Analisisis Dampak Lingkungan sosial pemban
PENGARUH PENDIRIAN PABRIK COKLAT TERHADAP TINGKAT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT SUKALUYU DESA BOJONGKUNCI KABUPATEN
BANDUNG
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Dampak Lingkungann
(AMDAL) yang diampu oleh Prof.Dr. Ahmad Munandar, M.Pd
oleh :
Pendidikan Biologi A
Audya Nurfadillah Hadayanti 1304116
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Tiada kalimat yang patut diucapkan selain ungkapan rasa syukur kepada
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah tentang “Pengaruh Pendirian Pabrik Coklat Terhadap Tingkat
Pencemaran Lingkungan Dan Kesejahteraan Masyarakat Sukaluyu Desa
Bojongkunci Kabupaten Bandung“.
Penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tulus serta apresiasi penulis sampaikan
kepada berbagai pihak. Diantaranya kepada :
1. Bapak Ahmad Munandar, M.Pd sebagai Dosen AMDAL atas arahan yang
telah diberikan selama ini.
2. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Biologi, atas bekal ilmu yang diberikan
kepada penulis.
3. Teman-teman Biologi A UPI 2013 yang telah berpartisipasi dan
memberikan dorongan dalam penelitian ini.
4. Kedua Orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan doa yang
tulus kepada penulis
Penulis
menyadari
sepenuhnya
bahwa
penelitian
masih
banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Semoga penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan .
Bandung, Mei 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang...........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................
2
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
2
2.1. LINGKUNGAN..........................................................................
2
2.1.1. Pengertian Lingkungan...................................................
2
2.1.2. Manfaat Lingkungan Bagi Hidup .................................
2
2.2. PENGARUH DAN DAMPAK PEMBANGUNAN
TERHADAP LINGKUNGAN..................................................
4
2.2.1. Aspek Sosial......................................................................
5
2.2.2. Aspek Budaya...................................................................
6
2.2.3. Aspek Ekonomi................................................................
7
2.2.4. Aspek Ekologi...................................................................
8
2.2.4.1. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan........
8
2.3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT....................................
9
2.4. USAHA PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN..........................................................................
9
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
11
3.1. Tipe Penelitian ...........................................................................
11
3.2. Alur Penelitian............................................................................
11
3.3. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................
11
3.3.1. Ruang Lingkup Wilayah.................................................
12
3.3.2. Ruang lingkup Materi.....................................................
12
3.4. Sumber Data Penelitian.............................................................
12
3.5. Teknik Pengumpulan Data.......................................................
13
ii
3.6. Teknik Pengolahan Data...........................................................
13
3.6.1.Teknik Analisis Deskriptif................................................
13
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................
14
4.1. Kondisi Fisik dan Informasi Mengenai Awal Berdirinya
Pabrik Seres Coklat..............................................................
14
4.2. Pengaruh Berdiri dan Berjalannya Pabrik Seres Coklat
di Sukaluyu Ditinjau dari Aspek Lingkungan, Sosial
Ekonomi, dan Budaya...........................................................
15
4.2.1. Aspek Lingkungan......................................................
15
4.2.2. Aspek Sosial Ekonomi.................................................
17
4.2.3. Aspek Budaya..............................................................
18
4.3. Respon Masyarakat Sekitar Industri Makanan ( pabrik)
18
Seres Coklat...........................................................................
4.4. Kondisi Pabrik seres Coklat di kampung Sukaluyu
Desa Bojongkunci..................................................................
18
BAB V PENUTUP.........................................................................................
24
5.1. Simpulan.................................................................................
24
5.2. Saran.......................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
Iv
PUSTAKA GAMBAR..................................................................................
V
LAMPIRAN...................................................................................................
vi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan semakin hari semakin pesat mengingat era globalisasi kini
telah menjamah ke segala ranah baik ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Seluruh aspek sosial, budaya dan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pembangunan
pula, begitupun halnya lingkungan. Pembangunan yang terjadi di masyarakat ini
membuat lingkunganpun berubah.
Disatu sisi pembangunan akan tetap
berlangsung dan tidak akan pernah berhenti seiring dengan pertambahan
pendduduk. Manusia akan tetap melakukan pembangunan demi mencapai
kesejahteraan.
Pembangunan merupakan suatu hal yang bisa menjadi perubahan bagi
kesejateraan manusia. Berbagai macam pembangunan baik dibidang pertanian,
pangan maupun industri semakin hari semakin pesat. Pabrik-pabrik berjejalan
hingga merubah kenampakan lahan-lahan hijau. Peristiwa itu dapat diamati
disekitar seperti berbagai macam pabrik- pabrik yang semakin banyak berdiri.
Pabrik bahan pengolahan makanan misalnya
di lingkungan Desa
Bojongkunci yang kini menjadikan masyarakat sebagian besar tidak lagi
berprofesi sebagai petani tetapi juga karyawan dalam industri makanan (pabrik
coklat) didaerahnya menjadi bukti bahwa pembangunan membawa perubahan
besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Disatu sisi kesejahteraan masyarakat Desa Bojongkunci berpeluang menjadi
meningkat seiring dengan pengembangan potensi Sumberdaya Manusia (SDM)
masyarakat setempat namun peningkatan tersebut diringii dengan penurunan
jumlah kawasan lahan hijau serta sumber air bersih di daerah tersebut disebabkan
pembangunan insutri makanan dan pemukiman warga seiring bertambahnya
jumlah penduduk.
Dengan masalah yang dihadapi tesebut, perlu adanya analisis terhadap
pendirian pabrik makanan Coklat di desa Bojongkunci terhadap daerah sekitar
berkaitan sudah sejalan atau tidaknya dengan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
1
Dalam pembangunan sebuah industri baik kecil maupun menengah tentunya
setiap aspek perencanaan pembanguna hendaknya berwawasan lingkungan karena
jika tidak, hal tersebut mungkin akan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan
dan akan micu penurunan kesejahteraan masyarakat mengingat lingkungan
merupakan aspek vital bagi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah pembangunan pabrik makanan (Coklat) terhadap lingkungan
disekitar merubah kenampakan permukaan bumi di kampung Sukaluyu
desa Bojongkunci ?
2. Bagaimana pengaruh pembangunan pabrik terhadap kesejahteraan
masyarakat disekitar dari segi sosial, ekonomi dan budaya?
3. Bagaimana usaha yang baik dalam menjaga industri bahan makanan
Coklat supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta memelihara
lingkungan sekitar Desa Bojongkunci?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah diatas disimpulkan beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan Pabrik Coklat terhadap
lingkungan disekitar desa Bojongkunci terhadap penampakan Alam di di
kawasan tersebut.
2. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan pabrik terhadap kesejahteraan
masyarakat disekitar dari segi sosial, ekonomi dan budaya
3. Untuk mengetahui usaha
yang baik dalam menjaga
industri bahan
makanan Coklat supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta
memeliharan lingkungan sekitar Desa Bojongkunci.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka manfaat-manfaat yang dapat
diperoleh antara lain :
a. Bagi dosen
2
Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki dalam menganalisis dampak lingkungan terhadap
pembangunan.
b. Bagi mahasiswa
1. Sebagai motivasi diri untuk meningkatkan keterampilan menagnalisis dan
mengkaji lingkungan.
2. Melatih kemampuan mahasiswa untuk memahami konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan.
3. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan berpikir mahasiswa dan
menambah wawasan dan pengalaman siswa terhadap lingkungan disekitar.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LINGKUNGAN
2.1.1. Pengertian Lingkungan
Menurut Soemarwoto dalam Igusti Bangun Arjana “ Geografi
Lingkungan ” menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah ruang yang
ditempati makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di
dalamnya.
Sedangkan menurut Munir (2003) menyatakan bahwa lingkungan adalah
sebuah tempat dimana kehidupan dapat berlangsung. Lingkungan tersebut
meliputi lingkungan hidup alami , lingkungan hidup buatan dan lingkungan
sosial.
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu
organisme, faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor )
misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang, angin serta arus-arus laut
(Mulyanto,2007).
Menurut Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan runag dengan semua benda, daya, dan makhluk hidup
termasuk manusi dan perilakunya , yang mempengaruhi alam itu sendiri,
serta kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusiaserta makhluk
hidup lainnya.
2.1.2. Manfaat Lingkungan Bagi Makhluk Hidup
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan
manusia. Tuhan menciptakan lingkungan untuk menopang kehidupan
manussia dan makkhluk hidup lainnya dimuka bumi ini. Sebagai contoh
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan
ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan
kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan
berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang
menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat.
4
Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dan
lingkungan.
Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian
lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar
matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk
keperluan hidupnya.(Siahsan, 2015).
2.2. PENGARUH DAN DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN
Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan dasar yang dipenuhi oleh
ketersediaan Sumber daya dalam lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya
manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal untuk mengolah serta menggali
sumberdaya lingkungan.
Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia akan melakukan pembangunan
guna mengolah dan menggali sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk
kemaslahatan manusia. Pemangunan yang dilakukan meliputi pembangunan di
sektor pertanian, perdagangan, dan perindustrian lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, alam ini
mengalami perubahan yang cukup signifikan dari betuk aslinya akibat aktifitas
manusia dalam pembangunan. Suatu wilayah yang asri dan penuh dengan unsur
biotik dan abiotik alami kini menjadi suatu pemukiman, bangunan, bangunan
semisal pabrik-pabrik dan industri lainnya.
Pembangunan dirasa sangat perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, namun pembangunan juga mendatangkan pengaruh
terhadap berberapa komponen baik fisik, aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun
lingkungan (Helmi ,1996)
2.2.1. Aspek Sosial
Sumber daya yang telah disediakan oleh alam ini tentu akan menjadi
suatu peluang dan potensial jika di olah dan dimanfaatkan dengan optimal
oleh manusia. Pengelolaan lingkungan serta pengolahan sumber daya Alam
yang optimal akan meningkatkan kesejahteraan masyarakan sosial. Dengan
5
peningkatan serta kemajuan teknologi pemanfaatan lingkungan secara
optimal tentu akan berlangsung dengan efektif.
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya
industri telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat
dalam melakukan dan memenuhi aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat
sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk bercocok
tanam, membeli bahan makanan ke pasar, mengkonsumsi bahan makanan
tradisional.Namun setelah adanya revolusi industri terutama di bidang
makanan, kini masyarakat lebih memililih dan beralih untuk mengkonsumsi
hasil proruksi industri makanan dibandingkan makanan tradisional.
(Puspitasari,2013)
Menurut Drs. Sismudjito, M.Si dalam Khairini, 2015 tentang Dampak
Industrialisasi
Terhadap
kehidupan
Sosial
Ekonomi
Masyaraka
mengemukakakn bahwa pembangunan industri Selain mempengaruhi dalam
peningkatan
mata pencaharian masyarakat, pembanguna industri juga
mengasilkan dampak negatif salah satunya misalnya kehadiran para pekerja
pendatang, secara relatif menyebabkan perubahan pola interaksi komunitas.
