maka H0 diterima atau H1 ditolak.
2. Pengujian hipotesis kedua:
H0: b1 = 0 , artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadapvolume
perdagangan saham.
H1: b1 0 , artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham.
Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika thitung> ttabel (df, /2), maka H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Jika thitung< ttabel (df, /2), maka H0 diterima atau H1 ditolak. 3.10 Uji Asumsi Klasik
Pengujian yang perlu dilakukan terlebih dahulu dalam suatu penelitian statistik parametrik adalah pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian yang terdapat penyimpangan perlu untuk diatasi dengan uji asumsi klasik, salah satu cara yaitu dengan dilakukannya uji normalitas dilakukan transformasi data sehingga hasil analisis akan lebih akurat. Untuk
(37)
mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan denganmenggunakan analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang digunakanadalah grafik histogram dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2006:110). Normalitas dapat dideteksi dengan melihatpenyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dengan melihat histogramdari residualnya (Ghozali, 2006:112). Dasar untuk mengambil keputusan adalahsbb:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
(38)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pasar modal atau Bursa Efek berdiri sejak jaman kolonial belanda pada tahun 1912 didirikan di Batavia , pusat pemerintahan kolonial Belanda dan pada saat ini dikenal sebagai Jakarta. Pasar modal tersebut didirikan oleh pemerintahan Belanda untuk kepentingan pemerintahan Belanda. Meskipun pasar modal di Indonesia telah ada sejak tahun 1912, namun perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Pasar modal yang awalnya dikenal dengan nama Bursa Batavia ini pernah ditutup selama periode perang dunia pertama pada sekitar tahun 1914 sampai tahun 1918 kemudian bursa efek ini dibuka lagi pada tahun 1925. Selain mengoperasikan bursa Batavia pemerintahan kolonial belanda juga mulai mengoperasikan bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa ini kembali dihentikan kembali ketika terjadi pendudukan pemerintahan jepang di Batavia pada saat perang dunia kedua.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
a. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
(39)
b. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
c. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
d. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
e. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
f. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
g. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.
h. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
i. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
j. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
(40)
k. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. l. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
m. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
n. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
o. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
p. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
q. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
r. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
s. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. t. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
(41)
u. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).
v. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan
1. Asuransi Bina Dana Arta Tbk
PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk didirikan pada tanggal 12 Oktober 1982 yang berkedudukan di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah memberikan perlindungan terhadap resiko kerugian, dengan berbagai jenis pertanggungan kebakaran, kendaraan bermotor, rekayasa, tanggung gugat, pengangkutan, peralatan berat, kesehatan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 06 Juli 1989 dengan kode saham ADBA.
2. AKR Corporindo Tbk
PT. AKR Corporindo Tbk didirikan pada tanggal 28 November 1977 yang berkedudukan di wisma AKR, Lantai 8, JI. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah distribusi produk bahan bakar minyak (BBM) ke pasar industri. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 03 Oktober 1994dengan kode saham AKRA.
3. Asuransi Multi Artha Guna Tbk
PT. Asuransi Multi Artha Guna Tbk didirikan pada tanggal 14 November 1980 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah memberikan pelayanan asuransi kerugian. Perusahaan ini
(42)
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2005 dengan kode saham AMAG.
4. Pasific Strategic Financial Tbk
PT. Pasific Strategic Financial Tbk didirikan pada tanggal 22 Februari 1989 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah investasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Desember 2002 dengan kode saham APIC.
5. Asiaplast Industries Tbk
PT. Asiaplast Industries Tbk didirikan pada tanggal 05 Agustus 1992. yang berkedudukan di Jl. KH. EZ Muttaqin (Sentosa) No. 94. Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk.,Tangerang, Indonesia 15133. Fokus usaha perusahaan ini adalah meliputi bidang industri dan perdagangan lembaran plastik PVC dan kulit imitasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 01 Mei 2000 dengan kode saham APLI.
6. Ratu Prabu Energi Tbk
PT. Ratu Prabu Energi Tbk didirikan pada tanggal 31 Maret yang berkedudukan di Gedung Ratu Prabu 1 (Annex Building) Jl. TB Simatupang Kav-20 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah investasi di bidang energi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 April 2003 dengan kode saham ARTI.
