Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Fasilitas Wisata Hutan Kota Mayasih Di Kabupaten Kuningan Berbasis Android

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
1

Perancangan Sistem Informasi Pemetaan Fasilitas Wisata Hutan Kota
Mayasih Di Kabupaten Kuningan Berbasis Android
Siti Nurmiati 1*1, Novia Febryna 22
Institut Sains dan Teknologi Nasional; Jl. Moh. Kahfi II, Bhumi Srengseng Indah, Jagakarsa,
Jakarta Selatan, telp 021-7270090, fax 021-7866955
e-mail: *1snurmiati@gmail.com, 2febrynanovia@gmail.com

1,2

Abstrak
Tujuan perancangan sistem informasi pemetaan fasilitas wisata Hutan Kota Mayasih
berbasis Android, salah satunya untuk mempromosikan wisata Hutan Kota Mayasih yang
berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, hutan
kota ini sering dijadikan tempat penelitian tanaman atau bebatuan oleh pelajar maupun
mahasiswa. Tempat wisata Hutan Kota Mayasih ini masih tergolong baru sehingga tidak
banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan tempat tersebut. Untuk mencari lokasi
hutan kota inipun cukup sulit, dikarenakan kurangnya informasi petunjuk jalan untuk
menuju lokasi dan memiliki banyak jalur untuk menuju ke setiap fasilitasnya, serta tidak

tersedianya papan petunjuk arah, oleh karenanya dibutuhkan sistem informasi berbasis
Android Mobile Application seiring dengan perkembangan teknologi dan smartphone yang
dapat membantu pengunjung untuk mencari informasi dan letak fasilitas hutan Wisata Kota
Mayasih secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan koneksi internet dan Global
Positiong System (GPS). Metodologi penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
melalui observasi obyek wisata Hutan Kota Mayasih, penyebaran kuesioner dan wawancara
serta studi pustaka dengan mengumpulkan data dari buku, browsing di internet, brosur.
Metode pengembangan aplikasi menggunakan Metode Extreme Programming, aplikasi yang
digunakan menggunakan Android Studio dan menggunakan database MySQL. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan layak untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat se Nusantara.
Kata kunci: Global Positiong System, Android Studio, Hutan Kota Mayasih, Kabupaten
Kuningan Jawa Barat
Abstract
The purpose of the design of information systems mapping facilities forest tourism
city of Android-based Mayasih, one of which is to promote forest tourism Mayasih City which
is located in Kuningan, West Java. In addition to functioning as a place of tourism, forest city
is often used as a place of research plants or rocks by students as well as students. Forest
City attractions Mayasih this still belongs to the new so not many travelers who know the
existence of the place. To find the location of forest city and this is quite difficult, due to the

lack of information directions to the location and has many lanes to any amenities, as well as
the unavailability of Board directions, therefore required information system based Android
Mobile Application along with the development of technology and Smartphones that can help
your visitors to find the information and layout of the facilities of the forest city tours
Mayasih effectively and efficiently by leveraging internet connections and Global Positiong

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
2
System ( GPS ). Methodology of research done by collecting data through observation of
forest tourism of the city of Mayasih, the dissemination of a questionnaire and interviews as
well as the study of literature by collecting data from books, browsing the internet,
brochures. Using the method of application development method Extreme Programming,
applications used to use Android Studio and uses the MySQL database. The results of this
research are expected to be used and exploited by society deserves to be se Nusantara.
Keywords: Global Positiong System, Android Studio, Mayasih Forest City, East Java


