OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45
DENGAN PENDEKATAN BAYES
MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN
oleh
FAUZIA WIDYANDARI
M 0108019
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Sains Matematika
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Fauzia Widyandari, 2012. OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA
INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL
BLACK-LITTERMAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret.
Saham merupakan salah satu instrumen yang sering dipakai dalam
investasi. Tingkat pengembalian (return) dari harga saham dan besarnya risiko
yang ditanggung investor merupakan hal yang perlu diperhatikan. Untuk
mengoptimalkan return dan meminimalkan risiko dapat dibentuk portofolio
saham. Portofolio merupakan kombinasi linier dari beberapa aset. Diasumsikan
bahwa return saham tunggal dan portofolio berdistribusi normal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkonstruksikan perhitungan nilai return portofolio dengan
model Black- Litterman melalui pendekatan bayes.
Perhitungan nilai return diterapkan pada saham yang terdaftar dalam bursa
Indeks LQ-45. Return dihitung dari harga penutupan saham harian pada masing
masing aset yang terdaftar. Nilai return yang dipakai dalam penyusunan
portofolio optimal memiliki distribusi normal. Perhitungan dengan historis data
dicari dengan menggunakan estimasi dari mean return yang memiliki bobot dari
kombinasi vektor mean dan distribusi prior. Kombinasi tersebut berdasarkan
views atau nilai dugaan dari investor mengenai return yang akan didapatkan.
Bobot portofolio dengan model Black-Litterman memberikan hasil portofolio
yang optimal.
.
Kata kunci : Black-Litterman, bayes, saham, return
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Fauzia Widyandari, 2012. OPTIMIZATION STOCK PORTFOLIO IN LQ-45
INDEX WITH BAYES APPROACH FOR THE BLACK-LITTERMAN
MODEL. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret
University.
Stock is one of instrument that is often used in investment. Return of rate
from stock price and the magnitude of risks are things that need attention. A stock
portfolio can be formed to optimize return dan minimize the risk. The portfolio is
defined as a linear combination of some assets. The calculation assumes that the
single stock and portfolio returns were normally distributed. The purpose of this
study is to construct a return portfolio value calculation by Black-Litterman
Model with Bayes approach.
The calculation of return was applied to the shares listed in the stock
exchange LQ-45 index. Return is calculated from the daily closing price of the
shares on each asset listed. Return values are used in the preparation of optimal
portfolio has a normal distribution. The calculation the historical data are used
estimates of mean returns, which have a weight of a combination mean vector and
the prior distribution. The combination is based on the views or values of the
allegations investor for the returns that will be obtained. Portfolio weights with
the Black-Litterman Model give optimal portfolio .
Keywords: Black-Litterman, bayes, stock, return
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTO
So which of the favors of your Lord would you deny?
(QS. Ar Rahman)
Today a reader, tomorrow a leader
(Margareth Fuller)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya tulis yang sederhana ini saya persembahkan kepada Ibu dan Bapak
tercinta yang telah senantiasa memberikan doa dan motivasi.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT atas limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan, kerjasama, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Dr. Sri Subanti, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, serta ide - ide dalam menyelesaikan skripsi ini,
2. Bapak Drs. Sutrima, M.Si selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini,
3. Teman
teman Matematika 2008 yang tak hentinya memberikan bantuan dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, November 2012
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
iv
MOTO ..........
v
PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
viii
x
xi
I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................
2
1.3 Batasan Masalah ...............................................................
3
1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................
3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................
3
II LANDASAN TEORI
4
1.1 Tinjauan Pustaka ............................................................
4
2.1.1 Konsep Dasar Probabilitas ......................................
5
2.1.2 Aturan Bayes ...........................................................
9
2.1.3 Metode Bayes ..........................................................
9
2.1.4 Investasi ..................................................................
11
2.1.5 Pasar Modal .............................................................
12
2.1.6 Proses Go Public .....................................................
12
2.1.7 Indeks LQ-45 ..........................................................
13
2.1.8 Return ......................................................................
14
2.1.9 Risiko ....................................................................
15
2.1.10 Portofolio ............................................................
16
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.11 Uji Normalitas .......................................................
19
1.2 Kerangka Pemikiran .......................................................
19
III METODE PENELITIAN
21
IV PEMBAHASAN
22
4.1 Model Black-Litterman ...................................................
22
4.2 Metode Black-Litterman melalui Pendekatan Bayes ......
24
4.3 Penerapan Kasus .............................................................
27
4.3.1 Deskripsi Data .........................................................
27
4.3.2 Uji Normalitas .........................................................
27
4.3.3 Penerapan Model Black-Litterman pada Data ........
30
V PENUTUP
33
5.1 Kesimpulan ......................................................................
33
5.2 Saran ................................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................
34
LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45 ....................
27
Tabel 4.2 Hasil Uji Kenormalan dengan Kolmogorov Smirnov ............
28
Tabel 4.3 Varian Kovarian dari Aset Terpilih .......................................
30
Tabel 4.4 Matriks Views dari Aset Terpilih ..............................................
31
Tabel 4.5 Nilai Pembobotan Portofolio dengan Black-Litterman ............
31
Tabel 4.6 Nilai Pembobotan Portofolio dengan Data Historis ................
32
Tabel 4.7 Perbandingan Pembobotan Portofolio .....................................
32
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Histogram Return Saham Terpilih ........................................
29
Gambar 4.2 Plot Pergerakan Harga Saham Terpilih ...............................
30
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan
rugi. Proses investasi merupakan pemahaman dasar
dasar keputusan dari
langkah yang diambil. Untuk memahami proses investasi, seorang investor harus
mengetahui konsep dasar investasi yang menjadi landasan setiap tahap dalam
membuat keputusan. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah
pemahaman hubungan antara tingkat keuntungan investasi (return) yang
diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang
diharapkan merupakan hubungan yang linier, artinya semakin besar risiko yang
ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan (high risk, high
return).
Investor dapat menginvestasikan sejumlah dana pada aset nyata (emas,
mesin, bangunan, dan sebagainya)
maupun aset finansial (deposito, saham,
ataupun obligasi). Ramainya perdagangan surat berharga di pasar modal
mencerminkan minat investasi yang besar dari masyarakat. Investor terdorong
menginvestasikan dananya pada beberapa aset untuk mengurangi risiko kerugian.
Dengan kata lain, investor membentuk suatu portofolio saham optimal yang
merupakan kombinasi atau kumpulan dari beberapa saham terpilih untuk
mendapatkan return yang besar atau mendapatkan return tertentu dengan risiko
kecil. Portofolio saham optimal merupakan kombinasi linier dari investasi
(Abdurakhman, 2007).
Saham memiliki kecenderungan untuk tidak stabil, berfluktuasi naik dan
turun. Namun, ada kelompok saham yang memiliki likuiditas tertinggi. Penilaian
likuiditas adalah seleksi atas saham
saham yang mempertimbangkan kapitalisasi
pasar. Saham ini termasuk dalam daftar indeks LQ 45. Oleh karena itu, data
saham dari indeks LQ 45 inilah yang akan dijadikan studi kasus dalam penelitian
ini.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian untuk mengoptimalkan besarnya return pada portofolio saham
pernah dilakukan oleh Fadila (2011) melakukan penelitian pengukuran besarnya
risiko dihitung dengan menggunakan metode Value at Risk (VaR)
yang
merupakan metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan
kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat
kepercayaan
(level of confidence) tertentu. Distribusi return saham didekati
dengan distribusi mixture dengan banyaknya komponen penyusun tertentu (finite
mixture model). Kedua penelitian terdahulu menggunakan konsep dasar
pembentukan portofolio dengan metode Markowitz, dimana perhitungan yang
digunakan hanya melibatkan mean variance saja.
Metode untuk pengoptimalan portofolio berkembang menjadi Capital
Asset Pricing Model (CAPM) yang memperhatikan adanya aset tak berisiko.
Black
dan
Litterman
(1992:28)
mengembangkan
suatu
model
yang
menggabungkan antara perhitungan return portofolio melalui metode CAPM
dengan melibatkan intuisi dari investor. Tahun 2008, Retno Subekti melakukan
penelitian untuk membandingkan return saham melalui metode mean variance
dan Black-Litterman pada studi kasus saham S&P500. Pada penelitian ini akan
mengkaji ulang penelitian sebelumnya dengan menggunakan pendekatan bayes
untuk mengoptimalkan return yang didapat melalui model Black-Litterman.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun perumusan masalah
sebagai
berikut
1. bagaimana bentuk nilai pembobotan portofolio saham dengan model BlackLitterman melalui pendekatan bayes,
2. bagaimana menerapkan nilai pembobotan portofolio pada saham yang
tergabung dalam indeks LQ-45 untuk menghitung return yang didapatkan.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.3
Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar tidak meluas, dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data harga saham dari perusahaan yang terdaftar
dalam indeks LQ-45 pada bulan Agustus 2011
1.4
Juni 2012.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. mendapatkan hasil nilai pembobotan portofolio saham dengan model BlackLitterman melalui pendekatan bayes pada penyusunan portofolio optimal,
2. menerapkan nilai pembobotan portofolio pada saham yang tergabung dalam
indeks LQ-45 untuk menghitung return yang didapatkan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini secara teoritis dapat memberikan ide baru
tentang optimalisasi portofolio melalui model Black-Litterman melalui
pendekatan Bayes. Manfaat praktis yaitu memberikan informasi bagi investor
untuk mengoptimalkan portofolio dalam saham sehingga dapat diketahui besar
risiko yang akan ditanggung.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori ini terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.
Tinjauan pustaka merupakan bagian tentang penelitian
penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan teori - teori penunjang yang digunakan sebagai dasar
penulisan. Sedangkan kerangka pemikiran berisi alur pikir dalam penulisan
skripsi.
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang optimalisasi sebelumnya telah banyak dikembangkan
oleh para ahli statistika ekonomi. Dimulai pada tahun 1952 Harry Markowitz
mengembangkan metode optimalisasi portofolio dengan konsep Mean-variance,
pemilihan
portofolio
berdasarkan
return
dan
risikonya.
Mean-variance
memerlukan pengetahuan tentang korelasi antara return aset dan standar deviasi
pada aset. Pada tahun 1964, Sharpe mengemukakan teori baru untuk
pengoptimalan portofolio yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang
menghubungkan pembentukan portofolio dengan aset tak berisiko. Pada tahun
1992, Black dan Litterman mengungkapkan teori baru dalam pengoptimalan
portofolio saham. Portofolio optimal yang dibentuk tidak hanya melalui data
historis tapi juga melalui campur tangan dari intuisi investor. Rumusan teori
Pada tahun 2008, penelitian tentang model Black-Litterman pernah
dilakukan oleh Retno Subekti yang membahas keunggulan model BlackLitterman dibandingkan model Markowitz dalam meminimalkan risiko dan
memaksimalkan return saham. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh
Christodoulakis.
Tahun 2010, Zhou dan Avramov mengungkapkan adanya kemungkinan
ketidakpastian parameter dan prediksi return (return predictability). Penelitian ini
akan mengkaji ulang penelitian
penelitian sebelumnya dan menerapkan pada
contoh kasus.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.1
Konsep Dasar Probabilitas
Berikut ini dituliskan beberapa definisi, teorema serta konsep dasar
probabilitas (Bain & Engelhardt, 1992).
Definisi 2.1 Probabilitas merupakan suatu nilai untuk mengukur tingkat
kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti (uncertain event).
