PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BANJIR DI DESA TOLIBA KECAMATANTOJO BARATKABUPATEN TOJO UNA-UNA

  

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN

BANJIR DI DESA TOLIBA KECAMATANTOJO

BARATKABUPATEN TOJO UNA-UNA

  1

  2

  3 Ni Wayan Leni Hariati , Lilik Prihadi Utomo , dan Dwi Juli Puspitasari

  1

  2

  3 Mahasiswa Pendidikan Geografi , Dosen Pendidikan Geografi , Dosen Prodi Kimia

  Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

  

ABSTRAK

Desa Toliba merupakan salah satu desa selalu mengalami banjir pada saat musim hujan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap penanggulangan

banjir di Desa Toliba Kecamatan Tojo Barat. Metode yang digunakan adalah survey dengan

pendekatan lingkungan Subjek penelitain yaitu masyarakat dusun 4 Desa Toliba sebanyak 10

orang informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipaasi masayarakat dalam

penangulangan banjir di Desa Toliba termasuk dalam kriteria tidak berpartisipasi. Hal ini

dikarenakan beberapa hambatan yang di alami masyarakat dalam berpartisipasi hambatan

tersebut adalah tidak adanya informasi pertemuantentang penanggulangan banjir hambatan

lainya yaitu kepercayaan masayarakat terhadap mitos sehingga masyarakat enggan untuk

mengikuti kerja bakti dalam rangka penanggulangan banjir yang sering terjadi di Desa Toliba

Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-una.

  Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Penanggulangan, Banjir

ABSTRACT

  Toliba village is one of the villages that are often flooded during the rainy season. Some

of the factors cause the flood are 1) a confluence of two rivers (River Manara and River

Toerama are overflows; 2) clearance of new land done by community lives at upstream of the

river. This research aimed at finding out the community participation in flood management at

Toliba village, Tojo Barat Sub-district. This is a qualitative descriptive research employing

observation as the technique of data collection. Subjects of this research were 10 people from 4

sub-village of Toliba village. The result indicated that the factors that cause the community

participation are age of respondent, education, occupation, and duration of residence in an

area. Community participation is still poor due to some obstacles such as the location of their

houses are away, lack of information and they often stay on their farmland. In addition, the

community has a myth about flooding, which they believe as a destined by the ancestor who is

believed to be a landlord of the area.

  Keywords: Community’s Participation, Flood Management

  PENDAHULUAN

  Desa Toliba sering terjadi banjir akibat pertemuan dua anak sungai yakni Sungai Manara dan Sungai Toerama yang menjadi satu aliran menjadi Sungai Toliba. Selain itu konversi lahan di atas atau up line oleh masyarakat setempat, berkurangnya luas daerah tangkapan hujan akibat konversi lahan di lahan atas memberikan kontribusi besar terhadap banjir yang terjadi di Desa Toliba.

  Salah satu bencana yang sering terjadi yaitu bencana banjir. Banjir pada umumnya disebabkan oleh berbagai macam faktor, meliputi kondisi daerah tangkapan hujan, durasi dan intensitas hujan, tutupan lahan, kondisi topografi, kapasitas jaringan drainase. Penyebab banjir yang paling utama yaitu intensitas curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan meluapnya air di daerah setempat. Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan air yang masuk ke dalam sistem aliran permukaan menjadi besar melebihi kapasitas sistem pengaliran/drainase, sehingga Desa Toliba merupakan salah satu desa di Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Unauna yang telah beberapa kali mengalami banjir. Kejadianbanjir di DesaToliba di pengaruhi olehtopografirendahdengan tingat kemiringan 15 , penebangan pohon di

  • –250 daerah hulu dan menyatunya kedua anak sungai yaitu Sungai Manara dan Sungai Taurama. Selain itu perlu diketahui bahwa adanya kerusakan lahan di bagian atas akibat pembukaan lahan. Desa Toliba terletak di bagian hilir yang merupakan pemukiman padat sehingga implikasinya setiap tahun terjadi banjir pada musim penghujan. Dampak banjir di daerah Toliba dapat diuraikan sebagia berikut:

  Kejadian banjir di Desa Toliba dari tahun 2010 sampai 2015 banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang terdampak banjir diantaranya yaitu: 1) Hilangnya 2 perahu kayu dan 1 perahu mesin milik nelayanakibat besarnya arus yang menuju ke laut, hanyutnya harta benda dan ternak unggas milik penduduk, banjir yang terjadi pada tahun 2010 juga menelankorban seorang anak laki-laki yang berumur 16 tahun. 2)Rusaknya infrastruktur jalan.3)Belasan rumah yang terendam banjir dan hanjutnya perabotan rumah tangga milik penduduk.Pada tahun 2012 bulan November banjir kembali terjadi. Kerusakan dan kerugian yang dialami hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya hanya saja pada kejadian ini tidak ada perahu nelayan yang hanyut.

  Pada tahun 2013 banjir kembali terjadi di Desa Toliba, tepatnya pada bulan Oktober yang kembali menimbulkan kerugian yang cukup besar diantaranya 3 perahu kayu dan 1 perahu mesin milik nelayan yang hanyut dan tenggelam. 16 rumah penduduk yang terendam air dan 2 rumah yang rusak total akibat banjir dan satu korban jiwa yaitu anak umur 5 tahun. Tahun 2014 bulan September banjir yang terjadi tidak begitu banyak menimbulkan kerugian hanya saja tanggul yang panjangnya 200 meter mengalami kerusakan sekitar 26 meter rusak total. 174 meter mengalami keretakan akibat arus banjir yang deras dan jalan yang ditutupi oleh material lumpur yang di bawa air.

  Banjir kembali terjadi pada tahun 2015 tepatnya pada awal bulan Desember yang hanyak merobohkan pagar kayu dan terendamnya rumah penduduk dengan tinggi air mencapai satu meter.Kerusakan jalan yang di akibatkan oleh material lumpur dan berbagai sampah yang dibawa oleh air. Banjir yang terjadi pada tahun 2014 dan 2015 tidak begitu banyak menimbulkan kerugian bagi penduduk di daerah banjir karena sudah terbangunnya beronjongyang dibangun oleh pemerintah. (hasil wawancara bersama bapak Noor Tauhid Medopa, S.kep umur 32 tahun bekerja sebagi sekertaris desa ). Kejadian banjir yang berulang pada musim hujan di daerah tersebut perlu adanaya partisipasi dalam penanggulangan banjir yang berbasis masyarakat.

  Kejadian banjir yang terjadi di Desa Toliba pada tahun 2010 sampai 2015, telah terjadi 2 kali pada setiap tahunnya dan bukan tidak mungkin banjir akan kembali terulang di tahun-tahun mendatang, maka dari itu di butuhkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan banjir. Partisipasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah partisipasi yang berbasis masyarakat dimana mengkaji keikut sertaan masyarakat dalam menanggulang banjir.

METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian ini bersifat deskritif kualitatif, sedangkan metode penelitian yaitu survey. Suharsaputra, (2012) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Tipe kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menggambarkan kondisi objek penelitian, terkhusus pada partisipasi masyarakat setempat dalam hal menanggulangi banjir yang ada pada wilayah.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan lingkungan artinya bahwa penelitian ini mengkaji tentang fenomena geografis di daerah kejadian banjir berdasarkan interaksi manusia dan unsur lingkungan yang ada di sekitarnya. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive sampling atau sampel bertujuan. Sugiyono (2014: 126) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah 1) penduduk alasli, 2) sering terdampak banjir, dan 3) lama bertempat tinggal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Kecenderungan intensitas curah hujan tinggi berdampak terhadap banjir di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Desa Toliba Kecamatan Tojo Barat. Kurun waktu lima tahun (2013-2017) di daerah tersebut memiliki rata-rata curah hujan tertinggi sebanyak 189,5 mm pada bulan april dan terendah sebesar 62,5 mm pada bulan juli. Rata-rata jumlah hujan tahunan sebesar 206,9 mm pada tahun 2015 dengan hari hujan terlama yaitu sebanyak 19 hari pada juli di tahun 2014. Lama hari hujan dan rata- rata bulanan serta tahunan tersebut mengindikasikan kejadian banjir tersebut. Selain itu desa toliba di lalui aliran sungai Toliba yang merupakan pertemuan dua anak sungai yaitu sungai Manara dan Sungai toerama.

  Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Banir Di Desa Toiba

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjirdi Desa Toliba Kecamatan Tojo barat Kabupaten Tojo Unauna. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 10 informan.

  

Tabel 1 Kondisi Sosial Responden Di Desa Toliba

No Informan Pendidikan Pekerjaan Lama Bertempat Tinggal

  1 SD petani

  48 Tahun

  2 SD petani

  52 Tahun

  3 D3 Guru

  40 Tahun

  4 SD petani

  40 Tahun

  5 SD petani

  42 Tahun

  6 SD petani

  45 Tahun

  7 SD petani

  42 Tahun

  8 SMP petani

  50 Tahun

  No Informan Pendidikan Pekerjaan Lama Bertempat Tinggal

  9 SMP petani

  45 Tahun

  10 Sma petani

  35 Tahun Sumber: Data primer

  Tabel 1 mmenunjukkan keadaan sosial ekonomi masyarakat di Desa Toliba sebagian besar sebagai petani yaitu sebanyak 9 orang dari 10 informan yang diwawancarai dan 1 informan yang berprofesi sebagai guru. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Toliba paling tinggi D3 sedangkan pendidikan paling rendah yaitu Sekolah Dasar.

  Berdasarkan tabel 1, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat setempat merupakan penduduk asli, hal ini didukung oleh data yang diperoleh dalam wawancara yaitu data lamanya masyarakat bertempat tinggal Desa Toliba. Masyarakat yang paling lama bertempat tinggal di Desa Toliba yaitu 52 tahun dan yang paling dini bertempat tinggal yakni 35 tahun.

  Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir

  Partisipasi berarti peran serta atau ikut serta mengambil bagian dalam kegiatan tertentu. Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi (Isbandi, 2007).

  Banjir yang selalu melanda Desa Toliba menuntut peran serta atau partisipasi masyarakat dalam penanggulangannya. Hasil wawancara dengan 10 responden dapat di lihat pada tabel 2.

  

Tabel 2 Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir di Desa Toliba

Jenis kegiatan Tingkat partisipasi No Informan

partisipasi

  • Ikut pertemuan
  • Ikut kerja bakti Sangat

  1

  • Menggali saluran air berpartisipasi menuju ke sungai

  No Informan

Jenis kegiatan

partisipasi

  Tingkat partisipasi 2 - Tidak Berpartisipasi

  3 Ikut kerja bakti dalam menyiapkan konsumsi Berpartisipasi 4 - Tidak Berpartisipasi

  5 - Tidak Berpartisipasi 6 - Tidak Berpartisipasi 7 - Tidak Berpartisipasi

  • Ikut kerjabakti
  • Mengali saluran menuju kesungai Berpartisipasi

  8

  • Menggali saluran air yang menuji ke sungai Berpartisipasi

  9

  10 Menggali saluran air yang menuju ke sungai

  • ikut kerja bakti Sangat berpartisipasi

  Sumber: data primer

  Tabel 2, menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir di Desa Toliba yaitu, masyarakat yang sangat berpartisipasi dalam penanggulangan banjir yaitu terdiri dari 3 informan. Informan terseut selalu menghadiri setiap pertemuan yang di adakan dalam penanggulangan banjir selalu mengikuti kerja bakti dalam rangka menggali saluran air yang tersumbat menuju ke sungai

  Pada tingkat berpartisipasi terdapat 3 informan ini di tandai dengan mereka menggali saluran air menuju sungai dan menyiapkan konsumsi untuk kerja bakti. Pada tingkat tidak berpartisipasi terdapat 5 informan yang tidak ikut berpartisipasi namun mereka tetap berupaya melakukan tindakan penanggulangan banjir dengan cara menggali saluran air, membuat tembok banjir di sekitar pekarangan rumah masing- masing.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi dalam penanggulangan banjir di Desa Toliba masih sangat kurang. Dengan demikian perlu diadakan pertemuan atau diadakan sosialisasi tentang bahaya banjir dan cara penanggulangan banjir sehingga masayarakat lebih megetahui apa itu banjr dan bahaya banjir sehingga lebih berpartisipasi dalampenanggulangan banjir di Desa Toliba lebih tepatnya pada dusun 4 sebagai daerah rawan banjir.