1. PENDAHULUAN
Hutan Kota Mayasih merupakan salah satu tempat wisata di Kuningan, Jawa Barat
yang bertema bebatuan, tempat ini dulunya disebut Situs Hiyang. Terletak di Jalan Lumbu,
Cigugur, Kuningan, Jawa Barat tepatnya di belakang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cigugur.
Wisata Hutan Kota Mayasih diresmikan pada 26 September 2014, dulunya tempat ini adalah
lokasi penambangan batu. Dengan tanah seluas ± 3 hektare, kawasan ini dihiasi banyak
bongkahan batu besar berdiri kokoh dengan aneka bentuk yang cukup menarik, selain itu
juga dihiasi dengan adanya tebing-tebing batu. Bongkahan dan tebing batu terbentuk dari
sisa aktivitas penambangan batu dan pasir, kemudian melalui proses penataan sebagian
kawasan hutan kota, areal ini dihijaukan dengan ditanami berbagai jenis tanaman[1].
Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi ini menjadi salah satu pilihan untuk tema
landscape dari hunting photography, banyak pengunjung yang memilih tempat ini untuk
melepas penat, selain itu hutan kota ini juga sering dijadikan tempat untuk penelitian
tanaman karena terdapat banyak jenis tanaman yang dilestarikan. Untuk menuju tempat
wisata ini, tidak banyak petunjuk jalan yang menjelaskan tentang lokasi hutan kota ini,
sehingga jarang sekali orang/wisatawan yang mengetahui letak pasti wisata Hutan Kota
Mayasih ini, selain itu tempat wisata ini juga masih tergolong baru[1].
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Potensi SMA/SMK Berbasis Web (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)[2]
penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Potensi

SMA/SMK Berbasis Web di kabupaten Kebumen yang dapat memberikan informasi tentang
SMA/SMK. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem informasi ini layak dan dapat
dipergunakan dan diharapkan pengguna dapat mengakses melalui media internet, sehingga
pendistribusian informasi dapat meluas hingga seluruh Nusantara. Dalam skripsi yang
berjudul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Klinik Bersalin di Kabupaten Bantul[3], hasil
sistem ini dapat memberikan gambaran mengenai peta persebaran fasilitas kesehatan
meliputi rumah sakit, puskesmas dan balai pengobatan rumah bersalin yang menyediakan
layanan persalinan di Kabupaten Bantul. Aplikasi yang telah dibuat oleh Laboratorium
Komputer Informatika (LABKOMIF) Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung yaitu aplikasi
Wisata Kuningan, dan aplikasi OST Kuningan West Java[4] yang dibuat oleh Sekolah
Menengah Kejuaraan Negeri 2 Kuningan[5]. Aplikasi tersebut hanya berisi informasi umum
dan letak lokasi semua objek wisata di Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu diperlukan

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
3
aplikasi yang membahas secara khusus tentang wisata Hutan Kota Mayasih, diantaranya

membahas letak fasilitas seperti pendopo, loket, toilet, musholla, gazebo, dan lain
sebagainya, sehingga dapat membantu pengunjung yang ingin berkunjung atau yang ingin
mengetahui tentang informasi lokasi wisata Hutan Kota Mayasih. Selama ini penyampaian
informasi tersebut hanya sebatas dari mading informasi yang terletak dekat pendopo dan
denah petunjuk yang berada di dekat pintu masuk wisata Hutan Kota Mayasih.
Teknologi mobile yang digunakan yaitu fitur Location Based Service (LBS), yang
merupakan suatu layanan yang bereaksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga
mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang
telah diketahui tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibutuhkan aplikasi
Pemetaan Fasilitas Wisata Hutan Kota Mayasih.
Dalam perancangan sistem informasi ini dibutuhkan rumusan dari permasalahan
yang ada, yaitu dengan menerapkan Algoritma Dijkstra pada aplikasi MAPS Mobile
Application dan mengimplementasikan aplikasi Wisata Mayasih berbasis Android.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu sistem operasi Android
digunakan salah satunya dikarenakan menyesuaikan dengan trend perkembangan teknologi
saat ini, dan hampir dipastikan / minimal masyarakat menggunakan sistem operasi
smartphone berbasis android, Bahasa pemograman yang digunakan Java, PHP dan MySQL,
peng-updatean konten dilakukan oleh Admin, sedangkan user sebagai pengguna aplikasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem untuk menyampaikan informasi,
letak fasilitas Hutan Kota Mayasih dan merancang sistem aplikasi navigasi untuk mengetahui

rute ke lokasi dengan menggunakan algoritma Dijkstra dan denah fasilitas wisata Hutan
Kota Mayasih melalui sistem tracking.
Manfaat dari penelitian ini
adalah membantu wisatawan mencari dan
mendapatkan informasi mengenai wisata Hutan Kota Mayasih, membantu wisatawan
mengetahui rute terpendek menuju wisata Hutan Kota Mayasih dan lokasi fasilitas yang ada
pada hutan kota ini, sehingga mengurangi kemungkinan salah jalan atau salah tempat.