(43)
7. Bank Capital Indonesia Tbk
PT. Bank capital Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 20 April 1989 yang berkedudukan di Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 04 Oktober 2007 dengan kode saham BACA.
8. Bank Negara Indonesia Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 05 Juli 1946 yang berkedudukan di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah melakukan usaha di bidang perbankan (termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah). Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 November 1996 dengan kode saham BBNI.
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 02 Oktober 1998 yang berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38 Jakarta Selatan. Fokus usaha perusahaan ini melakukan usaha di bidang perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 2003 dengan kode saham BMRI.
10. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank CIMB Niaga Tbk didirikan pada tanggal 26 September 1955 yang berkedudukan di Graha CIMB Niaga Jl. Jend Sudirman Kav. 58, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Novemebr 1989 dengan kode saham BNGA.
(44)
11. Bank Swadesi Tbk
PT. Bank Of India Indonesia Tbk (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk) didirikan pada tanggal 28 September 1968 yang berkedudukan di Jl. H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 01 Mei 2002 dengan kode saham BSWD.
12. Bakrie Telecom Tbk
PT. Bakrie Telecom Tbk didirikan pada tanggal 13 Agustus 1993 yang berkedudukan di Wisma Bakrie, Lantai 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta Selatan. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyediaan jaringan dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi nasional. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 03 februari 2006 dengan kode saham BTEL.
13. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk didirikan pada tanggal 16 Februari 1985 yang berkedudukan di Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta Selatan. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Maret 2008 dengan kode saham BTPN.
14. Clipan Finance Indonesia Tbk
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Januari 1982 yang berkedudukan di Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 12, Jakarta. Fokus usaha
(45)
perusahaan ini adalah financing, leasing, factoring. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 02 Oktober 1990 dengan kode saham CFIN. 15. Cita Mineral Investindo Tbk
PT. Cita Mineral Investindo Tbk didirikan pada tanggal 27 Juni 1992 yang berkedudukan di Gedung Ratu Plaza Lantai 22, Jalan Jenderal Sudirman No. 9, Jakarta Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah pertambangan. Perusahaan ini tercatat di Efek Bursa Indonesia pada tanggal 20 Maret 2002 dengan kode saham CITA.
16. Central Proteinaprima Tbk
PT. Central Proteinaprima Tbk didirikan 30 April 1980 yang berkedudukan di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat. Fokus usaha perusahaan ini adalah pertambakan udang terpadu. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 November 2006 dengan kode saham CPRO.
17. Darma Henwa Tbk
PT. Darma Henwa Tbk didirikan pada tanggal 08 Oktober 1996 yang berkedudukan di Gedung Bakrie Tower Lantai 8, Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah kontraktor pertambangan umum serta pemeliharaan dan perawatan peralatan pertambangan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 September 2007 dengan kode saham DEWA.
(46)
18. Central Omega Resources Tbk
PT. Central Omega Resources Tbk didirikan pada tanggal 22 Februari 1995 yang berkedudukan di Plasa Asia Lantai 6, Jl. Jendral Sudirman Kav. 59, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perdagangan hasil tambang. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 1997 dengan kode saham DKFT.
19. Delta Dunia Makmur Tbk
PT. Delta Dunia Makmur Tbk didirikan pada tanggal 26 Nopember 1990 yang berkedudukan di Cyber 2 Tower, Lantai 28, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah jasa, pertambangan, perdagangan dan pembangunan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 juni 2001 dengan kode saham DOID.
20. Energi Mega Persada Tbk
PT. Energi Mega Persada Tbk didirikan pada tanggal 16 Oktober 2001 yang berkdudukan di Bakrie Tower Lantai 32, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perdagangan, jasa dan pertambangan, serta jasa manajemen dibidang pertambangan minyak dan gas bumi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 07 Juni 2004 dengan kode saham ENRG.
21. Indomobil Sukses Internasional Tbk
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk didirikan pada tanggal 06 November 1997 yang berkedudukan di Wisma Indomobil, Jl. MT. Haryono Kav.
(47)
8, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 November 1993 dengan kode saham IMAS.
22. Indospring Tbk
PT. Indospring Tbk didirikan pada tanggal 05 Mei 1978 yang berkedudukan di Jalan Mayjend Sungkono No. 10, Segoromadu, Gresik 61123, Jawa Timur. Fokus usaha perusahaan ini di bidang industri spare parts kendaraan bermotor. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1990 dengan kode saham INDS.
23. Indoexchange Tbk
PT. Tanah Laut Tbk (dahulu PT. Indoexchange Tbk) didirikan pada tanggal 19 September 1991 yang berkedudukan di Landmark Center Tower I, 16th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta Selatan 12910. Fokus usaha perusahaan ini adalah di bidang jasa konsultasi manajemen bisnis dan informasi serta konsultasi teknologi internet, jasa dalam bidang pelabuhan, jasa angkutan dan logistik, pengusahaan pertambangan mineral, pengusahaan minyak dan gas bumi dan perkebunan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Mei 2001 dengan kode saham INDX.
24. Kawasan Industri Jababeka Tbk
PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk didirikan pada tanggal 12 Januari 1989 yang berkedudukan di Menara Batavia, Lantai 25, Jln. K.H. Mas Mansyur
(48)
Kav. 126, Jakarta 10220. Fokus usaha perusahaan ini adalah usaha di bidang kawasan industri. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Januari 1995 dengan kode saham KIJA.
25. Kresna Graha Sekurindo Tbk
PT. Kresna Graha Sekurindo Tbk didirikan pada tanggal 10 September 1999 yang berkedudukan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53. Fokus usaha perusahaan ini adalah sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 2002 dengan kode saham KREN.
26. Laguna Cipta Griya Tbk
PT. Eureka Prima Jakarta Tbk (dahulu PT. Laguna Cipta Griya Tbk) didirikan tanggal 17 Mei 2004 yang berkedudukan di Equity Tower 19th Floor, suite 19B SCBD Lot.9, Jl Jendral Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190. Fokus usaha perusahaan ini adalah bidang real estate atau pembangunan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2007 dengan kode saham LCGP.
27. Lippo Karawaci Tbk
PT. Lippo Karawaci Tbk didirikan pada tanggal 15 Oktober 1990 yang berkedudukan di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Fokus usaha perusahaan ini adalah bidang real estate. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni 1996 dengan kode saham LPKR.
(49)
28. Multistrada Arah Sarana Tbk
PT. Multistrada Arah Sarana Tbk didirikan pada tanggal 20 Juni 1988 yang berkedudukan di Jl. Raya Lemahabang KM 58,3, Cikarang Timur, Propinsi Jawa Barat. Fokus usaha perusahaan ini adalah di bidang industri pembuatan ban untuk semua jenis kendaraan bermotor, dan pengusahaan dan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI). Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 Juni 2005 dengan kode saham MASA.
29. Bank Mayapada Internasional Tbk
PT. Bank Mayapada Internasional Tbk didirikan pada tanggal 7 September 1989 yang berkedudukan di Mayapada Tower Lt. 2, Jl. Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 29 Agustus 1997 dengan kode saham MAYA.
30. Modernland Realty Tbk
PT. Modernland Realty Tbk didirikan pada tanggal 12 Nopember 1983 yang berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Kelurahan Kebun Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Fokus usaha perusahaan ini adalah pengembangan real estate golf dan country club. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Januari 1993 dengan kode saham MDLN.
31. Myoh Technology Tbk
PT. Samindo Resources Tbk (dahulu Myoh Technology Tbk) didirikan pada tanggal 15 Maret 2000 yang berkedudukan di Menara Mulia lantai 16, Jl.
(50)
Jend. Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930. Fokus usaha perusahaan ini adala investasi di bidang usaha pertambangan batubara serta jasa pertambangan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juli 2000 dengan kode saham MYOH.
32. Panin Financial Tbk
PT. Panin Financial Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1974 yang berkedudukan di Panin Life Center Lantai 7, Jalan Let. Jend. S. Parman Kavling 91 Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah penyediaan jasa konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi kepada masyarakat umum. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 14 Juni 1993 dengan kode saham PNLF.
