SKRIPSI MODEL KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PT. TELKOM BLITAR

(1)

SKRIPSI

MODEL KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA PEGAWAI PT. TELKOM BLITAR

Disusun Oleh :

IKA PUSPITA PUTRI

(201010050311071)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah yang di limpahkan oleh

kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala rahmat

serta karunia yang tiada henti hingga penulis dapat menyelesaikan pentusunan

penelitian sekripsi yang berjudul

“MODEL KEPEMIMPINAN DALAM

MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PT. TELKOM BLITAR”. Penulisan

sekripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Politik di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah

Malang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala

hormat dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak

terhingga kepada :

1.

Allah SWT, hanya dengan ridho-Nya maka skripsi ini bisa terselesaikan

dengan baik.

2.

Drs. Muhajir effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang

3.

Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP dan selaku Pembimbing I

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan

dan masukan bagi penyusun.

4.

Hevi Kurnia Hardini, MA. Gov selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

5.

Salahundin, SIP M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan arahan, motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi

ini

6.

Seluruh dosen Ilmu Pemerintahan yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu. Terima kasih untuk keikhlasan dan ketulusan bapak / ibu dosen

dalam berbagi ilmu dengan kami.


(8)

viii

7.

Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu,

Bapak, Ibuuuuu, anakmu jadi Sarjana Ilmu Politik (SIP)...

Terimakasih telah memberiku dukungan moril maupun materil,

memberiku semangat, perhatian dan kasih sayang yang berlimpah.

Terimakasih banget bapak ibu.

8.

Kakak dan adekku…

David Purbo Waseso dan Marta Widia Pawistri. Thank’s for your spirit

9.

Buat kesayanganku Rizal Primadani, SE yang selalu ada di setiap aku

membutuhkan. Terima kasih atas semangat, motivasi dan kasih sayangmu

yang kamu berikan selama ini. I will always love you…

10.

Seluruh anggota The cenil’s centil, my best friend’s..

Beb Wida, Mama Oppi (nyinyut), Dedeg Lydia, Beb Itty (pitty) dan Beb

Novel, thank you udah kasih support buat cepet – cepet lulus…

11.

Bapak Yusuf selaku Pimpinan PT. Telkom Blitar yang telah memberikan

informasi terkait judul skripsi saya

Penulis yakin skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, sehingga

masukkan dan kritikan akan selalu penulis harapkan untuk memperbaikki skripsi ini.

Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya jika dalam proses

pembuatan skripsi ini penulis melakukan kesalahan baik yang disengaja, maupun

tidak disengaja. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni atas segala kesalahan

kita dan berkenaan menunjukkan jalan yang benar untuk kita semua. Amin


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul …..………...……….……… i

Lembar Persetujuan ..………...……… ii

Lembar Pengesahan ………..………. iii

Surat Pernyataan …....………..….. iv

Berita Acara Bimbingan ………...…….. v

Berita Acara Seminar... vi

Kata Pengantar ………..………… vii

Abstraksi ………...……… viii

Abstract .……….……… x

Daftar Isi ……… xii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ……… 1

B.

Rumusan Masalah ………... 8

C.

Tujuan Penelitian ………...……….. 8

D.

Manfaat Penelitian ………...…………... 8

E.

Definisi Konseptual ………...……….. 9

F.

Definisi Operasional ………..……… 12

G.

Metode Penelitian ………..……… 14

1.

Jenis Penelitian..……….………... 14

2.

Lokasi Penelitian ………..….………..… 15

3.

Subyek Penelitian ……….... 15

4.

Sumber Data ……….... 15

5.

Teknik Pengumpulan Data ………..… 16

6.

Teknik Analisa Data ………..…. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Kepemimpinan ………..……….………... 18


(10)

x

C.

Pendekatan Teori Kepemimpinan ……….… 23

1.

Pendekatan Sifat ……… 23

2.