Interaksi antar anggota komunitas menjadi semakin luas, dan proses
interaksi dalam komunitas akan terpengaruh oleh adanya keragaman latar
belakang sosial budaya dari anggotanya. Pada proses interaksi, jaringan
interaksi anggota komunitas yang meluas menyebabkan intensitas interaksi
antar-anggota berkurang, terutama pada sebagian anggota komunitas, seperti
pendatang yang memiliki sosiabilitas yang rendah. Pada umumnya
penduduk pendatang ini, apakah mereka karyawan industri atau tidak
cenderung membawa nilai budaya dalam kebiasaan masyarakat setempat,
sehingga menimbulkan pandangan-pandangan negatif terhadap pendatang
tersebut, disamping pandangan-pandangan positif yang dalam kehidupan
sehari-hari akan terwujud dalam bentuk kerja sama.
2.2.2. Aspek Budaya
Seiring dengan kemajuan teknologi, budaya pemanfaatan lingkungan
serta pengolahan sumber daya alam semakin meningkat, hal tesebut ditandai
dengan pembangunan berbagai macan industri. Budaya masyarakat yang
6
tadinya hanya mengolah sumber daya alam secara manual sekarang telah
berubah ke arah modern. Tidak hanya dari satu aspek tetapi lebih dari itu.
Pembangunan industri makanan menjadikan masyarakat dan menggeserkan
budaya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan hasil industri.
Memasuki tahun 90-an sampai sekarang jumlah industri terus
berkembang dengan pesat baik skala usaha besar maupun sedang/menengah.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan yakni dari
lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman penduduk. Perubahan
penggunaan lahan secara langsung juga ikut berpengaruh terhadap
perubahan mata pencaharian penduduk. Berkurangnya lahan pertanian dan
pembebasan tanah penduduk oleh industri mengakibatkan terjadinya
pergeseran jenis pekerjaan. Budaya masyarakat yang dulu bermata
pencaharian sebagai petani kini menjadi karyawan-karyawan di perusahaan
industri (Nurkolis,2014).
2.2.3. Aspek Ekonomi
Dari segi Ekonomi, berkembangnya industri di pedesaan memberikan
berbagai alternative peluang pekerjaan yang lebih luas, dimana sebelum
berkembangnya industri peluang kerja sangat terbatas baik jenis pekerjaan
maupun kesempatan kerjanya. Sebelum adanya industri sebagian besar
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi
dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu
bara dan sebagainya. Berkembangnya industri peluang untuk memperoleh
pekerjaan lebih tersedia baik pekerjaan pada bidang industri
Dengan adanya pembanguna di bidang industri salah satunya makanan,
dapat menambah ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang belum
mendapatkan
pekerjaan
(sebelumnya
menjadi
pengangguran).
Pembangunan industri menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat
dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan pemenuhan.
Dampak pembangunan pada aspek sosial ekonomi yang lain adalah
ekonomi rumah tangga yang salah satunya meliputi tingkat pendapatan.
Setelah
berkembangnya
industri
tingkat
pendapatan
meningkat
(Nurkolis,2014)..
7
2.2.4. Aspek Ekologi
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang
berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat namun di sisi lain juga
membawa perubahan yang berdampak negatif, dampak negatif tersebut
yakni salah satunya terjadinya pencemaran terhadap lingkungan sekitar
hasil pembangunan industri tidkalah hanya mencakup produksi barang
ataupun jasa, akan tetapi tentunya dihasilkan limbah. Limbah industri yang
biasa ditemukan diantaranya dapat berupa limbah cair, limbah padat,
maupun limbah gas dan ketiga limbah tersebut jika tidak dikelola dengan
semestinya maka akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Jika gangguan tersebut tetap dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius
maka akan mengarah pada kerusakan lingkungan misalnya seperti polusi
air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara. Dampak negatif
terhadap
pencemaran
lingkungan
tersebut
dapat
membahayakan
kelangsungan hidup semua makhluk (Nurkolis,2014).
2.2.4.1. Macam –Macam Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke udara yang menyebabkan kualitas
udara menjadi menurun dan mal fungi serta mempengaruhi
kesehatan makhluk hidup khususnya manusia. Zat pencemar
udara misalnya CO2, CO, dan SO2.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke udara yang menyebabkan kualitas
air menjadi menurun serta mempengaruhi kesehatan makhluk
hidup. Pencemaran air disebabkan baik oleh limbah cair
misalnya limbah rumah tangga, limbah pertanian, pertambangan
dan limbah industri, maupun padatan seperti sampah.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke tanah yang menyebabkan kualitas
8
tanah menjadi menurun. Zat pencemar tanah dapat berupa
limbah cair, atau padatan seperti sampah (Aryulina,dkk, 2007).
2.3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pembanguna industri yang memepngaruhi ketiga aspek tadi sudah jelas
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Peningkatan lapangan pekerjaan
menjadikan menurunnya tingkat pengangguran yang ada pada masyarakat dan
ketika seluruh masyarakat memiliki pekerjaan, maka tingkat kebutuhan baik itu
sandang pangan papan dalam hal ini ekonomi dapat dipenuhi (adanya peningkatan
perekonomian). Ketika suatu kebutuhan dapat dipenuhi tidak hanya oleh
seseorang tetapi mencakup masyarakat maka dapat dikattakan suatu masyarakat
mengalami peningkatan kesejahteraan. Disamping itu peningkatan perekonomian
menggambarkan secara tidak langsung peningkatan kesejahteraan.
Meskipun menyebabkan dampak positif, peningkatan pembangunan industri
juga diiringi dengan dampak negatif seperti pencemaran yang dihasilkan dari hasil
kegiatan industri tersebut. Tidak hanya itu dengan peningkatan aktivitan
pembangunan industri dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan
lingkunan alam sehingga bardampak pada penurunan daya dukunglingkungan.
Jika daya dukung lingkungan menurun maka, tingkat kebersihan dan
kesehatan lingkungan menurun dan itu berdampak pada kesahatan masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya pembangunan industri yang dapat meminimalisir
dampak negatif yang dapat terjadi. Berbagai usaha pun dialkukan pemerintah
dalam mengambil kebijakan terkait penngelolaan pembangunan industri
(Helmi,1996).
2.4. USAHA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pada dasarnya pembangunan industri tidak dapat dihentikan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat di era
globalisasi . Dampak yang ditimbulkan baik yang positif maupun yang negatif
tentunya tidakdapat kita pungkiri. Meskipun demikian untuk dampak negatif
setidaknya harus diminimalisir. Salah satu langkah dalam meninimalisir dampak
negatif
yakni dengan mengawalu usah pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan hendaknya dilaksanakan
dengan baik
dan sesuai dengan AMDAL
yang diberlakukan dengan
9
mempertimbangkan
lingkungan
sebelum
pembangunan
industri
tersebut
dilaksaakan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) (Mulyanto,2007)
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Peneitian
Penelitian
merupakan
serangkaian
kegiatan
yang bersistem
untuk
mendapatkanjawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diajukan.
Ditinjau dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka tipe penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tipe penelitian
deskriptif.
Penelitian
deskriptif
adalah
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65)
3.2.Alur Penelitian
3.3.Ruang Lingkup Penelitian
3.3.1. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah studi yang akan ditinjau adalah lokasi industri yang
berkembang di daerah Sukaluyu Desa Bojongkunci yakni Industri
makanan seres coklat.Secara geografis, kawasan industri makanan seres
coklat terletak pada kawanan lahan hijau area pertanian yang dujuluki
11
sebagai lahan basah abadi dan berada di tengah pemukiman warga
Sukaluyu.
Lokasi Pabrik Ceres Coklat secara administratif terletak di bagian
Barat Kabupaten Bandung yang dibatasi oleh :
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Katapang
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sangkanhurip
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bojongkunci
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Suamukti
3.3.2. Ruang Lingkup Materi
Secara materi, lingkup pembahasan studi dibatasi oleh beberapa aspek,
antara lain :
a. Identifikasi Kondisi Fisik dan Informasi menegnai awal berdirinya
Industri makanan Seres coklat.
b. Analisis Pengaruh Berdiri dan berjalannya industri makanana (pabrik)
seres coklat di Sukaluyu
ditinjau dari aspek lingkungan, sosial
ekonomi, dan Budaya
c. Analisis terhadap respon masyarakat sekitar industri makanan ( pabrik)
seres coklat
d. Analisis dampak pembangunan industri makanan Pabrik Coklat Ceres
di Kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci terhadap lingkungan.
3.4. Sumber Data Penelitian.
Data adalah keterangan atau bahan dasar yang digunakan untuk menyusun
hipotesis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Ketua RW Sukaluyu Desa BojongKunci Pameungpeuk Bandung
b. Karyawan Industri Makanan (Pabrik) Seres Coklat
c. Warga yang tinggal disekitar pabrik berada.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan :
a.
Observasi lapangan, merupakan proses pengumpulan data secara langsung
ke lapangan untuk data yang bersifat karakteristik dan dampak yang terjadi
dengan melakukan pengamatan secara langsung dan pengambilan
dokumentasi
12
b. Wawancara kepada salah seorang karyawan yang bekerja pada industri
makanan Seres Coklat di Sukaluyu. Wawancara masyarakat yang bertempat
di sekitar daerah industri (pabrik tersebut)
3.6.Teknik Pengolahan Data
3.6.1. Teknik Analisis Deskriptif.
Teknik ini dapat diartikan sebagai usaha mendeskripsikan
berbagai fakta dan mengemukakan gejala yang ada untuk kemudian
pada tahap selanjutnya dapat dilakukan suatu analisis berdasarkan
berbagai penilaian yang telah diidentifikasi sebelumnya(Poerwandari,
1998).
Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan fenomenafenomena yang terjadi di wilayah studi. Penekanan analisis ini ini adalah
pada ketajaman dan kepekaan berpikir dalam menganalisis suatu masalah
/ kecenderungan yang terjadi di lapangan.
\
13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Fisik dan Informasi Mengenai Awal Berdirinya Pabrik Seres Coklat.
Industri makanan Coklat Seres di Kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci
merupakan satu-satunya industri makanan yang cukup besar yang berlokasi di
tengah pemukiman warga kampung Sukaluyu.
dengan tokoh masyarakat yakni
Berdsarkan hasil wawancara
Bapak RW kampung Sukaluyu, beliau
mengemukakan bahwa awal berdirinya pabrik tersebut bukan merupakan
penghasil makanan colkat seres akan tetapi pabrik tersebut itu adalah tempat
minyak curah. Pabrik tersebut mengalami masalah dari segi perizinan dan sempat
ditutup untuk sementara, namun tak lama kemudian dibuka kembali dengan
mengubah aktivitas pabriktersebut yang semula merupakan pabrik minyak curah
menjadi pabrik Coklat Seres yang sampai saat ini berjalan dengan menghasilkan
produk-produk seres yang biasa ditemukan di toko-toko perbelajaan seperti
supermarket dan mini market.