2. METODE PENELITIAN
Mobile application merupakan jenis perangkat lunak aplikasi yang dirancang untuk
berjalan dan melakukan tugas-tugas tertentu pada perangkat mobile, seperti smartphone,
handphone dan PDA. Mobile application tidak hanya mempu melakukan proses layanan
dasar seperti layanan telpon maupun layanan pesan, tetapi sudah mampu untuk melakukan
tugas-tugas yang rumit seperti melakukan pencarian posisi pengguna, menampilkan dan
memproses informasi dalam peta digital.[6] Layanan berbasis lokasi atau biasa disebut LBS
adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan menggunakan
mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device
tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada
pada pertemuan tiga teknologi, yaitu Geographic Information System, Internet Service dan
Mobile Device. [7]


Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
4
LBS merupakan suatu layanan yang bereaksi aktif terhadap perubahan entitas posisi
sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak
objek yang telah diketahui tersebut. Penentuan posisi sebuah peralatan komunikasi
bergerak ditentukan berdasarkan posisi relatif peralatan tersebut terhadap lokasi Base
Transceiver Station (BTS).[7] Adapun arsitektur LBS dapat dilihat pada gambar 1.
UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode
permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi
UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan
dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar
dalam penulisan blue print software.[6]
GPS adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat
menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat
di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.Sedangkan alat untuk menerima

sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker
atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak
posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.[8]
Google Maps adalah jasa peta gratis dan online disediakan oleh google. Pada situs
tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah di muka bumi.
Layanan ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna,
mengubah tingkat zoom, serta mengubah tampilan peta. Google maps juga menawarkan
peta yang dapat diseret dan gambar setelit untuk seluruh dunia, serta menawarkan rute
perjalanan.[9] Adapun maps hutan kota Mayasih dapat dilihat pada gambar 2.
Google Maps Application Programming Interface (API) V2 merupakan suatu fitur
aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin
mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data
point milik sendiri.[9] Dengan menggunakan Google MapsAPI, Google Maps dapat di-embed
pada website eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu,
diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh google
untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenali. API key dapat
diperoleh dengan memasukkan kode SHA1 yang ada pada laptop.[9] Contohnya adalah kode
SHA1 untuk mendapatkan API key untuk aplikasi Wisata Mayasih SHA1= F8 : A3 : E5 : 38 : F5
: 92 : 11 : 5B : 76 : 29 : 31 : BB : 69 : 98 : 49 : E1 : 09 : FD : 1B : 39.
Denah adalah suatu gambaran mengenai letak tempat. Dengan denah akan

mempermudah kita untuk menemukan berbagai macam tempat-tempat tertentu, tanpa
harus bertanya pada orang lain. Kita juga dapat memanfaatkan kemampuan membaca
denah untuk membantu orang lain jika ada yang bertanya[10]. Adapun Denah fasilitas Hutan
Kota Mayasih dapat dilihat pada gambar 3.
Marker adalah nama lokasi yang ditandai dengan simbol, sedangkan infowindow
adalah berisi informasi nama tempat dan alamat yang diberi tanda atau simbol
marker.[11]Adapun bentuk marker dapat dilihat pada gambar 4.

