tugas 1 laporan pengujian air mata kulia

LAPORAN PENGUJIAN AIR
REKAYASA LINGKUNGAN
(HSKK 531)
Dosen Pembimbing:
Dr. RONY RIDUAN
NIP. 197610171999031003

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Ade Nafis Prawira

:

1610811310001

Muhammad Ridha Fikrian

:

1610811310023


Muhammad Rienaldi Pratama

:

1610811310014

Munisa

:

1610811320026

Saberuddin

:

1610811310033

Susiani Suprihatin


:

1610811320036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
BANJARMASIN
2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pemantauan pH, TDS, Elektrolisa air sangat penting dilakukan untuk
mengetahui baik buruknya kualitas air khususnya air minum. Kualitas air minum
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kesehatan masyarakat.
Penyediaan air bersih dengan kualitas yang kurang memenuhi standar dapat
mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Contoh akibat

penggunaan air yang tercemar untuk kegiatan sehari-hari misalnya mencuci
peralatan makan, memasak dll. Oleh karena itu, sistem penyediaan air bersih
harus dapat memasok air untuk masyarakat dengan kualitas yang memenuhi
standard kesehatan. Lembaga kesehatan dunia seperti WHO telah menetapkan
standard kualitas air minum yang aman bagi kesehatan. Air minum dengan
kualitas yang baik memiliki standar ph 6,5-8,5 dan TDS memiliki standar 10-100
untuk kualitas air minum. Untuk mengetahui tingkat kadar pH, TDS, dan
Elektrolisa dalam air, maka diperlukan pengukuran konsentrasi pH, TDS, dan
Elektrolisa air. Ada berbagai metode dalam pengukuran pH salah satunya yaitu
dengan menggunakan alat elektronik (pH dan TDS meter. Harga pH. TDS air
dapat dilihat pada angka yang terdapat di layar alat pengukur. Pengukuran air
menggunakan pH dan TDS meter ini hanya bisa dilakukan secara manual.
Artinya, pengukuran ini dilakukan dengan cara mengambil sampel air di instalasi
pengelohan air dan diuji untuk mengetahui apakah air itu layak didistribusikan ke
masyarakat atau tidak. Alat monitoring pH air berbasis Arduino Uno R3 yang
mudah digunakan, praktis dan mempunyai akurasi baik diharapkan dapat
membantu laboran PDAM dalam memonitoring kadar pH air agar terhindar dari
kerugian ekonomi yang lebih besar akibat terjadinya pemasokan air yang
tercemar.
1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini terdapat perumusan masalah, yaitu
menguji menggunakan pengukuran konsentrasi pH, TDS, Elektrolisa air pada air
sungai, air pengisian ulang.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui kadar PH,
TDS, dan Elektrolisa pada air.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah
air itu layak didistribusikan ke masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengujian pH Air
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa
dalam air. Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering
digunakan pada kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta
dalam kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam
atau karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen.
Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses

pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi, dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga
sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek
yang ditimbulkan pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu
menghasilkan air. Ion H+ dan OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang
dinamis dengan H2O berdasarkan reaksi
§ pH = 7 menunjukkan keadaan netral
§ 0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
§ 7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)
Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya
pelarutan logam berat dan korosi. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka
dibantu dengan pH yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang
dilaluinya. Berdasarkan SNI AMDK dan EC rules air yang baik ph-nya antara 6
sampai 8, air mineral 6,5 sampai 8,5 dan air demineral 5,0 sampai 7,5.
Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH
universal, larutan indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode
Elektroda Potensiometri). Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan
sehingga dapat diketahui kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan
materi yang menyangkut reaksi asam basa.
Berikut sampel air yang di uji besaran nilai pH :

1.
2.
3.
4.

Sungai Belitung dengan pH : Sungai Mandastana dengan pH : Depo Isi Ulang dengan pH : Advance dengan pH : -

Pengujian terhadap pH tidak dilakukan karena alat yang digunakan kurang
spesifik dalam pembacaan angka pH. Jadi untuk semua sampel air tidak diketahui
besaran nilai pH.

