MAKALAH ini adalah LINGKUNGAN AIR

Makalah

LINGKUNGAN AIR

Kelompok 2 :

1.
2.
3.
4.
5.

Ihza Maula Ardian
Meiriska Hari S
Nastiti Rizqika N.U
Ringga Ayu P.R
Dewi Anjar K

( J410140008 )
( J410140017 )
( J410140023 )

( J410140044 )
( J410140045 )

6. Fitriana Dewi P

( J410140049 )

7. Umy Fitriyani

( J410140053 )

8. Diyah Wahyu C

( J410140055 )

9. Sekar Eka Wardani

( J410140056 )

10. Amin Priyambodo


( J410140057 )

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
Manusia menghirup udara sekiranya setiap detik. Makanan manusia
diambil dari sekitarannya, demikian pula minuman, pakaian, dan lain
sebagainya. Manusia juga membuang limbah gas dan cair ke lingkungan.
Tergantung dari taraf budayanya manusia dapat sangat erat atau kurang
erat hubungannya dennga lingkungan hidupnya. Atau, taraf budayanya
dapat menentukan kerusakan yang terjadi akibat kegiatan manusia.
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,

sehingga tidak ada kehidupan apabila tidak ada air di bumi. Air yang
bersih sangat dibutuhkan maunusia, baik untuk keperluan sehari-hari,
untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Air yang bersih juga sangat dibutuhkan oleh biota-biota yang hidup di
dalam air, baik ikan-ikan, tumbuhan air dan juga organisme-organisme
lain.
Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi
yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Malapetaka
tersebut disebabkan akibat tercemarnya air yang menjadi kebutuhan
manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyusun dapat
merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sumber air di Indonesia?
2. Bagaimana penyediaan air bersih di Indonesia?
3. Bagaimana manfaat air bagi kehidupan manusia?
4. Apa saja persyaratan air bersih?
5. Bagaimana pengaruh air terhadap kesehatan?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sumber air di Indonesia
2. Menjelaskan penyediaan air bersih di Indonesia
3. Mengetahui manfaat air bagi kehidupan manusia
4. Mengetahui persyaratan air bersih
5. Menjelaskan pengaruh air terhadap kesehatan

BAB II
TINJAUAN TEORI
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan
oleh manusia sepanjang masa. Sumber air yang banyak dipergunakan oleh
masyarakat adalah berasal dari : 1. Air Permukaan, yaitu air yang mengalir
di permukaan bumi akan membentuk air permukaan. Air ini umumnya
mendapat pengotoran selama pengalirannya. 2. Air Tanah, secara umum
terbagi menjadi : air tanah dangkal yaitu terjadi akibat proses penyerapan
air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam terdapat pada lapis
rapat air yang pertama. 3. Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam
keadaan murni sangat bersih tetapi sering terjadi pengotoran karena
industri, debu dan lain sebagainya (Waluyo, 2005).
Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila

tidak diperhatikan, maka air yang dipergunakan masyarakat dapat
mengganggu kesehatan manusia. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai
dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air
sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan
manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan
industri dan kegiatan-kegiatan lainnya (Wardhana, 2004).
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air
sebagai media penularan penyakit yaitu (Kusnoputranto, 1986) :
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air
yang terkontaminasi oleh bakteri pathogenn dari penderita atau karier. Bila
air yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi
penjangkitan pada Universitas Sumatera Utara orang yang bersangkutan,
misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
melalui persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya
Schistosomiasis.

3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
air untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan
alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya

kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakitpenyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi saluran
pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare.
Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui
air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air
(Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry
basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air
untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
4. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang
berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak
dalam air, misalnya Malaria, Demam Berdarah, Yellow

Fever,

Trypanosomiasis. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990, yang dimaksud air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih merupakan
salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia
secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi

bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan
maupun di perdesaan. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah
sebagai berikut : a. Syarat Fisik : tidak berbau, tidak berasa b. Syarat
Kimia : Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l, kesadahan
maksimal 500 mg/l c. Syarat Mikrobiologis : Jumlah total koliform dalam
100 ml air yang diperiksa maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari
bukan perpipaan dan 10 untuk air yang berasal dari perpipaan. Sarana air
bersih adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang
menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk
masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali,

sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat
penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.
Pengambilan sampel di sungai yang dekat muara atau laut yang
dipengaruhi oleh air pasang harus dilakukan agak jauh dari muara. Adapun
pengambilan sampel air sungai dapat dilakukan di lokasi-lokasi sebagai
berikut :
1. Sumber alamiah, yaitu lokasi yang belum pernah atau masih sedikit
mengalami pencemaran.
2. Sumber air tercemar, yaitu lokasi yang telah mengalami perubahan atau

di bagian hilir dari sumber pencemar.
3. Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi penyadapan atau
pemanfaatan sumber air (Effendi, 2003).
Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya.
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air
minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha di perkotaan, industri, dan PLTA.
Pada hakikatnya, pemantauan kualitas air pada perairan umum
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan
biologi.

2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai
dengan peruntukannya menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No.20 tahun 1990.
3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu
(Effendi, 2003).
Sifat air yang penting dapat digolongkan ke dalam sifat fisis,
kimiawi, dan biologis. Sifat fisis dari air yaitu didapatkan dalam ketiga
wujudnya, yakni, bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan
bentuk gas sebagai uap air. Bentuk mana yang akan didapatkan, tergantung
keadaan cuaca yang ada setempat. Sifat kimia dari air yaitu mempunyai
pH=7 dan oksigen terlarut (=DO) jenuh pada 9 mg/L. Air merupakan
pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut di dalam air. Air
juga merupakan cairan biologis, yakni didapat di dalam tubuh semua
organisme. Sifat biologis dari air yaitu di dalam perairan selalu didapat
kehidupan, fauna dan flora. Benda hidup ini berpengaruh timbal balik
terhadap kualitas air (Slamet, 2004)

BAB III
PEMBAHASAN

1. Sumber Air di Indonesia
1. Mata air

Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya
sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka
beberapa lama. Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur
terdapat di daerah Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.
2. Sumur dangkal (shallow wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang
kedalamannya kurang dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells)
Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang
kedalamannya lebih dari 40 meter.
4. Sungai
Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di
daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum
air baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena
kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)
Yaitu unit penampung air dalam jumlah tertentu yang airnya
berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan.
Sumber air untuk penyediaan system air minum berdasarkan kualitasnya
(Anonim, 1987), dapat dibedakan atas :

a. Sumber yang bebas dari pengotoran (Pollution).
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (Natural Purification).
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan
(Artificial Treatment).
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air
minum adalah
1. Air hujan
Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami
pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.
2. Air permukaan tanah (surface water)
Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum
melalui pengolahan karena mudah tercemar. Untuk mengetahui potensi air

yang berada di sungai, waduk, danau secara pasti diperlukan data primer
disamping data sekunder yang berkaitan dengan hidrologi, yang
diantaranya meliputi :
a. Data Primer
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ,
yakni dari suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungaisungai, tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau
empang.
b. Data Sekunder
Air permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai
sumber, antara lain meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil
permukaan muka air, dan debit.
3. Air dalam tanah (ground water)
Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air sumur dalam. Air sumur
dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah
tercemar. Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan
panjang adalah air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat
langsung diminum, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan kualitasnya. Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini
adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi air asin
dan air laut yang membuat sumber air jadi asin, biasanya daerah-daerah
sekitar pantai.
Untuk mengetahui potensi air tanah secara pasti diperlukan data
primer disamping data sekunder yang diantaranya :
a. Data Primer
Air bawah tanah dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ
yakni dari suatu kegiatan surve lapangan berupa : evaluasi hidrogeologi,
dan hidrologi meliputi : sumur gali, mata air, dan fasilitas lain yang serupa
b. Data Sekunder
Air bawah tanah dan yang bekaitan dikumpulakan dari berbagai
sumber antara lain meliputi : Peta topografi, data hasil kegiatan pemboran,
data hasil pengukuran geofisika, data hasil pengukuran geofisika, data
fisik air kimia bawah tanah, data hidroklimatologi, data hidrologi berupa
aliran sungai dan aliran permukaan lainnya,data jenis tanah dan tanaman
penutup, data penggunaan air bawah tanah.
4. Mata air (spring water)

Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya
dapat dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution)
b. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification)
c. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan
(artificial treatment)
2. Penyediaan Air Bersih di Indonesia
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor

1405/menkes/sk/xi/2002

tentang

Persyaratan

Kesehatan

Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai
Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila
dimasak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, didapat beberapa pengertian mengenai :
1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air
baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yangmemenuhi baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk airminum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk
tinja manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang
sehat, bersih, dan produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM
merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana
dan sarana air minum.
6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun,
memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik

(kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum)
dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum
kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
7. Penyelenggaraan
pengembangan
SPAM

adalah

kegiatan

merencanakan,melaksanakankonstruksi,mengelola,memelihara,merehabilit
asi,memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik
penyediaanair minum.
8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut
Penyelenggara adalah badan usaha miliknegara/badan usaha milik daerah,
koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang
melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum.

