MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20122013

  228 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan...

  

MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN

KEPADA QADHA DAN QADHAR PADA SISWA KELAS VI SD

NEGERI 1 KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013

  

Oleh:

Siti Nurjanah

SD Negeri 1 Kamulan, Durenan, Trenggalek

  

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui sikap siswa kelas VI SD Negeri I Ka-

  mulan tahun 2012/2013 terhadap pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. (2) Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri I Kamulan tahun 2012/2013 dapat mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode kooperatif pada bidang studi PAI.Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri I Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek di Kelas VI. Jumlah siswa Kelas VI adalah 16 siswa. Pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013 pada Se- mester II. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa: (1) Sikap siswa sangat positif terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam dengan diterapkannya metode kooperatif engan diskusi kelompok pada kegiatan belajar mengajar. Hal ini bisa diketahui dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa; (2) pembelajaran dengan meng- gunakan pembelajaran diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2012/2013 dalam memahami materi Iman Kepada Qadha dan Qadhar secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa untuk siklus I sebesar 73.13 dengan ketuntasan 68.75%. Hasil ini cukup tinggi bila dibandingkan pada nilai sebelumnya yaitu 62.50 dengan ketuntasan 25.00% karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus II rerata skor formatif sebesar 91.25 dengan ketuntasan mencapai 100%; (3) Kualitas pembelajaran PAI di kelas VI SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek mengalami peningakatan setelah diterapkannya metode kooperatif. Hal ini berdampak pula pada peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI pada pembelajaran PAI.

  Kata kunci: kooperatif, prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, Kelas VI

Tujuan Pembelajaran Agama Islam di pada optimalisasi berbagai potensi yang

sekolah yaitu untuk peningkatan potensi dimiliki manusia yang aktualisasinya

spiritual dan membentuk peserta didik agar mencerminkan harkat dan martabatnya

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa sebagai makhluk Tuhan.

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak Pedidikan Agama Islam diharapkan

mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi menghasilkan manusia yang selalu berupaya

pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari menyempurnakan iman, taqwa, dan akhlak,

pendidikan Agama. Peningkatan potensi serta aktif membangun peradapan dan

spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, keharmonisan kehidupan khususnya dalam

dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta memajukan peradapan bangsa yang ber-

pengamalan nilai-nilai tersebut dalam martabat. Manusia seperti itu diharapkan

kehidupan individual ataupun kolektif tangguh dalam menghadapi tantangan,

kemasyarakatan. Peningkatan potensi hambatan, dan perubahan yang muncul

spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan dalam pergaulan masyarakat baik dalam

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 229

  lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

  PAI diberikan dengan mengikuti tun- tunan bahwa Agama diajarkan kepada manu- sia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk meng- hasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis, dan produktif, baik personal dikembangkannya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: (1) Lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi; (2) Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; (3) Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pem- belajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.

  Strategi mengajar perlu didukung dengan profesionalisme guru yang memiliki karakteristik: membuat perencanaan konkrit dan detail, menempatkan siswa sebagai ar- sitek pembangunan gagasan dan guru ber- fungsi untuk melayani dan berperan sebagai mitra siswa, bersikap kritis dan berani, seba- gai fasilitator, cara mengajar di fokuskan pada model pemberdayaan dan pengkon- disian pada model latihan dari pada pemak- saan, mampu menyakinkan kepala sekolah dan masyarakat terhadap beberapa inovasi pendidikan yang edukatif dengan argu- mentasi logis dan kritis, bersikap kreatif.

  Strategi mengajar perlu didukung dengan profesionalisme guru yang memiliki karakteristik: (1) Membuat perencanaan konkrit dan detail; (2) Menempatkan siswa sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi untuk melayani dan berperan sebagai mitra siswa; (3) Bersikap kritis dan berani; (4) Sebagai fasilitator; (5) Gaya me- ngajar difokuskan pada model pemberdayaan dan pengkondisian pada model latihan dari pada pemaksaan; (6) Mampu meyakinkan kepala sekolah dan masyarakat terhadap beberapa inovasi pendidikan yang edukatif dengan argumentasi logis dan kritis; (7) Bersikap kreatif. operatif Learning ) memerlukan pendekatan pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam men- capai tujuan belajar (Houlobec, 2001). De- ngan ringkas Abdurrahman dan Bintoro (2000: 78) mengatakan bahwa “pembelajar- an kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata ”. Berbagai peran guru dalam pembelajaran kooperatif tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut ini: (a) Merumuskan tujuan pembelajaran; (b) Menentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar.