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
5
2.1Algoritma DIJKSTRA
Algoritma untuk pembuatan aplikasi Wisata Mayasih menggunakan Algoritma
Dijkstra, algoritma ini sering digambarkan sebagai algoritma greedy (tamak). Djikstra
merupakan salah satu varian bentuk algoritma popular dalam pemecahan persoalan terkait
masalah optimasi pencarian lintasan terpendek sebuah lintasan yang mempunyai panjang
minimum dari verteks a ke z dalam graph berbobot, bobot tersebut adalah bilangan positif

jadi tidak dapat dilalui oleh node negatif. Namun jika terjadi demikian, maka penyelesaian
yang diberikan adalah infiniti (tak hingga). Pada algoritma Dijkstra, node digunakan karena
algoritma Dijkstra menggunakan graph berarah untuk penentuan rute lintasan terpendek.
Flowchart Algoritma Djikstra, terlihat pada gambar 5.
Algoritma ini bertujuan untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot
terkecil dari satu titik ke titik lainnya. Misalnya titik mengambarkan gedung dan garis
menggambarkan jalan, maka algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua
kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik, seperti terlihat pada gambar 7.
Pertama-tama tentukan titik mana yang akan menjadikan node awal, lalu beri bobot
jarak pada node pertama ke node terdekat satu persatu, Dijkstra akan melakukan
pengembangan pencarian dari satu titik ke titik lain dan ke titik selanjutnya tahap demi
tahap.[12]
Dalam kasus ini, algoritma dijkstra digunakan untuk menentukan jarak terdekat
menuju Wisata Mayasih. Untuk menuju Wisata Mayasih dapat melalui 3 jalur, yaitu melalui
Palimanan, melalui Pamanukan atau melalui Bandung, seperti terlihat pada gambar 8, gambar
9, gambar 10.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi
ini, sebagai berikut :
a. Observasi/ Pengamatan

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau peristiwa
yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung, contohnya adalah mencari dan
mencatat data lokasi fasilitas yang ada di wisata Hutan Kota Mayasih. Lampiran - 1
b. Wawancara /Interview
Teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pengelola serta
petugas wisata Hutan Kota Mayasih. Adapun interview ini digunakan salah satunya
sebagai sumber untuk memperoleh profil dari Hutan Kota Mayasih termasuk fasilitas
yang terdapat di dalamnya sampai dengan kurangnya promosi ke masyarakat,
dikarenakan kemungkinan karena tergolong baru, sehingga hanya masyarakat Kuningan
yang baru mengetahui adanya tempat wisata ini dan selain itu bisa dibilang lokasi
tempat ini sulit untuk ditemukan karena
lokasinya yang jauh dari jalan raya besar. Oleh karena itu dari hasil interview tersebut
didapatkan perlu dibuatkan sistem informasi pemetaan fasilitas untuk Hutan Kota

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
6
Mayasih, dengan demikian diharapkan hasil dari sistem ini layak dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Lampiran - 2
c. Kuesioner
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat kuesioner, yaitu pengumpulan
data yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
responden sebanyak 100 responden, akan tetapi yang kami tampilkan hanya 40
responden. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap
pertanyaan yang diajukan. Responden yang dimaksud adalah pengunjung dan
masyarakat umum. Tabel 1 dan table 2 pada Lampiran - 3
d. Studi Pustaka
Cara pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara mencari artikelartikel di internet, laporan-laporan, buku-buku, hasil penelitian ilmiah, dan sumber
lainnya yang berhubungan dengan aplikasi Pemetaan Fasilitas Wisata Hutan Kota
Mayasih di Kabupaten Kuningan.
2.3 Tahapan-tahapan penelitian
Alur tahapan penelitian menguraikan pelaksanaan penelitian secara garis besar
berisi urutan tahapan-tahapan penelitian, gambaran bagan alur tahapan dapat dilihat pada
gambar 6.
2.4 Metodologi Pembuatan Perangkat Lunak
Metode pembuatan perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi ini adalah
metode Extreme Programming (XP), yaitu sebuah pendekatan atau model pengembangan
perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses
pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. XP bukan hanya
berfokus pada coding tetapi meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak. XP
mengambil pendekatan ‘ekstrim’ dalam iterative development. [13]
Tahapan-tahapan metodologi pembuatan perangkat lunaknya yaitu Extreme
Programming (XP) dapat dilihat pada gambar 11, penjabarannya sebagai berikut :
1. Planning
Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan
penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem yang meliputi informasi-informasi
yang dibutuhkan. Hasil penganalisaan dan pengumpulan tersebut di dokumentasikan
dan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang
berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini yang akan
menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.
Dokumen yang dikumpulkan didapat dari hasil wawancara dengan pengunjung dan
pengelola, dari hasil pengamatan penulis dan dari artikel-artikel yang ada di internet.
2. Design

