AUDIT KELOMPOK 7 PROSEDUR ANALITIS 1

Disusun oleh Kelompok 7 :
CINTHYA OKTAVIANI WIJAYA - 1511000006
DIANISHA FITRI KHARISMANTY –
1511000011
NADYA NUR FITRIANI RIZKIA – 1511000021
TAMARA AYUNI GABELLA - 1511000027

Fakultas Ekonomi – S1 Akuntansi

Tujuan Pembelajaran









Membahas mengapa perencanaan audit yang
memadai merupakan hal yang penting

Membuat keputusan penerimaan klien dan
melakukan perencanaan audit awal
Memperoleh atas bisnis dan industri klien
Menilai risiko bisnis klien
Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
Menyatakan tujuan prosedur analitis dan
penetapan waktu setiap tujuan
Memilih prosedur analitis yang paling tepat
diantara lima jenis utama
Menghitung rasio keuangan yang umum

A. Perencanaan Audit
“Standar pekerjaan lapangan dalam standar
auditing mengharuskan
bahwa audit harus direncanakan dengan
sebaik-baiknya”
 Tiga

alasan utama auditor merencanakan
audit dengan baik ;

1) memperoleh bukti yang tepat dan mencukupi
2) membantu menjaga biaya audit dikeluarkan
dalam jumlah wajar
3) menghindari kesalahpahaman dengan klien

A. Perencanaan Audit


Dua istilah risiko ;

1)

Acceptable Audit Risk /AAR (Risiko Akseptibilitas Audit) :
ukuran untuk menilai seberapa besar kesediaan auditor untuk
menerima bahwa laporan keuangan mungkin saja disajikan
dengan kesalahan penyajian yang material setelah proses audit
dilaksanakan dan pendapat wajar tanpa pengecualian dinyatakan
Inherent Risk /IR (Risiko Inheren / Risiko Bawaan) : ukuran
penilaian auditor atas kemungkinan adanya kesalahan penyajian
yang material atas akun sebelum mempertimbangkan efektivitas

pengendalian intern.

2)

Penilaian terhadap AAR dan IR merupakan bagian penting dari
perencanaan karena penilaian tersebut mempengaruhi
jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan dan penugasan
staf yang lebih berpengalaman dan pelaksanaan
Audit..

A. Perencanaan Audit


8 Bagian
Audit

Utama

Dalam


Perencanaan

1. Menerima klien dan melakukan perencanaan
audit awal
2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
3. Menilai Risiko Bisnis Klien
4. Melaksanakan Prosedur Analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas, dan menilai risiko audit
yang dapat diterima serta resiko inheren
6. Memahami pengendalian Internal dan menilai risiko
pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai resiko
kecurigaan
8. Mengembangkan strategi audit dan program audit
secara keseluruhan

1. Menerima Klien dan Melakukan
Perencanan
Audit Awal
Ada 4 tahapan yang harus dilakukan dalam hal

ini, seperti ;
a.
b.
c.

d.

Auditor memutuskan apakah akan menerima klien
baru atau terus melayani klien yang ada sekarang
Auditor
mengidentifikasi
mengapa
klien
menginginkan atau membutuhkan audit
Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus
memahami
syarat-syarat
penugasan
yang
ditetapkan klien

Auditor mengembangkan strategi audit secara
keseluruhan, termasuk staf penugasan dan setiap
spesialis yang diperlukan

1. Menerima Klien dan Melakukan
Perencanan
Audit Awal
a.

Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru
atau terus melayani klien yang ada sekarang



KAP harus mengevaluasi klien-klien yang dimilikinya saat ini
untuk menentukan apakah terdapat alasan - alasan untuk
tidak melanjutkan perikatan audit pada tahun berikutnya




Hal-hal yang harus dipertimbangkan antara lain: konflik
mengenai lingkup audit, jenis opini yang diberikan, atau
jumlah fee audit



Kode etik mengenai independensi mempersyaratkan KAP
tidak dapat melakukan perikatan audit pada tahun
berikutnya apabila klien melakukan gugatan hukum
terhadap KAP; atau terdapat fee audit yang belum
dibayarkan untuk periode penugasan lebih dari satu tahun
sebelumnya

1. Menerima Klien dan Melakukan
Perencanan
Audit Awal


Untuk calon klien yang sebelumnya diaudit oleh KAP lain,
KAP baru disyaratkan untuk melakukan komunikasi dengan

KAP Sebelumnya



Untuk pelaksanaan Kode Etik, KAP sebelumnya harus
mendapat ijin dari Klien sebelum memberikan informasi
pada KAP baru.



