BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Se

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan
praktis pembelajaran (Arikunto, 2006:96). PTK berfokus pada kelas atau pada
proses belajar mengajar bukan pada input kelas maupun output. Adapun tujuan
PTK yakni:
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
b. Meningkatkan sikap profesional pendidikan dan tenaga pendidikan
c. Membantu guru dan tenaga pendidikan mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik (1) Dirancang untuk
mengatasi permasalahan nyata. (2) Diterapkan secara kontektual. (3) Data di
peroleh langsung dari pengamatan atas perilaku refleksi (Natawidjaya,1997).
Menurut Aqib (2006), PTK memiliki karakteristik: (1) Didasarkan pada masalah
yang dihadapi guru dalam instruksional. (2) Adanya kolaborasi dalam

pelaksanaanya. (3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. (4)
Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. (5)
Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
3.2

Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.2.1

Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD N Kebondowo 01 terletak

di desa Kebondowo. Lingkungan sekitar SD dilingkupi dengan rumah penduduk
sekitar. SD Kebondowo 01 terletak di pinggir jalan raya Salatiga-Banyubiru. Di
samping kiri SD terdapat rumah penduduk desa Kebondowo, dan di samping
kanan SD terdapat warung fotocopy yang memfalitisi siswa dan staff guru SD N
Kebondowo 1 jika membutuhkan alat tulis ataupun memfotocopy dokumen. Di
37

38


dalam area sekolah, terdapat lapangan yang digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran dan kegiatan upacara. Di dalam sekolah terdapat 6 ruangan yang
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, satu ruang untuk kantor guru,
satu ruang digunakan untuk ruangan agama katolik dan kristen, satu ruang untuk
koperasi sekolah yang menyediakan makanan dan minuman serta alat tulis, satu
ruang untuk perpustakaan sekolah, dan satu mushola di bagian belakang sekolah
yang digunakan untuk melakukan sholat setelah jam sekolah selesai. Di dalam
ruang khususnya kelas 5 terdapat alat peraga dan gambar tokoh, gambar peta yang
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Di dalam kelas banyak
dipajang karya siswa, inidigunakan untuk memotivasi siswa dalam berkreativitas.
3.2.2

Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 sejumlah

29 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Karakteristik siswa kelas 5 yang rata - rata berumur 11 tahun menuju tahap
berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat
beragam. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani. Banyak siswa

yang kurang dipantau dalam perkembangan belajarnya. Saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, banyak siswa yang asyik bermain sendiri, berbincang –
bincang dengan temannya tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan,
siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam
hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA
yang masih rendah.
3.2.3

Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015,

dimana pelaksanaannya diperkirakan berlangsung mulai akhir bulan Februari
2015.
3.3

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu team games tournament

keaktifan belajar, dan hasil belajar. Adapun rinciannya sebagai berikut:


39

1) Team games tournament merupakan variabel independen atau variabel bebas
dalam penelitian ini. Team games tournament adalah salah satu bentuk
pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja sama dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam tim dan berkomunikasi antar siswa
dalam menyelesaikan permainan dalam turnamen. Saat turnamen berlangsung,
siswa memperoleh poin-poin bagi tim belajar mereka dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Siswa dituntut untuk berpikir teliti dan tepat dalam
menjawab pertanyaan.
2) Keaktifan belajar dan hasil belajar merupakan variabel dependen atau variabel
terikat dalam penelitian ini. Definisi operasional keaktifan belajar dan hasil
belajar adalah sebagai berikut:
a) Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang bersifat fisik maupun mental
dalam suatu proses pembelajaran seperti aktif menjawab pertanyaan guru,
aktif mengajukan pertanyaan pada guru, aktif memperhatikan penjelasan
dari guru dan mencatat hal – hal yang penting dari penjelasan guru, serta
aktif mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkah – langkah model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Keaktifan belajar siswa dapat
diukur dengan menggunakan lembar observasi.

b) Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar.
Dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan dapat diperoleh dari
rata-rata

penilaian

pengetahuan,

sikap,

dan

keterampilan

pada

pembelajaran IPA.
3.4


Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan mengikuti

metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart. Tiap siklus
pada penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Namun antara
komponen acting dan observing dijadikan sebagai sebuah kesatuan. Dalam
penerapannya, acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak

41

3.5

Rencana Tindakan

3.5.1

Rencana Tindakan Siklus I
Berdasarkan pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran


IPA maka kegiatan siklus I dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1.

Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
a.

Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi
IPA yang akan diajarkan.

b.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c.

Menyiapakan kartu soal dan kartu jawaban.


d.

Menyiapkan alat peraga.

e.

Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa .

f.

Menyusun lembar observasi keaktifan belajar siswa.

g.

Menyusun soal tes formatif.

2.

Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi tidak
dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi dilakukan selama
tindakan berlangsung. Kepala sekolah berperan sebagai observer. Observer
mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam
mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observer melakukan
pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar
observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi
keaktifan siswa.
Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
b) Mempersiapkan

media

pembelajaran

dan


menyampaikan

pembelajaran.
c) Melakukan apersepsi untuk menuju materi yang akan disampaikan.

tujuan

42

d) Guru menyampaikan materi menggunakan alat peraga diiringi dengan
tanya jawab dengan siswa.
e) Pembagian kelompok yang terdiri dari empat sampai lima siswa dalam
satu kelompok.
f)

Guru menjelaskan tata cara permainan.

g) Siswa melakukan permainan turnamen pembelajaran setelah tim menerima
amplop yang berisi permainan yang akan dilakukan
h) Masing-masing tim melakukan permainan dengan waktu yang tercepat.

i)

Guru menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim.

j)

Guru bersama siswa menghitung skor dan waktu yang diperoleh masingmasing tim melalui lembar skor yang diisi masing-masing tim berdasarkan
kebenaran jawaban.

k) Guru mengumumkan pemenang turnamen dan memberikan penghargaan
kepada tim yang menang.
l)

Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.

m) Guru menanamkan nilai moral pada siswa berdasarkan kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilakukan.
n) Siswa mengerjakan soal – soal tes formatif.
3.

Tahap Refleksi
Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan

hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan
analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau
kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan
untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka
peneliti dapat menyimpulkan apakah semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak. Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak
lanjut siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I.
3.5.2

Rancangan Siklus II dan seterusnya.
Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi

dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti pada

43

siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator baik indikator proses
maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja.
3.6

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan

data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes dengan bentuk uraian.
3.6.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan

teknik observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur kegiatan
guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa. Sedangkan teknik tes digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
3.6.1.1 Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan
guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa dalam menerapkan pembelajaran team
games tournament pada mata pelajaran IPA. Observer bertugas untuk melakukan
pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi kegiatan guru,
kegiatan siswa, dan lembar observasi keaktifan siswa pada setiap pertemuan.
Untuk menentukan apakah kegiatan guru dan kegiatan siswa siswa sudah berjalan
baik atau belum, peneliti membuat presentasi keberhasilan terlaksana sintak
pembelajaran team games tournament pada pembelajaran IPA.
Pada lembar observasi keaktifan siswa, peneliti membuat 3 kategori
keaktifan yaitu keaktifan tinggi, sedang, dan kurang dengan rentang skor yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Dari jumlah skor yang didapatkan pada lembar
observasi keaktifan masing-masing siswa kemudian disimpulkan apakah termasuk
dalam kategori keaktifan tinggi, sedang, atau rendah. Dalam penelitian ini, salah
satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa berada pada
kategori keaktifan tinggi.
3.6.1.2 Tes

44

Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan
sesudah menerapkan pembelajaran team games tournament pada pembelajaran
IPA. Bentuk tes yang diberikan pada siswa ialah berupa soal uraian. Tes
dilakukan sebelum tindakan, setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus
II. Dari hasil belajar baik pada prasiklus, siklus I, dan siklus II kemudian masingmasing dibuat tabel distribusi frekuensi. Untuk mempermudah dalam membuat
tabel distribusi frekuensi, menurut Subana (2000:48) rentang skor hasil belajar
yang perlu dilakukan yaitu menentukan Jangkauan (J), Banyaknya kelas (K), dan
Panjang kelas (P). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kelas Interval

= 1+ 3,3 (log n)
= 1+3,3 (log 30)
= 1 + 3,3 (1,46)
= 5,81  dibulatkan menjadi 6

Jangkauan

= Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Setelah itu dibuat tabel ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I,
dan siklus II. Dari tabel ketuntasan hasil belajar IPA kemudian peneliti membuat
data ketuntasan hasil belajar IPA kedalam bentuk diagram lingkaran.
3.6.2

Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar

observasi untuk mengukur kegiatan guru, kegiatan siswa, keaktifan belajar siswa,
dan butir soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
a) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan
siswa, dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran team games tournament dari awal sampai akhir pembelajaran.
Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada
kolom sesuai hasil yang diamati observer terhadap kegiatan guru dan kegiatan
siswa. Adapun kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru, kegiatan siswa, dan
keaktifan belajar IPA disajikan dalam tabel 3.

