Chapter I Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Di Kota Medan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bercermin dari negara yang sudah maju, untuk menjadi negara dengan
perekonomian kuat, indonesia membutuhkan wirausahawan dalam jumlah besar.
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah wirausaha di Indonesia melonjak dari 0,24
persen pada tahun 2009 menjadi 1,65 persen di akhir 2013. Namun jumlah ini
harus terus ditingkatkan menuju jumlah ideal, yakni 2 persen dari total penduduk.
Sebab wirausaha yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi tanah air.
Faktanya, minat mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah.Di tahun 2011
tercatat 10.000 lebih mahasiswa mengikuti program sarjana wirausaha namun
hanya 5.000-an yang merealisasikannya.Dari 4,8 juta mahasiswa hanya 7,4 persen
yang meminati wirausaha (Kemenkop UKM, 2012).
Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa
wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian
masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko,
mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan
fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.
Saat ini Indonesia meningkatkan usaha pertumbuhan wirausahawan
melalui pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan telah dimulai dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan
kewirausahaan sebagai upaya yang dilakukan untuk memberikan dorongan pada
mahasiswa agar nantinya dapat menjadi wirausaha, namun pada kenyataannya
1
saat ini masih belum banyak wirausahawan. Oleh karena itu untuk
memaksimalkan, perlu sara alternatif untuk mendorong dan membantu
memberikan stimulus agar nantinya mahasiswa dapat menjadi lulusan yang
berminat menjadi seorang wirausaha. Sebelum menentukan sara alternatif tersebut
perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang wirausaha memiliki hal-hal yang
mendasar yang harus ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa
kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.
Menurut (Hartanti, 2008:25) jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa
kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku
kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang
memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini lah yang harus dimunculkan pada diri
mahasiswa agar mahasiswa memiliki kepribadian yang memiliki semangat untuk
bercita-cita menjadi seorang wirausaha. Tentu jiwa kewirausahaan tidak dapat
dimiliki dengan hanya menerima materi-materi dalam bentuk teori saja. Yang
menjadi faktor eksternal dalam memunculkan jiwa kewirausaan sebagai
kepribadian adalah lingkunganakan terjadi dan diperkuat oleh keberadaan kondisi
atau faktor lingkungan, faktor ini terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
ekonomi, lingkungan organisasi dan kelembagaan serta lingkungan individu
(Yudi, 2013).
Mengetahui jiwa kewirausahaan sebagai bagiandasar yang dapat dibentuk
dari aktifitas dan lingkungan, maka yang dapat dijadikan wadah alternatif untuk
2
mendorong munculnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa adalah aktivitasaktivitas kemahasiswaan salah satunya melalui organisasi mahasiswa.
Menurut Cyiril Soffer dalam (Subkhi dan Jauhar 2013:3) organisasi adalah
perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu
sistem kerja dan pembagian di mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas,
dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk asli. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dianggap sebagai media ataupun alat alternatif selain
pendidikan formal untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dikarenakan
organisasi memiliki tujuan sebagai motivasi dalam melakukan usaha-usaha
dengan bersama, yang nantinya orang-orang akan beraktifitas dalam proses
melakukan usaha-usaha dengan mefungsikan keahlian-keahlian manajemen untuk
mengaktualisasikan diri sebagai penggerak-penggerak untuk mencapai tujuan.
Maka dengan peran yang menjalankan keahlian manajemen tersebut akan
memunculkan jiwa-jiwa kewirausahaan.
Dalam setiap organisasi mahasiswa juga tidak seluruh organisasi
melakukan
pembinaan
yang
pembinaannya
dapat
memunculkan
jiwa
kewirausahaan, hanya organisasi mahasiswa tertentu yang melakukan aktifitas
pembinaan karakter kepemimpinan yang identik dengan jiwa-jiwa kewirausahaan.
Dari beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan aktifitas pembinaan
tersebut juga belum semua dapat mencapai efektifitas dalam memunculkan dan
membentuk jiwa kewirausahaan, karena dibutuhkan keahlian manajemen yang
3
baik dalam memperjuangkan usaha-usahanya untuk dapat terwujudnya jiwa
kewirausahaan pada diri mahasiswa.
Salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan
aktivitas
pembinaanpada
anggotanya
adalah
Himpunan
Mahasiswa
Islam.Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Waktu didirikannya HMI
pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H
bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)
HMI dalam perkembangannya, dari berdiri hingga saat ini telah banyak
berperan dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga
HMI memiliki pengaruh besar pada perkembangan negara Indonesia, hal tersebut
terjadi karena HMI telah banyak menempah, mengkader mahasiswa-mahasiswa
yang menjadi anggotanya, yang dalam pengabdian kader-kadernya telah berada
diberbagai macam pekerjaan dan profesi, mulai dari pengabdian jalur akademis
(pendidikan,penelitian dan pengembangan), dunia profesi (dokter, konsultan,
pangacara, manager, jurnalis dan lain-lain), birokrasi dan pemerintahan, dunia
usaha (koperasi, BUMN dan swasta), sosial politik,
TNI/Kepolisan, sosial
kemasyarakatan, LSM/LPSM. Namun dari beberapa yang disebutkan pengabdian
didunia usaha mandiri sampai saat ini masih sedikit kader-kader ataupun
alumninya yang berkiprah dibidang tersebut, maka perlu adanya usaha-usaha
konsentrasi terhadap dunia kewirausahaan untuk membantu mewujudkan
bertambahnya jumlah wirausaha muda yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.
HMI sebagai salahsatu organisasi perkaderan mahasiswa terbesar di
Indonesia dapat dilihat dari struktur hirarki organisasinya yang memiliki Pengurus
4
Besar HMI, Cabang dan Komisariat.Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI
berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan
aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi).Cabang sendiri
merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat
perguruantinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada
tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator
Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang
dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi (Solichin
2010:7).
HMI tingkat Cabang Kota Medan memiliki Jumlah 27 Komisariat aktif
dari 29 Komisariat, antara lain :
Tabel1.1
Nama Komisariat Aktif
NO
NAMA
FAKULTAS
Kedokteran, Pisokologi,
Keperawatan
1
Komsariat FK USU
2
Komisariat FKM
USU
Kesehatan Masyarakat
3
Komisariat FT USU
Teknik
4
Komisariat FKG
USU
Kedokteran Gigi
5
Komisariat FMIPA
USU
Matematikan Ilmu Pengetauan
Alam, Farmasi, Ilmu
Komputer
6
Komisariat FIB USU
Ilmu Budaya
7
Komisariat FE USU
Ekonomi Bisnis
8
Komisariat PAAP
USU
Ekonomi (D3)
9
Komisariat FH USU
Hukum
10
Komisariat FISIP
USU
Ilmu Sisial Politik
PERGURUAN TINGGI
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
5
NO
NAMA
11
Komisariat FP USU
FAKULTAS
Pertanian
16
17
18
19
20
Komisariat FIP
UNIMED
Komisariat FE
UNIMED
Komisariat FMIPA
UNIMED
Komisariat FT
UNIMED
Komisariat FBS
Komisariat FS UIN
Komisariat FU UIN
Komisariat FT UIN
Komisariat FD UIN
21
Komisariat UISU
Hukum
22
Komisariat FP UISU
Pertanian
23
Komisariat FE UISU
Ekonomi
24
Komisariat FS UISU
Sastra
25
Komisariat UMSU
-
26
27
Komisariat UMA
Komisariat ITM
-
12
13
14
15
Ilmu Pendidikan
Ekonomi
Matematika Ilmu Pengetahuan
Alam
Teknik
Ilmu Bahasa Sastra
Syariah
Ushuluddin
Tarbiyah
Dakwah
PERGURUAN TINGGI
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara
Universitas Medan Area
Intitut Teknologi Medan
Sumber : Bidang Aparatur Organisasi HMI Cabang Medan
Komisariat yang sebagai kesatuan terkecil dan terdekat dengan mahasiswa
karena penempatannya berada di fakultas-fakultas maka menjadi tempat
perekrutan dan pembinaan anggota paling dini.Disinilah para anggota HMI dibina
karakter, kepribadian, serta jiwa kewirausahaan melalui aktifitas-aktifitas di
HMI.Terlebih sejak tahun 2009 salah satu bidang yang dulu dinamakan Bidang
Kekaryaan telah diubah menjadi Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan
Profesi.Untuk mewujudkan hal-hal tersebut perlu keahlian manajemen pengurus
6
organisasi tersebut untuk dapat menjadi mahasiswa yang unggul, yang nantinya
memiliki jiwa kewirausahaan.