Informasi yang diberikan antara lain dapat berupa: integritas
klien, prinsip akuntansi, prosedur audit, atau fee audit



KAP baru dalam mempertimbangkan penerimaan klien,
dapat memperoleh informasi dari pengacara, bank, maupun
perusahaan lain

1. Menerima Klien dan Melakukan

Perencanan
Audit Awal
b. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan
atau membutuhkan audit



Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi Resiko
Akseptibilitas Audit /AAR : (a) siapakah yang akan menjadi
pengguna laporan keuangan ; (b) apa maksud
menggunakan laporan keuangan tersebut



Contoh :
“bukti audit yang lebih banyak apabila klien akan
menggunakan laporan keuangan untuk IPO atau klien
telah memiliki hutang dalam jumlah yang besar”

Informasi tersebut dapat diperoleh dari komunikasi dengan

klien serta
pengalaman KAP pada periode sebelumnya

1. Menerima Klien dan Melakukan
Perencanan
Audit Awal
c.

Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami
syarat-syarat penugasan yang ditetapkan klien

KAP harus mendokumentasikan pemahaman mereka akan penugasan
tertentu di dalam kertas kerjanya, termasuk tujuan penugasan, tanggung
jawab auditor dan manajemen, serta batasan-batasan penugasan, yang
dituangkan dalam surat penugasan.
Surat penugasan adalah kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk
melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yang terkait dengan audit yang
berisi tentang ; (a) Jasa yang diberikan , (b) Batasan-batasan dalam
pelaksanaan audit, (c) Jangka waktu pelaksanaan audit , (d) Bantuan yang
akan disediakan oleh pegawai klien , (e) Informasi kepada klien bahwa

auditor tidak dapat memberi jaminan bahwa semua kecurangan akan dapat
diungkapkan, (f) Fee yang disepakati

1. Menerima Klien dan Melakukan
Perencanan
Audit Awal
d.

Auditor mengembangkan strategi audit secara
keseluruhan, termasuk staf penugasan dan setiap
spesialis yang diperlukan



Pemilihan staf untuk melaksanakan penugasan audit
terkait dengan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik)
yang menyatakan bahwa audit dilaksanakan oleh
seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknik yang cukup sebagai auditor.



Staf harus memahami karakteristik industri klien



Pertimbangan utama dalam pemilihan staf
kontinyuitas (continuity) penugasan seorang staf

adalah

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
“Sifat dari bisnis dan industri klien mempengaruhi risiko bisnis klien
(client
business risk) dan risiko adanya salah saji yang material (risk of
material
misstatements) dalam laporan keuangan”
Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman akan
bisnis dan industri klien :
 Meningkatnya resiko bisnis klien karena penurunan kondisi
ekonomi yang signifikan
 Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien
dengan pelanggan dan pemasok utama.
 Klien telah memperluas operasinya secara global (joint venture)
 Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien
 Semakin pentingnya modal manusia karena meningkatnya
kerumitan akuntansi
 Banyak klien yang mungkin telah berinvestasi dalam instrumen
keuangan yang kompleks

2. Memahami Bisnis dan Industri
Klien
Memahami Industri dan
Lingkungan
Eksternal

Operasi dan Bisnis Proses

Manajemen dan Tata Kelola

Tujuan dan Strategi Klien

Ukuran dan Kinerja

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Alasan

utama untuk Memahami Industri dan Lingkungan
Eksternal

a) Terdapat

risiko yang terkait dengan klien dan industri tertentu.