Pabrik tersebut didirikan pada tanah seluas kurang lebih 1,5 hektar lahan yang
awalnya merupakan kawasan lahan hijau. Setelah mendapatkan izin dari
masyarakat setmpat untuk mendirikan pabrik ahirnya pabrik tersebut dibuka
kembali dan berjalan.
Berdirinya pabrik tersebut berdasarkan kesepakatan
masyarakat Kampung tersebut. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 4 Mei 2015
dengan Bapak Hadi sebegai RW tahun ini, disebutkan bahwa
kampung sukaluyu mengizinkan berjalannya pabrik tersebut
masyarakat
dengan syarat.
Syaratnya seluruh pegawai atau karyawan pabrik adalah masyarakat kampung
Sukaluyu bukan dari daerah luar. Dengan syarat tersebut pemilik pabrik bersedia
dan hingga saat ini seluruh karyawan pun merupakan warga asli kampung
Sukaluyu.
14
4.2. Pengaruh Berdiri dan Berjalannya Pabrik Seres Coklat di Sukaluyu ditinjau
dari Aspek Lingkungan, Sosial ekonomi, dan Budaya.
Dengan adanya pabrik Coklat seres tersebut kini merunah semuanya.
Merubah lingkungan, tingkat perekonomian dan budaya masyarakat kampung
Sukaluyu Desa Bojongkunci.
4.2.1. Aspek Lingkungan
Kampung Sukaluyu merupakan salah satu wilayah yang termasuk
bagian dari Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat. Sukaluyu merupakan salah satu wilayah
bagian dari kabupaten bandung yang lingkungannya masih belum
mengalami perubahan besar terhadap pembangunan meskipun saat ini
sudah mulai. Dilihat dari kenampakan alamnya,kawasan sukaluyu ini
sebagian besar terdiri atas pemukiman warga dan lahan pertanian yang
sangat luas. Sawah
menghampar luas berwarna hijau diseluruh sudut
mata. Dengan lahan pertanian yang luas ini wilayah Sukaluyu ini
mendapatkan julukan dari pemerintah sebagai lahan basah abadi.
Meski demikian, saat ini telah berdiri industri makanan yakni Pabrik
coklat seres. Pendirian pabrik tersebut setidaknya telah merubah
kenampakan alam yang dulunya hamparan hijau sawah seperti karpet kini
menjadi bangunan yang cukup besar dan luas. Luas lahan hijau di
sukaluyu kini berkurang sekitar 2 hektar. Berkaitan dengan hal tersebut
pembanguan Pabrik Coklat menjadikan lahan hijau berkurang di kampung
Sukaluyu Desa Bojongkunci
Gambar 1. Pabrik Coklat Seres di Sukaluyu
15
Tidak hanya itu, setelah mewawancarai beberapa warga dan mendapat
informasi ternyata pembangunan pabrik dikawansan tersebut sedikit
mempengaruhi aliran air masyarakat. Jika dianalisis, hal tesebut logis
karena sebuah pabrik tentunya menggunakan mesin yang besar untuk
mensuplai air mengingat keperluan air yang jauh lebih banyak untuk
kebutuhan produksi. Penggunaan mesin jetpump oleh pabrik menjadikan
aliran air tanah yang di mengalir ke pabrik jauh lebih banyak dibandingkan
dengan aliran air yang mengalir ke rumah-rumah warga sehingga aliran air
ke rumah-rumah warga berkurang. Dalam hal ini Bapak RW tidak
menampik hal tersebut bahwa memang dengan berdirnya pabrik tersebut
yang dekat sekali dengan pemukiman warga sekitar menjadikan aliran air
di rumah-rumah berkurang. Hal tersebut merupakan keluhan yang
disampaikan warga saat ini.
Berdasarkan hasil observasi mengenai keadaan lingkungan sawah
yang berada disekitar pabrik nampak
airnya sedikit. Meski demikian
sedikitnya air di sawah yang berada di dekat pabrik tidak sepenuhnya
pengaruh dari aktivitas pabrik yang menggunakan mesin penyedot air yang
besar tetapi banyak sedikitnya air sawah juga dipengaruhi oleh faktor
lainnya seperti musim (kemarau atau penghujan), suhu udara, lamanya
penyinaran matahari yang berpengaruh pada peristiwa penguapan air di
sawah tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut salah pengaruh keberadaan
pabrik coklat yakni mempengaruhi aliran air sawah dan warga sukaluyu
menjadi berkurang.
Gambar 2. Kondisi sawah di sekitar pabrik.
16
4.2.2. Aspek Sosial Ekonomi
Seperti
yang kita ketahui bahwa pembangunan memberikan
perubahan besar terhadap suatu wilayah maupun masyarakat, begitupun
samahalnya dengan adanya pabrik coklat seres di daerah Sukaluyu Desa
Bojongkunci yang kini merubah beberapa aspek seperti segi ekonomi
masyarakat disekitar. Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga dan
bapak RW memang benar jika berdirinya pabrik coklat seres di kampung
tersebut mempengaruhi segi perekonomian masyarakat. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan berkurangnya jumlah pengangguran di Sukaluyu karena
seluruh pegawai atau karyawan pabrik tersebut adalah masyarakat
sukaluyu sendiri.
(a)
(b)
Gambar 3. (a) & (b) Daftar nama karyawan pabrik Coklat yang merupakan warga
Kampung Sukaluyu.
Dengan syarat yang dibuat pada awal berdiri pabri sebagai izin
berjalannya pabrik, kini masyarakat mendapat kesematan untuk bekerja di
tempat tersebut. Memang merupakan suatu dampak yang positf bagi
masyarakat karena warga yang tadinya tidak memiliki pekerjaan menjadi
punya penghasilan dan pekerjaan . Sebagai datanya, informasi yang
didapatkan saat mewawancarai Bapak Engkos yang merupakan salah
seorang warga sekaligus karyawan pabrik Coklat mengemukakan bahwa ia
kini memiliki pekerjaan yang dulunya pengangguran.
17
Gambar 4. Bapak Engkos merupakan karyawan
Pabrik Coklat dan warga Sukaluyu
Tidak hanya itu dengan adanya pabrik tersebut, terdapat pemasukan
bagi kas warga sukaluyu . Kas tersebut biasa diberikan dua bulan sekali
dimana pemasukan tersebut merupakan hasil penjualan barang sisa.
4.2.3. Aspek Budaya
Pembangunan pabrik didaerah tersebut mengebabkan pergeseran
budaya di kampungsukaluyu, kini masyarakat di daerah tersebut. Kini
masyarakat yang dulunya berpekejaan sebagai petani sebagian sudah
beralih menjadi karyawan pabrik tersebut. Meski demikian, masyarakat
sukaluyu tidak melupakan nilai-nilai aturan yang telah ditetapkan.
4.3. Respon Masyarakat Sekitar Industri Makanan ( pabrik) Seres Coklat
Meskipun awal pembangunan pabrik sedikit ketat dengan perizinan kegiatan
produksi, masyarakat merespon dengan baik kehadiran pabrik tersebut karena
sampai saat ini masyarakat tidak merasa terganggu dengan kegiatan pabrik
tersebut. Berdasarkan informasi dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu
ida salah seorang warga Sukaluyu mengemukakan bahwa hingg saat ini beliau
dan keluarnyanya merasa tidak terganggu dengan kehadiran pabrik karena pabrik
tersebut tidak menimbulkan dampak negatif. Bapak RW mengemukakan sejauh
ini warga jarang mengeluh dengan ativitas yang berlangsung di pabrik.
4.4.Kondisi Pabrik seres Coklat di kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci
Jika dilihat dari segi ekologi, pembangunan pabrik memang didirikan di
kawasan lahan hijau, secara ekologi seharusnya tidak demikian karena itu akan
berdampak pada ekosistem sawah disekitarnya. Akibat pendirian pabrik coklat
18
seres tersebut menyebabkan berkurangnya lahan hijau di wilayah kabupaten
Bandung khususnya di sukaluyu desa Bojongkunci.
Gambar 5. Kondisi Lahan Hijau Di daerah
Sukaluyu
Kondisi pabrik secara keseluruhan tidak terlihat menggaggu ekosistem dan
merusak lingkungan. Ketika melakukan observasi dan masuk ke dalam kawasan
pabrik tampak terlihat lingkungannya bersih dari sampah dan cukup tertata
dengan rapi. Tampak halaman bagian depan yang bebas dari sampah dan
Gambar 5. Kondisi Lingkungan halaman depan Pabrik tampak tidak ada
sampah yang berserakan.
Berdasarkan informasi hasil wawancara dengan petuga keaman pabrik, beliau
mengemukakan bahwa staf dan karyawan memang dituntut untuk senantiasan
menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu untuk tetap menjaga keindahan
19
dan berjalannya kegiatan produksi dengan baik
kondisi mesin selalu di cek
dengan teratur.
(a)
(b)
Gambar 6. (a) halamn samping pabrik yang bersih akan sampah
(b) Mesin pendingin yang teratur dirawat.
Pemilik pabrik nampak memperhatikan kondisi lingkungan. Hal tersebut
dapat dilihat saat mengobservasi bagian belakang pabrik terdapat kebun seluas
kurang lebih 2.800m2. Kebun tersebut ditanami sejumlaha macan tumbuhan
diantaranya, pohon mangga, rambutan, jambu bol
dan tumbuhan lainnya.
Keadaan ini menyebabkan suasana dan kondisi pabrik tidak gersang dan tetap asri
bahkan menciptakan lingkungan yang segar dikawanan pabrik.
Gambar 7. Kebun yang terletak dibelakang Pabrik ditanami berbagai macan
tanaman.
20
Pengelolaan alat dengan baik menjadikan kondisi dan lingkungan pabrik
tetap terjaga sehingga pengeluaran atau smapah yang dikeluarkan dari hasil
kegiatan pabrik tidak mencemari lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan salah satu penjaga pabrik mengemukakan bahwa sampah ataupun alat
yang sudah tidak digunakan ataua tempat alat yang sudah tidak digunakan lagi
tidak didiamkan atau dibuang begitu saja misalnya bak tempat mesin pendingin
yang tak digunakan lagi dijadikan kolam ikan.
(a)
(b)
Gambar 8. (a) dan (b) Pemanfaatan Bak Dengan menanan ikan untuk mencegah
jentik-jentik nyamuk.
