TATA SURYA (1) Planet di tata surya Planet di tata surya

TATA SURYA
Dalam ilmu astronomi, tata surya kita hanyalah satu sistem dari beberapa sistem lain yang ada dalam
alam semesta. Tiap-tiap tata surya tersebut memiliki anggota, susunan, serta karakteristik tersendiri
yang mungkin saja berbeda dengan tata surya lainnya. Misalnya saja, planet bumi yang kita tinggali ini,
bersama-sama dengan planet lainnya berada dalam satu sistem tata surya dimana Matahari yang
menjadi pusatnya. Matahari memberikan sinar dan suhu yang merupakan sumber kehidupan, sekaligus
sumber energi bagi tata surya. Itulah mengapa sehingga tata surya kita ini disebut dengan sistem tata
surya Matahari (solar system)
PENGERTIAN TATA SURYA
Secara sederhana, tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari, 8 buah planet,
planet-planet kecil, satelit, asteroid, komet, meteor, dan berbagai benda ruang angkasa lainnya. Pusat
dari tata surya adalah matahari. Anggota tata surya yang lain beredar mengelilingi matahari. Tata surya
kita ini hanyalah satu dari beberapa tata surya lainnya yang berada dalam galaksi bimasakti.
Benda-benda dalam tata surya tertarik oleh matahari karena gaya gravitasi. Massa matahari sangat
besar daripada benda-benda langit di dalam tata surya sehingga matahari memiliki gaya gravitasi yang
terbesar. Gaya gravitasi matahari membuat benda-benda langit tertarik ke pusat matahari. Akan tetapi,
benda-benda langit yang termasuk ke dalam tata surya, ternyata hanya bergerak mengelilingi matahari
dalam lintasan atau orbit tertentu, yakni berbentuk elips.
SUSUNAN SISTEM TATA SURYA
Tata surya dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara terstruktur tersusun oleh benda-benda
langit yang menjadi anggotanya. Diameter tata surya sekitar 30 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah

jarak yang ditempuh oleh cahaya selama setahun, yakni 9,46 triliun km. Silahkan kalikan nilai ini
dengan 30, maka hasilnya adalah panjang diameter dari tata surya kita. Benda-benda langit tersebut
terdiri dari; Matahari, planet, satelit, asteroid, meteor, komet, dan benda-benda angkasa lainnya.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing benda langit dalam sistem tata surya tersebut:
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya, yang merupakan bintang sejati karena dapat memancarkan cahaya
sendiri. Matahari menjadi anggota tata surya yang terbesar, karena hampir seluruh massa tata surya
terkumpul pada matahari (98%). Matahari sebagai pusat tata surya adalah jenis bintang generasi kedua.
Matahari terbentuk kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu berbentuk gumpalan gas yang berpijar yang
terdiri dari gas, terutama gas hidrogen. Menurut para ahli astronomi, bahan pembentuk matahari ini
berasal dari ledakan bintang generasi pertama. Matahari memiliki diameter sepanjang 1.392.500 km,
kira-kira ukuran ini 109 kali diameter bumi dan sepuluh kali lebih besar dari planet Jupiter.
Secara umum, matahari tersusun oleh beberapa lapisan yang terdiri dari; korona, kromosfer, fotosfer,
dan lapisan inti.
a. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Bentuk korona seperti mahkota dengan warna keabuabuan dan bisa terlihat saat terjadi gerhana matahari total. Ketebalannya sekitar 700 ribu km dan
suhunya mencapai 1 juta Kelvin.
b. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai

atmosfer matahari. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang
mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
Ketebalannya sekitar 2000 km dan suhunya mencapi 4.500 kelvin.
c. Fotosfer

Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu
memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mencapai 6.000 Kelvin dan memiliki
ketebalan sepanjang 300 km.
d. Inti Matahari
Inti matahari adalah lapisan paling dalam dari matahari tempat berlangsungnya reaksi fusi yang
menghasilkan energi bagi matahari. Meskipun volumenya hanya seperlima puluh volume seluruh
matahari, tetapi massa inti ini sangat besar yakni setengah dari massa matahari seluruhnya. Bagian inti
ini membangkitkan 99% energi yang dibangkitkan oleh matahari.
2. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu dan bergaris tengah
lebih dari 4000 km. Planet memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Dahulu diketahui ada 9
planet, tetapi baru-baru ini diputuskan Pluto tidak termasuk dalam keluarga planet Bimasakti yang
mengelilingi matahari. Peredaran planet mengitari matahari mengikuti lintasan berbentuk bujur telur
atau elips. Pusat lintasan peredaran itu adalah Matahari. Peredarannya teratur sehingga tidak mungkin
terjadi benturan dan gerak planet mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.


Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam
adalah planet yang garis edarnya terletak di antara matahari dan bumi, anggotanya Merkurius dan
Venus. Planet luar adalah planet yang garis edarnya di luar peredaran bumi dan terdiri dari Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Berikut ini profil dari masing-masing planet tersebut:
Merkurius

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan
memiliki diameter 4.862 km sehingga merupakan planet terkecil.

Jarak planet Merkurius dengan Matahari sekitar 58 juta km.
Merkurius membutuhkan 88 hari untuk berputar mengelilingi Matahari
satu kali.

Karena letaknya yang cukup dekat dengan Matahari, permukaan
Merkurius banyak terdapat kawah-kawah besar.





Merkunus terlihat paling terang dari Bumi dan kadang-kadang menampakkan diri sebagai titik
kecil saat Matahari terbenam atau fajar menyingsing.

Suhunya di siang hari mencapai 430°C, tetapi di malam hari mencapai -170°C.

Merkurius tidak memiliki satelit.


Venus
Venus terletak antara orbit Merkurius dan orbit Bumi, memiliki garis
tengah sekitar 12.100 km dan merupakan planet terdekat dengan Bumi.

