Model Pembelajaran Bahasa Inggris di Sek

Model Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di Indonesia
Abdul Wahid Subekhi *)
*

) Penulis adalah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Inggris, Pascasarjana UMP

Abtract: This paper presents issues on foreign language use in the context of English
Language Teaching especially English as a compulsary subject at Indonesia vocational
high school. Most of graduate of vocational school can’t join in foreign company because
they had low English competence. Although, each school had given English since grade
one until three. However; the topics given by the teacher mostly dominated grammar.
Whereas, the students needed English for specific purpose related to their competence.
So, the stakeholder should participate in maintanance that problem. In this paper, at least
there are four models for approaching in the English teaching learning proccess such as
(1) Inquiry Based Learning; (2) Integrative Tematic Learning; (3) Role Play; dan
Bilingual Learning Ecosystem.
Keywords: Vocational High School, Students’ competence, and teaching learning models

Pendahuluan
Bahasa Inggris adalah pelajaran yang diwajibkan mulai dari tingkat

pertama hingga atas yang diujikan secara nasional. Dengan demikian pelajaran ini
menjadi salah satu komponen penentu kelulusan. Pada perkembangannya,
evaluasi yang dilakukan hanya meliputi tindakan guru dan motivasi siswa atau
tingkat kesulitan pertanyaan ujian tanpa memperhatikan lebih dalam tentang
manfaat materi bahasa inggris bagi siswa setelah lulus atau melanjutkan jenjang
lebih tinggi. hal tersebut khususnya bagi lulusan sekolah menengah kejuruan
dimana kemampuan bahasa asing seperti bahasa inggris akan memberi nilai
tambah bagi siswa yang mendaftar di perusahaan asing atau luar negeri. Pada
kenyataannya, kondisi pembelajaran di SMK berbeda seperti yang diharapkan
karena isi pelajaran lebih menekankan aspek tata bahasa atau teks secara
kebahasaan. Selain itu, para guru SMK dituntut mengembangkan materi bahasa
inggris sendiri karena belum ada acuan standar baku buku bahan ajar dari
pemerintah mengingat sangat beragamnya jurusan yang ada di SMK. Untuk
mendalami masalah ini perlu dikaji bagaimana lulusan SMK memiliki
kemampuan berbahasa inggris secara tertulis dan lisan sehingga membantu

kompetensi mereka untuk bersaing dalam peluang bekerja tentunya dengan
mengandalkan pembelajaran di sekolah.
Sementara untuk standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan dasar
dan menengah khusunya SMK/MAK adalah sebagai berikut:

1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
11. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan

memperkuat kepribadian
13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
15. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
(Permendiknas RI, 2006, hlm.349-350)
Sedangkan permendiknas untuk kurikulum 2013 juga tidak jauh berbeda yaitu
sebagai berikut:
Pasal 3
(1)
Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2)
huruf b merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.
(2)
Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan pada setiap tingkat kelas.

(3)
Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Berpartisipasi

b. Kompetensi Inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti keterampilan.
(4)
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada
sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan yang mengacu pada
Kompetensi Inti.
(5)
Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas:
a. Kompetensi Dasar sikap spiritual;
b. Kompetensi Dasar sikap sosial;

c. Kompetensi Dasar pengetahuan; dan
d. Kompetensi Dasar keterampilan.
(Permendiknas RI, 2014, hlm.2-3)
Pembahasan
Kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki oleh lulusan SMK menjadi syarat
bekerja di beberapa perusahaan. Hal ini di tentukan dengan nilai TOEIC minimal
405. Akan tetapi, pada kenyataannya lulusan SMK masih berada pada posisi
kualitas kemampuan berbahasa inggris rendah. Apabila dilakukan riset mungkin
akan ditemukan banyak hal yang perlu dievaluasi. Akan tetapi setidaknya ada satu
poin yang paling vital yaitu buku bahan ajar yang sesuai dengan jurusan di SMK.
Selama ini buku bahan ajar yang diberikan kepada siswa masih menekankan
aspek tata bahasa dan kebahasaan dengan mengabaikan pengetahuan penguasaan
yang menjadi jurusan para siswa
Kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMK sebagai Calon Tenaga Kerja Indonesia
Kelompok Kerja Kepala SMK DKI (K3SDKI) Jakarta telah menyelenggarakan
rapat mengevaluasi kegagalan tes bagi lulusan SMK yang ingin menjadi pekerja
di luar negeri dikarenakan oleh faktor kemampuan Bahasa Inggris yang minim.
Oleh karena itu, pihak K3SDKI akan merubah jam belajar siswa yang pada
awalanya hanya diberikan pada semester 2 maka akan diberlakukan sejak pertama
kali siswa masuk belajar di SMK. Di sisi lain, Badan Nasional Pelaksana

Penempatan TKI (BNP2TKI) akan melibatkan pihak swasta (PPTKIS) untuk
membantu memberi pelatihan Bahasa Inggris khusus dan cepat, bagi para calon

TKI yang gagal tes secara formal, sampai mereka benar-benar menguasai Bahasa
Inggris (K3SKDKI).
Permasalahan lain yang dihadapi siswa adalah kurangnya daya konsentrasi
and penguasaan kosa kata Bahasa Inggris sehingga membuat mereka sulit untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Solusi
Setidaknya ada 4 model pembelajaran berdasarkan penelitian yang ada
diantaranya yaitu:
1. Pembelajaran Berbasis Inquiri (PBI)

