BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum - Analisis Pemilihan Moda Antara Bus dan Kereta Api (Studi Kasus : Medan – Tanjungbalai)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Pemilihan moda transportasi sebagaimana dikutip dari Miro (2002),

  merupakan suatu tahapan proses perencanaan angkutan yang bertugas untuk melakukan pembebanan perjalanan atau mengetahu jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan tertentu pula.

  Tamin (1997) mendefenisikan pemilihan moda sebagai pembagian secara proporsional dari semua orang yang melakukan perjalanan terhadap sarana transportasi yang ada, yang dapat dinyatakan dalam bentuk fraksi, rasio dan presentase terhadap jumlah orang yang menggunakan masing-masing sarana transportasi seperti kendaraan pribadi, bus, pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan angkutan umum lainnya.

  Pemilihan moda mungkin merupakan model terpenting dalam perencanaan transportasi. Hal ini disebabkan karena kunci dari angkutan umum dalam berbagai kebijakan transportasi. Tidak seorang pun dapat menyangkul bahwa moda angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien dari pada moda angkutan pribadi (Tamin, 1997)

  Pemilihan moda transportasi pada dasarnya ditentukan dengan mempertimbangkan hal pemindahan orang maupun barang jumlah jumlah terbesar dengan jarak terkecil.

I.2 Permasalahan

  Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara yang

  2

  mana memiliki luas wilayah 60,52km . Tanjungbalai merupakan kota pelabuhan yang mana banyak orang akan datang untuk berbisnis dan berdagang ke kota ini.

  Oleh karena itu diperlukan transportasi umum yang baik untuk menuju kota ini, khususnya dari kota Medan, dimana banyak para pebisnis dan pedagang datang ke kota Tanjungbalai untuk berbelanja dan berbisinis.

  Ada beberapa transportasi umum yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menuju kota Tanjungbalai dari kota Medan, yaitu angkutan umum kereta api dan angkutan umum bus. Tiap-tiap moda transportasi mempunyai karakteristik yang berbeda.

  Kota Tanjungbalai dapat ditempuh dari Medan menggunakan angkutan kereta api dalam waktu 4 - 5 jam dengan jarak 174 km. Sedangkan dengan menggunakan bus, dapat ditempuh dalam waktu 5

  • – 6 jam dengan jarak 186 km. Tarif kereta api rute Medan-Tanjungbalai adalah Rp. 30.000,00 per penumpang, sedangkan tarif bus adalah Rp.35.000,00 per penumpang. Kereta api mempunyai frekuensi keberangkatan sebanyak 3 kali per hari yaitu pada pukul 07.35 WIB, pukul 12.32 WIB, dan pukul 17.55 WIB, sedangkan bus beroperasi pada pukul 05.00 WIB
sampai dengan pukul 22.00 WIB setiap hari dengan jarak keberangkatan tiap bus dengan bus lainnya adalah ±30 menit.

  Bus yang akan digunakan dalam penelitian adalah bus ukuran sedang yang memiliki kapasitas 16-19 penumpang, tarif sebesar Rp.35.000,- dan waktu tempuh adalah 5

  • – 6 jam perjalanan. Dari beberapa operator bus yang melayani rute Medan – Tanjungbalai, ada 3 operator bus yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu: 1.

  CV. Karunia Usaha Pandan Jaya Tour (KUPJ Tour) 2. CV. Sartika 3. Koperasi Usaha Pinggir Jalan (KUPJ)

  Kereta api memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bus, yaitu: mampu mengangkut orang dan barang dalam jumlah yang besar, mempunyai tingkat keselamatan yang tinggi, waktu tempuh relatif lebih cepat karena mempunyai jalur tersendiri sehingga terhindar dari macet, tarif relatif murah dibandingkan bus, dan cuaca buruk tidak terlalu berpengaruh kepada kereta api. Namun, kereta api juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: biaya operasional dan pemeliharaan besar, jadwal keberangkatan tidak fleksibel, dan pengangkutan penumpang dan barang hanya bisa dilakukan di stasiun yang telah dibangun sehingga tidak fleksibel.

  Bus sebagai salah satu moda transportasi yang menghubungkan kota Medan dan Tanjungbalai juga memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan kereta api, yaitu: mempunyai jadwal keberangkatan yang fleksibel dan banyak, pengangkutan orang dan barang tidak hanya bisa dilakukan di terminal atau stasiun saja, namun bisa juga di jalan, selain itu biaya operasional dan pemeliharaan bus lebih murah dibandingkan dengan kereta api. Bus jika dibandingkan dengan kereta api juga memiliki kelemahan, yaitu: tarif lebih mahal, waktu tempuh relatif lebih lama dibandingkan kereta api karena tidak memiliki jalur tersendiri sehingga bisa terkena macet, dan cuaca buruk dapat mempengaruhi waktu tempuh bus.

  Angkutan umum kereta api dan bus mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga masyarakat sebagai pengguna moda transportasi mempunyai pilihan tersendiri dalam memilih moda transportasi mana yang akan digunakan.

  Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu moda transportasi dan seberapa pentingkah faktor tersebut apabila dibandingkan dengan faktor lainnya. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui apakah ada pengaruh dalam pemilihan moda oleh pengguna moda apabila beberapa atribut (tarif, waktu tempuh, jadwal keberangkatan, dsb.) pada masing-masing moda diubah.

I.3 Pembatasan Masalah

  Didalam membuat penelitian ini, peneliti harus memberi batasan-batasan masalah untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan untuk memberikan arah yang lebih baik serta memudahkan dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka pembahasan hanya dititikberatkan pada:

  1. Moda Transportasi yang akan ditinjau adalah kereta api dan bus KUPJ Tour yang melayani rute Medan

  • – Tanjungbalai, tidak sebaliknya.

  2. Responden yang dipilih, untuk kereta api adalah penumpang yang berada stasiun kereta api Medan dan penumpang yang berada di atas kereta api Putri Deli rute Medan - Tanjungbalai, sedangkan untuk bus adalah penumpang bus KUPJ Tour di loket bus KUPJ Tour di jalan Sisimangaraja No.324 Medan.

  3. Bus yang digunakan sebagai bahan perbandingan adalah bus KUPJ Tour dengan kapasitas 16-19 penumpang.

  4. Atribut perjalanan yang dipakai adalah cost (biaya), time (waktu tempuh), (frekuensi perjalanan), headway (jadwal keberangkatan), dan

  frequency service (pelayanan).

  I.4 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

  1. Untuk memperoleh suatu karakteristik pelaku perjalanan masing-masing moda kereta api dan bus yang melayani rute Medan

  • – Tanjungbalai.

  2. Untuk memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi kereta api dan bus.

  3. Untuk menguji sensitivitas pelaku perjalanan dalam penentuan pemilihan moda apabila dilakukan perubahan terhadap atribut perjalanan seperti: cost,

  time , frequency, headway, dan service.

  I.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan yang berguna bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Sipil mengenai permasalahan angkutan umum, khususnya dalam permasalahan pemilihan moda transportasi.

  2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Tanjungbalai dalam memilih moda transportasi yang lebih baik.

I.6 Metodologi Penelitian

  Metode penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Pustaka

  Studi Pustaka atau Studi Literatur yaitu dengan mengumpulkan bahan- bahan yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini yang bersumber dari buku-buku, masukan dari dosen, serta referensi lainnya sebagai pendekatan teori maupun sebagai perbandingan untuk mengkaji penelitian ini. Dalam hal ini yaitu teori-teori mengenai pemilihan moda ke ndaraan yang diperoleh dari buku “Perencanaan dan Pemodelan

  Tran sportasi” oleh Ofyzar Tamin (1997 dan 2000) dan buku “Perencanaan Transportasi” oleh Fidel Miro (2005) serta tulisan-tulisan mengenai pemilihan moda transportasi yang berasal dari beberapa tugas akhir, jurnal, maupun thesis.

2. Pengumpulan Data

  2a. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik Stated Preference, yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada pengguna kereta api di stasiun kereta api Medan dan di atas kereta api Putri Deli rute Medan

  • Tanjungbalai maupun pengguna angkutan bus KUPJ Tour di loket
bus KUPJ Tour di jalan Sisimangaraja No.324 Medan. Survey dilaksanakan selama 1 minggu. Kuesioner ini berisi pertanyaan- pertanyaan mengenai karakteristik penumpang, maksud perjalanan dan frekuensi perjalanan. Selain itu, kuesioner ini juga berisi pertanyaan tentang persepsi penumpang apabila dilakukan perubahan atribut perjalanan yang dapat dibagi menjadi 5 kategori, yaitu: pasti pilih bus KUPJ Tour; mungkin pilih bus KUPJ Tour; pilihan berimbang; mungkin pilih kereta api; pasti pilih kereta api.

  Menurut Pramita dan Widyastuti (2009), dalam teknik stated preference tidak ada teori khusus untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian. Semakin besar jumlah sampel yang diambil akan semakin baik hasilnya. Dari hasil wawancara dengan pegawai kereta api dan operator bus, dapat diketahui bahwa jumlah penumpang kereta api adalah 1300 orang/hari, sedangkan bus adalah 380 orang/hari.

  Menurut Slovin, untuk menentukan jumlah sampel adalah: Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persen tingkat kesalahan, e diambil 10% Maka didapat: Jumlah penumpang bus dan kereta api: n =

  1300+380 1+(1300+380) (10%)

  

2

  = 94,4 ≈ 95 orang Dari perhitungan di atas didapat jumlah sampel minimum adalah 95 orang. Maka untuk penelitian ini dapat diambil 200 orang responden yang disebar di loket bus KUPJ Tour, stasiun kereta api dan di atas kereta api Putri Deli rute Medan

  • – Tanjungbalai. 2b. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang sudah tersusun yang didapat dari instansi
  • – instansi tertentu dan dinas terkait yaitu Dinas Perhubungan Sumatera Utara, PT. KAI Sumatera Utara, operator bus rute Medan – Tanjung Balai. Data ini berupa data mengenai operator-operator bus yang melayani rute Medan - Tanjung Balai, kapasitas muatan penumpang dalam angkutan umum, tarif angkutan, dan jumlah rata-rata penumpang sekali berangkat.