Ukurannya yang hampir sama dengan Bumi membuatnya disebut
sebagai Bumi kebar.

Dengan jarak 108 juta km dari matahari, Venus membutuhkan waktu
225 hari untuk sekali berevolusi mengelilingi matahari

Suhu permukaan Venus dapat mencapai 480 derajat Celsius sehingga
sangat kering.







Venus merupakan planet putih yang bercahaya terang, tampak indah dan cemerlang.
Planet ini tampak menjelang Matahari terbit atau beberapa saat sesudah Matahari tenggelam.
Orang menamakannya bintang fajar atau bintang timur atau bintang kejora.

Bumi

Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki
kehidupan, serta permukaannya terdiri dari lautan dan daratan.

Permukaan bumi akan terlihat berwarna hijau kebiru-biruan jika
dilihat dari angkasa luar. Bentuk bumi bulat dan bergaris tengah 12.750
km.

Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km dan 2/3 luas

permukaan bumi ditutupi lautan.

Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer. Kandungan atmosfer
terdiri dari gas, yaitu oksigen dan nitrogen. Jenis gas lain tidak terlalu
besar volumenya.

Atmosfer melindungi bumi dari sinar radiasi matahari yang membahayakan benda-benda langit
yang tertari oleh gaya gravitasi bumi. Lapisan atmosfer juga menjaga suhu bumi di siang hari tidak
terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin

Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.


Mars







Keadaan Mars hampir mirip dengan bumi sehingga para ahli
menyelidiki apakah di mars terdapat kehidupan
Planet Mars berwarna kemerah-merahan dan memiliki garis tengah
sekitar 6.780 km.
Jaraknya dengan matahari sekitar 228 juta km dan membutuhkan
waktu 687 hari untuk mengelilingi matahari.
Permukaan Mars juga kering seperti venus
Mars memiliki lapisan atmosfer yang tipis.
Jupiter terdapat kumpulan benda langit kecil yang disebut asteroid atau

Di antara Mars dan
planetoid.

Suhu Mars tidak terlalu tinggi, pada siang hari maksimal -13 derajat celsius dan pada malam
hari -80 derajat celsius.

Mars mempunyai dua satelit, Demos dan Fobos, dan sebuah gunung Olympus yang tinginya
dua kali tinggi gunung Everest.



Jupiter







Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dan berwarna
kekuning-kuningan.
Garis tengahnya 11 kali diameter Bumi atau sekitar 143.000 km.
Dengan jarak 778 juta km dari Matahari, Jupiter membutuhkan 12
tahun untuk mengelilingi matahari.
Atmosfer Jupiter banyak mengandung gas hidrogen dan helium
Karena batas permukaan Jupiter dan atmosfernya yang kurang jelas,
Jupiter menyerupai bola gas yang amat besar.
Jumlah satelit Jupiter ada 16 dan yang terbesar adalah Ganymeda.

Saturnus








Uranus

Saturnus termasuk planet nomor dua terbesar dalam tata surya.
Saturnus dikelilingi sebuah cincin raksasa yang terdiri dari debu-debu
dan partikel-partikel kecil berwarna kekuning-kuningan.
Memiliki garis tengah 120.000 km dan jaraknya 1.428 juta km dari
Matahari.
Untuk berevolusi, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun.
Saturnus memiliki 21 satelit dan yang terbesar adalah Titan.
Suhu permukaan Saturnus cukup dingin, sekitar -145 derajat celsius.










Uranus memiliki garis tengah sekitar 51.1118 km.
Jarak Uranis dengan Matahari kira-kira 2.869 juta km.
Uranus mengelilingi Matahari sekali edar membutuhkan waktu
sekitar 84 tahun.
Arah rotasi Uranis berlawanan dengan planet lain.
Permukaan Uranus selalu diliputi awan tebal.
Suhu permukaan planet tersebut mencapai -180 derajat celsius.
Uranus memiliki lima belas buah satelit dan yang terbesar adalah
Ariel.

Neptunus








Jika dilihat menggunakan teleskop, Neptunus tampak berwarna
kehijau-hijauan.
Neptunus memiliki jarak dengan Matahari sekitar 4.495 juta km dan
garis tengahnya 48.600 km.
Suhu permukaannya lebih dingin dari Uranus, yaitu sekitar -190
derajat celsius.
Untuk sekali berevolusi, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun.
Keadaan Neptunus kurang banyak diketahui.
Satelit Neptunus ada dua, Triton dan Nereid.

3. Satelit

4. Asteroid

5. Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet
ketika beredar mengelilingi matahari. Selain itu,
satelit juga berputar pada sumbunya. Satelit dibagi
menjadi dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit
buatan. Satelit alam adalah satelit yang secara alami
ada di dalam sistem tata surya. Contoh: bulan yang
menjadi satelit bumi. Satelit buatan adalah satelit
yang dibuat manusia. Satelit buatan dilepaskan oleh
roket dan mengorbit di sekitar bumi. Satelit buatan
digunakan untuk berbagai kepentingan, antara lain
alat komunikasi, penyiaran radio dan televisi,
pemetaan bumi dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya.
Asteroid adalah benda langit berukuran kecil yang
mengelilingi matahari dengan lintasan tertentu. Para
ahli meyakini bahwa asteroid merupakan sisa-sisa
bahan pembentuk planet. Jumlah asteroid sangat
banyak, semuanya secara teratur berkumpul
membentuk sabuk asteroid. Diameter sabuk asteroid
sekitar 100 km. Sabuk asteroid ini berbentuk
melingkar di antara Planet Mars dan Jupiter.
Sedangkan,
sabuk
lainnya
bernama Sabuk
Edgeworth-Kuiper, terletak jauh di belakang Planet
Neptunus. Sabuk asteroid memerlukan waktu sekitar
3 hingga 6 tahun untuk sekali mengitari Matahari.
Asteroid yang satu dengan lainnya terpisah sejauh
ribuan kilometer. Meskipun terpisah jauh, terkadang
asteroid-asteroid itu bertubrukan. Tubrukan tersebut
menghasilkan pecahan batu yang lebih kecil atau
disebut meteoroid.

