PROPOSAL SKRIPSI REAKSI PASAR MODAL TERH

REAKSI PASAR MODAL SEBELUM DAN SESUDAH
PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2004, 2009, DAN 2014

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Syarat Pengajuan Penelitian dan Laporan Skripsi

Oleh:
SRI ASTUTY
4111101009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2014

PROPOSAL SKRIPSI

1. Pendahuluan
Peristiwa-peristiwa politik merupakan salah satu dari faktor non ekonomi
yang dapat memicu fluktuasi harga saham di pasar modal, seperti yang
dijelaskan oleh Samsul (2006) bahwa ada beberapa variabel yang dapat

mempengaruhi harga saham, yaitu: pengumuman pembagian deviden tunai;
pengumuman split; pengumuman right issue; pengumuman saham bonus atau
saham deviden; pengumuman waran; rencana merger dan akuisisi; rencana
transaksi benturan kepentingan; perubahan variabel makro dan mikro ekonomi;
peristiwa politik internasional; pergerakan indeks saham seperti DJIA, Nikkei
225, dan Hang Seng; peristiwa politik nasional; January effect; insider
information; perubahan siklus ekonomi melalui leading indicator.
Menurut Sunariyah (dalam Luhur 2010), peranan pemerintah dalam suatu
perekonomian sangat dominan. Keadaan politik secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi keadaan perekonomian suatu negara. Jika
keadaan politik kondusif maka keadaan perekonomian cenderung stabil bahkan
kemungkinan bisa berkembang. Sebaliknya, jika keadaan politik negara tidak
kondusif, maka perekonomian akan terganggu, karena investor tidak berani
berspekulan tinggi.

1

2

Selain itu, informasi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pasar

modal, hal ini mengingat bahwa harga merupakan refleksi semua informasi yang
relevan (Eficient Market Hypotesis). Informasi yang relevan akan memberi
gambaran kepada investor mengenai risiko dan expected return dari suatu
sekuritas dalam rangka menentukan keputusan serta strategi investasi untuk
memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal.
Peristiwa politik yang paling besar dalam sebuah negara adalah pemilihan
presiden dan wakil presiden yang akan berdampak pada perekonomian, seperti
fluktuasi harga saham. Hal ini dinyatakan oleh Wibowo (2004).
Beberapa penelitian sbelumnya, seperti Kitchin (1923) di USA tentang 4yearCycle (Kitchin Wave atau Presidential Election Cycle) menunjukkan adanya
dampak yang kuat pada pasar saham tahun 1868 dan 1945 di Inggris dan USA.
Hasil studi empiris Nazir et al. (2014) di pakistan menunjukkan bahwa peristiwa
politik berdampak pada return Karachi Stock Exchange (KSE).
Penelitian Anggraini (2012) menemukan bahwa terdapat Abnormal Return
yang signifikan pada pemilu tahun 1999, 2001, 2004 namun tidak signifikan pada
tahun 2009 sehingga kondisi pasar modal Indonesia tergolong setengah kuat
(semi strong form). Berbeda dengan hasil penelitian Chandra et al. (2014) yang
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan average abnormal return dan
average trading volume activity secara signifikan pada kelompok LQ-45 sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan presiden di Indonesia tahun 2004 dan 2009.


3

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul, REAKSI PASAR MODAL SEBELUM DAN SESUDAH
PERSITIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2004, 2009, DAN 2014 .

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah Bagaimana reaksi pasar modal sebelum
dan sesudah pemilihan presiden Republik Indonesia pada Tahun 2004, 2009, dan
2014.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya reaksi pasar
modal terhadap pemilihan presiden yang ada di Indonesia pada tahun 2004,
2009, dan 2014 dengan menggunakan studi peristiwa (event study). Reaksi pasar
ditunjukkan dengan adanya abnormal return dari sekuritas bersangkutan. Pada
penelitian ini, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh terhadap volume
perdagangan pada kurun waktu terjadinya peristiwa tersebut untuk memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif tentang reaksi pasar.


