Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Penjualan Keripik Buah Pada CV KAJEYE FOOD Dengan Metode Peramalan Permintaan Menggunakan Model Waterfall

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4049-4055 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Penjualan Keripik Buah

Pada CV KAJEYE FOOD Dengan Metode Peramalan Permintaan

  

Menggunakan Model Waterfall

1 2 3 Arib Rahman Sutrisna , Niken Hendrakusma Wardani , Aditya Rachmadi

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: aribst.r@gmail.com, niken13@ub.ac.id, rachmadi.aditya@ub.ac.id

  

Abstrak

  CV KAJEYE FOOD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merk SoKressh & Kenyil. Proses rekap penjualan keripik buah masih dilakukan secara manual. Hal ini tentu saja memerlukan waktu dan tidak menutup kemungkinan dapat terjadi human error yang menyebabkan adanya kesalahan informasi. CV KAJEYE FOOD juga terkadang mengalami over-production dalam produksi keripik buah, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan sistem informasi yang dapat mengelola penjualan dan dapat meramalkan permintaan keripik buah pada periode selanjutnya. Pengembangan sistem informasi menggunakan metode waterfall yang dimulai dari analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Perancangan dan implementasi menggunakan pendekatan struktural (Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan State Transition

  

Diagram ). Implementasi sistem informasi pengelolaan penjualan berbasis web dan menggunakan

  metode exponential smoothing dan moving averages dalam meramalkan permintaan. Hasil pengujian menggunakan metode white-box dan black-box menunjukkan bahwa semua fungsi sistem berjalan dengan baik sesuai kebutuhan dan perancangan. Pengujian metode peramalan exponential smoothing dan moving averages menunjukkan bahwa metode exponential smoothing dengan konstanta 0,9 adalah metode peramalan yang paling akurat, dengan nilai mean absolute deviation sebesar 924,5, mean square error sebesar 876.752,5 dan mean absolute percent error sebesar 26,1%.

  

Kata kunci: sistem informasi, penjualan, exponential smoothing, moving averages, peramalan permintaan, model

waterfall

  

Abstract

CV KAJEYE FOOD is a company that engaged in fruit processing, especially chips and candied fruit

that called SoKressh & Kenyil. The recap process of fruit chips sales is still done manually. It takes time

and has possibility of human error that caused the error information. The company sometimes

experience over-production in the fruit chips production, so it can cause harm to the company. The

company needs information system that can manage the sales and can predict the demand of fruit chips

in the next period. Development of information systems using waterfall method that starts from

requirement analysis, design, implementation and testing. Design and implementation using structural

approach (Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram and State Transition Diagram).

  

Implementation of sales management information system is web-based and uses exponential smoothing

and moving averages method in forecasting demand. The test results using white-box and black-box

method indicate that all function of system run well according to requirement and design. Testing of

forecasting method of exponential smoothing and moving averages shows that exponential smoothing

method with constant 0.9 is the most accurate forecasting method, with mean absolute deviation of

924.5, mean square error of 876,752.5 and mean absolute percent error of 26.1%.

  

Keywords: information system, sales, exponential smoothing, moving averages, demand forecasting, waterfall

model Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

4049

1. PENDAHULUAN

  CV KAJEYE FOOD adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan buah, khususnya di bidang keripik buah dengan merk SoKressh. Perusahaan ini sudah memiliki pangsa pasar di area Malang dan sekitarnya, bahkan sampai ke tempat-tempat di luar jawa seperti Bali, Sumatra, Makasar, Palembang, Papua dan Mataram. Berdasarkan hasil wawancara

  terhadap pihak CV KAJEYE FOOD, dapat diketahui bagaimana transaksi

  yang terjadi dan mendeskripsikan masalah di CV KAJEYE FOOD. Selama ini CV KAJEYE FOOD masih melakukan rekap data penjualan secara manual yaitu dengan menulis ulang informasi penjualan pada nota ke tabel daftar rekap penjualan. Hal itu tentu saja memakan waktu dan bisa saja ada kesalahan informasi pada saat melakukan rekap data penjualan karena informasi penjualan masih ditulis dengan tulisan tangan.

