UTS BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI .do
Ujian Tengah Semester Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi
Ketertarikan Terhadap Rancangan Penelitian
(Ditujukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Bahasa sebagai
Sarana Komunikasi)
Dosen: Dr. Fahrurrozi, M.Pd
Disusun Oleh :
Afrilia Rosmawati
1815152483
Kelas F PGSD 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KETERTARIKAN TERHADAP RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH
METODE KARYA WISATA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran
ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Karena ilmu pengetahuan alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar.
Menurut Aprilia proses pembelajaran IPA yang dilakukan harus dapat
mengeksplorasi wawasan pengetahuan peserta didik, menumbuhkan
kemampuan
berpikir,
bekerja
dan
bersikap
ilmiah
serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup 1.
Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan pendidikan bidang studi
dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya
sebagai objeknya.2 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lingkungan
rumah dan sekolah dasar, sebagian besar
anak
usia sekolah dasar
menganggap IPA sebagai mata pelajaran yang sulit. Hal itu disebabkan
oleh
proses
pembelajaran
di
kelas
yang
belum
optimal
dalam
mengembangkan potensi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.
Selama
ini
dalam
pembelajaran
IPA
guru
lebih
sering
menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu, ceramah,
diskusi, tanya jawab, latihan, dan tugas sehingga siswa
lebih cepat
merasa jenuh dan pembelajaran IPA yang bersifat abstrak tidak
tersapaikan dengan baik. Pembelajaran IPA yang konvensional hanya
menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi, bukan
menyiapkan SDM yang kritis, peka terhadap lingkungan, kreatif, dan
memahami
teknologi
sederhana
yang
hadir
di
tengah-tengah
1 Septi Aprilia, Penerapan Pembelajaran Experiential Learning Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPA Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran UNIPMA. Vol. 5 No. 1,
Madiun 2015, h. 21
2 Anna Poedjiadi, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007) h.187
masyarakat.3. sedangkan berdasarkan
karakteristiknya, siswa usia
sekolah dasar masih berpikir dengan konkret dan belum bisa berpikir
secara abstrak. Selain itu, siswa pada usia 7-12 tahun masih senang
bermain, senang bergerak, dan senang bekerja.
Guru dalam pembelajaran IPA dituntut untuk mengembangkan
sikap ilmiah dan cara berpikir kritis pada siswa. Oleh karena itu perlu
metode pembelajaran yang dapat memancing siswa agar dapat
mengembangkan sikap-sikap tersebut. Salah satunya adalah dengan
penggunaan metode pembelajaran karya wisata. Pembelajaran ilmu
pengetahuan alam dengan menerapkan metode karya wisata adalah
pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan aktifitas belajar yang
menyenangkan, yaitu dengan membawa siswa keluar kelas. 4 Metode
karya wisata ini efektif digunakan oleh guru untuk menyampaikan
kompetensi yang sesuai, karena metode karya wisata dapat memberikan
pengalaman belajar langsung kepada siswa di luar sekolah sehingga
pembelajaran
dapat
lebih
bermakna.
Karyawisata
memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa,
informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah
sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan
biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
Karya wisata membuat anak termotivasi untuk mempelajari IPA lebih
dalam sehingga pembelajaran IPA tidak akan menjadi sesuatu yang
ditakuti oleh anak sekolah dasar.
3 Sri wuryastuti, Inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal pendidikan dasar UPI. No. 9
April, 2008
4 Jumiati, Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD Materi
Perkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa PGMI. Muallimuna Jurnal
Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 2 no. 2 April 2017 hal. 19
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama
Jumiati, 2017Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA
MI/SD Materi Perkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Mahasiswa PGMI. Muallimuna Jurnal Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta: Muallimuna
Septi Aprilia. 2015. Penerapan Pembelajaran Experiential Learning Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Kelas V SD. Jurnal
Pendidikan Dasar dan Pembelajaran UNIPMA. Madiun : UNIPMA
Sri wuryastuti, 2008 April Inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Jurnal pendidikan dasar UPI. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Ketertarikan Terhadap Rancangan Penelitian
(Ditujukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Bahasa sebagai
Sarana Komunikasi)
Dosen: Dr. Fahrurrozi, M.Pd
Disusun Oleh :
Afrilia Rosmawati
1815152483
Kelas F PGSD 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KETERTARIKAN TERHADAP RANCANGAN PENELITIAN PENGARUH
METODE KARYA WISATA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran
ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Karena ilmu pengetahuan alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar.