Kondisi air di dalam bak meskipun terlihat keruh tetapi nampak ikan-ikan
hidup disana dengan baik tanpa terganggu. Ikan ikan sengaja ditanam dikolan
supaya genangan air hasil dari mesin pendingin ini tidak dijadikan sarang nyamuk
untuk bertelur. Secara biologi, jika ikan ikan tersebut di simpan dalam kolan
tersebut, maka ikan itu akan memakan jentik-jentik nyamuk sehingga lingkungan
pun tidak akan jauh dari sumber penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Meskipun demikian masih perlu pengelolaan yang baik terhadap kondisi
lingkungan disekitar pabrik terutama dibagian luar pabrik. Bagian dalam pabrik
sudah cukup dikelola dengan baik dan tidak merusak lingkungan sekitarnya, akan
tetapi tepat dipuntu keluar dari pabrik, nampak selokan selokan kecil sepanjang
pabrik airnya tampak keruh dan beberapa sampah tergeletak dan kurang tertata.
21
Sehingga jika dibiarkan tentu akan berdampak dan mengganggu ekosistem di air
selokan maupun lingkungan sekitar pabrik misalnya bau tidak sedap dan lain
sebagainya. Oleh karena itu perlu pengelolaan serta pemeliharan pabrik dan
lingkungan disekitar pabrik lebih ditingkatkan lagi oleh seluruh staf dan karyawan
pabrik.
(a)
(b)
Gambar 9. (a) dan (b) kondisi lingkungan di bagian luar pabrik.
Industri tentunya berkaitan dengan limbah, begitupun dengan pabrik makanan
ini, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan pabrik tersebut,
beliau mengemukakan bahwa limbah yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan karena limbah hasil produksi masih dapat digunakan ataupun di jual.
Limbah produksi berupa bahan sisa pembuatan coklat yang nantinya akan di jual
dan dimanfaatkan sebagai pakan sapi, plastik dankertas serta dus yang biasanya di
jual ke pedagang rongsokan da hasil penjualannya akan dibagiakan serta
dimasukan ke dalam kas RW Sukaluyu. Menurut warga setempat limbahnya pun
tidak dalam bentuk cairan yang dibuang ke sebuah penampungan limbah atau
dibuang ke sungan, akan tetapi limbah hasil produksi biasnaya bahan yang masih
dalam bentuk jadi seperti coklat misses yang keadaannya hancur dna patah-patah.
22
Gambar 10. Barang hasil Produksi (limbah hasil produksi)
Berdasarkan hasil observasi tersebut, tampak bahwa pendirian serta
berjalannya pabrik di Sukaluyu Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Bandung ini tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap
lingkungan sekitarnya.
23
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatn dan pembahasan di atas, analiasis
dampak lingkungan di Sukaluyu Desa Bojongkunci dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Jika dilihat dari segi ekologi, pembangunan pabrik memang didirikan di
kawasan lahan hijau, secara ekologi seharusnya tidak demikian karena
itu akan berdampak pada ekosistem sawah disekitarnya. Hal tersebut
merupakan
dampak
atau
pengaruh
yang
dapat
menyebabkan
berkurangnya lahan hijau di wilayah kabupaten Bandung khususnya di
sukaluyu desa Bojongkunci yang dijuluki sebagai lahan basah abadi.
2. Pembangunan Pabrik disekitar warga menyebabkan pengaruh yang
sangat besar terhadap
kesejahteraan warga sekitar. Dengan adaya
pabrik tersebut berdampak positf bagi masyarakat karena warga yang
tadinya tidak
pekerjaan.
memiliki pekerjaan menjadi punya penghasilan dan
Sebagai
datanya,
informasi
yang
didapatkan
saat
mewawancarai Bapak Engkos yang merupakan salah seorang warga
sekaligus karyawan pabrik Coklat mengemukakan bahwa beliau kini
memiliki pekerjaan
yang dulunya pengangguran. Tidak hanya itu
dengan adanya pabrik tersebut, terdapat pemasukan bagi kas warga
sukaluyu. Kas tersebut biasa diberikan dua bulan sekali dimana
pemasukan tersebut merupakan hasil penjualan barang sisa. Dengan
berkorangnya pengangguran dan pemberdayaan masyarakan yang tidak
bekerja di wilayah sukaluyu menmbantu dalam meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
3. Dalam menjaga industri bahan bamakan coklat mises ceres supaya tetap
berkembang tanpa mengabaikan serta untuk terjaganya lingkungan
perlu pengelolaan serta pemeliharan pabrik dan lingkungan disekitar
pabrik lebih ditingkatkan lagi oleh seluruh staf dan karyawan pabrik.
24
5.2. Saran
Usaha yang baik dalam menjaga industri bahan makanan coklat
supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta memelihara
lingkungan sekitar desa bojongkunci yakni dengan cara pemeliharaan
dan perawatan mesin serta peningkatan kedisiplinan baik warga
maupun pegawai serta staf pabrik untuk selalu mejaga dan mengelola
kebersihan serta mengelola manajemen limbah yang baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Arulina, Diah, Muslim Choirul,dkk.2007. Biologi Kelas X. ESIS Erlangga :
Jakarta.
Helmi, Syeh.1996. DAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT ( Kasus Desa Xarang Asem Timur
dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab. Bogor ). Institut Pertanian Bogor. :
Bogor. Skrispi.
Mulyanto,H.R.2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Nurkolis,.Noviani. 2014. Dampak Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Serta Lingkungan. Universitas Negeri Malang :
Tidak diterbitkan.pdf.
Puspitasiari,Devi.2013.Dampak Perindustrian Pada Masyarakat Kota Dan Desa.
Malang : Tidak diterbitkan.
Siahsan.2015. Fungsi Lingkungan Hidup. [Online] Tersedia :
http://www.artikellingkunganhidup.com/fungsi-lingkungan-hidup-bagisemua.html [Diakses tanggal 26 Mei 2015]
iv
PUSTAKA GAMBAR
Gambar 1. Pabrik Coklat Seres di Sukaluyu
Gambar 2. Kondisi sawah di sekitar pabrik.
Gambar 3 (a) & (b) daftar nama karyawan pabrik Coklat yang merupakan warga
Kampung Sukaluyu.
Gambar 4. Bapak Engkos merupakan karyawan Pabrik Coklat dan warga
Sukaluyu
Gambar 5. Kondisi Lingkungan halaman depan Pabrik tampak tidak ada sampah
yang berserakan
Gambar 6. (a) halamn samping pabrik yang bersih akan sampah
(b) Mesin pendingin yang teratur dirawat.
Gambar 7. Kebun yang terletak dibelakang Pabrik ditanami berbagai macan
tanaman
Gambar 8. (a) dan (b) Pemanfaatan Bak Dengan menanan ikan untuk mencegah
jentik-jentik nyamuk.
Gambar 9. (a) dan (b) kondisi lingkungan di bagian luar pabrik.
Gambar 10. Barang hasil Produksi (limbah hasil produksi)
v
LAMPIRAN
Pertanyaan Wawancara Dengan Bapak Rw:
1. Menurut sepengetahuan bapak bagaimana awal mula berdirinya pabrik
coklat tersebut pak ?
Jawab :
Awalnya pabrik tersebut merupakan pabrik minyak curah, namun karena
memiliki masalah serta kendala perizinan akhirnya pabrik tersebut ditutup
untuk sementara dan tak lama dibuka kembali denganaktifitas yang berbeda
dan pabrik tersebut menjadi pabrik yang memproduksi makanan seperti mises
coklat seres.
2. Adakah keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik tersebut di
wilayah Sukaluyu secara sosial-ekonomi, dan budaya pak ?
Jawab :
Ada tentu, masyarakat sekarang yang dulunya pengangguran setelah ada pabrik
menjadi pekerja disana. Selain itu kini masyarakat tidak hanya bermata
pencaharian sebagai petani saja tetapi sebagai karyawan pula disana. Tidak
hanya itu berdirinya pabrik disini menyebabkan kas RW selalu ada pemasukan
dari hasil penjualan barang sisa yang terjual sebagai bahan pakan sapi
3. Selama ini, adakah keluhan yang disampaikan warga kepada bapak
berkenaan dengan kegiatan pabrik tersebut?
Jawab :
Hingga saat ini alhamdulillah blm ada keluhan dari masyarakat tentang pabrik
tersebut, paing masalah aliran air di rumah-rumah warga yang sedikit
berkurang karena pabrik menggunakan jet pump sedangkan kita sebagai warga
menggunakan mesin penyedot air biasa. Itu saja tidak ada lagi
4. Adakah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pabrik tersebut?
Jawab:
Ada, tapi limbahnya bersifat padatan dan masih dalam bentuk makanan, tidak
seperti pabrik lain yang limbahnya itu asap ataupun limbah cair yang
bernahaya. Limbah hasil produksi tersebut bentuknya serse yang lembut dan
pecah-pecah, kemudian kertas dan kardus saja.
vi
Dokumentasi saat mewawancarai Bapak RW
Keterangan : sebelah kanan Audya besama bapak RW 10 Sukaluyu :
bapak Hadi (disebelah kiri)
vii
Pertanyaan Wawancara Dengan Karyawan Pabrik (Bapak Engkos):
1. Menurut sepengetahuan bapak bagaimana awal mula berdirinya pabrik
coklat tersebut pak ?
Jawab :
Awalnya pabrik tersebut merupakan pabrik minyak curah, namun karena
memiliki masalah serta kendala perizinan akhirnya pabrik tersebut ditutup
untuk sementara dan tak lama dibuka kembali denganaktifitas yang berbeda
dan pabrik tersebut menjadi pabrik yang memproduksi makanan seperti mises
coklat seres.
2. Menurut bapak adakah keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik
tersebut di wilayah Sukaluyu secara sosial-ekonomi, dan budaya pak ?
Jawab :
Ada tentu, masyarakat sekarang yang dulunya pengangguran setelah ada pabrik
menjadi pekerja disana. Selain itu kini masyarakat tidak hanya bermata
pencaharian sebagai petani saja tetapi sebagai karyawan pula disana. Tidak
hanya itu berdirinya pabrik disini menyebabkan kas RW selalu ada pemasukan
dari hasil penjualan barang sisa yang terjual sebagai bahan pakan sapi
3. Selama ini, adakah keluhan yang bapak rasakan sebagai warga
berkenaan dengan kegiatan pabrik tersebut?
Jawab :
Ya paling masalah air sih de, sekarang jadi kecil. Kan kalau pabrik mesin
airnya pakai jetpum sedangkan kita warga pakai sanyo biasa.
4. Adakah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pabrik tersebut?
Jawab:
Ada, tapi limbahnya bersifat padatan dan masih dalam bentuk makanan, tidak
seperti pabrik lain yang limbahnya itu asap ataupun limbah cair yang
bernahaya. Limbah hasil produksi tersebut bentuknya serse yang lembut dan
pecah-pecah, kemudian kertas dan kardus saja.
viii
Dokumentasi Dengan Bapak Engkos Selaku Karyawan Pabrik Coklat Sukaluyu
(beliau bekerja dibidang mesin gula)
ix
Dokumentasi Hasil Observasi Kondisi Pabrik Dan Lingkungan di Sekitar Pabrik
x
xi
PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT SUKALUYU DESA BOJONGKUNCI KABUPATEN
BANDUNG
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Dampak Lingkungann
(AMDAL) yang diampu oleh Prof.Dr. Ahmad Munandar, M.Pd
oleh :
Pendidikan Biologi A
Audya Nurfadillah Hadayanti 1304116
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Tiada kalimat yang patut diucapkan selain ungkapan rasa syukur kepada
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah tentang “Pengaruh Pendirian Pabrik Coklat Terhadap Tingkat
Pencemaran Lingkungan Dan Kesejahteraan Masyarakat Sukaluyu Desa
Bojongkunci Kabupaten Bandung“.
Penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tulus serta apresiasi penulis sampaikan
kepada berbagai pihak. Diantaranya kepada :
1. Bapak Ahmad Munandar, M.Pd sebagai Dosen AMDAL atas arahan yang
telah diberikan selama ini.
2. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Biologi, atas bekal ilmu yang diberikan
kepada penulis.
3. Teman-teman Biologi A UPI 2013 yang telah berpartisipasi dan
memberikan dorongan dalam penelitian ini.
4. Kedua Orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan doa yang
tulus kepada penulis
Penulis
menyadari
sepenuhnya
bahwa
penelitian
masih
banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Semoga penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan .
Bandung, Mei 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang...........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................
2
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
2
2.1. LINGKUNGAN..........................................................................
2
2.1.1. Pengertian Lingkungan...................................................
2
2.1.2. Manfaat Lingkungan Bagi Hidup .................................
2
2.2. PENGARUH DAN DAMPAK PEMBANGUNAN
TERHADAP LINGKUNGAN..................................................
4
2.2.1. Aspek Sosial......................................................................
5
2.2.2. Aspek Budaya...................................................................
6
2.2.3. Aspek Ekonomi................................................................
7
2.2.4. Aspek Ekologi...................................................................
8
2.2.4.1. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan........
8
2.3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT....................................
9
2.4. USAHA PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN..........................................................................
9
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
11
3.1. Tipe Penelitian ...........................................................................
11
3.2. Alur Penelitian............................................................................
11
3.3. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................
11
3.3.1. Ruang Lingkup Wilayah.................................................
12
3.3.2. Ruang lingkup Materi.....................................................
12
3.4. Sumber Data Penelitian.............................................................
12
3.5. Teknik Pengumpulan Data.......................................................
13
ii
3.6. Teknik Pengolahan Data...........................................................
13
3.6.1.Teknik Analisis Deskriptif................................................
13
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................
14
4.1. Kondisi Fisik dan Informasi Mengenai Awal Berdirinya
Pabrik Seres Coklat..............................................................
14
4.2. Pengaruh Berdiri dan Berjalannya Pabrik Seres Coklat
di Sukaluyu Ditinjau dari Aspek Lingkungan, Sosial
Ekonomi, dan Budaya...........................................................
15
4.2.1. Aspek Lingkungan......................................................
15
4.2.2. Aspek Sosial Ekonomi.................................................
17
4.2.3. Aspek Budaya..............................................................
18
4.3. Respon Masyarakat Sekitar Industri Makanan ( pabrik)
18
Seres Coklat...........................................................................
4.4. Kondisi Pabrik seres Coklat di kampung Sukaluyu
Desa Bojongkunci..................................................................
18
BAB V PENUTUP.........................................................................................
24
5.1. Simpulan.................................................................................
24
5.2. Saran.......................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
Iv
PUSTAKA GAMBAR..................................................................................
V
LAMPIRAN...................................................................................................
vi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan semakin hari semakin pesat mengingat era globalisasi kini
telah menjamah ke segala ranah baik ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Seluruh aspek sosial, budaya dan ekonomi sangat dipengaruhi oleh pembangunan
pula, begitupun halnya lingkungan. Pembangunan yang terjadi di masyarakat ini
membuat lingkunganpun berubah.
Disatu sisi pembangunan akan tetap
berlangsung dan tidak akan pernah berhenti seiring dengan pertambahan
pendduduk. Manusia akan tetap melakukan pembangunan demi mencapai
kesejahteraan.
Pembangunan merupakan suatu hal yang bisa menjadi perubahan bagi
kesejateraan manusia. Berbagai macam pembangunan baik dibidang pertanian,
pangan maupun industri semakin hari semakin pesat. Pabrik-pabrik berjejalan
hingga merubah kenampakan lahan-lahan hijau. Peristiwa itu dapat diamati
disekitar seperti berbagai macam pabrik- pabrik yang semakin banyak berdiri.
Pabrik bahan pengolahan makanan misalnya
di lingkungan Desa
Bojongkunci yang kini menjadikan masyarakat sebagian besar tidak lagi
berprofesi sebagai petani tetapi juga karyawan dalam industri makanan (pabrik
coklat) didaerahnya menjadi bukti bahwa pembangunan membawa perubahan
besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Disatu sisi kesejahteraan masyarakat Desa Bojongkunci berpeluang menjadi
meningkat seiring dengan pengembangan potensi Sumberdaya Manusia (SDM)
masyarakat setempat namun peningkatan tersebut diringii dengan penurunan
jumlah kawasan lahan hijau serta sumber air bersih di daerah tersebut disebabkan
pembangunan insutri makanan dan pemukiman warga seiring bertambahnya
jumlah penduduk.
Dengan masalah yang dihadapi tesebut, perlu adanya analisis terhadap
pendirian pabrik makanan Coklat di desa Bojongkunci terhadap daerah sekitar
berkaitan sudah sejalan atau tidaknya dengan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
1
Dalam pembangunan sebuah industri baik kecil maupun menengah tentunya
setiap aspek perencanaan pembanguna hendaknya berwawasan lingkungan karena
jika tidak, hal tersebut mungkin akan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan
dan akan micu penurunan kesejahteraan masyarakat mengingat lingkungan
merupakan aspek vital bagi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah pembangunan pabrik makanan (Coklat) terhadap lingkungan
disekitar merubah kenampakan permukaan bumi di kampung Sukaluyu
desa Bojongkunci ?
2. Bagaimana pengaruh pembangunan pabrik terhadap kesejahteraan
masyarakat disekitar dari segi sosial, ekonomi dan budaya?
3. Bagaimana usaha yang baik dalam menjaga industri bahan makanan
Coklat supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta memelihara
lingkungan sekitar Desa Bojongkunci?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah diatas disimpulkan beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan Pabrik Coklat terhadap
lingkungan disekitar desa Bojongkunci terhadap penampakan Alam di di
kawasan tersebut.
2. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan pabrik terhadap kesejahteraan
masyarakat disekitar dari segi sosial, ekonomi dan budaya
3. Untuk mengetahui usaha
yang baik dalam menjaga
industri bahan
makanan Coklat supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta
memeliharan lingkungan sekitar Desa Bojongkunci.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka manfaat-manfaat yang dapat
diperoleh antara lain :
a. Bagi dosen
2
Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki dalam menganalisis dampak lingkungan terhadap
pembangunan.
b. Bagi mahasiswa
1. Sebagai motivasi diri untuk meningkatkan keterampilan menagnalisis dan
mengkaji lingkungan.
2. Melatih kemampuan mahasiswa untuk memahami konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan.
3. Sebagai sarana untuk melatih kemampuan berpikir mahasiswa dan
menambah wawasan dan pengalaman siswa terhadap lingkungan disekitar.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LINGKUNGAN
2.1.1. Pengertian Lingkungan
Menurut Soemarwoto dalam Igusti Bangun Arjana “ Geografi
Lingkungan ” menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah ruang yang
ditempati makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup di
dalamnya.
Sedangkan menurut Munir (2003) menyatakan bahwa lingkungan adalah
sebuah tempat dimana kehidupan dapat berlangsung. Lingkungan tersebut
meliputi lingkungan hidup alami , lingkungan hidup buatan dan lingkungan
sosial.
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu
organisme, faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor )
misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang, angin serta arus-arus laut
(Mulyanto,2007).
Menurut Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan runag dengan semua benda, daya, dan makhluk hidup
termasuk manusi dan perilakunya , yang mempengaruhi alam itu sendiri,
serta kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusiaserta makhluk
hidup lainnya.
2.1.2. Manfaat Lingkungan Bagi Makhluk Hidup
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan
manusia. Tuhan menciptakan lingkungan untuk menopang kehidupan
manussia dan makkhluk hidup lainnya dimuka bumi ini. Sebagai contoh
Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan
ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan
kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan
berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang
menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat.
4
Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dan
lingkungan.
Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian
lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar
matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk
keperluan hidupnya.(Siahsan, 2015).
2.2. PENGARUH DAN DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN
Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan dasar yang dipenuhi oleh
ketersediaan Sumber daya dalam lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya
manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal untuk mengolah serta menggali
sumberdaya lingkungan.
Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia akan melakukan pembangunan
guna mengolah dan menggali sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk
kemaslahatan manusia. Pemangunan yang dilakukan meliputi pembangunan di
sektor pertanian, perdagangan, dan perindustrian lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, alam ini
mengalami perubahan yang cukup signifikan dari betuk aslinya akibat aktifitas
manusia dalam pembangunan. Suatu wilayah yang asri dan penuh dengan unsur
biotik dan abiotik alami kini menjadi suatu pemukiman, bangunan, bangunan
semisal pabrik-pabrik dan industri lainnya.
Pembangunan dirasa sangat perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, namun pembangunan juga mendatangkan pengaruh
terhadap berberapa komponen baik fisik, aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun
lingkungan (Helmi ,1996)
2.2.1. Aspek Sosial
Sumber daya yang telah disediakan oleh alam ini tentu akan menjadi
suatu peluang dan potensial jika di olah dan dimanfaatkan dengan optimal
oleh manusia. Pengelolaan lingkungan serta pengolahan sumber daya Alam
yang optimal akan meningkatkan kesejahteraan masyarakan sosial. Dengan
5
peningkatan serta kemajuan teknologi pemanfaatan lingkungan secara
optimal tentu akan berlangsung dengan efektif.
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya
industri telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat
dalam melakukan dan memenuhi aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat
sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk bercocok
tanam, membeli bahan makanan ke pasar, mengkonsumsi bahan makanan
tradisional.Namun setelah adanya revolusi industri terutama di bidang
makanan, kini masyarakat lebih memililih dan beralih untuk mengkonsumsi
hasil proruksi industri makanan dibandingkan makanan tradisional.
(Puspitasari,2013)
Menurut Drs. Sismudjito, M.Si dalam Khairini, 2015 tentang Dampak
Industrialisasi
Terhadap
kehidupan
Sosial
Ekonomi
Masyaraka
mengemukakakn bahwa pembangunan industri Selain mempengaruhi dalam
peningkatan
mata pencaharian masyarakat, pembanguna industri juga
mengasilkan dampak negatif salah satunya misalnya kehadiran para pekerja
pendatang, secara relatif menyebabkan perubahan pola interaksi komunitas.
