Observasi lanjut usia di panti (3)

LAPORAN HASIL OBSERVASI
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN
HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT SMK
PASUNDAN 3 BANDUNG”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan
Oleh :
Aditya Arrahman Wiguna

1400413

Chindy Farah Sausan

1401011

Firsty Shafaradiza

1405569

Mia Yuliant


1406366

Putri Nirmalasari

1401259

Risma Fargiani Putri

1406072

Seni Ida Fazriah

1404390

Yulian Rahmawat

1400263

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN
PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayahNya, penyusunan laporan observasi pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dengan judul
Sistem Informasi Manajemen dan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ini dapat terselesaikan.
Kegiatan observasi tersebut penulis laksanakan di SMK Pasundan 3 Bandung yang beralamat di
Jalan Sumatra Nomor 41, Bandung. Tidak lupa shalawat serta salam penulis curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan, yaitu Dr. H. Ade Sobandi, M.Si dan Dr. Rasto, M.Pd yang telah
senantiasa membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan observasi ini.
Laporan observasi ini penulis susun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan
sekaligus membandingkan teori yang penulis pelajari dengan kenyataan di lapangan. Kemudian
menginformasikan hasil observasi tersebut kepada orang lain mengenai bagaimana sistem
informasi manajemen yang ada di SMK Pasundan 3 Bandung dan bagaimana hubungan sekolah

tersebut dengan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, dalam laporan observasi ini terdapat
penjelasan untuk lembaga pendidikan agar kedua hal tersebut dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan observasi ini masih ada
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan khususnya dalam penyajian materi.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai
masukan untuk penulis di masa yang akan datang. Semoga laporan observasi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 1 Desember 2015
Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1


LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................................4

1.2

PEMBATASAN MASALAH..............................................................................................................5

1.3

TUJUAN........................................................................................................................................5

1.4 METODE OBSERVASI..........................................................................................................................5
BAB II PROFIL SEKOLAH...............................................................................................................................6
2.1 Sejarah Singkat..................................................................................................................................6
2.2 Visi SMK Pasundan 3 Bandung...........................................................................................................6
2.3 Misi SMK Pasundan 3 Bandung..........................................................................................................6
2.4 SMK Pasundan 3 Bandung.................................................................................................................7
2.5 Struktur Organisasi SMK Pasundan 3 Bandung..................................................................................8
BAB III KERANGKA MATERI..........................................................................................................................9
3.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN...............................................................................9

3.1.1 Pengertan Sistem Informasi Manajemen...................................................................................9
3.1.2 Pengertan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan...............................................................11
3.1.3 Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)...................................................12
3.1.4 Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)......................................................12
3.1.5 Nilai Lebih Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)................................................13
3.2 HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT................................................................................14
3.2.1 Pengertan.................................................................................................................................14
3.2.2 Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.........................................................................15
3.2.3 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat........................................16
3.2.4 Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat......................................................................18
3.2.5 Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat.......................................................................19
3.2.6 Teknik dan bentuk hubungan sekolah dan masyarakat.............................................................19
BAB IV HASIL OBSERVASI...........................................................................................................................21
ii

4.1 Sistem Informasi Manajemen Pendidikan........................................................................................21
4.2

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.....................................................................................22


4.3 Kesimpulan Hasil Observasi.............................................................................................................24
BAB V PENUTUP........................................................................................................................................25
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................................25
5.2 Saran................................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................26

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG MASALAH
Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi

pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan
dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa
bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer,
yang dapat di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan
kinerja dunia pendidikan secara signifikan

Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional

yang

malaksanakan beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang
berguna

bagi

pelaksanaan

operasi

dan

manajemen

organisasi

yang


bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada kehidupan
sehari-hari

kini

makin

banyak

dijumpai.