Menurut Aprilia proses pembelajaran IPA yang dilakukan harus dapat
mengeksplorasi wawasan pengetahuan peserta didik, menumbuhkan
kemampuan
berpikir,
bekerja
dan
bersikap
ilmiah
serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup 1.
Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan pendidikan bidang studi
dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya
sebagai objeknya.2 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lingkungan
rumah dan sekolah dasar, sebagian besar
anak
usia sekolah dasar
menganggap IPA sebagai mata pelajaran yang sulit. Hal itu disebabkan
oleh
proses
pembelajaran
di
kelas
yang
belum
optimal
dalam
mengembangkan potensi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan.
Selama
ini
dalam
pembelajaran
IPA
guru
lebih
sering
menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu, ceramah,
diskusi, tanya jawab, latihan, dan tugas sehingga siswa
lebih cepat
merasa jenuh dan pembelajaran IPA yang bersifat abstrak tidak
tersapaikan dengan baik. Pembelajaran IPA yang konvensional hanya
menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi, bukan
menyiapkan SDM yang kritis, peka terhadap lingkungan, kreatif, dan
memahami
teknologi
sederhana
yang
hadir
di
tengah-tengah
1 Septi Aprilia, Penerapan Pembelajaran Experiential Learning Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPA Kelas V SD. Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran UNIPMA. Vol. 5 No. 1,
Madiun 2015, h. 21
2 Anna Poedjiadi, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007) h.187
masyarakat.3. sedangkan berdasarkan
karakteristiknya, siswa usia
sekolah dasar masih berpikir dengan konkret dan belum bisa berpikir
secara abstrak. Selain itu, siswa pada usia 7-12 tahun masih senang
bermain, senang bergerak, dan senang bekerja.
Guru dalam pembelajaran IPA dituntut untuk mengembangkan
sikap ilmiah dan cara berpikir kritis pada siswa. Oleh karena itu perlu
metode pembelajaran yang dapat memancing siswa agar dapat
mengembangkan sikap-sikap tersebut. Salah satunya adalah dengan
penggunaan metode pembelajaran karya wisata. Pembelajaran ilmu
pengetahuan alam dengan menerapkan metode karya wisata adalah
pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan aktifitas belajar yang
menyenangkan, yaitu dengan membawa siswa keluar kelas. 4 Metode
karya wisata ini efektif digunakan oleh guru untuk menyampaikan
kompetensi yang sesuai, karena metode karya wisata dapat memberikan
pengalaman belajar langsung kepada siswa di luar sekolah sehingga
pembelajaran
dapat
lebih
bermakna.
Karyawisata
memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa,
informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah
sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan
biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
Karya wisata membuat anak termotivasi untuk mempelajari IPA lebih
dalam sehingga pembelajaran IPA tidak akan menjadi sesuatu yang
ditakuti oleh anak sekolah dasar.
3 Sri wuryastuti, Inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal pendidikan dasar UPI. No. 9
April, 2008
4 Jumiati, Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD Materi
Perkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa PGMI. Muallimuna Jurnal
Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 2 no. 2 April 2017 hal. 19
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama
Jumiati, 2017Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA
MI/SD Materi Perkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Mahasiswa PGMI. Muallimuna Jurnal Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta: Muallimuna
Septi Aprilia. 2015. Penerapan Pembelajaran Experiential Learning Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Kelas V SD. Jurnal
Pendidikan Dasar dan Pembelajaran UNIPMA. Madiun : UNIPMA
Sri wuryastuti, 2008 April Inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Jurnal pendidikan dasar UPI. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia