Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhada (1)

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Th, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

PERAN ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK TERHADAP
PERTUMBUHAN ROHANI ANAK USIA 7-9 TAHUN
DI SD INPRES MANDAI MAKASSAR

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Stratum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen Protestan Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh
JUFRI
NPM: 11022096

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
MAKASSAR
2016


Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Abstrak
Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” (Dibimbing oleh Pdt. Sarce
Rien Hana Sibarani, M.Th).
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menjelaskan peran orang tua sebagai
pendidik terhadap pertumbuhan rohani anak usia 7-9 tahun di SD Inpres Mandai
Makassar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka kesimpulannya adalah
sebagai berikut: Pertama, orang tua memiliki peran dan tanggung jawab yang
sangat penting dalam mendidik anak-anak yang semuanya mengarah kepada
pengembangan atau pembentukan manusia yang beriman dan menjadi manusia
rohani sebagai makhluk sosial dan mulia dari ciptaan Allah sendiri. Secara khusus
bagi para orang tua harus mendidik anak-anak yang mengarah kepada
pertumbuhan rohani yang mutlak harus dilaksanakan, karena orang tualah yang
merupakan pendidik utama bagi anak-anak sesuai dengan yang diamanatkan oleh
Allah. Kedua, para orang tua telah melaksanakan tanggung jawab mereka kepada
anak dengan baik, tetapi bimbingan yang mereka berikan harus berulang-ulang

sehingga anak benar-benar bisa mengerti seperti yang dikatakan Alkitab agar
diajarkan secara berulang-ulang. Ketiga, orang tua adalah teladan bagi anak-anak.
Tingkah laku dan perbuatan orang tua adalah didikan yang dapat secara langsung
dilihat dan ditiru oleh anak. Oleh sebab itu orang tua harus memberikan teladan
yang baik dan benar dalam pertumbuhan rohani anak mereka.
Kata Kunci: Orang Tua, Pendidik, Pertumbuhan Rohani, Anak, SD Inpres Mandai
Makassar.

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya orang tua memiliki peran penting dalam hal mendidik anakanak, sebab orang tua merupakan pendidik yang paling utama dalam kehidupan
anak-anak. Akan tetapi banyak orang tua yang menyerahkan anak mereka untuk
dididik oleh guru atau pihak sekolah tanpa menyadari bahwa dalam keluarga
adalah tempat yang paling pertama di mana anak menerima pendidikan. Reni

Akbar- Hawadi juga mengatakan, “Orang tua lebih mengandalkan pihak sekolah.
Padahal, seharusnya ayah dan ibu membuat perencanaan pendidikan bagi anaknya
untuk menghasilkan efek domino yang positif bagi anak-anaknya disemua jenjang
pendidikan.”1 Stephen Tong mengatakan, “Keluarga merupakan unit dasar
masyarakat, unit dasar dari gereja, unit dasar dari dunia ini.”2 Daniel Yonathan
Messa mengatakan,
Pendidikan dimulai dari dalam keluarga karena tidak ada orang yang tidak
dilahirkan dalam keluarga. Jauh sebelum ada lembaga pendidikan yang disebut
sekolah, keluarga telah ada sebagai lembaga yang memainkan peran penting
dalam pendidikan yakni sebagai peletak dasar. Dalam dan dari keluarga orang
mempelajari banyak hal, dimulai dari bagaimana berinteraksi dengan orang
lain, menyatakan keinginan dan perasaan, menyampaikan pendapat, bertutur
kata, bersikap, berperilaku, hingga bagaimana menganut nilai-nilai tertentu
1

Reni Akbar-Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak; Mengenal Sifat, Bakat, dan
Kemampuan Anak (Jakarta: Grasindo, 2001), 17.
2
Stephen Tong, Membesarkan Anak Dalam Tuhan (Surabaya: Momentum, 2014), 12.


Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

sebagai prinsip dalam hidup. Intinya, keluarga merupakan basis pendidikan
bagi setiap orang. 3
Kehidupan seorang anak akan sangat dipengaruhi oleh pola didikan dari
orang tua. Didikan yang diperoleh seorang anak sangat berbeda-beda, tergantung
karakter dan kepribadian orang tua yang mendidik mereka. Oleh sebab itu, sejak
dini orang tua harus menyadari untuk selalu mendidik anak-anak mereka dengan
hal-hal yang dapat menumbuhkan kerohanian seorang anak dalam keluarga seperti
rajin berdoa, membaca alkitab, dan mendorong anak untuk ikut sekolah minggu
atau ke gereja. Robert R. Boehlke berkata, “Pengaruh orang tua Kristen atas
anak-anak amat bermakna dan bukanlah hal-hal sepele saja. Jadi, tidak ada alasan
yang mutlak perlu untuk mengabaikan bimbingan rohani bagi anak-anak.”4
Pertumbuhan rohani merupakan proses untuk menjadi serupa dengan Yesus
Kristus, dikatakan dalam kitab Roma 8: 29, “ Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa
dengan gambaran anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi sulung di antara
banyak saudara.” Sebagai pendidik orang tua bertanggung jawab mengasuh dan
mendidik anaknya agar kehidupan mereka berkenan kepada Tuhan, karena

kehidupan rohani anak adalah cermin bagi orang-orang yang ada disekitarnya.

3
Daniel Yonathan Messa, “Pentingnya Pendidikan Dalam Keluarga,” diakses 11 Februari
2016, http://www.kompasiana.com/atonimeto/pentingnya-pendidikan-dalam
keluarga_54f68f92a333117d028b510d.
4
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran & Praktek Pendidikan Agama
Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 464.