33. Pool Advista Indonesia Tbk
PT. Pool Advista Indonesia Tbk didirikan tanggal 26 Agustus 1958 yang berkedudukan di Jln. Kali Besar Timur No. 28A Jakarta 11220. Fokus usaha perusahaan ini adalah jasa konsultasi dan pengembangan investasi. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Mei 1991 dengan kode saham POOL.
34. Pakuwon Jati Tbk
PT. Pakuwon Jati Tbk didirikan pada tanggal 20 September 1982 yang berkedudukan di Menara Mandiri Lt. 15, Jl. Basuki Rachmad No. 8 – 12, Surabaya. Fokus usaha perusahaan ini adalah dalam bidang pengusahaan antara lain Pusat perbelanjaan yang dikenal dengan nama Tunjungan Plaza (TP) dan
(51)
Pusat perkantoran dengan nama Menara Mandiri. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 Oktober 1989 dengan kode saham PWON.
35. Rukun Raharja Tbk
PT. Rukun Raharja Tbk didirikan pada tanggal 24 Desember 1993 yang berkedudukan di Office Park Thamrin Residences Blok A No. 01-05, Jl Thamrin Boulevad, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat 10220. Fokus usaha perusahaan ini adalah jasa pelayanan , pertambangan dan usaha penunjang. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 januari 2003 dengan kode saham RAJA.
36. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1972 yang berkedudukan di Jl. Buah Batu No. 58, Bandung 40262. Fokus usaha perusahaan ini adalah perbankan. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 15 Desember 2006 dengan kode saham SDRA.
37. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
PT. SLJ Global Tbk (dahulu PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk) didirikan tanggal 14 April 1980 yang berkedudukan di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. EIV/6, Mega Kuningan, Jakarta. Fokus usaha perusahaan ini adalah industri pengolahan kayu terpadu. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Juni 2006 dengan kode saham SULI.
4.2 Analisis Data
(52)
Selanjutnya peneliti akan melakukan uji atas data- data yang diperoleh oleh peneliti yang disebut dengan uji asumsi klasik yang salah satunya terdiri dari uji normalitas.
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki variabel residual berdistribusi normal atau mendekati titik normal.
1. Analisis Hipotesis Pertama:
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.1
(53)
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut memberikan pola distribusi yang normal, karena kurvanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.2
Grafik Normal Plot Data Hipotesis Pertama
Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%, maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1
(54)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .05448491 Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .145
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .883
Asymp. Sig. (2-tailed) .416
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,416 dan di atas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yaitu sebesar 0,883 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.
(55)
2. Analisis Hipotesis Kedua:
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.3
Grafik HistogramData Hipotesis Kedua
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut memberikan pola distribusi yang normal, karena kurvanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.4 berikut:
(56)
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah) Gambar 4.4
Grafik Normal Plot Data Hipotesis Kedua
Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%, maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2:
(57)
Tabel 4.2
Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Kedua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 34
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.12830576 Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .096
Negative -.232
Kolmogorov-Smirnov Z 1.353
Asymp. Sig. (2-tailed) .051
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,051 dan di atas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yaitu sebesar 1,353 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan ringkasaan dan gambaran umum tetang objek penelitian yang dijadiakan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Deskripsi data penelitian dari masing-masing variabel yang meliputi nlai mean, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi baik dari variabel bebas dan variabel terikat pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
(58)
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation rightissue 37 71.56 5321.66 771.5122 1151.46863 returnsaham 37 -.09 .18 -.0082 .05594
tva 37 .00 .06 .0112 .01667
Valid N (listwise) 37
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Statistik deskriptif untuk setiap variabel yang dianalisis disajikan dalam Tabel 4.3 Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah right issue (X1), return saham (Y1) dan volume perdagangan saham (Y2). Data Tabel 4.3
menunjukkan rata rata right issue perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia relatif berfluktuatif dengan nilai minimum 71,56 dan nilai maksimum 5321,66. Rata-rata (mean) right issue perusahaan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012 sebesar 771,5122 dengan standar deviasi 1151,46863.
Selain itu return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai minimum sebesar -0,09 dan nilai maksimum sebesar 0,18 dengan rata-rata (mean) -0,0082 dan standar deviasi sebesar 0,05594.