Pendekatan Perilaku ………... 24

3.

Pendekatan Kontinjensi (situsional) ………... 25

D.

Kepemimpinan Transformasional ……….... 26

E.

Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional ……….… 27

a.

Attributed Charisma ……….….. 27

b.

Inspiration Leadership / motivasi ……….….. 27

c.

Intellectual Stimulation ………...… 28

d.

Individualized Consideration ………..….... 28

e.

Idealized Influence ……….. 28

F.

Kinerja Karyawan ………. 29

G.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kinerja dalam Suatu

Organisasi ……….. 31

H.

Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan ……… 36

I.

Kerangka Pikir ………... 37

BAB III PROFIL WILAYAH DAN INSTANSI

A.

Kota Blitar .……….………... 38

1.

Geografis ..……….………... 38

1.1

Letak Geografis ..……….……….. 38

1.2

Batas Wilayah ……….... 38

1.3

Ketinggian Dari Permukaan Laut ……….. 39

1.4

Suangai dan Tanah ……….… 39

1.5

Luas Wilayah ……….… 39

2.

Pemerintahan …….. ..……….……….… 41

2.1

Pemerintah Daerah... 41

2.2

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah... 42

3.

Penduduk dan Tenaga Kerja ………... 44


(11)

xi

3.2

Tenaga Kerja... 48

3.3

Pegawai Negeri Sipil (PNS)... 49

4.

Sosial ……….….. 50

4.1

Pendidikan... 50

4.2

Kesehatan... 52

4.3

Keluarga Berencana (KB)... 54

4.4

Sosial Lainnya... 54

5.

Pertanian ……….. 69

5.1

Tanaman Bahan Makanan... 69

5.2

Peternakan dan Perikanan... 70

6.

Industri ……….... 72

6.1

Listrik... 72

6.2

Air Minum... 72

6.3

Industri... 73

7.

Perdagangan dan Perhotelan ………... 75

7.1

Perdagangan... 75

7.2

Hotel... 75

8.

Perhubungan ………... 76

8.1

Panjang Jalan... .76

8.2

Angkutan Darat... .76

8.3

Pos dan Komunikasi... 77

9.

Keuangan ……….... 78

9.1

Keuangan Darah... 78

9.2

Perbankan... .78

9.3

Koperasi... 79

9.4

Pegadaian... .80

10.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ……… 80


(12)

xii

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A.

Kepemimpinan PT. Telkom Bitar …….………... 85

B.

Model Kepemimpinan PT. Telkom Blitar .………... 97

C.

Kinerja Pegawai ……….………... 102

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ……….………... 108

B.

Saran ……….………... 109

DAFTAR PUSTAKA ………….………... 111


(13)

111

DAFTAR PUSTAKA

Bugin Burhan,

Metodologi Penelitian Sosial Format – Format Kuantitatif dan

Kualitatif

. (Surabaya: Airlangga University Press: 2001), hlm 180.

Faisal sanafiah. 2001.

Dasar dan Teknik Penelitian Keilmuan Sosial

, Penerbit

Rajawali, Jakarta.

Flippo Edwin. 2001.

Personalia Management

. Edisi ke 6, Jilid 1 dan 2,

Jakarta : erlangga.

Giffin, R.,2004.

Manajemen, Edisi Kelima

, Jakarta : Erlangga.

Handoko. 2000.

Motivasi dan Pekerjaan

, Jakarta, Bina Aksara.

Hughes, 2006

. Leadership E7

. Penerbit Salemba. Hal 109-110

Kartono, 2003.

Pemimpin dan Kepemimpinan

, PT. Rajagrafindo Persada,

Jakarta.

Machadarsyah Sinungan. 2001.

Produktifitas apa dan bagaimana

. Jakarta

Bumi Aksara

Malayu S.P. Hasibuan .2002.

Motivasi dan Pekerjaan

, Bina Aksara, Jakarta.

Mangkunegara, P.A., 2007.

Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan

Jilid 7

, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Manullang M, 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1

, BPFE

Yogyakarta.


(14)

112

Mathis, L.R.,and Jackson, H.J., 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia

,

Jakarta: Salemba Empat.

Munandar, 2001.

Kepemimpinan Transformasional

, Bina Aksara. Jakarta.

.Moenir, H.A.S. 1998.

Manajemen Pelayanan Umum Indonesia

, Cetakan ke

4, Bumi Aksara Jakarta

Prihadi, S.F., 2004.

Identifikasi, Pengukuran dan Pengukuran Kompetensi

,

Jakarta: Universitas Terbuka

Rivai, Veithzal.,

Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi

, Jakarta : PT. Raja

Grafido Persada.

Robbins, P. Stephen, 2003.

Perilaku Oeganisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2

,

PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Robbinss Stephen P., 2001.

Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 1

,

Edisi Kedelapan, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

S. Prajudi Atmosudirdjo. 2000.

Hukum Admin Negara

, Ghalia. Indonesia,

Jakarta

Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi,

Metode penelitian Survai

, Jakarta,

LP3ES, 1998. Hal 34.

Suharismi Arikunto,

Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek

, Edisi

revisiVI. Cet XIII (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm 7.


(15)

113

Suparmoko,

Metode Penelitian Praktis Untuk Ilmu – Ilmu Sosial

, Ekonomi

dan Bisnis, Cet, ke IV (Yogyakarta: 1997), hlm 68.A

Tzing Bing Tie. 1998.

Organisasi pokok pimpinan

, Bappet Delli dan Sinar

Ilmu Medan.

The Liang Gie. 2001.

Admin Perkantoran Moderen

. Yogyakarta : Liberty

Ulber

Silalahi,

Metode

Penelitian

Sosial

(Bandung:

PT

Refika

Aditiama,2009). Hlm. 27

Winardi, 2005.

Manajemen Perilaku Organisasi

, Edisi Revisi Cetakan

Pertama, Prenada Media, Jakarta.

Internet

http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-kinerja-menurut-ahli-tika.html. diakses, 31 Mei 2014, pukul 20.20

http://id.wikipedia.org/wiki/motvasi-karyawan. diakses, 3 Juni 2014,

pukul 8.35

http://id.m.wikipedia.org/wiki/motif_(psikologi). Diakses, 3 Juni 2014, pukul

21.05

http://google.co.id/motif-dan-motivasi. diakses, 3 Juni 2014, pukul 22.22

https://www.google.co.id/search?q=pedekatan+perilaku&ie=utf8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en-US:official&clien. Diakses, 7 Juli 2014, pukul


(16)

114

http://teorionline.net/situational-leadership-hersey-blanchard/ Diakses, 5 Juli

2014, pukul 13.20

http://en.wikipedia.org/wiki/situational_leadership_theory/ Diakses, 5 Juli

2014, pukul 20.15

http://id.wikipedia.org/wiki/indikator-meningkatkan-motivasi. diakses, 10 juli

13.50

http://id.wikipedia.org/wiki/indikator-modelkepemimpinan-transformasional.


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbicara tentang pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa ini. Bangsa ini masih membutuhkan pemimpin yang kuat diberbagai sektor kehidupan masyarakat, pemimpin yang berwawasan kebangsaan dalam menghadapi permasalahan bangsa yang demikian kompleks. Masalah kepemimpinan merupakan hal yang sangat luas dan menyangkut bidang yang sangat luas dan memainkan peran yang sangat penting dalam suatu organisasi, bahkan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam setiap masyarakat timbul dua kelompok yang berbeda peranan sosialnya, yaitu yang memimpin sebagai golongan kecil dan golongan yang besar, tanpa adanya seorang pemimpin maka tujuan suatu organisasi yang dibuat tidak akan ada artinya karena tidak ada yang bertindak sebagai penyatu terhadap berbagai kepentingan.