b) Terdapat

inheren risk yang umumnya dimiliki oleh semua
perusahaan
dalam sejumlah industri tertentu

c)

Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik
yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah
laporan keuangan klien sudah sesuai dengan PABU

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Operasi

dan proses bisnis

Auditor harus memahami faktor – faktor yang dapat
menunjukkan risiko bisnis klien, seperti :
a) sumber utama pendapatan
b) pelanggan dan pemasok utama
c) sumber keuangan
d) informasi tentang pihak terkait

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Operasi

dan proses bisnis

- Kunjungan ke pabrik dan kantor
Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung dengan
tujuan melihat fasilitas fisik maka, auditor akan mampu
untuk menilai fisik pengamanan atas aset dan menafsirkan
data akuntansi yang terkait dengan aset.
- Mengidentifikasi pihak yang berkaitan
Pihak terkait disini didefinisikan sebagai perusahaan afiliasi,
pemegang saham utama dari perusahaan klien atau pihak
lainnya yang berhubungan dengan klien dimana salah satu
dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen
atau kebijakan operasional pihak lainnya.

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Manajemen

dan Tata Kelola

Kode Etik
Auditor harus mengetahui kode etik perusahaan dan menelaah
setiap perubahan serta pengecualian dari kode perilaku yang
berdampak terhadap sistem tata kelola dan integritas serta
nilai etis terkait dari manajemen senior.
Notulen Rapat
Notulen rapat perusahaan adalah catatan resmi pertemuan
dewan direksi dan para pemegang saham.
Yang mencakup otorisasi dan ikhtisar kunci mengenai topik
penting yang dibahas pada pertemuan tersebut dan keputusan
yang diambil oleh para direktur serta pemegang saham.

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Tujuan

dan Strategi Klien

Strategi merupakan pendekatan yang diikuti oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi
(klien) seperti ;
a) Reabilitas pelaporan keangan
b) Efektifitas dan efisiensi operasi
c) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien
 Ukuran

dan KInerja

Sistem pengukuran kinerja klien meliputi indikator prestasi kunci
yang digunakan manajemen untuk mengukur kemajuan
pencapaian tujuan, seperti : (a) pangsa pasar, (b) penjualan per
karyawan, (c) pertumbuhan unit penjualan, (d) pengunjung ke
sebuah situs web unit, (e) penjualan samestore, (f) penjualan per
kaki persegi penjual eceran
Risiko salah saji keuangan dapat meningkat apabila klien
menetapkan tujuan yang tidak wajar atau bila sistem pengukuran
prestasi mendorong terjadinya aggressive accounting.
Penilaian terhadap pengukuran dapat dilakukan dengan analisis
rasio dan benchmarking dengan pesaing utama

3. Menilai Risiko Bisnis Klien
 Risiko

bisnis klien adalah risiko dimana klien gagal dalam
mencapai tujuan bisnisnya berdasarkan pengetahuan yang
diperolehnya dari pemahaman strategi atau bisnis dan industri
klien.

 Apa

yang menjadi perhatian utama auditor ?
“Resiko dari salah saji material dalam Laporan Keuangan yang
disebabkan oleh risiko bisnis klien”
Contoh: sebuah perusahaan supplier peralatan IT memiliki
persediaan peralatan komputer dalam jumlah besar karena
memprediksi tingkat penjualan yang akan meningkat pesat.
Tetapi penurunan kondisi ekonomi mengakibatkan penurunan
penjualan yang signifikan. Perusahaan IT biasanya memiliki
siklus yang pendek, sehingga auditor harus memperhatikan
nilai persediaan ini agar tidak disajikan secara tidak wajar
dalam Laporan Keuangan.

