LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN PENGENALA. docx

LAPORAN PRAKTIKUM
PERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh:
Aditya Prabaningrum
NIM A1H011001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha pertanian umumnya memiliki peralatan pertanian yang diperlukan

untuk menunjang proses pertanian. Peralatan tersebut dalam pengoperasiannya
seringkali mengalami kerusakan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan peralatan
yang dibutuhkan untuk memperbaikinya ataupun melakukan servis agar peralatan
dapat beroperasi dengan baik. Peralatan perbengkelan standar dapat digunakan
untuk mengatasi kerusakan-kerusakan yang sifatnya sederhana. Beberapa
peralatan yang biasa ada di suatu bengkel antara lain : tang, palu, obeng, kunci,
pahat, penitik, kikir, gergaji, canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad, dan alat
pencabut sekrup, paku rivet, riveter, stok, tap.

B. Tujuan
1. Mengetahui peralatan bengkel sederhana
2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana
3. Mengetahui cara kerja peralatan bengkel sederhana

I.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat

pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian
merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan
perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat
dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel
tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus
memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja (Anonim, 2011).
Kondisi bengkel yang diharapkan yaitu suasana nyaman, bersih, tertib
dan indah, kondisi peralatan yang baik dan siap pakai, peralatan tersusun sesuai
tempatnya, cukup penerangan dan ventilasi, bangunan ruang praktis/bengkel
terpelihara baik, tidak bocor, semua pintu dan jendela aman, halaman dan taman
terpelihara baik, instalasi listrik yang memadai dan aman, sistem sirkulasi
peralatan aman dan lancar. Instalasi air terjamin, lancar, bersih dan sehat, tersedia
alat pemadam kebakaran (Daryanto, 2007).
Secara umum fungsi bengkel adalah melayani keperluan teknis dari para
pelanggannya. Ini berarti bahwa perbaikan kendaraan adalah tugas sebuah
bengkel dan hanya berlangsung jika pelanggan menemui kesulitan dengan
kendaraannya. Untuk itu sistem dan administrasi bengkel diarahkan kepada
organisasi dan fasilitas yang dapat memperlancar pekerjaan-pekerjaan teknis
dibengkel secara internal. (Anonim , 2011).
Pada masa kini bengkel dituntut untuk mempunyai pola pikir dan konsep

operasional yang berbeda. Bengkel yang kumuh dan kotor akan sedikit didatangi
pelanggan bahkan mungkin tidak ada pelanggan yang datang. Fasilitas yang sangat
terbatas membuat bengkel tersebut tidak credible dan pelanggan enggan datang
kepadanya. Fasilitas yang dimaksud tidak sekedar fasilitas teknis bagi bengkel tapi
juga fasilitas yang harus tersedia bagi pelanggannya. Mau tidak mau selama
kendaraan dikerjakan pelanggan akan menunggu dan tentu tidak ingin kehilangan
waktu.

Sumber-sumber penjualan yang dapat dilakukan oleh sebuah bengkel
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penjualan jasa perawatan dan perbaikan ( Maintenance and Repair )
2. Penjualan suku cadang ( Spare parts )
3. Penjualan suku cadang tambahan ( Optional parts )
4. Penjualan barang hiasan ( accessories )
5. Penjualan minyak pelumas dan minyak hidrolik

Peralatan bengkel yang umum dipergunakan dan hendaknya dimiliki
oleh bengkel diantaranya: obeng, palu, tang kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji,
canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad, dan alat pencabut skrup (Morgan.
dkk, 1987).


III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan
1. Obeng
2. Palu
3. Tang
4. Kunci
5. Pahat
6. Penitik
7. Kikir
8. Gergaji
9. Canggam
10. Klem

B. Prosedur Kerja
1. Mengidentifikasi peralatan perbengkelan.
2. Menggambar peralatan perbengkelan.
3. Menjelaskan cara kerja dan fungsi peralatan perbengkelan


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Bengkel adalah ruang atau tempat yang digunakan untuk melakukan perawatan,
pemeliharaan, perbaikan, pembuatan maupun perakitan alat-alat dan mesin.

2. Peralatan bengkel yang sering digunakan adalah: obeng, palu, tang, kunci,
pahat, penitik, kikir, gergaji, canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad, dan
alat pencabut sekrup, paku rivet, riveter, stok, tap.
3. Palu berfungsi untuk member tekanan terhadap paku.
4.

Kunci inggris berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan mur.

5. Tang berfungsi untuk menjepit benda yang kecil.
6. Obeng kembang berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan baut.
7. Penitik berfungsi untuk menandai material sebelum pengeboran.
8. Kunci pas berfungsi untuk melepaskan, mengencangkan, dan mengendorkan
baut.

9. Kikir berfungsi untuk menghaluskan atau meratakan material yang belum
raya setelah dipotong
10. Kunci L mengencangkan atau mengendorkan baut ulir dalam
11. Tanggem berfungsi untuk menjepit benda yang besar dan menjepit benda saat
pemotongan
12. Gergaji berfungsi untuk memotong bahan atau material

B. Saran
Penggunaan ruang maupun peralatan perbengkelan untuk praktikum
sebaiknya lebih diperhatikan dan lebih disesuaikan dengan jumlah praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,

2011.
Pengertian
bengkel.com.

Perbengkelan.


http://www.pengertian-alat

Anonim, 2011. Berbagai Peralatan Bengkel. http://www.mesin-bor.com.
Daryanto.1988.Alat Perkakas Bengkel. PT Bina Aksara : Jakarta.
G. Takeshi Sato, dan N. Sugiarto H., 1996. Menggambar Mesin Menurut Standar
ISO. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.
Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool Operations.
McGraw Hill International Editions.
Morgan, K. dan Setiawan, B.I. 1987. Teknologi Perbengkelan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. Binacipta : Bandung.