Nilai probabilitas diperoleh berdasarkan hasil observasi atau pertimbangan
pembuat keputusan. Besarnya nilai kemungkinan munculnya suatu kejadian
.
adalah diantara 0 dan 1 atau
Diambil suatu percobaan dari sampel , dengan
bagian dari sampel .
dikatakan sebagai probabilitas dari peristiwa
jika dan hanya jika
memenuhi 3 kondisi sebagai berikut :
1.
2.
3. Untuk suatu barisan peristiwa
ketika
dengan
Definisi 2.2 Jika
yang saling asing, yaitu peristiwa
maka
kejadian dengan
. Maka probabilitas bersyarat
didefinisikan sebagai
Teorema 2.1 Misalkan
Teorema 2.2 Jika
kejadian dengan
partisi dari
dan
commit to user
5
maka
sebarang kejadian, maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teorema 2.3 Teorema Bayes
Jika
partisi dari
dan
untuk setiap dan
Definisi 2.3 Suatu variabel random
dan variansi
akan mengikuti distribusi normal mean
yang dinotasikan dengan
mempunyai persamaan
pdf
untuk
dimana
dan
.
Definisi 2.4 Nilai ekspektasi dari
Definisi 2.5 Variansi
yaitu
yaitu
, maka persamaan diatas menjadi pdf normal standar
dengan substitusi
Definisi 2.6 Jika suatu fungsi dari variabel random diskrit menyatakan
probabilitas
maka
setiap
nilai
x
yang
mungkin
berikut
ini
disebut fungsi densitas probabilitas diskrit , dengan fungsi distribusi
kumulatifnya dinyatakan dengan
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Definisi 2.7 Jika suatu variabel random disebut variabel random kontinu jika
terdapat fungsi f(x), dengan fungsi kumulatif nya dinyatakan dengan
Fungsi Massa Probabilitas Bersama (Joint Probability Mass Function,
disingkat sebagai joint pmf ) dari variabel random diskrit berdimensi k,
didefinisikan sebagai
dari
untuk semua nilai yang mungkin
Definisi 2.8 Jika pasangan
mempunyai pmf bersama
dari variabel random diskrit yang
maka pmf marginal dari
dan
adalah
secara umum
Dalam kasus kontinu pdf marginal didefinisikan dengan cara yang sama.
Dalam kasus kontinu pdf marginal didefinisikan dengan menggunakan jumlahan
menjadi integral.
Fungsi distribusi komulatif bersama (Joint Cumulative Distribution
Function, disingkat CDF) dari variabel random berdimensi k
didefinisikan sebagai
Definisi 2.9 Jika
CDF bersama
adalah variabel random berdimensi k dengan
maka CDF marginal dari
commit to user
7
adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Definisi 2.10 Jika
dan
adalah variabel random diskrit atau kontinu dengan
maka pdf bersyarat dari
pdf bersama
diberikan
didefinisikan sebagai
sedemikian sehingga
untuk semua nilai
dan nol untuk lainnya.
Definisi 2.11 Fungsi Likelihood Fungsi densitas probabilitas bersama dari
variabel random
, dengan nilai
dikatakan
sebagai fungsi likelihood.
yang tetap , fungsi likelihood adalah fungsi
Untuk
dituliskan dengan
. Jika
,
adalah sampel random dari
maka
Definisi
2.12 Maximum Likelihood Estimator (MLE) Misalkan
adalah fungsi densitas probabilitas bersama dari
. Jika diberikan nilai observasi
dimana
Maka
, nilai dari
dalam
menjadi maksimum disebut estimasi maksimum likelihood dari
merupakan nilai dari
.
sehingga
Definisi dari fungsi likelihood dan MLE dapat diaplikasikan dalam kasus
lebih dari satu parameter yang tidak diketahui, jika
menyatakan vektor
.
parameter, katakanlah
2.1.2
Aturan Bayes
Aturan bayes menjadi salah satu dasar lahirnya suatu pendekatan baru
dalam estimasi dan inferensi statistika, yaitu metode bayesian.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teorema 2.4 Probabilitas Total Jika
adalah himpunan kejadian
saling asing lengkap, maka sebarang kejadian A berlaku
Teorema 2.5 Aturan Bayes Jika
adalah himpunan kejadian saling
berlaku
asing lengkap, maka untuk
Bukti:
Berdasarkan teorema probabilitas total diperoleh
sehingga
2.1.3
Metode Bayesian
Metode Bayesian merupakan metode untuk mengestimasi dua informasi,
yaitu informasi dari data observasi baru dan informasi yang telah diperoleh
adalah sebuah
sebelumnya. Ditentukan variabel random
vektor dari
observasi dengan distribusi
maka
himpunan parameter
Untuk
dan bergantung pada suatu
merupakan data observasi, distribusi bersyarat dari
commit to user
9
adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan konstanta distribusi posterior,
merupakan distribusi probabilitas
kontinu atau diskrit. Distribusi prior merupakan distribusi awal sebelum diperoleh
. Sedangkan distribusi posterior merupakan
data observasi dan dinotasikan
distribusi ketika data observasi telah diketahui dan dinotasikan sebagai
Distribusi posterior adalah fungsi distribusi probabilitas bersyarat
observasi
telah diketahui. Distribusi posterior untuk
dengan nilai
yang diskrit dapat
ditentukan sebagai
Sedangkan distribusi posterior untuk
dengan
yang kontinu dapat ditentukan sebagai
adalah fungsi distribusi data
adalah distribusi prior dan
observasi atau fungsi likelihood (Soejoeti dan Soebanar, 1988).
Dalam metode Bayesian, parameter populasi dipandang sebagai peubah
yang mempunyai distribusi posterior dan distribusi prior.
merupakan sebuah distribusi bersyarat
Distribusi posterior
parameter
diberikan data observasi .
merupakan distribusi bersama dari
distribusi marginal
dan
. Sedangkan
merupakan
. Dengan konsep rumus distribusi bersyarat, diperoleh
, sedangkan distribusi marginal
sehingga,
dengan
= parameter
commit to user
10
dapat dihitung dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
= distribusi posterior
= distribusi prior
= distribusi data observasi
dengan menganggap
sebagai
variabel yang telah diketahui nilainya atau disebut dengan fungsi likelihood
yang merupakan fungsi dari parameter .
Distribusi prior merupakan suatu keluarga distribusi dan bertujuan untuk
menyederhanakan perhitungan. Keluarga parametrik
dikatakan dekat dalam sampling dengan keluarga
dari distribusi
yang berkaitan dari distribusi
jika
untuk kasus ini,
dikatakan sebagai keluarga sekawan ke
.
Prior informatif digunakan ketika informasi mengenai parameter
diketahui dari model sebelum mengumpulkan data. Prior
dikatakan wajar
(proper) jika tidak tergantung pada data dan
Prior tidak wajar jika tidak memenuhi kondisi diatas.
2.1.4
Investasi
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin,2010). Istilah investasi bisa
berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana
pada aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan) maupun aset finansial
(deposito, saham, ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya
dilakukan.
Investasi yang akan dibahas kali ini adalah berkaitan dengan pengelolaan
aset finansial terutama sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable
securities). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah
aset
aset pihak penerbit surat berharga tersebut. Sedangkan sekuritas yang
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mudah diperdagangkan (marketable securities) adalah aset
aset finansial yang
bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada
pasar terorganisir.
Pihak
pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual
(individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors).
2.1.5
Pasar Modal
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas (Tandelilin, 2010). Sedangkan tempat terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek. Di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek
jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Saat ini kedua bursa tersebut sudah
dimerger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham)
merupakan hasil perdagangan saham
saham perusahaan yang dilakukan di pasar
perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual
sekuritasnya dan proses itu disebut Initial Public Offering (IPO) atau penawaran
umum.
Setelah
sekuritas
diperjualbelikan oleh investor
tersebut
dijual
di
pasar
perdana,
sekuritas
investor di pasar sekunder atau pasar reguler.
Transaksi yang dilakukan investor di pasar sekunder tidak akan
memberikan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten).
Perdagangan pasar sekunder sangat penting untuk menentukan likuiditas sekuritas
di pasar perdana.
2.1.6
Proses Go Public
Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan
emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat. Berdasarkan tata cara yang
diatur dalam undang
undang dan peraturan pelaksanaannya. Persyaratan go
public melalui Bursa untuk emisi saham adalah
1. perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas,
2. bertempat di Indonesia,
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. mempunyai modal disetor penuh Rp 200.000.000, 4. dua tahun terakhir memperoleh keuntungan dan laporan keuangan telah
diperiksa oleh akuntan publik,
5. khusus emiten sektor perbankan, selama tiga tahun terakhir harus memenuhi
ketentuan bahwa dua tahun pertama harus tergolong cukup sehat dan tahun
terakhir tergolong sehat.
Alasan perusahaan melakukan go public adalah
1. kebutuhan akan dana untuk melunasi hutang, baik jangka panjang maupun
pendek, sehingga mengurangi beban bunga,
2. meningkatkan modal kerja,
3. membiayai perluasan perusahaan seperti pembangunan pabrik baru,
peningkatan kapasitas produksi, dan sebagainya,
4. memperluas jaringan pemasaran dan distribusi,
5. meningkatkan teknologi produksi,
6. membayar sarana penunjang seperti pabrik, perawatan, kantor, dan
sebagainya.
2.1.7
Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi
dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria
pemilihan (Tandelilin, 2010). Kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :
1. saham harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di
pasar regular (yang dilihat adalah rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan
terakhir),
2. saham juga harus masuk ke dalam jajaran teratas dalam peringkat
berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir),
3. saham harus tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama minimal 3 bulan,
4. keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan
pemilik saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan
transaksi di pasar regulernya juga harus baik.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.8
Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Jogianto (1998: 85)
mengemukakan bahwa return sebagai hasil yang diperoleh dari investasi yang
berupa return realisasi dan return ekspektasi.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan
dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi tersebut dapat berfungsi
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan maupun sebagai dasar penentuan
return ekspektasi dan risiko pada masa yang akan datang. Salah satu jenis
pengukuran return realisasi yang sering digunakan adalah return total, yaitu
return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
keterangan:
: return saham pada periode
: harga saham pada periode
: harga saham pada periode
: deviden (kas) pada periode .
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh investor pada masa mendatang. Return ekspektasi dapat dirumuskan
sebagai berikut
keterangan :
: ekspektasi suatu sekuritas
: return saham ke: probabilitas hasil kejumlah periode waktu observasi.
Return portofolio saham merupakan rata rata tertimbang dari return tiap
tiap saham yang termasuk didalamnya. Oleh karena itu, expected return portofolio
merupakan rata
rata tertimbang dari expected return saham yang ada
didalamnya. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keterangan :
return portofolio
proporsi saham
rata
rata return saham .
2.1.9
Risiko
Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari
nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Markowitz menyatakan bahwa risiko
yang diharapkan tergantung pada standar deviasi. Hal ini dapat diformulasikan
sebagai berikut
standar deviasi
probabilitas kejadian dari setiap hasil yang diharapkan
kemungkinan tingkat hasil
hasil yang diharapkan.
Menurut Jogiyanto, pada prinsipnya risiko dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu
1. Risiko tidak sistematik (Unsystematic Risk)
Merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya
dapat dihindari atau diperkecil melalui diversifikasi.
2. Risiko sistematik (Systematic Risk)
Merupakan risiko pasar yang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham
dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat
dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun.
Selain dua bagian risiko tersebut, ternyata sikap investor dalam menghadapi risiko
yang muncul dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
1. Risk Averse adalah sikap seorang investor yang akan memilih risiko yang
lebih rendah dengan tingkat return yang sama besar.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Risk Neutral adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang
tingkat return
nya sesuai dengan risiko yang dihadapi.