45

Tabel 3
Kisi – Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No
Aspek
1.
Pra
Pembelajaran

2.

Kegiatan
Awal

3.

Kegiatan Inti

a.

b.
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.

j.

No

Aspek

Indikator
Mempersiapkan perlengkapan
pembelajaran atau alat peraga yang
digunakan selama proses
pembelajaran.
Memeriksa kesiapan siswa .
Melakukan apersepsi dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Menyampaikan materi dengan alat
peraga.
Melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang materi yang
disampaikan.
Menjelaskan langkah – langkah
permainan team games
tournament.
Membagi siswa ke dalam 7 tim.
Membagikan amplop yang berisi
kartu lembar pertanyaan, lembar
jawaban
Meminta setiap tim untuk
melakukan permainan berdasarkan
lembar kerja yang diterima oleh
masing-masing tim dengan waktu
yang paling cepat.
Menghitung waktu yang diperoleh
masing-masing tim.
Mengawasi aktivitas siswa dan
memberikan bantuan siswa selama
melakukan permainan.
Menghitung skor dan waktu yang
diperoleh masing-masing tim
melalui lembar skor yang diisi
masing-masing tim berdasarkan
kebenaran jawaban
Mengumumkan pemenang
permainan.
Indikator

No. Item
1

2
3, 4
5
6
7
8
9
10

11
12
13

14
No. Item

46

4.

Kegiatan
Akhir

a. Menyimpulkan materi yang
dipelajari.
b. Melakukan refleksi.

15
16

Total
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan
pembelajaran

team

games

tournament

yang

sesuai

dengan

indikator.

Penghitungan presentase tersebut dengan cara
x 100%
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4
Kisi – Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No
Aspek
1.
Pra
Pembelajaran

2.

3.

Kegiatan
Awal

Kegiatan Inti

Indikator
a. Menyiapkan perlengkapan
pembelajaran (buku, alat tulis)
yang digunakan selama
pembelajaran.
b. Kesiapan siswa dalam menerima
materi pembelajaran.
a. Siswa memperhatikan dan
menanggapi apersepsi yang
dilakukan guru dengan
melakukan tanya jawab.
b. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
a. Siswa mendengarkan penjelasan
guru.
b. Siswa mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan materi
kepada guru.
c. Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
d. Siswa berkelompok sesuai yang
telah ditentukan guru

No. Item
1

2
3

4
5
6
7
8

47

No

4.

Aspek

Kegiatan
Akhir

Indikator

No. Item

e. Setiap tim menerima amplop
f. Setiap tim melakukan permainan
dan dengan waktu yang tercepat.
g. Perwakilan tim maju ke depan
dan mengambil amplop kedua di
meja utama.
h. Membuat jumlah skor yang
diperoleh masing-masing tim

9
10

a. Siswa membuat kesimpulan
dengan bimbingan guru.
b. Siswa melakukan refleksi dengan
membuka kartu lembar ke tiga
untuk membacakan pesan moral.
Total

13

11
12

14

Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama
proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan
pembelajaran

team

games

tournament

yang

sesuai

dengan

indikator.

Penghitungan presentase tersebut dengan cara
x 100%
Kisi – kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Keaktifan Siswa

1

Aspek
Keaktifan
Pengalaman

2

Interaksi

3

Komunikasi

No.

Indikator Keaktifan
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.

melakukan pengamatan
membaca
membuat sesuatu
berdiskusi
mengajukan pertanyaan
meminta pendapat orang lain
bekerja dalam kelompok
memperhatikan atau memberi komentar
atau pertanyaan yang menantang
2. menceritakan/mempresentasikan
3. mendengarkan atau memberi komentar
atau mempertanyakan

Terlaksana

48

No.

