PERMASALAHAN KORUPSI DAN PERAN KPK DALAM MEMBERANTAS KORUPSI DI INDONESIA DI MEDAN

   Siti Zahreni, Ratna Sari Dewi Pane: Pengaruh Adversity Quotient…

  PERMASALAHAN KORUPSI DAN PERAN KPK DALAM MEMBERANTAS KORUPSI DI INDONESIA DI MEDAN Naleni Indra

  Dosen FE Departemen Akuntansi

  Abstract: KPK is an commission in indonesia ws established on 2003 incase to solve coruption problem in indonesia. This commision ws established based on regulation number 30, 2002 about the elimination of corruption commision. In held to increase public service to society and because of the corruption has becamed a way of life so the goverment need to established a new organization. In order size, the goverment thought that the job burder of the policy and the atthorney general was too much which caose many case deliquent. In case to make adjustment in system of republic indonesia state has forced the state to reforming every sector, include of reformation in organization. As an state institution which the name was included in constitution 1945, KPK has thought by apart of partij as an extra institution. The role of KPK in bring about assignment, obligation, competence which has eliminated corruption in indonesia was limited. In order to carried optimaling of productivity KPK, so internal mending of KPK and there are expansion of KPK competension in regulation is needed.

  Abstrak: KPK adalah komisi di indonesia yang di bentuk pada tahun 2003 untuk

  mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan tindak pidana korupsi. Demi terciptanya pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat, maka pemerintah memandang perlu untuk membentuk lembaga baru. Dalam hal ini beban kerja kepolisian dan kejaksaan di anggap terlalu banyak sehingga banyak terjadi tunggakan perkara. Sebagai langkah penyesuaian negara terhadap perkembangan sistem ketatanegaraan dan tuntutan masyarakat perubahan sistem ketatanegaraan RI memaksa negara melakukan reformasi dalam berbagai lini, termasuk reformasi kelembagaan. Sebagai organ kenegaraan yang namanya tidak tercantum dalam UUD Negara RI Tahun 1945, KPK dianggap oleh sebagian pihak sebagai lembaga ekstrakonstitutional. Peran KPK dalam merealisasikan tugas, kewajiban dan kewenangan yang dimiliki dalam memberantas tindak pidana korupsi di indonesia masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan sempitnya ruang gerak KPK di dalam peraturan perundang-undangan. Karena itulah, demi mendukung optimalisasi kinerja dan produktivitas KPK maka tidak saja dibutuhkan pembenahan secara internal dalam tubuh KPK namun juga perluasan ruang gerak KPK dalam peraturan perundang undangan.

  Keywords: commision, coruption, constitusional system, KPK

  ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah,

  PENDAHULUAN

  Salah satu isu yang paling krusial berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 untuk dipecahkan oleh bangsa dan Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah pemerintah Indonesia adalah masalah yang diperbaharui dengan Undang-Undang korupsi. Hal ini disebabkan semakin lama Nomor 32 tahun 2004, disinyalir korupsi tindak pidana korupsi di Indonesia semakin terjadi bukan hanya pada tingkat pusat sulit untuk diatasi. Maraknya korupsi di tetapi juga pada tingkat daerah dan bahkan Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang menembus ke tingkat pemerintahan yang dan sektor pembangunan. Apalagi setelah paling kecil di daerah.

  89

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

  Korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan dalam media massa baik lokal maupun nasional. Pada hakekatnya, korupsi adalah “benalu sosial” yang merusak struktur pemerintahan, dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan pada umumnya. Dalam prakteknya, korupsi sangat sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit memberikan pembuktian-pembuktian yang eksak. Disamping itu sangat sulit mendeteksinya dengan dasar-dasar hukum yang pasti.

  Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standard kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak. Korupsi sudah berlangsung lama, sejak zaman Mesir Kuno, Babilonia, Roma sampai abad pertengahan dan sampai sekarang. Korupsi terjadi diberbagai negara, tak terkecuali di negara-negara maju sekalipun. Sebaliknya, pada masyarakat yang primitif dimana ikatan-ikatan sosial masih sangat kuat dan kontrol sosial yang efektif, korupsi relatif jarang terjadi. Tetapi dengan semakin berkembangnya sektor ekonomi dan politik serta semakin majunya usaha-usaha pembangunan dengan pembukaan- pembukaan sumber alam yang baru, maka semakin kuat dorongan individu terutama di kalangan pegawai negari untuk melakukan praktek korupsi dan usaha-usaha penggelapan.

  Korupsi dimulai dengan semakin mendesaknya usaha-usaha pembangunan yang diinginkan, sedangkan proses birokrasi relaif lambat, sehingga setiap orang atau badan menginginkan jalan pintas yang cepat dengan memberikan imbalan- imbalan dengan cara memberikan uang pelicin (uang sogok). Praktek ini akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah dan masyarakat, sehingga timbul golongan pegawai yang termasuk OKB-OKB (orang kaya baru) yang memperkaya diri sendiri (ambisi material). Agar tercapai tujuan pembangunan nasional, maka mau tidak mau korupsi harus diberantas. Ada beberapa cara penanggulangan korupsi, dimulai yang sifatnya preventif maupun yang represif.

  Permasalahan Korupsi Di Indonesia

  Korupsi atau rasuah

  corruptio dari kata kerja corrumpere yang

  bermakna busuk, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi.