  Adapun berbagai elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya: “(1) saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan

  ” (Abdurrahman & Bintoro 200:78-79) Jadi output dari PAI diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam

  230 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan... memajukan peradapan bangsa yang ber- martabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkungan lokal, nasional, regional maupun global.(Furchan, 1993).

  Pelaksanaan pendidikan harus dapat membantu siswa untuk mengembangkan bakat potensi, kreatifitas yang dimiliki siswa seutuhnya. Untuk mewujudkan tujuan pen- didikan perlu adanya upaya-upaya dalam penyelenggaraan Pendidikan, seperti pening- katan interaksi timbal balik antara siswa dan guru. Umpan balik perilaku guru dapat diwujudkan dalam bentuk membantu setiap anak yang mengalami kesulitan belajar secara individual dengan cara memberikan pujian, kritikan dan arahan serta tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa selama proses belajar mengajar.

METODE PENELITIAN

  Follow up digunakan untuk mem- bantu setiap anak dalam mengatasi kesulitan baik klasikal maupun secara individual disesuaikan dengan kebutuhan masing-ma- sing peserta didik (S. Nasution 1984). Guru hendaknya menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai senior yang selalu siap menjadi nara sumber atau konsultan (Lau- rence, 1976 dalam Tabrani, Dkk, 1994:181).

  Hal ini merupakan kewajiban seorang guru dan pembina pendidik lainnya. Program ini dilaksanakan secara berencana atau sewaktu- waktu disesuaikan dengan kebutuhan.

  Kajian dalam penelitian ini diarahkan kepada pengembangan metode kooperatif, karena faktor penyebab yang lain menjadi bidang kajian tersendiri. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diterapkan metode belajar kooperatif untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Dari paparan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui sikap siswa kelas VI SD Negeri

  1 Kamulan tahun 2012/2013 terhadap pem- belajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif; (2) Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Kamulan tahun 2012/2013 dapat mengalami pening- katan setelah diterapkannya metode kooperatif pada bidang studi PAI.

  Pelaksanaan penelitian ini dilak- sanakan di SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek di Kelas VI. Jumlah siswa Kelas VI adalah 16 siswa. Pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013 pada Semester II.

  Tahapan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Nilai pada semester sebelumnya merupakan prestasi belajar awal, sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan .

  Mulai evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkanlah bahwa tindakan yang dipergunakan untuk me- ningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri

1 Kamulan Kecamatan Durenan adalah dengan menggunakan metode kooperatif.

  Berpatokan pada refleksi awal tersebut, maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan 2 siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap Perencanaan, Observasi, Tindak- an, dan Refleksi.

  Secara skematis kegiatan penelitian tindakan untuk siklus pertama dan kedua dapat digambarkan sebagai berikut.

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 231

  Siklus I Siklus II Sumber data penelitian ini adalah siswa dan anggota tim peneliti. Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari: (a) Prestasi belajar siswa SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan; (b) Data hasil observasi terhadap pembelajaran.Cara pengambilan data terdiri dari: (a) Data prestasi belajar diambil dengan memberikan tes; (b) Data tentang situasi pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi. Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan ini bila terjadi perubahan yang lebih baik mengenai proses dan hasil belajar, yaitu 70%.