Menurut Hersulasti (Okezone) PBI merupakan model yang dapat menjawab
permasalahan Bahasa Inggris siswa SMK. Hal ini telah dilakukannya sebagai
penelitian disertasinya. PBI merupakan sebuah model pembelajaran yang
berorientasi pada siswa. Siswa didorong untuk menemukan dan menggunakan
berbagai sumber belajar tidak terbatas yang tersedia di kelas atau sekolah saja. Hal
ini diharapkan akan lebih memaksimalkan pengetahuan siswa dalam Bahasa
Inggris.

2. Pembelajaran Bahasa Inggris Tematik Integratif (PBI TI)

Menurut Ratna Dewi (Didaktis, Vol.8, hlm.12) PBI TI sangat tepat
diterapkan di SMK mengingat tujuan pembelajaran ini adalah sama dengan tujuan
diselengggarakannya Bahasa Inggris di SMK. Para siswa akan lebih berkembang
kemampuan kognitif (pemikiran logis dan abstrak) dan afektif (emosional dan
kepercayaan diri) serta pengembangan keterampilan akademis dan sosial. Lebih
lanjut ia juga menjelaskan tentang Pembelajaran Bahasa Inggris Tematik
Integratif sebagai berikut:
pembelajaran Bahasa Inggris Tematik Integratif adalah merupakan suatu
kegiatan pembelajaran bersinergis antar beberapa disiplin ilmu secara terintegrasi
dan berdasar pada tema yang sama dan dalam konteks pembelajaran yang serupa
dengan tujuan penguasaan suatu kompetensi lulusan yang sama. Integratif

tercermin pada penentuan kompetensi lulusan tertentu yang digunakan sebagai
tema untuk pembelajaran beberapa mata pelajaran terkait dengan melalui langkahlangkah tertentu, yaitu:
1. Menentukan tema sesuai kompetensi lulusan yang dipilih
2. Mengorganisasikan tema dengan menggunakan jaringan topik yaitu
membuat integrasi dengan mata pelajaran lain yang dapat mendukung
penguasaan kompetensi ini.

3. Mengumpulkan Bahan dan Sumber
4. Mendesain Kegiatan dan Proyek

3. Pembelajaran Role Play

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri bahwa pembelajaran
Bahasa Inggris dengan model Role Play dapat membantu mengembangkan
peran siswa dalam proses pembelajaran sebagaimana nama dalam model ini
yaitu menekankan keaktifan siswa. (Putri, TESIS Program Pascasarjana
UM, 2014)
4. Bilingual Learning Ecosystem (BLE)

Diperkenalkan oleh Direktorat Pembinaan SMK yang menyatakan bahwa
BLE akan lebih mengakomodasi kebutuhan siswa dalam masalah Bahasa Inggris
dimana proses pembelajaran menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris disebut sebagai dual imerssion. (Tim Direktorat Pembinaan
SMK, 2017, hlm.64-65)
Selain bahasa pengantar, adapula faktor psikologi yaitu pola pikir siswa
untuk menggambarkan bahwa belajar bahasa asing adalah mudah dan tidak perlu
mengabaikan bahasa yang sudah dikuasai. Hal ini senada dengan Suwartono

(INSANIA, Vol.12, hlm.6) yang mengatakan bahwa untuk mampu menguasai
Bahasa Inggris, para siswa tidak perlu mengabaikan Bahasa Indonesia karena
bukan menjadi penghalang dalam upaya menguasai yang lain sebagai tambahan.
Kesimpulan

Untuk menjembatani ruang celah permasalahan pembelajaran Bahasa Inggris
khususnya di sekolah SMK sedikitnya ada 4 model yang bisa menjadi pilihan,
antara lain: (1) Pembelajaran Berbasis Inquiri; (2) Tematik Integratif; (3) Role
Play; dan Bilingual Learning Ecosystem.
Daftar Pustaka
K3SKDKI, https://k3skdki.wordpress.com/2010/04/09/pentingnya-bahasainggris-bagi-ctki-lulusan-smk/
Okezone (Hersulasti),
https://news.okezone.com/read/2012/07/03/373/657784/bahasa-inggris-lulusansmk-rendah
Permendiknas RI Nomor 23 tahun 2006 Tentang Standar kompetensi
lulusan Untuk satuan pendidikan dasar dan menengah diakses dari
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2012/01/nomor-23-tahun-2006.pdf
Permendiknas RI Nomor 60 tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Putri, Lustia Ritia.Tesis: Pengajaran Bahasa Inggris Kejuruan di Kelas
Bahasa Inggris Kejuruan di SMK Negeri 2 Malang. Pendidikan Bahasa Inggris,
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, (2014).

Ratnadewi, Dwi Jani. Jurnal Didaktis, Vol. 8, No. 2, Hal 1 -65, Juni 2009,
ISSN 1412-5889
Suwartono, Jurnal INSANIA, Vol.12, No. 3, Sep-Des 2017, 400-407, P3M
STAIN Purwokerto.