  Selain itu, CV KAJEYE FOOD juga terkadang mengalami over-production dalam produksi keripik buahnya sehingga membuat rasa buah pada keripiknya menjadi hambar karena disimpan terlalu lama akibat produksi yang tidak sesuai dengan permintaan dan akhirnya keripik buah tersebut menjadi tidak laku. Hal tersebut membuat CV KAJEYE FOOD mengalami kerugian dan mengambil strategi dimana produksi keripik buah dilakukan setelah ada permintaan dan pesanan dari pelanggan. Tetapi solusi tersebut belum sepenuhnya menyelesaikan masalah karena strategi tersebut menyebabkan pelanggan menunggu lebih lama dari biasanya yang kondisi keripik buahnya sudah tersedia dan siap jual.

  Dengan adanya masalah tersebut, penulis akan membuat sistem informasi yang dapat menyimpan data penjualan keripik buah pada setiap penjualan yang dilakukan sehingga informasi penjualan keripik buah dapat tersimpan dan terkumpul dalam satu database yang ada pada sistem informasi tersebut. Dan untuk mencegah terjadinya over-production, sistem informasi tersebut dapat menganalisa data penjualan dan mendapatkan hasil yang dapat menentukan berapa banyak kira-kira keripik buah yang harus disediakan dan sudah siap jual.

  Dalam hal ini, penulis akan menggunakan model waterfall untuk pengembangan sistem informasi yang akan dibuat. Penulis memilih model waterfall karena memiliki keunggulan dimana langkah-langkah untuk pembuatan sistem informasi berurutan dan teratur. Dan untuk kebutuhan dari pemilik CV KAJEYE FOOD sudah ditentukan di awal pada saat wawancara dan observasi langsung ke kantor CV KAJEYE FOOD.

  Penulis juga akan menggunakan metode

  exponential smoothing dan moving averages

  sebagai metode untuk menganalisa data penjualan dan meramalkan permintaan pada periode berikutnya demi mencegah terjadinya

  over-production . Penulis memilih metode exponential smoothing karena metode ini

  memiliki keunggulan dimana hanya memerlukan sedikit atau satu sampai lima periode dari data historis dan hasilnya dapat disesuaikan melalui konstanta di dalam persamaan metodenya, sehingga mendapatkan hasil-hasil peramalan yang bisa dibandingkan untuk mengetahui hasil dari konstanta yang mana yang paling akurat. Penulis juga memilih metode moving averages karena metode ini juga hanya memerlukan sedikit atau minimal dua periode dari data historis untuk menghasilkan nilai peramalan yang diambil dari rata-rata permintaan pada periode-periode sebelumnya.

  2. METODE

  Metodologi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1. Mulai

  Analisis kebutuhan sistem Analisis kebutuhan peramalan Perancangan sistem Pengujian sistem Studi literatur Implementasi sistem Penarikan kesimpulan Selesai Communication Modeling Planning Construction Deployment Aktivitas dasar rekayasa perangkat lunak (Pressman, 2010) Gambar 1. Metodologi Penelitian

  Metodologi pada penelitian ini terdiri dari studi literatur, analisis kebutuhan peramalan, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem dan penarikan kesimpulan. Tahap studi literatur

  tahapan pengumpulan referensi dari buku, e- book , ataupun jurnal untuk memperoleh penjelasan tentang teori yang mendukung penelitian.

  Metode pengambilan data terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Wawancara yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semi- terstruktur, dimana pertanyaan dimulai dari pertayaan khusus yang telah disiapkan dan dilanjutkan dengan penggalihan lebih lanjut oleh pewawancara. Observasi yang dilakukan merupakan observasi tidak langsung bertujuan untuk mengumpulkan data terkait kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi.

  Diagram konteks atau DFD level 0 pada sistem informasi yang telah dibuat menggambarkan hubungan sebuah sistem ini dengan entitas luar yaitu administrator, general

  3.2. Data Flow Diagram (DFD)

  Cetak hasil peramalan permintaan produk Sistem dapat melakukan pencetakan pada hasil peramalan permintaan yang dipilih berdasarkan periodenya dalam bentuk PDF.