  Analisa data yang diperlukan dalam penelitian digunakan pengumpul data seba- gai berikut: (1) Melaksanakan tes serta mem- buat rerata nilai tes; (2) Membandingkan hasil tes rata-rata siklus I dan II; (3) Menyimpulkan temuan-temuan dari anggota

  Perencananaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Dengan metode kooperatif

  Observasi Refleksi

  Perencanaan Tindakan BerdasarkanRefleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan

  Kesimpulan dan Saran Pembelajaran Dengan metode kooperatif

  Observasi Refleksi

  232 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan... tim berupa hasil observasi lapangan berda- sarkan instrumen yang telah dipersiapkan.

  10

  10

  10

  70 T 14 Nabila K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  70 T 15 Rizka F. M.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 16 Sania F.

  10

  10

  60 TT 11 M. Fitroh A.

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 12 M. Itba'ul W.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 13 M. Darul A.

  10

  10

  10

  10

  0.2

  1.0

  0.2

  5

  0.1

  9

  0.1

  3

  5

  0.8

  0.8

  1

  1.0

  62.5

  25.0

  75.0 Kriteria M M M M SL SL SL SL M M

  Dari data di atas terlihat bahwa nilai rata-rata siswa sangat rendah yaitu 62.50 dengan ketuntasan 25.00%.Nilai tersebut sangat rendah bila dilihat dari standar ketuntasan yaitu 85.00%. Sehingga memer- lukan adanya penelitian tindakan kelas.

  Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus I Refleksi Awal Pada tahap refleksi awal ini peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi per- masalahan yang ada pada siswa kelas VI yaitu tentang rendahnya prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Agama Islam.

  8

  5

  10

  14

  10

  10

  10

  10

  60 TT Jumlah Jawaban Benar

  16

  12

  16

  0.7

  4

  3

  2

  4

  13 16 1000

  4

  12 Daya Pembeda

  1.0

  10

  10

  HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Pembelajaran yang biasa dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah dengan menggunakan metode cera- mah dan mencatat Siswa hanya mende- ngarkan dan membayangkan sehingga siswa hanya berimajinasi sesuai dengan ke- mampuan imajinasi mereka masing-masing. Maka daripada itu peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kwalitas nilai siswa.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 3 Ayu F. R.

  10

  10

  60 TT 2 Alek N. P.

  10

  10

  10

  60 TT 4 Deva K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  5

  Tabel 1 Nilai Siswa Sebelum Diadakan Penelitian Tindakan Kelas

  No Nama Siswa Analisis Butir Soal

  Nilai % Ketuntasan

  1

  2

  3

  4

  6

  10

  7

  8

  9

  10 T TT 1 M. Didik D. A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 8 Fiki S.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  70 T 9 Fitra C. E.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 10 Irfan V. A.

  10

  10

  10

  60 TT 5 Devi K.

  70 T 6 Diana P. K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 7 Elza Y.

  10

  10

  Perencanaan Tahap perencanaan berisi kegiatan sebagai berikut: (1) Menentukan bacaan yang akan di latihan; (2) Merumuskan Tujuan

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 233

  2

  1

  1

  2

  7 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran

  2

  2

  4

  8 Menjadi fasilitator dan motivator dalam pembelajaran

  1

  3

  4

  9 Melakukan penilaian secara berkelanjutan

  2

  2

  4

  10 Melakukan kegiatan refleksi pembelajaran

  2

  2

  4 Jumlah

  40

  6 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  Pembelajaran Khusus (TPK); (3) Mem- buat/mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut; (4) Mendesain alat evaluasi tes prestasi; (5) Mempersiapkan prosedur monitoring, kolaboratif kunjungan kelas, format/bahan wawancara siswa, perangkat tes kuesioner, dan buku catatan lapangan.

  Pelaksanaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Kegiatan pendahuluan, meliputi: (a) Mem- beri salam dan memulai pelajaran dengan mem baca basmalah dan berdo’a; (b) Men- jelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat; (c) Meminta siswa untuk menyiapkan buku pendidikan agama Islam. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok; (b) Siswa mendis- kusikan tentang definisi,contoh Iman Kepada Qadha dan Qadhar; (c) Siswa mempresen- taiskan hasil diskusinya dan kelompok lain memberikan tannggapan. (3) Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru member tugas siswa untuk menjelaskan tentang Iman Kepada Qadha dan Qadhar dan menuliskan- nya dalam buku tugas; (b) Mengadakan Tanya jawab tentang macam-macam Iman

  2

  Kepada Qadha dan Qadhar; (c) Siswa ber- sama-sama membaca doa akhir majlis seba- gai penutup kegiatan pembelajaran.