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
7
Pada proses desain, dilakukan penerjemahan syarat kebutuhan sebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuatnya proses pengkodean
(coding). Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail algoritma prosedural.Tahapan ini akan menghasilkan
dokumen yang disebut software requirment, dokumen ini yang akan digunakan
programmer untuk melakukan aktivitas pembuat sistem.
3. Coding
Pengkodean merupakan proses menterjemahkan perancangan desain ke bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemrograman.
4. Testing
Setelah proses pengkodean selesai, dilanjutkan dengan proses pengujian pada program
perangkat lunak, baik pengujian logika internal, maupun pengujian eksternal fungsional
untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan dan memeriksa apakah hasil
dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan. Pengujian dilakukan
dengan cara black box.
2.4 Analisis Sistem Berjalan
Untuk menggambarkan analisis sistem berjalan saat ini, digambarkan dengan
menggunakan use case sistem berjalan pada gambar 12.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari metode penelitian dan metode pembuatan perangkat
lunak, sebagai berikut :
3.1 Sistem Usulan
 Use Case Diagram Sistem Usulan
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem yang
dibuat. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
system, adapun use case diagram sistem usulan dapat dilihat pada gambar 13 yang
terdiri User dengan kegiatan Memilih Menu Hutan Kota Mayasih, Memilih Menu
Peta, Memilih Menu Saran, Melihat Menu Help, Melihat Menu Tentang.


Class Diagram Sistem Usulan
Class diagram sistem usulan dapat dilihat pada gambar 14 yang terdiri dari
Home_Sejarah, Home_Informasi, Home_Mayasih, Denah, Map_Show, Fungsi,
MainActiviy, Home_Menu, Home_Peta, Home_Tentang, Home_Help dan
Home_Saran.



Sequence Diagram

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
8
Sequence diagram sistem usulan dapat dilihat pada gambar 15 yang terdiri User
Home_Menu, Home_Mayasih, Home_Peta, Home_Saran, Home_Tentang, dan
Home_Help.


Physical Data Model
Physical data model dapat dilihat pada gambar 16 yang terdiri Admin, Sejarah,
Informasi, Denah Mayasih dan Saran.



Deployment Diagram
Deplopment diagram dapat dilihat pda gambar 17 yang merupakan Deplyment
Diagram Aplikasi Wisata Mayasih, terdiri Android Device, Server dan Google Server.

3.2 Data Flow Diagram
Adapun tahapan data flow diagram, digambarkan dalam diagram konteks yang
dapat dilihat pada gambar 18 yaitu Diagram KonteksAdministrator Sistem Aplikasi Wisata
Mayasih terdiri dari Admin dengan Arus Data Sejarah, Denah Mayasih, Informasi, Saran,
Login dan mendapat umpan balik dari sistem berupa Nama, Email, Saran, Tanggal Info, Isi
Info, Judul Info, Nama Lokasi, Deskripsi, Longtitude, Latitude, Judul sejarah dan Isi sejarah.
3.3 Tampilan Aplikasi Wisata Mayasih
Setelah menganalisis sistem berjalan dan membuatkan sistem usulan, selanjutnya
adalah dengan menampilkan Graphical User Interface dari aplikasi wisata hutan Kota
Mayasih, yang terdiri dari :
 Splash Screen
Splash screen ini dapat dilihat pada gambar 19 menjelaskan mengenai Splash Screen
yang terdapat pada aplikasi Wisata Mayasih.
 Menu Utama
Pada gambar 20 menjelaskan mengenai Menu Utama Aplikasi Wisata Mayasih, terdiri
dari Hutan Kota, Peta, Saran, Tentang, Help dan Keluar.
 Menu Denah
Pada gambar 21 menjelaskan mengenai Denah Fasilitas yang terdapat pada aplikasi
Wisata Mayasih terdiri dari Area Pesta Dadung, Toilet, Musholla, Pendopo, Panggung
Terbuka, Plaza Kuda, Gazebo, Loket.
 Halaman Rute
Pada gambar 22 menjelaskan mengenai Tampilan Rute yang terdapat pada aplikasi
Wisata Mayasih, misal Area Pesta Dadung.
 Halaman Saran
Pada gambar 23 menjelaskan mengenai Saran yang dapat diberikan untuk aplikasi Wisata
Mayasih.
 Halaman Login Admin
Pada gambar 24 menjelaskan mengenai login untuk Admin terdiri dari Username dan
Password serta tombol Login.