  Cetak laporan data penjualan Sistem dapat melakukan pencetakan pada data penjualan yang dipilih berdasarkan periodenya dalam bentuk PDF.

  Cetak laporan data stok Sistem dapat melakukan pencetakan pada data stok yang dipilih berdasarkan periodenya dalam bentuk PDF.

  Melihat Peramalan Permintaan Produk Sistem dapat menampilkan data hasil peramalan dari data penjualan pada periode sebelumnya untuk mengetahui banyaknya permintaan produk pada periode selanjutnya.

  Mengelola data penjualan Sistem dapat menampilkan dan menambah data penjualan.

  Mengelola data pelanggan Sistem dapat menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data pelanggan.

  Mengelola data stok Sistem dapat menampilkan dan menambah data stok.

  Mengelola data produk Sistem dapat menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus data produk..

  Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan Activity Functional Requirement

  Pada Tabel 1 menunjukkan hasil analisis kebutuhan fungsional pada CV KAJEYE FOOD.

  Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berhubungan langsung dengan proses yang dilakukan oleh sistem. Analisis kebutuhan fungsional yang dilakukan pada CV KAJEYE FOOD menggunakan cara pengumpulan data, yaitu dengan cara observasi awal dan wawancara yang dapat menghasilkan kebutuhan fungsional.

  Dari proses wawancara dan observasi yang dilakukan, telah didapatkan data yang diperlukan untuk merancang sistem. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi semua kebutuhan (requirements) pada sistem yang akan dibangun yang kemudian akan dimodelkan dalam entity relationship diagram dan dijelaskan dalam data flow diagram.

  Pata tahapan ini membahas tentang pengembangan sistem informasi pengelolaan keripik buah CV KAJEYE FOOD yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem dan pengujian sistem .

  adalah teknik pengujian yang menggunakan struktur control dari prosedur yang terdapat dalam perancangan untuk membuat kasus uji (Pressman, 2010). Black-box merupakan pengujian perilaku yang berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik pengujian black-box memungkinkan untuk mendapatkan kumpulan kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan semua kebutuhan fungsional suatu aplikasi (Pressman, 2010). Pengujian metode peramalan adalah pengujian yang digunakan untuk membandingkan dan menghitung tingkat keakuratan dari metode peramalan yang digunakan.

  White-box

  pengujian dilakukan melalui 3 tahap yaitu white- box, black-box dan pengujian metode peramalan.

  smoothing dan moving averages. Untuk

  Sedangkan untuk pengembangan sistem mengadaptasi dari model waterfall yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian sistem. Untuk metode peramalan permintaan menggunakan metode exponential

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Kebutuhan

  , manajer produksi dan kepala bidang

  manager penjualan.

  DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada jalur data yang dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem. Gambar 2 merupakan diagram DFD konteks atau DFD level 0 dari sistem informasi yang dibuat.

  Gambar 4. State Trantition Diagram Gambar 2. Data Flow Diagram level 0

  3.5. Perancangan

  3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

  Perancangan perangkat lunak bertujuan ERD adalah sekumpulan objek yang saling untuk memberikan panduan dalam terhubung satu dengan yang lainnya. Objek mengembangkan sistem infomasi. Perancangan sering disebut dengan entity dan hubungan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dimilikinya disebut relationship. Entity yang telah dilakukan sebelumnya. Perancangan memiliki sifat yang unik dan memiliki atribut yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai pembeda dengan entity lainnya perancangan komponen dan perancangan (Pressman, 2010). Gambar 3 merupakan entity antarmuka

  relationship diagram dari sistem informasi yang dibuat.