4

4. Manfaat Pustaka
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur bagi pengembangan
penelitian selanjutnya. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi manajer perusahaan dalam mengambil keputusan investasi
dengan memperhatikan pengaruh kondisi politik di Indonesia dan diharapkan
dapat membantu investor untuk meminimalisir kerugian yang mungkin akan
diderita oleh investor akibat kondisi yang tidak pasti saat menjelang dan setelah
pergantian kepemimpinan di Indonesia. Bagi emiten, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi referensi dalam pengambilan keputusan investasi oleh
perusahaan menjelang pergantian kepemimpinan yang akan datang dan
diharapkan perusahaan-perusahaan tersebut dapat memprediksi situasi non
ekonomi yang mungkin terjadi dan mempengaruhi volatilitas harga saham
perusahaannya.

5. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini dalam periode 2004, 2009, 2014. Periode
peristiwa (event period) yang diambil adalah lima hari perdagangan saham

sebelum terjadinya peristiwa (t-5) hingga lima hari setelah terjadinya peristiwa
(t+5). Dan untuk periode estimasi diambil dari 100 hari sebelum t-5. Periode
pengamatan selama 11 hari dipilih sebab rentang waktu sedemikian itu dirasa
cukup, sebab menurut McWilliams dan Siegel (dalam Styawasih, 2007), jarak
event window yang terlalu panjang akan menimbulkan dua permasalahan.

5

Pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan mengakibatkan kesalahan
dalam menarik kesimpulan tentang signifikansi event. Kedua, makin panjang
periode akan semakin sulit mengisolir event window dari confounding effect
(efek pengganggu). Penelitian ini menggunakan abnormal return dan trading
volume activity sebagai variable terikat.

6. Kajian Teori dan Literatur
Pasar Efisien
Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik yang menarik
untuk diteliti karena merupakan konsep dasar yang dapat membantu dalam
memahami bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar.
Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek

informasi. Hubungan antara harga sekuritas dengan informasi adalah kunci
utama untuk mengukur pasar yang efisien.
Menurut Jogiyanto (2003) jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk
mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi
yang tersedia, maka kondisi pasar seperti itu disebut dengan pasar yang efisien.

Event Study
Event studymerupakan suatu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
suatu peristiwa atau informasi yang dipublikasikan. Event studysebagai salah
satu metodologi penelitian yang menggunakan data-data pasar keuangan untuk

6

mengukur dampak dari suatu kejadian yang spesifik terhadap nilai perusahaan,
yang biasanya tercermin dari harga saham dan volume transaksinya (MacKinley,
1997).
Tujuan event study adalah untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar
(Jogiyanto, 2003).

Suryawijaya dan Setiawan (dalam Zaqi, 2006) berpendapat bahwa
dibandingkan dengan peristiwa ekonomi, studi peristiwa untuk menguji reaksi
pasar terhadap peristiwa politik masih relatif sedikit. Akan tetapi, indikasi
adanya penelitian event study yang mengambil kaitan antara perubahan harga
saham dengan berbagai peristiwa atau informasi yang tidak terkait langsung
dengan aktivitas ekonomi menunjukkan makin terintegrasinya peran pasar
modal dalam kehidupan sosial masyarakat.

Penelitian Terdahulu
Pasar modal dapat bereaksi positif maupun negatif terhadap suatu peristiwa
politik. Reaksi positif pasar modal terhadap peristiwa politik dibuktikan oleh
Lamasigi (2002) yang meneliti reaksi pasar terhadap peristiwa Pergantian
Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001 dan hasilnya menunjukkan bahwa pada
tiga hari perdagangan, terdapat abnormal return yang bernilai positif dan
signifikan. Demikian pula dengan Rahayu (2007) yang meneliti reaksi pasar