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
9
 Halaman Admin
Pada gambar 25 menjelaskan mengenai data denah fasilitas yang terdapat pada aplikasi
wisata Mayasih.
3.4 Pengujian Aplikasi
Untuk pengujian aplikasi menggunakan black box testing dan scenario pengujian
dapat dilihat pada tabel 3.

4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan hasil serta pembahasan aplikasi Wisata Hutan Kota
Mayasih, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Dengan menggunakan algoritma Dijkstra untuk menuju kesuatu lokasi dalam hal ini yaitu
Hutan Kota Mayasih, user dapat lebih cepat sampai ke lokasi yang dituju, karena
algoritma Dijkstra mengambil jarak terdekat menuju suatu lokasi.
2. Aplikasi Wisata Mayasih dibuat dengan program aplikasi Android Studio, database
menggunakan MySQL, dan hasil perancangan UML menggunakan Sybase Power
Designer. Aplikasi yang dibuat diharapkan dapat membantu user atau pengunjung
menemukan lokasi yang dituju dengan menentuan rute jalan dan diharapkan dapat
membantu pengunjung dalam pencarian informasi letak fasilitas dan hal-hal yang
berkaitan dengan Hutan Kota Mayasih sehingga dapat bermanfaat bagi pengunjung
dalam menemukan lokasi dan mendapatkan informasi lainnya.
3. Aplikasi Wisata Mayasih membahas tentang letak fasilitas-fasilitas yang berada di wisata
Hutan Kota Mayasih, diantaranya Gazebo, Pendopo, Toilet, Musholla, Plaza Kuda, dan
fasilitas lainnya dalam bentuk tampilan rute menuju fasilitas tersebut. Selain itu terdapat
menu tambahan lainnya seperti menu Sejarah, menu Informasi, menu Maps, menu
Tentang, menu Help dan terdapat menu Saran untuk user menyampaikan saran dan
komentar. Untuk menuju Hutan Kota Mayasih dapat ditempuh dengan 3 jalur yaitu jalur
pertama melalui Pamanukan, jalur kedua melalui Palimanan dan jalur ketiga melalui
Bandung. Dari ketiga jalur tersebut, jalur terdekat untuk sampai ke Hutan Kota Mayasih
yaitu melalui Palimanan.
4. Hasil sistem ini juga merupakan inovasi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya untuk
dapat mengetahui lokasi fasilitas wisata hutan kota Mayasih dan perlu diadakan
pengembangan kedepan dari perancangan sistem fasilitas ini.
5. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang
lokasi fasilitas wisata hutan Mayasih, dan sistem informasi ini layak dan dapat
dipergunakan.
4.2 Saran
Sistem ini perlu diadakan penambahan dibeberapa fitur, dan kedetailan map
tergantung fitur yang disediakan oleh Google. Diharapkan apabila ada pihak yang ingin