4

Aspek
Keaktifan

Indikator Keaktifan

Terlaksana

4. melaporkan secara lisan atau tertulis
5. mengemukakan pikiran atau pendapat
1. menyimpulkan kembali hasil kerja atau
pikiran sendiri

Refleksi

Jumlah skor

Dalam mengisi lembar observasi keaktifan belajar siswa pada masingmasing indikator, observer memberi skor 1 pada indikator keaktifan apabila
terlaksana
Penentuan kategori hasil pengukuran keaktifan belajar siswa pada mata
pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6
Pedoman Pengkategorian Keaktifan Belajar Siswa
No

Skor

Kategori Keaktifan Belajar

1.

≥10

Tinggi

2.

5-9

Sedang

3.

0-4

Rendah

Lembar observasi kegiatan guru terdiri dari 16 item pernyataan, lembar
observasi kegiatan siswa terdiri dari 14 item pertanyaan, sedangkan lembar
observasi keaktifan siswa terdiri dari 4 aspek keaktifan, dan 13 indikator
pengukuran keaktifan siswa.
b) Butir Soal Tes
Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui
kondisi hasil belajar siswa prasiklus, dan sebagai pembanding peningkatan hasil
belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk soal uraian yang diberikan sebelum
pembelajaran atau prasiklus dan akhir kegiatan pembelajaran tiap siklus.
Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal siklus
I, dan siklus II sebagai berikut:

49

Tabel 7
Kisi – Kisi Soal IPA Siklus I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan IPA
Kelas/Semester
: V/II
Standar Kompetensi :7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam.
Kompetensi Dasar : 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup
dan lingkungan.
Indikator
Tujuan
1. Menyebutkan peristiwa 1. Diberikan kesempatan 1.
alam yang terjadi di
mereview
Indonesia.
pengalamannya
dari
media massa tentang
peristiwa alam, siswa
dapat menyebutkan 4
contoh peristiwa alam
yang pernah terjadi di
Indonesia dengan benar.
2. Disajikan
jenis-jenis 1.
gempa dalam tabel,
siswa
dapat
mengemukakan
jenis
gempa dan pengertian
jenis gempa tersebut
dengan runtut dengan
benar.

Soal
Berdasarkan informasi yang telah kamu lihat dari televisi
atau dari kehidupan nyata. Sebutkan 4 contoh peristiwa alam
yang pernah terjadi di Indonesia yang kamu ketahui!

Kemukakan jenis-jenis gempa dan jelaskan pengertian pada
tabel yang tersedia!
Jenis gempa

Pengertian

53

Indikator
Tujuan
Melaporkan hasil kerja Diberikan kesempatan untuk
tim.
melaporkan hasil kerja tim
di depan kelas, siswa secara
berkelompok
dapat
melakukan
presentasi
dengan sungguh-sungguh.

Soal

Tabel 8
Kisi-Kisi Soal IPA Siklus II
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan IPA
Kelas/Semester
: V/II
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam
Kompetensi Dasar : 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.
.
Indikator
Tujuan
Soal
1. Menyebutkan contoh
1. Diberikan
pengertian 1. Pengertian sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang
sumber daya alam yang
yaitu sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan tetap
dapat diperbarui.
dapat diperbarui, siswa
tersedia walaupun dipakai terus menerus. Dari pengertian
dapat menyebutkan 4
tersebut, sebutkan 4 contoh-contoh sumber daya alam yang
contoh sumber daya
dapat diperbarui!
alam
yang
dapat
2. Pengertian sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah
diperbarui dengan benar.
yaitu sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan tetap
tersedia walaupun dipakai terus menerus. Dari pengertian
tersebut, sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat
diperbarui dan manfaat dari sumber daya alam tersebut!

57

Berdasarkan tabel kisi – kisi soal pada siklus I dan siklus II dapat
dijelaskan pedoman penskoran pada Tabel 7 dan Tabel 8 dibawah ini :
Tabel 9
Pedoman Penskoran Penilaian Soal Uraian Siklus I
No.
Soal
1

2

3

4

5

6

Kunci Jawaban

Skor

a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Tsunami
d. Gempa bumi
a. Gempa tektonik
Gempa yang ditimbulkan oleh pergeseran letak batuan
yang ada di dalam bumi.
b. Gempa vulkanik
Gempa yang terjadi karena akan ada gunung meletus.
c. Gempa runtuhan
Gempa yang terjadi akibat dindig gua dalam tanah runtuh.
a. Gunung meletus
Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah
Terjadinya gempa dengan kekuatan kecil hingga sedang
Naiknya suhu di sekitar kawah gunung berapi
Keringnya sumber-sumber mata air.
Tanda-tanda tanah longsor:
Terdengar suara gemuruh
Tanah bergetar seperti gempa bumi
Penyebab tanah longsor:
hutan yang gundul
hujan lebat
tanah terlalu curam (miring)
Angin puting beliung
Penyebab: ada angin yang sangat kencang
Dampak : pohon banyak yang tumbang
Banyak rumah yang rusak
Tsunami
Penyebab: adanya gempa bumi di bawah laut
Dampak : menimbulkan korban jiwa
Kerusakan bangunan
Membuang sampah pada tempatnya
Membersihkan saluran air agar menjadi lancar
Penanaman kembali hutan yang gundul (reboisasi)
Pembuatan tanggul permanen di sekitar aliran sungai
Melakukan penghijauan di lahan-lahan kosong sebagai
daerah resapan air.

a.
b.
c.
d.
a.

1
1
1
1
1
1

b. 1
1
c. 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Total
Skor
4

6

5

5

6

5

58

No.
Soal
7

8

No.
soal
1

2

3.

Kunci Jawaban
a. Kehilangan tempat tinggal (menimbun rumahrumah penduduk)
b. Meruntuhkan semua benda diatasnya
Gunung meletus
Dampak positif:
Abu dan lahar dingin dapat menyuburkan lahan pertanian
Gunung berapi mengeluarkan belerang yang bisa
digunakan pada industri obat-obatan
Daerah gunung berapi dapat dijadikan obyek wisata
Dampak negatif:
Merusak daerah pemukiman, pertanian,
Merusak jalan
Manusia dan hewan juga menjadi korban jiwa

Skor
2
2
1

1
1
1
1

Skor

a.
b.
c.
d.

Udara
Air
Tanah
Tumbuhan

1
1
1
1

a.
b.
c.

Udara :untuk bernafas
Air: untuk kebutuhan sehari-hari, minum, mandi
Tanah: untuk menanam pohon.

2
2
2

a. Alumunium
Sifat: mudah menghantarkan panas, ringan, dan tahan
karat
Kegunaan: bahan pembuatan peralatan rumah tangga dan
pesawat terbang.
b. Besi
Sifat: mudah berkarat
Kegunaan: bahan bangunan, mesin, bahan dasar
pembuatan baja
c. Tembaga
Sifat: mudah menghantarkan listrik
Kegunaan: bahan dasar pembuatan kabel listrik.

6

1

Tabel 10
Pedoman Penskoran Penilaian Soal Uraian Siklus II
Kunci Jawaban

Total
Skor
4

1
1
1
1
1
1

Total
Skor
4

6

6

59

No.
soal
4.

5.

6.

Kunci Jawaban

Skor

Penebangan pohon secara liar
Hutan akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang,
penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup
dan menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan
tempat berlindung.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan secara
5
jelas secara benar, runtut, dan jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan benar,
4
runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan secara
3
benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan kurang
2
benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan tidak
1
benar, tidak runtut, dan tidak jelas.
Penambangan pasir
Penambangan pasir digali secara meluas sehingga meninggalkan
kubangan-kubangan raksasa di area bekas penambangan.
Jika menyebutkan dampak dari penambangan pasir secara
5
benar, runtut, dan jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan benar,
4
runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan secara
3
benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan kurang
2
benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari penebangan hutan tidak
1
benar, tidak runtut, dan tidak jelas.
Membuka lahan pertanian dibidang pertanian
Membuka lahan pertanian di bidang pertanian merupakan dampak
dari aktivitasmanusia yang positif, karena dengan menanam padi
petani bisa menghasilkan padi, dan diolah menjadi beras, dan
dimasak menjadi nasi.
Jika menyebutkan dampak dari membuka lahan di bidang
5
pertanian secara benar, runtut, dan jelas.
Jika menyebutkan dampak dari membuka lahan di bidang
4
pertanian benar, runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari membuka lahan di bidang
3
pertanian secara benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak membuka lahan di pertanian
2
kurang benar, kurang runtut, dan kurang jelas.
Jika menyebutkan dampak dari membuka lahan di bidang
1
pertanian tidak benar, tidak runtut, dan tidak jelas.

Total
Skor
5

5

5

60

No
soal
7.

8.