  3.5.1. Perancangan Komponen id_jenis_pdk kualitas_pdk id_jenis_pdk Tabel 2 merupakan algoritme untuk alias_pdk harga_pdk memiliki jenis_produk 1 menambah data penjualan. Algoritme ini nama_pdk deskripsi_pdk jenis_pdk diimplementasikan dari kebutuhan pemodelan id_pdk gambar_pdk id_jenis_pnj memiliki jenis_penjualan 1 yaitu proses DFD level 2 mengelola penjualan. 1 n produk jenis_pnj Tabel 2. Algoritme Menambah Data Penjualan 1 n No Pseudocode memiliki memiliki penjualan tgl_pnj n

  1 Menentukan nomor nota penjualan n id_jenis_pnj

  2 Memilih pelanggan atau konsumen yang n stok jumlah_pnj membeli produk id_stk

  3 Memilih produk yang dibeli beserta tgl_stk terlibat nota_pnj id_pdk jumlahnya id_pdk dalam id_pel id_pnj

  4 Memilih jenis pembelian yang dilakukan jumlah_stk stok_skrg

  5 IF stok produk yang dibeli tidak ket_stk mencukupi jumlah pembelian THEN pelanggan 1 user last_login

  6 Menampilkan pesan kesalahan bahwa id_pel role_usr stok produk tidak mencukupi nama_pel id_usr

  7 ELSE pass_usr

  8 Stok produk yang dibeli dikurangi instansi_pel alamat_pel telp_pel telp_usr nama_usr dengan jumlah pembelian produk Menyimpan informasi detail data alamat_usr

  9 penjualan

  

Gambar 3. Entity Relationship Diagram Menyimpan data perubahan stok dan

  10 mencantumkan keterangan penjualan dengan nomor nota yang ditentukan

  3.4. State Transition Diagram (STD)

  END IF

  11 State transition diagram merupakan alur

  3.5.2. Perancangan Antarmuka

  perilaku sistem ketika sistem dijalankan. Berikut Perancangan antarmuka merupakan adalah Gambar 4 yang merupakan STD dari rancangan dari tampilan antarmuka sistem. sistem informasi pada saat menjalankan fungsi

  Tujuan dari perancangan antarmuka adalah mengelola penjualan. untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Perancangan antarmuka dibuat sesederhana mungkin agar memudahkan pengguna dalam menggunakan dan menguasai penggunaan sistem. Pada Gambar

  5 menampilkan perancangan antarmuka halaman

  62

  72

  71

  70

  69

  68

  67

  66

  65

  64

  63

  61

  74

  60

  59

  58

  57

  56

  55

  54

  53

  52

  51

  50

  73

  75

  48

  89

  VALUES('','$id_pdk','$jmlsimpan[$i]', 'Penjualan nota no $nota_pnj','$stok_skrg','$tgl_pnj')"; $result = mysql_query($query) ; } if($alerty){ echo '<script type=\'text/javascript\'>'; echo 'alert("'.$alerty.'");'; echo

  VALUES('','$nota_pnj','$id_pe l','$id_pdk','$jmlsimpan[$i]','$id_je nis_pnj','$tgl_pnj')"; $result = mysql_query($query); $query = "INSERT INTO tb_stok

  97 if($jumlah_pnj != NULL || $jumlah_pnj != 0){ include ('stok_select_produk.php'); if($numrowsstk > 0){ $stok_skrg = $rowstk['stok_skrg'] - $jumlah_pnj; }else{ $stok_skrg = $stok_skrg-1; } if($stok_skrg < 0){ $temp = explode("|", $_POST['id_pdk'][$i]); $temp = $temp[1]; $alertn= $alertn."- Stok".$temp." TIDAK MENCUKUPI \\n"; $countn++; }else{ $temp = explode("|", $_POST['id_pdk'][$i]); $temp = $temp[1]; $alerty= $alerty."- Data Penjualan".$temp." TERSIMPAN \\n"; $county++; $idsimpan[$county-1]=$id_pdk; $jmlsimpan[$county-1]=$jumlah_pnj; } } } if($countn > 0){ if($alertn){ echo '<script type=\'text/javascript\'>'; echo 'alert("'.$alertn.'");'; echo "document.location='../pages/forms/ add_penjualan.php';" ; echo '</script>'; } }else{ if($county > 0){ for($i=0; $i < count($idsimpan); $i++){ $stok_skrg = 0; $id_pdk = $idsimpan[$i]; include ('stok_select_produk.php'); if($numrowsstk > 0){ $stok_skrg = $rowstk['stok_skrg'] - $jmlsimpan[$i]; }else{ $stok_skrg = $stok_skrg-1; } $query = "INSERT INTO tb_penjualan

  96

  95

  94

  93

  92

  91

  90

  88

  76

  87

  86

  85

  84

  83

  82

  81

  80

  79

  78

  77

  49

  47

  dashboard .