  3. Pengolahan data Data yang diperoleh dikumpulkan, direkapitulasi dan disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk tabel (persentase responden dalam memilih).

4. Pembahasan data

  Setelah didapat analisa data berupa kompilasi data hasil maka langkah selanjutnya adalah : a. Validasi uji statistik, dengan program SPSS, kompilasi data hasil diuji untuk mendapatkan model utilitas pemilihan moda transportasi kereta api dan bus. Sehingga dengan model tersebut bisa didapat probabilitas terpilihnya masing-masing moda tersebut, yakni antara kereta api dan bus.

  b. Uji sensitivitas, dengan program Excel, uji sensitivitas dilakukan untuk memahami perubahan nilai probabilitas pemilihan transportasi laut seandainya dilakukan perubahan nilai atribut pelayanannya. Untuk menggambarkan sensitivitas ini dilakukan beberapa perubahan atribut terhadap model pada masing-masing kelompok, yakni : Biaya Perjalanan dikurangi atau ditambah; Waktu Tempuh Perjalanan diperlambat atau dipercepat; Frekuensi Perjalanan dikurangi atau ditambah; Jadwal Keberangkatan diubah; Tingkat Pelayanan dikurangi atau ditingkatkan.

  Lima atribut dalam kasus ini diuji sensitivitasnya dengan memasukkan nilai rata-rata atribut moda transportasi kereta api dan bus terhadap model yang telah didapatkan dari validasi uji statistik. Dengan demikian didapatkan perubahan probabilitas pemilihan moda akibat sensitivitas yang dilakukan yakni perubahan atribut perjalanan.

5. Kesimpulan dan saran

  Kesimpulan di sini adalah hasil yang telah didapat dari hasil analisis data, yaitu model pemilihan moda, karakteristik pengguna moda transportasi kereta api dan bus rute Medan

  • – Tanjung Balai, serta hasil dari analisis
sensitivitasnya. Setelah itu akan diberikan saran dan masukan penelitian berdasarkan pengalaman meneliti.

  SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan tugas akhir ini terdiri atas 5 (lima) bab dengan rincian sebagai berikut.

  Sistematika penulisan sudi ini adalah sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian dan kajian literatur serta hasil studi yang relevan dengan penelitian ini.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAN METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan deskripsi wilayah studi, membahas langkah-langkah kerja

  yang akan dilakukan mulai dari pengambilan data, penyajian data, dan pelaksanaan wawancara (kuisioner).

  BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menyajikan pengolahan data-data yang dikumpulkan, kemudian

  dilakukan analisa data sampai pada perhitungan dan penarikan kesimpulan hasil yang mendasar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada

  bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.

Gambar 1.1 Jalur Kereta api dan Bus (Rute Medan

  • – Tanjungbalai) Keterangan:

  = Jalur Bus

  = Jalur Kereta Api

Gambar 1.2 Bagan Alir (Flowchart) Penelitian

  Mulai Perumusan Masalah

  Studi Pustaka Pengumpulan Data

  Data Primer

  1. Survei Lapangan

  2. Kuesioner Data Sekunder

  1. Operator Angkutan

  2. Dinas Terkait Pengolahan Data

  Pembahasan Data Kesimpulan dan

  Saran Selesai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci Pada Pupuk Urea Terhadap Ketersediaan N-Total dan Pertumbuhan Tanaman Jagung ( Zea mays L. ) Pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 1 14

Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci Pada Pupuk Urea Terhadap Ketersediaan N-Total dan Pertumbuhan Tanaman Jagung ( Zea mays L. ) Pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN - Strategi Peningkatan Produksi Jagung di Desa Kineppen Kecamatan Munthe Kabupaten Karo

0 0 12

Penggunaan Pelepah Daun Kelapa Sawit Dengan Perlakuan Fisik, Kimia, Biologi dan Kombinasinya Terhadap Performans Domba Lokal Jantan

0 0 16

Penggunaan Tepung Limbah Udang Dengan Pengolahan Filtrat Air Abu Sekam Fermentasi EM-4 dan Kapang Trichoderma Viride Pada Ransum Terhadap Karkas dan Lemak Abdominal Ayam Broiler

0 1 14

Analisis Fosfor Pada Cacing Tanah (Megascolex sp. dan Fridericia sp.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cacing Tanah - Analisis Fosfor Pada Cacing Tanah (Megascolex sp. dan Fridericia sp.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 14

ANALISIS FOSFOR PADA CACING TANAH (Megascolex sp. dan Fridericia sp.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK SKRIPSI

0 0 14

B. Diisi oleh reponden - Analisis Pemilihan Moda Antara Bus dan Kereta Api (Studi Kasus : Medan – Tanjungbalai)

1 2 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.4 Sistem Transportasi II.1.1 Pengertian - Analisis Pemilihan Moda Antara Bus dan Kereta Api (Studi Kasus : Medan – Tanjungbalai)

0 3 37