Selain

seperti

pada

bisnis,


perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan
(SIMDIK)

pun

sistem

informasi

manajemen

serta

teknologi

informasi

sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya sebagai
proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan

akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi,
sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien, terukur dan
fleksibel.
Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang berhasil
mengembangkan

teknologi

informasi

dalam

mendukung

pembelajarannya, baik di dalam maupun di luar negeri

proses

sehingga dapat
4


mengadopsi pola pembelajaran yng lebih mudah, cepat, memiliki nilai
tambah serta inovatif dalam mencari formulasi baru untk memberikan
tambahan ilm maupun keterampilan bagi peserta didiknya. Sekolah yang
melakukan pelayanan terhadap siswa merupakan institusi yang sangat
membutuhkan

kehadiran

teknologi

informasi

sebagai

pendukung

peningkatan kualitas pelayanan.
Selain itu demi mendukung kelancaran aktivitas perangkat sekolah
dalam berkomukasi, baik dengan pihak intern sekolah maupu dengan pihak
ekstern sekolah, perlu adanya hubungan yang baik antara sekolah dengan
masyarakat. Hal ini pun bisa menjadi penentu persentase suatu sekolah.

1.2

PEMBATASAN MASALAH

Karena pembahasan dari Sistem Informasi Manajemen dan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat amat luas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada laporan
observasi ini yaitu :
1.
2.
3.
4.

Konsep dari sistem informasi manajemen.
Konsep dari Hubungan atau kerjasama seklah dengan masyarakat
Bagaimana system informasi manajemen yang dikelola di SMK Pasundan 3 Bandung
Bagaimana hubungan sekolah yaitu SMK Pasundan 3 Bandung dengan masyarakat.

1.3

TUJUAN

Tujuan penulis membuat laporan ini adalah untuk:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.
2. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan tentang analisa system informasi yang
berjalan dalam suatu sekolah serta mengetahui bagaimana hubungan suatu sekolah dengan
masyarakat,

5

1.4 METODE OBSERVASI
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data-data dan informasi tentang manajemen
sistem informasi dan mengenai hubungan sekolah dengan masyarakat SMK Pasundan 3
Bandung perpustakaan ialah dengan wawancara kepada pihak yang bersangkutan. Selain dengan
metode wawancara kami juga mendapatkan informasi dari website SMK Pasundan 3 Bandung.

BAB II
PROFIL SEKOLAH
2.1 Sejarah Singkat
SMK PASUNDAN 3 BANDUNG merupakan tingkat satuan pendidikan di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan yang telah lama berkiprah
dalam memajukan pendidikan di Jawa Barat dan Banten. SMK PASUNDAN 3 BANDUNG
berdiri pada tahun 2005 dengan membuka tiga kompetensi keahlian yaitu Akuntansi,
Administrasi Perkantoran, dan Multimedia dengan status TERAKREDITASI " A " (AMAT
BAIK) pada tahun 2008.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki keahlian, profesional, produktif dan mandiri, karena itulah SMK PASUNDAN 3
BANDUNG berupaya mempersiapkan lulusan agar senantiasa terserap di dunia kerja maupun
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sesuai bidang keahliannya.

2.2 Visi SMK Pasundan 3 Bandung
Menjadi lembaga pendidikan tingkat menengah yang berbudaya dan menghasilkan sumber daya
manusia unggul, berwawasan global, profesional, kompeten, serta mampu bersaing di pasar
nasional maupun internasional.

6

2.3 Misi SMK Pasundan 3 Bandung
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berwawasan keunggulan dengan ciri khas budaya
daerah untuk menghasilkan tamatan yang bertaqwa, berbudaya, mempunyai unjuk kerja dan
kemampuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan bermasyarakat.

2.4 SMK Pasundan 3 Bandung

Fasilitas
1.
2.
3.
4.