Volume perdagangan saham menunjukkan nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 0,06 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,0112 dan standar deviasi 0,01667.
(59)
1. Analisis Hipotesis Pertama:
Tabel 4.4
Korelasi Hipotesis Pertama Correlations
returnsaham rightissue Pearson Correlation returnsaham 1.000 .227
rightissue .227 1.000 Sig. (1-tailed) returnsaham . .089 rightissue .089 .
N returnsaham 37 37
rightissue 37 37
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa besar hubungan antara return saham (Y1) dengan right issue (X) adalah 0,227. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
positif antara right issue dengan return saham.
2. Analisis Hipotesis Kedua:
Tabel 4.5
Korelasi Hipotesis Kedua Correlations
tva rightissue
Pearson Correlation tva 1.000 .085
rightissue .085 1.000
Sig. (1-tailed) tva . .308
rightissue .308 .
N tva 37 37
rightissue 37 37 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa besar hubungan antara volume perdagangan saham (Y2) dengan right issue (X) adalah 0,085. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan positif antara right issue dengan volume perdagangan saham.
(60)
4.2.3 Analisis Regresi Sederhana 1. Analisis Hipotesis Pertama:
Analisis regresi sederhana ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue terhadap return saham, yang sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik. Suatu penelitian harus memenuhi asumsi regresi linier klasik atau asumsi klasik, yaitu memiliki distribusi yang normal maupun mendekati normal. Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi memenuhi asumsi normalitas, sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.
Tabel 4.6
Koefisien Determiansi Hipotesis Pertama Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .227a .051 .024 .05526
a. Predictors: (Constant), rightissue b. Dependent Variable: returnsaham
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat nilai R Square= 0,051berarti 5,1% variabel
return saham (Y1) dapat dijelaskan oleh right issue (X), sedangkan sisanya 94,9%
(61)
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Pertama Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.017 .011 -1.525 .136
rightissue 1.101E-5 .000 .227 1.377 .177 a. Dependent Variable: returnsaham
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7, model persamaan regresi sederhana pada penelitian ini sebagai berikut:
Y1 = -0,017 + 0,00001101 X Dimana:
Y1 = Return Saham
X= Right Issue
Interpretasi persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konstanta bernilai -0,017 menunjukkan bahwa jika variabel bebas yaitu
right issuekonstan,makareturn saham akan tetap sebesar -1,7%.
2. Koefisien regresi right issue bernilai 0,00001101 menyatakan bahwa jika
right issue bertambah Rp 1, maka akan menambahreturn saham sebesar 0,001101%.
(62)
2. Analisis Hipotesis Kedua
Tabel 4.8
Koefisien Determiansi Hipotesis Kedua Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .141a .020 -.011 2.16130
a. Predictors: (Constant), rightissue b. Dependent Variable: Lntva
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat nilai R Square= 0,020berarti 2,0% variabel volume perdagangan saham (Y2) dapat dijelaskan oleh right issue (X), sedangkan
sisanya 98,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.762 .451 -12.776 .000
rightissue .000 .000 .141 .806 .426 a. Dependent Variable: Lntva
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9, model persamaan regresi sederhana pada penelitian ini sebagai berikut:
Y2 = -5,762+ 0,000 X Dimana:
Y2 = Volume Perdagangan Saham (TVA)
(63)
Interpretasi persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konstanta bernilai -5,762menunjukkan bahwa jika variabel bebas yaitu
right issue konstan,maka perubahanvolume perdagangan saham akan tetap sebesar -6,2%.
2. Koefisien regresi right issue bernilai 0,000menyatakan bahwa jika right issuebertambah Rp 1, maka akan perubahanvolume perdagangansaham sebesar 0%.
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1Uji Parsial (Uji-t)
1. Pengujian Hipotesis Pertama:
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh right issue secara individual (parsial) terhadap return saham. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Ho: bi = 0, artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadap return
saham.
H1: bi ≠ 0, artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
2. α = 5% ; df = (n-k) = (37 - 1) sehingga t-tabel (0,05) = 2,028094.
