KONSEP LAPORAN KEUANGAN VERSI SAK TH 201

KONSEP LAPORAN KEUANGAN VERSI
(SAK TH 2012 IFRS)
OLEH
Prof. Dr. H. Dadang Sadeli M.Si



Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Khusus

Menyajikan
Laporan keuangan
secara wajar dan sesuai
dengan SAK yg terdiri
Dari :
Laporan Posisi Keuangan
Laporan L/R Komprehensif
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan.


Tujuan Umum

-Menyediakan informasi
yang dapat dipercaya
tentang :
a. sumberdaya ekonomi
dan kewajiban suatu
usaha bisnis.
b.Perubahan sumber
daya bersih sebagai
hasil aktivitas perush.
c. Informasi keuangan yg
dapat digunakan untuk
mengestimasi earning
potensial perusahaan.
d. Informasi lain yg dibu
tuhkan tentang peruba
han sumber daya dan
kewajiban.

e. Informasi yg relevan
dgn kebutuhan pema
kai

Tujuan Kualitatif

- Relevance
- Understandability
- Verifiability
- Neutrality
-Timeliness
- Comparability
- Completeness

Tujuan Menyediakan Informasi Sumber
Daya dan Kewajiban
1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
2. Menunjukan pendanaan dan investasi
3. Mengevaluasi kemampuan perushaan
memenuhi komitmen

4. Menunjukan basis sumber daya untuk
pertumbuhan

Tujuan Menyediakan Informasi Perubahan
Sumber Daya Bersih sebagai hasil
perolehan profit
1. Menunjukan tingkat kembalian dividen
harapan bagi investor.
2. Menunjukan kemampuan operasi untuk
membayar kreditor, menydiakan pekerjaan
bagi karyawan, membayar pajak,
menyediakan dana untuk ekspansi.
3. Menyediakan informasi bagi manajemen
untuk perencanaan dan pengendalian
4. Menunjukan profabilitas jangka panjang.

1. Tujuan Dasar
Tujuan dasar laporan keuangan adalah
menyediakan informasi mengenai
posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus

kas entitas sebagai dasar pembuatan
keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukan
pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.

2. Tujuan laporan keuangan bagi
Pemakai informasi
a. Untuk melayani pemakai yang memiliki
keterbatasan otoritas , kemampuan, sumber
daya untuk memperoleh informasi dan pemakai
yang bergantung pada laporan keuanga sebagai
sumber informasi utama tentang aktivitas
perusahaan
b. Menydiakan informasi yg berguna bagi investor
dan kreditor untuk memprediksi,
membandingkan , dan mengevaluasi jumlah,
waktu dan ketidak pastian yang terkait dengan
aliran kas potensial.


3. Informasi yang dibutuhkan
a. Menyediakan informasi untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengevaluasi
kemampuan perusahaan memperoleh earning
b. Menydiakan informasi yg berguna dalam
menilai kemampuan manajemen untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara
efektif guna mencapai tujuan utama
perusahaan.

4. Sifat informasi
• Menyediakan informasi faktual dan
penafsiran tentang transaksi dan
kejadian lain yang berguna untuk
memprediksi, membandingkan dan
mengevaluasi earning power
perusahaan.

5. Laporan Keuangan

a. Menyediakan laporan posisi keuangan yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan
, dan mengevaluasi earning power
perusahaan
b. Menyediakan laporan earning periodik yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan
, dan mengevaluasi earning power
perusahaan
c. Menyediakan laporan aktivitas keuangan yang
berguna untuk memprediksi ,
membandingkan dan mengevaluasi earning
power perusahaan
d. Menyediakan informasi yang berguna untuk
proses prediksi

Tujuan laporan keuangan untuk
pemerintah dan organisasi nirlaba
Adalah menyediakan informasi yang beguna
untuk mengevaluasi kefektifan manajemen
sumber daya dalam mencapai tujuan

organisasi terutama bersifat nonmoneter.
Ukuran-ukuran kinerja seharusnya dinyatakan
dalam bentuk tujuan-tujuan organisasi nir laba

Tujuan laporan keuangan untuk
dimensi sosial ekonomi
adalah untuk meleporkan aktivitas-aktivitas
perusahaan yang mempengaruhi komunitas
yang mana dapat ditentukan dan dijelaskan
atau diukur dan penting bagi perusahaan dan
lingkungan sosialnya.
contohnya :
Coraporate Sosial Responsibility (tanggung
jawab sosial perusahaan ) terhadap
lingkungannya.

Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas
meliputi :

a. Aset
b. Liabilitas
c.
Ekuitas
d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian
e. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapsitasnya sebgai pemilik; dan
f.
Arus Kas.

Komponen Laporan Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.

6.


Laporan posisi keuangan (neraca) pd akhir periode
Laporan laba rugi komprehensif selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan
kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan
lain.
Laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan
suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya.

Tanggungjawab atas laporan keuangan
• Manajemen entitas bertanggungjawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
entitas

Karakteristik Umum

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penyajian secara wajar dan kepatuhan
terhadap SAK
Dasar Akrual
Materrialitas dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian.

Informasi yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan
a.
b.

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.

Aset tetap
Properti investasi
Aset tak berwujud
Aset keuangan
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Persediaan
Piutang dagang dan piutang lainnya.
Kas dan setara kas
Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan
aset termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual; aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang
dihentikan.
Utang dagang dan terutang lain.
Provisi
Liabilitas keuangan
Liabilitas dan aset untuk pajak kini; Pajak Penghasilan
Liabilitas dan aset pajak tangguhan
Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk

Perbedaan aset lancar dan tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang
• Entitas menyajikan aset lancar dan tidak
lancar serta liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang sebagai klasifikasi yang
terpisah dalam laporan posisi keuangan.
• Jika penyajian berdasarkan likuiditas
memberikan informasi yang lebih relevan dan
dapat diandalkan, maka entitas menyajikan
seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan
likuiditas.

Aset Lancar
Aset sebagai aset lancar jika :
a. Entitas memperkirakan akan merealisikan aset, atau
bermaksud untuk menjual atau menggunakannya,
dalam siklus operasi normal
b. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagngkan
c.
Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam
jangka waktu dua belas bulan setelah periode
pelaporan.
d. Kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk
menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset yang tidak termasuk
kategori tersebut sebagai aset tidak lancar.

Liabilitas Jangka Pendek

a.
b.
c.
d.

Liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika :
Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas
tersebut dalam siklus operasi normal.
Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
diperdagangkan
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan
dalam jangka waktu dua belas bulan
Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian liabilitas selama sekurangkurannya dua belas bulan

Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk
pada kategori tsb sebagai liabilitas jangka panjang

Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban
yang dakui dalam satu periode dalam bentuk :
(a)Dalam satu laporan laba rugi komprehensif atau
(b)Dalam bentuk dua laporan :
b.1 laporan yang menunjukan komponen laba rugi
(laporan laba rugi terpisah) dan
b.2 laporan yang dimulai dengan laba rugi dan
menunjukan komponen pendapatan
komprehensif lain.

Alokasi Laba Rugi dalam Laporan L/R
Komprehensif
a). Laba rugi periode berjalan yg dpt didistribusikan kpd
a.1 Kepentingan non pengendali dan
a.2 Pemilik entitas induk
b). Total laba rugi komprehensif periode berjalan yg dpt
didistribusikan kpd
a.1 kepentingan nonpengendali
a.2 pemilik entitas induk

Laba rugi selama periode
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan
dan beban pada suatu periode dalam laba rugi
kecuali suatu PSAK mnsyaratkan atau
memperkenankan lain.
Entitas tdk diperkenankan menyajikan pos-pos
pengahasilan dan beban sebagai pos luar
biasa dalam laporan laba rugi komprehensif,
laporan laba rugi terpisah, atau catatan atas
laporan keuangan.

Teknik penyajian dalam Laporan Laba
Rugi
Ketika pos-pos pendapatan atau beban adalah
material, maka entitas mengungkapkan sifat
dan jumlahnya secara terpisah.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui
dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya
dalam entitas, mana yg dapat menydiakan
informasi yg andal dan lebih relevan.

Perbandingan Metode Sifat Beban dan
Metode Fungsi Beban
• Metode fungsi beban dapat memberikan informasi yang
lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan
dibandingkan dengan metode klasifikasi beban
berdasarkan sifat, namun pengalokasian biaya
berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan
pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang
matang.
• Metode sifat beban mudah diterapkan karena tidak
memerlukan adanya alokasi beban menurut klasifikasi
fungsional.

