319ad sesi11 psi siklus hidup sistem



Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC
dalam berbagai litertur berbeda-beda,
namun pada prinsipnya secara
keseluruhan semua proses yang
dilakukan sama saja

Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya
permintaan terhadap sistem baru. Permintaan
dapat datang dari seorang manajer dari luar
departemen sistem informasi atau dari pihak
eksekutif yang melihat adanya masalah atau
menemukan adanya peluang baru.
Tujuan utama analisis sistem adalah untuk
menentukan hal-hal detail tentang yang akan
dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan
bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup
studi kelayakan dan analisis kebutuhan.




Studi kelayakan digunakan untuk
menentukan kemungkinan keberhasilan
solusi yang diusulkan. Tahap ini berguna
untuk memastikan bahwa solusi yang
diusulkan tersebut benar-benar dapat
dicapai dengan sumber daya dan
dengan memperhatikan kendala yang
terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling

Penentuan masalah dan peluang yang
dituju sistem
 Pembentukan sasaran sistem baru
secara keseluruhan
 Pengidentifikasian para pemakai sistem
 Pembentukan lingkup sistem


Pengusulan perangkat lunak dan

perangkat keras untuk sistem baru
 Pembuatan analisis untuk membuat
atau membeli aplikasi
 Pembuatan analisis biaya /manfaat
 Pengkajian terhadap resiko proyek
 Pemberian rekomendasi untuk
meneruskan atau menghentikan proyek






Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan
spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi
fungsional). Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi
yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan
sistem ketika diimplementasikan.
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan
keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang

akan diperlukan sistem, lingkup proses yang
digunakan untuk mengolah masukan menjadi
keluaran, volume data yang akan ditangani sistem,
jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol
terhadap sistem.

Wawancara
 Riset terhadap sistem sekarang
 Observasi lapangan
 Kuis
 Pengamatan terhadap sistem serupa
 prototipe


Desain sistem secara umum
(General System Design)







Disebut juga dengan
desain konseptual
(Conseptual Design)
atau desain logikal
(Logical Design)
atau desain secara
makro (Macro Design)

Desain sistem secara khusus (Detail
System Design)

Disebut juga dengan
desain sistem secara
fisik (Physical System
Design)
 atau desain internal
(Internal Design)



Tahap setelah analisis sistem dari siklus hidup
pengembangan sistem (System Development Life
Cycle).
 Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
 Persiapan rancang bangun untuk implementasi.
 Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
 Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan,
pembuatan dan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah kedalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi.
 Termasuk menyangkut konfigurasi dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras.


Tujuan dari desain sistem adalah






Untuk memenuhi
kebutuhan pada
pemakai sistem.
Untuk memberikan
gambaran yang jelas
dan rancang bangun
yang lengkap kepada
program komputer dan
ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat.

Untuk mencapai tujuan tersebut,
analis sistem harus dapat mencapai
sasaran sbb

Desain sistem harus
berguna dan mudah
dipahami.
 Desain sistem harus
dapat mendukung

tujuan utama.
 Desain sistem harus
efisien dan efektif.
 Desain sistem harus
dapat mempersiapkan
rancang bangun yang
terinci.


Analis sistem.
 Spesialis pengendalian.
 Personel penjamin kualitas.
 Spesialis komunikasi data.
 Pemakai sistem.


Untuk mendapatkan suatu perangkat
lunak, perusahaan bisa memilih salah
satu dari 3 hal berikut ini:






Membeli perangkat
lunak siap pakai.
Menyewa program
aplikasi.
Membuat dan
mengembangkan
sendiri program
aplikasi.

Langkah-langkah pengembangan
program dan prosedur dalam
sebuah sistem informsi:








Mempelajari hasil
analisis dan desain
sebuah program.
Coding atau
penulisan program.
Melakukan konversi
file.
Testing internal dan
debugging.





Pada tahap ini dilakukan perbandingan
beberapa kategori perangkat keras menurut
kemampuan, kapasitas, dan keandalan yang

ada dengan tidak lupa memperhitungkan
biaya dan kompabilitas-nya dengan
perangkat keras lainnya.
Kemampuan hardware yang dianalisa meliputi
kecepatan proses, kapasitas penyimpanan
(storage), mutu keluaran (output), kemudahan
melakukan input, dan lain-lain. Sedangkan
kapasitas yang dimaksud, diukur berdasarkan
jumlah transaksi yang dapat diproses dalam
suatu periode tertentu.