Gedung
Ruang Kelas
Laboratorium Komputer
Laboratorium Akuntansi
7

5. Laboratorium Administrasi Perkantoran
6. Laboratorium Multimedia
7. Laboratorium Bahasa
8. Laboratorium IPA
9. Laboratorium Audio
10. Fasilitas Keagamaan
11. Fasilitas Olahraga
12. Perpustakaan
13. Ruang Osis
14. UKS
15. Unit Produksi
16. Kantin
17. Studio Musik/Ruang Kesenian
18. Hotspot Area

8

2.5 Struktur Organisasi SMK Pasundan 3 Bandung

BAB III
KERANGKA MATERI
3.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) adalah sebuah sistem informasi
untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah, yaitu TK, SD,
9

SMP, dan SMA. SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional
pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa
menjadi alumni.
SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang sesuai dengan
standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendikan Daerah
maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK
manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol
Dalam menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga
pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga
pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang
dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
3.1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem
informasi
manajemen (SIM), dalam bahasa
Inggris:management
information system (MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen,teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah
“data base”.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasibiasa karena
SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk
pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, Sistem informasi manajemen adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian,
dan pengendalian) dalam organisasi.

10

Sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang
ditujukan kepada pembuatan keterangn-keterangn bagi para manajer dan para pengguna
lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan
organisasi ataupun perorangan. informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah,
dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna (worth). Sedangkan data
adlah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang
yang menggambarkan suatu obyek, ide, kondisi ataupun situasi.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM, adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

Perlu diidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan.
Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan.
Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada para
pengguna.

Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi,
bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainnya, yaitu uniformity,
lengkap, jelas, dan tepat waktu.
Konsep sistem informasi manajemen memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai
berikut.
1. Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM.
2. SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam
organisasi yang terpusat di bagian SIM.
3. SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu
bagian SIM.
4. SIM merupakan segenap proses yang mencakup: pengumpulan data, pengolahan
data, penyimpanan data, pengambilan data, dan penyebaran informasi dengan
cepat dan tepat.
3.1.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ada beberapa pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(SIMDIK) diantaranya, yaitu :

11

a) SIMDIK atau yang disebut SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENDIDIKAN
adalah suatu sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data base sekolah bisa
tersimpan dengan aman serta dapat terkoneksi mela lui suatu server.
b) SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga
pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK
ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.
c) Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan
mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta
sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dengan mempertimbangkan uraian-uraian di atas dapat dikemukakan definisi
alternatif sistem informasi manajemen pendidikan, yakni: sistem, yang terdiri dari
sekelompok orang, pedoman, dan perangkat pengolah data, yang memantau dan
mengambil kembali data dari lingkungan, yang memperoleh data dari transaksi dan
operasi dalam organisasi, dan yang menyaring, mengatur, dan memilih data serta
menyajikannya

sebagai

informasi

kepada

para

pemangku

kepentingan

pendidikan/sekolah, terutama bagi para manajer pendidikan pada semua level dan fungsi
organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan untuk mendukung kegiatan operasional,
termasuk di dalamnya kegiatan instruksional.

3.1.3 Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(SIMDIK)
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
a) Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum,
koneksi database, dan format tanggal.
b) Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa,
sampai pengelolaan data alumni.
12

c) Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP,
data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa,
rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d) Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data
keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar,
workshop dsb).
e) Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan,
seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
f) Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporanlaporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap
peminjaman, dan rekap pengembalian.
g) Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa,
kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan
guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai,
kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
h) Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
3.1.4 Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Pendidikan adalah:
a) Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan
informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga
sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
b) Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada
di propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha
pendidikan.
c) Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara trasparan tentang
kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
d) Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang
dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
e) Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa mengenai
ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.

13

3.1.5 Nilai Lebih Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(SIMDIK)
Keunggulan dari sistem ini adalah :
a) Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan
laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah
dan cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak
laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan
konsep singkronisasi online.
b) Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian, pelaporan data
dan informasi yang dibutuhkan.
c) Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik sekolah.
d) Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan terkait.
Keuntungan SIMDIK yang diperoleh sekolah, yaitu :
a) Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
b) Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat secara akurat.
c) Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta karyawan yang
terdiri dari data akademik, sistem kurikulum, administrasi, aset sekolah dll
d) Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK, TU dan lain
-lain
e) Dapat mengangkat BRAND IMAGE sekolah tersebut secara tidak dengan memiliki
fasilitas manajemen modern.
Keuntungan SIMDIK yang diperoleh orang tua dan siswa, yaitu :
a)
b)
c)
d)
e)

Siswa dapat berkreasi membuat blog/email dll
Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
Siswa dapat berkorespondensi dengan sesama pelajar diseluruh dunia
Siswa dapat mencari info beasiswa dari dalam/luar negeri
Orang tua dapat mengecek absensi/daftar nilai melalui

fasilitas

SMS

Gateway Go To School tanpa perlu repot datang kesekolah
f) Dapat memantau perkembangan siswa/siswinya.