Laporan Perubahan Ekuitas
Menunjukan :
a). Total laba rugi komprehensif selama suatu
periode, yg menunjukan secara terpisah total
jumlah yg dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepada kepentingan
nonpengendali.
b). Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh
penerapan retrospektif atau penyajian kembali
secara retrospektif yang diakui dengan PSAK
25.

lanjutan
c). Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi
antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan
masing-masing perubahan yg timbul dari :
c.1 laba rugi
c.2 masing-masing pos pendapatan
komprehensif lainnya
c.3 transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik, yg menunjukan
secara terpisah kontribusi dari pemilik dan
distribusi kepada pemilik dan perubahan hak
kepemilikan pada entitas anak yg tdk
menyebabkan hilangnya pengendalian.

Penerapan retrospektif
• Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan, dan praktik tertentu yg
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan
• Penerapan retrospektif adalah penerapan
kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah
kebijakan tersebut telah diterapkan.
• Penyajian kembali restrospektif adalah koreksi
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolaholah kesalahan periode lalu tidak pernah
terjadi.

Contoh Penyajian Kembali Retrospektif Kesalahan
1.

2.

3.

Selama 2012, PT Rama menemukan beberapa produk
yang telah dijual pada 2011 salah tercatat pada
persediaan per 31 Des 2011 Rp 6.500
Catatan akuntansi PT. Rama untuk 2012 menunjukan
penjualan Rp 104.000, harga pokok penjualan Rp
86.500 (termasuk kesalahan Rp 6.500 pada saldo
awal persediaan), dan pajak penghasilan Rp 5.250.
Dalam 2011 PT. Rama melaporkan
Penjualan
Rp 73.500
HP. Penjualan
53.500
laba sebelum PPh
20.000
PPh
6.000
Laba
14.000
======

lanjutan
4. Saldo laba awal 2011 adalah Rp 20.000 dan saldo laba
akhir adalah Rp 20.000 + 14.000 = Rp 34.000
PT. Rama
Laporan laba rugi komprehensif
disajikan kembali
2012
2011
Penjualan
104.000
73.500
HP. Penjualan
(80.000) (60.000)
Laba sebelum PPh
24.000
13.500
Pajak Penghasilan
(7.200)
(4.050)
Laba
16.800
9.450
======= =====
5. Tarif pajak sebesar 30% untuk 2012 dan 2011. tidak ada
penghasilan dan beban lainnya.

lanjutan











• PT. Rama
• Laporan Perubahan Ekuitas
Modal
Saldo
Total
saham
laba
Saldo per 31 Des 2010
5.000
20.000 25.000
Laba periode 31 Des’ 11
disajikan kembali
9.450
9.450
Saldo 31 Des 2011
5.000
29.450
34.450
Laba periode 31 Des’ 12
16.800
16.800
Saldo 31 Des 2012
5.000
46.250
51.250
=====
======
======

Catatan atas laporan keuangan


Dampak pada 2011

(Peningkatan) HP Penjualan
Penurunan beban PPh
(Penurunan ) dalam Laba
(Penurunan) dalam persediaan
Penurunan dalam utang PPh
(Penurunan) dalam ekuitas

(6.500)
1.950
(4.550)
=====
(6.500)
1.950
(4.550)
=====

Penyesuaian Reklasifikasi
• Adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi
periode berjalan yang sebelumnya diakui
dalam pendapatan komprehensif lain pada
periode berjalan atau periode sebelumnya.

Ilustrasi Penentuan Penyesuaian Reklasifikasi
Pada 31 Des 2005, kelompok Usaha XYZ membeli 1000
saham dengan harga Rp 10 per saham, dan
mengklasifikasikan sebagai tersedia u/ dijual. Nilai wajar
instrumen tsb per 31 Des 2006 Rp 12, pada 31 Des 2007
nilai wajarnya meningkat Rp 15 per lembar seluruh
instrumen tsb dijual pada 31 Des 2007. tarif pajak 30%.
Perhitungan Keuntungan
Sebelum PPh
Neto stlh
pajak
pajak
Keuntungan yg diakui pd
pendpt komprehensif lain :
Th berakhir 31 Des 2006
2.000
(600) 1.400
Th berakhir 31 Des 2007
3.000
(900) 2.100
Total keuntungan
5.000
(1.500) 3.500
=====
===== =====

Jumlah yg di laporkan dalam laba rugi dan pendapatan
komprehensif u/ periode 31 Des 2006 dan 31 des 2007


