POKOK BAHASAN 9 educational office

MODUL

TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS)
Oleh: Yani Pratomo, S.S., M.Si.
POKOK BAHASAN
Pengantar Mata Kuliah Teknologi Komunikasi
DESKRIPSI
Pada pertemuan ini, pengajar akan menjelaskan secara umum keseluruhan isi
perkuliahan selama satu semester. Pada pertemuan ini juga pengajar akan berdiskusi
dengan mahasiswa mengenai definisi Teknologi dan kaitan antara teknologi dengan
peradaban dan kebudayaan.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan memperoleh gambaran
umum dan menyeluruh mengenai Perkuliahan Teknologi Komunikasi selama satu
semester. Pada pertemuan ini pula pengajar membuka perkuliahan dengan memberi
pemahaman tentang Teknologi dan kaitan antara teknologi dengan perdaban dan
kebudayaan. Diskusi kelas (tanya-jawab) secara lisan antara pengajar dan mahasiswa
dilakukan dalam pertemuan ini.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB


Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

1

PENGANTAR PERKULIAHAN

Ilmu Komunikasi dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial tergolong “berusia muda”.
Ilmu Komunikasi muncul sebagai salah satu disiplin ilmu setelah disiplin-disiplin lain
berkembang lebih dulu, seperti sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan ilmu administrasi.
Ilmu jurnalistik/publisistik --yang sekarang justru menjadi bagian dari Ilmu Komunikasi—
bahkan berkembang jauh lebih dulu daripada Ilmu Komunikasi itu sendiri. Di Indonesia,
Ilmu Publisistik bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan negara ini. Pers telah cukup
berkembang, hingga tingkat-tingkat daerah, jauh sebelum kemerdekaan. Di Eropa dan
Amerika pun pers telah ada sejak awal-awal abad ke-18 seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi percetakan. Seiring berkembang-pesatnya teknologi cetak
dan kemudian juga teknologi elektronika dan informatika, maka pers semakin maju
berkembang. Ilmu tentang Publisistik ini kemudian dipahami sebagai Ilmu Komunikasi
Massa, yang hingga saat ini juga dianggap sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi.

Ilmu Komunikasi cukup “beruntung”, karena pertumbuhannya sangat pesat dan
diminati banyak orang.

Ilmu Komunikasi, yang sebenarnya merupakan cabang dari

Ilmu-ilmu Sosial, saat ini seolah-olah berdiri sendiri tanpa ter-dependensi dalam Sekolah
atau Fakultas Ilmu Sosial.

Di beberapa perguruan tinggi, seperti di Universitas

Padjajaran dan Universitas Mercubuana, Ilmu Komunikasi berdiri sebagai sebuah
fakultas (Fakultas Ilmu Komunikasi), sejajar dengan Fakultas Ekonomi dan Fakultas
Teknik.

Ini menandakan bahwa Ilmu Komunikasi sangat diminati oleh masyarakat.

Kemajuan industri dalam bidang komunikasi memungkinkan terbuka-lebarnya peluang
kerja dan usaha. Seiring tumbuh-pesatnya teknologi elektronika dan informatika, bidang
komunikasi semakin mengkokohkan posisinya di dunia kerja dan usaha. Bukan saja
dalam industri pers, tetapi peluang kerja dan usaha sangat terbuka dalam industri

kehumasan (public relation), komunikasi pemasaran (marketing communication),
penyiaran (broadcasting), komunikasi visual/desain, hingga periklanan (advertising).
Semua bidang yang disebutkan di atas dipelajari di Fakultas Ilmu Komunikasi atau
Jurusan Ilmu Komunikasi di berbagai universitas, sekolah tinggi, hingga pusat-pusat
pelatihan/kursus.
Teknologi Komunikasi adalah salah satu mata kuliah yang diberikan di
Fakultas/Jurusan Ilmu Komunikasi.

Mata kuliah ini tergolong mata kuliah umum

keahlian, karena diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas/Jurusan Ilmu Komunikasi, baik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

2


itu dari sub-jurusan/pengkhususan komunikasi pemasaran, kehumasan, penyiaran,
maupun komunikasi visual. Yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah pemahaman
atas konsep-konsep teknologi serta perkembangan teknologi, khususnya teknologi yang
digunakan untuk memudahkan proses komunikasi. Penekanan mata kuliah ini bukanlah
pada sisi teknis terhadap teknologi, melainkan pada fenomena-fenomena sosial dari
teknologi. Kita patut menyadari bahwa perkuliahan ini masih berada dalam koridor ilmuilmu sosial, bukan ilmu-ilmu teknik. Dengan demikian, konsep-konsep ilmu sosial dan
pembahasan tentang dampak media dan teknologi akan mendominasi pembahasan dan
diskusi dalam perkuliahan ini.