3. Risk Seeker adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang
memiliki risiko investasi yang lebih tinggi dengan tingkat return yang
diharapkan sama besar.
2.1.10 Pembentukan Portofolio
Portofolio adalah kombinasi linier dari beberapa aset. Dalam pembentukan
portofolio, setiap aset memiliki kontribusi terhadap modal total sebesar bobot
Komposisi bobot
dalam portofolio bisa ditentukan dengan
cara intuisi maupun menggunakan metode komputasi statistik, baik menggunakan
metode sederhana maupun lanjut (Abdurakhman, 2007).
Dimisalkan seorang investor memiliki sebuah portofolio yang terdiri dari k
aset. Dinotasikan
adalah harga aset j pada waktu i dan didefinisikan return dari
aset j dalam satu periode waktu (harian, bulanan, tahunan) sebagai berikut
return saham j pada waktu i
harga aset j pada waktu i
harga aset j pada waktu i-1.
dengan rata
Dapat dituangkan dalam matriks
variansi
Diamati vector
rata
menunjukkan rata
atau
dan
rata return
masing
masing aset yang ada dalam portofolio. Variansi dan kovariansi dari
masing
masing aset dinyatakan dengan matriks kovariansi
elemennya berisi variansi aset ke
, yang elemen
dan kovariansi antara aset dan
.
Kovariansi digunakan untuk mengukur bagaimana dua peubah acak dalam
hal ini return aset
dan
bergerak. Nilai kovariansi yang positif menunjukkan
bahwa return kedua aset tersebut cenderung bergerak searah, sedangkan nilai
kovariansi negative menunjukkan bahwa return kedua aset cenderung bergerak
melawan arah. Nilai kovariansi yang kecil atau nol menunjukkan tidak ada
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hubungan anatara kedua aset tersebut. Nilai kovariansi antara aset i dan j dapat
dituliskan sebagai berikut
dengan
adalah koefisien korelasi antara return aset i dan j.
Tingkat keuntungan yang diharapkan (mean return) portofolio adalah
harga harapan dari return portofolio
. Return portofolio adalah jumlahan
tertimbang dari k aset return-nya yaitu
dengan
menunjukkan bobot/komposisi aset
aset yang
terbentuk dalam portofolio dan memenuhi jumlah sama dengan 1. Nilai ekspektasi
return portofolio diestimasi dengan
. Dalam melakukan investasi dalam efek
atau sekuritas, para investor dihadapkan pada unsur risiko dan ketidakpastian.
Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan didapatkan dari investasi,
hanya dapat memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dan berapa
besarnya risiko yang ditanggung.
Dalam teori portofolio, risiko dapat dinyatakan sebagai kemungkinan
keuntungan menyimpang dari yang diharapkan. Risiko portofolio dihitung dari
nilai volalitas (risiko) suatu portofolio yaitu variansi dari
dengan
adalah matriks varian-kovarian. Variansi portofolio dirumuskan dalam
formula jumlahan sebagai berikut
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jadi, variansi (risiko) dari portofolio yang terbentuk adalah
Investor dapat menentukan kombinasi dari asset
asset yang membentuk
portofolio, baik yang efisien maupun tidak efisien. Suatu portofolio dikatakan
efisien jika portofolio tersebut dibandingkan dengan portofolio lain yang
memenuhi kondisi berikut
1. memberikan expected return lebih besar dari risiko yang sama, atau
2. memberikan risiko lebih kecil dari expected return yang sama.
Dalam pembentukan portofolio efisien, asumsi perilaku investor yang
wajar terjadi dalam keputusan investasi adalah investor yang tidak suka terhadap
risiko (risk averse).
Semua portofolio yang berada di permukaan yang efisien (efficient
frontier) merupakan portofolio
yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan
portofolio mana yang optimal. Permukaan yang efisien (efficient frontier) yaitu
garis yang menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien dan semua portofolio
yang berada di bawah garis tersebut dinyatakan tidak efisien. Jika seorang
investor memiliki beberapa pilihan portofolio efisien, maka portofolio yang
optimal dapat dibentuk. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih
seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio
yang efisien. Portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai
dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap return maupun risiko yang
ditanggungnya (Abdurakhman, 2007).
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.12 Uji Normalitas
Pada bahasan ini uji normalitas yang digunakan adalah uji KolmogorovSmirnov. Uji tersebut digunakan untuk menguji hipotesis tentang kecocokan
model (goodness of fit) data ordinal pada suatu distribusi. Selain itu uji
Kolmogorov-Smi
fungsi distribusi yang tidak diketahui. Uji kecocokan biasanya melibatkan sampel
acak yang diambil dari suatu populasi yang tidak diketahui fungsi distribusinya.
Hipotesis menyatakan bahwa fungsi distribusi sama dengan fungsi distribusi yang
diketahui atau fungsi yang disebutkan (Praptono, 1986). Langkah
langkah dalam
pengujian sebagai berikut
1.
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
2.
Menentukan
3.
Daerah Kritis : Ho ditolak apabila nilai p-value <
4.
Statistik Uji
Secara manual dapat dinyatakan dengan persamaan
Berdasarkan output software
5.
p-value
Kesimpulan
2.2
Kerangka Pemikiran
Dalam melakukan investasi selalu mempertimbangkan nilai return dan
risiko
yang
kemungkinan terjadi di masa
yang
akan
datang. Untuk
memaksimalkan return dan meminimalkan risiko, diperlukan manajemen
optimalisasi portofolio yang baik. Pengoptimalan portofolio saham biasa
dilakukan dengan menggunakan data historis, namun seringkali hasil yang
diharapkan kurang optimal. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang diabaikan
yaitu sudut pandang dari seorang investor (views). Model Black-Litterman
digunakan untuk mengatasi masalah optimalisasi saham dengan memperhatikan
faktor eksternal dari investor. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nilai pembobotan portofolio melalui model Black-Litterman adalah metode bayes.
Pada penelitian ini, penulis akan menentukan nilai return maksimal dan risiko
minimal pada saham yang tergabung dalam indeks LQ-45 dengan menerapkan
model Black-Litterman melalui pendekatan bayes.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur
dan studi kasus. Adapun studi literatur yaitu mengumpulkan referensi dari
buku-buku, jurnal, artikel maupun tulisan yang dimuat di web. Studi kasus
diambil dari data saham yang tergabung dalam indeks LQ-45. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari YahooFinance dan dianalisis
menggunakan software. Langkah
langkah analisis yang digunakan adalah
sebagai berikut
Permasalahan optimalisasi
portofolio saham
Data historis saham
Pandangan investor (views)
Model Black-Litterman
Studi Literatur
Bobot portofolio
Penerapan kasus
pada Indeks LQ-45
Identifikasi aset
yang terdaftar
Analisis deskriptif
Uji normalitas
Validasi data
terhadap data
historis
Perhitungan
dengan model
Pemilihan aset
optimal
commit to user
Interpretasi
hasil
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, dibahas mengenai penentuan bobot portofolio optimal
dengan metode Black Litterman dan perhitungan return harga penutupan saham
harian yang terdaftar pada indeks LQ-45 serta penerapannya dalam pengoptimalan
portofolio dengan metode Black-Litterman melalui pendekatan bayes (Jay
Walters, 2009).
4.1 Model Black-Litterman
Model Black-Litterman adalah model matematis untuk mengalokasikan
portofolio yang dikembangkan pada tahun 1990 di Goldman Sachs oleh Black dan
Litterman. Model ini digunakan untuk mengatasi masalah yang dijumpai investor
dalam menerapkan teori portofolio modern, dimulai dengan asumsi bahwa
keseimbangan alokasi aset dari broker harus sebanding dengan nilai pasar dari
aset yang tersedia, dan kemudian dimodifikasi dengan memperhitungkan 'views'
(yaitu intuisi atau pandangan dari investor
tentang dugaan banyaknya
pengembalian aset yang akan didapatkan) dari investor.
Model Black-Litterman mengkrontruksikan portofolio dengan lebih
optimal sehingga dapat mengatasi
masalah yang bersifat
tidak terduga
(unintuitive), portofolio berkonsentrasi tinggi, memiliki input yang sensitif, dan
kesalahan estimasi maksimal. Ketiganya memiliki kerterkaitan dengan meanvariance sehingga menjadi alasan untuk tidak menggunakan metode Markowitz
dalam mengoptimalkan portofolio.
Black-Litterman
menggunakan
pendekatan
Bayesian
untuk
menggabungkan pandangan (view) subjektif dari investor tentang return yang
diharapkan (expected return) dari satu atau lebih aset dengan vektor ekuilibrium
pasar (distribusi prior). Persamaan baru yang didapatkan digabungkan kembali
dengan estimasi return harapan (expected return). Hasil penggabungan dari vector
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
return (distribusi posterior) mengarah pada portofolio yang intuitif dengan bobot
portofolio yang pantas (sensible) (Idzorek, 2005).
Optimalisasi portofolio dengan model ini dimulai dengan menentukan
equilibrium return sebagai langkah awal. Nilai untuk menghitung equilibrium
return dapat dituliskan sebagai berikut
dengan
: vektor excess return equilibrium
: koefisien risiko averse
: matriks kovariansi dari excess return
: bobot kapitalisasi pasar dari aset.
Koefisien risiko averse (
(expected risk-return). Nilai
untuk perhitungan sebesar 2.5, nilai ini berdasarkan
pada representasi nilai rata
Berdasarkan nilai
merupakan risiko dari return yang diharapkan
rata toleransi dunia terhadap risiko investasi.
, disubtitusikan nilai
yang merupakan vektor dari excess
return suatu aset, sehingga ditentukan bobot portofolio sebagai berikut
Persamaan untuk model Black-Litterman secara umum dapat dituliskan
sebagai berikut
Keterangan:
: distribusi posterior kombinasi vektor return (expected return yang baru)
: faktor skalar (parameter yang ditentukan investor)
: matriks varian kovarian
: return equilibrium
P
: matriks bobot views (link matriks)
: matriks diagonal kovariansi dari view
Q
: vektor view return
Pada model Black-Litterman ini dijelaskan dengan mempertimbangkan
estimasi likelihood gabungan dari pandangan investor yang subjektif (sebagai
prior) dan data empiris (berdasarkan estimasi model). Data equilibrium return
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikombinasikan dengan view dari investor untuk membentuk opini yang baru
(Subekti, 2008).
4.2 Metode Black-Litterman melalui Pendekatan Bayes
Pada bagian ini memberikan gambaran dari teori Bayes yang digunakan
dalam menganalisis model Black-Litterman. Dimisalkan terdapat dua kejadian A
dan B. Kejadian A adalah expected return dan B adalah equilibrium return
Christodoulakis, 2002). Aturan Bayes digunakan untuk membentuk likelihood
gabungan A dan B sebagai berikut
dengan
: vektor excess return ukuran N
1
: expected excess return
: excess return equilibrium.
: probabilitas bersyarat dari
terhadap
Diasumsikan keyakinan prior sebagai
.
yang mempunyai bentuk
kendala linear dari vektor expected return dan ditulis dengan matriks
dengan
ukuran
adalah matriks kovariansi
dengan
.
Dengan demikian menandakan adanya pandangan yang masih belum pasti dan
diasumsikan berdistribusi normal dengan matriks kovariansi diagonal
pandangan investor ini independen dari yang lain. Matriks
,
sebagai matriks
diagonal kovariansi dari view dapat dinyatakan
Jika elemen diagonal dari matriks kovariansi
adalah nol, artinya investor
dianggap mempunyai opini sangat yakin yang mengakibatkan
.