2007

2006

Laba rugi :
Keuntungan penjualan instrumen
5.000
Beban Pajak Penghasilan
(1.500)
Keuntungan neto yg diakui dlm L/R
3.500
Pendapatan komprehensif lain :
Keuntungan th berjalan neto stl PPh
2.100 1.400
Penyesuaian reklasifikasi, net stl PPh (3.500) . - .
Keuntungan (kerugian) neto yg diakui
pd pendapatan komprehensif lain
(1.400) 1.400
2.100 1.400
===== =====

Alternatif lain komponen pendapatan komprehensif lain
dapat disajikan bruto sebelum pajak dengan
menambahkan pos terpisah u/ dampak perpajakan

2007
2006
Laba rugi :
Keuntungan penjualan instrumen
5.000
Beban Pajak Penghasilan
(1.500)
Keuntungan neto yg diakui dlm L/R
3.500
Pendapatan komprehensif lain :
Keuntungan th berjalan neto stl PPh
3.000 2.000
Penyesuaian reklasifikasi, net stl PPh (5.000)
PPh terkait dng pdpt komprehensif lain 600
(600)
Keuntungan (kerugian) neto yg diakui
pd pendapatan komprehensif lain
(1.400) 1.400
2.100 1.400
===== =====

Equity Investments
• 10 Des 2011, PT. R membeli 1.000 lb saham biasa PT H
dengan harga Rp 20,75 per lb yang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual untuk
• Equity Investments

Cash

Rp 20.750
20.750

• 27 Des 2011, PT.R menerima dividen tunai Rp 450
• Cash

Dividend revenue

Rp 450
450

Penilaian Akhir Tahun
• Dec 31, 2011







Invest tersedia u/ dijual

Biaya

FV

Unrealized
Gain (loss)
------------------------------------- ------------------------ --------------Saham PT. H
20.750
24.000
3.250
Saldo awal SFV adjust
0
Securities FVA
3.250

• Penyesuaian :
• Securities Fair Value Adjustment
3.250

Unrealized Holding Gain or Loss-Equity

3.250

• Statetment of Financial Position
• Investment :

Equity investments
Rp 24.000
• Equity :

Accumulated other comprehensive income
3.250

• Statement of Comprehensive Income
• Other income and expense :

Dividend revenue
• Other comprehensive income :

Unrealized holding gain

Rp 450.
3.250

• Dec 20, 2012 PT.R menjual saham PT. H dengan harga Rp
22.500
• Net proceeds from sale
• Cost of PT. H shares
• Gain on sale of shares
• Cash
22.500

Equity investment

Gain on Sale of Equity Investment

Rp 22.500
20.750
1.750

20.750
1.750

• Unrealized Holding Gain or Loss – Equity 3.250

Secuirities Fair Value Adjustment
3.250

ILUSTRASI MENYELURUH
1 Januari 2011 PT H mempunyai Kas dan Saham biasa senilai Rp
50.000. Pada 2 Januari 2011 PT.H membeli tunai sekuritas
saham Rp 50.000 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual. Pada 30 Juni 2011 PT.H menjual sebagaian sekuritas
yang diklasifikasikan tersedia untuk dijual :
Perhitungan keuntungan yang direalisasi
Fair value Investments sold
Rp 22.000
Less ; cost of investment sold
20.000
Realized gain
2.000
======
Selama th 2011 PT.H menerima dividen Rp 3.000
Perhitungan keuntungan yg belum direalisasi 31/12/2011
Fair value of portfolio
Rp 34.000
Less : cost of portfolio
30.000
Unrealized holding gain
4.000
======

PT.H
Income Statement
For year ended December 31, 2011
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Dividend revenue
Rp 3.000
Realized gain on investmens
2.000
Net income
Rp 5.000
PT.H
Statement of Comprehensive Income
For year ended December 31, 2011
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Net income
Rp 5.000
Other comprehensive income :
Holding gains arising during the period
6.000
( 2.000 + 4.000)
Less : Reclassification adjustment for
gains included in net income
2.000
4.000
Comprehensive income
Rp 9.000
=======

PT.H
Statement of Changes in Equity
For year ended December 31, 2011
---------------------------------------------------------------------------------------------Share Retained Acc other
Total
Capital Earnings comprehen
sive income
------------ --------------- ------------------- --------------Beginning balance
50.000
50.000
Add : Net income
5.000
5.000
Other compre
hensive income .
. .
.
4.000
4.000
Ending balance
50.000
5.000
4.000
59.000
======
=======
======
=======