7

modal terhadap peristiwa reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu pada 2005 dan
membuktikan bahwa saat itu pasar bereaksi positif terhadap peristiwa,

ditunjukkan dengan munculnya average abnormal return yang positif dan
signifikan di sekitar tanggal pengumuman reshuffle kabinet.
Sebaliknya, reaksi pasar yang negatif terhadap peristiwa politik dibuktikan
oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998) yang meneliti peristiwa penyerbuan
kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996 dan diungkapkan bahwa terdapat abnormal
return bernilai negatif signifikan pada hari terjadinya peristiwa.
Reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik juga tampak pada fluktuasi
aktivitas volume perdagangan saham. Meidawati dan Harimawan (2004) yang
melakukan event study pada peristiwa politik Pemilu Legislatif tahun 2004 serta
Harjanto (2008) yang meneliti reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik
Pengumuman Hasil Pilkada DKI Jakarta Tanggal 16 Agustus 2007, membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata volume
perdagangan saham (trading volume activity) pada periode sebelum dan
sesudah peristiwa politik tersebut.
Akan tetapi bila ditinjau dari abnormal return, respon pasar terhadap
peristiwa politik rupanya tidak tampak dalam periode yang lebih lama. Hasil
penelitian Suryawijaya dan Setiawan (1998), Meidawati dan Harimawan (2004),
Harjanto (2008), serta Alkaff (2010) menyatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dan setelah
peristiwa politik.


8

Sedangkan hasil penelitian Chandra et al. (2014) menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan average abnormal return dan average trading volume
activity secara signifikan pada kelompok LQ-45 sebelum dan sesudah peristiwa
pemilihan presiden di Indonesia tahun 2004 dan 2009.

7. Kerangka Penelitian
Penelitian Anggraini (2011) menemukan bahwa terdapat Abnormal Return
yang signifikan pada pemilu tahun 1999, 2001, 2004 namun tidak signifikan pada
tahun 2009 sehingga kondisi pasar modal Indonesia tergolong setengah kuat
(semi strong form).
Ananto (2014) yang melakukan studi kasus Pemilihan Legislatif 2014 di
Jakarta Islamic Index menemukan bahwa peristiwa pemilu legislatif tidak
berpengaruh signifikan terhadap abnormal return, akan tetapi berpengaruh
signifikan terhadap trading volume activity. Hal ini mengindikasi bahwa pemilu
legislatif mempengaruhi trading volume activity saham perusahaan, akan tetapi
investor belum mendapatkan keuntungan yang diharapkan, karena adanya
gejolak harga yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Hasil studi empiris Nazir et al. (2014) di pakistan menunjukkan bahwa
peristiwa politik berdampak pada return Karachi Stock Exchange (KSE). Sajid Gul
et al. (2013) juga menemukan bahwa peristiwa politik berdampak signifikan
terhadap harga saham dan harga saham cenderung negatif ketika terjadi
peristiwa berskala nasional maupun internasional.

9

Temuan studi dari model pasar Menge et al. (2014) pada Nairobi Securities
Exchange menunjukkan bahwa return pasar adalah prediktor yang baik dari
pengembalian saham yang sebenarnya. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa
abnormal return, return saham yang sebenarnya, dan diharapkan kembali
sebelum pemilihan secara signifikan lebih tinggi daripada abnormal return
setelah pemilu.
Penelitian Wardhani (2012) mengenai ada atau tidaknya reaksi pasar modal
Indonesia terhadap salah satu peristiwa politik dalam negeri yaitu Peristiwa
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II 2012, menunjukkan bahwa terdapat
abnormal return bernilai positif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal
peristiwa, yang berarti pasar merespon peristiwa ini sebagai kabar baik.
Sedangkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test membuktikan bahwa terdapat

perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return pada periode saatsetelah peristiwa namun tidak signifikan pada periode sebelum-saat dan periode
sebelum-setelah peristiwa.