Salah satu benda angkasa
lainnya di tata surya adalah
meteoroid.
Meteoroid
adalah benda-benda langit
berukuran
kecil
yang
melayang-layang
di
angkasa
dan
tidak
mempunyai
lintasan.
Benda ini kadang-kadang
menubruk planet termasuk
planet bumi. Meteoroid
yang masuk ke dalam
sebuah planet disebut
dengan meteor. Ketika
memasuki bumi, benda ini
tampak berpijar karena
bergesekan
dengan
atmosfer. Sebagian besar
meteor habis bergesekan
dengan atmosfer tersebut.
Adapun
yang
sempat
sampai ke permukaan
bumi
disebut
dengan
meteorit. Meteor disebut
juga bintang jatuh atau
bintang beralih.

6. Komet
Dalam sistem tata surya, komet adalah benda terjauh yang mengorbit matahari. Ada sekitar sepuluh
triliun komet. Mereka adalah salju debu sebesar gunung, tetapi tak bisa terlihat mata. Terkadang, salah
satu komet melewati bumi dan menjadi cukup besar dan terang untuk dilihat. Komet adalah campuran
kira-kira sepertiga batu berdebu dan dua pertiga es dan salu. Pada tahun 1951, Astronom Amerika, Fred
Whipple, menggambarkannya sebagai “bola salju debu” dan itulah julukan komet hingga sekarang.
Keadaan komet sudah seperti itu sejak terjadinya tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Salah satu
komet yang pernah sangat dekat dengan bumi adalah komet Halley.
Komet Halley dinamai sesuai nama Edmond Halley (1656-1742), yang mengetahui bahwa komet yang
terlihat tahun 1531, 1607, dan 1682 adalah benda yang sama. Komet Halley terlihat di langit bumi
setidaknya sudah 30 kali sejak 240 SM dan terakhir kali terlihat pada tahun 1910.
ATMOSFER
Meteorologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti
planet (termasuk bumi). Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin,
cuaca, gejala cahaya, endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir
ialah tekanan udara.
A. Pengertian Atmosfer

Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas yang
menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapiasa udara tersebut mengandung 4 unsur gas
diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.
Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata Atmos yang artinya uap air (butiran-butiran air) dan
Sphaira yang artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah lapisan gas/uap air yang
menyelimuti sebuah planet.
B. Fungsi Lapisan Atmosfer
Fungsi dari atmosfer adalah untuk melindungi keempat
unsur gas oleh grafitasi bumi dan mempertahankan serta
melindungi dari seruangan luar. Komposisi dari keempat
unsur tersebut ialah nitrogen sebesar 78%, oksigen sebesar
21%, karbondioksida sebesar 0,03% dan argon sebesar 0,9%.
Kita sederhanakan fungs dari lapisan atmosfer:
1. Pelindung bumi. Apa yang dilindungi? Melindungi agar suhu bumi tetap stabil dan menjaga agar
cuaca dan kelembaban udara di dalam bumi juga tetap stabil.
2. Penyeimbang dan penyeimbang keadaan di dalam dan di luar bumi.
3. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
4. Melindungi bumi dari serangan meteor-meteor atau benda-benda luar angkasa.
5. Menjaga agar grafitasi bumi tetap stabil.
Intinya fungsi atmosfer adalah untuk mengatur proses penerimaan panas yang berasal dari matahari.
Yaitu dengan cara menyerap sinar matahari kemudian memantulkan panas yang dipancarkan oleh
matahari.
Sekitar 34% dari 100% panas matahari yang dipantulkan akan dikembalikan ke angkasa oleh bantuan
dari atmosfer, kumpulan awan dan permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% akan diserap oleh atmosfer
dan awan.
Dan sisanya sekitar 47% mencapai permukaan bumi, artinya panas yang sampai ke kulit kita adalah
sudah mengalami penyerapan atau difilterisasi sama atmosfer dan awan.
Selain dari keempat unsur gas tersebut ada unsur lain yang menyelimuti atmosfer bumi diantaranya uap
air, krypton, neon, xinon, hidrogen dan ozon.
Perlu diketahui bahwa lapisan atmosfer dikelilingi oleh lapisan yang sangat tebal, sangking tebalnya
jarak lapisan tersebut bisa mencapai ribuan bahkan puluh ribuan kilometer dari planet ke luar angkasa.
Lapisan atmosfer planet bumi sendiri memiliki ketebalan sekitar 1000 kilo meter dari permuakaan atau
dasar bumi dan bermassa 59 x 1014 ton.
Untuk dapat mengetahui jarak antara lapisan atmosfer dengan permukaan bumi mengggunakan
radiosonde, ini khusus untuk jarak 30 km kebawah.
Namun untuk pengukuran diatas 30 km – 90 km hanya bisa menggunakan roket. Dan untuk
pengukuran diatas 90 km menggunakan satelit.
Salah satu cabang ilmu yang membahas atmosfer ialah Meteorologi. Meteorologi merupakan cabang
ilmu yang mempeljari atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti planet (termasuk bumi).
Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin, cuaca, gejala cahaya,
endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah tekanan udara.