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi suatu kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal utama, yakni pemimpin, pengikut, dan situasi.1 Fenomena mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktivitas

1


(18)

2

kelompok. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek – aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya.

Faktanya seorang pemimpin pasti akan menghadapi bawahan dengan berbagai sikap, karakter dan tingkah laku yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan sifat individu manusia yang memiliki sifat, sikap, cara pikir dan pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan suatu kemauan dan kesanggupan untuk mempengaruhi opini, sikap dan tingkah laku orang lain agar mau melakukan sesuatu pekerjaan secara profesional.

Dalam kepemimpinan dibutuhkan misi karena adanya keterbatasan dan kelebihan tertentu pada misi. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan sebagai sebuah alat atau proses untuk membujuk orang lain bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses menggerakkan dan mempengaruhi aktivitas - aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan suatu bidang, sehingga dia


(19)

3

mampu untuk mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapian satu atau beberapa tujuan, jadi pemimpin itu seseorang memiliki kelebihan, sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan, juga mendapat pengakuan serta dukungan dari bawahannya, sehingga dapat menggerakkan bawahan kearah pencapian tujuan tertentu.

Model kepemimpinan atau style banyak mempengaruhi terhadap keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Pencapaian tujuan setiap organisasi dipengaruhi suatu perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap para pelaku yang terdapat dalam organis asi. Kegiatan yang paling lazim yang dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja, yaitu bagaimana dia melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan atau peranan dalam organsasi.

Model kepemimpinan terwujud melalui interaksi pemimpin dengan orang-orang yang dipimpin yang terjadi dalam berbagai kondisi yang mempengaruhinya, pengklasifikasian berbagai gaya dalam interaksi atau gaya kepemimpinan, perwujudan gaya kepeimpinan secara nyata tidak dapat lepas dari pengaruh kondisi yang selalu berubah-ubah yag bersifat

incidental (sesaat) kondisi yang berbeda-beda dan mungkin juga bervariasi dengan demikian penerapan setiap gaya kepemimpinan tergantung pada kemampuan pemimpin dalam menganalisis dan


(20)

4

memanfaatkan kondisi itu, setiap pemimpin akan berbeda-beda. Penelitian ini megacu pada model kepemimpinan Transformasional.

Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.2

Kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata pemerintahan yang baik (good governance). Mengingat pentingnya kinerja karyawan dalam mencapai kinerja organisasi, maka perlu dikaji faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk menunjang keberhasilan PT. Telkom dikemudian hari.

Upaya peningkatan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar untuk pendekatan kepemimpinan yang efektif yaitu, bahwa keberhasilan PT. Telkom Blitar itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan pemimpinnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya pemimpin dapat mempengaruhi karyawannya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Pelayanan publik sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kepentingan orang lain sesuai haknya. Kinerja mengandung dua komponen yaitu yang

2

http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-kinerja-menurut-ahli-tika.html. diakses, 31 Mei 2014, pukul 20.20


(21)

5

kompetensi individu atau organisasi memiliki kemampuam untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya dan produktifitas kompetensi tersebut di atas dapat diterjemahkan ke dalam tindakan atau kegiatan – kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja.

Dari berbagai pengertian tersebut pada dasarnya kinerja menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi – fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar. Penggunaan indikator kunci untuk mengukur hasil kinerja individu bersumber dari fungsi – fungsi yang diterjemahkan dalam kegiatan / tindakan dengan landasan standart yang jelas dan tertulis.

Kemudian dalam mengantisipasi permasalahan diperlukan seorang pemimpin yang dapat melihat kondisi dan kebutuhan karyawan. Dan dibutuhkan seorang pemimpin yang bisa mengerti perilaku organisasi yang sedang dihadapinya sehingga mampu membawa organisasinya mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama melalui pencapaian visi organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi, pimpinan menggunakan gaya kepemimpinannya. Model kepemipinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.3

PT. Telkom adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom ini

3

Rivai, V. dan Mulyadi, D. (2003), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.