Kunci Jawaban
Pembakaran hutan
Akibat: Dampak pembakaran hutan adalah asap yang
ditimbulkan akan mengganggu pernapasan manusia.
Lahan hutan yang dibakar akan meluas, sehingga dapat
merusak ekosistem dalam hutan tersebut.
Tanah menjadi gersang
Menyebabkan longsor
Menyebabkan banjir
Hewan kehilangan tempat tinggal
Hewan kesulitan mendapatkan makanan

Skor

Total
Skor

2

4

2
1
1
1
1
1

Soal siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk soal uraian. Skala yang
digunakan dalam pengukuran instrumen ini menggunakan sistem bobot dalam
memberikan nilai terhadap jawaban siswa untuk setiap nomor berdasarkan tingkat
kesukaran tiap nomor. Dalam menilai kebenaran jawaban soal-soal bentuk uraian
dipertimbangkan beberapa aspek, antara lain: (a) kebenaran isi sesuai dengan
kaidah-kaidah materi yang ditanyakan, (b) sistematika atau urutan logis dari
kerangka berpikirnya yang dilihat dari penyajian gagasan jawaban dan (c) bahasa
yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya (Nana Sudjana, 2014).
Bobot nilai menggunakan skala 1-10. Untuk soal kategori mudah diberi bobot
empat, kategori soal sedang diberi bobot lima, dan kategori soal sulit diberi skor
enam.
Uji instrumen berupa butir soal tes dilaksanakan di kelas 6 SD
Kebondowo 01 dengan jumlah responden 29 siswa.
3.7

Uji Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1

Uji Validitas
Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu

untuk menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan sebuah instrumen..
Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diujicobakan di
kelas uji coba yaitu di kelas 6 SD N Kebondowo 01. Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

61

berarti instrumen tersebut dapat dgunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas yaitu dengan melihat angka pada
Corrected Item-Total Correlation. Untuk uji validitas, jumlah responden yang
digunakan untuk uji instrumen menentukan nilai Corrected Item-Total
Correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk
melihat soal yang valid dan tidak valid dengan mencocokkan nilai yang mucul
pada Corrected Item-Total Correlation yang keluar pada program SPSS.
Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan
tingkat validitas suatu soal yaitu nilai Corrected Item-Total Correlation pada r
tabel untuk jumlah responden 29 siswa yakni 0,367 dengan taraf signifikan 5%.
Jika nilai yang muncul di kolom Corrected Item-Total Correlation SPSS ≥ 0,367

menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sedangkan nilai signiikan ≤ 0,367

menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Rincian hasil pengujian

validitasdengan menggunakan SPSS 16,00 dapat dilihat pada lampiran. Hasil uji
validitas soal siklus I dapat dilihat pada Tabel 11 sebagai berikut :
Tabel 11
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Bentuk
Instrumen

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Soal yang
digunakan

Uraian

1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8.

1, 2, 3, 4, 6.

5, 7, 8.

1, 2, 3, 4, 6.

Total

8 soal uraian

5 valid

3 tidak valid

5 uraian

Berdasarkan tabel 11 hasil uji validitas soal siklus I, dari 8 item soal uraian
terdapat 5 item soal yang dinyatakan valid dan 3 item soal yang dinyatakan tidak
valid. Adapun soal yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, dan 6. Sedangkan soal yang
tidak valid adalah nomor 5, 7, dan 8. Pada siklus II, berikut hasil uji validitas soal siklus
II dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut:

62

Tabel 12
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Bentuk
Instrumen

Item Soal

Valid

Tidak Valid

Uraian

1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8.

Soal yang
digunakan

1, 3, 5, 6, 8.

2, 4, 7.

1, 3, 5, 6, 8.

Total

8 soal uraian

5 valid

3 tidak valid

5 uraian

Berdasarkan tabel 12 hasil uji validitas soal siklus I, dari 8 item soal uraian
terdapat 5 item soal yang dinyatakan valid dan 3 item soal yang dinyatakan tidak
valid. Adapun soal yang valid adalah nomor 1, 3, 5, 6, dan 8 . Sedangkan soal yang
tidak valid adalah nomor 2, 4 dan 7.