C. Komposisi Atmosfer
Seperti yang telah disinggung diatas
bahwa atmosfer terdiri dari beberapa
komposisi. Berikut penjelasannya:
 Oksigen (O2) – Kadar oksigen
dalam atmosfer 20,95 %. Seperti
yang sudah diketahui bahwa
oksigen berfungsi untuk mengubah
bahan/zat
makanan
yang
diolah/masuk ke dalam tubuh
menjadi energi. Oksigen berasal
dari pepohonan. Oleh karena itu
kehadiran
pepohonan
sangat
membantu memlihara lapisan ozon. sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat
makanan menjadi energi hidup
 Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini adalah angka
yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia
dan hewan dan energi yang dibutuhkan tanaman.Salah satu dampak dari has karbondioksida adalah
dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu
jangan heran jika kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan
suhu pada permukaan bumi.
 Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer bumi. Ada sekitar
78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen
tidak langsung membentuk sennyawa baru dengan unsur lain.
 Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia. Kenapa?
karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk
senyawa yang lain.
 Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini
adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi.
 Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap radiasi ultra violet
dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon
hanya dapat dijangkau pada ketinggian antara 20 km – 30 km.
 Uap air (H2O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam,
sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar
berubah fase.

D. Lapisan-Lapisan Atmosfer Dan Fungsinya
Ada 4 lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Diantaranya troposfer, staratosfer, mesosfer, termosfer,
ionosfer dan eksosfer. Dari keenam lapisan atmosfer ini memiliki ciri-ciri dan fungsi serta jarak yang
berbeda antara satu lainnya. Berikut penjelasannya.
1. Lapisan Troposfer

Troposfer adalah – Manusia pada lapisan traposfer masih memungkinkan untuk bernapas. Sehingga
tidak heran kita lihat para pendaki gunung masih bisa bertahan pada lapisan ini. Namun bisa
menyebabkan rasa lelah dan keringat dingin.
Fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan ini. Lapisa troposfer
mengandung 2 senyawa kimia, yaitu karbondioksida dan uap air, 2 senyawa ini yang paling banyak
ditemukan dibandingkan dengan lapisan lain.
Lapisan troposfer terletak pada ketinggian 0 sampai 12 kilo meter diatas permukaan bumi. Troposfer
merupakan lapisan paling dasar yang dekat dengan bumi maka dari troposfer berfungsi menjaga
kestabilan udara di bumi.
Beberapa kegunaan dari lapisan ini adalah :
1.1 Munculnya Berbagai Fenomena Alam
Ada beberapa fenomena alam yang dapat terjadi pada lapisan troposfer diantaranya adalah terjadinya
angin yang sangat kencang, disusul dengan hujan deras dan petir yang silih berganti yang dimana
awalnya ditandai dengan awan yang tebal. Manusia pada dasarnya hidup pada lapisan ini.
1.2 Lapisan Pembatas (Tropopause)
Setelah lapisan troposfer, terdapat lapisan penyeimbang yang menghubungkan dengan lapisan atmosfer
dalam tingkat lebih tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini termasuk lapisan atmosfer yang
dinilai konstan. Artinya pada lapisan pembatas ini segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah
tidak ada. Sehingga dengan begitu makhluk hidup termasuk manusia tidak akan hidup maupun mampu
untuk tinggal lama.
1.3 Suhu Pada Lapisan Yang Berbeda-Beda
Bentuk bumi yang bulat, namun letaknya yang mirip dengan orang ruku’ juga menyebabkan tingkat
tingginya lapisan juga berbeda beda. Misalnya seperti jarak permukaan bumi dengan daerah kutub,
yakni hanya setinggi kurang lebih 8 kilo meter dengan suhu kelembaban udara kurang lebih -46⁰
celcius.
Lain lagi didaerah yang beriklim sedang memiliki jarak dengan troposfer sebesar 11 kilo meter dengan
suhu -50⁰ celcius. Lain lagi dengan daerah yang berada di kawasan garis khayal ekuator atau
khatulistiwa memiliki ketinggian sekitar 16 kilo meter dengan suhu kurang lebih -50⁰ celcius.
1.4 Keadaan Suhu Lapisan Troposfer
Sebagaimana manfaat dari troposfer adalah menyeimbangkan suhu dan udara, namun pada lapisan
troposfer tidak bisa menyeimbangkan suhu atau temperatur.
Maka dari itu kita saksikan bahwa adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan lainnya.
Contohnya saja jika kita berada di posisi yang tinggi secara otomatis akan merasakan temperatur yang
dingin, sedangkan kalau kita berada di bawah akan merasa temperatur yang panas. Perlu diketahui
setiap lapisan pada atmosfer mememiliki sub/bagian lapisan khusus diantaranya:
 Lapisan dengan jarak 0-1 kilo meter diatas permukaan bumi disebut lapisan planet air.
 Lapisan dengan jarak 1 – 8 kilo meter disebut lapisan konveksi (perputaran udara).

Lapisan dengan jarak 8 – 12 kilo meter disebut dengan lapisan tropopause. Pada lapisan ini udara
tidak akan ditemukan.
2. Lapisan Stratosfer


Statosfer adalah – Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ditempai oleh ozon. Lapisan statosfer
berfungsi sebagai pelindung dari gelombang radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan jika terkena
kulit manusia. Lapisan ozon akan menipis jika aktifitas di dunia banyak melakukan pengrusakan seperti
penebangan pohon secara massif. Lapisan yang berada di atas sub lapisan tropopause, troposfer.
Beberapa karakteristik lapisan ini adalah :
2.1 Tempat Lapisan O3 (Ozon)
Banyak dari kita tidak begitu menyadari
bahwa lapisan ozon yang kita kenal
merupakan sub/bagian dari lapisan
stratosfer. Lapisan ozon tereltak pada jarak
35 kilo meter diatas permukaan bumi.
Perbedaan temperatur akan mulai tampak
pada lapisan ini contohnya saja perbedaan
tekanan, udara dan suhu. lapisan ini
mempunyai pengaruh yang sangat penting,
kenapa? Karena pada lapisan ini cahaya
dari matahari tidak akan langsung masuk permukaan bumi, melainkan akan diserap. Seperti pada kasus
yang ada pada akhir akhir ini sebagai bentuk akibat dari global warming, bahwa lapisan ozon di
khawatirkan bolong. Sinar ultraviolet yang masuk melalui celah tersebut, mampu meningkatkan resiko
kanker kulit serta penyakit berbahaya lain.
2.2 Lapisan Pembatas Stratopause
Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosper juga memiliki lapisan pembatas. Pada lapisan ini suhu
relatif stabil, yaotu kisaran suhu 5⁰C. Sub/bagian Stratosfer adalah sebagai berikut:
1. Lapisan isotherm
2. Lapisan panas
3. Lapisan campuran
teratas
3. Lapisan Mesosfer
Mesosfer adalah