Organisasi
HMI
mahasiswa,menjadikan
pada
tingkat
pengurusnya
komisariat
harus
yang
terampil
menjadi
dalam
wadah
menjalankan
organisasi. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis seperti
komputer dan lain sebagainya (Sulistiyani, 2003:25).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Analisis Keahlian Manajemen dalam Membentuk
Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam Tingkat Komisariat di Kota Medan)”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut:
“Apakah keahlian manajemen dapat membentuk
jiwa kewirausahaan
Pengurus OrganisasiKomisariat Himpunan Mahasiswa Islam?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
menganalisis
tentang
keahlian
manajemendapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi(HMI
tingkat Komisariat di kota Medan).
7
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Memberikan kontribusi berupa pemikiran untuk memperluas cakrawala
berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam membina
pelaku-pelaku wirausahawan.
2. Bagi Organisasi HMI
Sebagai sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta bahan rujukan
dalam mengelola dan membina anggota untuk dapat menjadi kader-kader
yang memiliki jiwa kewirausahaan dan nantinya akan siap menjadi pelaku
wirausaha.
3. Bagi Pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti
lainnya dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang
sama di masa yang akan datang.
8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bercermin dari negara yang sudah maju, untuk menjadi negara dengan
perekonomian kuat, indonesia membutuhkan wirausahawan dalam jumlah besar.
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah wirausaha di Indonesia melonjak dari 0,24
persen pada tahun 2009 menjadi 1,65 persen di akhir 2013. Namun jumlah ini
harus terus ditingkatkan menuju jumlah ideal, yakni 2 persen dari total penduduk.
Sebab wirausaha yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi tanah air.
Faktanya, minat mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah.Di tahun 2011
tercatat 10.000 lebih mahasiswa mengikuti program sarjana wirausaha namun
hanya 5.000-an yang merealisasikannya.Dari 4,8 juta mahasiswa hanya 7,4 persen
yang meminati wirausaha (Kemenkop UKM, 2012).
Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa
wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian
masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko,
mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan
fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.
Saat ini Indonesia meningkatkan usaha pertumbuhan wirausahawan
melalui pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan telah dimulai dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi. Pendidikan
kewirausahaan sebagai upaya yang dilakukan untuk memberikan dorongan pada
mahasiswa agar nantinya dapat menjadi wirausaha, namun pada kenyataannya
1
saat ini masih belum banyak wirausahawan. Oleh karena itu untuk
memaksimalkan, perlu sara alternatif untuk mendorong dan membantu
memberikan stimulus agar nantinya mahasiswa dapat menjadi lulusan yang
berminat menjadi seorang wirausaha. Sebelum menentukan sara alternatif tersebut
perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang wirausaha memiliki hal-hal yang
mendasar yang harus ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa
kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.
Menurut (Hartanti, 2008:25) jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa
kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku
kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang
memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini lah yang harus dimunculkan pada diri
mahasiswa agar mahasiswa memiliki kepribadian yang memiliki semangat untuk
bercita-cita menjadi seorang wirausaha. Tentu jiwa kewirausahaan tidak dapat
dimiliki dengan hanya menerima materi-materi dalam bentuk teori saja. Yang
menjadi faktor eksternal dalam memunculkan jiwa kewirausaan sebagai
kepribadian adalah lingkunganakan terjadi dan diperkuat oleh keberadaan kondisi
atau faktor lingkungan, faktor ini terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
ekonomi, lingkungan organisasi dan kelembagaan serta lingkungan individu
(Yudi, 2013).