  Semua bentuk pemerintah pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para

  pencuri , pura-pura bertindak jujur

  pun tidak ada sama sekali.Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan

  Berikut beberapa contoh korupsi yang terjadi di Indonesia :

  1. Kasus Korupsi Susno Duadji

  Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya memvonis Komisaris Jenderal Susno Duadji, 3 tahun 6 bulan penjara. Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi. dalam pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 24 Maret 2011. Hukuman terhadap Susno itu lebih ringan dibanding tuntutan. Dalam tuntutannya jaksa meminta

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  91 hakim menghukum Susno tujuh tahun penjara dan denda Rp500 juta.

  Hakim menilai Susno terbukti bersalah dalam kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat dan mewajibkan Susno membayar denda Rp200 juta subsidair enam bulan penjara. Susno terbukti menyalahgunakan kewenangannya saat menjabat Kabareskrim Mabes Polri untuk melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus Arowana. Susno juga diwajibkan mengembalikan kerugian negara Rp4 miliar dalam sebulan,kalau tidak harta bendanya akan disita. (SUMBER

  2. Kasus Korupsi Angelina Sondakh

  Angelina Patricia Pingkan Sondakh menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkati pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang pada 3 Februari 2012. disebutkan adanya uang Rp 2 miliar ke Angelina dan I Wayan Kostersebesar Rp 3 miliar Ancaman hukuman sesuai Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancamannya, pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun ditambah denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar. (

  

  3. Kasus Korupsi Gayus Tambunan

  Kasus bermula dari kecurigaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap rekening milik Gayus di Bank Panin. Gayus dijerat dengan tiga pasal berlapis yakni pasal korupsi, pencucian uang, dan penggelapan terkait dana Rp.25 milliar yang merupakan produk perjanjian Gayus dengan Andi Kosasih

  Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan tanah tersebut sebesar US$ 6 juta. Namun Andi, dikatakan Cirus baru menyerahkan uang sebesar US$ 2.810.000. Andi menyerahkan uang tersebut kepada Gayus melalui transaksi tunai di rumah orang tua istri Gayus lengkap dengan kwitansinya, sebanyak enam kali yaitu pada pada 1 juni 2008 sebesar US$ 900.000 US dolar, kemudian 15 September 2008 sebesar US$ 650.000, 27 Oktober 2008 sebesar US$ 260.000, lalu pada 10 November 2008 sebesar US$ 200.000, 10 Desember 2008 sebesar US$ 500.000, dan terakhir pada 16 Februari 2009 sebesar US$ 300.000.

  Ditemukan juga adanya aliran dana senilai Rp 370 juta di rekening lainnya di bank BCA milik Gayus. Uang itu diketahui berasal dari dua transaksi dari PT.Mega Cipta Jaya Garmindo. PT. Mega Cipta Jaya Garmindo dimiliki oleh pengusaha Korea, Transaksi dilakukan dalam dua tahap yaitu pada 1 September 2007 sebesar Rp 170 juta dan 2 Agustus 2008 sebesar Rp 200 juta. (SUMBER :

  

  4. Kasus Dugaan Korupsi Presiden Soeharto

  Kasus dugaan korupsi Soeharto menyangkut penggunaan uang negara oleh 7 buah yayasan yang diketuainya, yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora. mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995. Keppres ini menghimbau para pengusaha untuk menyumbang

  2 persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri.

  Uang negara 400 miliar mengalir ke Yayasan Dana Mandiri antara tahun Asalnya dari pos Dana Reboisasi Departemen Kehutanan dan pos bantuan presiden. yang menjadi bendahara yayasan ini, bersama Haryono, ternyata mengalirkan lagi dana Rp 400 miliar yang telah masuk ke yayasan itu ke dua bank miliknya, Bank Alfa dan Bank Andromeda, pada paling besar merugikan keuangan negara, diduga mencapai Rp 3,3 triliun.

  Pada mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya telah

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

   melarikan diri ke sebelum kasusnya disidangkan.

  Ahmad Fathanah ditangkap oleh KPK di Hotel Le Meridien pada tanggal 29 Januari 2013. Menurut kronologi yang dirilis oleh situs berita Detik, ia bertemu dengan Luthfi Hasan pada pukul 12:30, di Gedung Nusantara 3, Komplek gedung DPR. Pada pukul 15:00, ia menuju kantor PT Indoguna dan menerima uang Rp1 Miliar dari tersangka lain, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Berdasarkan rekaman KPK, ia kemudian menghubungi Luthfi Hasan untuk mengkonfirmasi

  Ahmad Fathanah atau dikenal juga sebagai Olong Achmad Fadli Luran, lahir di umur 47 tahun, adalah seorang pengusaha yang menjadi tersangka dalam kasus suap kuota impor daging sapi tahun 2013 yang juga menyeret sebagai tersangka. Saat dihadirkan di persidangan sebagai saksi, ia mengaku sebagai calo proyek, namun Luthfi Hasan membantah Fathanah pernah memberi bantuan kepada partai. Ahmad Fathanah juga membantah uang Rp1 Miliar yang ditemukan saat penangkapan akan diberikan kepada Luthfi Hasan.