Gambar 2.1 Pengujian terhadap nilai pH

2.2 Pengujian TDS Air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi
perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain

kepentingan rumah tangga, industri, perikanan, pertanian, dan sarana angkutan air.
Sesuia kebutuhan akan air dan kemajuan tekhnologi air permukaan dapat
dimanfaatkan lebih luas lagi untuk baku mutu sumber air minum dan air industri
(Arif, 2010).
Tersedianya persediaan air yang cukup dalam hal jumlah dan kualitas sangat
penting bagi manusia. Sejak awal manusia mengakui pentingnya air dari segi
jumlah. Peradaban berkembang disekitar badan air sehingga dapat mendukung
pertanian dan transportasi sebaik menyediakan air minum. Kesadaran pentingnya
kualitas air berkembang lebih perlahan. Sejak awal manusia menilai kualitas air

hanya melalui penampakan fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan
biologi, kimia, dan medis berkembang berbagai cara tersedia untuk mengukur
kualitas air dan menentukan pengaruhnya pada kesehatan manusia (Arif Sumantri,
2010).
Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Asapun penggolongan air
menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :
1.

Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum


secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu.

dan

2.

Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.

3.

Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan

peternakan.
4.

Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,

usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
Total Suspended Solid(TSS) dan Total Dissolved Solid (TDS)

Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponenkomponen air secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan prosesproses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air buangan.
Dalam metoda analisa zat padat pengertian zat padat total adalah semua zat-zat
yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana. Zat padat tersebut dapat diketahui
dengan mengeringkan volume air dalam suatu wadah. Zat padat total terdiri dari zat
padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang dapat bersifat organik dan anorganik.
Didalam air terkandung bermacam-macam zat seperti zat organik, anorganik, baik
yang larut maupun yang tidak larut, misalnya yang bersifat koloid atau yang
merupakan suspensi yang tidak larut. Kesemuanya ini didalam air ditetapkan
sebagai kadar solid. Adapaun macam-macam solid yang dimaksudkan antara lain :
•Total Solid (TS)
•Total Disolved Solid (TDS)
•Total Suspended Solid (TSS)

Zat Padat Tersuspensi (TSS) adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan
air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel
yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahanbahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya (Nasution,M.I,
2008). Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal
dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan
dan Edward, 2003). TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari

saluran sungai. TSS sangat bervariasi, mulai kurang dari 5 mg L-1 yang yang
paling ekstrem 30.000 mg L-1 di beberapa sungai. TSS tidak hanya menjadi ukuran
penting erosi di alur sungai, juga berhubungan erat dengan transportasi melalui
sistem sungai nutrisi (terutama fosfor), logam, dan berbagai bahan kimia industri
dan pertanian (Anonymous, 2002).
Zat Padat Terlarut (TDS) merupakan konsentrasi jumlah ion kation
(bermuatan positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena itu,
analisa total padatan terlarut menyediakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion
terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan ion. Selain itu,
pengujian tidak memberikan wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik.
Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator untuk
menentukan kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut total dapat mencakup
semua kation dan anion terlarut (Oram, B.,2010). Sumber utama untuk TDS dalam
perairan adalah limpahan dari pertanian, limbah rumah tangga, dan industri. Unsur
kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan
klorida. Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari
ribuan molekul. Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari
aliran permukaan. Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan
pelarutan batu dan tanah. Standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh
Amerika Serikat sebesar 500 mg / l (Anonymous2, 2010).

Banyaknya dissolved solid (zat terlarut) dalam air perlu disesuaikan agar
cocok dipakai untuk keperluan rumah tangga dan industri, karena disolved solid
mempunyai pengaruh cukup besar terhadap penyediaan air. Prinsip pengukuran zat
padat yang terkandung dalam air berdasarkan gravimetri, yakni dengan melakukan
penimbangan berat. Penentuan solid di lakukan denagn cara penyaringan,
pengisatan, pemanasan dan penimbangan.

Pengukuran TDS dan TSS
1.