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

untuk itu diharapkan kepada para orang tua agar tidak menyerahkan anak-anak
mereka untuk dididik secara penuh oleh guru di sekolah, sebab anak-anak yang
berada di sekolah pemerintah memiliki jam belajar yang sangat terbatas secara
khusus mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Seperti halnya yang terjadi di SD Inpres Mandai Makassar, jam mengajar
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen sudah ditentukan dua jam satu

kali seminggu, namun pada keyataannya terkadang guru hanya mangajar satu jam
bahkan terkadang kurang dari satu jam karena menyesuaikan dengan anak-anak
yang beragama Islam yang sedang mengikuti ceramah atau ibadah jumat di
lapangan, dan ruangan yang disediakan hanya satu kelas untuk semua anak didik
dari kelas I-VI dengan dua orang tenaga pengajar sehingga suasana belajar
mengajar berdesak-desakan, oleh sebab itu para guru tidak dapat memberikan
pengajaran atau mendidik anak secara maksimal.
Untuk itu para orang tua diharapakan sejak dini harus menyadari perannya
sebagai pendidik, bahwa didikan atau ajaran dari orang tua dalam keluarga
terhadap pertumbuhan rohani anak sangat di perlukan. Dalam Kitab Amsal 22:6
dikatakan, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu,” Firman Tuhan ini
merupakan salah satu perintah langsung kepada orang tua untuk mendidik anak
mereka ke arah jalan yang benar. Oleh sebab itu diharapkan setiap orang tua bisa

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

mendidik anak mereka sesuai dengan Firman Tuhan. Mary Go Setiawani

mengatakan, “Orang muda yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup baik
anak-anak maupun remaja/pemuda dan ini merupakan nasihat dan janji yang amat
penting!”5
Mendidik anak menurut jalan yang patut baginya selalu merupakan tugas yang
besar dan penting disetiap generasi karena semua yang terlibat dalam proses
membesarkan anak…. Perkembangan anak dan cara pandang tentang hidup
merupakan hasil dari proses mendidik. Disitulah anak akan mengembangkan
pemikiran mereka tentang Tuhan, manusia, diri mereka (pentingnya diri,
sumber keamanan, tujuan dalam hidup), dan tentang lingkungan dan cara
pandang dunianya. Tapi semakin jauh lingkungan keluar dari kebenaran
Alkitab dan nilai, prioritas dan kepercayaannya, lebih sulit tugas kita mendidik
anak.”6
Oleh sebab itu diharapkan setiap orang tua bisa mendidik anak mereka
sesuai dengan Firman Tuhan. Karena hal ini sangat penting, maka penulis
mengangkat judul tentang: PERAN ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK
TERHADAP PERTUMBUHAN ROHANI ANAK USIA 7-9 TAHUN DI SD
INPRES MANDAI MAKASSAR.
Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah pokok yang akan

dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah sejauh mana peran orang tua sebagai

5

Mary Go Setiawani, Pembaharuan Mengajar (Bandung: Kalam Hidup, 2000), 13.
“Dasar Alkitab untuk Mendidik Anak,” diakses 11 Februari 2016,
https://bible.org/book/export/html/6264.

6

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

pendidik terhadap pertumbuhan rohani anak usia 7-9 tahun di SD Inpres Mandai
Makassar ?
Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menjelaskan
peran orang tua sebagai pendidik terhadap pertumbuhan rohani anak usia 7-9

tahun di SD Inpres Mandai Makassar.
Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah :
Pertama, tulisan skripsi ini dapat menjadi materi bacaan yang dapat
menambah wawasan para pembaca.
Kedua, tulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi para orang tua bahkan yang akan menjadi orang tua, bahwa peran orang tua
sangat diharapakan untuk memberi pendidikan yang dapat memengaruhi
pertumbuhan rohani anak-anak dalam keluarga.
Ketiga, tulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah koleksi bahan
bacaan perpustakaan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.
Keempat,

untuk

memenuhi

salah


satu

syarat

akademik

dalam

menyelesaikan Stratum Satu (S1), Program Studi Pendidikan Agama Kristen
Protestan pada Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.
Metode Penelitian

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Adapun metode penelitian yang dipakai oleh penulis untuk menyusun
skripsi ini adalah metode penelitian kuantitatif yaitu pengambilan data melalui
buku-buku, wawancara pada anak usia 7-9 tahun di SD Inpres Mandai Makassar
serta menyebarkan angket (kuesioner ) untuk pengambilan data dari orang tua anak

usia 7-9 tahun, dan observasi.
Batasan Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi pada pokok tertentu yaitu
peran orang tua sebagai pendidik terhadap pertumbuhan rohani anak usia 7-9
tahun yang beragama Kristen di SD Inpres Mandai Makassar.
Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini,
penulis menguraikannya dalam setiab bab. Adapun pokok-pokok yang menjadi
pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I, merupakan pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, batasan penulisan, dan
sistematika penulisan.
Bab II, membahas tentang tinjauan pustaka, di antaranya menjelaskan
pengertian orang tua, tanggung jawab orang tua, pertumbuhan rohani anak usia 79 tahun, bentuk-bentuk pendidikan yang dapat memengaruhi petumbuhan rohani
anak, dan kebutuhan anak usia 7-9 tahun.

Jufri. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Terhadap Pertumbuhan Rohani Anak
Usia 7-9 Tahun Di SD Inpres Mandai Makassar.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray Makassar, 2016.

Bab III, metodologi penelitian yang terdiri atas gambaran umum letak
lokasi penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
Bab IV, merupakan pembahasan hasil penelitian dan observasi terhadap
pertumbuhan rohani anak usia 7-9 tahun yang beragama Kristen di SD Inpres
Mandai Makassar.
Bab V, merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari
penulis.