Fungsi densitas dari data equilibrium return dengan syarat informasi prior
diasumsikan sebagai
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan
artinya ada asumsi bahwa mean return equilibrium
sama dengan rata - rata return pasar yang dapat diperoleh melalui CAPM.
Sedangkan scalar
adalah suatu angka yang diberikan investor untuk mengukur
matriks kovariansi historis .
berdasarkan persamaan (4.5) dan (4.7)
Fungsi densitas posterior
yang diterapkan pada persamaan (4.4) merupakan multivariat normal. Dari asumsi
untuk distribusi
dan
dapat dinyatakan masing
masing bentuk
pdf
Berdasarkan aturan bayes pada persamaan (4.4) disubstitusikan densitas
dan
sehingga terbentuk densitas posterior
Densitas posterior dapat dinyatakan sebagai
dengan
sehingga
Pada densitas
menjadi konstanta dalam distribusi
dapat dijelaskan
posterior, sedangkan
kembali menjadi
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
diperoleh
digilib.uns.ac.id
mean
dan
variansi
untuk
mean
dan
Distribusi return
posterior
adalah
.
kombinasi yang baru sebagai distribusi posterior
berdistribusi multivariat normal adalah
Sehingga nilai
dapat dibentuk kembali menjadi persamaan
Pada persamaan (4.8) merupakan bentuk baru dari
melalui pendekatan
bayes, kemudian untuk mencari nilai bobot portofolio dengan model BlackLitterman dapat disubstitusikan ke dalam persamaan (4.2). Sehingga untuk
rumusan pembobotan portofolio dengan model Black-Litterman menjadi
Pembobotan
jumlahan 1.
memberikan hasil berupa proporsi pada tiap aset dengan
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.3 Penerapan Kasus
4.3.1 Deskripsi Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah harga penutupan saham
harian pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 periode 1 Agustus
2011 sampai 27 Juni 2012. Data saham tersebut merupakan data sekunder yang
diperoleh dari terbitan historical price pada yahoofinance. Tabel 4.1 merupakan
perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45.
Tabel 4.1 Perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nama Emiten LQ45
PT Astra Agro Lestari
PT Adaro Energy
PT Aneka Tambang
PT Astra International
PT AKR Corporindo
PT Alam Sutera Realty
PT Bank Central Asia
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Tabungan Negara
PT Bank Danamon Indonesia
PT Bank Mandiri
PT Bakrie & Brothers
PT Borneo Lumbung Energi & Metal
PT Bumi Resources
PT Charoen Pokphand Indonesia
PT Delta Dunia Makmur
PT Bakrieland Development
PT Energi Mega Persada
PT XL Axiata
PT Gudang Garam
PT Gajah Tunggal
PT Harum Energy
Kode
AALI
ADRO
ANTM
ASII
AKRA
ASRI
BBCA
BBNI
BBRI
BBTN
BDMN
BMRI
BNBR
BORN
BUMI
CPIN
DOID
ELTY
ENRG
EXCL
GGRM
GJTL
HRUM
No
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nama Emiten LQ45
PT Indofood CBP Sukses Makmur
PT International Nickel Indonesia
PT Indofood Sukses Makmur
PT Indika Energy
PT Indocement Tunggal Prakarsa
PT Indo Tambangraya Megah
PT Jasa Marga
PT Kawasan Industri Jababeka
PT Kalbe Farma
PT Krakatau Steel
PT Lippo Karawaci
PT PP London Sumatra Indonesia
PT Perusahaan Gas Negara
PT Tambang Batubara Bukit Asam
PT Salim Ivomas Pratama
PT Semen Gresik
PT Timah
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Trada Maritime
PT Bakrie Sumatera Plantations
PT United Tractors
PT Unilever Indonesia
Kode
ICBP
INCO
INDF
INDY
INTP
ITMG
JSMR
KIJA
KLBF
KRAS
LPKR
LSIP
PGAS
PTBA
SIMP
SMGR
TINS
TLKM
TRAM
UNSP
UNTR
UNVR
4.3.2 Uji Normalitas
Langkah awal dalam menganalisis saham perlu dilakukan uji asumsi
masing aset tunggalnya. Nilai return
kenormalan data return dari masing
dihitung berdasarkan persamaan (2.5). Selanjutnya seluruh data dari masing
masing aset yang telah dihitung nilai return dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui apakah data return saham berdistribusi normal. Berikut adalah
langkah uji normalitas
1. H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
3. Daerah Kritis : Ho ditolak apabila nilai p-value < 0.05
4. Statistik Uji
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Uji Kenormalan dengan Kolmogorov-Smirnov
Asymp.
Jumlah Data
Standar
Perusahaan
Rata-rata
Sig. (2Return
Deviasi
tailed)
AALI
223
0.00034326 0.02404837
0.051
BMRI
223
0.00020577
0.02540911
0.077
GGRM
223
-0.00094374
0.02203004
0.374
HRUM
223
0.00186642
0.02955407
0.066
INTP
223
-0.00090738
0.02876453
0.110
SMGR
223
-0.00124944
0.02380487
0.245
UNTR
223
0.00069436
0.02589006
0.123
UNVR
223
-0.00192725
0.02160971
0.102
*nilai sig (2-tailed) > 0,05 sehingga return ketiga saham berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas untuk keseluruhan aset terdapat pada Lampiran 1.
Untuk mendapatkan portofolio yang optimal diperlukan asumsi bahwa aset
berdistribusi normal dan memiliki standar deviasi terkecil dari keseluruhan saham.
Dipilih 4 perusahaan yang memiliki data saham sesuai dengan criteria, sehingga
hanya AALI, GGRM, SMGR, dan UNVR yang akan dipakai dalam perhitungan
portofolio optimal. Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa keempat saham memiliki
pola seimbang pada kurva yang terbentuk, sehingga dikatakan berdistribusi
nomal.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Histogram Return Saham Terpilih
Sedangkan Gambar 4.2 memperlihatkan pergerakan return dari saham
perusahaan terpilih. Terlihat bahwa fluktuasi harga saham mengalami pasang
surut. Penyebab ketidakpastian return yang didapatkan dalam jangka waktu
pengujian dipicu oleh reaksi pasar yang berlebihan terhadap informasi
informasi
yang berkaitan dengan aset sekuritas tersebut. Pergerakan return saham menjadi
sangat rentan terhadap aksi jual beli yang dilakukan oleh investor.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.2 Plot Pergerakan Harga Saham Terpilih
4.3.3 Penerapan Model Black-Litterman pada Data
Berdasarkan persamaan (4.8) untuk menghitung bobot portofolio pada
masing
masing saham perlu diidentifikasi elemen
elemen yang ada. Langkah
awal dalam perhitungan bobot portofolio dengan model Black-Litterman adalah
menentukan excess return dari masing
masing aset terpilih. Excess return
merupakan besarnya nilai return yang dmutlakkan, kemudian disusun matriks
varian kovarian
Melalui bantuan software berikut adalah hasil perhitungan
Tabel 4.3 Varian Kovarian dari Aset Terpilih
AALI
GGRM
SMGR
UNVR
AALI
0.2771
0.0271
0.0610
0.0364
GGRM
0.0271
0.2142
0.0326
0.0438
SMGR
0.0610
0.0326
0.2175
0.0323
UNVR
0.0364
0.0438
0.0323
0.2039
Berdasarkan hasil dari perhitungan (matriks varian kovarian), ditentukan
vektor dari views. Nilai views ditentukan berdasarkan pandangan investor dan
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sifatnya relatif. Penentuan nilai views untuk saham yang berfluktuasi stabil
(normal) dapat diberikan nilai kisaran views sebesar 0% - 2%, artinya jika
diberikan nilai 0% maka dugaan investor adalah saham pada aset tersebut akan
menghasilkan nilai return yang sama dengan perhitungan berdasarkan data
historisnya saja. Sementara jika investor memberikan pandangan lebih dari 0%
sampai dengan 1% diduga bahwa saham pada aset tersebut akan memberikan
hasil dengan selisih sesuai persentase yang diberikan. Tabel 4.4 merupakan matrix
views yang telah ditentukan
Tabel 4.4 Matrix views dari aset terpilih
Views
1
2
3
4
Q
0.001
0.005
0.002
0
AALI
0
1
0
1
GGRM
0
0
-1
0
SMGR
0
-1
0
0
UNVR
1
0
0
0
Matriks Q merupakan views relatif yang diasumsikan sebagai dugaan
investor, nilai selanjutnya adalah link-matrix yang merupakan matrix konektor
untuk melakukan perhitungan. Diberikan persamaan (4.9) untuk pembobotan
model Black-Litterman,
Nilai koefisien risiko averse ( ) ditentukan sebesar 2.5 sebagai nilai toleransi
dunia terhadap risiko investasi (Mankert, 2006). Sehingga dengan bantuan
software didapatkan besarnya bobot untuk masing
masing aset saham yang
terpilih sebagai berikut
Tabel 4.5 Nilai pembobotan Portofolio dengan Black-Litterman
AALI
0.2135
GGRM
0.1484
SMGR
0.4165
UNVR
0.2216
TOTAL
1
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil persentase proporsi portofolio
dari masing
masing aset sebagai berikut untuk AALI sebesar 21.35%, GGRM
sebesar 14.84%, SMGR sebesar 41.65%, dan UNVR sebesar 22.16%.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai pembanding hasil perhitungan digunakan nilai pembobotan dari
data historis, dengan bantuan software diperoleh
Tabel 4.6. Nilai Pembobotan Portofolio dengan Data Historis
AALI
GGRM
SMGR
UNVR
TOTAL
0.1849
0.2587
0.2961
0.2603
1
Sebagai ilustrasi, investor memiliki 10000 lembar saham (20 lot) akan
dibandingkan besarnya return yang diperoleh dengan kedua nilai pembobotan
Tabel 4.7. Perbandingan Pembobotan Portofolio
AALI
GGRM
0.00034326
-0.00094374
0.634695
-2.44148
0.732869
-1.40052
SMGR
-0.00124944
-3.33848
-4.69597
UNVR
-0.00192725
-5.01666
-4.27081
-10.1619
-9.63443
Berdasarkan Tabel 5 dapat terlihat bahwa dengan menggunakan model
Black-Litterman besarnya jumlahan dari
lebih kecil dibandingkan
. Nilai -
9.63443 artinya risiko yang akan ditanggung oleh investor yang memiliki 20 lot
saham sebesar 9.63443% dari total keseluruhan saham. Nilai -10.1619 artinya
risiko yang akan ditanggung oleh investor sebesar 10.1619% dari total
keseluruhan saham yang dimiliki.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa
1. Rumusan untuk pembobotan saham dengan model Black-Litterman adalah
dengan
2. Portofolio optimal dari saham yang terdaftar pada indeks LQ-45 terdiri dari 4
perusahaan memiliki presentase masing
Lestari sebesar 21.35%,
masing yaitu untuk PT Astra Agro
PT Gudang Garam sebesar 14.84%, PT Semen
Gresik sebesar 41.65%, dan PT Unilever Indonesia sebesar 22.16%,
pembobotan dengan model Black-Litterman memberikan hasil portofolio
yang lebi
digilib.uns.ac.id
OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA INDEKS LQ-45
DENGAN PENDEKATAN BAYES
MELALUI MODEL BLACK-LITTERMAN
oleh
FAUZIA WIDYANDARI
M 0108019
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Sains Matematika
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Fauzia Widyandari, 2012. OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM PADA
INDEKS LQ-45 DENGAN PENDEKATAN BAYES MELALUI MODEL
BLACK-LITTERMAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret.