10

Dari penjelasan diatas kerangka pemikiran penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

8. Hipotesis
Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau
dengan menggunakan abnormal return yang merupakan selisih antara return
aktual dengan return yang diekspektasikan oleh investor. Adanya abnormal
return menunjukkan bahwa suatu pengumuman atau peristiwa memiliki

11

kandungan informasi (Jogiyanto, 2003). Berdasarkan uraian diatas maka
hipotesis pertama dari penelitian ini adalah:
H1 : Ada perbedaan abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah
pemilihan presiden
Selain menggunakan abnormal return, reaksi pasar terhadap informasi juga
dapat dilihat melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di
pasar (Trading Volume Activity). Volume perdagangan merupakan unsur kunci
dalam melakukan prediksi terhadap pergerakan harga saham (Zamroni, 2003
dalam Octaviana, 2008). Budiman dan Supatmi (2008) menyebutkan volume
perdagangan merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukan besarnya
minat investor pada suatu saham.
Jika volume perdagangan yang meningkat diakibatkan oleh peningkatan
permintaan, hal itu mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut merupakan
berita baik (good news) bagi para pelaku pasar, sedangkan apabila peningkatan
volume perdagangan merupakan akibat dari penjualan yang meningkat, maka
dapat diartikan bahwa peristiwa tersebut merupakan kabar buruk (bad news).
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kedua dari penelitian ini adalah:
H2 : Ada perbedaan volume perdagangan saham perusahaan sebelum dan
sesudah pemilihan presiden

12

Dari hipotesis diatas, model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Model Penelitian

9. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deduktif, yaitu bertujuan
menguji hipotesis melalui pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu,
dimana hasil pengujian digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
penelitian, yakni mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari
telaah teoritis (Indriantoro & Supomo, 1999).
Bentuk penelitian ini adalah penelitian studi peristiwa (event study), yaitu
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Jogiyanto, 2003).

13

Lokasi dan Obyek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa datadata harga penjualan saham dan data volume perdagangan index LQ-45 pada
tahun 2004, 2009, 2011. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa
Efek Indonesia yang dapat diakses melalui website www.idx.co.id. Selain itu,
data-data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia juga memuat datadata berupa daftar perusahaan-perusahaan yang tercatat LQ-45 pada tahuntahun tersebut.

Teknik Penetapan Jumlah Sampel
Penetapan jumlah sampel pada penelitian ini berdasarkan teknik penarikan
sampel dengan metode purposive sampling, yaitu teknik penetapan sampel
dengan pertimbangan tertentu.

Teknik Penarikan Sampel
Penentuan saham-saham dalam populasi yang akan diteliti didasarkan pada
kriteria populasi yaitu saham-saham harus selalu aktif diperdagangkan setiap
hari selama periode penelitian. Periode peristiwa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah selama 11 hari bursa yaitu 5 hari sebelum peristiwa, 1 hari
saat peristiwa, dan 5 hari setelah peristiwa. Periode estimasi diambil rentang
waktu 100 hari sebelum peristiwa.

14

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik dokumentasi yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia, serta data lainnya yang juga dapat dikumpulkan dalam bentuk
konsep dan teori yang berasal dari buku-buku, dokumen, jurnal, dan sebagainya.

Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini data diolah melalui proses tabulasi dan entry kemudian
dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) untuk pengujian data. Program ini dipilih karena memiliki
kemampuan analisis statistik yang cukup tinggi serta sistem manajemen data
pada lingkungan grafis yang menggunakan menu-menu deskriptif dan kotakkotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya
(Sugianto, 2007).

Analisis Data
Analisis data menggunakan program SPSS 17. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan uji perbedaan rata-rata dengan Wilcoxon
Signed Test. Wilcoxon Signed Test merupakan suatu uji yang menghitung tanda
dan besarnya selisih dari dua buah rataan populasi. Uji ini lebih peka dari pada
uji-t dalam menemukan perbedaan antara populasi. Uji ini digunakan untuk

15

menentukan apakah terdapat perbedaan yang sesungguhnya antara pasangan
data yang diambil dari dua sampel yang berkait.