lapisan pada ketinggin
50 kilo meter sampai
dengan 75 kilo meter
diatas permukaan bumi.
Lapisan ketiga dari
atmosfer
ini terjadi
penurun suhu yang
cukup signifikan setiap
bertambahnya
ketinggian. Suhu pada
lapisan mesosfer bisa

mencapai 0,4°C setiap pada ketinggian 100 meter. Jika anda bertanya kenapa meteor yang sangat
besar dapat hancur sebelum masuk ke bumi?
Alasannya adalah pada lapisan mesosfer setiap benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai
menjadi debu. Karena pada lapisan ini pada ketinggian terendah mesosfer suhu berkisar 10°C dan jarak
tertinggi bersuhu -120°C.
Apa saja ciri-ciri dari lapisan mesosfer? Mesosfer memiliki ciri-ciri ketinggian lapisan antara 50 kilo
meter sampai 75 kilo meter. Dan pada lapisan ini suhu tidak stabil, setiap jarak 100 meter maka suhu
akan berkurang 0,4°C.
Apa saja yang menjadi karakteristik lapisan mesosfer? Berikut penjelasannya:
3.1 Pelindung Bumi Dari Benda Luar Angkasa
Bagaimana cara lapisan mesosfer melindungi bumi dari luar angkasa? Caranya adalah dengan
memanfaatkan ketidakstabilan suhu pada tiap 100 meter. Sehingga bagi benda luar angkasa yang
hendak masuk akan menjadi hangus dan bahkan menjadi debu sebelum sampai ke bumi.
3.2 Perubahan Cuaca Dan Suhu
Di nilai cukup ekstrim keadaan suhu dan cuacanya, yakni berkisar antara 10°C dan jarak tertinggi
bersuhu -120°C.
3.3 Lapisan Pembatas Mesopause
Sama seperti 2 lapisan sebelumnya lapisan mesosfer berbatasan langsung dengan termosfer. Artinya
pada lapisan ini sama sekali tidak ada udara.
Bagian mesosfer yang berbatasan langsung dengan termosfer adalah lapisan mesopause atau bisa juga
disebut lapisan peralihan.
4. Lapisan Termosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah – lapisan
dimana terjadinya ionisasi
partikel-partikel
sehingga
akan memberikan efek pada
perambatan atau pemantulan
gelombang radio, baik itu
gelombang radio dengan
frekuensi rendah maupun
tinggi.
Lapisan termosfer terletak
pada ketinggian 80 kilo meter
sampai 100 kilo meter. Setelah
adanya lapisan mesosfer,
terdapat lapisan yang lebih
jauh dari mesosfer.
Tahukah anda tentang aurora?
Nah, pada lapisan termosfer aurora dapat terbentuk. Berikut penjelasannya:
4.1 Muncul Aurora
Lapisan termosfer juga disebut dengan ionosfer. Ini disebabkaan adanya proses ionisasi pada partikel
ataupun molekul.
Adanya proses ionisasi sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai reaksi penambahan dan
pengurangan elektron yang nantinya akan menghasilkan cahaya berwarna-warni yang indah. Cahaya
ini disebut dengan sebutan aurora.
4.2 Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada lapisan termosfer adalah berkisar antara 40°C sampai dengan 1232°C.
4.3 Bermuatan Listrik
Lapisan ionosfer terjadi banyak sekali proses ionisasi. Hal ini menyebabkan lapisan ini bermuatan
listrik akibat adanya proses dan kegiatan ionisasi.
4.4 Tempat Pemantulan Gelombang Radio
Banyak perusahan media televisi maupun radio memanfaat lapisan ini untuk pemantulan gelombang
radio. Pada lapisan ini terpantul gelombang radio panjang maupun pendek yang mana berada pada sub
lapisan Kennelly dan Appleton.
4.5 Sub/Bagian Lapisan Ionosfer:
1. Lapisan Kennelly Heavyside atau di kenal dengan lapisan E yang berada pada ketinggian 100 kilo
meter sampai dengan 200 kilo meter dari permukaan bumi
2. Lapisan Appleton atau biasa di kenal dengan lapisan F yang berada pada jarak 200 kilo meter
sampai dengan 400 kilo meter dari permukaan bumi
3. Lapisan Atom yang berada pada jarak 400 kilo meter sampai dengan 800 kilo meter.

