Aturan Kode Etik Akuntan Akuntan

Aturan Kode Etik Akuntan

Putri Dian Cecilia Alex 1613085
Regina Laurens

1613056

Lidia windiati Ongiwarno 1613036
Elika Ruslim 1613140
Kelas : C

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS ATMAJAYA MAKASSAR

2018

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena
berkat dan rahmat nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah etika bisnis dengan
judul Persediaan : Makalah Aturan Kode Etik
Kami Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi para pembaca. Amin.
Makassar , 24 Januari 2018
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran
manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Dalam menjalankan
profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar menjalankan tugas,
hak, kewajiban dan fungsinya. Namun, menjadi seorang akuntan bukanlah
hal yang mudah.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi
yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi
pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang
bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau

mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun kode etik yang
harus dipenuhi oleh seorang akuntan akan dibahas dalam makalah ini.
Rumusan Masalah
1.

ApakahpengertianKodeEtikAkuntan?

2.

Apa jenis-jenis profesi akuntan?

3.

ApakahPrinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia?

4.

Apa Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional ?


5.

Apakah aturan Etika dalam Akuntan?

6.Apakah RUU profesi akuntan?
Tujuan

1.Untuk menjelaskan pengertian Kode Etik Akuntan
2.Untuk menjelaskan jenis-jenis profesi akuntan
3.Untuk menjelaskan Prinsip Etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia
4.Untuk mengetahui Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional
5.Untukmenjelaskanaturan Etika dalam Akuntan
6.Untuk menjelaskan RUU akuntan

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Kode Etik Akuntansi
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak

benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang
harus dihindari.
Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di
Indonesia dalam memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur
hubungan antara akuntan publik dengan klien, antara akuntan publik dengan
rekan sejawat dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri
dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab,
pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari
dalam profesi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang
segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas
yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin
mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat.

Kantor AkuntanPublik (KAP) adalahsuatubentukorganisasiakuntanpublik
yang memperolehizinsesuaidenganperaturanperundangan-undangan yang
berusaha di bidangpemberianjasaprofesionaldalampraktikakuntan public.
IAI (IkatanAkuntan Indonesia) adalahwadahorganisasiprofesiakuntan

Indonesia yang diakuipemerintah.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan
yang tidak profesional. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi
tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai
tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi:
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai
jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
1.

Kualitas Jasa

Terdapatkeyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
1.

Kepercayaan


Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Dua sasaran pokok dari kode etik yaitu:
1.

Kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan
dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja
dari kaum profesional,

2.

kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari
perilaku buruk orang-orang yang mengaku diri profesional.

Jenis-Jenis Profesi Akuntan:

Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang

menyediakan jasa audit yang bersifat independen, yaitu memberikan jasa
untuk memeriksa, menganalisis, kemudian memberikan pendapat / asersi
atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa
bertugas atau bekerja di perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen
bertugas untuk membuat laporan keuangan di perusahaan.
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas
atau bekerja di lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh
Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya. Akuntan manajemen

bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak – pihak
yang membutuhkan.

Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan
oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut.
Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu

manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
Konsultan SIA / SIM
Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar
pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal
yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang
Konsultan SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi
komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan
sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM
hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.
Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh
unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan
yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan

yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan
pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan
Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi

pajak.
Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang
mengatur pelaksanaan pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika
disahkan dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan aturan etika
disahkan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan.
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh
Badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
menerapkan aturan etiks, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
Adapun prinsip-prinsip etika profesi IAI sebagai berikut :
Tanggung Jawab Profesi
Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota
harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara sensitif.
Kepentingan Publik
Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana
publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit,
pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan,
dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan


dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan
utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham
bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai
dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi
tersebut.
Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota
dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan
seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang
tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa
yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka
atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh
pihak lain.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
berhati-hati, untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional
Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk
melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya.
Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan
konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap
kesehatan dan keselamatan.
Hindari menyakiti orang lain.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak
diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak
lingkungan yang tidak diinginkan.
Bersikap jujur dan dapat dipercaya

Kejujuran merupakan komponen penting
dari kepercayaan.Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat
berfungsi secara efektif.

Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi
Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan
prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat
perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual.
Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari
kekayaan intelektual.

Menghormati privasi orang lain
Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan
pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah peradaban.
Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah
satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau,

secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan
dengan pelaksanaan tugas seseorang.
Aturan Etika
Independensi, Integritas, Obyektivitas
Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan
sikap mental independen didalam memberikan jasa profesional
sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik yang
ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi
independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).
Integritas dan Objectivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan
integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interst) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material
(material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
Standar Umum
Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian
jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat
diselesaikan dengan kompetensi profesional.

Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan
pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan
profesional.
Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan
mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa
profesional.
Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data
relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau
rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan
atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum atau
Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat
penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data secara
keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan
pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan
atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam
kondisi tersbeut, anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam
butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data
akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan

cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis),
serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum
akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
Tanggung Jawab kepada Klien
Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan
untuk:
1.

Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai
dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip
akuntansi.

2.

Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti
panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan
anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.

3.

Melarangrevi ew praktik profesional (review mutu) seorang anggota
sesuai dengan kewenangan IAI atau

4.

Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau
pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang
dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegasan disiplin anggota.

Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan
perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

Komunikasi Antarakuntan Publik
1.

Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik
pendahulu bila akan mengadakan perikatan (engagement) audit
menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang
sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan
yang berlainan.

2.

Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis
permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.

Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang
jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh
akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila perikatan
tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-undangan atau
peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
Tanggungjawab dan Praktik Lain
Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
1.Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi, Iklan, Promosi, dan Kegiatan
Pemasaran lainnya.
2.Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan
mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan
kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.

RUU PROFESI AKUNTAN
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen
Keuangan (DepKeu) mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri
Keuangan (PMK)No.17 Tahun 2008 yang mewajibkan akuntan dalam
melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar Profesi
Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi
profesi berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP
berstandar kepada International Auditing Standart.
APLIKASI KODE ETIK
Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa
pemberhentian praktek audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar
kode etik dan standar profesi akuntan, tidak berarti seorang akuntan
dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang memegang gelar akuntan,
wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para akuntan
publik yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan kebijakan
pemerintah. Etika yang dijalankan dengan benar menjadikan sebuah
profesi menjadi terarah dan jauh dari skandal.
Sanksi Administratif dalam UU No. 5 tahun 2011 :
1.

Rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, jika AP
melakukan pelanggaran ringan sebagaimana ketentuan Pasal 13,17,
19 ,25,27,32,34,35 UU No. 5 tahun 2011 dan melakukan pelanggaran
terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik yang
tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.

2.

Sanksi tertulis yang dikenakan pada pelanggaran sedang. AP dan KAP
tsb melanggar ketentuan Pasal 4, 30 ayat (1) huruf a,b,f, Pasal 31 dan
melakukan pelanggaran SPAP serta kode etik yang berpengaruh
terhadap laporan yang diterbitkan namun tidak signifikan.

3.

Sanksi Pembatasan Pemberian Jasa kepada suatu jenis entitas
tertentu, seperti bank, pasar modal jika AP dan KAP melakukan
pelanggaran cukup berat. Pelanggaran yang dimaksud, jika AP dan KAP
melanggar SPAP dan kode etik yang berpengaruh terhadap laporan yang
diterbitkan.

4.

Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau
KAP tersebut tidak diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti
jasa audit umum atas laporan keuangan selama 24 bulan. Bila dalam
kurun waktu 3 tahun melakukan tindakan yang sama, AP dan KAP tsb
akan digolongkan melakukan pelanggaran cukup berat.

5.

Sanksi kelima pembekuan ijin. AP atau KAP yang dikenakan sanksi ini
jika melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran ketentuan Pasal
9,28, 29,30, ayat (1) huruf c,e,g,h ,i UU no 5 tahun 2011 tentang
Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran terhadap SPAP serta kode
etik yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Sanksi
pembekuan izin diberikan paling banyak 2 kali dalam waktu 48 bulan,
namun jika masih melakukan hal yang sama maka akan dikenakan sanksi
pelanggaran berat, ijinnya akan dicabut.

6.

Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP
melakukan pelanggaran sangat berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1)

huruf d, j UU Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran SPAP serta
kode etik yang berpengaruh sangat signifikan terhadap laporan yang di
terbitkan.
Adapun sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP
no 1 tahun 2013 tentan PNBP (pendapatan Negara bukan pajak) di
lingkungan Kementerian Keuangan.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi
akuntansi. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi mempunyai kode
etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur
etika profesi tersebut.
Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode
etik tidak selalu berarti melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan
diperiksa oleh majelis kode etik dari setiap profesi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://raveltglory.blogspot.com/2012/11/kode-etik-profesi-akuntansi.ht
ml?m=1
http://akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=401&t=Tujuh%20S
anksi%20Administratif%20%20Siap%20Ancam%20AP%20&%20KAP&kat
=Organisasi
http://aticia.blogspot.com/2010/01/etika-merupakan-suatu-ilmu-yang.ht
ml