PT.H
Comparative Statement of Financial Position
---------------------------------------------------------------------------------------------------1/1/ 2011
31/12/2011
Assets :
Equity investment
Rp 34.000
Cash
50.000
25.000

Total assets
EQuity:
Share capital
Retained earning
Acc other comprehensive income
Total equity

50.000
======

59.000
=========

50.000

50.000
5.000
4.000
59.000
=======

50.000
=======

Ilustrasi Revaluasi Aset
Sebelum revaluasi :
Pada 31 Des 2010 Equipment Rp 500.000 umur manfaat 5
th. Didepresiasi dengan metode garis lurus
31/12/2010
Depreciation Expense
100.000
Accumulated depreciation-Eq
100.000
(mencatat depresiasi 2010)

Pada akhir th tsb perush menilai kembali aset berdasarkan
agar wajarnya 31 Des 2010 Rp 460.000
Accumulated Depreciation-Eq
100.000
Equipment
40.000
Unrealized Gain on Revaluation –Eq
60.000
(penyesuaian revaluasi equipment)

Penyajian revaluasi dlm Laporan Keuangan
On the statement of comprehensive income:
Other comprehensive income
Unrealized gain on revaluation-Eq
60.000
On the statement of financial position:
Non-current assets
Equipment (500.000-40.000)
Acc Depreciation-Eq (100.000-100.000)
Carrying amount
Equity
Acc other comprehensive income

460.000
.
.
460.000
60.000

Lindung Nilai (hedging)
• Kurs saat ini Rp 9.000/$, Importir Indonesia
membutuhkan dolar AS tiga bulan mendatang.
Posisi butuh ini disebut posisi short dolar AS
atau disebut juga posisi jual dolar.
• Posisi importir yang dihadapi tersebut sering
disebut posisi spot, atau posisi kasnya.
• Jika tiga bulan mendatang kurs rupiah
menguat menjadi Rp 8.000/$, jadi untuk
membeli $1 harus menyediakan Rp 8.000.
Importir tsb bisa menghemat Rp 1.000
dibandingkan dgn kurs saat ini

lanjutan
• Sebaliknya jika kurs rupiah melemah menjadi
Rp 10.000/$. Artinya importir tsb harus
menyediakan uang Rp 10.000 untuk membeli
satu dolar, ini menunujukan importir tsb
menderita rugi karena harus menyediakan
uang Rp 1.000 lebih banyak dari kurs saat ini.
• Untuk menghindari risiko kurs ini dilakukan
lindung nilai dengan melakukan kontrak
forward, posisi ini disebut posisi nforward yang
dinamakan juga sebagai posisi beli (buy) dolar
forward atau long dolar forward.

lanjutan
• Posisi beli (buy) dolar forward atau long dolar
forward berarti perusahaan melakukan
perjanjian untuk membeli dolar dengan kurs
yang ditetapkan sekarang dengan penyerahan
tiga bulan mendatang, misal kurs tersebut Rp
9.000/$ jika tiga bulan mendatang kurs rupiah
menguat menjadi Rp 8.000/$, perusahaan rugi
Rp 1.000 karena sdh terlanjur prush telah
sepakat membeli $1 seharga Rp 9.000.
sebaliknya bila kurs melemah Rp 10.000/$
perusahaan memperoleh keuntungan, karena
membayar $1 dengan rupiah yg lebih sedikit.

• Persediaan barang dagang yang dikontrak tahun 2012
seluruhny telah dijual.
• Pada 1 Nopember th 2013 perusahaan telah
menandatangani kontrak future untuk membeli barang
dengan harga Rp 90.000. Pada tanggal 31 Desember
2013 harga barang tersebut naik menjadi Rp 100.000
• 31 Des 2013
• Futures Contract .................
Rp 10.000

Unrealized Holding G or L – Equity
Rp 10.000

• Jan 1 2014
• Perush membeli barang dagang Rp 100.000
• Merchandise Inv
Rp 100.000

Cash
• Penyelesaian akhir kontrak
• Cash

Futures Contract

Rp 100.000

Rp 10.000
Rp 10.000

• Penjualan barang dagang
• Cash .................................... Rp 120.000

Sales .........................
Rp 120.000
• Cost of goods sold

MI .........................

Rp 100.000

• Unrealized Holding G or L- Eq

Cost of Goods sold

Rp 100.000
10.000
10.000