Mengetahui jiwa kewirausahaan sebagai bagiandasar yang dapat dibentuk
dari aktifitas dan lingkungan, maka yang dapat dijadikan wadah alternatif untuk
2
mendorong munculnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa adalah aktivitasaktivitas kemahasiswaan salah satunya melalui organisasi mahasiswa.
Menurut Cyiril Soffer dalam (Subkhi dan Jauhar 2013:3) organisasi adalah
perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu
sistem kerja dan pembagian di mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas,
dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk asli. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dianggap sebagai media ataupun alat alternatif selain
pendidikan formal untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dikarenakan
organisasi memiliki tujuan sebagai motivasi dalam melakukan usaha-usaha
dengan bersama, yang nantinya orang-orang akan beraktifitas dalam proses
melakukan usaha-usaha dengan mefungsikan keahlian-keahlian manajemen untuk
mengaktualisasikan diri sebagai penggerak-penggerak untuk mencapai tujuan.
Maka dengan peran yang menjalankan keahlian manajemen tersebut akan
memunculkan jiwa-jiwa kewirausahaan.
Dalam setiap organisasi mahasiswa juga tidak seluruh organisasi
melakukan
pembinaan
yang
pembinaannya
dapat
memunculkan
jiwa
kewirausahaan, hanya organisasi mahasiswa tertentu yang melakukan aktifitas
pembinaan karakter kepemimpinan yang identik dengan jiwa-jiwa kewirausahaan.
Dari beberapa organisasi mahasiswa yang melakukan aktifitas pembinaan
tersebut juga belum semua dapat mencapai efektifitas dalam memunculkan dan
membentuk jiwa kewirausahaan, karena dibutuhkan keahlian manajemen yang
3
baik dalam memperjuangkan usaha-usahanya untuk dapat terwujudnya jiwa
kewirausahaan pada diri mahasiswa.
Salah satu organisasi yang dipandang selalu senantiasa melakukan
aktivitas
pembinaanpada
anggotanya
adalah
Himpunan
Mahasiswa
Islam.Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI. Waktu didirikannya HMI
pada hari Rabu pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabbiu Awal 1366 H
bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. (Solichin 2010:3)
HMI dalam perkembangannya, dari berdiri hingga saat ini telah banyak
berperan dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga
HMI memiliki pengaruh besar pada perkembangan negara Indonesia, hal tersebut
terjadi karena HMI telah banyak menempah, mengkader mahasiswa-mahasiswa
yang menjadi anggotanya, yang dalam pengabdian kader-kadernya telah berada
diberbagai macam pekerjaan dan profesi, mulai dari pengabdian jalur akademis
(pendidikan,penelitian dan pengembangan), dunia profesi (dokter, konsultan,
pangacara, manager, jurnalis dan lain-lain), birokrasi dan pemerintahan, dunia
usaha (koperasi, BUMN dan swasta), sosial politik,
TNI/Kepolisan, sosial
kemasyarakatan, LSM/LPSM. Namun dari beberapa yang disebutkan pengabdian
didunia usaha mandiri sampai saat ini masih sedikit kader-kader ataupun
alumninya yang berkiprah dibidang tersebut, maka perlu adanya usaha-usaha
konsentrasi terhadap dunia kewirausahaan untuk membantu mewujudkan
bertambahnya jumlah wirausaha muda yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.
HMI sebagai salahsatu organisasi perkaderan mahasiswa terbesar di
Indonesia dapat dilihat dari struktur hirarki organisasinya yang memiliki Pengurus
4
Besar HMI, Cabang dan Komisariat.Secara hirarki kepemimpinan tertinggi HMI
berada di tangan Pengurus Besar HMI (PB HMI).Dalam melaksanakan
aktivitasnya, PB dibantu oleh Badko (Badan Koordinasi).Cabang sendiri
merupakan suatu kesatuan organisasi yang dibentuk di daerah di mana terdapat
perguruantinggi dan atau lembaga pendidikan lain yang sederajat. (biasanya pada
tingkat kota atau kabupaten). Aktivitas cabang dibantu oleh Koordinator
Komisariat (Korkom).Komisariat sendiri merupakan kesatuan organisasi yang
dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam perguruan tinggi (Solichin
2010:7).