(22)

6

menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT. Telkom juga akan memberikan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Sebagai pelaksana tugas, selayaknya seorang pemimpin dapat melakukan perencanaan, pergerakan, dan pengawasan terhadap organisasi maupun kegiatan pegawai. Salah satu faktor yang turut serta menentukan keberhasilan kinerja pegawai di PT. Telkom adalah seorang pemimpin itu sendiri. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja pegawai.

Sebagai seorang pemimpin dituntut untuk merespon berbagai perubahan dan ragam kebutuhan publik dengan meningkatkan kinerja pegawai di PT. Telkom Blitar dengan meningkatkan kemampuan pemimpim meliputi supervisi, tanggungjawab, inisiatif pelayanan publik dalam penyelenggaraan pelayanan terhadap konsumen yang merupakan pekerjaan rumah untuk menunjang keberhasilan dari tujuan PT. Telkom Blitar dalam pelayanan konsumen yang bermutu di bidang telekomunikasi.

Dari hasil wawancara yang dilakukan beberapa pegawai mengungkapkan bahwa kondisi sekarang ini kepemimpinan pada PT.Telkom Blitar masih belum maksimal, kondisi ini kita ketahui dari


(23)

7

beberapa indikator seperti pelaksanaan pekerjaan belum berdasarkan pada misi organisasi sehingga masih banyak program yang dibuat belum sepenuhnya dijalankan dan dicapai. Suatu organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan mempunyai semangat yang lebih tinggi ketimbang yang digerakkan oleh peraturan.

Beberapa permasalahan dalam bidang kepegawaian diantaranya yaitu tidak adanya indikator kinerja dari suatu unit organisasi yang mengakibatkan sulitnya mengukur tingkat keberhasilan misi suatu unit organisasi dan khususnya menilai apakah pegawai yang berada di tiap - tiap unit organisasi telah berkerja sesuai dengan tujuan dan indikator kinerja yang telah dirumuskan bersama. Aktivitas dan pelaksanaan penyelenggara pelayanan sangat tergantung pada kinerja dalam melaksanakan tugas atau kewajiban - kewajibannya guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga terwujudlah suatu hasil yang memuaskan bagi masyarakat setempat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis terdorong mengulas secara ilmiah dalam skripsi dengan judul ”Model Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar”.


(24)

8

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah didalam penelitian ini adalah: “Bagaimana model kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak model kepemimpinan pada peningkatan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

3. Untuk menganalisis bagaimana model kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat didalam penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis, untuk mengetahui seberapa besar seorang pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar. Selain itu juga untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana cara pemimpimpin PT. Telkom Blitar memberikan penilain terhadap kinerja pegawainya. 2. Secara Praktis, dalam hal ini merupakan sebuah hasil dari tujuan

penelitian ini sendiri. Manfaat ini menekankan pada praktek di lapangan secara langsung pada proses meningkatkan kineja pegawai oleh pemimpin PT. Telkom Kota Blitar.


(25)

9

E. DEFINISI KONSEPTUAL

Definisi konseptual adalah abstraksi suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.4 Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema penelitian, maka dapat ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar penelitian dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang sama. Maka peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut.

1. Peran

Peran dimaknai sebagai segala usaha tindakan proaktif dalam mempengaruhi proses dalam mencapai suatu tujuan.

2. Pemimpin

Seorang yang memiliki percakapan, kelebihan, kususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama – sama melaksanakan aktivitas – aktivitas tertentu dalam mencapai satu atau beberapa tujuan.