  33

  Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan bahasa pemrograman PHP,

  Gambar 5. Perancangan Antarmuka Dashboard

  Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan (Lanjutan) No Algoritme

  26

  27

  28

  29

  30

  31

  32

  34

  46

  35

  36

  37

  38

  39

  40

  41

  42

  43

  44

  45

3.6. Implementasi

  database MySQL dan template adminLTE yang berbasis bootstrap sebagai antarmuka sistem.

3.6.1. Implementasi Algoritme

  20 Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan (Lanjutan) No Algoritme

  6

  25 include ('connect.php'); $nota_pnj = $_POST['nota_pnj']; $id_pel = explode(" | ", $_POST['id_pel']); $id_pel = $id_pel[0]; $id_jenis_pnj = explode(" | ", $_POST['id_jenis_pnj']); $id_jenis_pnj = $id_jenis_pnj[0]; $tgl_pnj = date("Y-m-d H:i:s"); $alertn=""; $alerty=""; $idsimpan[]=""; $jmlsimpan[]=""; include('../proses/produk_select.php '); $numrowsp = $numrows; $county=0; $countn=0; for($i=0; $i < $numrowsp; $i++){ $id_pdk = $_POST['id_pdk'][$i]; $id_pdk = explode("|", $id_pdk); $id_pdk = $id_pdk[0]; $jumlah_pnj = $_POST['jumlah_pnj'][$i]; $stok_skrg = 0;

  24

  23

  22

  Pada tahap implementasi algoritme ini hanya mencantumkan algoritme menambah data penjualan. Implementasi algoritme ini berdasarkan perancangan sebelumnya. Tabel 3 merupakan implementasi algoritme menambah data penjualan.

  Tabel 3. Implementasi Algoritme Menambah Data Penjualan No Algoritme

  1

  2

  3

  4

  5

  7

  19

  8

  9

  10

  11

  12

  13

  14

  15

  16

  17

  18

  21

  98

3.6.2. Implementasi Antarmuka

  Pengujian black-box menggunakan strategi pengujian validasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan fungsional dari sistem telah terpenuhi. Pada Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian validasi pada proses menambah data penjualan.

  Pengujian metode peramalan dilakukan untuk mengetahui metode mana yang paling akurat dengan menghitung nilai rata-rata deviasi mutlak (MAD), rata-rata kuadrat kesalahan (MSE) dan rata-rata persentase kesalahan mutlak (MAPE). Tabel 6 adalah jumlah penjualan dari

  3.7.3. Pengujian Metode Peramalan

  Sistem dapat menyimpan data masukan ke database Status Valid

  Sistem dapat menyimpan data masukan ke database Hasil Pengujian

  3. Menekan tombol simpan Hasil Yang Diharapkan

  2. Mengisi form tambah data penjualan

  Prosedur Uji 1. Menekan tombol tambah pada halaman penjualan

  Untuk memastikan bahwa sistem dapat menangani proses penambahan data penjualan jika data masukan yang dibutuhkan lengkap

  Berhasil menambah data penjualan Tujuan Pengujian

  Tabel 5. Pengujian Validasi Berhasil Menambah Data Penjualan Nama Kasus Uji

  3.7.2. Pengujian Black-Box

  99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110

  Valid

  Valid Jumlah pembelian produk yang kurang dari jumlah stok produk Data penjualan dan data perubahan stok tersimpan Data penjualan dan data perubahan stok tersimpan

  Menampil- kan pesan kesalahan bahwa stok produk tidak mencukupi Menampil- kan pesan kesalahan bahwa stok produk tidak mencukupi

  Hasil yang diharap- kan Hasil yang diperoleh Status Jumlah pembelian produk yang lebih dari jumlah stok produk

  Tabel 4. Kasus Uji Proses Menambah Data Penjualan Data input

  Pengujian white-box merupakan pengujian yang digunakan untuk mengukur tingkat kompleksitas suatu algoritme yang nantinya akan menghasilkan kasus uji yang dapat menguji alur sistem. Pada Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian white-box pada proses menambah data penjualan.