3.7.2

Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan

instrumen dari variabel yang diukur. Menurut Ign Masidjo (1995:209) suatu tes
yang reliabel menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai
pengukuran. Untuk mengukur reabilitas pada penelitian ini, digunakan soal yang
sudah valid dari uji validitas yang sudah dilakukan. Kriteria untuk menentukan
tingkat rebilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George
dan Mallery sebagai berikut:
≤ 0,7

: Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8
0,8 < a ≤ 0,9

< 0,9

: Dapat diterima
: Reabilitas bagus
: Reabilitas memuaskan

Berdasarkan teknik alpha, nilai rebilitas yang dapat diterima harus lebih

dari 0,7. Berikut ini merupakan hasil uji rebilitas pada Siklus I dan Siklus II:
Tabel 13
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 1
Bentuk Instrumen

Jumlah Item Soal

Uraian

5

Koefisien Reliabilitas
(α)
0,938

63

Tabel 14
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Bentuk Instrumen

Jumlah Item Soal

Uraian

29

Koefisien Reliabilitas
(α)
0,926

Berdasarkan hasil reabilitas pada siklus I dan II hasil koefisien reabilitas
bahwa siklus I 0,938 dan siklus II0,926 dapat dikategorikan rebilitas memuaskan.
3.7.3

Uji Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik

disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud
adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara
proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam
menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.
Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung
prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. Menurut Zinal Arifin
(2014:134) rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal uraian adalah
sebagai berikut:

=




=

Kriteria indeks kesukaran dapat dinyatakan dalam tabel berikut:
Tabel 15
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Interval
0,00-0,30
0,31-0,70
0,71-1,00

Klasifikasi
Sulit
Sedang
Mudah

64

Berdasarkan hasil perhitungan untuk 8 soal uraian yang dibuat pada
siklus I dan 8 soal pada siklus II, diperoleh tingkat kesukaran soal uraian pada
siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada tabel rekap tingkat kesukaran soal
uraian siklus I dan siklus II:
Tabel 16
Rekap Tingkat Kesukaran Soal Uraian Siklus I dan Siklus II

3.8

Kriteria

Item Soal
Siklus I

Soal Siklus
I

Item Soal
Siklus II

Soal Siklus
II

Mudah

1 dan 7

1

1 dan 7

1

Sedang

3,4, dan 6

3,4, dan 6

4,5,6, dan 8

5,6, dan 8

Sukar

2, 5, dan 8

2

2 dan 3

3

Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan

indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator proses dan indikator hasil.
3.8.1

Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian

dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan
pembelajaran team games tournament. Pembelajaran team games tournament ini
tercapai jika kegiatan guru dan kegiatan siswa 100% terlaksana.
3.8.2

Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu keaktifan

belajar dan hasil belajar. Secara rinci dirumuskan berikut ini:
a) Keaktifan belajar
Penelitian berhasil jika minimal 80% dari 29 siswa memiliki kategori
keaktifan tinggi (dalam interval x≥10 dimana x adalah skor total
keaktifan belajar siswa).
b) Hasil belajar
Penelitian ini berhasil jika minimal 80% dari 29 siswa mencapai
ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 70,

65

3.9

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dalam 2 tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik
analisis untuk data hasil tindakan. Baik data hasil observasi maupun data hasil
tindakan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan deksripsi kuantitatif.
Data hasil observasi dalam penelitian ini meliputi data hasil observasi kegiatan
guru dan data hasil observasi kegiatan siswa. Observasi kegiatan guru dilakukan
selama pelaksanaan tindakan siklus I dan

pelaksanaan tindakan siklus II.

Observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur apakah guru sudah baik
dalam menerapkan pembelajaran team games tournament. Lembar observasi
kegiatan guru terdiri dari 16 pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer
mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada pertemuan pertama dan pertemuan
ke dua. Observer mengisi lembar observasi kegiatan guru dengan memberikan
tanda centang (√) pada kolom ya apabila kegiatan guru dilaksanakan dengan baik

dan kolom tidak apabila tidak terlaksana.

Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian

dilakukan analisis data terhadap data hasil tindakan. Data hasil tindakan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai keaktifan belajar dan hasil
belajar siswa.
Observasi terhadap keaktifan belajar siswa dilakukan dengan mengisi
lembar observasi siswa pada masing-masing indikator. Keaktifan belajar siswa
diamati selama prasiklus, pelaksanaan tindakan siklus I, dan pelaksanaan tindakan
siklus II. Skor yang diberikan pada masing-masing siswa adalah 1 jika indikator
keaktifan dilaksanakan oleh siswa. Pada lembar observasi keaktifan belajar siswa
terdiri dari 4 aspek keaktifan, yang masing-masing aspek keaktifan memiliki
indikator keaktifan. Setelah pelaksanaan tindakan pada masing-masing pertemuan
selesai, maka peneliti menjumlah skor total keaktifan belajar masing-masing
siswa. Peneliti membuat 3 kategori untuk menarik kesimpulan berdasarkan skor
total keaktifan siswa, yakni kategori rendah, sedang, dan tinggi dengan rentang

66

skor yang telah ditetapkan oleh peneliti. Peneliti membuat rentang skor pada
masing-masing kategori dengan cara:
=

=4

Dari hasil perhitungan di atas, maka rentang skor pada masing-masing
kategori adalah sebagai berikut:
Rendah = 0-4
Sedang = 5-9
Tinggi = ≥10
Dari skor total keaktifan belajar masing-masing siswa, maka dapat
disimpulkan apakah keaktifan belajar masing-masing siswa termasuk ke dalam
kategori rendah, sedang, atau tinggi. Peneliti menetapkan bahwa salah satu syarat
pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal 80% siswa berada pada kategori
keaktifan tinggi
Peneliti membuat rekapitulasi data keaktifan pada masing-masing siklus.
Rekapitulasi data keaktifan tiap siklus didapatkan dari jumlah skor masing-masing
siswa yang didapat pada masing-masing pertemuan kemudian dicari rata- rata
skor yang didapat oleh masing-masing siswa. Dari rata-rata skor yang didapat
masing-masing siswa, kemudian peneliti menentukan apakah skor rata-rata yang
diperoleh masing-masing siswa termasuk dalam kategori keaktifan tinggi, rendah,
atau sedang. Untuk mempermudah membaca data, peneliti membuat diagram
batang mengenai keaktifan belajar siswa masing-masing siklus. Kemudian untuk
mengetahui apakah keaktifan belajar siswa sudah mencapai indikator kinerja atau
belum, peneliti membuat diagram persentase keaktifan belajar siswa masingmasing siklusnya.
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh pada siklus I dan siklus II.
Peneliti melakukan penilaian terhadap hasil belajar masing-masing siswa dengan
cara menghitung rata-rata penilaian sikap (afektif), penilaian ketrampilan
(psikomotor) dan penilaian pengetahuan (kognitif). Penilaian sikap (afektif) yang
terdiri dari tiga indikator dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti
dengan skor yang berkisar antara 1-4 dan penilaian ketrampilan (psikomotorik)
yang terdiri dari tiga indikator dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti

67

dengan skor yang berkisar antara 1-4 dan penilaian pengetahuan (kognitif) yang
terdiri dari soal evaluasi yang berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 uraian yang
sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengukur hasil belajar
siswa khususnya mata pelajaran IPA pada siklus I dan siklus II disediakan
penilaian sikap dan penilaian ketrampilan pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua pada setiap siklusnya. Kemudian dari penilaian sikap setiap siswa pada
pertemuan pertama dan kedua dijumlahkan dan dirata-rata. Untuk penilaian
ketrampilan setiap siswa pada pertemuan pertama dan kedua dijumlahkan dan
dirata-rata Penilaian kognitif dilaksanakan pada saat evaluasi akhir dengan
menggunakan 5 soal uraian dengan jumlah total skor 25. Untuk soal yang
diberikan saat siklus I dan siklus II teknik penilaiannya adalah dengan menjumlah
skor kemudian dikalikan 4. Hasil akhir dari perhitungan hasil belajar adalah
dengan menjumlahkan penilaian sikap, penilaian ketrampilan dan penilaian
kognitif kemudian dibagi 3.
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :




=

× 100

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam Tabel 15 kriteria
ketuntasan sebagai berikut:
Tabel 17
Kriteria ketuntasan hasil belajar SD Negeri Kebondowo 01
KKM
≥70

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 2 Jambangan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 124

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self -Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII AP di SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self -Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII AP di SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self -Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII AP di SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 10

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self -Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII AP di SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self -Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII AP di SMK Negeri 1 Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Jigsaw dengan Berbantuan Media Puzzle Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Lemah Putih Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Semester I

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Jigsaw dengan Berbantuan Media Puzzle Siswa Kelas 5 SD Nege

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang S

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semara

0 0 27