Saham merupakan salah satu instrumen yang sering dipakai dalam
investasi. Tingkat pengembalian (return) dari harga saham dan besarnya risiko
yang ditanggung investor merupakan hal yang perlu diperhatikan. Untuk
mengoptimalkan return dan meminimalkan risiko dapat dibentuk portofolio
saham. Portofolio merupakan kombinasi linier dari beberapa aset. Diasumsikan
bahwa return saham tunggal dan portofolio berdistribusi normal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkonstruksikan perhitungan nilai return portofolio dengan
model Black- Litterman melalui pendekatan bayes.
Perhitungan nilai return diterapkan pada saham yang terdaftar dalam bursa
Indeks LQ-45. Return dihitung dari harga penutupan saham harian pada masing
masing aset yang terdaftar. Nilai return yang dipakai dalam penyusunan
portofolio optimal memiliki distribusi normal. Perhitungan dengan historis data
dicari dengan menggunakan estimasi dari mean return yang memiliki bobot dari
kombinasi vektor mean dan distribusi prior. Kombinasi tersebut berdasarkan
views atau nilai dugaan dari investor mengenai return yang akan didapatkan.
Bobot portofolio dengan model Black-Litterman memberikan hasil portofolio
yang optimal.
.
Kata kunci : Black-Litterman, bayes, saham, return
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Fauzia Widyandari, 2012. OPTIMIZATION STOCK PORTFOLIO IN LQ-45
INDEX WITH BAYES APPROACH FOR THE BLACK-LITTERMAN
MODEL. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret
University.
Stock is one of instrument that is often used in investment. Return of rate
from stock price and the magnitude of risks are things that need attention. A stock
portfolio can be formed to optimize return dan minimize the risk. The portfolio is
defined as a linear combination of some assets. The calculation assumes that the
single stock and portfolio returns were normally distributed. The purpose of this
study is to construct a return portfolio value calculation by Black-Litterman
Model with Bayes approach.
The calculation of return was applied to the shares listed in the stock
exchange LQ-45 index. Return is calculated from the daily closing price of the
shares on each asset listed. Return values are used in the preparation of optimal
portfolio has a normal distribution. The calculation the historical data are used
estimates of mean returns, which have a weight of a combination mean vector and
the prior distribution. The combination is based on the views or values of the
allegations investor for the returns that will be obtained. Portfolio weights with
the Black-Litterman Model give optimal portfolio .
Keywords: Black-Litterman, bayes, stock, return
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTO
So which of the favors of your Lord would you deny?
(QS. Ar Rahman)
Today a reader, tomorrow a leader
(Margareth Fuller)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya tulis yang sederhana ini saya persembahkan kepada Ibu dan Bapak
tercinta yang telah senantiasa memberikan doa dan motivasi.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT atas limpahan karunia, rahmat, dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan, kerjasama, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Dr. Sri Subanti, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, serta ide - ide dalam menyelesaikan skripsi ini,
2. Bapak Drs. Sutrima, M.Si selaku Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini,
3. Teman
teman Matematika 2008 yang tak hentinya memberikan bantuan dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, November 2012
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
iv
MOTO ..........
v
PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
viii
x
xi
I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................
2
1.3 Batasan Masalah ...............................................................
3
1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................
3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................
3
II LANDASAN TEORI
4
1.1 Tinjauan Pustaka ............................................................
4
2.1.1 Konsep Dasar Probabilitas ......................................
5
2.1.2 Aturan Bayes ...........................................................
9
2.1.3 Metode Bayes ..........................................................
9
2.1.4 Investasi ..................................................................
11
2.1.5 Pasar Modal .............................................................
12
2.1.6 Proses Go Public .....................................................
12
2.1.7 Indeks LQ-45 ..........................................................
13
2.1.8 Return ......................................................................
14
2.1.9 Risiko ....................................................................
15
2.1.10 Portofolio ............................................................
16
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.11 Uji Normalitas .......................................................
19
1.2 Kerangka Pemikiran .......................................................
19
III METODE PENELITIAN
21
IV PEMBAHASAN
22
4.1 Model Black-Litterman ...................................................
22
4.2 Metode Black-Litterman melalui Pendekatan Bayes ......
24
4.3 Penerapan Kasus .............................................................
27
4.3.1 Deskripsi Data .........................................................
27
4.3.2 Uji Normalitas .........................................................
27
4.3.3 Penerapan Model Black-Litterman pada Data ........
30
V PENUTUP
33
5.1 Kesimpulan ......................................................................
33
5.2 Saran ................................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................
34
LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ-45 ....................
27
Tabel 4.2 Hasil Uji Kenormalan dengan Kolmogorov Smirnov ............
28
Tabel 4.3 Varian Kovarian dari Aset Terpilih .......................................
30
Tabel 4.4 Matriks Views dari Aset Terpilih ..............................................
31
Tabel 4.5 Nilai Pembobotan Portofolio dengan Black-Litterman ............
31
Tabel 4.6 Nilai Pembobotan Portofolio dengan Data Historis ................
32
Tabel 4.7 Perbandingan Pembobotan Portofolio .....................................
32
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Histogram Return Saham Terpilih ........................................
29
Gambar 4.2 Plot Pergerakan Harga Saham Terpilih ...............................
30
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan kegiatan yang membawa konsekuensi untung dan
rugi. Proses investasi merupakan pemahaman dasar
dasar keputusan dari
langkah yang diambil. Untuk memahami proses investasi, seorang investor harus
mengetahui konsep dasar investasi yang menjadi landasan setiap tahap dalam
membuat keputusan. Hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi adalah
pemahaman hubungan antara tingkat keuntungan investasi (return) yang
diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang
diharapkan merupakan hubungan yang linier, artinya semakin besar risiko yang
ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan (high risk, high
return).
Investor dapat menginvestasikan sejumlah dana pada aset nyata (emas,
mesin, bangunan, dan sebagainya)
maupun aset finansial (deposito, saham,
ataupun obligasi). Ramainya perdagangan surat berharga di pasar modal
mencerminkan minat investasi yang besar dari masyarakat. Investor terdorong
menginvestasikan dananya pada beberapa aset untuk mengurangi risiko kerugian.
Dengan kata lain, investor membentuk suatu portofolio saham optimal yang
merupakan kombinasi atau kumpulan dari beberapa saham terpilih untuk
mendapatkan return yang besar atau mendapatkan return tertentu dengan risiko
kecil. Portofolio saham optimal merupakan kombinasi linier dari investasi
(Abdurakhman, 2007).
Saham memiliki kecenderungan untuk tidak stabil, berfluktuasi naik dan
turun. Namun, ada kelompok saham yang memiliki likuiditas tertinggi. Penilaian
likuiditas adalah seleksi atas saham
saham yang mempertimbangkan kapitalisasi
pasar. Saham ini termasuk dalam daftar indeks LQ 45. Oleh karena itu, data
saham dari indeks LQ 45 inilah yang akan dijadikan studi kasus dalam penelitian
ini.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian untuk mengoptimalkan besarnya return pada portofolio saham
pernah dilakukan oleh Fadila (2011) melakukan penelitian pengukuran besarnya
risiko dihitung dengan menggunakan metode Value at Risk (VaR)
yang
merupakan metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan
kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat
kepercayaan
(level of confidence) tertentu. Distribusi return saham didekati
dengan distribusi mixture dengan banyaknya komponen penyusun tertentu (finite
mixture model). Kedua penelitian terdahulu menggunakan konsep dasar
pembentukan portofolio dengan metode Markowitz, dimana perhitungan yang
digunakan hanya melibatkan mean variance saja.
Metode untuk pengoptimalan portofolio berkembang menjadi Capital
Asset Pricing Model (CAPM) yang memperhatikan adanya aset tak berisiko.
Black
dan
Litterman
(1992:28)
mengembangkan
suatu
model
yang
menggabungkan antara perhitungan return portofolio melalui metode CAPM
dengan melibatkan intuisi dari investor. Tahun 2008, Retno Subekti melakukan
penelitian untuk membandingkan return saham melalui metode mean variance
dan Black-Litterman pada studi kasus saham S&P500. Pada penelitian ini akan
mengkaji ulang penelitian sebelumnya dengan menggunakan pendekatan bayes
untuk mengoptimalkan return yang didapat melalui model Black-Litterman.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun perumusan masalah
sebagai
berikut
1. bagaimana bentuk nilai pembobotan portofolio saham dengan model BlackLitterman melalui pendekatan bayes,
2. bagaimana menerapkan nilai pembobotan portofolio pada saham yang
tergabung dalam indeks LQ-45 untuk menghitung return yang didapatkan.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.3
Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar tidak meluas, dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data harga saham dari perusahaan yang terdaftar
dalam indeks LQ-45 pada bulan Agustus 2011
1.4
Juni 2012.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. mendapatkan hasil nilai pembobotan portofolio saham dengan model BlackLitterman melalui pendekatan bayes pada penyusunan portofolio optimal,
2. menerapkan nilai pembobotan portofolio pada saham yang tergabung dalam
indeks LQ-45 untuk menghitung return yang didapatkan.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini secara teoritis dapat memberikan ide baru
tentang optimalisasi portofolio melalui model Black-Litterman melalui
pendekatan Bayes. Manfaat praktis yaitu memberikan informasi bagi investor
untuk mengoptimalkan portofolio dalam saham sehingga dapat diketahui besar
risiko yang akan ditanggung.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori ini terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran.
Tinjauan pustaka merupakan bagian tentang penelitian
penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan teori - teori penunjang yang digunakan sebagai dasar
penulisan. Sedangkan kerangka pemikiran berisi alur pikir dalam penulisan
skripsi.
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang optimalisasi sebelumnya telah banyak dikembangkan
oleh para ahli statistika ekonomi. Dimulai pada tahun 1952 Harry Markowitz
mengembangkan metode optimalisasi portofolio dengan konsep Mean-variance,
pemilihan
portofolio
berdasarkan
return
dan
risikonya.
Mean-variance
memerlukan pengetahuan tentang korelasi antara return aset dan standar deviasi
pada aset. Pada tahun 1964, Sharpe mengemukakan teori baru untuk
pengoptimalan portofolio yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang
menghubungkan pembentukan portofolio dengan aset tak berisiko. Pada tahun
1992, Black dan Litterman mengungkapkan teori baru dalam pengoptimalan
portofolio saham. Portofolio optimal yang dibentuk tidak hanya melalui data
historis tapi juga melalui campur tangan dari intuisi investor. Rumusan teori
Pada tahun 2008, penelitian tentang model Black-Litterman pernah
dilakukan oleh Retno Subekti yang membahas keunggulan model BlackLitterman dibandingkan model Markowitz dalam meminimalkan risiko dan
memaksimalkan return saham. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh
Christodoulakis.
Tahun 2010, Zhou dan Avramov mengungkapkan adanya kemungkinan
ketidakpastian parameter dan prediksi return (return predictability). Penelitian ini
akan mengkaji ulang penelitian
penelitian sebelumnya dan menerapkan pada
contoh kasus.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.1
Konsep Dasar Probabilitas
Berikut ini dituliskan beberapa definisi, teorema serta konsep dasar
probabilitas (Bain & Engelhardt, 1992).
Definisi 2.1 Probabilitas merupakan suatu nilai untuk mengukur tingkat
kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti (uncertain event).