  Observasi Observasi atau pengamatan dilaku- kan oleh peneliti yang dibantu oleh rekan sejawat peneliti terhadap aktivitas pembe- lajaran di Kelas VI baik untuk aktivitas siswa atau guru. Dari hasil pengamatan ini nantinya kekurangan kegiatan penelitain. Sehingga ada koreksi apakah penelitian perlu dilanjutkan atau tidak. Hasil dari pengamatan terhadap aktivitas guru ada pada Tabel 2. Untuk aktivitas guru, tampak guru sudah mampu menerapkan metode pembelajaran dengan baik. Akan tetapi guru dalam memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan diskusi masih kurang. Guru belum mampu memberikan kesempatan kepada siswa yang berkemampuan rendah untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

  Untuk aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh persentase sebesar 50,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik. Dari segi aktivitas siswa yang berhasil terekam dalam pengamatan observer ada pada Tabel 3.

  Tabel 2 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Aktivitas Siklus I Skor Jumlah

  1 Melakukan kegiatan aprsepsi dan motivasi

  3

  3

  6

  2 Penguasaan materi pembelajaran

  3

  2

  5

  3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

  2

  2

  4

  4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

  2

  2

  4

  5 Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif

  2

  234 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan... No Indikator Aktivitas Siklus I Skor Jumlah Rata-rata

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 14 Nabila K.

  10

  10

  80 T 13 M. Darul A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T 15 Rizka F. M.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 10 Irfan V. A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 11 M. Fitroh A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  70 T 12 M. Itba'ul W.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  0.8

  0.7

  5

  0.6

  3

  0.8

  1

  0.6

  3

  0.7

  5

  1

  0.6

  0.7

  5

  73.1

  3

  68.7

  5

  31.2

  5 Kriteria M SD SD M SD M SD M M M

  Aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI dengan menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mendapatkan apresiasi sebesar 50,00 % dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik.

  Aktivitas siswa yang masih perlu ditingkat- kan adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan diskusi.

  3

  9

  10

  11

  10

  80 T 16 Sania F.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT Jumlah Jawaban Benar

  14

  10

  0.6

  12

  10

  13

  10

  12

  13 12 1170

  11

  5 Daya Pembeda

  0.8

  8

  10

  10

  50.00 Tabel 3 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa No Indikator Aktivitas Siklus I Skor Jumlah

  10

  7

  8

  9

  10 T TT 1 M. Didik D. A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  5

  10

  80 T 2 Alek N. P.

  10

  10

  10

  10

  10

  50 TT 3 Ayu F. R.

  10

  10

  6

  4

  10

  2

  1 Sikap siswa dalam menerima pembelajaran

  2

  3

  5

  2 Kerjasama siswa dalam kelmpok

  2

  2

  4

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  2

  4

  3

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  1

  2

  3 Jumlah

  20 Rata-rata

  50.00 Tabel 4 Nilai Siklus I

  No Nama Siswa Analisis Butir Soal

  Nilai % Ketuntasan

  1

  2

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 7 Elza Y.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 8 Fiki S.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 9 Fitra C. E.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 4 Deva K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 5 Devi K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  60 TT 6 Diana P. K.

  10

  10

  10

  Mulai dari aktivitas pembelajaran yang semakin berkembang di Kelas VI dalam

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 235

  pembelajaran menunjukkan perkembangan prestasi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar siswa pada Tabel 4.

  Dari data siklus I terlihat bahwa ada kenaikan nilai dibandingkan dengan prasi- klus. Pada prasiklus rata-rata nilai sebesar 62.50 ada peningkatan untuk siklus I yaitu rata-rata nilai sebesar 73.13. Untuk ketuntas- an belajar pada prasiklus sebesar 25.00% 68.75%.Akan tetapi nilai tersebut belum mencapai KKM yang diharapkan yaitu ke- tuntasan sebesar 85%, untuk itulah perlu dilanjutkan dengan siklus II dengan adanya perbaikan.