Interaksi antar anggota komunitas menjadi semakin luas, dan proses
interaksi dalam komunitas akan terpengaruh oleh adanya keragaman latar
belakang sosial budaya dari anggotanya. Pada proses interaksi, jaringan
interaksi anggota komunitas yang meluas menyebabkan intensitas interaksi
antar-anggota berkurang, terutama pada sebagian anggota komunitas, seperti
pendatang yang memiliki sosiabilitas yang rendah. Pada umumnya
penduduk pendatang ini, apakah mereka karyawan industri atau tidak
cenderung membawa nilai budaya dalam kebiasaan masyarakat setempat,
sehingga menimbulkan pandangan-pandangan negatif terhadap pendatang
tersebut, disamping pandangan-pandangan positif yang dalam kehidupan
sehari-hari akan terwujud dalam bentuk kerja sama.
2.2.2. Aspek Budaya
Seiring dengan kemajuan teknologi, budaya pemanfaatan lingkungan
serta pengolahan sumber daya alam semakin meningkat, hal tesebut ditandai
dengan pembangunan berbagai macan industri. Budaya masyarakat yang
6
tadinya hanya mengolah sumber daya alam secara manual sekarang telah
berubah ke arah modern. Tidak hanya dari satu aspek tetapi lebih dari itu.
Pembangunan industri makanan menjadikan masyarakat dan menggeserkan
budaya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan hasil industri.
Memasuki tahun 90-an sampai sekarang jumlah industri terus
berkembang dengan pesat baik skala usaha besar maupun sedang/menengah.
Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan yakni dari
lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman penduduk. Perubahan
penggunaan lahan secara langsung juga ikut berpengaruh terhadap
perubahan mata pencaharian penduduk. Berkurangnya lahan pertanian dan
pembebasan tanah penduduk oleh industri mengakibatkan terjadinya
pergeseran jenis pekerjaan. Budaya masyarakat yang dulu bermata
pencaharian sebagai petani kini menjadi karyawan-karyawan di perusahaan
industri (Nurkolis,2014).
2.2.3. Aspek Ekonomi
Dari segi Ekonomi, berkembangnya industri di pedesaan memberikan
berbagai alternative peluang pekerjaan yang lebih luas, dimana sebelum
berkembangnya industri peluang kerja sangat terbatas baik jenis pekerjaan
maupun kesempatan kerjanya. Sebelum adanya industri sebagian besar
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi
dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu
bara dan sebagainya. Berkembangnya industri peluang untuk memperoleh
pekerjaan lebih tersedia baik pekerjaan pada bidang industri
Dengan adanya pembanguna di bidang industri salah satunya makanan,
dapat menambah ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang belum
mendapatkan
pekerjaan
(sebelumnya
menjadi
pengangguran).
Pembangunan industri menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat
dalam memperbaiki kondisi ekonomi dan pemenuhan.
Dampak pembangunan pada aspek sosial ekonomi yang lain adalah
ekonomi rumah tangga yang salah satunya meliputi tingkat pendapatan.
Setelah
berkembangnya
industri
tingkat
pendapatan
meningkat
(Nurkolis,2014)..
7
2.2.4. Aspek Ekologi
Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan yang
berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat namun di sisi lain juga
membawa perubahan yang berdampak negatif, dampak negatif tersebut
yakni salah satunya terjadinya pencemaran terhadap lingkungan sekitar
hasil pembangunan industri tidkalah hanya mencakup produksi barang
ataupun jasa, akan tetapi tentunya dihasilkan limbah. Limbah industri yang
biasa ditemukan diantaranya dapat berupa limbah cair, limbah padat,
maupun limbah gas dan ketiga limbah tersebut jika tidak dikelola dengan
semestinya maka akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Jika gangguan tersebut tetap dibiarkan dan tidak ditangani dengan serius
maka akan mengarah pada kerusakan lingkungan misalnya seperti polusi
air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara. Dampak negatif
terhadap
pencemaran
lingkungan
tersebut
dapat
membahayakan
kelangsungan hidup semua makhluk (Nurkolis,2014).
2.2.4.1. Macam –Macam Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke udara yang menyebabkan kualitas
udara menjadi menurun dan mal fungi serta mempengaruhi
kesehatan makhluk hidup khususnya manusia. Zat pencemar
udara misalnya CO2, CO, dan SO2.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke udara yang menyebabkan kualitas
air menjadi menurun serta mempengaruhi kesehatan makhluk
hidup. Pencemaran air disebabkan baik oleh limbah cair
misalnya limbah rumah tangga, limbah pertanian, pertambangan
dan limbah industri, maupun padatan seperti sampah.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan suatu kejadian masuknya zat
polutan atau zat pencemar ke tanah yang menyebabkan kualitas
8
tanah menjadi menurun. Zat pencemar tanah dapat berupa
limbah cair, atau padatan seperti sampah (Aryulina,dkk, 2007).
2.3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pembanguna industri yang memepngaruhi ketiga aspek tadi sudah jelas
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Peningkatan lapangan pekerjaan
menjadikan menurunnya tingkat pengangguran yang ada pada masyarakat dan
ketika seluruh masyarakat memiliki pekerjaan, maka tingkat kebutuhan baik itu
sandang pangan papan dalam hal ini ekonomi dapat dipenuhi (adanya peningkatan
perekonomian). Ketika suatu kebutuhan dapat dipenuhi tidak hanya oleh
seseorang tetapi mencakup masyarakat maka dapat dikattakan suatu masyarakat
mengalami peningkatan kesejahteraan. Disamping itu peningkatan perekonomian
menggambarkan secara tidak langsung peningkatan kesejahteraan.
Meskipun menyebabkan dampak positif, peningkatan pembangunan industri
juga diiringi dengan dampak negatif seperti pencemaran yang dihasilkan dari hasil
kegiatan industri tersebut. Tidak hanya itu dengan peningkatan aktivitan
pembangunan industri dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan
lingkunan alam sehingga bardampak pada penurunan daya dukunglingkungan.
Jika daya dukung lingkungan menurun maka, tingkat kebersihan dan
kesehatan lingkungan menurun dan itu berdampak pada kesahatan masyarakat.
Oleh karena itu perlu adanya pembangunan industri yang dapat meminimalisir
dampak negatif yang dapat terjadi. Berbagai usaha pun dialkukan pemerintah
dalam mengambil kebijakan terkait penngelolaan pembangunan industri
(Helmi,1996).
2.4. USAHA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pada dasarnya pembangunan industri tidak dapat dihentikan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat di era
globalisasi . Dampak yang ditimbulkan baik yang positif maupun yang negatif
tentunya tidakdapat kita pungkiri. Meskipun demikian untuk dampak negatif
setidaknya harus diminimalisir. Salah satu langkah dalam meninimalisir dampak
negatif
yakni dengan mengawalu usah pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan hendaknya dilaksanakan
dengan baik
dan sesuai dengan AMDAL
yang diberlakukan dengan
9
mempertimbangkan
lingkungan
sebelum
pembangunan
industri
tersebut
dilaksaakan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) (Mulyanto,2007)
10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Peneitian
Penelitian
merupakan
serangkaian
kegiatan
yang bersistem
untuk
mendapatkanjawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diajukan.
Ditinjau dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka tipe penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tipe penelitian
deskriptif.
Penelitian
deskriptif
adalah
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65)
3.2.Alur Penelitian
3.3.Ruang Lingkup Penelitian
3.3.1. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah studi yang akan ditinjau adalah lokasi industri yang
berkembang di daerah Sukaluyu Desa Bojongkunci yakni Industri
makanan seres coklat.Secara geografis, kawasan industri makanan seres
coklat terletak pada kawanan lahan hijau area pertanian yang dujuluki
11
sebagai lahan basah abadi dan berada di tengah pemukiman warga
Sukaluyu.
Lokasi Pabrik Ceres Coklat secara administratif terletak di bagian
Barat Kabupaten Bandung yang dibatasi oleh :
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Katapang
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sangkanhurip
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bojongkunci
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Suamukti
3.3.2. Ruang Lingkup Materi
Secara materi, lingkup pembahasan studi dibatasi oleh beberapa aspek,
antara lain :
a. Identifikasi Kondisi Fisik dan Informasi menegnai awal berdirinya
Industri makanan Seres coklat.
b. Analisis Pengaruh Berdiri dan berjalannya industri makanana (pabrik)
seres coklat di Sukaluyu
ditinjau dari aspek lingkungan, sosial
ekonomi, dan Budaya
c. Analisis terhadap respon masyarakat sekitar industri makanan ( pabrik)
seres coklat
d. Analisis dampak pembangunan industri makanan Pabrik Coklat Ceres
di Kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci terhadap lingkungan.
3.4. Sumber Data Penelitian.
Data adalah keterangan atau bahan dasar yang digunakan untuk menyusun
hipotesis. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Ketua RW Sukaluyu Desa BojongKunci Pameungpeuk Bandung
b. Karyawan Industri Makanan (Pabrik) Seres Coklat
c. Warga yang tinggal disekitar pabrik berada.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum, pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan :
a.
Observasi lapangan, merupakan proses pengumpulan data secara langsung
ke lapangan untuk data yang bersifat karakteristik dan dampak yang terjadi
dengan melakukan pengamatan secara langsung dan pengambilan
dokumentasi
12
b. Wawancara kepada salah seorang karyawan yang bekerja pada industri
makanan Seres Coklat di Sukaluyu. Wawancara masyarakat yang bertempat
di sekitar daerah industri (pabrik tersebut)
3.6.Teknik Pengolahan Data
3.6.1. Teknik Analisis Deskriptif.
Teknik ini dapat diartikan sebagai usaha mendeskripsikan
berbagai fakta dan mengemukakan gejala yang ada untuk kemudian
pada tahap selanjutnya dapat dilakukan suatu analisis berdasarkan
berbagai penilaian yang telah diidentifikasi sebelumnya(Poerwandari,
1998).
Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan fenomenafenomena yang terjadi di wilayah studi. Penekanan analisis ini ini adalah
pada ketajaman dan kepekaan berpikir dalam menganalisis suatu masalah
/ kecenderungan yang terjadi di lapangan.
\
13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Fisik dan Informasi Mengenai Awal Berdirinya Pabrik Seres Coklat.
Industri makanan Coklat Seres di Kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci
merupakan satu-satunya industri makanan yang cukup besar yang berlokasi di
tengah pemukiman warga kampung Sukaluyu.
dengan tokoh masyarakat yakni
Berdsarkan hasil wawancara
Bapak RW kampung Sukaluyu, beliau
mengemukakan bahwa awal berdirinya pabrik tersebut bukan merupakan
penghasil makanan colkat seres akan tetapi pabrik tersebut itu adalah tempat
minyak curah. Pabrik tersebut mengalami masalah dari segi perizinan dan sempat
ditutup untuk sementara, namun tak lama kemudian dibuka kembali dengan
mengubah aktivitas pabriktersebut yang semula merupakan pabrik minyak curah
menjadi pabrik Coklat Seres yang sampai saat ini berjalan dengan menghasilkan
produk-produk seres yang biasa ditemukan di toko-toko perbelajaan seperti
supermarket dan mini market.