  7. Kasus Korupsi Ahmad Fatonnah

  (Sumber :

  Abdullah mantan PLC Rostov jenis MI-2 senilai Puteh divonis hukuman penjara 10 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta

  6. Kasus Korupsi Abdullah Puteh

  (Sumb

   (Aspac): Hendrawan Haryono, mantan wakil dirut Aspac divonis 1 tahun penjara oleh

  mengeluarkan (SKP3) perkara mantan Presiden Soeharto, yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto pada yang dipimpinnya dengan alasan kondisi fisik dan mental terdakwa yang tidak layak diajukan ke persidangan di

   Sjamsul Nursalim, penyidikan dihentikan.

   dalam proses pengadilan, namun sudah melarikan diri.

   Samadikun Hartono, divonis 4 tahun, melarikan diri.

   dan dihukum seumur hidup, namun melarikan diri ke Singapura

   dirut Servitia, David Nusa Wijaya divonis 8 tahun penjara oleh pada tangsempat melarikan diri ke AS namun tertangkap di sana.  dihukum seumur hidup, namun melarikan diri ke Australia dan meninggal di sana, Eko Adi Putranto dan Sherly Konjogian, divonis 20 tahun, namun juga melarikan diri ke Australia.

   mantan presdir Ficorinvest, Supari Dhirdjoprawiro dan S. Soemeri divonis hukuman 1,5 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan pada tanggal Saat ini masih bebas karena mengajukan kasasi.

  Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah skema bantuan (pinjaman) yang diberikan kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya Audit BPK terhadap penggunaan dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut menyimpulkan telah terjadi indikasi penyimpangan sebesar Rp 138 triliun.

  Sumber :

5. Kasus Korupsi Blbi

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  93 pemberian ini. Namun di luar dugaan ia membawa uang itu ke Le Meridien dan berkencan dengan seorang mahasiswi. Ia kemudian tertangkap dan uang Rp1 Miliar yang ada di jok mobil disita.

  (Sumber : Pengawasan Korupsi Di Indonesia

  Dalam upaya pemberantasan korupsi, diperlukan kerja sama semua pihak maupun semua elemen masyarakat, tidak hanya institusi terkait saja. Beberapa institusi yang diberi kewenangan untuk memberantas korupsi, antara lain KPK, Kepolisian, Indonesia Corruption Watch (ICW), Kejaksaan. Dalam menangani kasus korupsi, yang harus disoroti adalah oknum pelaku dan hukum. Kasus korupsi dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga membawa dampak buruk pada nama instansi hingga pada pemerintah dan negara. Hukum bertujuan untuk mengatur, dan tiap badan di pemerintahan telah memiliki kewenangan hukum sesuai dengan perundangan yang ada. Namun, banyak terjadi tumpang tindih kewenangan yang diakibatkan oleh banyaknya campur tangan politik buruk yang dibawa oleh oknum perorangan maupun instansi. Solusi terbaik memberantas korupsi:

  1. Mengerahkan seluruh stakeholder dalam merumuskan visi, misi, tujuan dan indicator terhadap makna Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

  2. Mengerahkan dan mengidentifikasi strategi yang akan mendukung terhadap pemberantasan KKN sebagai payung hukum menyangkut Stick, Carrot, Perbaikan Gaji Pegawai, Sanksi Efek Jera, Pemberhentian Jabatan yang diduga secara nyata melakukan tindak korupsi dsb.

  3. Melaksanakan dan menerapkan seluruh kebijakan yang telah dibuat dengan melaksanakan penegakkan hukum tanpa pilih bulu terhadap setiap pelanggaran KKN dengan aturan hukum yang telah ditentukan dan tegas.

  4. Melaksanakan Evaluasi , Pengendalian dan Pengawasan dengan memberikan atau membuat mekanisme yang dapat memberikan kesempatan kepada kepada

  Masyarakat, dan pengawasan fungsional lebih independent.

  Su

  1. Elemen Sistem Pengawasan Intern

  Secara teoretis, ada lima elemen yang menentukan suatu sistem pengawasan atau pengendalian intern berjalan efektif atau tidak, yakni pemisahan tugas (separation of duty), sistem wewenang dan prosedur yang baik, praktek-praktek yang sehat, pegawai yang cakap, dan pemimpin yang punya komitmen terhadap sistem pengendalian. Kelima elemen tersebut mutlak diperlukan agar sebuah entitas dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemisahan tugas dimaksudkan agar setiap bagian yang terlibat dalam suatu entitas dapat bekerja independen dan memungkinkan tindakan saling koreksi. Dalam ilmu ketatanegaraan, hal ini telah dikemukakan dengan baik oleh Montesqueu melalui Trias Politica. Dalam teorinya ia menyatakan bahwa kekuasaan negara dibagi menjadi tiga: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda dan saling mendukung dalam proses ketatanegaraan. Selain itu, pegawai yang cakap diperlukan untuk memastikan bahwa tugas- tugas pengendalian dilakukan oleh orang yang terampil, menguasai bidangnya dan mempunyai integritas. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang direkrut harus benar-benar qualified. Yang terakhir, seorang pemimpin merupakan kunci yang menentukan apakah pengendalian intern dipatuhi atau tidak. Sebaik apapun suatu sistem pengendalian disusun, namun apabila sang pemimpinnya tidak benar, maka akan terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

  Sumber :http://wartawarga.gunadarma. ac.id/2009/11/pengendalian-intern-dan- pemberantasan-korupsi/

  2. Sistem Pengawasan Keuangan Negara

  Sistem pengawasan ini terdiri dari lembaga-lembaga pengawasan fungsional yang disusun berlapis-lapis. Bila dikategorikan, lembaga pengawasan terdiri dari lembaga intern, yang dikenal dengan

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

  aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan lembaga ekstern atau aparat pengawasan ekstern pemerintah. APIP meliputi lembaga pengawasan yang berada langsung di bawah Presiden, yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan yang berada dibawah departemen yakni Inspektorat Jenderal Departemen dan Inspektorat Jenderal Pembangunan (Irjenbang).

