RESPONSI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI id. docx

Nama : ……………………………………………
NIM : …………………………………………..
RESPONSI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
20 Juni 2014
Waktu: 90 menit

Kelas : …………………………………………..
Mengulang/tidak mengulang (*)

Keterangan: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan jelas! (*) coret yang
salah
1.

Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang dimana dengan
pengecatan Gram akan berwarna : merah sedangkan bakteri Staphylococcus aureus merupakan
bakteri Gram positif yang berbentuk coccus bergerombol dan dalam pengecatan Gram
menunjukkan warna: biru

2.

Proses fiksasi pada pengecatan Gram, dilakukan dengan cara pemanasan di atas lampu Bunsen

dan bertujuan untuk : (a) melekatkan sel mikroba ke slide dan (b) mematikan mikroba uji

3.

Cat Gram C berisi aseton dan etanol 96% digunakan untuk tujuan mencuci warna ungu
(kompleks kristal violet-yod) dari bakteri Gram negatif

4.

Safranin adalah komponen utama dari cat Gram D merupakan pewarna yang bersifat
counterstain, differential

karena digunakan untuk mengidentifikasi / membedakan bakteri

Gram negative dari bakteri Gram positif

5.

Media padat dibuat dengan menambahkan Agar ke media cair sebanyak 1.5 - 2 %


6.

Media Czapex dox termasuk media kompleks. Benar/Salah*. Alasan: Media complex adalah
media yang mengandung berbagai sumber karbon (missal: glukosa), air, sumber asam amino
dan nitrogen (misal : beef extract, yeast extract, tumbuhan atau kultur protein yang
komposisinya tidak diketahui secara pasti). Czapex dox tidak mengandung beef extract, yeast
extract, tumbuhan atau kultur protein

7.

Penambahan substansi berikut dapat mengubah chemically defined media menjadi complex
media. (Lingkari huruf didepan opsi benar)
a. biotin (suatu vitamin)

b. K2HPO4

d. Yeast extract

e. Dextrosa


c. Beef extract

1

Alasan: Chemically defined media adalah media pertumbuhan mikroba yang komposisinya
secara kimiawi sudah diketahui secara pasti. Penambahan beef extract, yeast extract, tumbuhan
atau kultur protein yang komposisinya tidak diketahui secara pasti akan membuat media
tersebut dikategorikan menjadi media kompleks

8.

Menumbuhkan mikroba menggunakan media cair memiliki kerugian yaitu : Bakteri yang
ditumbuhkan pada media cair tidak memperlihatkan karakteristik khusus (missal: bentuk,
warna, ukuran koloni) yang memudahkan identifikasi, sehingga ontaminasi pada kultur mikroba
dalam media cair akan sulit untuk diketahui.

9.

Pada proses pemindahan mikroba dengan teknik aseptis, setelah selesai dipindahkan
sumbat/tutup tabung tidak bermasalah apabila tertukar. Benar / Salah*.

Alasan: dapat menyebabkan kontaminasi silang

10.

Media yang mengandung Vitamin dan asam-asam amino disterilkan dengan cara : dilewatkan
membran filter (sterilisasi menggunakan filter, dengan pori membrane berdiameter 0.2-0.22
µm) Alasan : apabila menggunakan autoklaf maka panas dan tekanan tinggi autoklaf akan
merusak vitamin, enzim dan asam amino yang terkandung dalam media. Penggunaan filter
dengan ukuran pori 0.2-0.22 µm mampu menyaring bakteri dan fungi sehingga media terbebas
dari kontaminasi fungi dan bakteri.

11.

Yang disebut dengan waktu sterilisasi/sterilization time/autoclave time adalah waktu pada saat
autoklaf mencapai suhu 121˚C dan tekanan 1.5 atm, dan dipertahankan selama lebih kurang 1520 menit.

12.