Nilai probabilitas diperoleh berdasarkan hasil observasi atau pertimbangan
pembuat keputusan. Besarnya nilai kemungkinan munculnya suatu kejadian
.
adalah diantara 0 dan 1 atau
Diambil suatu percobaan dari sampel , dengan
bagian dari sampel .
dikatakan sebagai probabilitas dari peristiwa
jika dan hanya jika
memenuhi 3 kondisi sebagai berikut :
1.
2.
3. Untuk suatu barisan peristiwa
ketika
dengan
Definisi 2.2 Jika
yang saling asing, yaitu peristiwa
maka
kejadian dengan
. Maka probabilitas bersyarat
didefinisikan sebagai
Teorema 2.1 Misalkan
Teorema 2.2 Jika
kejadian dengan
partisi dari
dan
commit to user
5
maka
sebarang kejadian, maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teorema 2.3 Teorema Bayes
Jika
partisi dari
dan
untuk setiap dan
Definisi 2.3 Suatu variabel random
dan variansi
akan mengikuti distribusi normal mean
yang dinotasikan dengan
mempunyai persamaan
untuk
dimana
dan
.
Definisi 2.4 Nilai ekspektasi dari
Definisi 2.5 Variansi
yaitu
yaitu
, maka persamaan diatas menjadi pdf normal standar
dengan substitusi
Definisi 2.6 Jika suatu fungsi dari variabel random diskrit menyatakan
probabilitas
maka
setiap
nilai
x
yang
mungkin
berikut
ini
disebut fungsi densitas probabilitas diskrit , dengan fungsi distribusi
kumulatifnya dinyatakan dengan
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Definisi 2.7 Jika suatu variabel random disebut variabel random kontinu jika
terdapat fungsi f(x), dengan fungsi kumulatif nya dinyatakan dengan
Fungsi Massa Probabilitas Bersama (Joint Probability Mass Function,
disingkat sebagai joint pmf ) dari variabel random diskrit berdimensi k,
didefinisikan sebagai
dari
untuk semua nilai yang mungkin
Definisi 2.8 Jika pasangan
mempunyai pmf bersama
dari variabel random diskrit yang
maka pmf marginal dari
dan
adalah
secara umum
Dalam kasus kontinu pdf marginal didefinisikan dengan cara yang sama.
Dalam kasus kontinu pdf marginal didefinisikan dengan menggunakan jumlahan
menjadi integral.
Fungsi distribusi komulatif bersama (Joint Cumulative Distribution
Function, disingkat CDF) dari variabel random berdimensi k
didefinisikan sebagai
Definisi 2.9 Jika
CDF bersama
adalah variabel random berdimensi k dengan
maka CDF marginal dari
commit to user
7
adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Definisi 2.10 Jika
dan
adalah variabel random diskrit atau kontinu dengan
maka pdf bersyarat dari
pdf bersama
diberikan
didefinisikan sebagai
sedemikian sehingga
untuk semua nilai
dan nol untuk lainnya.
Definisi 2.11 Fungsi Likelihood Fungsi densitas probabilitas bersama dari
variabel random
, dengan nilai
dikatakan
sebagai fungsi likelihood.
yang tetap , fungsi likelihood adalah fungsi
Untuk
dituliskan dengan
. Jika
,
adalah sampel random dari
maka
Definisi
2.12 Maximum Likelihood Estimator (MLE) Misalkan
adalah fungsi densitas probabilitas bersama dari
. Jika diberikan nilai observasi
dimana
Maka
, nilai dari
dalam
menjadi maksimum disebut estimasi maksimum likelihood dari
merupakan nilai dari
.
sehingga
Definisi dari fungsi likelihood dan MLE dapat diaplikasikan dalam kasus
lebih dari satu parameter yang tidak diketahui, jika
menyatakan vektor
.
parameter, katakanlah
2.1.2
Aturan Bayes
Aturan bayes menjadi salah satu dasar lahirnya suatu pendekatan baru
dalam estimasi dan inferensi statistika, yaitu metode bayesian.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teorema 2.4 Probabilitas Total Jika
adalah himpunan kejadian
saling asing lengkap, maka sebarang kejadian A berlaku
Teorema 2.5 Aturan Bayes Jika
adalah himpunan kejadian saling
berlaku
asing lengkap, maka untuk
Bukti:
Berdasarkan teorema probabilitas total diperoleh
sehingga
2.1.3
Metode Bayesian
Metode Bayesian merupakan metode untuk mengestimasi dua informasi,
yaitu informasi dari data observasi baru dan informasi yang telah diperoleh
adalah sebuah
sebelumnya. Ditentukan variabel random
vektor dari
observasi dengan distribusi
maka
himpunan parameter
Untuk
dan bergantung pada suatu
merupakan data observasi, distribusi bersyarat dari
commit to user
9
adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan konstanta distribusi posterior,
merupakan distribusi probabilitas
kontinu atau diskrit. Distribusi prior merupakan distribusi awal sebelum diperoleh
. Sedangkan distribusi posterior merupakan
data observasi dan dinotasikan
distribusi ketika data observasi telah diketahui dan dinotasikan sebagai
Distribusi posterior adalah fungsi distribusi probabilitas bersyarat
observasi
telah diketahui. Distribusi posterior untuk
dengan nilai
yang diskrit dapat
ditentukan sebagai
Sedangkan distribusi posterior untuk
dengan
yang kontinu dapat ditentukan sebagai
adalah fungsi distribusi data
adalah distribusi prior dan
observasi atau fungsi likelihood (Soejoeti dan Soebanar, 1988).
Dalam metode Bayesian, parameter populasi dipandang sebagai peubah
yang mempunyai distribusi posterior dan distribusi prior.
merupakan sebuah distribusi bersyarat
Distribusi posterior
parameter
diberikan data observasi .
merupakan distribusi bersama dari
distribusi marginal
dan
. Sedangkan
merupakan
. Dengan konsep rumus distribusi bersyarat, diperoleh
, sedangkan distribusi marginal
sehingga,
dengan
= parameter
commit to user
10
dapat dihitung dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
= distribusi posterior
= distribusi prior
= distribusi data observasi
dengan menganggap
sebagai
variabel yang telah diketahui nilainya atau disebut dengan fungsi likelihood
yang merupakan fungsi dari parameter .
Distribusi prior merupakan suatu keluarga distribusi dan bertujuan untuk
menyederhanakan perhitungan. Keluarga parametrik
dikatakan dekat dalam sampling dengan keluarga
dari distribusi
yang berkaitan dari distribusi
jika
untuk kasus ini,
dikatakan sebagai keluarga sekawan ke
.
Prior informatif digunakan ketika informasi mengenai parameter
diketahui dari model sebelum mengumpulkan data. Prior
dikatakan wajar
(proper) jika tidak tergantung pada data dan
Prior tidak wajar jika tidak memenuhi kondisi diatas.
2.1.4
Investasi
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin,2010). Istilah investasi bisa
berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana
pada aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan) maupun aset finansial
(deposito, saham, ataupun obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya
dilakukan.
Investasi yang akan dibahas kali ini adalah berkaitan dengan pengelolaan
aset finansial terutama sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable
securities). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah
aset
aset pihak penerbit surat berharga tersebut. Sedangkan sekuritas yang
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mudah diperdagangkan (marketable securities) adalah aset
aset finansial yang
bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada
pasar terorganisir.
Pihak
pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual
(individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors).
2.1.5
Pasar Modal
Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas (Tandelilin, 2010). Sedangkan tempat terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek. Di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu Bursa Efek
jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Saat ini kedua bursa tersebut sudah
dimerger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham)
merupakan hasil perdagangan saham
saham perusahaan yang dilakukan di pasar
perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual
sekuritasnya dan proses itu disebut Initial Public Offering (IPO) atau penawaran
umum.
Setelah
sekuritas
diperjualbelikan oleh investor
tersebut
dijual
di
pasar
perdana,
sekuritas
investor di pasar sekunder atau pasar reguler.
Transaksi yang dilakukan investor di pasar sekunder tidak akan
memberikan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten).
Perdagangan pasar sekunder sangat penting untuk menentukan likuiditas sekuritas
di pasar perdana.
2.1.6
Proses Go Public
Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan
emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat. Berdasarkan tata cara yang
diatur dalam undang
undang dan peraturan pelaksanaannya. Persyaratan go
public melalui Bursa untuk emisi saham adalah
1. perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas,
2. bertempat di Indonesia,
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. mempunyai modal disetor penuh Rp 200.000.000, 4. dua tahun terakhir memperoleh keuntungan dan laporan keuangan telah
diperiksa oleh akuntan publik,
5. khusus emiten sektor perbankan, selama tiga tahun terakhir harus memenuhi
ketentuan bahwa dua tahun pertama harus tergolong cukup sehat dan tahun
terakhir tergolong sehat.
Alasan perusahaan melakukan go public adalah
1. kebutuhan akan dana untuk melunasi hutang, baik jangka panjang maupun
pendek, sehingga mengurangi beban bunga,
2. meningkatkan modal kerja,
3. membiayai perluasan perusahaan seperti pembangunan pabrik baru,
peningkatan kapasitas produksi, dan sebagainya,
4. memperluas jaringan pemasaran dan distribusi,
5. meningkatkan teknologi produksi,
6. membayar sarana penunjang seperti pabrik, perawatan, kantor, dan
sebagainya.
2.1.7
Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi
dan kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria
pemilihan (Tandelilin, 2010). Kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :
1. saham harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di
pasar regular (yang dilihat adalah rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan
terakhir),
2. saham juga harus masuk ke dalam jajaran teratas dalam peringkat
berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir),
3. saham harus tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama minimal 3 bulan,
4. keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan
pemilik saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan
transaksi di pasar regulernya juga harus baik.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.8
Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Jogianto (1998: 85)
mengemukakan bahwa return sebagai hasil yang diperoleh dari investasi yang
berupa return realisasi dan return ekspektasi.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan
dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi tersebut dapat berfungsi
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan maupun sebagai dasar penentuan
return ekspektasi dan risiko pada masa yang akan datang. Salah satu jenis
pengukuran return realisasi yang sering digunakan adalah return total, yaitu
return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
keterangan:
: return saham pada periode
: harga saham pada periode
: harga saham pada periode
: deviden (kas) pada periode .
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh investor pada masa mendatang. Return ekspektasi dapat dirumuskan
sebagai berikut
keterangan :
: ekspektasi suatu sekuritas
: return saham ke: probabilitas hasil kejumlah periode waktu observasi.
Return portofolio saham merupakan rata rata tertimbang dari return tiap
tiap saham yang termasuk didalamnya. Oleh karena itu, expected return portofolio
merupakan rata
rata tertimbang dari expected return saham yang ada
didalamnya. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keterangan :
return portofolio
proporsi saham
rata
rata return saham .
2.1.9
Risiko
Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari
nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Markowitz menyatakan bahwa risiko
yang diharapkan tergantung pada standar deviasi. Hal ini dapat diformulasikan
sebagai berikut
standar deviasi
probabilitas kejadian dari setiap hasil yang diharapkan
kemungkinan tingkat hasil
hasil yang diharapkan.
Menurut Jogiyanto, pada prinsipnya risiko dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu
1. Risiko tidak sistematik (Unsystematic Risk)
Merupakan risiko yang terkait dengan suatu saham tertentu yang umumnya
dapat dihindari atau diperkecil melalui diversifikasi.
2. Risiko sistematik (Systematic Risk)
Merupakan risiko pasar yang bersifat umum dan berlaku bagi semua saham
dalam pasar modal yang bersangkutan. Risiko ini tidak mungkin dapat
dihindari oleh investor melalui diversifikasi sekalipun.