Pabrik tersebut didirikan pada tanah seluas kurang lebih 1,5 hektar lahan yang
awalnya merupakan kawasan lahan hijau. Setelah mendapatkan izin dari
masyarakat setmpat untuk mendirikan pabrik ahirnya pabrik tersebut dibuka
kembali dan berjalan.
Berdirinya pabrik tersebut berdasarkan kesepakatan
masyarakat Kampung tersebut. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 4 Mei 2015
dengan Bapak Hadi sebegai RW tahun ini, disebutkan bahwa
kampung sukaluyu mengizinkan berjalannya pabrik tersebut
masyarakat
dengan syarat.
Syaratnya seluruh pegawai atau karyawan pabrik adalah masyarakat kampung
Sukaluyu bukan dari daerah luar. Dengan syarat tersebut pemilik pabrik bersedia
dan hingga saat ini seluruh karyawan pun merupakan warga asli kampung
Sukaluyu.
14
4.2. Pengaruh Berdiri dan Berjalannya Pabrik Seres Coklat di Sukaluyu ditinjau
dari Aspek Lingkungan, Sosial ekonomi, dan Budaya.
Dengan adanya pabrik Coklat seres tersebut kini merunah semuanya.
Merubah lingkungan, tingkat perekonomian dan budaya masyarakat kampung
Sukaluyu Desa Bojongkunci.
4.2.1. Aspek Lingkungan
Kampung Sukaluyu merupakan salah satu wilayah yang termasuk
bagian dari Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat. Sukaluyu merupakan salah satu wilayah
bagian dari kabupaten bandung yang lingkungannya masih belum
mengalami perubahan besar terhadap pembangunan meskipun saat ini
sudah mulai. Dilihat dari kenampakan alamnya,kawasan sukaluyu ini
sebagian besar terdiri atas pemukiman warga dan lahan pertanian yang
sangat luas. Sawah
menghampar luas berwarna hijau diseluruh sudut
mata. Dengan lahan pertanian yang luas ini wilayah Sukaluyu ini
mendapatkan julukan dari pemerintah sebagai lahan basah abadi.
Meski demikian, saat ini telah berdiri industri makanan yakni Pabrik
coklat seres. Pendirian pabrik tersebut setidaknya telah merubah
kenampakan alam yang dulunya hamparan hijau sawah seperti karpet kini
menjadi bangunan yang cukup besar dan luas. Luas lahan hijau di
sukaluyu kini berkurang sekitar 2 hektar. Berkaitan dengan hal tersebut
pembanguan Pabrik Coklat menjadikan lahan hijau berkurang di kampung
Sukaluyu Desa Bojongkunci
Gambar 1. Pabrik Coklat Seres di Sukaluyu
15
Tidak hanya itu, setelah mewawancarai beberapa warga dan mendapat
informasi ternyata pembangunan pabrik dikawansan tersebut sedikit
mempengaruhi aliran air masyarakat. Jika dianalisis, hal tesebut logis
karena sebuah pabrik tentunya menggunakan mesin yang besar untuk
mensuplai air mengingat keperluan air yang jauh lebih banyak untuk
kebutuhan produksi. Penggunaan mesin jetpump oleh pabrik menjadikan
aliran air tanah yang di mengalir ke pabrik jauh lebih banyak dibandingkan
dengan aliran air yang mengalir ke rumah-rumah warga sehingga aliran air
ke rumah-rumah warga berkurang. Dalam hal ini Bapak RW tidak
menampik hal tersebut bahwa memang dengan berdirnya pabrik tersebut
yang dekat sekali dengan pemukiman warga sekitar menjadikan aliran air
di rumah-rumah berkurang. Hal tersebut merupakan keluhan yang
disampaikan warga saat ini.
Berdasarkan hasil observasi mengenai keadaan lingkungan sawah
yang berada disekitar pabrik nampak
airnya sedikit. Meski demikian
sedikitnya air di sawah yang berada di dekat pabrik tidak sepenuhnya
pengaruh dari aktivitas pabrik yang menggunakan mesin penyedot air yang
besar tetapi banyak sedikitnya air sawah juga dipengaruhi oleh faktor
lainnya seperti musim (kemarau atau penghujan), suhu udara, lamanya
penyinaran matahari yang berpengaruh pada peristiwa penguapan air di
sawah tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut salah pengaruh keberadaan
pabrik coklat yakni mempengaruhi aliran air sawah dan warga sukaluyu
menjadi berkurang.
Gambar 2. Kondisi sawah di sekitar pabrik.
16
4.2.2. Aspek Sosial Ekonomi
Seperti
yang kita ketahui bahwa pembangunan memberikan
perubahan besar terhadap suatu wilayah maupun masyarakat, begitupun
samahalnya dengan adanya pabrik coklat seres di daerah Sukaluyu Desa
Bojongkunci yang kini merubah beberapa aspek seperti segi ekonomi
masyarakat disekitar. Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga dan
bapak RW memang benar jika berdirinya pabrik coklat seres di kampung
tersebut mempengaruhi segi perekonomian masyarakat. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan berkurangnya jumlah pengangguran di Sukaluyu karena
seluruh pegawai atau karyawan pabrik tersebut adalah masyarakat
sukaluyu sendiri.
(a)
(b)
Gambar 3. (a) & (b) Daftar nama karyawan pabrik Coklat yang merupakan warga
Kampung Sukaluyu.
Dengan syarat yang dibuat pada awal berdiri pabri sebagai izin
berjalannya pabrik, kini masyarakat mendapat kesematan untuk bekerja di
tempat tersebut. Memang merupakan suatu dampak yang positf bagi
masyarakat karena warga yang tadinya tidak memiliki pekerjaan menjadi
punya penghasilan dan pekerjaan . Sebagai datanya, informasi yang
didapatkan saat mewawancarai Bapak Engkos yang merupakan salah
seorang warga sekaligus karyawan pabrik Coklat mengemukakan bahwa ia
kini memiliki pekerjaan yang dulunya pengangguran.
17
Gambar 4. Bapak Engkos merupakan karyawan
Pabrik Coklat dan warga Sukaluyu
Tidak hanya itu dengan adanya pabrik tersebut, terdapat pemasukan
bagi kas warga sukaluyu . Kas tersebut biasa diberikan dua bulan sekali
dimana pemasukan tersebut merupakan hasil penjualan barang sisa.
4.2.3. Aspek Budaya
Pembangunan pabrik didaerah tersebut mengebabkan pergeseran
budaya di kampungsukaluyu, kini masyarakat di daerah tersebut. Kini
masyarakat yang dulunya berpekejaan sebagai petani sebagian sudah
beralih menjadi karyawan pabrik tersebut. Meski demikian, masyarakat
sukaluyu tidak melupakan nilai-nilai aturan yang telah ditetapkan.
4.3. Respon Masyarakat Sekitar Industri Makanan ( pabrik) Seres Coklat
Meskipun awal pembangunan pabrik sedikit ketat dengan perizinan kegiatan
produksi, masyarakat merespon dengan baik kehadiran pabrik tersebut karena
sampai saat ini masyarakat tidak merasa terganggu dengan kegiatan pabrik
tersebut. Berdasarkan informasi dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu
ida salah seorang warga Sukaluyu mengemukakan bahwa hingg saat ini beliau
dan keluarnyanya merasa tidak terganggu dengan kehadiran pabrik karena pabrik
tersebut tidak menimbulkan dampak negatif. Bapak RW mengemukakan sejauh
ini warga jarang mengeluh dengan ativitas yang berlangsung di pabrik.
4.4.Kondisi Pabrik seres Coklat di kampung Sukaluyu Desa Bojongkunci
Jika dilihat dari segi ekologi, pembangunan pabrik memang didirikan di
kawasan lahan hijau, secara ekologi seharusnya tidak demikian karena itu akan
berdampak pada ekosistem sawah disekitarnya. Akibat pendirian pabrik coklat
18
seres tersebut menyebabkan berkurangnya lahan hijau di wilayah kabupaten
Bandung khususnya di sukaluyu desa Bojongkunci.
Gambar 5. Kondisi Lahan Hijau Di daerah
Sukaluyu
Kondisi pabrik secara keseluruhan tidak terlihat menggaggu ekosistem dan
merusak lingkungan. Ketika melakukan observasi dan masuk ke dalam kawasan
pabrik tampak terlihat lingkungannya bersih dari sampah dan cukup tertata
dengan rapi. Tampak halaman bagian depan yang bebas dari sampah dan
Gambar 5. Kondisi Lingkungan halaman depan Pabrik tampak tidak ada
sampah yang berserakan.
Berdasarkan informasi hasil wawancara dengan petuga keaman pabrik, beliau
mengemukakan bahwa staf dan karyawan memang dituntut untuk senantiasan
menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu untuk tetap menjaga keindahan
19
dan berjalannya kegiatan produksi dengan baik
kondisi mesin selalu di cek
dengan teratur.
(a)
(b)
Gambar 6. (a) halamn samping pabrik yang bersih akan sampah
(b) Mesin pendingin yang teratur dirawat.
Pemilik pabrik nampak memperhatikan kondisi lingkungan. Hal tersebut
dapat dilihat saat mengobservasi bagian belakang pabrik terdapat kebun seluas
kurang lebih 2.800m2. Kebun tersebut ditanami sejumlaha macan tumbuhan
diantaranya, pohon mangga, rambutan, jambu bol
dan tumbuhan lainnya.
Keadaan ini menyebabkan suasana dan kondisi pabrik tidak gersang dan tetap asri
bahkan menciptakan lingkungan yang segar dikawanan pabrik.
Gambar 7. Kebun yang terletak dibelakang Pabrik ditanami berbagai macan
tanaman.
20
Pengelolaan alat dengan baik menjadikan kondisi dan lingkungan pabrik
tetap terjaga sehingga pengeluaran atau smapah yang dikeluarkan dari hasil
kegiatan pabrik tidak mencemari lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan salah satu penjaga pabrik mengemukakan bahwa sampah ataupun alat
yang sudah tidak digunakan ataua tempat alat yang sudah tidak digunakan lagi
tidak didiamkan atau dibuang begitu saja misalnya bak tempat mesin pendingin
yang tak digunakan lagi dijadikan kolam ikan.
(a)
(b)
Gambar 8. (a) dan (b) Pemanfaatan Bak Dengan menanan ikan untuk mencegah
jentik-jentik nyamuk.