  Dalam pertemuan untuk mmembahas Penanggulangan banjir masyarakat terlibat dalam menyampaikan ide. Hasil wawancara terhadap 10 responden ini menyatakan bahwa responden yang mengikuti pertemuan akhir dalam memberikan saran ide dan cara penanggulangan banjir dan juga dalam pertemuan tersebut mereka aktif dalam memberikan pertanyaan dan jawaban. Adanya keinginan masyarakat untuk sering mengadakan pertemuan terkendala oleh faktor teknis yaitu kerjasama dari aparat. Dari hasil wawancara beberapa informan menyatakan kurang adanya kerjasama dengan aparat dalam penanggulangan banjir pada setiap musim penghujan.

  Hambatan Dalam Penanggulangan Banjir di Desa Toliba

  Berdasarkan penelitian di lapangan hambatan dalam penanggulangan banjir di Desa Toliba yaitu kurangnya informasi kepada masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti dalam rangka penaggulangan banjir dan kepercayaan masyarakat terhadap mitos.

  Seperti pada Tabel 3.

  Tabel 3 Hambatan Dalam Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulngan Banjir No informan Jenis hambatan

  Informan 1 Tidak ada hamabatan Informan 2 Tidak ada informasi Informan 3 Tidak ada informasi Informan 4 Tidak ada informasi Informan 5 Tidak ada informasi Informan 6 Tidak ada informasi Informan 7 Kepercayaan terhadap mitos Informan 8 Tidak ada hambatan Informan 9 Tidak ada hambatan

  Informan 10 Tidak ada hambatan

  Sumber: Data Primer

  Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi atau ucapan) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan, Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Dalam hal ini tidak adanya informasi yang diterima masyarakat setempat dapat menjadi penghambat penanggulangan banjir karena tanpa informasi seseorang tidak mengetahui hal yang harus dilakukan karena kurangnya pengetahuan tentang cara penaggulangan banjir tersebut. Pada umumnya masyarakat harus meningkatkan kinerja dalam hal menyampaikan informasi mengenai penanggulanganbanjir karena dengan begitu masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam penanggulangan banjir.

  Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatarkan masalampau mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan mahluk di dalamnya, serta di anggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Mitos menjadi salah satu penghambat penanggulangan banjir di Desa Toliba karena masyarakat percayabahwa banjir yang terjadi merupakan hal yang tidak bisa dihindari berdasarkan pesan yang disampaikan lewat mimpi kepada salah satu warga yang sering terdampak banjir bahwa, banjir tersebut tidak dapat dihindari karena hal itu dipercaya sudah merupakan ketentuan dari leluhur yang dipercaya sebagai tuan tanah di daerah tersebut.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarakan hasil penelitian menunjukan bahwa partisipaasi masayarakat dalam penangulangan banjir di Desa Toliba tingkat partisipasinya yakni tidak berpartisipasi. Kendala-kendala yang di hadapi masyarakat dalam berpartisipasi yakni tidak adanya informasi pertemuantentang penanggulangan banjir dan hambatan lain yakni masyarakat masih percaya mitos yaitu banjir merupakan ketentuan dari leluhur yang tidak dapat di hindari yang dipercaya sebagai tuan tanah di daerah tersebut.

  Saran

  Berdasarkan temuan pada penelitian ini, maka untuk penanggulangan banjir di Desa Toliba langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

  1. Mengadakan pertemuan intensif untuk membahas penanggulangan banjir di Desa Toliba Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-una

  2. Aparat pemerintah sebagai fasilitator sedapat mungkin menggerakan masyarakat dalam penanggulangan banjir di Desa Toliba Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-una

  3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengkaji tentang tingkat kepedulian masyarakat yang tidak terdampak banjir kepada masyarakat yang terdampak banjir di Desa Toliba Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-una.

DAFTAR RUJUKAN

  Isbandi, Rukminto Adi. (2007). Perencanaan Partisipatori Berbasis Asset Konnerapan

  MunitasDari Pemikiran Menuju Penerapa , Depok: FISIP UI Press

  Sugiyono.(2011). MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

  Bandung: Alfabeta.