Pada saat menumbuhkan mikroba pada media padat, piring petri harus diinkubasikan terbalik.
Benar / Salah*. Alasan: untuk mencegah kontaminasi yang berasal dari uap air yang menempel

di tutup piring petri yang terbentuk selama proses kondensasi. Dengan membalik posisi piring
petri saat inkubasi, mikroba pada media tidak akan tertetesi oleh embun/air yeng terbentuk
dari proses kondensasi.

13.

Metode uji aktivitas anti mikroba difusi padat dilakukan dengan tujuan :

mengetahui

ada/tidaknya aktivitas antimikroba dari suatu senyawa uji (uji kualitatif).

14.

Kelebihan metode uji aktivitas anti mikroba secara dilusi padat dibanding dilusi cair adalah
dalam 1 petri dapat digunakan untuk pengujian lebih dari 1 mikroba uji
2

15.


Kelebihan metode bioautografi kontak dibanding metode bioatografi overlay adalah lebih
murah karena bioautografi kontak hanya memerlukan 1 lapis Agar (bioatugrafi overlay
memerlukan base Agar dan Top Agar) dan hasilnya dapat langsung diamati tanpa memerlukan
penyemprotan dengan garam tetrazolium MTT.

16.

KHM adalah kadar hambat minimum, kadar terkecil yang menunjukkan penghambatan
pertumbuhan mikroba dan ditentukan dengan cara visual dengan melihat tabung dengan kadar
terkecil yang tampak jernih tanpa pertumbuhan mikroba (dari seri pengenceran sampel uji
pada tabung yang telah dibuat dengan menambahkan mikroba uji dan diinkubasi). Sedangkan
KBM adalah kadar bunuh minimum, kadar terkecil yang menunjukkan aktivitas membunuh
mikroba dan ditentukan dengan cara menggoreskan suspensi/larutan dari tabung terduga KHM
ke atas media padat dan diinkubasi. Hasil berupa tidak adanya pertumbuhan mikroba dari hasil
goresan menunjukkan bahwa kadar terduga KHM merupakan KBM karena tidak satupun
mikroba dapat tumbuh.

17.

Tabel 1. Data tingkat pertumbuhan bakteri dalam penentuan nilai KHM dan KBM sampel

Kadar sampel (µg/ml)

Pengamatan 1
Pengamatan 2
(misalnya)
Kontrol (-)
Keruh
++++
0,06
Keruh
+++
0,12
Keruh
+++
0,25
Jernih
++
0,5
Jernih
+

1,0
Jernih
2,0
Jernih
+ = terdapat koloni hidup
- = tidak terdapat koloni/jernih
Dari tabel di atas, nilai KHM sampel adalah 0,5 sedangkan nilai KBM-nya 1,0

18.

Dalam penentuan nilai angka lempeng total produk jamu tradisional, dilakukan dengan cara
sebagai berikut: sebanyak 1 Gram sampel disuspensikan ke dalam 10 ml ASA, kemudian dibuat
pengenceran sehingga konsentrasi sampel 10 -1-10-3. Masing-masing tingkat pegenceran, diambil
1 ml dan diinokulasikan dalam media kemudian diinkubasi selama 24 jam dan dihitung jumlah
koloni bakteri yang tampak. Hasil penghitungan koloni bakteri terdapat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah koloni bakteri terhitung pada penentuan nilai angka lempeng total
Konsentrasi sampel
10-1
10-2
10-3


Cawan 1
Tidak terhitung
305
10

Cawan 2
Tidak terhitung
300
15

3

Angka Lempeng Total sampel adalah jumlah koloni rata-rata = [(305 + 300)/2] x 10 2 = 30250 
dari pengenceran 102 : Bila pada cawan petri dari kedua tingkat pengenceran yang berurutan
menunjukkan jumlah antara 30 – 300 koloni, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan faktor
pengencer kemudian diambil angka rata-rata. Jika pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi
didapati koloni yang lebih besar dua kali jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya, maka
dipilih tingkat pengenceran terendah


19.