5. Lapisan Eksosfer
Eksosfer adalah –
lapisan terakhir
yang
menyelimuti bumi dengan jarak diats 800 kilo
meter sampai dengan 3260 kilo meter.
Apa saja yang terjadi pada lapisan eksosfer? Pada
lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara gas
yang ada di luar angkasa.
Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan
eksosfer rendah karena jaraknya yang cukup jauh
dari permukaan bumi. Inilah sebabnya
kenapa pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat
kecil.
Karena pada lapisan eksofer mulai terjadinya
interaksi yang sangat keras dengan susunan gas-gas
yang ada di luar angkasa.
Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer. Sehingga munculnya cahaya redup pada lapisan
u=ini disebabkan karena unsusr hidrogen sanagt sedikit. Cahaya redup ini dikenal dengan cahaya
zodiakal dan gegenscherin.
Cahaya redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari cahaya matahari yang mana
kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik dan tidak terhitung jumlahnya. Perlu diketahui
lapisan eksosfer merupakan lapisan paling panas daripada 4 lapisan lainnya.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat
berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
6. Apa Fungsi Lapisan Ozon?
Lapisan ozon adalah lapisan gas O3 yang berada pada tingkatan stratosfer yang secara alami
menyelimuti atau melindungi permukaan bumi sinar atau radiasi ultraviolet yang berasasal dari
matahari.
Ozon yang berada pada lapisan troposfer bisa membawa dampak negative. Hal ini disebabkan dapat
membentuk kabut asap yang sangat berbahaya bahkan bersifat beracun.
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang indsutri yang menghasilkan gas ozon dan melepaskannya
ke udara sehingga dengan begitu dapat mencemari lingkungan.
Namun karena jumlah ozon ini hanya 90% dari total ozon yang ada di Bumi dan terletak apda
ketinggian 20 km maka dapat dijadikan tameng yang sering disebut oleh kalangan ahli bumi yaitu
staratospheric ozone.
Tahukah kamu, apa fungsi dari lapisan ozon? Ada sebanyak 3 fungsi lapisan ozon diantaranya adalah:
1. Menyerap setiap radiasi atau sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi.
2. Melindungi bumi dari benda luar angksa semisal meteor yang akan jatuh ke bumi.
3. Menetralkan atau menstabilakan suhu di permukaan bumi sehingga global warming dapat
diatasi.
Lapisan ozon sangat penting bagi makhluk yang ada di bumi. Karena lapisan ozon melindungi bumi
dari sinar atau radiaso ultraviolet atau disingkat UV-B yang sangat berbahaya bagi makhluk yang ada
di bumi.
Panjang gelombang UV-B yaitu pada kisaran 280-315 nano meter, sebagian dari panjang gelombang ini
diserap oleh ozon. Sehingga dengan demikian hanya sedikit yang mencapai ke permukaan bumi.
Apabila radiasi yang masuk ke bumi tanpa diserap oleh lapisan ozon maka akan menyebabkan terkena
kanker kulit, katarak dan dapat mengurangi sistem imun tubuh manusia.
Selain itu pancaran atau paparan UV-B mampu juga merusak kehidupan tanaman, organisme eukariotik
atau sel satu dan tatanan ekosistem perairan.
Berbeda halnya paparan ultraviolet yang dengan panjang gelommbang 315-400 nano meter yang kita
singkat dengan UV-A, maka pancaran ini tidak diserap oleh lapisan ozon.
Karena pada panjang gelombang tersebut dariasi UV-A sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
makhluk yang ada di bumi. Inilah kenapa lapisan ozon itu sangat penting.
Karena lapsian ozon mampu menyerap sinar ultraviolet dari matahari untuk melindungi radiasi yang
tinggi sampai ke permukaan bumi.

6.1 Apa Penyebab Dan Dampak Yang Terjadi Dari Penipisan Lapisan Ozon?

Kekhawatiran para ilmuwan terbukti dengan ditemukannya salah satu penyebab menipisnya lapisan
ozon yaitu adanya senyawa CFC atau kloro fluoro karbon yang mana biasa digunakan oleh pendingin
dan gas pendorong spray aerosol.
Apabila senyawa ini dilepas ke udara maka senyawa tersbut akan dipecah oleh sinar matahari yang
akan menyebabkan molekul klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molek-molekul ozon (O3).
Setiap satu molekul CFC mampu memecah dan menghancurkan hingga seratus ribu (100.000) molekul
ozon. Sehingga, apabila ini terus terjadi, maka lapisan ozon akan terus menipis bahkan bisa sampai
berlubang.
Begitu berbahayanya lapisan ozon ini, sehingga para ilmuwan terus mengkampanyekan agar
penggunaan CFC dikurangi dan penanaman hutan terus ditingkatkan.
Apabila lapisan ozon menipis maka akan berdampak pada lemahnya penyerapan sinar UV-B yang
masuk ke permukaan bumi. Radiasi dari UV-B ini yang kemudian akan membuat efek pada kesehatan
manusia.
Tidak hanya berdampak pada manusia, namun seluruh tatanan ekosistem juga berpengaruh diantaranya
kehidupan laut jadi tidak stabil, dapat mengurangi hasil pertanian dan hutan.
Efek yang paling berbahanya bagi manusia yaitu peningkatan penyakit kulit dan dapat merusak mata
sehingga timbul penyakit kataraks dan dapat paling besarnya dapat melemahkan sistem imunisasi tubuh
manusia.
Dampak yang terjadi bagi pernian diantaranya dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia.
Tanaman akan mengalami penurunan produktifitas yang ditandai dengan mengkerdilnya bentuk
tanaman.
Dampak dari perairan, dapat membunuh secara tidak langsung anak ikan, kepiting dan udang yang ada
di lautan. Dan akan mengurangi salah satu sumber makanan hewan yakni plankton.
Selain gas CFC, efek rumah kaca juga sebagai penyebab menipisnya lapisan ozon. Dengan begitu
banyaknya dampak dari menipis lapisan ozon, maka menyebabkan organisasi dunia mengambil
langkah dan membentuk suatu badan bernama UNEP (United Nation Enviroment Programme).
Badan ini merupakan badan di bawah naungan PBB yang bergedak dibidang program perlindungan
lingkungan dan alam. Dengan mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh menipisnya lapisa ozon.
Maka kita diharakan dapat menjaga dan memelihara bumi dengan mengurangi penggunaan CFC dan
efek rumah kaca.