Meskipun demikian, sedikit persinggungan terhadap

istilah-istilah teknis tidak dapat dihindari, terutama pada saat kita memasuki
pembahasan tentang media-media transmisi, telekomunikasi, dan komputer.

Pokok-pokok Bahasan
Dalam perkuliahan ini dijadualkan akan ada 16 kali pertemuan, termasuk di
dalamnya Ujian Tengah Semester (UTS) pada pertemuan kedelapan dan Ujian Akhir
Semester (UAS) pada pertemuan keenambelas. Pemaparan materi perkuliahan oleh
dosen akan dilakukan pada pertemuan ke-1 hingga ke-7 dan dilanjutkan ke pertemuan
ke-9 hingga ke-15. Hanya saja di pertemuan ke-9 hingga ke-15, para mahasiswa

diharapkan sudah bisa maju ke depan kelas secara berkelompok untuk melakukan
presentasi dengan topik-topik yang disepakati. Untuk perkuliahan dengan metode elearning, maka diskusi dapat dilakukan secara on-line ataupun pada saat pertemuan
tatap muka.
Sejumlah topik pembahasan dalam perkuliahan ini adalah:
1. Pemahaman atas konsep teknologi serta kaitan teknologi dengan peradaban dan
kebudayaan
2. Pemahaman atas konsep teknologi dikaitkan dengan konsep-konsep dalam ilmu
komonukasi untuk mendapatkan pengertian tentang teknologi komunikasi
3. Penjelasan tentang konsep peradaban, kebudayaan, teknologi, sistem media,
dan evolusi media
4. Penjelasan tentang Masyarakat Informasi dan Ciri-ciri Masyarakat Informasi
(information society)
5. Dampak teknologi secara umum dan khususnya teknologi komunikasi
6. Pemahaman tentang infrastruktur komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI


3

7. Pemahaman tentang media transmisi, media transmisi dengan kabel, dan media
transmisi tanpa kabel (nirkabel / wireless transmission)
8. Pemahaman tentang komputer sebagai alat/sarana komunikasi
9. Pemahaman tentang jaringan (networking)
10. Pemahaman Internet sebagai alat/sarana komunikasi
11. Penjelasan tentang perkembangan media komunikasi konvensional, seperti
buku, surat kabar, majalah, radio, film, dan televisi
12. Penjelasan tentang perkembangan media komunikasi modern yang bersifat
interaktif
13. Penjelasan tentang jaringan seluler dan evolusi telekomunikasi seluler
14. Penjelasan tentang konsep konvergensi media dan bentuk-bentuknya.
Pokok-pokok bahasan di atas belum tentu harus dibahas seperti pada urutan di atas.
Satu pokok bahasan bisa dibahas dalam lebih dari satu pertemuan dan sebaliknya bisa
saja dua bahasan digabungkan dalam satu pertemuan. Setiap pokok bahasan pada
dasarnya bisa memiliki kaitan satu dengan lainnya, sehingga saat dilakukan
pembahasan terhadap satu pokok bahasan, bisa saja kita juga memasuki pokok-pokok
bahasan lainnya.

Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep yang diberikan dan
memberi penjelasan ulang dengan contoh-contoh yang diusahakan sendiri. Hal tersebut
akan diuji dalam bentuk esai pada saat dilakukan UAS dan UTS. Pada saat perkuliahan
berlangsung, bisa juga pengajar memberikan soal-soal kuis. Setiap mahasiswa juga
dituntut bisa menuliskan dan mempresentasekan makalah secara berkelompok.
Frekuensi kehadiran dan aktivitas mahasiswa dalam kelas juga akan dijadikan catatan
oleh pengajar.

Dalam perkuliahan on-line, aktivitas dalam forum yang akan

diperhitungkan. Komponen-komponen tersebut dijadikan acuan penilaian akhir.

Pengertian tentang Konsep Teknologi
Beraneka-ragam definisi tentang teknologi disampaikan oleh para peneliti
maupun praktisi.