Selain dua bagian risiko tersebut, ternyata sikap investor dalam menghadapi risiko
yang muncul dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
1. Risk Averse adalah sikap seorang investor yang akan memilih risiko yang
lebih rendah dengan tingkat return yang sama besar.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Risk Neutral adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang
tingkat return
nya sesuai dengan risiko yang dihadapi.
3. Risk Seeker adalah sikap seorang investor yang akan memilih investasi yang
memiliki risiko investasi yang lebih tinggi dengan tingkat return yang
diharapkan sama besar.
2.1.10 Pembentukan Portofolio
Portofolio adalah kombinasi linier dari beberapa aset. Dalam pembentukan
portofolio, setiap aset memiliki kontribusi terhadap modal total sebesar bobot
Komposisi bobot
dalam portofolio bisa ditentukan dengan
cara intuisi maupun menggunakan metode komputasi statistik, baik menggunakan
metode sederhana maupun lanjut (Abdurakhman, 2007).
Dimisalkan seorang investor memiliki sebuah portofolio yang terdiri dari k
aset. Dinotasikan
adalah harga aset j pada waktu i dan didefinisikan return dari
aset j dalam satu periode waktu (harian, bulanan, tahunan) sebagai berikut
return saham j pada waktu i
harga aset j pada waktu i
harga aset j pada waktu i-1.
dengan rata
Dapat dituangkan dalam matriks
variansi
Diamati vector
rata
menunjukkan rata
atau
dan
rata return
masing
masing aset yang ada dalam portofolio. Variansi dan kovariansi dari
masing
masing aset dinyatakan dengan matriks kovariansi
elemennya berisi variansi aset ke
, yang elemen
dan kovariansi antara aset dan
.
Kovariansi digunakan untuk mengukur bagaimana dua peubah acak dalam
hal ini return aset
dan
bergerak. Nilai kovariansi yang positif menunjukkan
bahwa return kedua aset tersebut cenderung bergerak searah, sedangkan nilai
kovariansi negative menunjukkan bahwa return kedua aset cenderung bergerak
melawan arah. Nilai kovariansi yang kecil atau nol menunjukkan tidak ada
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hubungan anatara kedua aset tersebut. Nilai kovariansi antara aset i dan j dapat
dituliskan sebagai berikut
dengan
adalah koefisien korelasi antara return aset i dan j.
Tingkat keuntungan yang diharapkan (mean return) portofolio adalah
harga harapan dari return portofolio
. Return portofolio adalah jumlahan
tertimbang dari k aset return-nya yaitu
dengan
menunjukkan bobot/komposisi aset
aset yang
terbentuk dalam portofolio dan memenuhi jumlah sama dengan 1. Nilai ekspektasi
return portofolio diestimasi dengan
. Dalam melakukan investasi dalam efek
atau sekuritas, para investor dihadapkan pada unsur risiko dan ketidakpastian.
Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan didapatkan dari investasi,
hanya dapat memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dan berapa
besarnya risiko yang ditanggung.
Dalam teori portofolio, risiko dapat dinyatakan sebagai kemungkinan
keuntungan menyimpang dari yang diharapkan. Risiko portofolio dihitung dari
nilai volalitas (risiko) suatu portofolio yaitu variansi dari
dengan
adalah matriks varian-kovarian. Variansi portofolio dirumuskan dalam
formula jumlahan sebagai berikut
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jadi, variansi (risiko) dari portofolio yang terbentuk adalah
Investor dapat menentukan kombinasi dari asset
asset yang membentuk
portofolio, baik yang efisien maupun tidak efisien. Suatu portofolio dikatakan
efisien jika portofolio tersebut dibandingkan dengan portofolio lain yang
memenuhi kondisi berikut
1. memberikan expected return lebih besar dari risiko yang sama, atau
2. memberikan risiko lebih kecil dari expected return yang sama.
Dalam pembentukan portofolio efisien, asumsi perilaku investor yang
wajar terjadi dalam keputusan investasi adalah investor yang tidak suka terhadap
risiko (risk averse).
Semua portofolio yang berada di permukaan yang efisien (efficient
frontier) merupakan portofolio
yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan
portofolio mana yang optimal. Permukaan yang efisien (efficient frontier) yaitu
garis yang menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien dan semua portofolio
yang berada di bawah garis tersebut dinyatakan tidak efisien. Jika seorang
investor memiliki beberapa pilihan portofolio efisien, maka portofolio yang
optimal dapat dibentuk. Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih
seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio
yang efisien. Portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai
dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap return maupun risiko yang
ditanggungnya (Abdurakhman, 2007).
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1.12 Uji Normalitas
Pada bahasan ini uji normalitas yang digunakan adalah uji KolmogorovSmirnov. Uji tersebut digunakan untuk menguji hipotesis tentang kecocokan
model (goodness of fit) data ordinal pada suatu distribusi. Selain itu uji
Kolmogorov-Smi
fungsi distribusi yang tidak diketahui. Uji kecocokan biasanya melibatkan sampel
acak yang diambil dari suatu populasi yang tidak diketahui fungsi distribusinya.
Hipotesis menyatakan bahwa fungsi distribusi sama dengan fungsi distribusi yang
diketahui atau fungsi yang disebutkan (Praptono, 1986). Langkah
langkah dalam
pengujian sebagai berikut
1.
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
2.
Menentukan
3.
Daerah Kritis : Ho ditolak apabila nilai p-value <
4.
Statistik Uji
Secara manual dapat dinyatakan dengan persamaan
Berdasarkan output software
5.
p-value
Kesimpulan
2.2
Kerangka Pemikiran
Dalam melakukan investasi selalu mempertimbangkan nilai return dan
risiko
yang
kemungkinan terjadi di masa
yang
akan
datang. Untuk
memaksimalkan return dan meminimalkan risiko, diperlukan manajemen
optimalisasi portofolio yang baik. Pengoptimalan portofolio saham biasa
dilakukan dengan menggunakan data historis, namun seringkali hasil yang
diharapkan kurang optimal. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang diabaikan
yaitu sudut pandang dari seorang investor (views). Model Black-Litterman
digunakan untuk mengatasi masalah optimalisasi saham dengan memperhatikan
faktor eksternal dari investor. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nilai pembobotan portofolio melalui model Black-Litterman adalah metode bayes.
Pada penelitian ini, penulis akan menentukan nilai return maksimal dan risiko
minimal pada saham yang tergabung dalam indeks LQ-45 dengan menerapkan
model Black-Litterman melalui pendekatan bayes.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur
dan studi kasus. Adapun studi literatur yaitu mengumpulkan referensi dari
buku-buku, jurnal, artikel maupun tulisan yang dimuat di web. Studi kasus
diambil dari data saham yang tergabung dalam indeks LQ-45. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari YahooFinance dan dianalisis
menggunakan software. Langkah
langkah analisis yang digunakan adalah
sebagai berikut
Permasalahan optimalisasi
portofolio saham
Data historis saham
Pandangan investor (views)
Model Black-Litterman
Studi Literatur
Bobot portofolio
Penerapan kasus
pada Indeks LQ-45
Identifikasi aset
yang terdaftar
Analisis deskriptif
Uji normalitas
Validasi data
terhadap data
historis
Perhitungan
dengan model
Pemilihan aset
optimal
commit to user
Interpretasi
hasil
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, dibahas mengenai penentuan bobot portofolio optimal
dengan metode Black Litterman dan perhitungan return harga penutupan saham
harian yang terdaftar pada indeks LQ-45 serta penerapannya dalam pengoptimalan
portofolio dengan metode Black-Litterman melalui pendekatan bayes (Jay
Walters, 2009).
4.1 Model Black-Litterman
Model Black-Litterman adalah model matematis untuk mengalokasikan
portofolio yang dikembangkan pada tahun 1990 di Goldman Sachs oleh Black dan
Litterman. Model ini digunakan untuk mengatasi masalah yang dijumpai investor
dalam menerapkan teori portofolio modern, dimulai dengan asumsi bahwa
keseimbangan alokasi aset dari broker harus sebanding dengan nilai pasar dari
aset yang tersedia, dan kemudian dimodifikasi dengan memperhitungkan 'views'
(yaitu intuisi atau pandangan dari investor
tentang dugaan banyaknya
pengembalian aset yang akan didapatkan) dari investor.
Model Black-Litterman mengkrontruksikan portofolio dengan lebih
optimal sehingga dapat mengatasi
masalah yang bersifat
tidak terduga
(unintuitive), portofolio berkonsentrasi tinggi, memiliki input yang sensitif, dan
kesalahan estimasi maksimal. Ketiganya memiliki kerterkaitan dengan meanvariance sehingga menjadi alasan untuk tidak menggunakan metode Markowitz
dalam mengoptimalkan portofolio.
Black-Litterman
menggunakan
pendekatan
Bayesian
untuk
menggabungkan pandangan (view) subjektif dari investor tentang return yang
diharapkan (expected return) dari satu atau lebih aset dengan vektor ekuilibrium
pasar (distribusi prior). Persamaan baru yang didapatkan digabungkan kembali
dengan estimasi return harapan (expected return). Hasil penggabungan dari vector
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
return (distribusi posterior) mengarah pada portofolio yang intuitif dengan bobot
portofolio yang pantas (sensible) (Idzorek, 2005).
Optimalisasi portofolio dengan model ini dimulai dengan menentukan
equilibrium return sebagai langkah awal. Nilai untuk menghitung equilibrium
return dapat dituliskan sebagai berikut
dengan
: vektor excess return equilibrium
: koefisien risiko averse
: matriks kovariansi dari excess return
: bobot kapitalisasi pasar dari aset.
Koefisien risiko averse (
(expected risk-return). Nilai
untuk perhitungan sebesar 2.5, nilai ini berdasarkan
pada representasi nilai rata
Berdasarkan nilai
merupakan risiko dari return yang diharapkan
rata toleransi dunia terhadap risiko investasi.
, disubtitusikan nilai
yang merupakan vektor dari excess
return suatu aset, sehingga ditentukan bobot portofolio sebagai berikut
Persamaan untuk model Black-Litterman secara umum dapat dituliskan
sebagai berikut
Keterangan:
: distribusi posterior kombinasi vektor return (expected return yang baru)
: faktor skalar (parameter yang ditentukan investor)
: matriks varian kovarian
: return equilibrium
P
: matriks bobot views (link matriks)
: matriks diagonal kovariansi dari view
Q
: vektor view return
Pada model Black-Litterman ini dijelaskan dengan mempertimbangkan
estimasi likelihood gabungan dari pandangan investor yang subjektif (sebagai
prior) dan data empiris (berdasarkan estimasi model). Data equilibrium return
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikombinasikan dengan view dari investor untuk membentuk opini yang baru
(Subekti, 2008).
4.2 Metode Black-Litterman melalui Pendekatan Bayes
Pada bagian ini memberikan gambaran dari teori Bayes yang digunakan
dalam menganalisis model Black-Litterman. Dimisalkan terdapat dua kejadian A
dan B. Kejadian A adalah expected return dan B adalah equilibrium return
Christodoulakis, 2002). Aturan Bayes digunakan untuk membentuk likelihood
gabungan A dan B sebagai berikut
dengan
: vektor excess return ukuran N
1
: expected excess return
: excess return equilibrium.
: probabilitas bersyarat dari
terhadap
Diasumsikan keyakinan prior sebagai
.
yang mempunyai bentuk
kendala linear dari vektor expected return dan ditulis dengan matriks
dengan
ukuran
adalah matriks kovariansi
dengan
.