Ho diterima jika nilai sig. t > 0,05, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 diterima jika nilai sig. t < 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan
(64)
Tabel 4.10
Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Pertama Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.017 .011 -1.525 .136
rightissue 1.101E-5 .000 .227 1.377 .177 a. Dependent Variable: returnsaham
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
a. Variabel right issuememiliki t hitung 1,377 sedangkan t tabel 2,028 maka thitung< ttabel (1,377 < 2,028) dan taraf signifikansinya adalah 0,177 lebih
besar dari 0,05 (0,177>α= 0,05). Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa right issue berpengaruhpositif dan tidak signifikan terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh right issue secara individual (parsial) terhadap volume perdagangan saham. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
3. Ho: bi = 0, artinya right issue berpengaruh tidak signifikan terhadap
volume perdagangansaham.
H1: bi ≠ 0, artinya right issue berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangansaham.
4. α = 5% ; df = (n-k) = (34 - 1) sehingga ttabel (0,05) = 2,034515.
H0 diterima jika nilai sig. t > 0,05, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H1 diterima jika nilai sig. t < 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan
(65)
Tabel 4.11
Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Kedua Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.762 .451 -12.776 .000
rightissue .000 .000 .141 .806 .426 a. Dependent Variable: Lntva
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)
a. Variabel right issuememiliki t hitung 0,806 sedangkan t tabel 2,034maka thitung< ttabel (0,806< 2,034) dan taraf signifikansinya adalah 0,426 yang
lebih besar dari α = 0,05 (0,426> α= 0,05). Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangansaham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham
Hasil uji-t hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakanright issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, karena taraf signifikansinya adalah 0,177 lebih besar dari
α = 0,05(0,177> α= 0,05)dan t hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan data adalah 1,377lebih kecil dari t tabel t tabel 2,028thitung< ttabel (1,377< 2,028).
Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2006:186) yang menyatakan bahwa umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Bagi investor atau pemegang saham lama (existing shareholder) akan mempengaruhi return saham mereka.
(66)
Secara fundamental right issue meningkatkan harga saham di masa datang karena
right issue bertujuan mengumpulkan dana yang akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian respon investor/perusahaan terhadap kejadian right issue seharusnya menjadi positif karena dapat meperoleh
return positif.Hasil penelitian yang diperoleh berbeda teori yang dikemukakan. Penelitian ini menunjukkan bahwaright issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadapreturn saham perusahaan, artinya walaupun dilakukanright issue, tidak akan mempengaruhi return saham atau tidak terjadi peningkatan terhadap return saham.Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Catranti (2009) yang menyatakan bahwa dengan adanya peristiwa right issue
cenderung menimbulkan reaksi pasar yang negatif terhadap harga saham pada saat
ex-date (right issue sudah tidak berlaku lagi).
4.4.2 Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan Saham (TVA)
Hasil uji-t hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakanright issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham, karena taraf signifikansinya adalah 0,426 yang lebih besar dari α = 0,05 (0,426>α= 0,05)dan t hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan data 0,806lebih kecil dari t tabel 2,034 thitung< ttabel (0,806<
2,034).
Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2006:186) yang menyatakan bahwa umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Dengan adanya right issue, maka jumlah saham yang beredar akan bertambah yang tercermin dari volume perdagangan saham. Hasil penelitian yang diperoleh berbeda teori yang
(67)
dikemukakan. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangansaham perusahaan, artinya walaupun dilakukanright issue,tidak akan mempengaruhi volume perdagangan saham atau tidak terjadi peningkatan terhadap volume perdagangan saham.Hasil peenlitian yang diperoleh juga berbeda dengan penelitian Dalimunthe (2011) yang menyatakan bahwa pada saat tanggal pengumuman right issue
(1)
Data volume perdagangan saham
NO. KODE
EMITEN
SAHAM
PERUSAHAAN
YANG
DIPERDAGANG
KAN PADA
SAAT
RIGHT
ISSUE
SAHAM
PERUSAHAAN
YANG
BEREDAR
PADA SAAT
RIGHT ISSUE
VOLUME
PERDAGA
NGAN
SAHAM
1 ABDA
1.523.500
344.892.600
0,004417
2 AKRA
1.201.900
627.658.500
0,001915
3 AMAG
8.377.500
1.436.644.880
0,005831
4 APIC
9.036.500
2.800.475.000
0,003227
5 APLI
12.068.500
200.000.000
0,060343
6 ARTI
4.928.000
1.372.000.000
0,003592
7 BACA
0
3.021.764.416
0
8 BBNI
87.977.000
3.374.716.060
0,026069
9 BMRI
55.174.500
2.336.838.591
0,023611
10 BNGA
2.467.500
1.196.713.183
0,002062
11 BSWD
0
558.000.000
0
12 BTEL
20.759.000
8.626.486.836
0,002406
13 BTPN
195.000
188.787.238
0,001033
14 CFIN
5.841.000
1.171.488.567
0,004986
15 CITA
25.000
2.247.156.600
1,11E-05
16 CPRO
24.749.000
17.568.196.800
0,001409
17 DEWA
89.368.500
6.243.923.928
0,014313
18 DKFT
49.952.500
983.736.000
0,050778
19 DOID
8.886.500
1.358.082.372
0,006543
20 ENRG
127.521.500
26.183.297.040
0,00487
21 IMAS
2.677.000
345.659.801
0,007745
22 INDS
1.171.100
187.500.000
0,006246
23 INDX
1.500
147.198.000
1,02E-05
24 KIJA
376.518.300
6.036.022.177
0,062379
25 KREN
6.336.000
151.840.000
0,041728
26 LCGP
3.848.500
703.750.000
0,005469
27 LPKR
69.166.500
4.325.537.924
0,01599
28 MASA
6.360.000
3.060.982.315
0,002078
29 MAYA
6.500
515.306.400
1,26E-05
30 MDLN
11.221.000
3.209.687.873
0,003496
31 MYOH
1.960.500
1.260.750.000
0,001555
32 PNLF
25.031.500
3.994.010.198
0,006267
33 POOL
0
50.000.000
0
34 PWON
46.876.000
2.006.650.100
0,02336
35 RAJA
764.500
339.756.875
0,00225
(2)
LAMPIRAN 4
(3)
Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Pertama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .05448491
Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .145
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .883
Asymp. Sig. (2-tailed) .416
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(4)
Kolmogrov-Smirnov Data Hipotesis Kedua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual
N 34
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.12830576
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .096
Negative -.232
Kolmogorov-Smirnov Z 1.353
Asymp. Sig. (2-tailed) .051
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Statistik Deskriptif
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation
rightissue 37 71.56 5321.66 771.5122 1151.46863
returnsaham 37 -.09 .18 -.0082 .05594
tva 37 .00 .06 .0112 .01667
(5)
Korelasi Hipotesis Pertama
Correlationsreturnsaham rightissue
Pearson Correlation returnsaham 1.000 .227
rightissue .227 1.000
Sig. (1-tailed) returnsaham . .089
rightissue .089 .
N returnsaham 37 37
rightissue 37 37
Korelasi Hipotesis Kedua
Correlationstva rightissue
Pearson Correlation tva 1.000 .085
rightissue .085 1.000
Sig. (1-tailed) tva . .308
rightissue .308 .
N tva 37 37
rightissue 37 37
Koefisien Determiansi Hipotesis Pertama
Model SummarybModel R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .227a .051 .024 .05526
a. Predictors: (Constant), rightissue b. Dependent Variable: returnsaham
Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Pertama
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.017 .011 -1.525 .136
rightissue 1.101E-5 .000 .227 1.377 .177
(6)
Koefisien Determiansi Hipotesis Kedua
Model SummarybModel R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .141a .020 -.011 2.16130
a. Predictors: (Constant), rightissue b. Dependent Variable: Lntva
Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.762 .451 -12.776 .000
rightissue .000 .000 .141 .806 .426
a. Dependent Variable: Lntva
Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Pertama
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.017 .011 -1.525 .136
rightissue 1.101E-5 .000 .227 1.377 .177
a. Dependent Variable: returnsaham
Uji-t (Uji Secara Parsial) Hipotesis Kedua
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -5.762 .451 -12.776 .000
rightissue .000 .000 .141 .806 .426