E. Klasifikasi Struktur Lapisan Bumi
Agar dapat memahami
lebih
jauh
tentang
atmosfer,
maka
ada
baiknya juga kami disini
menjelaskan tentang bumi.
Apa itu bumi?
Bumi adalah salah satu
dari planet dalam tata
surya yang terletak di
galaksi bima sakti atau the
Milk Ways atau kabut
putih.
Dalam hal ini bumi
menduduki
peringkat
ketiga
dari
matahari.
Namun perlu diketahui
ada 200 milyar lebih
bintang yang terdapat
pada galaksi bima sakti.
Dan juga galaksi di luar
angkasanya
jumlahnya
sangat banyak.
Suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang kejadian, struktur dan komposisi batuan kulit bumi adalah
ilmu geofisika. Dalam ilmu ini menyatakan bahwa
unsur bumi telah berusia lebih kurang 4700 yang
dimulai dari proses pendinginan hingga sampai
mengalami pembekuan.
Dan bumi terus mengalami rotasi pada porosnya
selama 24 jam dan mengalami revolusi yakni
mengelilingi matahari selama 365 hari lebih 4 jam
48 menit dalam satu tahun.
Kemudian ada juga ahli geologi mengklasifikasi
bumi berdasarkan strukturnya. Mereka berargumen
berdasarkan massa gas yang lambat laun akan
mengalami proses pendinginan sehingga lamakelamaan mengeras.
Pada proses pendinginan ini telah berlangsung
selama jutaan tahun. Sehingga zat pembentuk bumi
yakni yang terdiri dari sifat kimia dan fisika sudah
memisahkan diri.
Sifat Fisik Bumi inilah yang akan kita bahas lebih lanjut di bab ini. Dari hasil penelitian ahli geologi
menyebutkan planet bumi terdiri 3 struktur lapisan yaitu dari kerak bumi, selimut bumi dan inti bumi.
1. Kerak Bumi Atau Crash
Kerak Bumi atau Crash
adalah bagian dari lapisan
bumi yang terletak di luar
permukaan
bumi.
Ketebalan lapisan ini
yakni mencapai 70 km.
Diteliti oleh para ahli
geofisik bahwa lapisan ini
terdiri dari berbagai jenis
bebatuan dan masam. Dan
juga pada lapisan iniilah
manusia dan makhluk
hidup lainnya tinggal.

Apabila kita tinjau lebih dalam lagi maka suhu di bagian paling dalam kerak bumi bisa mencapai 1.100
derajat celcius. Dan lapisan bumi yang terletak jauh 100 km di bawah kerak bumi dinamakan litosfer.
Susunan kerak bumi terdiri 2 jenis material yaitu feldfar dan mineral silikat. Lalu tanah yang kita
duduki sekarang adalah lapisan bagian kerak bumi yang berada di daerah daratan.
Tanah yang sekarang kita tempati terdiri dari berbagai jenis material padat yang telah ditimpa
olehcuaca dan banyak mengandung zat organik merupakan berasal dari pembusukan dari makhluk
hidup pada zaman purba.
2. Selubung Atau Selimut Bumi (Mantle)
Ahli geofisik sepakat menyebutkan selimut
bumi dengan sebutan astenosfer.
Dimanakah lapisan ini berada? Mereka
menjawab, lapisan ini tereletak di bawah
kerak bumi.
Ketebalan astenosfer bisa mencapai 2.900
km dan merupakan lapisan bebatuan padat
yang terdiri dari bebbagai jenis bahan yang mempunyai kandunga cairan, padatan ataupun gas dengan
suhu yang sangat tinggi.
Lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi yakni mencapai 3.000 derajat celcius. Fungsi dari selimut
bumi ini adalah melindungi inti bumi. Adapaun komposisinya terdiri dari satu jenis unsur yaitu
magnesium.
Namun perlu kami informasikan juga mantel bumi ini terdiri dari 2 lapisan yakni. Lapsian mantel atas
yang mempunyai sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman bisa mencapai 400 km dan lapisan
mantel bawah yan hanya bersifat padat dengan kedalam hingga 2.900 km.
3. Inti Bumi Atau Core
Inti Bumi atau Core adalah
bagian dari struktur lapisan
bumi yang terdiri dari
berbagai
material
cair
dengan unsur penyusunnya
adalah logam besi 90%,
nikel 8% dan berbagai jenis
material lainnya sampai
kedalaman 2900-5200 km.
lapisan inti bumi dibagi
menjadi dua yakni lapisan
initi luar atau disebut outer
core dan lapisan inti dalam
yang disebut inner core
Kedua lapisan ini memiliki
ketebal yang jauh berbeda seperti lapisan inti luar yang memiliki ketebalan bisa mencapai 2000 km dan
lapisan inti dalam yang memiliki ketebalan 2700 km.
Suhu di masing-masing inti juga berbeda. Seperti halnya suhu inti luar yaitu bisa mencapai 2200
derajat celsius dan 4700 derajat celsius untuk lapisan inti dalam.
Ahli geofisika menyebutkan susunan material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat
jenis dari meteorit logam yang terdiri dari 2 unsur yaitu besi dan nikel.
Sehingga dengan begitu para ahli sangat yakin bahwa material penyusun bumi yaitu dari dua senyawa
kimia besi dan nikel. Oleh karena itu dengan dua senyawa yang kita sebutkan tadi menyimpulkan
karaktersitik lapisan bumi memiliki sifat yang keras dan pejal.
Dan juga diselubungi oleh lapisan cair yang kental. Sama halnya dengan bagian luar ataupun atasnya
yang berupa lapisan litosfer yang memiliki sifat keras dan pejal.
Sifat Kimia Bumi terdiri dari empat bagian. Pertama bagian padat yang terdiri dari berbagai jenis
tanah dan bebatuan atau disebut litosfer. Kedua bagian yang terdiri dari berbagai jenis ekositem
perairan seperti danau, sungai dan laut disebut hidrosfer.
Ketiga bagian yaang terdiri dari udara dan menyelimuti seluruh permukaan bumi disebut atmosfer. Dan
yang keempat bagian yang ditempati oleh makhluk hidup dan organisme lainnya disebut biosfer.
Namun pada kesempatan kali ini kami cukup menjelaskan dua bagain sifat kimi abumi yaitu atmosfer
dan hisrosfer. Karena dua lapisan inilah yang cukup berperan dalam keberlangsungan kehidupan
makhluk dibumi.