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
10
mengembangkan aplikasi Wisata Mayasih ini, dapat memperbaiki dan menambah fitur-fitur
lainnya yang dibutuhkan, seperti fitur pesan interaktif ataupun fitur lainnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pengelola Hutan Kota Mayasih beserta
jajarannya yang telah memberikan bantuan sehingga penelitian ini dapat terlaksana, serta
penelitian dan kepada Tim Aisindo yang telah memberikan kesempatan makalah ini untuk
dapat diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]

[3]

[4]
[5]
[6]

[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]

[17]

Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kuningan. 2014. Peresmian Hutan Kota
Mayasih. http://www.kuningankab.go.id/berita/peresmian-hutan-kota-mayasih
(27 November 2016)
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Potensi SMA/SMK Berbasis Web (Studi Kasus :
Kabupaten Kebumen), 2013. Erna Kharistiani, Eko Aribowo (0006027001) Universitas
Ahmad Dahlan, Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-ISSN: 2338-5197, Volume 1 Nomor
1, Juni 2013
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Klinik Bersalin di Kabupaten Bantul, 2014.
Rinawati Puji Astuti, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
LABKOMIF UIN Bandung. 2014. Wisata Kuningan.
SMKN 2 Kuningan. 2016. OST Kuningan West Java.
Dayan Ramly Ramadhan. Pengembangan dan Analisis Kualitas Aplikasi Mobile School
Maps (MooMaps) Berbasis Mobile Application Untuk Pemetaan Universitas di
Yogyakarta. Teknik Informatika. Universitas Negeri Yogyakarta. 2015. Skripsi S1.
Safaat, Nazruddin. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Multiplatform :Android, IOS,
Windows, Phone, Blackberry, Symbian. Bandung :Informatika.
Maya, Mandala. 2015. Pengertian GPS, Cara Kerja GPS dan Fungsi GPS.
Mufti, Yusuf. 2015. Panduan Mudah Pengembangan Google Map Android. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Pengertian Ahli. 2014. Pengertian Denah: Apa itu denah?.
Putra, Candra Adi. 2012. Marker dan Infowindows.
Setiawan, Wira. 2015. Tentang Algoritma Dijkstra.
Achmad Nazrul. 2013. Jurnal. Rancangan Website dan Profil Usaha Advertising
Menggunakan PHP dan MySQL. Amik Sigma Palembang: Palembang.
Supardi, Yuniar. 2015. Belajar Coding Android Bagi Pemula. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Sora. 2015. Pengertian UML dan Jenis-Jenisnya Serta Contoh Diagramnya.
Rita Afyenni. 2014. Jurnal. Perancangan Data Flow Diagram untuk Sistem Informasi
Sekolah: Studi Kasus Pada SMA Pembangunan Laboratorium UNP. Politeknik Negeri
Padang: Sumatera Barat.
Sudarsono. 2016. Jurnal. Flowchart. Gunadarma : Depok.

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
11
[18] Ninoy Yudhistya Sulistiyono. 2013. Jurnal. Gambaran Asupan Zat Gizi dan Aktivitas
[19]
[20]
[21]
[22]

[23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]

Fisik. Ilmu Keolahragaan. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Karim, Taufikz. 2016. Pengertian Wisatawan.
LR, Ramdhan. 2016. Definisi Bahas Pemrograman Java.
http://supeeerblog.blogspot.co.id/2013_05_01_archive.html
https://www.google.co.id/maps/place/Taman+Hutan+Kota+Mayasih/@6.9690171,108.4526592,15z/data=!4m5!3m4!1s0x0:0xb9558f570c62adbf!8m2!3d6.9690171!4d108.4526592
http://icon-icons.com/id/icon/peta-tanda/34392
https://wirasetiawan29.wordpress.com/2015/04/02/tentang-algoritma-dijkstra/
https://wirasetiawan29.wordpress.com/2015/04/02/tentang-algoritma-dijkstra/
https://www.google.co.id/maps/dir/DKI+Jakarta/Taman+Hutan+Kota+Mayasih
https://www.google.co.id/maps/dir/DKI+Jakarta/Taman+Hutan+Kota+Mayasih
https://www.google.co.id/maps/dir/DKI+JaEkarta/Taman+Hutan+Kota+Mayasih

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72