14

3.2 HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Sekolah merupakan suatu lembaga sosial yang dapat melayani anggota masyarakat dalam
bidang pendidikan. Oleh karena itu dalam pengembangan sekolah dan masyarakat memerlukan
kerja sama diantara keduanya. Hubungan ini tidak hanya semata-mata dipelopori oleh sekolah
tetapi juga ada peran masyarakat yang juga berpartisipasi dalam hubungan yang dilakukan oleh
para wali murid dari pihak sekolah yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah dan HUMAS
(hubungan masyarakat).
Jadi hubungan sekolah dan masyarakat ini merupakan suatu proses komunikasi antara
sekolah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama para anggota masyarakat dalam
rangka usaha pengembangan sekolah.
Hubungan ini dapat dilakukan apabila adanya rasa senasib sepenanggungan diantara
keduanya senasib sepenanggungan ini diartikan bahwa maju mundurnya sekolah berarti maju
mundurnya masyarakat. Selain itu adanya sikap menghargai, saling percaya dan keterbukaan satu
sama lain akan meciptakan hubungan ini menjadi baik.
3.2.1 Pengertian
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana
yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan
pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum
orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah
dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan
sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif,
maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih
dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam
pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui
pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam
sekolah.
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan dengan masyarakat :
a. Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di sekolah.
15

b. Faktor masyarakat, yang menuntut adanya perubahan-perubahan dalam pendidikan di
sekolah dan perlunya bantuan masyarakat terhadap sekolah.
c. Faktor perkembangan ide demokrasi bagi masyarakat terhadap pendidikan.
3.2.2 Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Elsbree menggariskan tujuan tentang hubungan antara sekolah dan masyarakat
adalah sebagai berikut:
a.

Untuk memajukan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.

b.

Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.

c.

Untuk mendorong masyarakat dalam membantu progam bantuan sekolah dan

masyarakat di sekolah.
Di dalam masyarakat ada sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia.
Dari kedua sumber daya itu, sekolah dapat memilih dan memanfaatkan untuk program
pendidikan sekolah. Jika sekolah itu berhasil memanfaatkan secara maksimal, maka hasil
belajar anak akan lebih baik. Dengan demikian potensi anak akan bertumbuh dan
berkembang secara maksimal. Pengaruh yang lebih jauh dari perkembangan anak
tersebut adalah tujuan pendidikan sekolah akan tercapai dengan meyakinkan. Hal ini
berarti bahwa tamatan (output) sekolah secara langsung akan ikut serta dalam memajukan
penghidupan dan kehidupan masyarakat. Karena itu hubungan timbal balik antara
sekolah dengan masyarakat perlu dipelihara dan dikembangkan secara terus menerus.
3.2.3 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai
sasaran, baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama
maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di
bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah sebagai berikut:
a) Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan
16

kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik
maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. Biasanya sering terjadi sekolah
tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah
sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus
sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi
tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang
lengkap, sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting
untuk meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid
terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebihlebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan
berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.
b) Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat,
harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu
kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada
saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang
menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk
datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk
tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan
sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat
dari semua orang tua murid dan masyarakat.
c) Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat
yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi
informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada
masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung
maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan
kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
17

Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi yang
disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti.
Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh sebab
itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat pemahaman
masyarakat.
d) Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua
aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat,
misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain
kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
a. Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan,
padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan
dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan
sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang dapat dicapai sekolah harus
dinformasikan kepada masyarakat.
b.
Akurat, artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan
jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.
c.
Up to date, berarti informasi yang diberikan adalah informasi
perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.
Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian sejauh mana sekolah
dapat mencapai misi dan visi yang disusunnya.

e) Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti
sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan demikian
masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah serta mengerti dan
memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut
dapat mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka
untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang
perlu mendapat perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk
membuat daftar masalah yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada
sasaran masyarakat tertentu. Prinsip ini juga berarti dalam penyajian informasi
18

hendaknya obyektif tanpa emosi dan rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini
memberitahukan kelemahan-kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
f) Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan
keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk
penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang
ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan
hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak
mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
Pengertian-pengertian yang benar dan valid tentang opini serta faktor-faktor yang
mendukung akan dapat menumbuhkan kemauan bagi masyarakat untuk berpartisipasi ke
dalam pemecahan persoalan-persoalan yang dihadapi sekolah.
3.2.4 Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a) Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan.
Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai
pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
b) Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat
lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah
memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
c) Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
d) Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan
mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
e) Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung
museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, dan sebagainya.
f) Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
g) Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar seperti aspek
alami, industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan dan sebagainya.
3.2.5 Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara
guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini
19

dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang
dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
b) Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama
antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan
kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan
masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metodemetode pengajarannya.
c) Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan
lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah,
seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya,
kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang
berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

3.2.6 Teknik dan bentuk hubungan sekolah dan masyarakat
Secara umum hubungan sekolah dan masyarakat ini dapat dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Namun dalam pelaksanaanya dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk diantaranya :
a) Siaran radio
Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi memiliki keunggulan dalam luasnya
wilayah penyebaran informasi yang dapat dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan
demikian dalam waktu yang singkat dapat disebarkan informasi kesemua pelosok perdesaan.
sebagai media penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan program
pendidikan.melaui bentuk seperti ini dapat dilakukan Dialog interaktif dengan menampilkan
pejabat dinas pendidikan setempat,kepala sekolah,tokoh masyarakat guna membahas
program sekolah dan pengembangannya.
b) Perlombaan – perlombaan
Perlombaan – perlombaan ini merupakan kegiatan yang cukup menarik. Hal ini akan mampu
membuat dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu dengan adanya acara ini,
masyarakat akan mengetahui prestasi sekolah dalam mencetak siswa.
c) Pameran
20

Dalam menyelenggarakan acara pameran ini memerlukan kerja sma antara sekolah dan
masyarakat.dengan adanya kegiatan ini hubungan keduanya akan terjalin lebih baik sehingga
perkembangan sekolahpun lebih baik.
d) Dialog
Dialog ini dapat dilakukan dengan mengadakan rapat secara terus menerus untuk mambahas
perkembangan sekolah dan membetuk program- progarmnya.
e) Kunjungan kesekolah (School visitation)
Teknik ini memberi kesempatan kepada wali murid untuk melihat prestasi siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
f) Kunjungan ke wali murid
Kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dirumah
g) Layanan telefon
Layanan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada wali murid mengenai siswa
begitu juga sebaliknya.
h) Kotak saran
Melui kotak ini sekolah dapat mengetahi saran – saran apa saja yang diberikan masyarakat
kepada sekolah guna mengembangkan sekolah
i) Kartu penghubung
Kartu ini diberikan kepada setiap siswa yang nantinya diisi oleh guru dan wali murid yang
bersangkutan. Sehingga wali murid dapat mengetahui perkembangan anaknya dan sekolah.

BAB IV
HASIL OBSERVASI

Paparan hasil observasi yang kami cantumkan adalah berupa kesimpulan jawaban dari
wawancara yang telah dilakukan.