Pertama, atmosfer seperti yang telah kami beritakan diatas bawhwa peran atmosfer itu sangat banyak
salah satunya adalah tempat lapisan ozon berada. Kedua, hidrosfer yang meliputi dan mengelilingi
seluruh wilayah perairan di permukaan bumi.

Yakni meliputi samudra, danau, mata air, hujan dan laut. Jadi tidak heran kita menyebutkan bumi
dilapisi oleh lapisan hidrosfer. Karena 3/4 bagian bumi ditutupi oleh air.
Sikus air di dalam bumi berada di lingkaran hidrologi. Yaitu dimulai dari air yang jatuh ke bumi
melalui hujan lalu kemudian jatuh ke samudera dan samdera. Selanjutnya mengalir ke sungai dan
kembali lagi ke atmosfer.
Air menurut ahli geologi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
 Air yang berada di permukaan bumi. Seperti air laut, sungai, danau, samudera, rawa, es dan
gletser yang ada di kutub.
 Air yang berada di udara. Seperti uap air, kabut dan berbagai jenis awan.
 Air yang berada di tanah. Seperti air mat aair, air kapiler, artois dan geiser.
Unik dan sungguh luar biasanya komposisi air yang ada di permukaan bumi tidak bertambah dan juga
tidak berkurang. Akan tetapi wujud dan tempatnya mengalami perubahan.
Perubahan wujud inilah yang kemudian membentuk suatu siklus yang disebut dengan hidrologi. Apa
itu siklus hidrologi?
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air yang dimulai dari uap hingga menjadi awan dan apabila
awan sudah mengalami proses titik jenuh maka akan jatuh membentuk air hujan lalu begitu seterusnya.
Perubahan bentuk dari siklus air yakni ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Kesemuanya ini berputar
berdasarkan siklus tadi.
LITOSFER
Litosfer merupakan Lapisan kerak bumi paling atas yang terdiri dari batuan dan mineral. Litosfer Bumi
meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumiyang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari
planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas,
dan lebih dalam dari mantel.
Terdapat dua tipe litosfer
 Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40200 km.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan sebagai berikut.
Lapisan Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat yang tersusun dari nife (nikel
dan ferrum = besi)
Lapisan Perantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Lapisan perantara
ini disebut juga lapisan Astenosfer (mantel).

Lapisan Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan astenosfer dengan ketebalan 1.200 km.
Berat jenis 2,8 g/cm kubik. Litosfer terdiri atas dua bagian :

Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun dari silikon dan alumunium. Dalam
lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit dan jenis-jenis batuan metamorf. Memiliki
ketebalan rat-rata 35 km.

Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur silikon dan magnesium.
Lapisan sial mengandung mineral foremagnesium dan batuan basalt. Memiki ketebalan ratarata 65 km.

BATUAN PEMBENTUK KULIT BUMI
Induk segala batuan ialah magma. Batuan pembentuk kulit bumi mengalami siklus atu daur ulang.
yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, menjadi batuan beku, sedimen, dan batuan
metamorf, dan kembali lagi menjadi magma. Berikut adalah siklus dari pembentukan bumi :

Magma panas keluar melalui diaterma

Lava mendingin membentuk batuan beku

Cuaca mengubah bentuk batuan

Hancuran batuan dibawa oleh sungai menuju lautan

Hancuran batuan mengendap di dasar samudra dan membentuk batuan sedimen baru.
Batuan penyusun kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
1. Batuan Beku
Batuan jenis ini adalah batuan yang terbentuk karena pendinginan magma pijar yang menjadi padat.
Berdasarkan tempat pendinginannya terdapat tiga jenis batuan beku, yaitu :
Batuan beku dalam :
pembekuannya terjadi di dalam, jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginannya sangat lambat.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna dan kompak.
Struktur mineral seperti itu disebut struktur plutonik atau granitas atau holokristalin. Batuan beku
dalam juga disebut juga batuan abyssis. Contoh : batuan granit, diorit, sienit, dan gabro
Batuan beku gang atau korok :
sisa magma yang masih cair itu meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipapipa gunung api. Kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuannya relatif cepat,
sehingga hablur-hablur (kristal-kristal) yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam. Struktur batuan
beku gang ini disebut struktur forfirit. Contoh : granit, forfirit, diorit forfirit, dan sienit
Batuan beku luar :
batuan beku macam ini terjadi dari magma yang mencapai permukaan bumi, kemudian membeku.
Proses pembekuannya cepat sekali, sehingga tidak sempurna membentuk kristal (hablur). Oleh karena
itu strukturnya pun disebut amorf (tidak berbentuk). Contoh : basalt, andesit, dan obsidia.

2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil
erosi. terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition)
karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu
kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.
 Berdasarkan proses pengendapannya

batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)

batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)

batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik)
 Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut

batuan sedimen aerik (udara)

batuan sedimen aquatik (air sungai)

batuan sedimen marin (laut)

batuan sedimen glastik (gletser)
 Berdasarkan tempat endapannya

batuan sedimen limnik (rawa)

batuan sedimen fluvial (sungai)

batuan sedimen marine (laut)

batuan sedimen teistrik (darat)
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penamaan
tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung.
 Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir
lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang
bersudut
 Konglomerat adalah batuan sedimen dengan
ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk
butiran yang membudar
 Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran
butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
 Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran
butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm
 Batu lempung adalah batuan sedimen dengan
ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan
hasil transformasiatau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu
proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas
(lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia
yang besar.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan)
memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di
dalam permukaan bumi.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi berikut ini.







Batuan Metamorf Kontak. Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari
adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat
tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Contohnya batu kapur
(gamping) menjadi marmer.
Batuan Metamorf Dinamo. Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari
adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya
batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah
patahan atau lipatan.
Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis. Batuan yang mengalami metamorfose sebagai
akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas
fluorium berubah menjadi topas.

Kuarsit, salah satu jenis batuan metamorf