HMI tingkat Cabang Kota Medan memiliki Jumlah 27 Komisariat aktif
dari 29 Komisariat, antara lain :
Tabel1.1
Nama Komisariat Aktif
NO
NAMA
FAKULTAS
Kedokteran, Pisokologi,
Keperawatan
1
Komsariat FK USU
2
Komisariat FKM
USU
Kesehatan Masyarakat
3
Komisariat FT USU
Teknik
4
Komisariat FKG
USU
Kedokteran Gigi
5
Komisariat FMIPA
USU
Matematikan Ilmu Pengetauan
Alam, Farmasi, Ilmu
Komputer
6
Komisariat FIB USU
Ilmu Budaya
7
Komisariat FE USU
Ekonomi Bisnis
8
Komisariat PAAP
USU
Ekonomi (D3)
9
Komisariat FH USU
Hukum
10
Komisariat FISIP
USU
Ilmu Sisial Politik
PERGURUAN TINGGI
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
5
NO
NAMA
11
Komisariat FP USU
FAKULTAS
Pertanian
16
17
18
19
20
Komisariat FIP
UNIMED
Komisariat FE
UNIMED
Komisariat FMIPA
UNIMED
Komisariat FT
UNIMED
Komisariat FBS
Komisariat FS UIN
Komisariat FU UIN
Komisariat FT UIN
Komisariat FD UIN
21
Komisariat UISU
Hukum
22
Komisariat FP UISU
Pertanian
23
Komisariat FE UISU
Ekonomi
24
Komisariat FS UISU
Sastra
25
Komisariat UMSU
-
26
27
Komisariat UMA
Komisariat ITM
-
12
13
14
15
Ilmu Pendidikan
Ekonomi
Matematika Ilmu Pengetahuan
Alam
Teknik
Ilmu Bahasa Sastra
Syariah
Ushuluddin
Tarbiyah
Dakwah
PERGURUAN TINGGI
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Pendidikan
Negeri Medan
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas Islam
Sumatera Utara
Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara
Universitas Medan Area
Intitut Teknologi Medan
Sumber : Bidang Aparatur Organisasi HMI Cabang Medan
Komisariat yang sebagai kesatuan terkecil dan terdekat dengan mahasiswa
karena penempatannya berada di fakultas-fakultas maka menjadi tempat
perekrutan dan pembinaan anggota paling dini.Disinilah para anggota HMI dibina
karakter, kepribadian, serta jiwa kewirausahaan melalui aktifitas-aktifitas di
HMI.Terlebih sejak tahun 2009 salah satu bidang yang dulu dinamakan Bidang
Kekaryaan telah diubah menjadi Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan
Profesi.Untuk mewujudkan hal-hal tersebut perlu keahlian manajemen pengurus
6
organisasi tersebut untuk dapat menjadi mahasiswa yang unggul, yang nantinya
memiliki jiwa kewirausahaan.
Organisasi
HMI
mahasiswa,menjadikan
pada
tingkat
pengurusnya
komisariat
harus
yang
terampil
menjadi
dalam
wadah
menjalankan
organisasi. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis seperti
komputer dan lain sebagainya (Sulistiyani, 2003:25).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Analisis Keahlian Manajemen dalam Membentuk
Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam Tingkat Komisariat di Kota Medan)”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut:
“Apakah keahlian manajemen dapat membentuk
jiwa kewirausahaan
Pengurus OrganisasiKomisariat Himpunan Mahasiswa Islam?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
menganalisis
tentang
keahlian
manajemendapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi(HMI
tingkat Komisariat di kota Medan).
7
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Memberikan kontribusi berupa pemikiran untuk memperluas cakrawala
berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya dalam membina
pelaku-pelaku wirausahawan.
2. Bagi Organisasi HMI
Sebagai sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta bahan rujukan
dalam mengelola dan membina anggota untuk dapat menjadi kader-kader
yang memiliki jiwa kewirausahaan dan nantinya akan siap menjadi pelaku
wirausaha.
3. Bagi Pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti
lainnya dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang
sama di masa yang akan datang.
8