4.1 Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Mekanisme sistem informasi manajemen di smk pasundan 3 bandung:
21

 Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen di SMK Pasundan 3 Bandung ini, sudah sesuai
dengan ketentuan, meskipun dari beberapa pengeolahan data masih ada yang menggunakan
system manual. Di sekolah ini mempunyai satu server yang menyimpan data khusu yang
dikelola oleh Tata Usaha
 Adapun cakupan SIMDIK yang sudah dilakukan.
 Pengelolaan Kesiswaan, Dalam pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai


pengelolaan data alumni di SMK Pasundan 3 Bandung sudah dikelola dengan ITC.
Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KBK, data
absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan



mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga,



riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya



praktikum, biaya ekstra, dll.
Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan
terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap

pengembalian.
 Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai,
bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke




DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
Data alumni:
- Selalu diperbarui tiap tahunnya, baik yang melanjutkan dengan bekerja, kuliah ataupun
yang menganggur.
- Selalu dicek perkembangan alumni setiap 3 bulan sekali tentang pekerjaan setiap alumni
Pengelolaan perpustakaan:
- Dikarenakan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, dan buku yang tidak terlalu
lengkap, SMK Pasundan 3 masih menggunakan sistem perpustakaan yang manual.

22

4.2

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Observasi ini kami lakukan di SMK Pasundan 3 Bandung. Dalam observasi ini kami
mendapatkan informasi mengenai hasil observasi hubungan dengan masyarakat, wawancara
ini terkait dengan berbagai pihak di dalamnya, antara lain:
1. Sekolah ( Intern )
Dalam menjalani hubungan ini diwakili oleh kepala sekolah, humas dan komite sekolah,
antara lain:
a. Rapat pleno di SMK Pasundan 3 Bandung
Rapat pleno ini dilakukan oleh sekolah terdiri dari kepala sekolah SMK Pasundang 3
Bandung, komite sekolah, wali murid mengenai dana pembagunan yang biasanya
dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru pada saat PSB ( penerimaan siswa baru )
b. Rapat pengurus SMK Pasundan 3 Bandung
Rapat ini adalah rapat antara kepala sekolah, guru dan staff juga tata usaha. Rapat ini
dilaksanakan pada saat pembahasan kurikulum, silabus dan lain sebagainya, rapat ini
bersifat rutin.
c. Pertemuan wali murid dengan guru
Pertemuan yang dilakukan oleh wali murid dengan guru. Pertemuan biasanya
dilakukan pada waktu pengambilan rapot. Dalam rapat ini guru dan wali murid
membicarakan tentang kondisi, perilaku, kemampuan baik secara akademis maupun
non akademis siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2. Masyarakat
Dalam menjalani hubungan ini terkait dengan hubungan masyarakat, antara lain
1. Teknik Media Cetak
a. Brosur
Biasanya digunakan saat penerimaan peserta didik baru diterbitkan setiap tahun
menjelang tahun ajaran baru, dan brosur disebarkan di berbagai tempat, juga
disediakan di sekolah bagi pengunjung atau orang tua yang ingin mengetahui lebih
lanjut SMK Pasundan 3 Bandung. Isi brosur biasanya terdapat sekolah, nomor
telepon sekolah, visi dan misi sekolah, fasilitas sekolah, serta pendaftaran siswa baru.
SMK Pasundan 3 Bandung ini membuat brosur yang mempromosikan sekolahnya,
lalu brosur tersebut disebar.
b. Spanduk
Pihak SMK Pasundan 3 Bandung memperkenalkan sekolahnya secara luas biasanya
dilakukan dengan cara memasang spanduk di tempat-tempat strategis agar dibaca
oleh masyarakat luas. Selain itu juga dipasang sekolah tujuannya agar masyarakat
23