  Refleksi Hasil pengamatan dapat direfleksikan bahwa pembelajaran PAI di Kelas VI sudah mengalami peningkatan menuju ke arah yang baik.Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran dan perolehan prestasi belajar siswa pada siklus I yang meningkat.Akan tetapi dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif di Kelas VI masih ditemui kendala sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal.

  Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Siklus kedua ini perencanaannya se- cara garis besar sama dengan siklus I, yang beda adalah pada materi kegiatan yang mem- bahas tentang perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. Selain itu berdasarkan pada temuan siklus I, maka langkah perencana- annya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru; (b) Mengurangi dominasi guru; (c) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi melalui media yang digunakan oleh bapak ibu guru.

  Pelaksanaan Siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi domi- nasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Adapun langkah-langkah giatan pendahuluan, meliputi: (a) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mem- baca basmalah dan berdo’a; (b) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompe- tensi yang akan dicapai secara singkat; (c) Meminta siswa untuk menyiapkan buku pendidikan agama Islam. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok; (b) Siswa mendis- kusikan tentang definisi,-contoh Iman Kepa- da Qadha dan Qadhar; (c) Siswa mempre- sentaiskan hasil diskusinya dan kelompok lain memberikan tannggapan. (3) Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru member tugas siswa untuk menjelaskan tentang Iman Kepa- da Qadha dan Qadhar dan menuliskannya dalam buku tugas; (b) Mengadakan Tanya jawab tentang macam-macam Iman Kepada Qadha dan Qadhar; (c) Siswa bersama-sama membaca doa akhir majlis sebagai penutup kegiatan pembelajaran.

  Observasi Observasi atau pengamatan pada siklus II dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh rekan sejawat peneliti yang merupakan guru di SD Negeri 1 kamulan dengan menggunakan format yang sama pada siklus

  I. Pada siklus II ini ada kenaikan baik dari segi aktivitas guru, siswa maupun pening- katan prestasi siswa dibandingkan dengan

  236 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan... siklus I. Berikut ini adalah hasil dari penga- matan observer mengenai aktivitas guru dan siswa yang ditampilkan pada Tabel 5.

  6

  5 Jumlah

  3

  2

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  5

  3

  2

  4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan

  3

  70.00 Tabel 7 Nilai Siklus II

  3

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  6

  3

  3

  2 Kerjasama siswa dalam kelmpok

  6

  3

  28 Rata-rata

  No Nama Siswa Analisis Butir Soal

  1 Sikap siswa dalam menerima pembelajaran

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 T TT 1 M. Didik D. A.

  Nilai % Ketuntasan

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  3

  70.00 Tabel 6 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Aktivitas Siklus II Skor Jumlah

  Pada siklus II ini, guru telah mampu menjadi motivator yang baik dalam pembelajaran.Hal ini dapat dilihat dari siswa berkemampuan rendah sudah berani mengemukakan gagasannya dalam kegiatan diskusi, sehingga pembelajaran di kelas menjadi aktif. Untuk aktivitas guru dalam persentase sebesar 70,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik.

  3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

  5 Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif

  6

  3

  3

  4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

  5

  3

  2

  6

  3

  3

  3

  2 Penguasaan materi pembelajaran

  6

  3

  3

  1 Melakukan kegiatan aprsepsi dan motivasi

  Tabel 5 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Indikator Aktivitas Siklus I Skor Jumlah

  Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PAI dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mendapatkan apresiasi sebesar 70,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik. Dalam kegiatan diskusi semua siswa mampu terlibat secara aktif dalam kegiatan, sehingga tidak lagi didominasi oleh siswa tertentu saja. Melihat dari aktivitas pembela- jaran yang semakin berkembang di Kelas V dalam pembelajaran PAI siklus II me- Hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar siswa pada Tabel 7.