3. Kepemimpinan dan motivasi

Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.5

4

Singarimbun, M asri dan Soyan Efendi, M et ode penelit ian Survai, Jakart a, LP3ES, 1998. Hal 34. 5


(26)

10

Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.6

Motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan suatu kantor. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Dari beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa peran pemimpin sebagai motivator dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai adalah dalam segala usaha tindak proaktif seorang pemimpin yang memiliki percakapan, kelebihan disatu bidang mampu mempengaruhi kemampuan pemimpin dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibandingkandengan target mencapai tujuan tertentu dan dapat memotivasi pegawainya untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

4. Model Kepemimpinan

Model kepemimpinan atau style banyak mempengaruhi terhadap keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Pencapaian tujuan setiap organisasi dipengaruhi suatu

6


(27)

11

perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap para pelaku yang terdapat dalam organisasi.

a. Transformasional

Model kepemimpinan transformasional merupakan model yang relatif baru dalam studi-studi kepemimpinan. Model ini dianggap sebagai model yang terbaik dalam menjelaskan

karakteristik pemimpin. Konsep kepemimpinan

transformasional mengintegrasikan ide-ide yang dikembangkan dalam pendekatan watak, gaya dan kontingensi.

b. Transaksional

Model kepemimpinan transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar bawahan melakukan tanggungjawab mereka, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada bawahannya.

5. Kinerja

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu pekerjaan itu berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada


(28)

12

organisasi. Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional diperlukan untuk mengidentifikasi variabel penelitian kedalam bentuk yang bersifat operasional yang menyangkut tentang dimensi – dimensinya, populasi keseluruhan dari obyek penelitian ataupun dengan cara menetapkan kegiatan – kegiatan yang perlu untuk mengatur kontruk, konsep atau variabel tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Sanafiah Faisal definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel itu diukur. Jadi definisi operasional maksudnya untuk mengukur dan membatasi data penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup dan batasan pembahasan.7

1. Peran Pemimpin

a. Menciptakan kondisi sebagai atasan

b. Menciptakan kondisi sebagai sahabat bawahan

c. Menciptakan kondisi sebagai anggota kluarga bawahan d. Memberikan perintah dan tugas

e. Member sanksi

f. Memberikan insentif / penghargaan 2. Model Kepemimpinan

Model kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan

7


(29)

13

seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Adapun indikator yang digunakan untuk model kepemimpinan, yaitu: a. Karisma.

Pemimpin penampilkan keyakinan, menekankan kepercayaan, mengambil isu – isu yang sulit, menyajikan nilai – nilai mereka yang paling penting dan menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan konsekuensi etis dari keputusan.

b. Inspirasi.

Pemimpin mengartikulasikan visi menarik dari masa depan, menantang pengikut dengan standart yang tinggi, berbicara optimis dengan antusias, dan memberikan dorongan dan makna untuk apa yang perlu dilakukan.

c. Rangsangan Intelektual.

Pemimpin mempertanyakan cara lama, tradisi, dan keyakinan, merangsang perspektif baru dan cara melakukan sesuatu, dan mendorong ekspresi ide dari bawahan.

d. Perhatian yang diindividualkan.

Pemimpin berhubungan dengan orang lain (bawahan) secara personal, mempertimbangankan kebutuhan mereka, kemampuan, dan aspirasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, pengembangan lebih lanjut, menasehati, mengajar dan melatih.


(30)

14 3. Kinerja

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu pekerjaan itu berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Adapun indikator yang digunakan untuk kinerja sebagai berikut :

a. Tingkat absensi pegawai

b. Kedisiplinan dalam sikap dan pekerjaan c. Kerjasama antar sesama pegawai dan atasan

G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu menyajikan satu gambaran yang terperinci tentang situasi khusus, atau hubungan.8 Deskriptif kualitatif semata – mata identifikasi sifat – sifat yang membedakan atau karakter sekelompok manusia, benda atau peristiwa.