  Pengawasan ekstern adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang sama sekali berasal dari luar lingkungan organisasi pemerintah (eksekutif). Secara normatif posisi pengawas ektern adalah independen terhadap pemerintah. Pengawasan ekstern dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka), DPR dan masyarakat. DPR melakukan pengawasan legislatif, yakni suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh lembaga perwakilan rakyat terhadap kebijaksanaan serta pelaksanaan tugas- tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

  BPK berfungsi sebagai lembaga pengawasan fungsional di mana ia bertugas dalam memeriksa pertanggungjawaban keuangan negara. Keuangan negara di sini meliputi APBN, APBD, BUMN dan BUMD. Jadi, segala sesuatu yang menggunakan kekayaan negara menjadi obyek pemeriksaan Bepeka. Dengan posisi demikian Bepeka merupakan lembaga tertinggi di bidang pemeriksaan keuangan negara. Bepeka mempunyai otoritas melebihi lembaga pengawasan manapun di Indonesia.

  Di samping DPR dan BPK, pengawasan juga dilakukan oleh masyarakat. Pengawasan oleh masyarakat ini justru dilakukan secara langsung baik lisan maupun tertulis. Pengawasan ini dapat dilakukan secara perorangan atau secara kelembagaan. Sebagai contoh ialah pengawasan yang dilakukan oleh pers melalui publikasi media massa dan oleh lembaga sosial masyarakat (LSM).

  Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/ Badan_Pengawasan_Keuangan_dan_Pemb angunan

  Format dan iklim perpolitikan Indonesia juga turut menentukan semakin merajalelanya praktek korupsi dan kolusi.

  Ada lima hal yang menandai kurang kondusifnya iklim dalam pemberantasan korupsi dan kolusi di Indonesia. Pertama, praktek kenegaraan korporatis. Dalam praktek kenegaraan seperti itu, pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif sulit dikembangkan. Bahkan, dalam bidang politik, kehadiran partai oposisi diharamkan. Dengan kata lain, ketiga jenis kekuasaan cenderung terpusat pada satu tangan. Struktur semacam ini mengakibatkan pengawasan keuangan negara tidak berjalan secara efektif dan praktek penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara cenderung melembaga. Kedua, arogansi pemerintah. Sikap seperti ini tercermin ketika pemerintah legitimasi kekuasaan digunakan secara represif terhadap masyarakat. Seringkali dijumpai sikap oknum yang menempatkan masyarakat sebagai obyek yang harus dikuasai, diatur dan dipaksa demi sebuah kebijaksanaan. Sehingga masyarakat berada pada posisi yang lemah dan tidak berdaya.Hak bersuara acap kali dibungkam atas nama stabilitas nasional.Sehingga, kesalahan yang dilakukan oleh seorang pejabat bisa saja tidak membawa konsekuensi terhadap jabatannya dan masyarakat tidak bisa menuntutnya lebih jauh. Ketiga, arus informasi dalam masyarakat tidak seimbang. Pemerintah sering tidak transparan dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas. Hal ini juga berkaitan dengan sikap pemerintah, bahwa rakyat tidak perlu tahu semuanya. Informasi sering dibungkus dengan tata bahasa para pejabat yang indah tetapi sulit dimengerti pesan sebenarnya, sehingga membingungkan dan sering malah membuat pusing. Ketika Bank Dunia dan IMF datang untuk membahas krisis moneter yang tengah terjadi belum lama ini, tidak banyak orang yang tahu persis kesepakatan apa yang diperoleh dalam pembicaraannya dengan pemerintah. Akibatnya, banyak spekulasi beredar di masyarakat dan akhirnya justru membuat situasi semakin tidak pasti. Keempat, pola rekruitmen birokrat yang diwarnai nepotisme. Pola ini, bila diterapkan secara selektif sebenarnya bisa mendorong terciptanya kinerja yang lebih

3. Format Perpolitikan

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  95 baik. Salah satu contohnya adalah perusahaan-perusahaan Cina.

  Perkembangan perusahaan Cina yang begitu pesat sebenarnya didukung oleh pola nepotisme dalam rekruitmen pegawai- pegawainya. Mereka sering mengajak sanak familinya untuk ikut mengurus bisnisnya, namun dengan catatan yang benar-benar mampu. Dalam lingkungan birokrasi Indonesia dalam pola nepotisme seringkali rekruitmen tidak didasarkan pada kualifikasi tertentu, tetapi lebih pada famili siapa. Pertimbangannya seringkali didasarkan atas penilaian subjektif tanpa melihat kapabilitas dari yang bersangkutan. Kelima, kurangnya komitmen pemerintah. Dalam banyak hal, pemerintah selalu memberikan harapan kepada masyarakat. Janji-janji yang pernah dilontarkan dalam pemilu sering menjadi slogan yang tidak mempunyai makna sama sekali dan sekedar lips service. Tekad pemerintah untuk menunda sejumlah proyek berkaitan dengan krisis moneter ternyata tidak dilaksanakan seratus persen. Ada beberapa proyek yang “dikecualikan” dengan berbagai macam alasan. Di sini terlihat dualisme sikap pemerintah yang menunjukkan betapa pemerintah kurang bersungguh-sungguh dalam menangani krisis ekonomi.