3. Menilai Risiko Bisnis Klien
 Industri

Klien, Risiko Bisnis Klien dan Risiko Salah
Saji Material
Industri & lingkungan eksternal
Operasi & proses bisnis
Memahami bisnis
& industri klien

Manajemen &kepemerintahan
Tujuan & strategi

Menilai risiko
bisnis klien

Menilai risiko
salah saji
material

Pengukuran & kinerja

4. Melaksanakan Prosedur Analitis
Pendahuluan
 Bagian

penting
penilaian resiko

untuk

memahami

bisnis

klien

 Dilakukan

dan

dengan membandingkan antara rasio klien
dengan benchmark industri atau pesaing sebagai indikasi
kinerja perusahaan

 Bagian

penting dari pengujian disepanjang audit

B. Ikhtisar Bagian Dari Perencanaan
Audit
 Tujuan

utama
mendapatkan sebuah pemahaman
tentang bisnis dan industri klien.
“Hal ini digunakan untuk menilai risiko bisnis klien dan
risiko salah saji material dalam laporan keuangan”

D. Prosedur Analitis


Prosedur analitis digunakan dalam setiap fase auditing
dengan tujuan sebagai berikut :

1. Pada Tahap Fase Perencanaan, dengan tujuan

· Memahami bidang usaha dan industri klien

· Menilai kelangsungan hidup perusahaan

· Mengindikasikan kemungkinan salah saji

· Mengurangi pengujian rinci
2. Pada Tahap Fase Pengujian, dengan tujuan

· Mengindikasikan kemungkinan salah saji

· Mengurangi pengujian rinci

:

:

3. Pada Tahap Face Penyelesaian, dengan tujuan

· Mengindikasikan kemungkinan salah saji

· Menilai kelangsungan hidup perusahaan

:

E. Lima Jenis Prosedur Analitis
 Membandingkan
1. Data

data klien dengan :

industri
2. Data periode sebelumnya yang serupa
3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien
4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor
5. Hasil yang diharapkan dengan menggunakan data
non keuangan

1. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DAN INDUSTRI
Perbandingan ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana
perkembangan ekspektasi dengan menggunakan data industri
agar dapat memberikan informasi yang berguna tentang kinerja
klien.
Manfaat paling penting dari perbandingan industri :
•Membantu memahami bisnis klien
•Sebagai indikasi atas kemungkinan adanya
keuangan

kegagalan

2. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN DATA PERIODE
SEBELUMNYA YANG SERUPA
Prosedur analitis dalam membandingkan data klien dengan data
periode sebelumnya yang serupa adalah :
-Membandingkan
Saldo
Tahun
Berjalan
dengan
Tahun
Sebelumnya
-Membandingkan Rincian Total Saldo dengan Rincian yang
Serupa untuk Tahun Sebelumnya
-Menghitung
Rasio
dan
Hubungan
Persentase
untuk

3. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN HASIL YANG
DIHARAPKAN YANG DITENTUKAN OLEH KLIEN
Kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran (budgets) untuk
berbagai aspek operasi dan hasil keuangannya. Karena
anggaran merupakan ekspektasi klien selama periode berjalan,
auditor harus menyelidiki perbedaan yang paling signifikan
antara hasil yang dianggarkan dan hasil aktual, karena area ini
dapat mengandung salah saji.
Kepentingan khusus dalam membandingkan data dengan
anggaran :
•Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu merupakan
rencana yang realistis.
•Kemungkinan bahwa informasi saat ini telah diubah oleh
personil klien agar sesuai dengan anggaran.

4. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN HASIL YANG
DIHARAPKAN YANG DITENTUKAN AUDITOR
Perbandingan ini terjadi ketika auditor menghitung saldo yang
diharapkan untuk dibandingkan dengan saldo aktual.
Dengan kata lain, pada jenis prosedur analitis ini, auditor
membuat estimasi tentang saldo akun apa yang seharusnya
dengan menghubungkannya ke beberapa akun neraca atau akun
laporan laba rugi lainnya, atau membuat proyeksi berdasarkan
beberapa tren historis.
5. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN HASIL YANG
DIHARAPKAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
DATA
NONKEUANGAN
Perhitungan dengan menggunakan data non-keuangan tidak
boleh digunakan sebagai bukti audit. Contoh : hotel dan
universitas.