Peneliti ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan alasan peneliti berupaya menggali data responden yang telah menjadi sumber dalam penelitian ini. Selain itu metode diskriptif kualitatif ini sangat cocok untuk diterapkan untuk penelitian lapangan dengan alasan peneliti bisa berinteraksi langsung serta bisa mengamati pergerakan objek yang akan

8


(31)

15

diteliti yakni tentang Model Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih peneliti yaitu PT. Telkom Blitar.

3. Subjek Penelitian

Hal ini sebagai unsur variabel penentu agar secara mudah untuk mendapatkan beberapa sumber data dari subjek yang akan diteliti di PT. Telkom Blitar diantaranya sebagai berikut :

a. Kepala PT. Telkom Blitar 1 orang b. Pegawai PT. Telkom Blitar 4 orang

4. Sumber Data

Sebagai pengklarifikasian yang dianut oleh Suharismi, Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu,9:

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara (interview).

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

9

Suhar ismi Arikunt o, Prosedur Penelit ian suat u Pendekat an Prakt ek, Edisi revisiVI. Cet XIII (Jakart a: Rineka Cipt a, 2006), hlm 7.


(32)

16

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan tiga metode pengumpulan data, yakni sebagai berikut :

a. Observasi

Informasi atau data dapat dikumpulkan dengan metode observasi. Dengan cara ini Peneliti hanya mengamati dan tidak banyak melakukan kegiatan, melainkan hanya mencatat apa yang dilihat atau disaksikan.10

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. c. Dokumentasi

Merupakan proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting.

6. Teknik Analisa Data

Analisis data ini merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis ini menyangkut tentang kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari penelitian, dengan melakukan analisis data dapat membebirikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah.

10

Suparmoko, M et ode Penelit ian Prakt is Unt uk Ilmu – Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, Cet , ke IV (Yogyakart a: 1997), hlm 68.


(33)

17

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa deskriptif dimana lebih menitikberatkan pada penggambaran dan penguraian objek yang nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam menganalisis data ada beberapa proses untuk mencapai hasil yang terbaik11 yaitu :

a. Reduksi data adalah suatu bentuk yang ,mempertegas, memperpendek, membuat fokus data agar peneliti mudah dalam menyajikan data.

b. Display data adalah serangkaian data yang memungkinkan peneliti untuk menyimpulkan dengan menggunakan gambar, tabel, dan lainnya.

c. Kesimpulan berkenaan dengan hasil seluruh dari analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang sudah peneliti lakukan.

11

Bugin Burhan, M et odologi Penelit ian Sosial Format – Format Kuant it at if dan Kualit at if. (Surabaya: Airlangga Univer sit y Press: 2001), hlm 180.


(1)

12

organisasi. Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional diperlukan untuk mengidentifikasi variabel penelitian kedalam bentuk yang bersifat operasional yang menyangkut tentang dimensi – dimensinya, populasi keseluruhan dari obyek penelitian ataupun dengan cara menetapkan kegiatan – kegiatan yang perlu untuk mengatur kontruk, konsep atau variabel tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Sanafiah Faisal definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel itu diukur. Jadi definisi operasional maksudnya untuk mengukur dan membatasi data penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup dan batasan pembahasan.7

1. Peran Pemimpin

a. Menciptakan kondisi sebagai atasan

b. Menciptakan kondisi sebagai sahabat bawahan

c. Menciptakan kondisi sebagai anggota kluarga bawahan d. Memberikan perintah dan tugas

e. Member sanksi

f. Memberikan insentif / penghargaan 2. Model Kepemimpinan

Model kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan

7


(2)

13

seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Adapun indikator yang digunakan untuk model kepemimpinan, yaitu: a. Karisma.

Pemimpin penampilkan keyakinan, menekankan kepercayaan, mengambil isu – isu yang sulit, menyajikan nilai – nilai mereka yang paling penting dan menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan konsekuensi etis dari keputusan.

b. Inspirasi.