Kondisi air di dalam bak meskipun terlihat keruh tetapi nampak ikan-ikan
hidup disana dengan baik tanpa terganggu. Ikan ikan sengaja ditanam dikolan
supaya genangan air hasil dari mesin pendingin ini tidak dijadikan sarang nyamuk
untuk bertelur. Secara biologi, jika ikan ikan tersebut di simpan dalam kolan
tersebut, maka ikan itu akan memakan jentik-jentik nyamuk sehingga lingkungan
pun tidak akan jauh dari sumber penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Meskipun demikian masih perlu pengelolaan yang baik terhadap kondisi
lingkungan disekitar pabrik terutama dibagian luar pabrik. Bagian dalam pabrik
sudah cukup dikelola dengan baik dan tidak merusak lingkungan sekitarnya, akan
tetapi tepat dipuntu keluar dari pabrik, nampak selokan selokan kecil sepanjang
pabrik airnya tampak keruh dan beberapa sampah tergeletak dan kurang tertata.
21
Sehingga jika dibiarkan tentu akan berdampak dan mengganggu ekosistem di air
selokan maupun lingkungan sekitar pabrik misalnya bau tidak sedap dan lain
sebagainya. Oleh karena itu perlu pengelolaan serta pemeliharan pabrik dan
lingkungan disekitar pabrik lebih ditingkatkan lagi oleh seluruh staf dan karyawan
pabrik.
(a)
(b)
Gambar 9. (a) dan (b) kondisi lingkungan di bagian luar pabrik.
Industri tentunya berkaitan dengan limbah, begitupun dengan pabrik makanan
ini, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan pabrik tersebut,
beliau mengemukakan bahwa limbah yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan karena limbah hasil produksi masih dapat digunakan ataupun di jual.
Limbah produksi berupa bahan sisa pembuatan coklat yang nantinya akan di jual
dan dimanfaatkan sebagai pakan sapi, plastik dankertas serta dus yang biasanya di
jual ke pedagang rongsokan da hasil penjualannya akan dibagiakan serta
dimasukan ke dalam kas RW Sukaluyu. Menurut warga setempat limbahnya pun
tidak dalam bentuk cairan yang dibuang ke sebuah penampungan limbah atau
dibuang ke sungan, akan tetapi limbah hasil produksi biasnaya bahan yang masih
dalam bentuk jadi seperti coklat misses yang keadaannya hancur dna patah-patah.
22
Gambar 10. Barang hasil Produksi (limbah hasil produksi)
Berdasarkan hasil observasi tersebut, tampak bahwa pendirian serta
berjalannya pabrik di Sukaluyu Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Bandung ini tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap
lingkungan sekitarnya.
23
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatn dan pembahasan di atas, analiasis
dampak lingkungan di Sukaluyu Desa Bojongkunci dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Jika dilihat dari segi ekologi, pembangunan pabrik memang didirikan di
kawasan lahan hijau, secara ekologi seharusnya tidak demikian karena
itu akan berdampak pada ekosistem sawah disekitarnya. Hal tersebut
merupakan
dampak
atau
pengaruh
yang
dapat
menyebabkan
berkurangnya lahan hijau di wilayah kabupaten Bandung khususnya di
sukaluyu desa Bojongkunci yang dijuluki sebagai lahan basah abadi.
2. Pembangunan Pabrik disekitar warga menyebabkan pengaruh yang
sangat besar terhadap
kesejahteraan warga sekitar. Dengan adaya
pabrik tersebut berdampak positf bagi masyarakat karena warga yang
tadinya tidak
pekerjaan.
memiliki pekerjaan menjadi punya penghasilan dan
Sebagai
datanya,
informasi
yang
didapatkan
saat
mewawancarai Bapak Engkos yang merupakan salah seorang warga
sekaligus karyawan pabrik Coklat mengemukakan bahwa beliau kini
memiliki pekerjaan
yang dulunya pengangguran. Tidak hanya itu
dengan adanya pabrik tersebut, terdapat pemasukan bagi kas warga
sukaluyu. Kas tersebut biasa diberikan dua bulan sekali dimana
pemasukan tersebut merupakan hasil penjualan barang sisa. Dengan
berkorangnya pengangguran dan pemberdayaan masyarakan yang tidak
bekerja di wilayah sukaluyu menmbantu dalam meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
3. Dalam menjaga industri bahan bamakan coklat mises ceres supaya tetap
berkembang tanpa mengabaikan serta untuk terjaganya lingkungan
perlu pengelolaan serta pemeliharan pabrik dan lingkungan disekitar
pabrik lebih ditingkatkan lagi oleh seluruh staf dan karyawan pabrik.
24
5.2. Saran
Usaha yang baik dalam menjaga industri bahan makanan coklat
supaya tetap berkembang tanpa mengabaikan serta memelihara
lingkungan sekitar desa bojongkunci yakni dengan cara pemeliharaan
dan perawatan mesin serta peningkatan kedisiplinan baik warga
maupun pegawai serta staf pabrik untuk selalu mejaga dan mengelola
kebersihan serta mengelola manajemen limbah yang baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Arulina, Diah, Muslim Choirul,dkk.2007. Biologi Kelas X. ESIS Erlangga :
Jakarta.
Helmi, Syeh.1996. DAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT ( Kasus Desa Xarang Asem Timur
dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab. Bogor ). Institut Pertanian Bogor. :
Bogor. Skrispi.
Mulyanto,H.R.2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Nurkolis,.Noviani. 2014. Dampak Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat Serta Lingkungan. Universitas Negeri Malang :
Tidak diterbitkan.pdf.
Puspitasiari,Devi.2013.Dampak Perindustrian Pada Masyarakat Kota Dan Desa.
Malang : Tidak diterbitkan.
Siahsan.2015. Fungsi Lingkungan Hidup. [Online] Tersedia :
http://www.artikellingkunganhidup.com/fungsi-lingkungan-hidup-bagisemua.html [Diakses tanggal 26 Mei 2015]
iv
PUSTAKA GAMBAR
Gambar 1. Pabrik Coklat Seres di Sukaluyu
Gambar 2. Kondisi sawah di sekitar pabrik.
Gambar 3 (a) & (b) daftar nama karyawan pabrik Coklat yang merupakan warga
Kampung Sukaluyu.
Gambar 4. Bapak Engkos merupakan karyawan Pabrik Coklat dan warga
Sukaluyu
Gambar 5. Kondisi Lingkungan halaman depan Pabrik tampak tidak ada sampah
yang berserakan
Gambar 6. (a) halamn samping pabrik yang bersih akan sampah
(b) Mesin pendingin yang teratur dirawat.
Gambar 7. Kebun yang terletak dibelakang Pabrik ditanami berbagai macan
tanaman
Gambar 8. (a) dan (b) Pemanfaatan Bak Dengan menanan ikan untuk mencegah
jentik-jentik nyamuk.
Gambar 9. (a) dan (b) kondisi lingkungan di bagian luar pabrik.
Gambar 10. Barang hasil Produksi (limbah hasil produksi)
v
LAMPIRAN
Pertanyaan Wawancara Dengan Bapak Rw:
1. Menurut sepengetahuan bapak bagaimana awal mula berdirinya pabrik
coklat tersebut pak ?
Jawab :
Awalnya pabrik tersebut merupakan pabrik minyak curah, namun karena
memiliki masalah serta kendala perizinan akhirnya pabrik tersebut ditutup
untuk sementara dan tak lama dibuka kembali denganaktifitas yang berbeda
dan pabrik tersebut menjadi pabrik yang memproduksi makanan seperti mises
coklat seres.
2. Adakah keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik tersebut di
wilayah Sukaluyu secara sosial-ekonomi, dan budaya pak ?
Jawab :
Ada tentu, masyarakat sekarang yang dulunya pengangguran setelah ada pabrik
menjadi pekerja disana. Selain itu kini masyarakat tidak hanya bermata
pencaharian sebagai petani saja tetapi sebagai karyawan pula disana. Tidak
hanya itu berdirinya pabrik disini menyebabkan kas RW selalu ada pemasukan
dari hasil penjualan barang sisa yang terjual sebagai bahan pakan sapi
3. Selama ini, adakah keluhan yang disampaikan warga kepada bapak
berkenaan dengan kegiatan pabrik tersebut?
Jawab :
Hingga saat ini alhamdulillah blm ada keluhan dari masyarakat tentang pabrik
tersebut, paing masalah aliran air di rumah-rumah warga yang sedikit
berkurang karena pabrik menggunakan jet pump sedangkan kita sebagai warga
menggunakan mesin penyedot air biasa. Itu saja tidak ada lagi
4. Adakah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pabrik tersebut?
Jawab:
Ada, tapi limbahnya bersifat padatan dan masih dalam bentuk makanan, tidak
seperti pabrik lain yang limbahnya itu asap ataupun limbah cair yang
bernahaya. Limbah hasil produksi tersebut bentuknya serse yang lembut dan
pecah-pecah, kemudian kertas dan kardus saja.
vi
Dokumentasi saat mewawancarai Bapak RW
Keterangan : sebelah kanan Audya besama bapak RW 10 Sukaluyu :
bapak Hadi (disebelah kiri)
vii
Pertanyaan Wawancara Dengan Karyawan Pabrik (Bapak Engkos):
1. Menurut sepengetahuan bapak bagaimana awal mula berdirinya pabrik
coklat tersebut pak ?
Jawab :
Awalnya pabrik tersebut merupakan pabrik minyak curah, namun karena
memiliki masalah serta kendala perizinan akhirnya pabrik tersebut ditutup
untuk sementara dan tak lama dibuka kembali denganaktifitas yang berbeda
dan pabrik tersebut menjadi pabrik yang memproduksi makanan seperti mises
coklat seres.
2. Menurut bapak adakah keuntungan yang diperoleh dari pendirian pabrik
tersebut di wilayah Sukaluyu secara sosial-ekonomi, dan budaya pak ?
Jawab :
Ada tentu, masyarakat sekarang yang dulunya pengangguran setelah ada pabrik
menjadi pekerja disana. Selain itu kini masyarakat tidak hanya bermata
pencaharian sebagai petani saja tetapi sebagai karyawan pula disana. Tidak
hanya itu berdirinya pabrik disini menyebabkan kas RW selalu ada pemasukan
dari hasil penjualan barang sisa yang terjual sebagai bahan pakan sapi
3. Selama ini, adakah keluhan yang bapak rasakan sebagai warga
berkenaan dengan kegiatan pabrik tersebut?
Jawab :
Ya paling masalah air sih de, sekarang jadi kecil. Kan kalau pabrik mesin
airnya pakai jetpum sedangkan kita warga pakai sanyo biasa.
4. Adakah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pabrik tersebut?
Jawab:
Ada, tapi limbahnya bersifat padatan dan masih dalam bentuk makanan, tidak
seperti pabrik lain yang limbahnya itu asap ataupun limbah cair yang
bernahaya. Limbah hasil produksi tersebut bentuknya serse yang lembut dan
pecah-pecah, kemudian kertas dan kardus saja.
viii
Dokumentasi Dengan Bapak Engkos Selaku Karyawan Pabrik Coklat Sukaluyu
(beliau bekerja dibidang mesin gula)
ix
Dokumentasi Hasil Observasi Kondisi Pabrik Dan Lingkungan di Sekitar Pabrik
x
xi