  2

  5

  56 Rata-rata

  6

  6 Jumlah

  3

  3

  10 Melakukan kegiatan refleksi pembelajaran

  5

  3

  2

  9 Melakukan penilaian secara berkelanjutan

  3

  6 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  3

  8 Menjadi fasilitator dan motivator dalam pembelajaran

  6

  3

  3

  7 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran

  5

  3

  2

  90 T

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 237

  10

  10

  10 10 100 T 14 Nabila K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 10 100 T 15 Rizka F. M.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T 16 Sania F.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 12 M. Itba'ul W.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 10 100 T 13 M. Darul A.

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T 11 M. Fitroh A.

  0.9

  1.0

  0.9

  4

  0.7

  5

  0.9

  4

  1.0

  4

  0.7

  0.9

  4

  91.2

  5 100.0

  0.0 Kriteria M M M M M M M M M M

  Dari Tabel 7 diketahui hasil dari siklus II berupa peningkatan hasil belajar. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 73.13 meningkat pada siklus II sebesar 91.25 dengan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 68.75% meningkat maksimal pada siklus II sebesar 100%. Dengan hasil ini maka penelitian dianggap sudah memenuhi syarat ketuntasan sebesar minimal 85%.

  Refleksi Dari hasil pengamatan pada siklus II dapat direfleksikan bahwa metode pembela- jaran kooperatif dapat diterapkan secara optimal di Kelas VI. Hal ini dapat dilihat dari teratasinya kendala yang muncul pada siklus I sehingga persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100,00% pada akhir siklus II dapat tercapai. Untuk itu tidak diperlukan la- gi perbaikan tindakan pada siklus selan- jutnya.

  Paparan Perbandingan Hasil Siklus I dan Hasil Siklus II Hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat diketahui seberapa jauh respon siswa terhadap pembelajaran. Setelah di- lakukan verifikasi terhadap hasil angket, diperoleh hasil sebesar 1,97 .

  Hasil penelitian tentang situasi pem- belajaran dengan metode kooperatif tam- paknya pengajaran dengan menggunakan metode ini membuat siklus yang lebih baik daripada jika diajar dengan teknik belajar yang biasa dilakukan sebelumnya. Di dalam penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa mampu menyebutkan pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar serta dapat membedakan Qadha dan Qadhar, banyak siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru. Tetapi dalam pe- nelitian ini diketahui pula bahwa frekuensi

  5

  4

  10

  15

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T Jumlah Jawaban Benar

  15

  12

  0.9

  16

  15

  12

  15

  16

  15 15 1460

  16 Daya Pembeda

  0.9

  4

  10

  No Nama Siswa Analisis Butir Soal

  Nilai % Ketuntasan

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 4 Deva K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 10 100 T 5 Devi K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 T TT 2 Alek N. P.

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T 3 Ayu F. R.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  90 T 9 Fitra C. E.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 10 Irfan V. A.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 10 100 T 6 Diana P. K.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10 10 100 T 7 Elza Y.

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  10

  80 T 8 Fiki S.

  10

  10

  10

  238 Siti Nurjanah, Melalui Model Belajar Kooperatif Meningkatkan... untuk bertanya masih kurang. Kemungkinan hal ini disebabkan budaya malu masih sangat kuat di dalam diri siswa. Dari segi guru, tampaknya pengajaran dengan metode kooperatif sangat memudahkan karena guru lebih mudah mengarahkan jalannya proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya gam- baran tentang peningkatan prestasi hasil bela- jar siswa yang dicapai dari sebelum siklus sampai siklus II, penulis ekspresikan dalam

  Hasil belajar siswa yang dinyatakan dengan rerata skor tes formatif untuk siklus I sebesar 73.13 dengan ketuntasan 68.75%. Hasil ini cukup tinggi bila dibandingkan pada nilai sebelumnya yaitu 62.50 dengan ketuntasan 25.00% karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus II rerata skor formatif sebesar 91.25 dengan ketuntasan mencapai 100%. Hasil dari siklus

  II jauh beda dengan siklus I, karena siswa sudah terbiasa dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran, terdorong untuk belajar yang lebih baik, serta merasa lebih terbuka, kepada teman kelompoknya untuk pemahaman konsep-konsep yang belum dimengerti. Pada siklus I, siswa dikelompok- kan dalam 6 kelompok terdiri dari 3-4 orang untuk mengerjakan tugas kelompok dan diskusi. Tampaknya pengelompokkan ini dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil yang diperoleh, yaitu tidak jauh beda dengan siklus II. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tugas secara berkelompok sangat bermanfaat, utamanya untuk kelas yang berjumlah besar.