luas yang melewati sekolah agar bisa melihat keadaan sekolah. Isi spanduk ini adalah
spanduk penerimaan siswa baru serta fasilitas yang dimiliki dan keunggulan yang
terdapat di SMK Pasundan 3 Bandung.
2. Media Eletronik
Dalam media elektronik SMK Pasundan 3 Bandung ini menggunakan website yang
secara lengkap dan lebih rinci tentang sekolah, dengan profil sekolah, fasilitas sekolah,
visi dan misi sekolah. Sekolah juga memposting kegiatan-kegiatan sekolah dan prestasi
perserta didik. Website ini pun bisa diakses oleh siapapun, sehingga memberikan nilai
tambah promosi sekolah mereka.
3. Radio
Branding yang mereka lakukan selain melalui website yaitu dengan mempromosikan
sekolah lewat radio yaitu i-Radio. SMK Pasundan 3 Bandung ini memasang iklan untuk
disiarkan di I-Radio, biasanya mereka mempromosikan sekolah mereka ketika memasuki
tahun ajaran baru. SMK Pasundan 3 Bandung mempunyai kerjasama dengan i-Radio,
karena salah satu guru mata pelajaran produktif multimedia mempunyai relasi dengan iRadio.
4. Alumni
Promosi melalui ikatan alumni sangat berkontribusi dalam mempromosikan sekolah
dalam masyarakat. SMK Pasundan 3 Bandung meminta bantuan Alumni untuk
memperkenalkan SMK Pasundan 3 Bandung. Selain dalam promosi, hubungan antara
sekolah dengan alumni pun sangat terjaga.
5. Ekstrakulikuler
Dalam kegiatan ekstrakuler yang bermanfaat pun bisa membantu mempromosikan
sekolah dan menjalin hubungan antara sekolah dengan masyarakat. Dibawwah ini,
dikategorikan beberapa teknik dalam hubungan sekolah dengan masyarakat.
Teknik Kerjasama
a. organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang biasanya pada menjelang ramadhan
melakukan baksos kepada masyarakat. Hal ini akan membuat masyarakat mengenal
SMK ini dan membuat hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat.
b. Pihak SMK 3 Psundan pun setiap tahunnya selalu mengadakan lomba-lomba antar
SMK seperti lomba membuat film, lomba keolahragaan dan pensi.
c. Mencari, mengumpulkan informasi data lulusan untuk mengetahui siswa yang lulus
yang melanjutkan kuliah atau kerja
24

d. Setiap jurusan di SMK 3 Pasundan pun selalu melaksanakan pkl, hal ini bisa
membantu masyarakat mengenal sekolah ini
e. Pemerintah berkerja sama dengan sekolah untuk memberikan bantuan beasisiswa
kepada siswa yang berprestasi seperti bawaku.

25

Ini adalah daftar kerjasama SMK Pasundan 3 Bandung.

No Nama DU/DI dan bidang usaha

Lokasi Bentuk kerjasama

Kompetensi keahlian yang
terkait

1

YPDM PASUNDAN

Yayasan
Pendidikan

Administrasi Perkantoran

2

UPI NET

Jasa

Multi Media

3

TRUTSCO MULTIMEDIA

Jasa

Multi Media

4

PT RADIO INOVATOR

Jasa

Multi Media

5

PT APLIKANUSA

Jasa

Administrasi Perkantoran

6

PPT MB

Instansi
Pemerintah

Administrasi Perkantoran

7

PT ERLANGGA

Penerbit Buku

Administrasi Perkantoran

8

KOPERASI UPI

Koperasi

Akuntansi

9

KOPERASI SESKOAD

Koperasi

Akuntansi

10 KKPP JAWA BARAT

Koperasi

Akuntansi

11 KKP ITB

Koperasi

Akuntansi

12 HOTEL SANTIKA

Jasa

Administrasi Perkantoran

13 DINAS PERIKANAN

Instansi
Pemerintah

Administrasi Perkantoran

14 GEOLOGI

Instansi
Pemerintah

Multi Media

15 BPTP

Instansi
Pemerintah

Multi Media

16 CAKRAWALA GLOBAL INFORMATIKA

Jasa

Multi Media

17 BAPPEDA JABAR

Instansi
Pemerintah

Administrasi Perkantoran

18 BALAI KRAMIK

Produk

Multi Media

Instansi
Pemerintah

Multi Media

Instansi
Pemerintah

Multi Media

19

BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KT BANDUNG

20 BADAN KOMUNIKASI INFORMATIKA JABAR

4.3 Kesimpulan Hasil Observasi
Sistem informasi manajemen di SMK Pasundan 3 Bandung sebagian besar masih
menggunakan cara kerja manual. Untuk pengumpulan data yang ada di sekolah, menggunakan
26