Pemimpin mengartikulasikan visi menarik dari masa depan, menantang pengikut dengan standart yang tinggi, berbicara optimis dengan antusias, dan memberikan dorongan dan makna untuk apa yang perlu dilakukan.

c. Rangsangan Intelektual.

Pemimpin mempertanyakan cara lama, tradisi, dan keyakinan, merangsang perspektif baru dan cara melakukan sesuatu, dan mendorong ekspresi ide dari bawahan.

d. Perhatian yang diindividualkan.

Pemimpin berhubungan dengan orang lain (bawahan) secara personal, mempertimbangankan kebutuhan mereka, kemampuan, dan aspirasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, pengembangan lebih lanjut, menasehati, mengajar dan melatih.


(3)

14 3. Kinerja

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu pekerjaan itu berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kinerja adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Adapun indikator yang digunakan untuk kinerja sebagai berikut :

a. Tingkat absensi pegawai

b. Kedisiplinan dalam sikap dan pekerjaan c. Kerjasama antar sesama pegawai dan atasan

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu menyajikan satu gambaran yang terperinci tentang situasi khusus, atau hubungan.8 Deskriptif kualitatif semata – mata identifikasi sifat – sifat yang membedakan atau karakter sekelompok manusia, benda atau peristiwa.

Peneliti ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan alasan peneliti berupaya menggali data responden yang telah menjadi sumber dalam penelitian ini. Selain itu metode diskriptif kualitatif ini sangat cocok untuk diterapkan untuk penelitian lapangan dengan alasan peneliti bisa berinteraksi langsung serta bisa mengamati pergerakan objek yang akan

8


(4)

15

diteliti yakni tentang Model Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih peneliti yaitu PT. Telkom Blitar.

3. Subjek Penelitian

Hal ini sebagai unsur variabel penentu agar secara mudah untuk mendapatkan beberapa sumber data dari subjek yang akan diteliti di PT. Telkom Blitar diantaranya sebagai berikut :

a. Kepala PT. Telkom Blitar 1 orang b. Pegawai PT. Telkom Blitar 4 orang

4. Sumber Data

Sebagai pengklarifikasian yang dianut oleh Suharismi, Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu,9:

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara (interview).

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

9

Suhar ismi Arikunt o, Prosedur Penelit ian suat u Pendekat an Prakt ek, Edisi revisiVI. Cet XIII (Jakart a: Rineka Cipt a, 2006), hlm 7.


(5)

16

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan tiga metode pengumpulan data, yakni sebagai berikut :

a. Observasi

Informasi atau data dapat dikumpulkan dengan metode observasi. Dengan cara ini Peneliti hanya mengamati dan tidak banyak melakukan kegiatan, melainkan hanya mencatat apa yang dilihat atau disaksikan.10

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. c. Dokumentasi

Merupakan proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting.

6. Teknik Analisa Data

Analisis data ini merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis ini menyangkut tentang kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang merupakan bagian dari penelitian, dengan melakukan analisis data dapat membebirikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah.

10

Suparmoko, M et ode Penelit ian Prakt is Unt uk Ilmu – Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, Cet , ke IV (Yogyakart a: 1997), hlm 68.


(6)

17

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa deskriptif dimana lebih menitikberatkan pada penggambaran dan penguraian objek yang nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam menganalisis data ada beberapa proses untuk mencapai hasil yang terbaik11 yaitu :

a. Reduksi data adalah suatu bentuk yang ,mempertegas, memperpendek, membuat fokus data agar peneliti mudah dalam menyajikan data.

b. Display data adalah serangkaian data yang memungkinkan peneliti untuk menyimpulkan dengan menggunakan gambar, tabel, dan lainnya.

c. Kesimpulan berkenaan dengan hasil seluruh dari analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang sudah peneliti lakukan.

11

Bugin Burhan, M et odologi Penelit ian Sosial Format – Format Kuant it at if dan Kualit at if. (Surabaya: Airlangga Univer sit y Press: 2001), hlm 180.