  Dari respon siswa terhadap pembela- jaran dengan pembelajaran diskusi dikatakan positif, karena sebagian siswa menyatakan lebih mudah dan lebih tertarik dalam proses belajar mengajar. Hal ini bisa dipahami karena proses belajar mengajar menjadi bergairah dan tidak membosankan.

  PENUTUP Kesimpulan Sikap siswa sangat positif terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam de- ngan diterapkannya metode kooperatif de- ngan diskusi kelompok pada kegiatan belajar mengajar. Hal ini bisa diketahui dari hasil Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2012/2013 dalam mema- hami materi Iman Kepada Qadha dan Qadhar secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa untuk siklus I sebesar 73.13 dengan ketuntasan 68.75%. Hasil ini cukup tinggi bila dibandingkan pada nilai sebelumnya yaitu 62.50 dengan ketuntasan 25.00% karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus II rerata skor formatif sebesar 91.25 dengan ketun- tasan mencapai 100%.

  Kualitas pembelajaran PAI di kelas

  VI SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Duren- an Kabupaten Trenggalek mengalami peningakatan setelah diterapkannya metode kooperatif. Hal ini berdampak pula pada peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI pada pembelajaran PAI.

  Saran Pembelajaran yang menggunakan pembelajaran diskusi perlu dikembangkan untuk Mata Pelajaran Agama Islam untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa.

  Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan pembe-

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 239

  20.00

  68.75 100.00 RATA-RATA KETUNTASAN BELAJAR

  25.00

  91.25

  73.13

  62.50

  90.00 100.00

  80.00

  70.00

  60.00

  50.00

  40.00

  30.00

  lajaran diskusi dengan model belajar yang la- in. Penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru.Untuk meningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan model Pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pela- mengembangkan kemampuannya.

  Gambar 1 Peningkatan Prestasi Hasil Belajar Siswa DAFTAR RUJUKAN _____. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP Pendidikan Agama Islam.

  0.00

  Gangguan Bicara. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

  Jakarta: Bina Aksara. Tabrani, dkk. 1991. Kesulitan Belajar dan

  Purwanto, Ngalim MP. 1997. Psikologi Pen- didikan. Bandung: PT. Remaja. Slameto, Drs. 1988. Evaluasi Pendidikan.

  Oemar, Hamalik. 1989. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Mandar Maju.

  Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasi- onal.

  Edisi ke 6. New Jersey: Prentice Hall. Nasution, S. 1984. Psikologi Pendidikan. Ja- karta: Direktorat Jenderal Pembinaan kelembagaan Agama Islam. Nurkancana, Wayan, dkk. 1992. Evaluasi

  Houlobec. 2001. The Human Resource Func- tion in Educational Administration .

  Furchan, A. 1993. Kaitan sejarah Sosiologis Agama dan Politik Dalam Masalah Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum. Disertasi. Tidak diterbitkan.

  Ditjen PDM Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar program Pengajaran (GBPP) Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Citra Lamtoro Gang Persada.

  Pengajaran . Ujung Pandang: Bintang Selatan.

  Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendi- dikan dan Kebudayaan. Abdurrahman, Bintoro. 1994. Pengelolaan

  Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. _____. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar,

  10.00

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GADINGREJO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 41

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PULUTAN 1 KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 16

UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI MINYAK BUMI SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 20122013

0 1 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 5 SD NEGERI PANJANG 03 KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI BANGUN SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 TERAS KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20172018

0 2 15

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20122013

0 0 11

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 10