sebuah program yang disebut DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) yang dikelola oleh staf TU
yang ada di sekolah.
Seperti yang kita ketahui, DAPODIK merupakan suatu program yang digunakan sekolah
untuk memasukkan berbagai data, diantaranya Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor
Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Seiring perkembangan ilmu teknologi komputer dan jaringan, sistem pendataan DAPODIK juga
dilaksanakan dengan menggunakan konsep online. Dimana sekolah hanya perlu membentuk atau
menunjuk seseorang yang bisa mengolah data dan mengerti serta paham sistem yang ada pada
aplikasi pendataan DAPODIK.
Orang yang mengolah data dari DAPODIK disebut juga sebagai operator yang ditunjuk
oleh kepala sekolah dengan membuat surat keputusan (SK) yang menyatakan mengangkat atau
menugaskan seseorang untuk mengolah data. Guna SK ini adalah sebagai bukti menyerahkan
sebuah tugas kepada orang yang menerima SK, sehingga segala aktifitas yang dilakukan operator
bisa dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Dengan menggunakan program tersebut, para
pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien. Jauh dibanding dengan sistem sebelumnya yang
masih sangat manual.
Data yang biasanya dibutuhkan oleh sekolah, yaitu SK (Surat Keputusan) dan data siswa.
Untuk pengarsipan, di SMK Pasundan 3 Bandung menyesuaikan sistemnya dengan kebutuhan
dari masing-masing pegawai, misalnya untuk data siswa diarsipkan menggunakan sistem abjad.

27

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pemaparan dari BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen dan hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan komponen yang sangat
penting untuk berlangsungnya sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah. Dengan adanya
sistem informasi manajemen, data yang diperoleh dapat dikelola dengan baik oleh sekolah. Akan
tetapi, sistem informasi manajemen tersebut haruslah efektif dan efisien sehingga dapat
memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi.
Hubungan sekolah dengan masyarakat sangat dibutuhkan oleh semua sekolah dimanapun.
Lembaga pendidikan dan masyarakat bukan hanya sekedar menjalin hubungan, tetapi lebih
kepada komunikasi dan keleluasaan sehingga terjalin harmonisasi antara sekolah dengan
masyarakat. Hubungan sekolah dengan masyarakat akan menimbulkan kerjasama yang dapat
terlaksana dengan baik jika terjadi komunikasi yang kondusif dan kebutuhan diantara keduanya
dapat terpenuhi.
Kegiatan observasi ke sekolah ini merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat
untuk membandingkan teori yang dipelajari dengan kenyataannya di lapangan. Sebagian besar,
sekolah sudah dapat menerapkan teori terhadap praktek, tetapi ada juga sekolah yang masih
belum bisa menerapkan teori yang ada terhadap praktek. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti sumber daya sekolah yang masih terbatas.

5.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut diatas, maka saran yang dapat disampaikan, diantaranya adalah
sekolah harus memanfaat sumber daya dengan baik agar tujuan sekolah dapat tercapai sesuai
perencanaan. Dalam penggunaan sistem informasi manajemen, tiap sekolah haruslah
memerhatikan prinsip-prinsip mengenai sistem informasi yang dikelola oleh sekolah. Hubungan
sekolah dengan masyarakat harus dibina dengan baik sehingga kerjasama yang terjalin diantara
keduanya dapat berjalan dengan baik. Untuk kegiatan observasi selanjutnya, alangkah baiknya
jika materi yang terkait harus dipelajari dengan baik dan benar, agar inti dan data yang dihimpun
dari kegiatan observasi tersebut didapatkan sesuai dengan harapan.
28

DAFTAR PUSTAKA


Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2014. Manajemen Pendidikan
Bandung: Alfabeta



Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung:
Jurusan Administrasi Pendidikan.
Syafitri, Dyen. (2011). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. [Online]
Tersedia : http://dyen-syafitrimm.blogspot.co.id/p/sistem-informasi-manajemenpendidikan.html
Fadilla. (2013). Hubungan Sekolah dan Masyarakat. [Online]
Tersedia : https://fadillawekay.wordpress.com/pendidikan/administrasipendidikan/hubungan-sekolah-dan-masyarakat/




29