  Sumber : http://id.shvoong.com/law-and- politics/law Peranan KPK

  Komisi Pemberantasan Korupsi atau disingkat menjadi KPK adalah komisi diuntuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada 25 November 2010,terpilih menjadi ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dilanjutkan lagi olehsejak 2011.

  Visi KPK 2011-2015 adalah menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan efisien Misi KPK adalah sebagai berikut melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK, melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK, melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK, melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

  Tugas dan Peran KPK koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi, melakukan tindakan- tindakan pencegahan tindak pidana korupsi dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

  Wewenang KPK adalah mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi, menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi, meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait, melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi dan meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

1. Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)

  Sumber :

  2. Alat Canggih Yang Digunakan KPK Mengatasi Korupsi

  KPK mempunyai banyak cara untuk menelusuri kasus-kasus dugaan korupsi, mulai dari menyadap saluran telepon hingga memantau rekening tabungan tersangka yang diduga korupsi. Alat-alat yang digunakan untuk menangani kasus korupsi ini sudah canggih seperti yang digunakan oleh tokoh James Bond. Bayangkan saja jika kita bisa menyadap telepon seseorang dan bisa ikut mendengarkan apa yang orang lain bicarakan.

  KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang telah menggunakan teknologi canggih untuk memperlancar

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

  pekerjaan mereka sebagai pemberantas korupsi di Indonesia, telah terbukti dengan adanya alat penyadap yang digunakan untuk menyadap percakapan Artalyta Suryani dengan para pejabat Jaksa Agung Muda (JAM). ATIS (Audio Telecommunication International Systems), adalah sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM/AMPS/CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda.

  Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon, ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu telepon dan nomor penelepon via RS 232 link built-in. Teknik penyadapannya, menurut wakil ketua KPK, Amien Sunaryadi, akan menyadap nomor telepon seluler dan kemudian akan ditampilkan di sistem KPK. Sedangkan pengawasannya akan dilakukan oleh komite pengawas yang terdiri dari non penegak hukum. Selain penyadap telepon seluler, ATIS Gueher Gmbh, KPK juga telah membeli peralatan firing buatan AS dan peralatan macro sistem bikinan Polandia. Untuk total harga pembelian semua alat sadap tersebut seharga Rp28,07 miliar. Selain itu, KPK juga membeli satu unit LID Monitoring Centre (LID MC) seharga Rp17,31 miliar. Langkah yang diambil KPK untuk membeli alat penyadap ATIS dinilai Bappenas telah sesuai dengan ketentuan yang ada dan pihak KPK lebih memilih tidak memberikan komentar apapun kepada pers.

  Sumber : http://www.kpk.com

  Lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didasarkan pada perkembangan pemikiran di dunia hukum bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. Label demikian dianggap tepat untuk disematkan dalam konteks Indonesia, mengingat daya rusak praktek korupsi telah mencapai level tinggi. Maka, tak mengherankan jika hingga hari ini Indonesia masih terjebak dalam suatu kondisi sosial-ekonomi dan politik yang memprihatinkan.

  Pada saat ini, KPK nampaknya mengalami kemajuan dan terlihat semakin kuat dalam mengatasi masalah korupsi. langkah berani KPK nampaknya telah membuahkan hasil. Dengan dilindungi Undang-Undang, KPK kini bergerak semakin taktis dan yakin. Terlihat bahwa hukum kini mulai menguasai dan paling kuat peranannya Indonesia, mengalahkan kekuatan politis. Terbukti dengan ditetapkannya Menpora sebagai tersangka dan di cekal ke luar Negeri, Andi Mallarangeng langsung lumpuh, terpaksa mengundurkan diri baik dari jabatan maupun sebagai anggota Partai Demokrat. Tidak ada kekuatan politis yang bisa melindunginya. Demikian juga dengan penetapan Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka dan langsung ditahan, terlihat sebagai sesuatu yang tidak terbayangkan di masa lalu.

  Peran KPK tidak hanya menindak koruptor di dalam negeri, tapi juga membantu negara internasional memerangi korupsi di antaranya membantu negara lain mengungkap skandal korupsi di negara tersebut. Peran KPK dalam pemberantasan penyuapan pejabat asing atau orang asing dalam bentuk mengungkap kasus yang ada di negaranya. Yang menjadi persoalan bagi KPK adalah bagaimana mengatasi permasalahan penyidiknya yang terus menyusut. Kedua belah pihak, KPK dan Polri kepentingannya sama sesuai dengan konsep masing-masing instansinya. Yang dibutuhkan kini adalah bagaimana membangun komunikasi. Pejabat KPK seharusnya lebih pintar agar penyidik tidak habis. Korupsi jelas sangat berbahaya dan akan menghancurkan negara dalam jangka panjang apabila dibiarkan. Semangat memberantas korupsi bukan hanya menindak pelaku, tetapi bagaimana merubah mental anak bangsa. Walau prestasi pemberantasan korupsi yang diukur dari CPI hasilnya belum menggembirakan, tetapi bangsa ini telah berani berbuat dan memutuskan sesuatu dalam memperbaiki diri menuju cita-cita luhurnya. Semoga kita bersama tetap yakin bahwa Indonesia akan menjadi lebih maju sejajar dengan negara-

3. Peranan Komisi Pemberantasan Korupsi

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  negara besar lainnya. KPK dengan dukungan penuh Presiden SBY harus semakin yakin dan berani dalam memberantas korupsi.

   Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Komisi_Pemberantasan_Korupsi METODE Data Statistik Korupsi

  Pemberantasan korupsi di Indonesia, dengan segala ketidakmaksimalannya sesungguhnya

  Gambar grafik di atas adalah laporan sudah mulai tumbuh sejak tahun 2004 rekapitulasi penindakan pidana korupsi hingga saat ini. Jika indeks Indonesia dalam pada 31 maret 2013. Dimna KPK dijadikan

  Corruption Perception Index

  melakukan penyelidikan 16 perkara, salah satu indikator untuk membaca kondisi penyidikan 21 perkara, penuntutan 5 korupsi di Indonesia, berikut adalah perkara, inkracht 12 perkara, dan beberapa grafik tindak pidana korupsi eksekusi 11 perkara. Dari informasi sebelum dan sesudah adanya KPK. grafik di atas kasus penyelidikan yang di lakukan oleh KPK dari tahun ke tahun

1. Grafik Kecenderungan Korupsi di

  semakin tinggi hingga 77%, tingkat

  Indonesia

  penyidikan yang paling tinggi 60% tahun 2012, penuntutan 45%, dan eksekusi yang telah di lakukan oleh KPK sebesar 50% pada tahun 2008.

  Sumber : http:/acch.kpk.go.id/

  Dari grafik diatas diketahui bahwa peringkat korupsi Indonesia dalam 10 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2004

  • – 2006 terlihat ada sedikit perbaikan kinerja, walaupun masih cukup jauh di bawah skor rata-rata Asia. Bahkan data pada rentang tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, menunjukkan bahwa angka korupsi di Indonesia menyentuh angka absolut, yang berarti praktik korupsi yang terjadi pada periode tersebut sangat memprihatinkan, dan menentuhbatas-batas yang bisa ditolerir.

  Sumber : PERC, Corruption in Asia, 2006

  97

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

  Pertama, pencegahan korupsi internal. Nilai untuk kepolisian ternyata (-18,3); Kejaksaan (-17,6); Pengadilan (- 15), dan KPK +15. Kedua, Independen penegak hukum dari politik. Kepolisian (-11); Kejaksaan (-14), Pengadilan (-14), dan KPK+15. Ketiga, Independensi dari pengusaha. Kepolisian (-18); Kejaksaan (-21);Pengadilan (-21), dan KPK +12, Keempat, Independensi dari korupsi. Kepolisian. (-26), Kejaksaan (-18), Pengadilan (-20), dan KPK +19.

  Angka-angka diatas bukanlah nilai yang baik apalagi memuaskan. Terlihat darisemua indikator hanya KPK yang mendapatkan peringkat positif meskipun hanyaberkisar dari nilai 15-26, sedangkan Kepolisian, Kejaksaaan dan Pengadilan. semuanya berada dibawah garis axis horizontal. Faktor yang paling berpengaruhdari empat indicator yang digunakan LSI tersebut adalah independensi penegak hukum dari pengusaha dan korupsi. Hal ini bisa di artikan, penegakan hukum di indonesia masih belum mampu secara amksimal meyakinkan publik bahwa mereka independen dan tidak terpengaruh dalam menjalankan tugasnya baik olej kekuatan atau intervensi politik, rayuan pengusaha ataupun korupsi di internal institusi mereka sendiri.

  Sumber : http:/acch.kpk.go.id/

  2. Trend Penilaian Kinerja KPK Dalam Memberantas Korupsi Sumber: Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (April 2006, September 2007, Januari 2008, Mei 2008 dan dan Januari 2010. Q: Menurut

  ibu/bapak sudah seberapa baik atau seberapa buruk kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut korupsi sekarang ini? Apakah sangat baik, baik, buruk atau sangat buruk? Gambar 4 dan 5 menampilkan trend penilaian public terhadap kejaksaan dan pengadilan dalam menyidik dan mengadili kasus korupsi. Dari grafik ini terlihat, publik agak skeptis terhadap kinerja pengadilan dalam mengadili kasus korupsi dan memberi hukuman yang setimpal bagi pelaku korupsi. Dalam beberapa waktu (bulan September 2007 dan Januari 2008) bahkan lebih banyak publik yang menilai kinerja pengadilan buruk atau sangat buruk dibandingkan dengan yang menilai kinerja pengadilan baik atau sangat baik.

3. Trend Penilaian Kinerja Kejaksaan Dalam Mengusut Kasus Korupsi Sumber: Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (April 2006, September

  

2007, Januari 2008, Mei 2008 dan dan Januari 2010 . Q: Menurut ibu/bapak sudah seberapa

  baik atau seberapa buruk kerja Kejaksaan dalam mengusut korupsi sekarang ini? Apakah sangat baik, baik, buruk atau sangat buruk?