Dengan demikian menandakan adanya pandangan yang masih belum pasti dan
diasumsikan berdistribusi normal dengan matriks kovariansi diagonal
pandangan investor ini independen dari yang lain. Matriks
,
sebagai matriks
diagonal kovariansi dari view dapat dinyatakan
Jika elemen diagonal dari matriks kovariansi
adalah nol, artinya investor
dianggap mempunyai opini sangat yakin yang mengakibatkan
.
Fungsi densitas dari data equilibrium return dengan syarat informasi prior
diasumsikan sebagai
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan
artinya ada asumsi bahwa mean return equilibrium
sama dengan rata - rata return pasar yang dapat diperoleh melalui CAPM.
Sedangkan scalar
adalah suatu angka yang diberikan investor untuk mengukur
matriks kovariansi historis .
berdasarkan persamaan (4.5) dan (4.7)
Fungsi densitas posterior
yang diterapkan pada persamaan (4.4) merupakan multivariat normal. Dari asumsi
untuk distribusi
dan
dapat dinyatakan masing
masing bentuk
Berdasarkan aturan bayes pada persamaan (4.4) disubstitusikan densitas
dan
sehingga terbentuk densitas posterior
Densitas posterior dapat dinyatakan sebagai
dengan
sehingga
Pada densitas
menjadi konstanta dalam distribusi
dapat dijelaskan
posterior, sedangkan
kembali menjadi
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
diperoleh
digilib.uns.ac.id
mean
dan
variansi
untuk
mean
dan
Distribusi return
posterior
adalah
.
kombinasi yang baru sebagai distribusi posterior
berdistribusi multivariat normal adalah
Sehingga nilai
dapat dibentuk kembali menjadi persamaan
Pada persamaan (4.8) merupakan bentuk baru dari
melalui pendekatan
bayes, kemudian untuk mencari nilai bobot portofolio dengan model BlackLitterman dapat disubstitusikan ke dalam persamaan (4.2). Sehingga untuk
rumusan pembobotan portofolio dengan model Black-Litterman menjadi
Pembobotan
jumlahan 1.
memberikan hasil berupa proporsi pada tiap aset dengan
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.3 Penerapan Kasus
4.3.1 Deskripsi Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah harga penutupan saham
harian pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 periode 1 Agustus
2011 sampai 27 Juni 2012. Data saham tersebut merupakan data sekunder yang
diperoleh dari terbitan historical price pada yahoofinance. Tabel 4.1 merupakan
perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45.
Tabel 4.1 Perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nama Emiten LQ45
PT Astra Agro Lestari
PT Adaro Energy
PT Aneka Tambang
PT Astra International
PT AKR Corporindo
PT Alam Sutera Realty
PT Bank Central Asia
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Tabungan Negara
PT Bank Danamon Indonesia
PT Bank Mandiri
PT Bakrie & Brothers
PT Borneo Lumbung Energi & Metal
PT Bumi Resources
PT Charoen Pokphand Indonesia
PT Delta Dunia Makmur
PT Bakrieland Development
PT Energi Mega Persada
PT XL Axiata
PT Gudang Garam
PT Gajah Tunggal
PT Harum Energy
Kode
AALI
ADRO
ANTM
ASII
AKRA
ASRI
BBCA
BBNI
BBRI
BBTN
BDMN
BMRI
BNBR
BORN
BUMI
CPIN
DOID
ELTY
ENRG
EXCL
GGRM
GJTL
HRUM
No
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nama Emiten LQ45
PT Indofood CBP Sukses Makmur
PT International Nickel Indonesia
PT Indofood Sukses Makmur
PT Indika Energy
PT Indocement Tunggal Prakarsa
PT Indo Tambangraya Megah
PT Jasa Marga
PT Kawasan Industri Jababeka
PT Kalbe Farma
PT Krakatau Steel
PT Lippo Karawaci
PT PP London Sumatra Indonesia
PT Perusahaan Gas Negara
PT Tambang Batubara Bukit Asam
PT Salim Ivomas Pratama
PT Semen Gresik
PT Timah
PT Telekomunikasi Indonesia
PT Trada Maritime
PT Bakrie Sumatera Plantations
PT United Tractors
PT Unilever Indonesia
Kode
ICBP
INCO
INDF
INDY
INTP
ITMG
JSMR
KIJA
KLBF
KRAS
LPKR
LSIP
PGAS
PTBA
SIMP
SMGR
TINS
TLKM
TRAM
UNSP
UNTR
UNVR
4.3.2 Uji Normalitas
Langkah awal dalam menganalisis saham perlu dilakukan uji asumsi
masing aset tunggalnya. Nilai return
kenormalan data return dari masing
dihitung berdasarkan persamaan (2.5). Selanjutnya seluruh data dari masing
masing aset yang telah dihitung nilai return dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui apakah data return saham berdistribusi normal. Berikut adalah
langkah uji normalitas
1. H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
3. Daerah Kritis : Ho ditolak apabila nilai p-value < 0.05
4. Statistik Uji
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Uji Kenormalan dengan Kolmogorov-Smirnov
Asymp.
Jumlah Data
Standar
Perusahaan
Rata-rata
Sig. (2Return
Deviasi
tailed)
AALI
223
0.00034326 0.02404837
0.051
BMRI
223
0.00020577
0.02540911
0.077
GGRM
223
-0.00094374
0.02203004
0.374
HRUM
223
0.00186642
0.02955407
0.066
INTP
223
-0.00090738
0.02876453
0.110
SMGR
223
-0.00124944
0.02380487
0.245
UNTR
223
0.00069436
0.02589006
0.123
UNVR
223
-0.00192725
0.02160971
0.102
*nilai sig (2-tailed) > 0,05 sehingga return ketiga saham berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas untuk keseluruhan aset terdapat pada Lampiran 1.
Untuk mendapatkan portofolio yang optimal diperlukan asumsi bahwa aset
berdistribusi normal dan memiliki standar deviasi terkecil dari keseluruhan saham.
Dipilih 4 perusahaan yang memiliki data saham sesuai dengan criteria, sehingga
hanya AALI, GGRM, SMGR, dan UNVR yang akan dipakai dalam perhitungan
portofolio optimal. Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa keempat saham memiliki
pola seimbang pada kurva yang terbentuk, sehingga dikatakan berdistribusi
nomal.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Histogram Return Saham Terpilih
Sedangkan Gambar 4.2 memperlihatkan pergerakan return dari saham
perusahaan terpilih. Terlihat bahwa fluktuasi harga saham mengalami pasang
surut. Penyebab ketidakpastian return yang didapatkan dalam jangka waktu
pengujian dipicu oleh reaksi pasar yang berlebihan terhadap informasi
informasi
yang berkaitan dengan aset sekuritas tersebut. Pergerakan return saham menjadi
sangat rentan terhadap aksi jual beli yang dilakukan oleh investor.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.2 Plot Pergerakan Harga Saham Terpilih
4.3.3 Penerapan Model Black-Litterman pada Data
Berdasarkan persamaan (4.8) untuk menghitung bobot portofolio pada
masing
masing saham perlu diidentifikasi elemen
elemen yang ada. Langkah
awal dalam perhitungan bobot portofolio dengan model Black-Litterman adalah
menentukan excess return dari masing
masing aset terpilih. Excess return
merupakan besarnya nilai return yang dmutlakkan, kemudian disusun matriks
varian kovarian
Melalui bantuan software berikut adalah hasil perhitungan
Tabel 4.3 Varian Kovarian dari Aset Terpilih
AALI
GGRM
SMGR
UNVR
AALI
0.2771
0.0271
0.0610
0.0364
GGRM
0.0271
0.2142
0.0326
0.0438
SMGR
0.0610
0.0326
0.2175
0.0323
UNVR
0.0364
0.0438
0.0323
0.2039
Berdasarkan hasil dari perhitungan (matriks varian kovarian), ditentukan
vektor dari views. Nilai views ditentukan berdasarkan pandangan investor dan
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sifatnya relatif. Penentuan nilai views untuk saham yang berfluktuasi stabil
(normal) dapat diberikan nilai kisaran views sebesar 0% - 2%, artinya jika
diberikan nilai 0% maka dugaan investor adalah saham pada aset tersebut akan
menghasilkan nilai return yang sama dengan perhitungan berdasarkan data
historisnya saja. Sementara jika investor memberikan pandangan lebih dari 0%
sampai dengan 1% diduga bahwa saham pada aset tersebut akan memberikan
hasil dengan selisih sesuai persentase yang diberikan. Tabel 4.4 merupakan matrix
views yang telah ditentukan
Tabel 4.4 Matrix views dari aset terpilih
Views
1
2
3
4
Q
0.001
0.005
0.002
0
AALI
0
1
0
1
GGRM
0
0
-1
0
SMGR
0
-1
0
0
UNVR
1
0
0
0
Matriks Q merupakan views relatif yang diasumsikan sebagai dugaan
investor, nilai selanjutnya adalah link-matrix yang merupakan matrix konektor
untuk melakukan perhitungan. Diberikan persamaan (4.9) untuk pembobotan
model Black-Litterman,
Nilai koefisien risiko averse ( ) ditentukan sebesar 2.5 sebagai nilai toleransi
dunia terhadap risiko investasi (Mankert, 2006). Sehingga dengan bantuan
software didapatkan besarnya bobot untuk masing
masing aset saham yang
terpilih sebagai berikut
Tabel 4.5 Nilai pembobotan Portofolio dengan Black-Litterman
AALI
0.2135
GGRM
0.1484
SMGR
0.4165
UNVR
0.2216
TOTAL
1
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil persentase proporsi portofolio
dari masing
masing aset sebagai berikut untuk AALI sebesar 21.35%, GGRM
sebesar 14.84%, SMGR sebesar 41.65%, dan UNVR sebesar 22.16%.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sebagai pembanding hasil perhitungan digunakan nilai pembobotan dari
data historis, dengan bantuan software diperoleh
Tabel 4.6. Nilai Pembobotan Portofolio dengan Data Historis
AALI
GGRM
SMGR
UNVR
TOTAL
0.1849
0.2587
0.2961
0.2603
1
Sebagai ilustrasi, investor memiliki 10000 lembar saham (20 lot) akan
dibandingkan besarnya return yang diperoleh dengan kedua nilai pembobotan
Tabel 4.7. Perbandingan Pembobotan Portofolio
AALI
GGRM
0.00034326
-0.00094374
0.634695
-2.44148
0.732869
-1.40052
SMGR
-0.00124944
-3.33848
-4.69597
UNVR
-0.00192725
-5.01666
-4.27081
-10.1619
-9.63443
Berdasarkan Tabel 5 dapat terlihat bahwa dengan menggunakan model
Black-Litterman besarnya jumlahan dari
lebih kecil dibandingkan
. Nilai -
9.63443 artinya risiko yang akan ditanggung oleh investor yang memiliki 20 lot
saham sebesar 9.63443% dari total keseluruhan saham. Nilai -10.1619 artinya
risiko yang akan ditanggung oleh investor sebesar 10.1619% dari total
keseluruhan saham yang dimiliki.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa
1. Rumusan untuk pembobotan saham dengan model Black-Litterman adalah
dengan
2. Portofolio optimal dari saham yang terdaftar pada indeks LQ-45 terdiri dari 4
perusahaan memiliki presentase masing
Lestari sebesar 21.35%,
masing yaitu untuk PT Astra Agro
PT Gudang Garam sebesar 14.84%, PT Semen
Gresik sebesar 41.65%, dan PT Unilever Indonesia sebesar 22.16%,
pembobotan dengan model Black-Litterman memberikan hasil portofolio
yang lebi