Cara pandang dan latar-belakang masing-masing orang dapat

mempengaruhi definisi yang dihasilkan.
Prof. Dr. Kusmayanto Kadiman (mantan Rektor Institut Teknologi Bandung dan

Menteri Riset dan Teknologi RI pada era Kabinet Presidan Susilo Bambang Yudhoyono)
dalam suatu kesempatan wawancara (2005) menyebut teknologi sebagai hasil budaya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

4

manusia dengan memperhatikan unsur-unsur sains (science), rekayasa (engineering),
seni (art), dan nilai-nilai ekonomis (economic). Prof. Kadiman merinci keempat unsur
tersebut mengingat setiap produk teknologi perlu terkait dengan keempat unsur
tersebut. Sebuah alat komunikasi, seperti halnya telepon genggam (handphone) dibuat
atas dasar keempat unsur tadi.

Telepon genggam bisa terhubung dengan jaringan

berkat penemuan akan adanya media gelombang pendek.


Inilah yang dimaksud

dengan unsur sains. Microchip dan baterai dalam telepon genggam membuat telepon
hidup dan dapat digunakan.

Itulah yang dimaksud dengan unsur perekayasaan.

Telepon genggam bentuknya cantik dan menarik, sehingga diminati masyarakat.
Demikian yang dimaksud dengan unsur seni. Harga sebuah telepon pun bisa semakin
terjangkau konsumen berkat perhitungan ekonomi. Institut Teknologi Bandung (ITB)
berdiri atas dasar empat unsum tersebut, yaitu Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam
(sains), ilmu perekayasaan (teknik/engineering), seni dan desain, serta ekonomi.
Ensiklopedi on-line di internet, Wikipedia, memberi definisi teknologi secara
umum, yaitu segala yang berkaitan dengan pertukangan.

Yang dimaksud dengan

pertukangan di sini adalah pengembangan, proses, dan aplikasi dari alat, mesin, serta
material untuk tujuan menolong manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah. Kata

“teknologi” sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan
proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang
sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Tujuan akhir teknologi adalah tercapainya kemudahan urusan bagi manusia.
Aspek inilah yang sangat ditekankan oleh Arnold Pacey (2000) dalam bukunya yang
terkenal, yaitu the Culture of Technology. Menurut Pacey, teknologi merupakan sarana
pengembangan nilai-nilai dan kualitas hidup masyarakat. Teknologi hanya sarana atau
alat. Ia mencontohkan kegunaan teknologi snowmobile di Amerika Utara, pompa air di
perkampungan di India, hingga teknologi elektronik di Inggris Raya.

Masing-masing

teknologi tersebut merupakan alat-alat praktis untuk kehidupan masyarakat di sana.
Tiga aspek penerapan teknologi, menurut Pacey, adalah:
1. Aspek budaya (cultural aspect)
Teknologi bertujuan untuk mengembangkan budaya, bukan malah melenyapkannya.
Bila teknologi perang menghasilkan bom yang memusnahkan manusia dan hasilhasil budaya manusia, maka teknologi semcam ini tidaklah memperhatikan aspek
pengembangan budaya.
2. Aspek organisasi (organizational aspect)


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

5

Perkembangan teknologi akan sangat dipengaruhi oleh sisi kerjasama masyarakat
dalam hal kehidupan sosial-masyarakat, kegiatan berekonomi, dan kegiatan
berpolitik.
3. Aspek teknis (technical aspect)
Teknologi berkembangan dengan adanya pengetahuan (knowledge), kecakapan
bekerja (skill), dan perekayaasaan (engineering/technic) yang dikuasai oleh
manusia.
Peradaban, Kebudayaan, dan Teknologi
Benarkah

teknologi

secara

eksklusif

hanya

dihasilkan

oleh

manusia?

Mungkinkah ada makhluk lain yang memiliki teknologi?
Para penganut faham saintologi mempercayai bahwa ada makhluk atau
kekuatan di luar angkasa yang memiliki teknologi tinggi. Kepercayaan mereka akan
adanya makhluk asing dari luar angkasa (alien) dan UFO (unidentified flying object)
membuat mereka yakin bahwa manusia bukanlah satu-satunya penghasil teknologi.
Bahkan mereka meyakini bahwa teknologi alien jauh lebih maju dari teknologi manusia.
Lebih lagi mereka yakin bahwa kehidupan manusia di bumi diawasi atau dikendalikan
oleh alien. Pemahaman seperti ini lebih kita pahami sebagai semacam dogma atau
bahkan menjurus pada pemahaman semacam agama tersendiri dan tidak cocok untuk
dikatakan sebagai sains. Tidak ada bukti atau setidaknya tidak ada bukti kuat yang
menunjukkan hal itu hingga saat ini, meskipun kemungkinan adanya makhluk dari tata
surya lain bisa saja terjadi. Akan tetapi, bila kita bicara dalam tatanan kehidupan bumi,
maka kita bisa sepakati bahwa hanya manusia yang memiliki teknologi.
Bukan hanya teknologi, melainkan peradaban dan kebudayaan juga dianggap
sebagai ekslusif milik manusia di bumi.