Gravimetri

Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil
reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling
tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Analisis
gravimetri sangat penting dalam bidang kimia analisis, meskipun telah didengar
bahwa teknik gravimetrik telah digantikan oleh metode instrumen. Masih banyak
kasus dimana teknik gravimetrik merupakan pilihan terbaik untuk memecahkan
suatu problem analisis yang khusus.
Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor-faktor koreksi dapat digunakan. Langkah pengukuran pada gravimetri adalah
pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya
maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat
berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga
kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang
ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati
murni (Irha, 2011).

Elektrikal Konduktiviti
Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi
padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut

dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang
dapat diukur menggunakan konduktivity meter. Elektrikal konduktiviti ini adalah
mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung dalam air. Semakin
banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air, maka hasil
pengukuran akan semakin besar pula. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang
terkandung dalam air maka hasilnya mendekati nol, atau yang kita sebut dengan air
murni (pure water) (Insan, 2008).
Konduktiviti meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya
hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air
dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan selain itu konduktivity
meter memiliki kegunaan yang lain yaitu mengukur daya hantar listrik yang
diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan. Menurut literatur faktorfaktor yang mempengaruhi daya hantar adalah perubahan suhu dan konsentrasi.
Dimana jika semakin besar suhunya maka daya hantar pun juga akan semakin besar
dan apabila semakin kecil suhu yang digunakan maka sangat kecil pula daya hantar
yang dihasilkan dan begitu dengan sebaliknya antara konsentrasi dan daya hantar.
Oleh sebab itu pengaruh suhu dan konsentrasi dapat mempengaruhi daya hantar
(Anonim, 2010).
Prinsip kerja elektrikal konduktiviti adalah dua buah probe dihubungkan ke
larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan sinyal akan
mengeluarkan output yang menunjukkan besar konduktifitas/daya hantar listrik
sampel air tersebut. (Endrah, 2010)
Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya
(TDS) adalah:
> 100 ppm

: bukan air minum

10 - 100 ppm

: air minum

1 - 10 ppm

: air murni

0 ppm

: air organik

Berikut sampel air yang di uji nilai besaran nilai TDS :
1.
2.

Sungai Belitung dengan nilai TDS : 175 ppm (bukan air minum)
Sungai Mandastana dengan nilai TDS : 399 ppm (bukan air minum)

3.
4.

Depo Isi Ulang dengan nilai TDS : 2 ppm (air murni)
Advance dengan nilai TDS : 13 ppm (air minum)
Jadi, untuk Air Sungai Mandastana dan Air Sungai Belitung apabila ingin

dijadikan air minum maka harus diolah terlebih dahulu karena melebihi nilai TDS
untuk air minum yaitu 10-100 ppm. Sedangkan Depo Isi Ulang dan Advance
keduanya sudah bisa digunakan untuk air minum jika ditinjau dari besaran nilai
TDS.

Gambar 2.2 Pengujian TDS

Gambar 2.3 Pengujian TDS

2.3 Pengujian Elekrolisa Air
alat ini sangat efektif untuk menguji kualitas air, dan digunakan oleh
FDA (Food and Drug Administration) Biro Pengawasan Obat dan
Makanan Amerika)
Tanpa alat Elektrolisa ini, kita tidak bisa mengetahui pollutant yang larut
di dalam air, yang secara tidak sadar kita konsumsi.

Arti dan Pengaruh Warna Endapan setelah diuji dengan ELEKTROLISA
AIR
WARNA
ENDAPAN
HIJAU

BAHAN PENCEMAR
Kuprum teroksida Klorin

PENGARUH

TERHADAP

KESEHATAN
Penyakit Ginjal, Sistem Saraf
Pusat, Bahan Karsinogenik

HITAM

Raksa,

Plumbum,

Logam Berat, Kalsium,

pusat,

Magnesium

merah,

teroksida,

Seng
PUTIH

Mucilage

merusak
Batu

sel

Ginjal,

darah
Hati,

sistem saraf

Aluminium,

BIRU

Penyakit Ginjal, Sistim syaraf

Arsenik,
/

Getah,

Hati,

sistem

karsinogenik,

saraf,

bahan

Bakteri,

Virus,

Asbestos

Alga

Alumina sulfat, Organik

Sistem saraf, hati, Ginjal

fosfat, Pestisida
JINGGA

Besi teroksida

Gangguan pada pembuangan
air seni, ketidak-seimbangan
metabolisme

Bahan pencemar yang larut di dalam air sering mengandung logam
berat, besi, seng, mangan, yang terlarut dalam air kemasa n yang
sering anda minum, dapat mengakibatkan kanker, dan penyakit
berbahaya lainnya. Air Minum GIN bebas dari semua mineral anorganik
yang dapat membahayakan tubuh manusia.