Tempat yang baik akan sangat mendukung pemeliharaan
sistem secara baik pula. Salah satu hal yang cukup penting
adalah tersedianya sumber daya listrik yang kontinu dan stabil.

Penyimpanan tempat juga berhubungan dengan keamanan
secara fisik. Hal ini diperlukan agar file-file dan program-program
penting bisa disimpan secara tepat. Seperti misalnya
ditempatkan dalam ruang yang tahan api, adanya AC (air
condotioner) untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan
yang cukup, UPS, telepon, berikut dengan keamanan kunci
pada pintu lokasi.
Penyimpanan lokasi juga harus memperhatikan juga masalah
ergonomics. Yaitu menyangkut desain tempat kerja yang dapat
mengurangi tingkat kelelahan dan meningkatkan efisiensi kerja.
Misalnya dengan meletakkan perabot/peralatan pada tempat
yang mudah dijangkau secara efektif.

Pemasangan perangkat keras.
 Instalasi jaringan komputer jika dibutuhkan.
 Instalasi Sistem Operasi komputer.
 Instalasi Bahasa Pemrograman yang
dipakai.
 Instalasi Aplikasi Pemrograman yang
dipakai.
 Instalasi Aplikasi pemrograman yang telah
dibuat.


Testing sistem secara utuh akan melibatkan
faktor-faktor:
 Perangkat keras dan perlengkapan.
 Perangkat lunak.
 Lingkungan sistem.
 Prosedur sistem.
 Pengguna sistem baik internal maupun
eksternal perusahaan yang dilibatkan untuk
memeriksa hasil output sistem apakah
sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Pengenalan tentang gambaran umum
sistem baru yang akan diberlakukan.
 Latihan atau simulasi untuk menjalankan
prosedur-prosedur baru yang mungkin
diterapkan dalam sistem.
 Latihan mengoperasikan program untuk
operator PDE sistem tersebut.
 Pelatihan dalam hal pemeliharaan
sistem.


Dokumentasi teknis

Dokumentasi ini
menjelaskan tentang
alasan, teknik, logika
sebuah program yang
mencakup penjelasan
tentang naratif, bagan
arus, daftar program dan
dokumen-dokumen
pendukung lainnya. Teknik
pendokumentasian ini
antara lain:
 Procedure flowchart
 process flowchart
 decision table.

Dokumentasi pemakaian

Merupakan
dokumentasi yang
bertujuan untuk
menjelaskan
bagaimana teknik
pengoperasian
program.
 Biasanya berbentuk
manual book (buku
panduan) yang
membahas
bagaimana
mengoperasikan
program


Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat
diklasifikasi dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai
berikut:
 Kesalahan bahasa (language error) atau disebut
juga dengan kesalahan penulisan (syntax error) atau
kesalahan penulisan tata bahasa (grammatical
error) adalah kesalahan dalam penulisan source
program yang tidak sesuai dengan syarat.
 Kesalahan waktu proses (run-time errors), kesalahan
yang terjadi sewaktu executable program
dijalankan.
 Kesalahan logikal (logical errror) yaitu kesalahan dari
logika program yang dibuat.

Pengetesan modul.
Pengetesan untuk tiap modul program
(program utama, maupun sub program)
disebut dengan sub testing.
 Pengetesan unit atau pengetesan
program.
Pengetesan ini disebut juga dengan unit
testing atau program testing dengan
maksud mengetes bahwa program
dapat bekerja terintegrasi tanpa ada
kesalahan.


Konversi Paralel

Konversi Pilot (percontohan)

Konversi Modular/bertahap

Konversi Langsung

Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya
menggantikan sistem yang lama, sistem memasuki
pada tahap operasi dan pemeliharaan

Mungkin sistem masih menyisakan masalahmasalah yang tidak terdeteksi selama
masa pengujian sistem
 Perubahan bisnis atau lingkungan, atau
adanya permintaan kebutuhan baru oleh
pemakai
 Kinerja sistem yang menjadi menurun
sehingga mungkin ada perubahanperubahan dalam penulisan program