Perdaban (civilization) hanya ada pada

kehidupan manusia.. Kebudayaan (culture) sebagai hasil dari peradaban juga eksklusif
di bumi ini sebagi milik manusia. Makhluk lain, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan
diyakini tidak memiliki peradaban maupun kebudayaan.

Pembicaraan mengenai

peradaban dan kebudayaan akan dirinci lagi dalam pembahasan lanjutan.
Teknologi adalah produk dari kebudayaan manusia.

Kemajuan Teknologi

seringkali dijadikan indikator kemajuan budaya suatu bangsa.

Negara yang banyak

membuat inovasi dalam teknologi komputer dianggap memiliki kebudayaan yang tinggi.
Suatu negara saat ini disebut modern bila menghasilkan banyak teknologi.

Pada

umumnya teknologi lahir dari pattern of behavior (pola perilaku) suatu bangsa atau

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

6

seseorang yang selalu berharap mencapai kemajuan (memiliki need of achievement).
Sedangkan orang atau bangsa yang terbelakang dan berharap pada “uluran tangan”
bangsa lain (need for affiliation) dianggap akan sulit menghasilkan teknologi.
Demikianlah pandangan dari penganut persfektif modernisasi.

Penganut paham ini

yakin bahwa suatu bangsa secara perlahan akan bisa menjadi modern bila mampu
mengadaptasi dan menghasilkan teknologi.
Nilai (value)

Sikap (attitude)

Perilaku (behavior)

Teknologi (technology)

Need for achievement

X

Need for affiliation

bangsa-bangsa maju bangsa-bangsa terbelakang
Pandangan di atas memang jelas berasal dari sudut pandang bangsa barat yang saat ini
menguasai sains dan teknologi. Bahkan negara dunia ketiga disarankan bisa belajar
dari negara maju dengan melakukan cultural borrowing yang berarti meminjam
kebudayaan negara-negara maju atau dalam arti lain dipahami sebagai alih-teknologi.
Pada kenyataannya sulit bagi negara berkembang untuk melakukan alih-teknologi.
Yang terjadi kebanyakan bangsa berkembang hanya menjadi operator teknologi. Meski
demikian, kita bisa lihat bahwa umumnya saat ini ‘dunia” menilai kemajuan budaya
dengan indikator penguasaan teknologi.
Dalam perfesktif fungsionalisme, bangsa berkembang akan menuju modernisme
(baca: menguasai teknologi) asalkan berinteraksi langsung dengan negara-negara maju.
Sayangnya yang banyak terjadi, negara-negara maju menjadikan negara-negara

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

7

berkembang semakin bergantung (dependen) pada mereka.
menimbulkan krisis hubungan antarnegara di dunia.

Inilah yang seringkali

Para pemikir kebudayaan

mengkritik hal tersebut dan beranggapan bahwa interaksi tetap perlu terjadi, tetapi
dependensi terhadap negara-negara maju seharusnya dihindari.

Para pemikir

kebudayaan yakin bahwa setiap orang atau tiap bangsa bisa menghasilkan teknologi,
karena pada dasarnya setiap manusia diberi potensi yang sama oleh Sang Pencipta,
yaitu berupa potensi otak dan hati-nurani.
Hal-ihwal mengenai peradaban adalah hal yang sering dibicarakan oleh para
futuris atau sosiolog. Dalam sejarah umat manusia, peradaban telah berevolusi (baca:
berubah secara perlahan dalam waktu yang panjang). Di setiap peradaban atau era,
manusia menghasilkan teknologi.

Pembahasan ini akan lebih kita perdalam dalam

modul berikutnya.■

SUMBER BACAAN:
Pacey, Arnold (1991). Technology in World Civilization. MIT Press
Pacey, Arnold (2000). The Culture of Technology. MIT Press
Straubhaar, Joseph & Robert LaRose (2002). Media Now: Communication
Media in the Information Age. Belmont, USA: Wadsworth Group
Wikipedia.org: On-line Ensyclopedia founded by Jimmy Wales
Artikel-artikel bebas di dunia maya (baca: internet)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Yani Pratomo, SS. M.Si.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

8

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIE SMP NEGERI 1 BALUNG SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

0 63 18

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PENUMPANG KERETA API TAWANG ALUN DI WILAYAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 9 JEMBER

2 45 13

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PADA SISWA KELAS IVB SEMESTER 2 SDN SUMBERJATI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 20

1 28 19

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56