3. Manfaat Air Bagi Kehidupan Manusia
Air bagi kehidupan manusia sangat penting berfungsi dan berperan
bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai
manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita
gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air
yang baik seperti pnghematan, tidak membuang sampah dan limbh yang
dapat membuat pencemaran air sehingga dapat mengganggu ekosistem
yang ada.
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah
udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan
tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5hari tanpa minum air.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, sekitar 73% keberadaannya.
Apabila ketersediaan air cukup, maka kehidupan akan terus berlangsung.
Selain itu, manfaat air bagi kehidupan manusia :


Air dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, minum, dan mengepel
lantai dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah.



Air juga digunakan untuk mengairi segi pertanian dan pertanakan. Petani
memanfaatkan

air

untuk

mengairi

lahan

pertanian

dan

juga

perkebunannya. Bertenak juga membutuhkan air guna menghidupi hewanhewan ternaknya.



Air sangat penting bagi transportasi. Sebuah kapal berlayar membutuhkan
air sebagai media transportasinya. Selain itu, perairan di kalimantan
dimanfaatka sebagai sarana transportasi yang vital.



Air pun terasa sangat penting bagi sarana rekreasi dan olahraga. Ada
beberapa cabang olahraga yang dilombakan dan harus dilakukan didalam
air.



Air juga dimaanfaatkan untuk keperluan industri, pemadam kebakaran,
tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang
menyerang manusia juga dapat ditularkan dan disebarkan melalui air.
Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimanamana.

4. Persyaratan Air Bersih
a. Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya
disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin
keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang
terkandung di dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan
lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning ,
air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin
menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan
adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam
diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
4. Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari
jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan
organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.

5. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya
rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh
air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
6. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat,
senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan
radioaktif.
7. Kesadahannya

rendah.

Kesadahan

air

dapat

diakibatkan

oleh

kandungan ion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat
dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di
bagian

dasar

peralatan

yang

dipergunakan

untuk

merebus

air

terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ionion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air
dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada
peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium,
ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang
banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena
dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati.
Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat
sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan
dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang
diizinkan terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm
( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005
– 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150
ppm.
8. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu
bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri
lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera,
typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu
hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.

b.

Parameter Air Layak Dikonsumsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air
yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES
416/1990 terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi, parameter
mikrobiologis.
1. ParameterFisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih,
tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya
sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan
endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka
sangat mungkin air telah tercemar.
2. Parameter Kimia
Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel
terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb,
Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan
detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu
logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam
biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama
saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama
dirusak
3. Parameter Mikrobiologis
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli,
Clostridium perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat

membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu
beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri
ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan
kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi
tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran
bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. typhii
(penyebab typhus), kolera, dan disentri.
Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air
yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau
kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air
adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan
chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk
kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral
yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari
sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut mineral
nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diuraikan oleh
tubuh.
Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak
dikeluarkan, maka seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam
tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh. Misal bila mengendap di
mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu mengakibatkan batu
ginjal/batu empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan
pembuluh darah,tekanan darah tinggi, stroke, pada otak mengakibatkan
Parkinson, pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.
Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi
memiliki kadar TDS

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

PENATAAN PARKIR DI KAWASAN PEMANDIAN AIR HANGAT PRATAAN KABUPATEN TUBAN

6 113 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

HUBUNGAN ANTARA KONDUKTIVITAS, TDS (Total Dissolved Solid) DAN TSS (Total Suspended Solid) DENGAN KADAR Fe2+ DAN Fe TOTAL PADA AIR SUMUR GALI

16 162 80

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT DAN TEMULAWAK MELALUI AIR MINUM TERHADAP GAMBARAN DARAH PADA BROILER

12 105 39