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  Grafik Penanganan Perkara Korupsi KPK Berdasarkan Wilayah

  Gambar grafik di atas merupakan laporan penanganan korupsi berdasarkan wilayah. Dan wilayah yang paling tinggi tingkat pidana korupsi berada pada wilayah DKI Jakarta (pusat) hingga pada tahun 2012.

  Sumber : http:/acch.kpk.go.id/ HASIL DAN PEMBAHASAN Penanganan Korupsi Di Negara Maju

  Menurut hasil survei dan penilaian yang di lakukan oleh LSM Transparansi International yang berkedudukan di Berlin Jerman. Inilah 10 Negara dengan tingkat tindak

  korupsi paling sedikit di Dunia, ke 10 negara tersebut di dominasi oleh negara negara Eropa,

  dan hanya satu Negara Asia, yakni Singapura yang masuk peringkat 5 besar negara dengan tindak korupsi terendah di dunia.

  1. Denmark Skor 90

  2. Finlandia Skor 90

  3. Selandia Baru Skor 90

  4. Swedia Skor 88

  5. Singapura Skor 87 Catatan : Nilai Skor makin tinggi, berarti negara tersebut makin bersih dari korupsi. Sumber :

  99

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

1. Cara Negara cina dalam membasmi korupsi

  Presiden China saat itu bertekad memberantas korupsi di negaranya dengan mengumumkan akan mempersiapkan 1.000 peti mati untuk pelaku pencurian uang negara tersebut.Ia membuktikan tekadnya itu sehingga berhasil meraih tiga pilar kekuasaan di China yakni sebagai presiden, Ketua Partai Komunis China (PKC) dan Ketua Komisi Militer Pusat (KMP).Dalam buku "The China Business Handbook" dilaporkan sepanjang tahun 2003 tidak kurang 14.300 kasus yang diungkap dan dibawa ke pengadilan yang sebagiannya divonis hukuman mati. Sampai tahun 2007 Pemerintah Cina telah menghukum mati 4.800 orang pejabat negara yang terlibat praktik korupsi.

  Pemerintah China juga menge- luarkan aturan yang mengharuskan pejabat yang hendak bepergian ke luar negeri melapor kepada atasannya terutama yang membawa uang dalam jumlah besar. Kebijakan itu membuat China mengalami kemajuan dan perkembangan ekonomi yang pesat serta diperkirakan akan menjadi negara adidaya di dunia inter- nasional. Sumber : http://www.antaranews.com

  2.

  Kota Hong Kong sebelum tahun 1980-an merupakan wilayah terkorup di Asia. Namun, sejak 1982, wilayah yang menjadi bagian dari Cina itu berhasil menjadi salah satu kota di dunia yang bersih dari praktik korupsi.Seperti dilaporkan laman chartercities, cara yang dilakukan pemerintah Hong Kong adalah dengan melakukan kebijakan memecat semua anggota kepolisiannya. Kebijakan ini dilakukan pada tahun 1970-an saat Hong Kong diperintah oleh Inggris. Pemerintah Inggris geram dengan tingginya praktik korupsi di negara tersebut. Sebagai langkah awal untuk mengeliminasi korupsi tersebut, pemerintah Inggris memecat semua anggota kepolisian dari tugas mereka.

  Pembubaran institusi kepolisian ini ternyata efektif dalam membasmi korupsi. Terlihat dari menurunnya tingkat korupsi di kota pelabuhan itu, dari 38 persen pada 1977 menjadi 8 persen pada 1982. Selain membubarkan institusi kepolisaian, pemerintah Inggris juga membuat aturan hukum yang sangat ketat, diantaranya UU Prevention of Bribery Ordin

  

  ~ Korupsi bukan hanya banyak di Indonesia namun korupsi saat ini sudah menjadi penyakit di seluruh dunia. Banyaknya kasus korupsi yang terjadi di setiap negara membuat rakyat yang ada di negara tersebut sengsara uang rakyat yang seharusnya di gunakan untuk pembangunan bangsa dan negara harus dikorupsi oleh sebagaian orang yang tidak bertangung jawab. Untuk memberantas korupsi perlu tindakan tegas presiden sebagai pemimpin tertinggi bangsa untuk menumpas para koruptor yang merugikan negara.

  Sumber : http://www.indonesiamedia.com Berikut ini ada beberapa presiden di dunia yang sangat tegas dan berani dalam memberantas korupsi :

  1. Felipe Calderon (Meksiko)

  Ini dia presiden paling tegas memberantas korupsi di negaranya. Felipe Calderon memecat lebih dari 4.500 anggota polisi Meksiko sebab terkait rasuah, penyalahgunaan jabatan, dan kejahatan terorganisasi. Langkah ini diambilnya sejak dua tahun lalu sampai sekarang. Namun sayang, bulan depan masa jabatannya bakal berakhir. Padahal masih banyak kasus korupsi perlu ditangani. Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International, Meksiko masih berada di peringkat seratus bersama Indonesia, Argentina, Gabon, Madagascar, Malawi, Suriname, dan lain-lain, dengan nilai 3,0.