10. Tahapan Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 7 bulan yakni bulan Januari 2015
sampai dengan Juli 2015 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Tahapan Penelitian
2014
Kegiatan
Pengajuan proposal
Seminar proposal
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
Pelaporan
Sidang skripsi
Penjilidan
Publikasi

12

2015
1

2

3

4

5

6

7

8

9

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, D. (2014). Pengaruh Pemilu Legislatif terhadap Abnormal Return dan Trading Volume
Activity saham di Jakarta Islamic Index. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Anggraini, D. A. (2012). Analisis Pengaruh Kondisi Politik Dalam Negeri Terhadap Abnormal Return
Indeks LQ 45 (Studi Kasus Pergantian Kepemimpinan Indonesia Tahun 1999, 2001, 2004,
dan 2009).
Budiman, F., & Supatmi. (2008). Pengaruh Pengumuman Indonesia Sustainability Report Award
(ISRA) terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham. Simposium Nasional
Akuntansi XII Palembang.
Chan Hengky Chandra, et al. (2014). Perbedaan Average Abnormal Return, Average Trading
Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pemilu di Indonesia. FINESTA Vol. 2, No. 1, 114118.
Chandra, C. H., Anastasia, N., & Memarista, G. (2014). Perbedaan Average Abnormal Return,
Average Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Pemilu di Indonesia. FINESTA Vol.
2, No. 1, 114-118.
Indriantoro, N., & Supomo, B. (1999). Metodologi Peneleitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE UGM.
Kitchin, J., & Kuznetz. (1923). Cycles and trends in economic factors. Review of Economic Statistic
5(1), 10 -16.
Kristiana, I., & Suratna, S. (2005). Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pemilu Legislatif dan
Peristiwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2004 (Event Study Peristiwa Pemilu
5 April 2004 dan Pemilu 20 September 2004). Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, No. 2,
122-136.
Lamasigi, T. A. (2002). Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pergantian Presiden Republik
Indonesia 23 Juli 2001: Kajian Terhadap Return Saham LQ-45 di PT Bursa Efek Jakarta.
Proceeding Simposium Nasional Akuntansi V, (hal. 273-285).
Luhur, S. (2010). Reaksi Pasar Modal Indonesia Seputar Pemilihan Umum 8 Juli 2009 Pada Saham
LQ-45. Jurnal Akuntansi dan Perbankan, Vol. 14, No.2, 249-262.
MacKinley, A. C. (1997). Event Studies in Economics and Finance. Journal of Economic Literature,
Vol. XXXV, 13-39.
Menge, R. N., Mwangi, M., & Kimani, J. G. (2014). Effect of Election on Stock Market Returns at
the Nairobi Securities Exchange. Prime Journal of Sosial Science (PJSS), Vol. 3 (6), 763-768.
16

Nazir, M. S., Anwar, Z., Kaleem, A., & Younus, H. (2014). Impact of Political Events on Stock
Market Returns: Empirical Evidence from Pakistan. Journal of Economic and
Administrative Science, Vol. 30, No. 1, 60-78.
Octaviana, D. N. (2008). Analisis Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di
Seputar Pengumuman Deviden. Skripsi Universitas Negeri Malang.
Sajid Gul, et.al. (2013). Stock Market Reaction to Political Events (Evidence from Pakistan). Journal
of Economics and Sustainable Development, Vol.4, No.1.
Samsul, M. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Setyawasih, R. (2007). Studi Tentang Peristiwa (Event Study): Suatu Panduan Riset Manajemen
Keuangan di Pasar Modal. Jurnal Optimal, Vol. 1 No. 1, 52-58.
Trisnawati, N. D., & Diantini, N. N. (t.thn.). Analisis Pengaruh Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu
II Terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Wardhani, L. S. (2013). Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI
Jakarta Putaran II 2012 (Event Study pada Saham Anggota Indeks Kompas 100). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol.1, No. 1.
Zaqi, M. (2006). Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi PeristiwaPeristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi Pada Saham LQ45 di BEJ Periode 1999-2003).
Tesis Universitas Diponegoro Semarang.

17