Berdasarkan nilai angka lempeng totalnya, menurut panduan dari Departemen Kesehatan jamu
tersebut (soal no 18) memenuhi / tidak memenuhi syarat* karena Jumlah angka lempeng total
memenuhi aturan Departemen Kesehatan jika kurang dari 10 6

20.

Pada saat melakukan assay aktivitas antimikroba, kontrol apa saja yang harus disertakan dalam
uji? Kontrol media, kontrol pelarut dari sampel, kontrol positif (kontrol antimikroba), kontrol
negatif Alasan: Kontrol media untuk menentukan apakah media yang digunakan
terkontaminasi/tidak. Kontrol pelarut dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas antimikroba
adalah murni karena kemampuan antimikroba sampel dan bukan akibat pengaruh pelarut.
Kontrol antimikroba adalah sebagai patokan/standar senyawa yang secara positif memiliki
kemampuan antimikroba dan kontrol negative (mikroba dalam media pertumbuhan) sebagai
patokan/standar pertumbuhan normal mikroba tanpa adanya pengaruh dari senyawa uji yang
mungkin memiliki aktivitas antimikroba.

21.


Lengkapilah keterangan mengenai perbedaan teknik streak plate (cawan gores), pour plate
(cawan tuang) dan spread plate (cawan sebar) pada tabel berikut ini :

Letak koloni

Streak plate
Dipermukaan media

Pour plate
Diseluruh bagian
media

Spread plate
Di permukaan media

4

Keuntungan

Utk isolasi

Utk menghitung koloni

Kultur tidak terekspos

Koloni terpisah secara

di media padat

media bersuhu lebih

jelas

Memungkinkan

dari 40 derajat C

pertumbuhan dan

(kemungkinan mati

penghitungan koloni

karena panas kecil)

mikroaerofil (perlu
cukup oksigen)

bisa menuangkan
media di muka dan
kemudian menguji
beberapa

Kerugian

Kemungkinan

Mikroba harus tahan

pengenceran.
Mikroba lebih banyak,

kontaminasi saat isolasi

terhadap suhu media

lebih banyak CFU

tinggi

saat pencampuran
memerlukan tabung
berisi media untuk
setiap pengenceran 
banyak kerja,
dibutuhkan banyak
waktu
jika media dan
suspense bakteri tidak
diaduk hingga
homogen,
pertumbuhan mikroba
akan tidak merata,
sehingga cukup sulit
untuk menghitung CFU
secara akurat.

5

22.

Salah satu cara untuk menentukan jumlah sel dalam suatu kultur bakteri adalah dengan
membuat seri pengenceran (serial dilution). Hal ini dikarenakan : jumlah bakteri dalam kultur
asli biasanya akan sangat tinggi dan menyulitkan perhitungan jumlah koloni

23.

Dari suatu seri pengenceran, tabung pertama berisi suspensi bakteri dengan pengenceran 10 -1.
Dari tabung pertama diambil sebanyak 100 ul, dimasukkan kedalam tabung kedua dan
ditambahkan 900 ul air suling. Faktor pengenceran pada tabung kedua adalah sebesar 102
Apabila pengenceran ini dilanjutkan hingga tabung ke lima, maka faktor pengenceran pada
tabung ke lima adalah sebesar 105

24.

Pada skrining primer fungi penghasil antibiotik, media yang digunakan perlu ditambahkan
antibiotik antibakteri : streptomysin/kloramfenikol/eritromisin dll dengan tujuan untuk
menghindari kontaminasi bakteri dan memungkinkan hanya jamur yang tumbuh

25.

Larutan normal salin atau larutan fisiologi adalah larutan yang bersifat isotonik, mempunyai
konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) sehingga tidak ada pergerakan
air dibuat dengan cara melarutkan 9 gram NaCl dalam 1 L aquadest

6