1. Pengujian Elektrolisa Sungai Belitung
Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air sungai belitung
maka didapatkan hasil sebagai berikut :
~ Air Sungai dominan berwarna Hijau artinya didalam air banyak
mengandung Alga sehingga membuat air sungai berwarna hijau.
~ Air Sungai berwarna Kuning artinya sungai tersebut mengandung kadar
lumpur atau air becampur dengan tanah.

~ Air Sungai berwarna Hitam artinya sungai tersebut mengandung logam
berat yang sangat berbahaya.
~ Air Sungai juga memiliki Lendir/Gelembung artinya sungai tersebut
mengandung Kuman, Bakteri, dan Banyak zat Organik.

Gambar 2.4 Pengujian terhadap sungai Belitung dan Mandastana
2. Pengujian Elektrolisa Sungai Belitung
Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air sungai mandastana
maka didapatkan hasil sebagai berikut :
~ Air sungai dominan berwarna Hijau ke atas artinya sungai tersebut banyak
mengandung alga sehingga membuat air sungai berwarna hijau.
~

Air sungai juga sedikit berwarna Hitam dan Coklat artinya sungai

tersebut juga tercemar logam berat.
~ Air sungai berwarna Putih artinya air sungai mengandung mineral yang
sangat bagus untuk tubuh.

Gambar 2.5 Pengujian terhadap sungai Belitung dan Mandastana

3. Pengujian Elektrolisa Depo Isi Ulang
Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada pengisian air galon
(Depo Isi Ulang) maka didapatkan hasil airnya berwarna jernih hanya sedikit
berwarna kekuningan artinya air di pengisian ini baik untuk dikonsumsi
karena setelah diuji air tersebut berwarna bening atau jernih. Dari air yang
diuji tidak ditemukan mineral pada Air.

Gambar 2.6 Pengujian terhadap Depo Isi Ulang dan Advance
4. Pengujian Elektrolisa Air Dispenser Advance
Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air Dispenser Advance
maka didapatkan hasil airnya berwarna jernih hanya sedikit berwarna
kekuningan artinya air di pengisian ini baik untuk dikonsumsi karena setelah
diuji air tersebut berwarna bening atau jernih, air juga berwarna Putih artinya
air tersebut mengandung Mineral.

Gambar 2.9 Pengujian terhadap Dispenser Advance
2.4 Kesimpulan
Dari hasil pengujian TDS dan Elektrolisa Air minum dari Dispenser
Advance dan Depo Isi Ulang sudah layak untuk diminum terbukti dengan

hasil TDS yang memenuhi standar dengan jarak 0-100 ppm, dan hasil
Elektrolisa setelah diuji air tersebut Jernih atau Bening. Sedangkan untuk
air Sungai Belitung dan Mandastana tidak bisa langsung diminum karena
nilai TDS diatas >100 ppm (bukan air minum), dan hasil Elektrolisa air
tersebut banyak mengandung alga, kadar organik, kadar lumpur, limbah
rumah tangga, bahkan mengandung logam berat yang semua itu dapat
menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya

DAFTAR PUSTAKA
http://goelanzsaw.blogspot.co.id/2013/02/analisa-tds-dan-tssdalam-air.html
http://usaha321.net/pengertian-ph.html
https://mc-tester.com/uji-kualitas-air/
https://budiono48.wordpress.com/2014/06/06/total-disolved-solidtds-dantotal-suspended-solid-tss/
http://analisisairdanmineralarmilah16.blogspot.co.id/2015/03/anal
isa-air-dengan-parameter-ph-dhl_81.html