F. Rasio Keuangan Umum


Prosedur analitis auditor sering kali meliputi penggunaan rasio
keuangan yang umum selama tahap perencanaan dan review
akhir atas laporan keuangan yang telah diaudit.



Hal ini berguna untuk memahami peristiwa terkini dan status
keuangan perusahaan serta untuk menelaah laporan itu dari
perspektif pemakai.

 Terdapat

4 rasio keuangan
digunakan, seperti :

1. Kemampuan

yg

pada

umumnya

Membayar Utang Jangka Pendek
2. Rasio Aktivitas Likuiditas
3. Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban Utang Jangka
Panjang
4. Rasio Profitabilitas

F. Rasio Keuangan Umum
1.

Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek

Rasio Kas

Rasio Paling
lancar

Rasio
Lancar

kas + surat
berharga
Kewajiban lancar

kas + surat berharga + piutang
dagang bersih kewajiban lancar

Aktiva lancar
Utang lancar

F. Rasio Keuangan Umum
2. Rasio Aktivitas Likuiditas
Perputaran
piutang dagang

Penjualan bersih
Piutang kotor rata rata

Jumlah hari untuk
menagih piutang

365 hari
Perputaran piutang
dagang

Perputaran
persediaan

Jumlah hari untuk
menjual persediaan

Harga pokok penjalan
Persediaan rata-rata

365 hari
Perputaran persediaan

F. Rasio Keuangan Umum
3. Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban Utang
Jangka Panjang

Utang terhadap
ekuitas

Total kewajiban
Total ekuitas

Berapa kali
bunga yang
dihasilkan

Laba operasi
Biaya bunga

F. Rasio Keuangan Umum
4. Rasio Profitabilitas
Laba per saham

Persentase laba
kotor

Margin laba

Laba bersih
Rata – rata saham
biasa yg beredar

Penjualan
Penjualan bersih
bersih –– harga
harga pokok
pokok
penualan
penualan

Perputaran piutang dagang

Laba opeasi
Penjualan bersih

F. Rasio Keuangan Umum
4. Rasio Profitabilitas

Pengembalian atas
ekuitas saham biasa

Laba sebelum pajak– Dividen isaham
preference
Ekuitas pemegang saham rata-rata

Tingkat
pengembalian atas
aset

Pemasukan sebelum pajak
Total aset rata - rata

CONTOH KASUS

CONTOH KASUS

CONTOH KASUS

CONTOH KASUS

Pembahasan Kasus


Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat antara pihak
manajemen dan pihak komisaris adalah perlu dilakukannya
prosedur analitis. Dimana prosedr anaitis melibatkan
perhitungan rasio dan perbandingan lain dari jumlah yang
telah dicatat untuk nilai dugaan bagi auditor



Prosedur Analitis juga digunakan dalam perencanaan untuk
memahami
Bisnis dan industri klien serta sepanjang audit akan
digunakan untuk
mengidentifikasi dalam kemungkinan salah saji, mengurangi
tes rinci, dan
untuk menilai masalah yg diperhatikan.



Sehingga tidak terjadi kembali perbedaan pendapat antara
pihak manajemen dan komisaris.

Kesimpulan :
•Perencanaan audit dan pelaksanaan prosedur analitis sangat
penting dan diperlukan dalam melakukan proses audit yang
memadai.
•Perencanaan audit perlu dilakukan sebelum KAP melakukan
proses audit karena berdasarkan standar pekerjaan lapangan
dalam standar auditing mengharuskan bahwa audit harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya, hal tesebut dilakukan oleh
auditor agar :
- memperoleh bukti yang tepat dan mencukupi
- membantu menjaga biaya audit dikeluarkan dalam jumlah
wajar
- menghindari kesalahpahaman dengan klien
•Pelaksanaan prosedur analitis dalam pengumpulan bukti audit
juga sangat penting karena prosedur analitis merupakan
evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan
menganalisis hubungan yang masuk akal antara data keuangan
dan non keuangan dan merupakan penilaian apakah saldo akun
atau data lain terlihat wajar berkaitan dengan ekspektasi auditor.

Terima kasih