  2. Ellen Johnson Sirleaf

  Ini presiden perempuan paling garang dalam memberantas korupsi. Ellen Johnson Sirleaf bahkan memecat anaknya sendiri bersama 45 pejabat negara lain sebab tidak menyerahkan daftar kekayaan pada komisi antirasuah. Mereka tidak boleh kembali menjabat bila belum memberikan deretan penghasilan diperoleh dan darimana sumbernya.

  Menurut Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International Liberia ada di peringkat 91. Itu artinya, penanganan korupsi di negara ini masih lebih baik ketimbang Indonesia.

  Naleni Indra: Permasalahan Korupsi…

  101

  3. Ollanta Humala (Peru)

  Baru menjabat tahun lalu, Presiden Peru Ollanta Humala langsung membuat hantaman besar di lembaga kepolisian. Dia memecat 30 dari 45 jenderal polisi, termasuk Kepala Kepolisian Raul Bacerra.

  Bacerra digantikan Jenderal Raul Salazar. Berdua saling membahu memberhentikan sepihak mereka mencuri uang negara satu sol atau lebih. Sol merujuk pada mata uang Peru. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International negara di Amerika Latin itu menduduki peringkat 80, dengan skor 3,4.

  4. Lee Myung Bak (Korea Selatan)

  Tahun lalu, Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak memerintahkan kepolisian untuk menangkap kakaknya sendiri, Lee Sang Deuk, duduk menjadi anggota parlemen Negeri Ginseng itu. Deuk dituduh menerima suap Rp 4,9 miliar dari direktur dua bank bermasalah. Uang itu diterima Deuk kurun waktu 2007-2011 sebagai imbalan sebab dia membantu para pimpinan bank itu menghindar dari audit bank sentral negara itu.Kejadian menimpa kakak Myung Bak, membuat presiden itu berkali-kali memohon ampunan rakyat Korea Selatan lewat media. Hingga kini kasus Deuk masih dalam penyelidikan.

  Faktor budaya Dalam kontek kebudayaan, dinamika masyarakat digerakkan oleh sistem tradisi yang pengertiannya menurut Soedjatmoko (1984) adalah suatu sistem nilai, sistem makna dan sistem tingkah laku yang kurang lebih lengkap dan mampu berdiri sendiri, tanpa perlu dilengkapi dengan sistem dari luar. Dalam kontek ini jelas dapat dirasakan bahwa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) adalah terma-terma modern yang keberadaannya masih merupakan ‘unsur luar’ dari tradisi yang berkembang di tengah masyarakat. KKN, dalam kebanyakan masyarakat kita belum mengalirkan makna-makna yang jelas dengan sendirinya. Itulah mengapa usaha pemberantasan korupsi belum menggerakan masyarakat luas untuk melakukan perlawanan secara memadai.

  Dari gambaran diatas nyatalah bahwa usaha pemberantasan korupsi yang melibatkan masyarakat luas merupakan bagian dari masalah kebudayaan.

  Pemberantasan korupsi dalam kontek masyarakat yang cenderung tradisional akan senantiasa berhadapan dengan sistem nilai, sistem makna dan sistem tingkah laku dalam masyarakat. Para pejuang antikorupsi tidak dapat memaksakan tujuan maupun cara-caranya dalam pemberantasan korupsi dengan efektif tanpa melewati ‘lingkar dalam’ tradisi ini dan harus menemukan cara-cara baru yang bergerak dari dalam tradisi tanpa meninggalkan substansinya.

  Persamaan dan Perbedaan Penanganan korupsi dinegara Maju Seperti yang kita lihat pada contoh Negara-negara diatas dalam membasmi korupsi, Mereka termasuk negara yang mampu membasmi setidaknya menekan angka korupsi di negara mereka dengan sangat baik. Kita dapat melihat persamaan strategi dalam menangani korupsi, yaitu dengan memberlakukan/menghukum para koruptor dengan sangat tegas. Negara Cina contohnya, memberlakukan hukuman mati kepada koruptor. Dan negara korea selatan, menghukum koruptor yang tidak lain adalah adik seorang presiden Lee myung bak.

  Jadi kesimpulannya adalah Persamaannya mereka sama-sama menghukum keras para koruptor tanpa pandang bulu, dan perbedaannya adalah cara atau strategi dalam menekan angka tingkat korupsi tersebut.

  Sumber : http://asalasah.blogspot.com KESIMPULAN

  1. Korupsi adalah penyalahgunaan wewenang yang ada pada pejabat atau pegawai demi keuntungan pribadi, keluarga dan teman atau kelompoknya.

  2. Korupsi menghambat pembangunan, karena merugikan negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan dan menghianati cita-cita perjuangan bangsa.

  3. Peran serta pemerintah dalam pemberantasan korupsi ditunjukkan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain. KPK yang ditetapkan melalui Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi untuk mengatasi,

  Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013

  menanggulangi dan memberantas korupsi.

  4. Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dlam memberantas tindak korupsi di Indonesia, antara lain :upaya pencegahan (preventif), upaya penindakan (kuratif), upaya edukasi masyarakat/mahasiswa dan upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

  5. Sejarah panjang korupsi dinegeri ini menunjukan kepada kita, bahwa korupsi bukan baru berlangsung kemarin, korupsi telah menjadi seperti darah dan daging bagi bangsa ini. Oleh karena itu pemberantasannya tidak hanya cukup dengan tindakan hukum semata-mata, melainkan harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh disemua bidang kehidupan, agar bangsa ini tidak semakin terpuruk.

  SARAN