  Setelah melakukan tahap implementasi sistem, kemudian masuk ke tahap pengujian sistem. Pengujian menerapkan 3 tahapan yaitu pengujian white-box, black-box dan pengujian metode peramalan.

  Gambar 6. Hasil Implementasi Antarmuka Halaman Dashboard

  menu navigasi setelah user melakukan proses login .

  dashboard adalah halaman utama yang terdapat

  Impelentasi antarmuka pengguna dibuat berdasarkan perancangan sebelumnya yang kemudian diterapkan ke dalam template adminLTE dan menjadi tampilan sistem. Pada Gambar 6 menunjukkan hasil implementasi antarmuka halaman dashboard. Halaman

  "document.location='../pages/data/pen jualan.php';" ; echo '</script>'; } }else{ echo '<script type=\'text/javascript\'>'; echo "document.location='../pages/data/pen jualan.php';" ; echo '</script>'; } }

3.7. Pengujian

3.7.1. Pengujian White-Box

  keripik buah apel yang akan digunakan untuk menerapkan konsep responsive design yang perhitungan keakuratan metode peramalan. dapat menyesuaikan tampilan sistem dengan layar monitor dan sudah memenuhi konsep

  Tabel 6. Penjualan Keripik Apel user-friendly .

  Periode Penjualan

  4. Berdasarkan nilai keakuratan masing-

  (Bungkus)

  masing metode peramalan yang digunakan Agustus 2016 4.975 pada salah satu fitur dari sistem, maka dapat September 2016 3.905 diketahui bahwa peramalan dengan Oktober 2016 3.139 menggunakan metode exponential

  smoothing dengan konstanta 0,9 adalah

  metode peramalan yang paling akurat Berdasarkan penjualan keripik apel pada

  Tabel 6, maka diperoleh hasil keakuratan dibanding metode lainnya karena memiliki nilai error yang paling rendah yaitu, MAD peramalan seperti pada Tabel 7.

  (Mean Absolute Deviation) sebesar 924,5,

  Tabel 7. Hasil Keakuratan Metode Peramalan

  MSE (Mean Square Error) sebesar

  Metode MAD MSE MAPE 876.752,5 dan MAPE (Mean Absolute Exponential Percentage Error ) sebesar 26,1%.

  Smoothing 972,5 960.276,5 27,56% 5. α = 0.1

DAFTAR PUSTAKA

  Exponential

  Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations

  Smoothing 948,5 917.742,5 26,83% Management. 10th ed. Prentice Hall, α = 0.5 Upper Saddle River.

  Exponential O’Brien, J. A. & Marakas, G. M. 2010. Smoothing 924,5 876.752,5 26,1% Management Information Systems . 8th α = 0.9 ed. McGraw-Hill/Irwin, New York.

  Moving

  1.359 1.850.245 38,87% Pressman, R. S. 2010. Software Engineering: A

  Averages Practitioner’s Approach. 7th ed.

  McGraw-Hill, New York.

  Sommerville, I. 2004. Software Engineering. 7th ed. Addison-Wesley, Boston. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

4. KESIMPULAN

  Sommerville, I. 2011. Software Engineering. 9th sebagai berikut: ed. Addison-Wesley, Boston.

  1. Dari hasil wawancara dan observasi ke CV KAJEYE FOOD, sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah membutuhkan fitur-fitur seperti: mengelola

  user , mengelola produk, mengelola

  pelanggan, mengelola penjualan dan peramalan permintaan.

  2. Perancangan sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah CV KAJEYE FOOD menghasilkan gambaran dari sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah yang diterapkan pada data flow

  diagram, state transition diagram, entity relationship diagram dan tata letak

  antarmuka.

  3. Sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah mengimplementasikan

  template adminLTE yang berperan sebagai

  antarmuka sistem informasi pengelolaan penjualan keripik buah CV KAJEYE FOOD. Dimana template tersebut